Anda di halaman 1dari 21

Halaman 1 dari 21 Halaman

Hidrogen
Dari Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas
Lompat ke: Navigasi, Cari

PENAMPILAN
gas tak berwarna dengan nyala ungu dalam
keadaan plasma

Garis spektrum Hidrogen

CIRI-CIRI UMUM
Nama, lambang,

Hidrogen, H, 1

Nomor atom

/hadrdn/[1] hye-dro-

Dibaca

jin

Jenis unsur

nonlogam

Golongan, periode,
blok
Massa atom standar
Konfigurasi elektron

1, 1, s
1,00794(7)
1s1
1

SIFAT FISIKA
Fase

gas

Massa jenis

(0 C, 101.325 kPa)
0,08988 g/L

Massa

jenis cairan 0.07

(0.0763

pada t.l.

[2]

Titik lebur

14,01 K,
259,14 C,
434,45 F

Titik didih

20,28 K,
252,87 C,
423,17 F

solid)

gcm

13,8033 K (-259C), 7,04

Titik tripel

2 kPa

Titik kritis

32,97 K, 1,293 MPa

Kalor peleburan

(H2) 0,117 kJmol1

Kalor penguapan

(H2) 0,904 kJmol1

Kapasitas kalor

(H2) 28,836 Jmol1K1

Tekanan uap
P (Pa)
at T (K)

1 10 100

1k

10 k
15

100 k
20

SIFAT ATOM
Bilangan oksidasi

1, 1 (oksida amfoter)

Elektronegativitas

2,20 (skala Pauling)

Energi ionisasi

pertama: 1312,0 kJmol1

Jari-jari atom

25 pm

Jari-jari

atom 53 pm

Mari Bergabung dengan Komunitas Wikipedia Bahasa Indonesia!

Halaman 2 dari 21 Halaman


(terhitung)
Jari-jari kovalen

37 pm

Jari-jari van der Waals 120 pm

LAIN-LAIN
Struktur kristal

heksagonal

Pembenahan

diamagnetik[3]

magnetik
Konduktivitas termal

180,5 m Wm1K1

Kecepatan suara

(gas, 27 C) 1310 ms1

Nomor CAS

1333-74-0

ISOTOP PALING STABIL


is
o
1

NA
99,985

%
2
H 0,015%
3
H
sisa

Waktu
paruh

DM DE (MeV) DP

H stabil dengan 0 neutron


H stabil dengan 1 neutron
12,32 thn

0,019 3He

LBSR
Hidrogen (bahasa

Latin: hydrogenium,

dari bahasa

Yunani: hydro:

air, genes: membentuk) adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki
simbol H dan nomor atom 1. Pada suhu dan tekanan standar, hidrogen tidak
berwarna,

tidak

berbau,

merupakan gas diatomik yang

bersifat non-logam,
sangat

bervalensi tunggal,

mudah terbakar.

dan

Dengan massa

atom 1,00794 amu, hidrogen adalah unsur teringan di dunia.


Hidrogen juga adalah unsur paling melimpah dengan persentase kira-kira
75% dari total massa unsur alam semesta.[4] Kebanyakan bintang dibentuk oleh
hidrogen dalam keadaan plasma. Senyawa hidrogen relatif langka dan jarang
dijumpai secara alami di bumi, dan biasanya dihasilkan secara industri dari
berbagai senyawa hidrokarbon seperti metana. Hidrogen juga dapat dihasilkan
dari air melalui proseselektrolisis, namun proses ini secara komersial lebih mahal
daripada produksi hidrogen dari gas alam.[5]
Isotop hidrogen yang paling banyak dijumpai di alam adalah protium,
yang inti atomnya hanya mempunyai proton tunggal dan tanpa neutron. Senyawa
ionik hidrogen dapat bermuatan positif (kation) ataupun negatif (anion). Hidrogen
dapat membentuk senyawa dengan kebanyakan unsur dan dapat dijumpai
dalam air dan senyawa-senyawa organik. Hidrogen sangat penting dalam reaksi
asam basa yang mana banyak reaksi ini melibatkan pertukaran proton antar
molekul terlarut. Oleh karena hidrogen merupakan satu-satunya atom netral
yang persamaan Schrdingernya dapat diselesaikan secara analitik, kajian pada
energetika dan ikatan atom hidrogen memainkan peran yang sangat penting
dalam perkembangan mekanika kuantum.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Sifat kimia
Mari Bergabung dengan Komunitas Wikipedia Bahasa Indonesia!

Halaman 3 dari 21 Halaman


1.1 Pembakaran
1.2 Aras tenaga elektron
1.3 Bentuk-bentuk molekul unsur
1.4 Bentuk monoatomik
1.5 Senyawa-senyawa
1.5.1 Senyawa kovalen dan senyawa organik
1.5.2 Hidrida
1.5.3 Proton dan asam
2 Isotop
3 Keberadaan alami
4 Sejarah
o 4.1 Penemuan dan penggunaan
o 4.2 Peranan dalam teori kuantum
5 Aplikasi
o 5.1 Pembawa energi
6 Reaksi biologi
7 Wewanti keselamatan
8 Lihat pula
9 Referensi
10 Bacaan lebih lanjut
11 Pranala luar
Sifat kimia[sunting | sunting sumber]
Kelarutan dan karakteristik hidrogen dengan berbagai macam logam merupakan
o
o
o
o
o

subyek

yang

sangat

penting

hidrogen dapat

terjadi

pada

dalam

bidang metalurgi (karena perapuhan

kebanyakan

logam

[6]

dan

dalam

riset

pengembangan cara yang aman untuk meyimpan hidrogen sebagai bahan bakar.
[7]

Hidrogen sangatlah larut dalam berbagai senyawa yang terdiri dari logam tanah

nadir dan logam transisi[8] dan dapat dilarutkan dalam logam kristal maupun
logam amorf.[9] Kelarutan

hidrogen

dalam

logam

disebabkan

oleh

distorsi

setempat ataupun ketidakmurnian dalam kekisi hablur logam.[10]


Pembakaran[sunting | sunting sumber]

Hidrogen sangatlah mudah terbakar di udara bebas. Peristiwa meledaknya


pesawat Hindenburg pada tanggal 6 Mei 1937.
Gas hidrogen sangat mudah terbakar dan akan terbakar pada konsentrasi
serendah

4%

H2 di

udara

bebas.[11] Entalpi pembakaran

-286 kJ/mol[12]. Hidrogen terbakar menurut persamaan kimia:


2 H2(g) + O2(g) 2 H2O(l) + 572 kJ (286 kJ/mol)[13]
Ketika
dicampur
dengan
oksigen
dalam
berbagai

hidrogen

adalah

perbandingan,

hidrogen meledak seketika disulut dengan api dan akan meledak sendiri pada

Mari Bergabung dengan Komunitas Wikipedia Bahasa Indonesia!

