PEMBAHASAN
lingkungan pabrik tidak dapat dihindarkan dari pencemaran, maka hendaklah dilakukan
tindakan pencegahan, antara lain dengan cara melengkapi sistem ventilasi dengan saringan
udara awal dan saringan udara akhir, konstruksi bangunan yang kokoh dan kedap air.
Ruangan produksi telah diatur sedemikian rupa sehingga kegiatan produksi dilakukan
diarea yang saling berhubungan antara satu ruangan dengan ruangan lain mengikuti urutan
tahap produksi dan menurut kelas kebersihan yang dipersyaratkan. Permukaan dinding, lantai
dan langit-langit dalam ruangan bebas dari retak, licin, tidak memiliki sambungan, tidak
melepaskan partikel serta memungkinkan untuk dilaksanakan pembersihan secara mudah dan
efektif. Suhu dan kelembaban diatur dengan baik selama ada maupun tidak ada kegiatan
produksi dan dilengkapi dengan penerangan yang memadai terutama dimana pengawasan
visual dilakukan pada saat proses berjalan. Area produksi juga memiliki pintu yang langsung
berhubungan dengan area luar dan hanya dapat digunakan pada saat keadaan darurat.
selalu
dijaga
kebersihannya
serta
kapasitas
kinerjanya,
sehingga
menghasilkan produk dengan kualitas yang baik.Peralatan yang digunakan di P.T. Nusantara
Beta Farma Padang merupakan peralatan yang telah memenuhi kualifikasi, baik peralatan di
Bagian Produksi maupun peralatan yang berada di Bagian Pengelolaan Mutu (Pengawasan
Mutu atau Pemastian Mutu).
Beta Farma Padang memiliki Area Abu-Abu (Grey Area) dan Area Hitam (Black Area) yang
mana Area Abu-Abu (Grey Area) untuk ruangan produksi dan pengemasan primer sedangkan
Area Hitam (Black Area) untuk pengemasan sekunder. Semua karyawan diharuskan untuk
melaksanakan higiene perorangan dan mengganti pakaiannya dengan pakaian kerja dan
disediakan pelindung diri, seperti tutup kepala, tutup mulut, sarung tangan dan sepatu kerja.
Program ini dilakukan 2 kali dalam setahun sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
Program ini dilakukan secara berkala guna untuk menilai kesesuaian segala aspek yang
berkaitan dengan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan juga untuk menjamin kualitas
produk yang dihasilkan oleh P.T. Nusantara Beta Farma Padang
sehingga berusaha untuk menjalankan program untuk penanganan keluhan terhadap produk,
penarikan kembali produk dan produk kembalian. P.T. Nusantara Beta Farma Padang melakukan
survei terhadap kepuasan pelanggan guna memperoleh masukan saran dan menanggapi
keluhan terhadap produk P.T. Nusantara Beta Farma Padang, yang tentunya perbaikan juga tidak
serta merta dilaksanakan akan tetapi juga didasarkan pada pertimbangan penuh. Untuk
penarikan kembali produk dilakukan berdasarkan pada hasil pengujian stabilitas di dalam
laboratorium terhadap produk pertinggal dari setiap Bets (Batch). Bila dari hasil pengujian
stabilitas diketahui bahwa produk tidak layak untuk digunakan baik dari segi fisik maupun
kimia, maka produk dari Bets (Batch) yang sama yang telah beredar di lapangan juga
dilakukan penguijian secara fisik dan kimia. Jika memang terbukti bahwa produk yang
beredar di lapangan dan produk pertinggal menunjukkan hasil yang sama, yakni tidak layak
untuk dipergunakan karena alasan fisik maupun kimia, maka produk tersebut segera ditarik
kembali (dilakukan penarikan kembali produk).
Untuk produk yang dikembalikan ke P.T. Nusantara Beta Farma Padang karena alasan
kemasan yang meragukan atau terjadi perubahan fisika maupun kimia, maka produk yang
dikembalikan tersebut diuji di laboratorium dan disesuaikan dengan produk pertinggal dari
Bets (Batch) yang sama. Bila produk pertinggal menunjukkan hasil yang sama (terjadi
perubahan fisika maupun kimia) maka produk juga ditarik kembali (dilakukan penarikan
kembali produk). Sebaliknya bila produk pertinggal menunjukkan hasil yang berbeda, maka
menunjukkan produk tersebut masih layak untuk dipergunakan dan kerusakan terjadi selama
proses distribusi maupun proses penyimpanan.
Penampungan.
Selanjutnya
dipompakan
dengan
Mesin
Pompa
ke
Bak
Netralisasi.Selanjutnya limbah cair yang telah netral dialirkan ke Bak Aerasi I untuk
dilakukan aerasi dengan menggunakan aerator yang bertujuan untuk menginjeksikan udara ke
dalam bak tersebut supaya bakteri aerob yang terdapat dalam bak tersebut dapat melakukan
penguraian bahan-bahan organik yang terdapat dalam limbah cair tersebut. Selanjutnya juga
dialirkan ke Bak Aerasi II yang juga mendapat perlakuan yang sama dimana dilakukan aerasi
dengan menggunakan aerator yang bertujuan untuk menginjeksikan udara kedalam bak
tersebut supaya bakteri aerob yang terdapat dalam bak tersebut dapat melakukan penguraian
bahan-bahan organik yang terdapat dalam limbah cair tersebut. Lalu dialirkan ke Bak
Sedimentasi dimana limbah cair tersebut didiamkan/diendapkan beberapa hari selanjutnya
dialirkan ke Bak Biokontrol untuk dilakukan pengujian terhadap hasil pengolahan limbah cair
tersebut berupa nilai BOD (Biological Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen
Demand) bila telah memenuhi syarat nilai BOD (Biological Oxygen Demand) dan COD
(Chemical Oxygen Demand) maka limbah cair yang telah diolah tersebut dapat dibuang ke
lingkungan secara aman.Sampai saat ini, hasil pengolahan limbah yang dilakukan telah
memenuhi persyaratan dan sesuai dengan parameter baku mutu lingkungan.
4.15 Pengemasan
Obat yang telah selesai diproduksi dan dilakukan pengemasan primer dari Bagian
Produksi dikirimkan melalui Kotak Hantar (Passing Box) ke Bagian Pengemasan Sekunder,
untuk dikemas. Pada bagian Pengemasan Sekunder ini, kemasan karton ada yang masih
dilakukan Pelabelan (Labelling) secara manual, dan ada yang telah diproses secara
komputerisasi. Demikian pula untuk proses Pencetakan (Printing) terhadap Nomor Bets
(Batch), Kode Produksi dan Tanggal Kadaluarsa ada yang masih dilakukan Pencetakan
(Printing) secara manual, dan ada yang telah dicetak secara komputerisasi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
P.T. Nusantara Beta Farma Padang telah menerapkan Cara Pembuatan Obat yang
Baik (CPOB). Maka dari itu produk yang dihasilkan dijamin sesuai dengan mutu dan
spesifikasi yang telah ditetapkan serta sesuai persyaratan dan tujuan penggunaannya,
serta sekaligus sebagai jaminan bahwa aspek Cara Pembuatan Obat yang Baik
(CPOB) yang terpenting, yakni Manajemen Mutu telah dapat terpenuhi dengan baik
oleh P.T. Nusantara Beta Farma Padang
5.2 Saran
1.
Sebaiknya waktu pelaksanaan pkp ditambah menjadi 2 bulan, agar peserta pkp lebih
memahami tentang seluk beluk industri.