Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
Negara merupakan alat dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk
mengatur hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat, dan yang paling nampak
adalah unsur-unsur dari Negara yang berupa rakyat, wilayah dan pemerintah. Salah
satu unsur Negara adalah rakyat, rakyat yang tinggal di suatu Negara tersebut
merupakan penduduk dari Negara yang bersangkutan.
Warga Negara adalah bagian dari penduduk suatu Negaranya. Tetapi seperti kita
ketahui tidak sedikit pula yang bukan merupakan warga Negara bisa tinggal di suatu
Negara lain yang bukan merupakan Negaranya. suatu Negara pasti mempunyai suatu
undang-undang atau peraturan yang mengatur tentang kewarganegaraan. Peraturan
tersebut memuat tentang siapa saja kah yang bisa dianggap sebagai warga Negara. Di
Indonesia juga salah satu Negara yang mempunyai peraturan tentang
kewarganegaraan tersebut. Maka dari itu dalam makalah ini akan coba dijelaskan
secara rinci.
Dalam konteks Indonesia ini yang merupakan suatu Negara yang demokratis
tentunya elemen masyarakat disini sangat berperan dalam pembangunan suatu
Negara. Setiap warga Negara mempunyai hak dan kewajiban. Seperti apakah hak dan
kewajiban tersebut yang seharusnya dipertanggungjawabkan oleh setiap warga negara.
Dalam tulisan makalah ini akan mencoba menulis tentang hak dan kewajiban warga
Negara terhadap negaranya? Dan siapakah yang berhak menjadi warga Negara
Indonesia?.

RUMUSAN MASALAH
o Apa pengertian Hak dan Kewajiban?
o

Siapakah yang berhak menjadi warga Negara Indonesia?

Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia?

Apa makna Konstitusi?

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Pengertian Hak Dan Kewajiban


Hak adalah Sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya
tergantung kepada kita sendiri. Contohnya: hak mendapatkan pengajaran, hak
mendapatkan nilai dari guru dan sebagainya. Adapun Prof. Dr. Notonagoro
mendefinisikannya sebagai berikut: Hak adalah kuasa untuk menerima atau
melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu
dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut
secara paksa olehnya.
Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau
diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada
prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan (Prof. Dr.
Notonagoro). Sedangkan Kewajiban adalah Sesuatu yang harus dilakukan dengan
penuh rasa tanggung jawab. Contohnya : melaksanakan tata tertib di sekolah,
membayar SPP atau melaksanakan tugas yang diberikan guru dengan sebaik-baiknya
dan sebagainya.
B.

Pengertian Warga Negara Dan Syarat Menjadi Warga Negara


Dalam pengertian warga negara secara umum dinyatakan bahwa warga negara
merupakan anggota negara yang mempunyai kedudukankhusus terhadap negaranya.
Ia mempunyai hubungan hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik terhadap
negaranya.1[1]
Kewarganegaraan merupakan keanggotaan seseorang dalam satuan politik
tertentu (secara khusus: negara) yang dengannya membawa hak untuk berpartisipasi
dalam kegiatan politik Seseorang dengan keanggotaan yang demikian disebut warga
negara. Seorang warga negara berhak memiliki paspor dari negara yang dianggotainya.
Dalam penentuan kewarganegaraan didasarkan kepada sisi kelahiran dikenal dua
asas yaitu asas ius soli dan ius sanguinis . Ius artinya hukum atau dalil. Soli berasal dari
kata solum yang artinya negari atau tanah. Sanguinis berasal dari kata sanguis yang
artinya darah.
1.

Asas Ius Soli


Asas yang menyatakan bahawa kewarganegaraan seseorang ditentukan dari
tempat dimana orang tersebut dilahirkan.

2. Asas Ius Sanguinis


1
2

Asas yang mennyatakan bahwa kewarganegaraan


beradasarkan keturunan dari orang tersebut.

sesorang

ditentukan

Selain dari sisi kelahiran, penentuan kewarganegaraan dapat didasarkan pada


aspek perkawinan yang mencakupa asas kesatuan hukum dan asas persamaan derajat
1. Ikatan yang tidak terpecahkan sebagai inti dari masyarakat. Dalam
menyelenggarakan kehidupan bersama, suami istri perlu mencerminkan suatu
kesatuan yang bulat termasuk dalam masalah kewarganegaraan. Berdasarkan asas
ini diusahakan status kewarganegaraan suami dan istri adalah sama dan satu.
2. Asas persamaan derajat berasumsi bahwa suatu perkawinan tidak menyebabkan
perubahan status kewarganegaaraan suami atau istri. Keduanya memiliki hak yang
sama untuk menentukan sendiri kewarganegaraan. Jadi mereka dapat berbeda
kewarganegaraan seperti halnya ketika belum berkeluarga.
Negara memiliki wewenang untuk menentukan warga negara sesuai dengan asas
yang dianut negara tersebut. Dengan adanya kedaulatan ini, pada dasarnya suatu
negara tidak terikat oleh negara lain dalam menentukan kewarganegaraan. Negara lain
juga tidak boleh menentukan siapa saja yang menjadi warga negara dari suatu negara.
Penentuan kewarganegaraan yang berbeda-beda oleh setiap negara dapat
menciptakan problem kewarganegaran bagi seorang warga. Secara ringkas problem
kewarganegaraan adalah munculnya apatride dan bipatride. Appatride adalah istilah
untuk orang-orang yang tidak memiliki kewarganegaraan. Bipatride adalah istilah untuk
orang-orang yang memiliki kewarganegaraan ganda (rangkap dua). Bahkan dapat
muncul multipatride yaitu istilah untuk orang-orang yang memiliki kewarganegaraan
yang banyak (lebih dari 2).
Sedangkan Negara Indonesia telah menentukan siapa-siapa yang menjadi warga
negara . ketentuan tersebut tercantum dalam pasal 26 UUD 1945 sebagai berikut :
1. Yang menjadi warga negara ialah orang-orang Indonesia asli dan orang-orang
bangsa lain yang disahkan undang-undang sebagai warga Negara
2. Penduduk ialah waraga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat
tinggal di Indonesia
3. Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang.
Berdasarkan hal diatas , kita mengetahui bahwa orang yang dapat menjadi warga
negara Indonesia adalah :
a. Orang-orang bangsa Indonesia asli
b. Orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang menjadi warga
Negara
Adapun Undang-Undang yang mengatur tentang warga negara adalah Undang-Undang
No.12Tahun
2006
tentang
Kewarganegaraan
Republik
Indonesia.
Pewarganegaraan adalah tatacara bagi orang asing untuk memperoleh
kewarganegaraan Republik Indonesia melalui permohonan . Dalam Undang-Undang
dinyatakan bahwa kewarganegaraan Republik Indonesia dapat juga diperoleh melalui
3

pewarganegaraan.
Permohonan pewarganegaraan dapat diajukan oleh pemohon jika memenuhi
persyaratan sebagai berikut :2[3]
a. Telah berusia 18(delapan belas) tahun atau sudah kawin
b. Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah negara
Republik Indonesia paling singkat 5 (lima)tahun berturut-turut atau paling singkat 10
(sepuluh) tahun tidak berturut-turut
c. Sehat jasmani dan rohani
d. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
e. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan
pidana penjara 1 (satu) tahun
f. Jika dengan memperoleh kewarganegaraan Indonesia, tidak menjadi
kewarganegaraan ganda
g. Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap
h. Membayar uang kewarganegaraan ke Kas Negara.

