Anda di halaman 1dari 5

BIDANG PENGEMBANGAN EKONOMI

A. Pelatihan Keterampilan Usaha


SEPERTI DI BUKU MATERI TAHUN 2015
B. Pelatihan Manajemen Usaha
Kegagalan usaha salah satunya disebabkan oleh buruknya sistem pengelolaan. Tidak
jarang usaha yang memiliki produk unggul dan pasar yang jelas mengalami kegagalan
karena kurangnya keahlian di bidang manajemen. Oleh karena itu dalam pelaksanaan
KKN, pelatihan manajemen usaha diharapkan dapat membantu para pengusaha maupun
kelompok usaha untuk menguasai dan memahami ilmu manajemen dasar yang diperlukan
dalam pengelolaan usaha, yaitu antara lain pemasaran, keuangan, dan sumber daya
manusia.
1. Mengelola Pemasaran Usaha Kecil
Manajemen perusahaan bertujuan agar perusahaan tetap hidup dan berkembang.
Tujuan itu dapat dicapai dengan cara mempertahankan dan meningkatkan laba. Laba
dapat dipertahankan dan ditingkatkan dengan cara mempertahankan dan meningkatkan
penjualan. Salah satu cara untuk mempertahankan dan meningkatkan penjualan adalah
dengan meningkatkan kegiatan pemasaran secara insentif dan kontinyu. Pemasaran
merupakan konsep menyeluruh dari penjualan, perdagangan, dan distribusi. Kegiatan
Pemasaran dilakukan melalui pembuatan perencanaan, menentukan harga, produk,
mendistribusikan barang dan jasa, serta promosi.
Adapun proses pemasaran meliputi 6 tahap yaitu sebagai berikut:
Analisis Kesempatan pasar Pemilihan pasar sasaran
Strategi Peningkatan posisi Persaingan

Pengembangan sistem pemasaran


Penyusunan rencana pemasaran
Penerapan rencana dan pengendaliannya

Keputusan dalam pemasaran dapat dikelompokkan ke dalam 4 strategi yaitu strategi


produk, strategi harga, strategi distribusi, dan strategi promosi. Kombinasi dari
keempat strategi tersebut membentuk Bauran Pemasaran (marketing mix) (Kotler,
2014).
Bauran pemasaran terdiri dari 4 unsur utama yang terkenal dengan nama 4-P yaitu:
a. Produk
Produk adalah unsur utama dan yang terpenting dari bauran pemasaran. Produk
bisa berupa barang maupun jasa dibutuhkan oleh konsumen. Produk berupa
barang harus disertai merek, kemasan, dan label.
b. Harga (Price)
Agar sukses memasarkan barang atau produk setiap perusahaan harus menetapkan
harga secara tepat dan kompetitif. Metode penetapan harga jual yang bisa
diaplikasikan oleh penjual/pelaku usaha antara lain:
1) Metode Penambahan. Menurut metode ini harga jual ditentukan sama dengan
jumlah biaya per unit barang ditambah sejumlah laba tertentu yang diinginkan.
Harga Jual= Biaya Produksi + laba

2) Metode Titik Impas Penetapan harga dengan menggunakan harga tertentu


dengan harapan untuk dapat mengembalikan dana tertanam dalam investasi.
BEP= Biaya Tetap: (Harga jual per unit - Biaya Variabel)
c. Saluran distribusi (Place)
Saluran distribusi yang bisa dipilih pelaku usaha yaitu:
1) Saluran distribusi langsung. Saluran distribusi yang langsung dari produsen
Kepada Konsumen
2) Saluran distribusi semi langsung. Saluran distribusi yang hanya menggunakan
satu perantara, misalnya melalui pengecer produsen
3) Saluran distribusi tidak langsung. Saluran distribusi yang menggunakan dua
atau lebih banyak perantara kepada konsumen.
d. Promosi
Kegiatan promosi yang dilakukan dengan perencanaan yang baik diharapkan
memberikan kontribusi yang maksimal bagi peningkatan penjualan dan bagian
pasar yang telah ada sebelumnya bagi perusahaan. Promosi dapat dilakukan
melalui:
N
Bentuk Promosi
Media yang digunakan
o
1 Promosi penjualan
Kupon, potongan harga, promosi ditempat
pembelian, paket harga
2 Penjualan
Produk contoh, display produk, expo, dll
Perseorangan
3 Periklanan
Iklan di media cetak/elektronik,buletin, poster,
stiker, brosur, label di kemasan produk, papan
reklame, tv, radio, dll
4 Publisitas
Lewat jumpa pers, corporate communication,
product publicity
5 Pemasaran langsung
Dari penjual langsung ke pembeli tanpa melalui
perantara
6 Acara dan pengalaman
7 Pemasaran dari mulut
ke mulut
Selain konsep pemasaran di atas, Peserta KKN juga dapat melatih masyarakat
untuk memasarkan produknya dengan memanfaatkan jaringan internet, atau yang
dikenal dengan e-marketing. E- marketing saat ini sebagai media pemasaran yang
efektif dengan biaya terjangkau.
2. Mengelola Keuangan Usaha Kecil
Fungsi pengelolaan keuangan usaha kecil meliputi: (1) cara mengivestasikan
atau menggunakan dana, dan (2) cara mencari sumber-sumber dana (pendanaan).
a. Cara Menginvestasikan/menggunakan Dana