Halaman 4 dari 21 Halaman


temperatur

560 C.[14] Lidah

api

hasil

pembakaran

hidrogen-oksigen

murni

memancarkan gelombang ultraviolet dan hampir tidak terlihat dengan mata


telanjang. Oleh karena itu, sangatlah sulit mendeteksi terjadinya kebocoran
hidrogen secara visual. Kasusmeledaknya pesawat Hindenburg adalah salah satu
contoh terkenal dari pembakaran hidrogen.[15] Karakteristik lainnya dari api
hidrogen adalah nyala api cenderung menghilang dengan cepat di udara,
sehingga

kerusakan

akibat

ledakan

hidrogen

lebih

ringan

dari

ledakan

hidrokarbon. Dalam kasus kecelakaan Hidenburg, dua pertiga dari penumpang


pesawat selamat dan kebanyakan kasus meninggal disebabkan oleh terbakarnya
bahan bakar diesel yang bocor.[16]
H2 bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur oksidator lainnya. Ia bereaksi
dengan

spontan

dan

hebat

pada

suhu

kamar

dengan klorin dan fluorin,

menghasilkan hidrogen halida berupa hidrogen kloridadan hidrogen fluorida.[17]


Aras tenaga elektron[sunting | sunting sumber]
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Atom hidrogen

Gambaran atom hidrogen yang menampakkan diameter atom dua kali lebih besar
dari jari-jari model Bohr(citra tidak berskala).
Aras tenaga keadaan dasar elektron pada atom hidrogen adalah 13.6 eV, yang
ekuivalen dengan foton ultraviolet kira-kira 92 nm.[18]
Aras tenaga hidrogen dapat dihitung dengan cukup akurat menggunakan model
atom Bohr yang menggambarkan elektron beredar mengelilingi proton dengan
analogi Bumi beredar mengelilingi Matahari. Oleh karena diskretisasi momentum
sudut yang dipostulatkan pada awal mekanika kuantum oleh Bohr, elektron pada
model Bohr hanya dapat menempati jarak-jarak tertentu saja dari proton dan oleh
karena itu hanya beberapa energi tertentu saja yang diperbolehkan.[19]
Deskripsi atom hidrogen yang lebih akurat didapatkan dengan perlakuan
mekanika kuantum murni menggunakan persamaan Schrdinger atau dengan
perumusan integral

lintasan

Feyman untuk

kementakan elektron di sekitar proton.[20]


Bentuk-bentuk molekul unsur[sunting | sunting sumber]

Mari Bergabung dengan Komunitas Wikipedia Bahasa Indonesia!

menghitungrapat

Halaman 5 dari 21 Halaman

Jejak

pertama

yang

terlihat

pada

hidrogen

gelembung di Bevatron
Terdapat
dua
jenis molekul diatomik

cair

hidrogen

di

dalam bilik

yang

berbeda

berdasarkan spin relatif inti.[21] Dalam bentuk ortohidrogen, spin dari dua proton
adalah paralel dan dalam keadaan triplet; dalam bentukparahidrogen, spin-nya
adalah antiparalel dan dalam keadaan singlet. Pada keadaan standar, gas
hidrogen terdiri dari 25% bentuk para dan 75% bentuk orto, juga dikenal dengan
sebutan

"bentuk

normal".[22]Rasio

kesetimbangan

antara

ortohidrogen

dan

parahidrogen tergantung pada termperatur. Namun oleh karena bentuk orto


dalam keadaan tereksitasi, bentuk ini tidaklah stabil dan tidak bisa dimurnikan.
Pada suhu yang sangat rendah, hampir semua hidrogen yang ada adalah dalam
bentuk parahidrogen. Sifat fisik dari parahidrogen murni berbeda sedikit dengan
"bentuk normal".[23] Perbedaan orto/para juga terdapat pada molekul yang terdiri
dari atom hidrogen seperti air dan metilena.[24]
Antarubahan yang tidak dikatalis antara H2 para dan orto meningkat seiring
dengan meningkatnya temperatur; oleh karenanya H 2 yang diembunkan dengan
cepat mengandung banyak hidrogen dalam bentuk orto yang akan berubah
menjadi bentuk para dengan sangat lambat. [25] Nisbah orto/para pada H2 yang
diembunkan adalah faktor yang perlu diperhitungkan dalam persiapan dan
penyimpanan

hidrogen

adalah eksotermik dan

cair:
dapat

antarubahan

dari

bentuk

menghasilan

bahang

yang

orto

ke

cukup

para
untuk

menguapkan hidrogen cair tersebut dan menyebabkan berkurangnya komponen


cair. Katalis untuk antarubahan orto-para, seperti misalnya senyawa besi, sering
digunakan selama pendinginan hidrogen.[26]

Mari Bergabung dengan Komunitas Wikipedia Bahasa Indonesia!

Halaman 6 dari 21 Halaman


Sebuah bentuk molekul yang disebut molekul hidrogen terprotonasi, atau H3+,
ditemukan pada medium antarbintang (Interstellar medium) (ISM), dimana ia
dihasilkan dengan ionisasi molekul hidrogen darisinar kosmos. Molekul ini juga
dapat dipantau di bagian atas atmosfer planet Yupiter. Molekul ini relatif cukup
stabil pada lingkungan luar angkasa oleh karena suhu dan rapatan yang rendah.
H3+ adalah salah satu dari ion yang paling melimpah di alam semesta ini, dan
memainkan peran penting dalam proses kimia medium antarbintang.[27]
Bentuk monoatomik[sunting | sunting sumber]
Atom H, juga disebut hidrogen nasen atau hidrogen atomik, diklaim eksis secara
fana namun cukup lama untuk menimbulkan reaksi kimia. Menurut klaim itu,
hidrogen

nasen

dihasilkan

secara in

situ,

biasanya

reaksi

antara seng dengan asam, atau dengan elektrolisis pada katode. Sebagai molekul
monoatomik, atom H sangat reaktif dan oleh karena itu adalah reduktor yang
lebih

kuat

dari

H2 diatomik,

namun

pertanyaan

kuncinya

terletak

pada

keberadaan atom H itu sendiri. Konsep ini lebih populer di bidang teknik dan di
literatur-literatur lama.
Hidrogen

nasen

diklaim

mereduksi nitrit menjadi ammonia atau arsenik menjadi arsina bahkan

dalam

keadaan lunak. Penelitian yang lebih mendetil menunjukkan lintasan alternatif


lainnya dan bukanlah atom H.
Atom hidrogen dapat dihasilkan pada temperatur yang cukup tinggi (>2000 K)
agar molekul H2 dapat berdisosiasi. Selain itu, radiasi elektromagentik di atas
11 eV juga dapat diserap H2 dan menyebabkan disosiasi.
Kadang kala, hidrogen yang terserap secara kimiawi pada permukaan logam juga
dirujuk

sebagai

hidrogen

nasen,

walaupun

terminologi

ini

sudah

mulai

ditinggalkan. Pandangan lainnya mengatakan bahwa hidrogen yang terserap


secara kimiawi itu "kurang reaktif" dari hidrogen nasen disebabkan oleh ikatan
yang dihasilkan oleh permukaan katalis logam tersebut.
Senyawa-senyawa[sunting | sunting sumber]
Informasi lebih lanjut: [[Senyawa hidrogen]]
Senyawa kovalen dan senyawa organik[sunting | sunting sumber]
Walaupun H2 tidaklah begitu reaktif dalam keadaan standar, ia masih dapat
membentuk senyawa dengan kebanyakan unsur. Jutaan jenis hidrokarbon telah
diketahui, namun itu semua tidaklah dihasilkan secara langsung dari hidrogen dan
karbon.

Hidrogen

dapat

membentuk

senyawa

dengan

unsur

yang

lebih elektronegatif seperti halogen (F, Cl, Br, I); dalam senyawa ini hidrogen
memiliki

muatan

positif.[28] Ketika

parsial

dengan fluor, oksigen ataupun nitrogen,

hidrogen

dapat

berikatan

berpartisipasi

dalam

bentuk ikatan non-kovalen yang kuat, yang disebut dengan ikatan hidrogen yang
sangat
[30]

penting

untuk

menjaga

kestabilan

kebanyakan

molekul

biologi. [29]

Hidrogen juga membentuk senyawa dengan unsur yang kurang elektronegatif

Mari Bergabung dengan Komunitas Wikipedia Bahasa Indonesia!

Halaman 7 dari 21 Halaman


seperti logam dan metaloid, yang mana hidrogen memiliki muatan parsial negatif.
Senyawa ini dikenal dengan nama hidrida.[31]
Hidrogen membentuk senyawa yang sangat banyak dengan karbon. Oleh karena
asosiasi senyawa itu dengan kebanyakan zat hidup, senyawa ini disebut
sebagai senyawa organik[32]. Studi sifat-sifat senyawa tersebut disebut kimia
organik[33] dan studi dalam konteks kehidupan organisme dinamakan biokimia.
[34]

Pada beberapa definisi, senyawa "organik" hanya memerlukan atom karbon

untuk disebut sebagai organik. Namun kebanyakan senyawa organik mengandung


atom hidrogen. Dan oleh karena ikatan ikatan hidrogen-karbon inilah yang
memberikan

karakteristik

sifat-sifat

hidrokarbon,

ikatan

hidrogen-karbon

diperlukan untuk beberapa definisi dari kata "organik" di kimia.[32]


Dalam kimia anorganik, hidrida dapat berperan sebagai ligan penghubung yang
menghubungkan dua pusat logam dalam kompleks berkoordinasi. Fungsi ini
umum

ditemukan

pada

unsur golongan

kompleks borana (hidrida boron)

13,

terutama

pada

dan aluminium serta karborana yang

bergerombol.[35]
Hidrida[sunting | sunting sumber]
Senyawa hidrogen sering disebut sebagai hidrida, sebuah istilah yang tidak
mengikat. Oleh kimiawan, istilah "hidrida" biasanya memiliki arti atom H yang
mendapat

sifat

anion,

ditandai

dengan

H .

Keberadaan

anion

hidrida,

dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis pada tahun 1916 untuk gologngan I dan II
hidrida garam, didemonstrasikan oleh Moers pada tahun 1920 dengan melakukan
elektrolisis litium hidrida cair (LiH) yang menghasilkan sejumlah hidrogen pada
anode.[36] Untuk hidrida selain logam golongan I dan II, istilah ini sering kali
membuat kesalahpahaman oleh karena elektronegativitas hidrogen yang rendah.
Pengecualian adalah hidrida golongan II BeH2 yang polimerik. Walaupun hidrida
dapat dibentuk dengan hampir semua golongan unsur, jumlah dan kombinasi dari
senyawa bervariasi, sebagai contoh terdapat lebih dari 100 hidrida borana biner
yang diketahui, namun cuma satu hidrida aluminium biner yang diketahui.
[37]

Hidrida indium biner sampai sekarang belum diketahui, walaupun sejumlah

komplek yang lebih besar eksis.[38]


Proton dan asam[sunting | sunting sumber]
Oksidasi H2 secara formal menghasilkan proton H+. Spesies ini merupakan topik
utama dari pembahasan asam, walaupun istilah proton digunakan secara longgar
untuk merujuk pada hidrogen kationik yang positif dan ditandai dengan H +. Proton
H+ tidak dapat ditemukan berdiri sendiri dalam laurtan karena ia memiliki
kecenderungan mengikat pada atom atau molekul yang memiliki elektron. Untuk
menghindari kesalahpahaman akan "proton terlarut" dalam larutan, larutan asam
sering dianggap memiliki ion hidronium (H3O+) yang bergerombol membentuk
H9O4+.[39] Ion oksonium juga ditemukan ketika air berada dalam pelarut lain.[40]

Mari Bergabung dengan Komunitas Wikipedia Bahasa Indonesia!

Halaman 8 dari 21 Halaman


Walaupun sangat langka di bumi, salah satu ion yang paling melimpah dalam
alam semesta ini adalah H3+, dikenal sebagai molekul hidrogen terprotonasi
ataupun kation hidrogen triatomik.[41]
Isotop[sunting | sunting sumber]
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Isotop hidrogen

Protium, isotop hidrogen yang paling umum dijumpai, memiliki satu proton dan
satu elektron. Keunikan isotop ini adalah ia tidak mempunya neutron (lihat
pula diprotonuntuk pembahasan mengenai mengapa isotop tanpa neutron yang
lain tidak eksis.
Hidrogen memiliki tiga isotop alami, ditandai dengan 1H, 2H, dan 3H. Isotop lainnya
yang tidak stabil (4H to 7H) juga telah disintesiskan di laboratorium namun tidak
pernah dijumpai secara alami.[42][43]
1H adalah isotop hidrogen yang paling melimpah, memiliki persentase
99.98% dari jumlah atom hidrogen. Oleh karena inti atom isotop ini hanya
memiliki proton tunggal, ia diberikan nama yang deskriptif sebagai protium,

namun nama ini jarang sekali digunakan.[44]


2
H, isotop hidrogen lainnya yang stabil, juga dikenal sebagai deuterium dan
mengandung satu proton dan satu neutron pada intinya. Deuterium tidak
bersifat

radioaktif,

dan

tidak

memberikan

bahaya

keracunan

yang

signifikan. Air yang atom hidrogennya merupakan isotop deuterium


dinamakan air berat. Deuterium dan senyawanya digunakan sebagai
penanda non-radioaktif pada percobaan kimia dan untuk pelarut 1Hspektroskopi NMR.[45] Air berat digunakan sebagai moderator neutron dan
pendingin pada reaktor nuklir. Deuterium juga berpotensi sebagai bahan

bakar fusi nuklir komersial.[46]


3
H dikenal dengan nama tritium dan mengandung satu proton dan dua
neutron

pada

intinya.

Ia

memiliki

sifat

radioaktif,

dan

mereras

menjadi Helium-3 melalui pererasan beta dengan umur paruh 12,32tahun.


[35]

Sejumlah kecil tritium dapat dijumpai di alam oleh karena interaksi sinar

kosmos dengan atmosfer bumi; tritium juga dilepaskan selama uji coba
nuklir.[47] Ia juga digunakan dalam reaksi fusi nuklir, [48] sebagai penanda
dalam geokimia isotop,[49] dan terspesialisasi pada peralatan self-powered
lighting.[50] Tritium juga digunakan dalam penandaan percobaan kimia dan
biologi sebagairadiolabel.[51]

Mari Bergabung dengan Komunitas Wikipedia Bahasa Indonesia!

Halaman 9 dari 21 Halaman


Hidrogen adalah satu-satunya unsur yang memiliki tiga nama berbeda untuk
isotopnya. (Dalam awal perkembangan keradioaktivitasan, beberapa isotop
radioaktif

berat

diberikan

nama,

namun

nama-nama

tersebut

tidak

lagi

digunakan). Simbol D dan T kadang-kadang digunakan untuk merujuk pada


deuterium dan tritium, namun simbol P telah digunakan untuk merujuk
pada fosfor,
[52]

sehingga

Dalam tatanama

tidak

digunakan

untuk

IUPAC, International

Union

merujuk
of

pada

protium.

and

Applied

Pure

Chemistry mengijinkan penggunaan D, T, 2H, dan 3H walaupun 2H dan 3H lebih


dianjurkan.[53]
Keberadaan alami[sunting | sunting sumber]

NGC 604, sebuah daerah yang terdiri dari hidrogen yang terionisasi diGalaksi
Triangulum
Hidrogen adalah unsur yang paling melimpah di alam semesta ini dengan
persentase 75% dari barion berdasarkan massa dan lebih dari 90% berdasarkan
jumlah atom.[54] Unsur ini ditemukan dalam kelimpahan yang besar di bintangbintang dan planet-planet gas raksasa. Awan molekul dari H2 diasosiasikan
dengan pembentukan

bintang.

Hidrogen

memainkan

peran

penting

dalam

pemberian energibintang melalui reaksi proton-proton dan fusi nuklir daur CNO.[55]
Di seluruh alam semesta ini, hidrogen kebanyakan ditemukan dalam
keadaan atomik dan plasma yang sifatnya berbeda dengan molekul hidrogen.
Sebagai plasma, elektron hidrogen dan proton terikat bersama, dan menghasilkan
konduktivitas

elektrik

yang

sangat

tinggi

dan

daya

pancar

yang

tinggi

(menghasilkan cahaya dari Matahari dan bintang lain). Partikel yang bermuatan
dipengaruhi oleh medan magnet dan medan listrik. Sebagai contoh, dalam angin
surya,

partikel-partikel

ini

berinteraksi

dengan magnetosfer bumi

dan

mengakibatkan arus Birkeland dan fenomena Aurora. Hidrogen ditemukan dalam


keadaan atom netral di medium antarbintang. Sejumlah besar atom hidrogen
netral yang ditemukan di sistem Lyman-alpha teredam diperkirakan mendominasi
rapatan barionik alam semesta sampai denganpergeseran merah z=4.[56]
Dalam keadaan normal di bumi, unsur hidrogen berada dalam keadaan gas
diatomik, H2 (silakan lihat tabel data). Namun, gas hidrogen sangatlah langka di
Mari Bergabung dengan Komunitas Wikipedia Bahasa Indonesia!

Halaman 10 dari 21 Halaman


atmosfer bumi (1 ppm berdasarkan volume) oleh karena beratnya yang ringan
yang menyebabkan gas hidrogen lepas dari gravitasi bumi. Walaupun demikian,
hidrogen masih merupakan unsur paling melimpah di permukaan bumi ini.
[57]

Kebanyakan hidrogen bumi berada dalam keadaan bersenyawa dengan unsur

lain seperti hidrokarbon dan air.[35] Gas hidrogen dihasilkan oleh beberapa jenis
bakteri

dan ganggang dan

Penggunaan metana sebagai

merupakan
sumber

komponen

hidrogen

alami

akhir-akhir

ini

darikentut.
juga

menjadi

semakin penting.[58]
Sejarah[sunting | sunting sumber]
Penemuan dan penggunaan[sunting | sunting sumber]
Gas hidrogen, H2, pertama kali dihasilkan secara artifisial oleh T. Von Hohenheim
(dikenal

juga

sebagai Paracelsus,

14931541)

melalui

pencampuran logam dengan asam kuat.[59] Dia tidak menyadari bahwa gas mudah
terbakar yang dihasilkan oleh reaksi kimia ini adalah unsur kimia yang baru. Pada
tahun, Robert

Boyle menemukan

antara besi dan asam yang

kembali

menghasilkan

dan
gas

mendeskripsikan

reaksi

hidrogen. [60] Pada

tahun

1766, Henry Cavendish adalah orang yang pertama mengenali gas hidrogen
sebagai zat diskret dengan mengidentifikasikan gas tersebut dari reaksi logamasamsebagai "udara yang mudah terbakar". Pada tahun 1781 dia lebih lanjut
menemukan bahwa gas ini menghasilkan air ketika dibakar. [61][62] Pada tahun
1783, Antoine

Lavoisier memberikan

unsur

ini

dengan

nama

hidrogen

(dari Bahasa Yunani hydro yang artinya air dan genes yang artinya membentuk)
[63]

ketika

dia

dan Laplace mengulang

kembali

penemuan

Cavendish

yang

mengatakan pembakaran hidrogen menghasilkan air.[62]


Hidrogen pertama kali dicairkan oleh James Dewar pada tahun 1898 dengan
menggunakan

penemuannya, guci

hampa.[62] Dia

kemudian

menghasilkan

hidrogen padat setahun kemudian.[62] Deuteriumditemukan pada tahun 1931


Desember oleh Harold Urey, dan tritium dibuat pada tahun 1934 oleh Ernest
Rutherford, Mark Oliphant, and Paul Harteck.[61] Air berat, yang mengandung
deuterium menggantikan hidrogen biasa, ditemukan oleh Urey dkk. pada tahun
1932.[62] Salah satu dari penggunaan pertama H2 adalah untuk sinar sorot.[62]
Balon pertama yang diisikan dengan hidrogen diciptakan oleh Jacques
Charles pada

tahun

1783.[62] Hidrogen

memberikan

tenaga

dorong

untuk

perjalanan udara yang aman dan pada tahun 1852 Henri Giffard menciptakan
kapal udara yang diangkat oleh hidrogen. [62] Bangsawan Jerman Ferdinand von
Zeppelin mempromosikan idenya tentang kapal udara yang diangkat dengan
hidrogen dan kemudian dinamakan Zeppelin dengan penerbangan perdana pada
tahun 1900.[62] Penerbangan yang terjadwal dimulai pada tahun 1910 dan sampai
pecahnya Perang dunia II, Zeppelin telah membawa 35.000 penumpang tanpa
insiden yang serius.
Mari Bergabung dengan Komunitas Wikipedia Bahasa Indonesia!

Halaman 11 dari 21 Halaman


Penerbangan tanpa henti melewati samudra atlantik pertama kali dilakukan kapal
udara Britania R34 pada tahun 1919. Pelayanan penerbangan udara dipulihkan
pada tahun 1920 dan penemuan cadanganhelium di Amerika Serikat memberikan
peluang ditingkatkannya keamanan penerbangan, namun pemerintah Amerika
Serikat menolak menjual gas tersebut untuk digunakan dalam penerbangan. Oleh
karenanya, gas H2 digunakan di pesawat Hindenburg, yang pada akhirnya
meledak di langit New Jersey pada tanggal 6 Mei 1937.[62] Insiden ini ditayangkan
secara langsung di radio dan direkam. Banyak yang menduga terbakarnya
hidrogen yang bocor sebagai akibat insiden tersebut, namun investigasi lebih
lanjut membuktikan sebab insiden tersebut karena terbakarnya salut fabrik
oleh keelektrikan statis. Walaupun demikian, sejak itu keragu-raguan atas
keamanan penggunaan hidrogen muncul.
Peranan dalam teori kuantum[sunting | sunting sumber]

Spektrum emisi hidrogen


Oleh karena struktur atomnya yang relatif sederhana, atom hidrogen bersama
dengan spektrum emisinya menjadi pusat perkembangan teori sturktur atom.
[64]

Lebih jauh lagi, kesederhanaan molekul hidrogen dan kationnya H 2+ membantu

pemahaman yang lebih jauh mengenai ikatan kimia.


Salah satu dari efek kuantum yang secara eksplisit disadari (namun masih belum
sepenuhnya dimengerti saat itu) adalah pengamatan Maxwell yang melibatkan
hidrogen

setengah

abad

sebelum teori

mekanika

kuantum bener-benar

berkembang. Maxwell mengamati bahwa kapasitas bahang spesifik dari H2 tidak


sesuai dengan tren gas diatomik lainnya di bawah suhu kamar dan mulai
menyerupai tren gasmonoatomik di temperatur kriogenik. Menurut teori kuantum,
sifat-sifat ini disebabkan oleh jarak antara aras tenaga rotasi hidrogen yang lebar
oleh karena massanya yang ringan. Aras yang lebar ini menghambat partisi
energi bahang secara merata menjadi gerak berputar hidrogen pada temperatur
yang rendah. Gas diatomik yang terdiri dari atom-atom yang lebih berat tidak
mempunyai aras tenaga yang cukup lebar untuk menyebabkan efek yang sama.
[65]

Aplikasi[sunting | sunting sumber]


Sejumlah besar H2 diperlukan dalam industri petrokimia dan kimia. Penggunaan
terbesar

H2 adalah

pembuatan ammonia.

untuk

memproses

Konsumen

utama

bahan
dari

bakar

fosil

H2 di

kilang

dan

dalam

petrokimia

meliputi hidrodealkilasi, hidrodesulfurisasi,


dan penghidropecahan (hydrocracking). H2 memiliki beberapa kegunaan yang
penting. H2 digunakan sebagai bahan hidrogenasi, terutama dalam peningkatan
kejenuhan dalam lemak takjenuh dan minyak nabati (ditemukan di margarin), dan

Mari Bergabung dengan Komunitas Wikipedia Bahasa Indonesia!

Halaman 12 dari 21 Halaman


dalam

produksi metanol.

Ia

juga

merupakan

sumber

hidrogen

pada

pembuatan asam klorida. H2 juga digunakan sebagai reduktor pada bijih logam.[66]
Selain digunakan sebagai pereaksi, H2 memiliki penerapan yang luas dalam
bidang fisika dan teknik. Ia digunakan sebagai gas penameng di metode
pengelasan seperti pengelasan
pendingin

rotor

hidrogen

atomik.[67][68] H2digunakan

di generator pembangkit

listrik karena

ia

sebagai

mempunyai

konduktivitas termal yang paling tinggi di antara semua jenis gas. H 2 cair
digunakan

di

riset kriogenik yang

meliputi

kajian superkonduktivitas.[69] Oleh

karena H2 lebih ringan dari udara, hidrogen pernah digunakan secara luas sebagai
gas pengangkat pada kapal udara balon.[70]
Baru-baru ini hidrogen digunakan sebagai bahan campuran dengan nitrogen
(kadangkala disebut forming gas) sebagai gas perunut untuk pendeteksian
kebocoran gas yang kecil. Aplikasi ini dapat ditemukan di bidang otomotif, kimia,
pembangkit listrik, kedirgantaraan, dan industri telekomunikasi. [71] Hidrogen
adalah zat aditif (E949) yang diperbolehkan penggunaanya dalam ujicoba
kebocoran bungkusan makanan dan sebagai antioksidan.[72]
Isotop
hidrogen
yang
lebih
langka
juga
tersendiri. Deuterium (hidrogen-2)

memiliki

digunakan

aplikasi

dalam reaktor

CANDU sebagai moderator untuk memperlambat neutron.[62] Senyawa deuterium


juga memiliki aplikasi dalam bidang kimia dan biologi dalam kajian reaksi efek
isotop.[73] Tritium (hidrogen-3)

yang

diproduksi

oleh reaktor

nuklir digunakan

dalam produksi bom hidrogen,[74] sebagai penanda isotopik dalam biosains,[51] dan
sebagai sumber radiasi di cat berpendar.[75]
Suhu pada titik tripel hidrogen digunakan sebagai titik acuan dalam skala
temperatur ITS-90 (International Temperatur Scale of 1990) pada 13,8033 kelvin.
[76]

Pembawa energi[sunting | sunting sumber]


Hidrogen bukanlah sumber energi, [77] kecuali dalam konteks hipotesis pembangkit
listrik fusi nuklir komersial yang menggunakan deuterium ataupun tritium, sebuah
teknologi yang perkembangannya masih sedikit.[78] Energi Matahari berasal dari
fusi nuklir hidrogen, namun proses ini sulit dikontrol di bumi. [79] Hidrogen dari
cahaya Matahari, organisme biologi, ataupun dari sumber listrik menghabiskan
lebih banyak energi dalam pembuatannya daripada pembakarannya. Hidrogen
dapat dihasilkan dari sumber fosil (seperti metana) yang memerlukan lebih sedikit
energi daripada energi hasil pembakarannya, namun sumber ini tidak dapat
diperbaharui, dan lagipula metana dapat langsung digunakan sebagai sumber
energi.[77]
Rapatan energi per volume pada hidrogen cair maupun hidrogen gas pada
tekanan yang praktis secara signifikan lebih kecil daripada rapatan energi dari
bahan bakar lainnya, walaupun rapatan energi per massa adalah lebih tinggi.
[77]

Sekalipun demikian, hidrogen telah dibahas secara meluas dalam konteks

Mari Bergabung dengan Komunitas Wikipedia Bahasa Indonesia!

Halaman 13 dari 21 Halaman


energi sebagai pembawa energi.[80] Sebagai contoh, sekuestrasi CO2 yang diikuti
dengan penangkapan dan penyimpanan karbon dapat dilakukan pada produksi
H2 dari bahan bakar fosil.[81] Hidrogen yang digunakan pada transportasi relatif
lebih bersih dengan sedikit emisi NOx,[82] tapi tanpa emisi karbon.[81] Namun, biaya
infrastruktur yang diperlukan dalam membangun ekonomi hidrogen secara penuh
sangatlah besar.[83]
Reaksi biologi[sunting | sunting sumber]
Lihat pula: biohidrogen
H2 adalah salah satu hasil produk dari beberapa jenis fermentasi anaerobik dan
dihasilkan pula pada beberapa mikroorganisme, biasanya melalui reaksi yang
dikatalisasi oleh enzim dehidrogenase yang mengandung besi atau nikel. Enzimenzim ini mengkatalisasi reaksi redoks reversibel antara H2 dengan komponen dua
proton dan dua elektronnya. Gas hidrogen dihasilkan pada transfer reduktor
ekuivalen yang dihasilkan selama fermentasi piruvat menjadi air.[84]
Pemisahan air, yang mana air terurai menjadi komponen proton, elektron, dan
oksigen, terjadi pada reaksi cahaya pada proses fotosintesis. Beberapa organisme
meliputi ganggang Chlamydomonas reinhardtiidan cyanobacteria memiliki tahap
kedua, yaitu reaksi gelap, yang mana proton dan elektron direduksi menjadi gas
H2 oleh hidrogenase tertentu di kloroplasnya.[85] Beberapa usaha telah diambil
untuk secara genetik memodifikasi hidrogenase cyanobacteria untuk secara
efisien mensintesis gas H2 dibawah keberadaan oksigen.[86] Usaha keras juga telah
diambil dalam percobaan memodifikasi gen ganggang dan mengubahnya
menjadi bioreaktor.[87]
Wewanti keselamatan[sunting | sunting sumber]
Hidrogen mendatangkan beberapa bahaya kesehatan pada manusia, mulai dari
potensi ledakan dan kebakaran ketika tercampur dengan udara, sampai dengan
sifatnya yang menyebabkan asfiksia pada keadaan murni tanpa oksigen. [88] Selain
itu, hidrogen cair adalah kriogen dan sangat berbahaya oleh karena suhunya yang
sangat rendah.[89] Hidrogen larut dalam beberapa logam dan selain berpotensi
kebocoran, juga dapat menyebabkan perapuhan hidrogen.[90] Gas hidrogen yang
mengalami kebocoran dapat menyala dengan spontan. Selain itu api hidrogen
sangat panas, namun hampir tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, sehingga
dapat menyebabkan kasus kebakaran yang tak terduga.[91]
Data wewanti keselamatan hidrogen dapat dikacaukan oleh beberapa sebab.
Sifat-sifat

fisika

dan

kimia

hidrogen

sangat

bergantung

pada

nisbah

parahidrogen/ortohidrogen yang memerlukan beberapa hari untuk mencapai


kesetimbangan (biasanya data yang diberikan merupakan data pada saat
hidrogen mencapai kesetimbangan). Parameter ledakan hidrogen, seperti tekanan
dan temperatur

kritis ledakan sangat bergantung pada geometri wadah

penampung hidrogen.[88]
Lihat pula[sunting | sunting sumber]
Mari Bergabung dengan Komunitas Wikipedia Bahasa Indonesia!

Halaman 14 dari 21 Halaman


Antihidrogen
Daur hidrogen
Bahan bakar hidrogen
Kendaraan hidrogen
Oksihidrogen
Fotohidrogen
Referensi[sunting | sunting sumber]
1. ^ Simpson, J.A.; Weiner, E.S.C. (1989). "Hydrogen". Oxford English
Dictionary 7 (ed. 2nd). Clarendon Press. ISBN 0-19-861219-2.
2. ^ Wiberg, Egon; Wiberg, Nils; Holleman, Arnold Frederick
(2001). Inorganic

chemistry.

hlm. 240.ISBN 0123526515.


3. ^ "Magnetic susceptibility

of

Academic

the

elements

Press.

and

inorganic

compounds". CRC Handbook of Chemistry and Physics (ed. 81st). CRC


Press.
4. ^ Palmer, David (13 November, 1997). "Hydrogen in the Universe".
NASA. Diakses 05-02-2008.
5. ^ Staff (2007). "Hydrogen Basics Production". Florida Solar Energy
Center. Diakses 05-02-2008.
6. ^ Rogers,
H.
C.
(1999).

"Hydrogen

Embrittlement

Metals". Science 159 (3819):

of

1057

1064.doi:10.1126/science.159.3819.1057.
7. ^ Christensen, C. H.; Nrskov, J. K.;

Johannessen,

T.

(9

Juli,2005). "Making society independent of fossil fuels Danish


researchers reveal new technology". Technical University of Denmark.
Diakses 28-03-2008. Unknown parameter|coauthors= ignored (help)
8. ^ Takeshita, T.; Wallace, W.E.; Craig, R.S. (1974). "Hydrogen solubility
in 1:5 compounds between yttrium or thorium and nickel or
cobalt". Inorganic

Chemistry 13 (9):

2282

2283. doi:10.1021/ic50139a050. Unknown

parameter|

coauthors= ignored (help);


9. ^ Kirchheim, R.; Mutschele, T.; Kieninger, W (1988). "Hydrogen in
amorphous

and

nanocrystalline

Engineering 99:

metals".Materials

Science

and

457462.doi:10.1016/0025-5416(88)90377-

1. Unknown parameter|coauthors= ignored (help);


10.
^ Kirchheim, R. (1988). "Hydrogen solubility and diffusivity in
defective

and

amorphous

metals". Progress

in

Materials

Science 32 (4): 262325. doi:10.1016/0079-6425(88)90010-2.


11.
^ Carcassi, M. N.; Fineschi, F. (Juni 2005). "Deflagrations of H 2
air and CH4air lean mixtures in a vented multi-compartment
environment". Energy 30 (8):
1451.doi:10.1016/j.energy.2004.02.012. Unknown
coauthors= ignored (help);

Mari Bergabung dengan Komunitas Wikipedia Bahasa Indonesia!

1439
parameter|

Halaman 15 dari 21 Halaman


12.

^ National Academy of Engineering, National Academy of

Sciences

(2004). The Hydrogen Economy: Opportunities, Costs,.

National Academies Press. hlm. p. 240. ISBN 0-309-09163-2.


13.
^ Energy is per mole of the combustible material, Hydrogen.
286 kJ/mol
14.
^ Staff

(10

September, 2005). "Safety

data

for

hydrogen".Chemical and Other Safety Information. The Physical and


Theoretical Chemistry Laboratory, Oxford University. Diakses 05-022008.
15.
^ Dziadecki, John (2005). "Hindenburg Hydrogen Fire". Diakses
16-01-2007.
16.
^ Werthmller,

Andreas. "The

Hindenburg

Disaster".

Swiss

Hydrogen Association. Diakses 05-02-2008.


17.
^ Clayton, Donald D. (2003). Handbook of Isotopes in the
Cosmos:

Hydrogen

to

Press.ISBN 0521823811.
18.
^ Millar, Tom (10

Gallium.

Cambridge

Desember, 2003). "Lecture

University
7,

Emission

Lines Examples". PH-3009 (P507/P706/M324) Interstellar Physics.


University of Manchester. Diakses 05-02-2008.
19.
^ Stern, David P. (16-05-2005). "The Atomic Nucleus and Bohr's
Early Model of the Atom". NASA Goddard Space Flight Center. Diakses
20-12-2007.
20.
^ Stern,

David

P.

(13-02-2005). "Wave

Mechanics".

NASA

Goddard Space Flight Center. Diakses 16-04-2008.


21.
^ Staff (2003). "Hydrogen (H2) Properties, Uses, Applications:
Hydrogen Gas and Liquid Hydrogen". Universal Industrial Gases, Inc.
Diakses 05-02-2008.
22.
^ Tikhonov, Vladimir I.; Volkov, Alexander A. (2002). "Separation
of Water into Its Ortho and Para Isomers".Science 296 (5577):
2363. doi:10.1126/science.1069513.Unknown

parameter |

coauthors= ignored (help);


23.
^ Hritz, James (Maret 2006). "CH. 6 - Hydrogen" (PDF).NASA
Glenn Research Center Glenn Safety Manual, Document GRCMQSA.001. NASA. Diarsipkan dari aslinyatanggal 2004-10-20. Diakses
05-02-2008.
24.
^ Shinitzky, Meir; Elitzur, Avshalom C. (30-05-2006)."Ortho-para
spin

isomers

of

the

group". Chirality (Rehovot,


Science) 18 (9):

protons
Israel:

in

the

Weizmann

754756. doi:10.1002/chir.20319.

methylene
Institute

Diakses

of

25-03-

2008.
25.
^ Milenko, Yu. Ya.; Sibileva, R. M.; Strzhemechny, M. A (1997).
"Natural

ortho-para

hydrogen". Journal

of

conversion
Low

rate

in

Temperature

liquid

and

gaseous

Physics107 (12):

Mari Bergabung dengan Komunitas Wikipedia Bahasa Indonesia!

77

Halaman 16 dari 21 Halaman


92. doi:10.1007/BF02396837. Unknown

parameter |

coauthors= ignored (help);


26.
^ Svadlenak, R. Eldo; Scott, Allen B (1957). "The Conversion of
Ortho- to Parahydrogen on Iron Oxide-Zinc Oxide Catalysts". Journal of
the

American

Chemical

Society79 (20):

5388. doi:10.1021/ja01577a013. Unknown

5385
parameter |

coauthors= ignored (help)


27.
^ McCall Group, Oka Group (22 April, 2005). "H3+ Resource
Center". Universities of Illinois and Chicago. Diakses 05-02-2008.
28.
^ Clark,
Jim
(2002). "The
Acidity
of
the
Hydrogen
Halides".Chemguide. Diakses 09-03-2008.
29.
^ Kimball, John W. (07-08-2003). "Hydrogen". Kimball's Biology
Pages. Diakses 04-03-2008.
30.
^ IUPAC Compendium of Chemical Terminology, Electronic
version, Hydrogen Bond
31.
^ Sandrock, Gary

(02-05-2002). "Metal-Hydrogen

Systems".