C. Hak Dan Kewajiban Warga Negara


Prinsip utama dalam penentuan hak dan kewajiban warga negara adalah
terlibatnya warga negara baik secara langsung maupun perwakilan dalam setiap
perumusan hak dan kewajiban tersebut sehingga warga sadar dan menganggap hak
dan kewajiban tersebut sebagai bagian dari kesepakatan mereka.
Dalam konteks Indonesia, hak warga negara terhadap negaranya telah diatur
dalam Undang-undang dasar 1945 dan berbagai peraturan lainnya yang merupakan
hak-hak umum yang digariskan dalam UUD 1945. 3[4]
1.

Hak dan kewajiban pokok warga negara


A. Hak Warga Negara Indonesia :
1) Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : Tiap warga negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan (pasal 27 ayat
2)
2) Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: Setiap orang berhak
untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.(pasal
28A).
3) Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).

2
3

4) Hak atas kelangsungan hidup. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan Berkembang
5) Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya
dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan
budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup
manusia. (pasal 28C ayat 1)
6) Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif
untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
7) Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
serta perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
8) Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak
disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak
diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk
tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia
yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).
B. Kewajiban Warga Negara Indonesia :
1) Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945
berbunyi :
segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak
ada kecualinya.
2) Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD
1945 menyatakan : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara.
3) Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1
mengatakan :
Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain
4) Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undangundang. Pasal 28J ayat 2 menyatakan : Dalam menjalankan hak dan
kebebasannya,setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan
dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan serta
penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan
yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan
ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.
5) Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30
ayat (1) UUD 1945. menyatakan: tiap-tiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
B.

Contoh contoh hak dan kewajiban warga negara adalah:


1. Hak warga negara
a. Hak atas pengakuan
b. Hak Jaminan
5

c. Hak Perlindungan
d. Hak Kepastian hukum yang adil
e. Hak bekerja dan mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan
layak dalam hubungan kerja.
f. Hak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerimtahan
g. Hak atas status kewaganegaraan(pasal 28F) dan hak asasi lain yang
tertuang dalam pasal tersebut
2. Kewajiban warga negara
a. Kewajiban membayar pajak sebagai kontrak utama antara warga
dengan negara
b. Kewajiban membela tanah air
c. Kewajiban membela keamanan dan ketahanan negara
d. Menghomati hak asai orang lain
Prinsip utama dalam penentuan hak dan kewajiban warga negara adalah
terlibatnya warga (langsung atau perwakilan) dalam setiap perumusan hak dan
kewajiban tersebut sehingga warga sadar dan menggap hak dan kewajiban tersebut
sebagai bagian dari kesepakatan mereka yang dibuat sendiri. 4[5]
D.

Makna Konstitusi
Konstitusi secara literal berasal dari istilah dalam bahasa Prancis, yaitu
constituer yang berarti membentuk. Penggunaan istilah konstitusi secara
ketatanegaraan memiliki arti pembentukan suatu negara atau menyusun dan
menyatakan suatu negara. Dalam bahasa Belanda, istilah konstitusi dikenal dengan
sebutan gronwet yang berarti undang undang dasar.5[6]
Istilah konstitusi secara umum menggambarkan keseluruhan sistem
ketatanegaraan suatu negara, yaitu berupa kumpulan peraturan yang membentuk
mengatur atau memerintah negara, peraturan-peraturan tersebut ada yang tertulis dan
ada yang tidak tertulis.
Dari berbagai pengertian konstitusi diatas dapat dikatakan bahwa yang di maksud
dengan konstitusi adalah sejumlah aturan-aturan dasar dan ketentuan-ketentuan
hukum yang dibentuk untuk mengatur fungsi dan struktur lembaga pemerintahhan
termasuk dasar hubungan kerjasama antar negara dan masyarakat (rakyat) dalam
konteks kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam perkembangannya Konstitusi memiliki dua artian yaitu:
a. Dalam pengartian luas (dikemukakan oleh Bolingbrike) konstitusi berarti keseluruan
dari ketentuan-ketentuan dasar atau hukum dasar. Seperti hukum pada umumnya,
hukum dasar juga tidak selalu dokumen tertulis. Hukum dasar dapat terdiri dari unsurunsur tertulis atau tidak tertulis atau dapat juga campuran dari kedua unsur tersebet.
4
5
6