Penggunaan dana ditujukan untuk investasi di aset perusahaan, yang meliputi aset
lancar dan aset tetap, seperti:
Kas, sebagai bagian dari modal kerja yang dapat berupa uang tunai dan uang
dibank yang pencairannya dapat setiap waktu.
Piutang, dimaksudkan sebagai sejumlah tagihan terhadap pihak lain akibat
transaksi usaha yang disetujui dengan pembayaran yang ditunda selama jangka
waktu tertentu.
Persediaan barang merupakan jenis investasi modal kerja yang dinamis, baik di
perusahaan perdagangan maupun manufaktur.
Untuk perusahaan perdagangan jenis persediaan berupa barang dagangan. Untuk
perusahaan yang melakukan proses produksi, jenis persediaan dibagi dalam 3
bentuk persediaan, yaitu: (1) bahan mentah , (2) barang sedang dalam proses atau
(3) barang jadi.
Mesin, peralatan yang digunakan untuk proses produksi dan diperhitungkan
sebagai biaya overhead pabrik.
Gedung dan bangunan
Aktiva tetap lain, seperti tanah.
b. Cara mencari sumber-sumber dana (pendanaan)
Pelaku usaha dapat memperoleh pendanaan dari berbagai sumber, baik internal
maupun eksternal. Sumber dana internal berasal dari modal sendiri pemilik usaha.
Sedangkan sumber dana eksternal bisa berupa pinjaman/hutang baik jangka pendek
maupun jangka panjang. Untuk pendanaan usaha kecil pemerintah memfasilitasi
bantuan pinjaman dilembaga keuangan bank/non bank.
Penyusunan Laporan Keuangan Usaha Kecil
Keberhasilan dan kegagalan suatu usaha tidak selalu disebabkan oleh kurangnya
pengetahuan produk dan kegagalan memahami kondisi pasar, melainkan karena tidak
memahami kondisi keuangan. Oleh karena penting dilakukan pelatihan penyusunan
laporan keuangan kepada Usaha kecil. Laporan keuangan untuk usaha kecil lingkupnya
sederhana tidak serumit perusahaan besar. Minimal usaha kecil menyusun laporan
keuangan neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.
a. Menyusun neraca
Naraca menunjukkan posisi keuangan usaha pada periode tertentu, umumnya periode
satu bulan, triwulan, semester, maupun tahunan. Neraca standar menggambarkan aset
pada sisi kiri dan kewajiban serta modal pada sisi kanan.

Asset
Asset lancar
Kas
................
Persediaan
................
Piutang
................

Kewajiban dan Modal


Kewajiban
Kewajiban jk pendek ...............
Kewajiban jk panjang ...............

Asset Tetap
Tanah
Bangunan
Kendaraan
Mesin
Total Asset

Modal
Modal sendiri

................
................
................
................
................

...............

Total Kewajiban&Modal ..........

b. Menyusun Laporan Laba Rugi (L/R)


Laporan laba rugi menunjukkan kinerja sebuah usaha selama jangka waktu tertentu.
Laporan ini disusun dengan mengurangkan antara pendapatan atau penghasilan dengan
biaya-biaya.
Penjualan
Rp
Harga Pokok dan Beban :
Harga Pokok Penjualan
Biaya Penjualan dan Administrasi
Biaya Bunga
Biaya Lain-lain
Biaya Restrukturisasi
Jumlah Harga Pokok dan Beban
Laba sebelum pajak penghasilan
Pajak Penghasilan
Laba Bersih
Rp.

xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
x xx

c. Menyusun laporan arus kas


Laporan arus kas hanya menunjukkan aktivitas kas, yakni kas keluar dan kas masuk.
Laporan ini akan membantu pemilik usaha untuk mengenali kapan perlu dilakukan
peminjaman uang
Kas Masuk
Kas keluar
Arus kas Bersih

xxxx
xxxx
xxxx

3. Mengelola Sumber Daya Manusia Usaha Kecil


Salah satu aspek yang tak kalah pentingnya untuk dikelola oleh pemilik usaha
adalah sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki. Manusia (karyawan) sebagai motor
penggerak kegiatan usaha perlu dikelola secara profesional. Pengelolaan manusia
sebagai aset yang paling penting dalam perusahaan dimulai dari :
langkah ke-1 analsisis jabatan yang meliputi:
a) penentuan jabatan yang dibutuhkan perusahaan
b) penentuan tugas, kewenangan dan tanggungjawab masing-masing jabatan
c) penentuan kualifikasi seseorang untuk menduduki jabatan tertentu.
Langkah ke-2: perencanaan tenaga kerja meliputi:

a) menentukan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan,


b) persyaratan yang diinginkan
Langkah ke-3: pengadaan tenaga kerja yang meliputi
a) penarikan/rekrutmen
b) seleksi

Langkah ke-4 : pendidikan dan pelatihan tenaga kerja


Langkah ke-5: menentukan upah/gaji/kompensasi yang akan diterima karyawan.
Langkah ke-6 : perencanaan karir pegawai
langkah ke-7 kebijakan kesejahteraan pegawai
langkah ke-8: pemutusan hubungan kerja dengan pensiun.

Daftar Pustaka:
Kotler, Philip&Armstrong. 2014. Principle of Marketing. 15th edition. New jersey: Pearson
Prentice Hall.
Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan. 2010. Manajemen Usaha Kecil.Bahan
Pelatihan untuk Calon Wirausaha: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai