Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PROYEK

FISIOLOGI MANUSIA
(Sistem Sirkulasi)

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
1.
2.
3.
4.
5.

Jesica Ariestia / 06091381320002 ( Pencari Sumber/Editor)


Najahlia Frisanti 06091381320022 (Pencari Sumber /Editor)
Ainul Hayah/ 06091381320009 (Pencari Sumber)
Gema Hari Maskur/06091281320013 (pencari Sumber)
Firman Effendi/06091281320006 (pencari Sumber)
DOSEN PENGAMPU : MGS. M. TIBRANI, S. Pd, M. Si

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan proyek
yang berjudul Sistem Sirkulasi. Penyusunan laporan proyek ini merupakan
salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Fisiologi Manusia Prodi
Pendidikan Biologi Universitas Sriwijaya. Dalam penyusunan laporan ini kami
menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam
menyelesaikan laporan ini, khususnya kepada dosen Fisiologi Hewan, Bapak
Masagus Mhd. Tibrani, S.Pd, M.Si. yang telah memberikan arahan dan masukan
dalam penyelesaian laporan ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
laporan ini, untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan
untuk bahan evaluasi kami ke depannya. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.

Palembang, Maret 2016

Kelompok 7

ii

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1

Judul Proyek..............................................................................................1

1.2

Tujuan Proyek...........................................................................................1

1.3

Topik Perkuliahan......................................................................................1

1.4

Kompetensi Dasar Topik Perkuliahan.......................................................1

1.5

Alat dan Bahan..........................................................................................9

1.6

Jadwal Proyek..........................................................................................10

BAB II....................................................................................................................11
HASIL PROYEK...................................................................................................11
BAB III..................................................................................................................12
PERTANYAAN YANG MUNCUL TERKAIT TOPIK PERKULIAHAN...........12
BAB IV..................................................................................................................13
PEMBAHASAN....................................................................................................13
KESIMPULAN......................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................15

iii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Judul Proyek
Proses Pembuatan Celimpungan
1.2 Tujuan Proyek
Tujuan dari Project ini untuk memahami konsep-konsep Fisiologi Manusia
dan pembelajarannya dengan melakukan pengamatan observasi langsung
yaitu membuat makanan celimpungan dan didasari dengan pertanyaanpertanyaan sebagai penunjang pemahaman dari sistem Sirkulasi.
1.3 Topik Perkuliahan
Sistem Sirkulasi
1.4 Kompetensi Dasar Topik Perkuliahan
Mahasiswa dapat memahami sifat fisiologis darah dan menganalisis hal
yang terkait sistem peredaran darah pada manusia.
A. Dasar Teori :
1. Darah
Darah merupakan cairan jaringan tubuh. Darah manusia bewarna
merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua
apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh
hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung
besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekulmolekul oksigen.
Fungsi darah adalah :

Mengedarkan sari-sari makanan ke seluruh tubuh


Mengedarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh
Mengangkut karbondioksida ke paru-paru
Mengedarkan horm

2. Penggolongan Darah
Golongan darah manusia dibedakan berdasarkan komposisi
aglutinogen dan aglutininnya. Aglutinogen adalah antigen antigen dalam
sel yang membuat sel peka terhadap aglutinasi (penggumpalan darah). Ada
dua jenis antigen, yakni tipe A dan tipe B. Oleh karena antigen ini
diwariskan, maka seseorang dapat memiliki salah satu atau kedua antigen

ini. Aglutinogen disebut zat spesifik golongan karena digunakan untuk


menentukan golongan darah A, B, dan O. Aglutinin adalah subtansi yang
menyebabkan aglutinasi sel, misalnya antibodi . Dr. Karl Landsteiner,
seorang ahli imunologi dan patologi bangsa Australia, (1868 1943)
dan Donath adalah penemu perbedaan antigen dan antibodi dalam sel
darah manusia.
Darah digolongkan dalam 4 macam untuk tujuan transfusi darah,
yaitu A, B, AB, dan O. Bila pada sel darah merah seseorang tidak ada
aglutinogen A ataupun B, darah digolongkan O, Bila hanya terdapat
aglutinogen A darah digolongkan A. Bila terdapat aglutinogen B, darah
digolongkan B, bila terdapat aglutinogen A dan B, darah digolongkan AB.
Bila dalam sel darah seseorang tidak terdapat aglutinogen A maka
dalam plasma akan terbentuk antibodi yang dikenla sebagai aglutinin A
(anti -A) dan bila dalam sel darah merah tidak terdapat aglutinogen B,
dalam plasma tersebut antibodi yang dikenal sebagai aglutinin (anti B).
Berarti golongan darah AB yang memiliki aglutinogen tipe A dan tipe B
tidak memiliki aglutinin sama sekali.
.

Sebelum transfusi darah, terlebih dulu dilakukan penentuan darah


antara resipien dan donor sehingga darah dapat dicari kesesuaiannya.
Kemudian pengujian darah dilakukan sebagai berikut :
Bila darah seseorang yang di uji dicampur dengan serum Aglutinin A
dan penggumpalan terjadi, maka kemungkinan golongan darah orang
tersebut adalah A atau AB. Bila penggumpalan tidak terjadi,
Kemungkinan adalah golongan darah B atau O.
Apabila dengan serum anti aglutinin penggumpalan, maka
kemungkinannya adalah golongan darah A atau O.
3. Transfusi Darah
Pada transfusi (pindah tuang) darah, orang yang mendapat darah
disebut penerima (resipien) dan pemberi darah disebut donor. Darah yang
diberikan kepada resipien adalah senyawa protein. Bila tidak sesuai berarti

bersifat sebagai antigen sehingga sel darah akan digumpalkan atau


mengalami aglutinasi.
Pada skema transfusi, golongan darah O dapat memberikan
darahnya ke semua golongan darah sehingga O disebut donor
universal. Hal ini terjadi karena sel sel golongan darah O tidak
mengandung kedua aglutinogen sehingga darah dari darah ini dapat
ditransfusikan ke hampir setiap resipien tanpa terjadi reaksi aglutinasi
dengan cepat.
Golongan darah AB disebut resipien inuversal karena dapat
menerima darah dari semua golongan darah.

= Tidak terjadi penggumpalan


= Terjadi Penggumpalan
Tetapi transfusi darah sebaiknya dilakukan antargolongan darah
yang sama. Pada umumnya, transfusi dilakukan pada kejadian berikut ini :
1.Orang yang mengalami kecelakaan atau luka luka
2.Tubuh yang terbakar
3.Waktu tubuh kehilangan darah, misalnya operasi
4.Orang yang kekurangan darah akut
5.Orang yang mengidap penyakit kronis
Untuk setiap transfusi, darah yang diambil rata rata antara 300 cc
1000 cc. Darah yang diambil tersebut dimasukkan ke dalam botol steril
dan terlebih dahulu diberi larutan natriumm sitrat 2,5%, kemudian
disimpan di
tempat bersuhu di bawah 0 C.Pada
tahun
1940, Landsteiner menemukan bahwa golongan darah A juga dapat
diberikan pada kera jenis Macacus rhesus, tetapi 15% lainnya tidak dapat
karena terjadi aglutinasi. Dengan kenyataan ini golongan darah A dibagi
lagi menjadi golongan darah A (RH+), yaitu yang dapat diberikan kepada
keraMacacus rhesus, dan golongan darah A (RH-) yang tidak dapat
3

diberikan kepada kera itu. Demikian pula golongan darah yang lain
dibedakan sama halnya dengan golongan darah A.
Seseorang yang memiliki faktor Rh didalam darahnya di sebut
golongan darah rhesus positif (Rh+), sedangkan orang yang tidak
mengandung factor Rh dalam golongan darah merahnya disebut factor
rhesus negatif (Rh-). Faktor Rh tidak begitu berpengaruh pada transfusi
darah, tetapi pada kasus tertentu dapat menyebabkan kematian dalam
kandungan.
Jika seorang ibu Rh- kawin dengan lelaki Rh+ maka anak dalam
kandungannya mungkin Rh+. Saat dalam kandungan, sel darah merah Rh+
anaknya dapat keluar menembus plasenta ke sistem sirkulasi ibunya yaitu
sel plasenta rusak sebelum atau sesudah bayi dilahirkan. Hal itu
menyebabkan sang ibu memproduksi antibodi anti Rh. Jika ibu hamil lagi
dan anaknya memiliki faktor Rh+, maka antibodi anti Rh ibu akan masuk
lewat plasenta akan merusak sel darah anak. Akibatnya terjadi kerusakan
sel darah merah terhadap anak kedua yang dapat menyebabkan kematian,
keadaan seperti ini disebut Eritroblastosis fetalis atau penyakit kuning
pada bayi.
4. Denyut nadi
Denyut nadi adalah getaran/ denyut darah didalam pembuluh darah
arteri akibat kontraksi ventrikel kiri jantung. Waktu yang tepat untuk
mengecek denyut nadi adalah saat kita bangun pagi dan sebelum
melakukan aktivitas apapun. Pada saat itu kita masih relaks dan tubuh
masih terbebas dari zat-zat pengganggu. Frekuensi denyut nadi manusia
bervariasi, tergantung dari banyak faktor yang mempengaruhinya, yaitu :
a. Usia
Frekuensi nadi secara bertahap akan menetap memenuhi kebutuhan
oksigenselama pertumbuhan. Pada orang dewasa efek fisiologi usia
dapat berpengaruh pada sistem kardiovaskuler. Pada usia yang lebih tua
lagi dari usia dewasa penentuan nadi kurang dapat dipercaya. Frekuensi
denyut nadi pada berbagai usia, dengan usia antara bayi sampaidengan
usia dewasa. Denyut nadi paling tinggi ada pada bayi kemudian
frekuensi denyut nadi menurun seiring dengan pertambahan usia.

No. Usia

Frekuensi Nadi (denyut /


menit)

1.

< 1 bulan 90 170

2.

< 1 tahun 80 160

3.

2 tahun

80 120

4.

6 tahun

75 115

5.

10 tahun

70 110

6.

14 tahun

7.

> 14 tahun

65 100
60 100

b. Jenis Kelamin
Denyut nadi yang tepat dicapai pada kerja maksimum pada wanita
lebih tinggi dari pada pria. Pada laki-laki muda dengan kerja 50%
maksimal rata-rata nadi kerja mencapai 128 denyut per menit, pada
wanita 138 denyut per menit. Pada kerja maksimal pria rata-rata nadi
kerja mencapai 154 denyut per menit dan pada wanita 164 denyut per
menit.
c. Ukuran Tubuh
Ukuran tubuh yang penting adalah berat badan untuk ukuran tubuh
seseorangyaitu dengan menghitung IMT (Indeks Masa Tubuh) dengan
Rumus :
BB(Kg) IMT=TB (m) X TB (m)
Keteranan :
IMT = Indek Masa Tubuh
BB = Berat Badan
TB = Tinggi Badan.
D.

Kehamilan

Frekuensi jantung meningkat secara progresif selama masa


kehamilan dan mencapai maksimal sampai masa aterm yang
frekuensinya berkisar 20% diatas keadaan sebesar hamil.
d. Keadaan Kesehatan
Pada orang yang tidak sehat dapat terjadi perubahan irama atau
frekuensi jantung secara tidak teratur. Kondisi seseorang yang baru
sembuh dari sakit makafrekuensi jantungnya cenderung meningkat.
e. Riwayat Kesehatan

Riwayat seseorang berpenyakit jantung, hipertensi, atau hipotensi


akan mempengaruhi kerja jantung. Demikian juga pada penderita
anemia (kurang darah)akan mengalami peningkatan kebutuhan oksigen
sehingga Cardiac output meningkat yang mengakibatkan peningkatan
denyut nadi.
f. Rokok dan Kafein
Rokok dan kafein juga dapat meningkatkan denyut nadi. Pada
suatu studi yang merokok sebelum bekerja denyut nadinya meningkat
10 sampai 20 denyut permenit dibanding dengan orang yang dalam
bekerja tidak didahului merokok. Pada kafein secara statistik tidak ada
perubahan yang signifikan pada variable metabolickardiovaskuler kerja
maksimal dan sub maksimal.
g. Intensitas dan Lama Kerja
Berat atau ringannya intensitas kerja berpengaruh terhadap denyut
nadi. Lama kerja, waktu istirahat, dan irama kerja yang sesuai dengan
kapasitas optimal manusia akan ikut mempengaruhi frekuensi nadi
sehingga tidak melampaui batas maksimal. Batas kesanggupan kerja
sudah tercapai bila bilangan nadi kerja (rata-rata24nadi selama kerja)
mencapai angka 30 denyut per menit dan di atas bilangan nadi istirahat.
Sedang nadi kerja tersebut tidak terus menerus menanjak dan sehabis
kerja pulih kembali pada nadi istirahat sesudah 15 menit.
h. Sikap Kerja
Posisi atau sikap kerja juga mempengaruhi tekanan darah. Posisi
berdiri mengakibatkan ketegangan sirkulasi lebih besar dibandingkan
dengan posisi kerja duduk.
i. Faktor Fisik
Kebisingan merupakan suatu tekanan yang merusak pendengaran.
Selama itu dapat meningkatkan denyut nadi, dan mempengaruhi
parameter fisiologis yang lain yang dapat menurunkan kemampuan
dalam kerja fisik. Penerangan yang buruk menimbulkan ketegangan
mata, hal ini mengakibatkan kelelahan mata yang berakibat pada
kelelahan mental dan dapat memperberat beban kerja.
j. Kondisi Psikis
Kondisi psikis dapat mempengaruhi frekuensi jantung. Kemarahan
dan kegembiraan dapat mempercepat frekuensi nadi seseorang.
Ketakutan, kecemasan, dankesedihan juga dapat memperlambat
frekuensi nadi seseorang.

5. Aliran darah
Aliran darah ialah jumlah darah yg mengalir melalui pembuluh,
organ, atau sirkulasi pada waktu tertentu. Tekanan darah adalah gaya yang
ditimbulkan oleh darah pada dinding pembuluh darah di suatu area
tertentu. Resistensi ialah ukuran tanahan/oposisi atau daya yang diberikan
pembuluh untuk menahan aliran darah; ditentukan oleh viskositas darah,
panjang, dan diameter pembuluh darah. Aliran darah yang melalui
pembuluh darah ditentukan oleh dua faktor yaitu :
a. Perbedaan tekanan darah di antara kedua ujung pembuluh, kadangkadang juga disebut gradien tekanan di sepanjang pembuluh darah,
yaitu daya yang mendorong darah melalui pembuluh.
b. Rintangan bagi aliran darah melalui pembuluh, yang disebut resistensi
pembuluh darah.
Untuk
mempertahankan
hemostasis,
organ
perekondisi
menerima aliran darah melebihi kebutuhan mereka sendiri. Darah terus
menerus mengalami rekondisi sehingga posisinya relatif konstan
meskipun bahan bahannya terus dikuras untuk menunjang
aktivitas metabolik dan selalu mendapat tambahan zat sisa dari jaringan.
Organ organ yang merekondisi darah normalnya menerima jauh lebih
banyak darah daripada yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
metaboliknya, sehingga dapat menyesuaikan kebutuhan darah tambahan
untuk mencapai homeostasis.
Gradien tekanan adalah perbedaan tekanan antara awal dan akhir
suatu pembuluh. Darah mengalir dari daerah tekanan lebih tinggi ke
daerah dengan tekanan lebih rendah mengikuti penurunan gradien tekanan,
kontraksi jantung menimbulkan tekanan pada darah, yaitu gaya dorong
utama bagi aliran melalui suatu pembuluh. Karena gesekan/ resistensi,
tekanan turun sewaktu darah menyusuri panjang pembuluh. Karena itu,
tekanan lebih awal dari pada di akhir pembuluh, membentuk gradien
tekanan untuk aliran maju darah melalui suatu pembuluh, semakin besar
laju aliran melalui pembuluh tersebut
Aliran yang keluar dari ujung selang kecil, karena tekanana pada
awal selang hanya sedikit lebih tinggi daripada akhir selang. Jika anda
membuka keran lebar lebar makan gradien tekanan sangat meningkat
sehingga air mengalir melalui selang jauh lebih cepatt dan menyembur
dari ujung selang. Perhatikan bahwa perbedaan tekanan antara
dua ujung pembuluh, dan bukan tekanan absolut di dalam pembuluh yang
menentukan laju aliran.

6. Resistensi
Faktor lain yang mempengaruhi laju aliran melalui suatu pembuluh
adalah resistensi, yaitu ukuran tahanan atau oposisi terhadap aliran darah
yang melalui suatu pembuluh, akibat gesekan (friksi) antara cairan yang
bergerak dan dinding vaskular yang diam. Seiring dengan meningkatnya
resistensi, darah menjadi semakin sulit melewati pembuluh sehingga
laju aliran akan berkurang (selama laju gradien tidak berubah). Jika
resistensi meningkat maka gradien tekanan harus meningkat secara
proposional agar ;laju aliran tetap. Karena itu, jika pembuluh darah
membentuk resistensi yang lebih keras untuk mempertahankan sirkulasi
yang adekuat.
Resistensi terhadap aliran darah bergantung pada tiga faktor:
a. kekentalan(viskositas) darah,
b. panjang pembuluh, dan
c. jari-jari pembuluh, yaitu faktor terpenting.
7. Tekanan Darah
Tekanan arteri rerata adalah tekanan darah yang dipantau dan
diatur di tubuh, bukan tekanan sistolik atau diastolik arteri atau tekanan
nadi dan juga bukan tekanan di bagian lain pohon vaskular. Pengukuran
tekanan darah rutin merekam tekanan sistolik dan diastolic arteri, yang
dapat digunakan sebagai patokan untuk menilai tekanan arteri rerata.
Nilai ambang terkini untuk tekanan darah normal yang di tentukan oleh
National Institutes of Health (NIH) adalah kurang dari 120/80 mm Hg.
Faktor faktor yang mempengaruhi tekanan darah :
Tekanan darah diatur dengan mengontrol curah jantung, resistensi
perifer total, dan volume darah. Tekanan arteri rerata adalah gaya
pendorong utama yang mengalirkan darah ke jaringan. Tekanan ini harus
diatur secara ketat karena dua alasan. Pertama, tekanan ini harus cukup
tinggi untuk menjamin tekanan pendorong yang memadai, tanpa tekanan
ini, otak dan organ lain tidak akan menerima aliran yang memadai, apapun
penyesuaian lokal yang dilakukan dalam aspek resistensi arteriol yang
mendarahi organ organ tersebut. Kedua, tekanan harus tidak terlalu
tinggi sehingga menimbulkan tambahan kerja bagi jantung dan
meningkatkan resiko kerusakan pembuluh darah serta kemungkinan
pecahnya pembuluh darah halus
a. Peredaran darah panjang/besar/sistemik adalah peredaran darah
yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari bilik (ventrikel) kiri

jantung lalu diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar


dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya
karbondioksida dibawa melalui vena menuju serambi kanan (atrium)
jantung
b. Peredaran darah pendek/kecil/pulmonal adalah peredaran darah
yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke
jantung. Darah yang kaya karbondioksida dari bilik kanan dialirkan ke
paru-paru melalui arteri pulmonalis, di alveolus paru-paru darah
tersebut bertukar dengan darah yang kaya akan oksigen yang
selanjutnya akan dialirkan ke serambi kiri jantung melalui vena
pulmonalis.
c. Kelainan atau penyakit pada sistem peredaran darah antara lain:
1. Arteriosklerosis yaitu pengerasan pembuluh nadi karena endapan
lemak berbentuk plak (kerak) yaitu jaringan ikat berserat dan sel-sel
otot polos yang di infiltrasi oleh lipid (lemak)
2. Anemia yaitu rendahnya kadar hemoglobin dalam darah atau
berkurangnya jumlah eritrosit dalam darah
3. Varises yaitu pelebaran pembuluh darah di betis
4. Hemeroid (ambeien) pelebaran pembuluh darah di sekitar dubur
5. Ambolus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang
bergerak
1.5 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan ketika berada di tempat proyek
a. Alat
1. Pisau
2. Panci
3. Blender

b. Bahan

Bahan Kaldu Ikan :

1,5 kg daging ikan

500 ml santan cair

Garam secukupnya

500 ml air

Bawang goreng

Bumbu Halus :

7 siung
bawang merah

4 siung
bawang putih

5 butir kemiri
sangrai

1 cm jahe

1 cm kencur

1 cm temu
kunci

lembar

daun salam

2 cm kunyit

Garam
secukupnya

Temu kunci

1/2 sdt
ketumbar

1 cm lengkuas

1/2 sdt lada


butir

1 sdm kelapa
parut

1.6 Jadwal Proyek


Berikut adalah timeline atau jadwal kami melakukan kegiatan proyek
pembuatan pempek :
Hari, Tanggal
Selaso, 17 Februari 2016

Waktu
10:00-13:00

Anggota
Gema dan Firman

Kamis, 18 Februari 2016


13:00-15:00
Najahlia dan Ainul
Jumat,, 20 Februari 2016
13:00-15:00
Jesica
Setiap proyek mahasiswa saling membantu satu sama lain dalam mengerjakan
tugas proyek pembuatan climpungan sebagai cara untuk mengefisienkan waktu
yang ada agar perkerjaan tersebut selesai dikerjaan.

10

BAB II
HASIL PROYEK
Dari proyek yang kami lakukan, kami mendapatkan hasil berupa
Celimpungan

Tabel Frekuensi denyut nadi


No

Frekunsi Denyut Nadi


Sebelum
Sesudah

Nama

kegiatan
83

kegiatan
90

56

67

Ainul hayah

Firman Effendi

Gema Hari Masykur

Jesica Ariestia Safitri

Najahlia Frisanti

BAB III
PERTANYAAN YANG MUNCUL TERKAIT TOPIK PERKULIAHAN
1. Mengapa

saat

mengupas

bumbu-bumbu

dan

membuat

adonan

celimpungan kaki menjadi kesemutan ?

11

2. Apakah pola aktivitas tubuh ketika membuat climpungan mempengaruhi


tekanan darah dalam tubuh?
3. Adakah hubungan antara kecepatan denyut nadi dengan peningkatan
kegiatan tubuh?
4. Mengapa terjadi pebedaan denyut nadi pada saat beristirahat dan setelah
melakukan aktivitas ?

BAB IV
PEMBAHASAN
1. Diilmu kedokteran, kesemutan disebut paratesia, yakni suatu sensasi pada
permukaan anggota tubuh tertentu yang tidak dipicu rangsangan dari luar,
seperti rasa panas, terbakar, tertusuk-tusuk. Rasa kesemutan dapat dirasakan
di tangan, kaki, muka, maupun di seluruh bagian tubuh lain. Kesemutan
terjadi jika saraf dan pembuluh darah mengalami tekanan Misalnya, saat
12

duduk bersimpuh atau menekuk kaki terlalu lama, maka syaraf dan aliran
darah terganggu. Umumnya kesemutan akan mereda jika bagian tubuh yang
mengalaminya digerakkan secara perlahan lahan.
Peripheral artery disease (PAD), juga disebut sebagai penyakit pembuluh
darah perifer, atau PVD, yang merupakan penyempitan atau penyumbatan
arteri akibat penumpukan lemak dan kolesterol di dinding pembuluh darah
arteri, sebagai akibatnya aliran darah ke kaki tidak lancar bahkan terhambat
sehingga saraf kakurangan oksigen dan nutrisi, maka timbullah kesemutan
pada kaki.
2. Naik turunnya tekanan darah disebabkan karena banyak hal. Ketika tekanan
darah meningkat, hal ini berartijantung berusaha keras untuk memompa
keluar darah. tekanan darah seseorang dapat diketahui berdasarkan faktor
patologisnya. Jika seseorang yang terbiasa memiliki aktifitas banyak maka
akan memiliki tekanan darah yang tinggi sedangkan sebaliknya jika
seseorang memiliki aktifitas yg sedikit tekanan darahnya pun akan
cenderung menunjukkan angka normal
3. Peningkatan kecepatan tubuh sangat berpengaruh terhadap kecepatan denyut
nadi seseorang. Hal ini terjadi karena pada saat kegiatan tubuh meningkat,
tubuh memerlukan lbih banyak energi, jantung memompa darah lebih
banyak dan lebih cepat. Sehingga, jumlah denyut nadi pun meningkat.
4. Pada saat kita melakukan suatu aktivitas jantung kita bekerja sasuai aktivitas
yang kita lakukan apabila kita melakukan aktivitas yang berat maka jantung
kita akan bekerja dengan sangat cepat dan juga denyut nadi kita pun akan
menjadi cepat. Pada tabel dapat kita amati bahwasannya pada saat
melakukan aktivitas dengan pada saat istirahat denyut nadi yang dihasilkan
berbeda hal itu disebabakan oleh kerja jantung karena pada saat kita
beraktivitas jantung kita melakukan kerja yang sangat cepat dan pada saat
istirahat jantung kita perlahan kembali normal.
BAB V
13

KESIMPULAN
Dari hasil proyek yang kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa Kami dapat
menyimpulkan bahwa faktor faktor yang menyebabkan banyaknya denyut nadi
adalah kondisi ( sehat atau sakit ), kegiatan kita ( istirahat atau bekerja berat ), usia
kita ( tua atau muda ), berat badan kita ( kurus atau gemuk ), dan jenis kelamin
kita ( wanita atau pria ).
Kami juga dapat menyimpulkan bahwa banyaknya denyut nadi yang
dihasilkan setelah beraktifitas lebih banyak daripada pada saat kita beristirahat
karena dipengaruhi kinerja jantung.

14

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2013.
[https://tsumasagarainbow.wordpress.com/2013/02/06/penggolongan
-darah-dan-transfusi-darah/] diakses 9 Maret 2016
Anonim.2012. [http://merry-creations.blogspot.co.id/2012/02/pengukuran-denyutnadi.html] diakses tanggal 9 Maret 2016
Anonim.[ http://www.wedaran.com/9345/penyebab-tensi-naik-turun/] diakses 10
Maret 2016
Biladi,Bilgis.
[https://www.academia.edu/9012400/Memahami_dan_Menjelaskan_
Eritropoesis] diakses 9 Maret 2016
Indrayana,Punta H.2010. [ http://p1nd4ng.blogspot.co.id/2010/11/pengamatan-denyutnadi.html] diakses 9 Maret 2016
Muhlisin,

Ahmad.

2016.

Penyakit

Kaki

Sering

[http://mediskus.com/penyakit/kaki-sering-kesemutan].

Di

Kesemutan.
akses

pada

tanggal 09 maret 2016.


Resti,Shann.
[https://www.academia.edu/6475438/LAPORAN_PRAKTIKUM_ANFIS
MAN_TEKANAN_DARAH] diakses 10 Maret 2016
Sarassasmita,SiWayan.2011. [ http://siwayansarassasmita.blogspot.co.id/2011/01/denyutnadi.html]. diakses 10 Maret 2016
Wikipedia.

[https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_peredaran_darah].

Di

akses

pada

tanggal 10 maret 2016.

15

LAMPIRAN.

vv

16

Anda mungkin juga menyukai