Sandia National Laboratories. Diakses 23-03-2008.


32.
^ a b "Structure and Nomenclature of Hydrocarbons". Purdue
University. Diakses 23-03-2008.
33.
^ "Organic Chemistry". Dictionary.com. Lexico Publishing Group.
2008. Diakses 23-03-2008.
34.
^ "Biochemistry". Dictionary.com.

Lexico

Publishing

Group.

2008. Diakses 23-03-2008.


35.
^ a b c Miessler, Gary L.; Tarr, Donald A. (2003). Inorganic
Chemistry (ed. 3rd edition). Prentice Hall.ISBN 0130354716. Unknown
parameter |coauthors=ignored (help)
36.
^ Moers, Kurt (1920). "Investigations on the Salt Character of
Lithium

Hydride". Zeitschrift

fr

Anorganische

und

Allgemeine

Chemie 113 (191): 179228.doi:10.1002/zaac.19201130116.


37.
^ Downs, Anthony J.; Pulham, Colin R. (1994). "The hydrides of
aluminium, gallium, indium, and thallium: a re-evaluation". Chemical
Society Reviews 23: 175184.doi:10.1039/CS9942300175. Unknown
parameter|coauthors= ignored (help)
38.
^ Hibbs, David E.; Jones, Cameron; Smithies, Neil A. (1999). "A
remarkably

stable

indium

trihydride

complex:

synthesis

and

characterisation of [InH3{P(C6H11)3}]".Chemical Communications: 185


186. doi:10.1039/a809279f.Unknown

parameter |coauthors= ignored

(help)
39.
^ Okumura, Anthony M.; Yeh, L. I.; Myers, J. D.; Lee, Y. T (1990).
"Infrared

spectra

predissociation

of

the

solvated

hydronium

spectroscopy

H3O+(H2O)n(H2)m.". Journal

of

Physical

of

ion:

vibrational

mass-selected

Chemistry 94(9):

Mari Bergabung dengan Komunitas Wikipedia Bahasa Indonesia!

3416

Halaman 17 dari 21 Halaman


3427. doi:10.1021/j100372a014. Unknown

parameter |

coauthors= ignored (help);


40.
^ Perdoncin, Giulio; Scorrano, Gianfranco (1977). "Protonation
Equilibria in Water at Several Temperatures of Alcohols, Ethers,
Acetone, Dimethyl Sulfide, and Dimethyl Sulfoxide". Journal of the
American

Chemical

Society 99(21):

6986. doi:10.1021/ja00463a035. Unknown

6983
parameter |

coauthors= ignored (help);


41.
^ Carrington, Alan; R. McNab, Iain (1989). "The infrared
predissociation

spectrum

(H3+)". Accounts

of

of

triatomic

Chemical

hydrogen

cation

Research 22 (6):

218

222.doi:10.1021/ar00162a004. Unknown

parameter |

coauthors=ignored (help);
42.
^ Gurov, Yu. B.; Aleshkin, D. V.; Behr, M. N.; Lapushkin, S. V.;
Morokhov, P. V.; Pechkurov, V. A.; Poroshin, N. O.; Sandukovsky, V. G.;
Tel'kushev, M. V.; Chernyshev, B. A.; Tschurenkova, T. D (2004).
"Spectroscopy of superheavy hydrogen isotopes in stopped-pion
absorption

by

nuclei".Physics

of

97.doi:10.1134/1.1891200. Unknown

Atomic

Nuclei 68 (3):

491

parameter |coauthors=ignored

(help)
43.
^ Korsheninnikov, A. A. et al (2003). "Experimental Evidence for
the Existence of 7H and for a Specific Structure of 8He". Physical
Review Letters 90 (8): 082501.doi:10.1103/PhysRevLett.90.082501.
44.
^ Urey, Harold C.; Brickwedde, F. G.; Murphy, G. M.
(1933). "Names for the Hydrogen Isotopes". Science 78(2035): 602
603. Diakses 20-02-2008. Unknown parameter|coauthors= ignored
(help)
45.
^ Oda, Y; Nakamura, H.; Yamazaki, T.; Nagayama, K.; Yoshida,
M.; Kanaya, S.; Ikehara, M. (1992). "1H NMR studies of deuterated
ribonuclease

HI

selectively

labeled

with

protonated

amino

acids.". Journal of Biomolecular NMR 2(2): 13747. Diakses 12-022008. Unknown parameter|coauthors= ignored (help)
46.
^ Broad, William J. (11 November, 1991). "Breakthrough in
Nuclear Fusion Offers Hope for Power of Future". The New York Times.
Diakses 12-02-2008.
47.
^ Staff (15 November, 2007). "Tritium".

U.S.

Environmental

Protection Agency. Diakses 12-02-2008.


48.
^ Nave, C. R. (2006). "Deuterium-Tritium Fusion".HyperPhysics.
Georgia State University. Diakses 08-03-2008.
49.
^ Kendall,
Carol
(1998).
"Fundamentals

of

Isotope

Geochemistry". US Geological Survey. Diakses pada 8 Maret 2008.

Mari Bergabung dengan Komunitas Wikipedia Bahasa Indonesia!

Halaman 18 dari 21 Halaman


50.

^ "The Tritium Laboratory". University of Miami. 2008. Diakses

08-03-2008.
51.
^ a b Holte, Aurali E.; Houck, Marilyn A.; Collie, Nathan L. (03-112004). "Potential Role of Parasitism in the Evolution of Mutualism in
Astigmatid Mites". Experimental and Applied Acarology (Lubbock:
Texas Tech University) 25 (2): 97107. doi:10.1023/A:1010655610575.
Diakses 08-03-2008.
52.
^ Krogt,
Peter

van

der

(5

Mei, 2005). "Hydrogen".

Elementymology & Elements Multidict. Diakses 20-02-2008.


53.
^ IR-3.3.2, Provisional Recommendations, Nomenclature of
Inorganic

Chemistry,

Chemical

Nomenclature

and

Structure

Representation Division, IUPAC. Accessed on lineOctober 3, 2007.


54.
^ Gagnon, Steve. "Hydrogen". Jefferson Lab. Diakses 05-022008.
55.
^ Haubold, Hans; Mathai, A. M. (15 November, 2007)."Solar
Thermonuclear Energy Generation". Columbia University. Diakses 1202-2008. Unknown parameter|coauthors= ignored (help)
56.
^ Storrie-Lombardi, Lisa J.; Wolfe, Arthur M. (2000)."Surveys for
z > 3 Damped Lyman-alpha Absorption Systems: the Evolution of
Neutral Gas". Astrophysical Journal 543: 552576. Diakses 05-022008. Unknown parameter |coauthors= ignored (help)
57.
^ Dresselhaus, Mildred et al (15 Mei, 2003). "Basic Research
Needs

for

the

Hydrogen

Economy" (PDF).

Argonne

National

Laboratory, U.S. Department of Energy, Office of Science Laboratory.


Diakses 05-02-2008.
58.
^ Berger, Wolfgang H. (15 November, 2007). "The Future of
Methane". University of California, San Diego. Diakses 12-02-2008.
59.
^ Andrews, A. C. (1968). "Oxygen". In Clifford A. Hampel.The
Encyclopedia of the Chemical Elements. New York: Reinhold Book
Corporation. hlm. 272. LCCN 68-29938.
60.
^ Winter, Mark (2007). "Hydrogen:

historical

information".

WebElements Ltd. Diakses 05-02-2008.


61.
^ a b "Hydrogen". Van Nostrand's Encyclopedia of Chemistry.
Wylie-Interscience. 2005. hlm. 797799.ISBN 0-471-61525-0.
62.
^ a b c d e f g h i j k Emsley, John (2001). Nature's Building Blocks.
Oxford: Oxford University Press. hlm. 183191.ISBN 0-19-850341-5.
63.
^ Stwertka, Albert (1996). A Guide to the Elements. Oxford
University Press. hlm. 1621. ISBN 0-19-508083-1.
64.
^ Crepeau, Bob (01-01-2006). "Niels Bohr:

The

Atomic

Model". Great Scientific Minds (Great Neck Publishing).ISBN 1-42980723-7. Diakses 13-04-2008.
65.
^ Berman,
R.;
Cooke,
"Cryogenics". Annual

Review

A.

H.;

Hill,

of

Physical

R.

W.

(1956).

Chemistry 7:

Mari Bergabung dengan Komunitas Wikipedia Bahasa Indonesia!

Halaman 19 dari 21 Halaman


20.doi:10.1146/annurev.pc.07.100156.000245. Unknown

parameter |

coauthors= ignored (help)


66.
^ Chemistry Operations (2003-12-15). "Hydrogen". Los Alamos
National Laboratory. Diakses 2008-02-05.
67.
^ Durgutlu, Ahmet (2003-10-27). "Experimental investigation of
the effect of hydrogen in argon as a shielding gas on TIG welding of
austenitic

stainless

steel".ScienceDirect (Ankara,

Turkey:

Gazi

University) 25 (1):

19

23. doi:doi:10.1016/j.matdes.2003.07.004Check |doi= value

(help).

Diakses 2008-04-06.
68.
^ "Atomic Hydrogen Welding". Specialty Welds. 2007.
69.
^ Hardy, Walter N. (2003-03-19). "From H2 to cryogenic H
masers

to

HiTc

superconductors:

An

unlikely

but

rewarding

path". Physica C: Superconductivity (Vancouver, Canada: University of


British Columbia). 388389: 16.doi:10.1016/S0921-4534(02)02591-1.
Diakses 2008-03-25.
70.
^ Barnes, Matthew (2004). "LZ-129, Hindenburg". The Great
Zeppelins. Diakses 2008-03-18.
71.
^ Block, Matthias (2004-09-03). "Hydrogen as Tracer Gas for
Leak Detection". 16th WCNDT 2004, Montreal, Canada: Sensistor
Technologies. Diakses pada 2008-03-25.
72.
^ "Report from the Commission on Dietary Food Additive
Intake" (PDF). European Union. Diakses 2008-02-05.
73.
^ Reinsch, J; A Katz, J Wean, G Aprahamian, JT MacFarland
(October 1980). "The deuterium isotope effect upon the reaction of
fatty

acyl-CoA

dehydrogenase

and

butyryl-CoA". J.

Biol.

Chem. 255 (19): 909397. Diakses 2008-03-24. Unknown parameter |


coauthors= ignored (help)
74.
^ Bergeron, Kenneth D. (JanFeb 2004). "The Death of no-dualuse". Bulletin of the Atomic Scientists (Educational Foundation for
Nuclear Science, Inc.) 60 (1): 15. Diakses 2008-04-13.
75.
^ Quigg, Catherine T. (March 1984). "Tritium Warning".Bulletin
of

the Atomic Scientists (Chicago) 40 (3): 5657.ISSN 0096-3402.

Diakses 2008-04-15.
76.
^ (1989) "International Temperature Scale of 1990". ProcsVerbaux du Comit International des Poids et Mesures: T23T42.
Diakses pada 2008-03-25.
77.
^ a b c McCarthy,
John

(1995-12-31). "Hydrogen".

Stanford

University. Diakses 2008-03-14.


78.
^ "Nuclear Fusion Power". World Nuclear Association. May 2007.
Diakses 2008-03-16.
79.
^ "Chapter 13: Nuclear Energy Fission and Fusion".Energy
Story. California Energy Commission. 2006. Diakses 2008-03-14.
Mari Bergabung dengan Komunitas Wikipedia Bahasa Indonesia!

Halaman 20 dari 21 Halaman


80.

^ US

Department

of

Energy

(2006-03-22). DOE

Seeks

Applicants for Solicitation on the Employment Effects of a Transition


to a Hydrogen Economy. Siaran pers. Diakses pada 2008-03-16.
81.
^ a b Georgia Tech (2008-02-11). Carbon Capture Strategy Could
Lead to Emission-Free Cars. Siaran pers. Diakses pada 2008-03-16.
82.
^ Heffel,
James
W.
(2002-12-24). "NOx
emission
and
performance data for a hydrogen fueled internal combustion engine at
1500 rpm using exhaust gas recirculation".International Journal of
Hydrogen Energy (Riverside, CA: University of California) 28 (8): 901
908.doi:10.1016/S0360-3199(02)00157-X. Diakses 2008-03-16.
83.
^ See Romm, Joseph J. (2004). The Hype About Hydrogen: Fact
And Fiction In The Race To Save The Climate (ed. 1st edition). Island
Press. ISBN 155963703X.
84.
^ Cammack, Richard; Robson, R. L. (2001). Hydrogen as a Fuel:
Learning

from

Nature.

Taylor

&

Francis

Ltd.ISBN 0415242428. Unknown parameter |coauthors=ignored (help)


85.
^ Kruse, O.; Rupprecht, J.; Bader, K.-P.; Thomas-Hall, S.; Schenk,
P. M.; Finazzi, G.; Hankamer, B (2005). "Improved photobiological
H2 production

in

engineered

Biological

green

algal

cells". The

Chemistry 280 (40):

Journal

of

34170

7. doi:10.1074/jbc.M503840200. Unknown

parameter|

coauthors= ignored (help)


86.
^ Smith, H. O.; Xu, Q (2005). "IV.E.6 Hydrogen from Water in a
Novel

Recombinant

Oxygen-Tolerant

Cyanobacteria

System" (PDF). FY2005 Progress Report. United States Department of


Energy. Diakses 2008-02-05. Unknown parameter |coauthors= ignored
(help)
87.
^ Williams,

Chris

(2006-02-24). "Pond

life:

the

future

of

energy". Science (The Register). Diakses 2008-03-24.


88.
^ a b Brown, W. J. et al; Xu, Q (1997). "Safety Standard for
Hydrogen and Hydrogen Systems" (PDF). NASA. Diakses 2008-0205. Unknown parameter |coauthors= ignored (help); More than one
of |authors= and |last= specified (help)
89.
^ "Liquid Hydrogen MSDS" (PDF). Praxair, Inc. September 2004.
Diakses 2008-04-16.
90.
^ "'Bugs'
and
News(Washington

hydrogen

D.C.) 128 (3):

41.

embrittlement". Science
1985-07-20. ISSN 0036-8423.

Diakses 2008-04-16.
91.
^ "Hydrogen Safety". Humboldt State University. Diakses 200803-15.
KATEGORI TERSEMBUNYI:
o
Rintisan bertopik kimia

Mari Bergabung dengan Komunitas Wikipedia Bahasa Indonesia!

Halaman 21 dari 21 Halaman


SUNTING INTERWIKI
Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-Berbagi Serupa Creative Commons;
ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk
lebih jelasnya.

Mari Bergabung dengan Komunitas Wikipedia Bahasa Indonesia!

Anda mungkin juga menyukai