b. Dalam arti sempit/terbatas (dikemukakan oleh Lord Bryce) Konstitusi berarti


Piagam dasar atau UUD. Yaitu suatu dokumen lengkap mengenai peraturan-peraturan
dasar negara. UUD 1945, Konstitusi Amerika Serikat 1787, Konstitusi Prancis 1789,
Konstitusi Swiss 1848 merupakan contohnya.
Jadi Konstitusi dalam Arti sempit berarti sebagian dari hukum dasar yang merupakan
suatu dokumen tertulis yang lengkap.
Dalam sejarah ketatanegaraan Indonesia, Konstitusi atau Undang-undang Dasar
1945 yang diberlakukan di Indonesia, telah mengalami perubahan-perubahan dan
masa berlakunya di Indonesia, yakni dengan rincian sebagai berikut: 6[9]
1. Undang-undang dasar 1945 (18 Agustus 1945-27 Desember 1949);
2. Konstitusi Republik Indonesia Serikat (27 Desember 1949-17 Agustus 1950);
3. Undang-undang Dasar Semntara Rrepublik Indonesia 1950 (17 Agustus 1950 5Juli

1959);
4. Undang-undang Dasar 1945 (5 Juli 1959-19 Oktober 1999);
5. Undang-undang Dasar 1945 dan Perubahan I (19 Oktober 1999-18 Agustus 2000);
6. Undang-undang Dasar 1945 dan Perubahan I dan II (18 Agustus 2000-9 Nopember

2001);
7. Undang-undang Dasar 1945 dan peereubahan I, II, dan III (9 Nopember 2001-10

Agustus 2002);
8. Undang-undang Dasar 1945 dan perubahan I,II, III dan IV (10 Agustus 2002).

E. Konstitusi Menurut Para Ahli


1. Konstitusi menurut Carl Schmitt
a) Konstitusi dalam arti absolut mencakup seluruh keadaan dan truktur dalam
negara, hal ini didasar negara adalah ikatan manusia yang mengoganisasi
dirinya dalam suatu wilayah tertentu. Konstitusi menentukan segala bentuk kerja
sama dalam organisasi negara, sehingga konstitusi menentukan segala bentuk
norma
b) Konstitusi dalam arti relatif naskah konstitusi merupakan naskah penting yang
sulit untuk dirubah dan dengan sendirinya menjamin kepastian hukum. Konstitusi
memuat hal-hal yang fundamental saja sehingga tidak absolut.
c) Konstitusi dalam arti positif, merupakan suatu putusan tertinggi dari pada
rakyat atau orang yang tergabung dalam suatu organisasi yang disebut Negara
d) Konstitusi dalam arti ideal, segala wadah yang mampu menampung segala
ide yang dicantumkan satu persatu sebagai konstitusi sebagai mana disebut
dalam konstitusi dalam arti relatif
2. Sovernin Lohman
Sovernin Lohman mengatakan makna konstitusi di dalamnya terdapat tiga
unsur yang sangat menonjol;
6
7

a. Konstitusi dipandang sebagai perwujudan perjanjian masyarakat (kontrak


sosial). Artinya, konstitusi merupakan hasil kerja dari kesepakatan masyarakat
untuk membina negara dan pemerintahan yang akan mengatur mereka.
b. Konstitusi sebagai piagam yang menjamin hak-hak asasi manusia dan
warga negara sekaligus menentukan batas-batas hak dan kewajiban warga
negara dan alat-alat pemerintahannya.
c. Konstitusi sebagai forma regimenis, yaitu kerangka bangunan pemerintahan.
Berdasarkan pengertian tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa konstitusi
atau undang-undang dasar adalah suatu kerangka kerja suatu negara yang
menjelaskan tujuan pemerintahan negara tersebut diorganisir dan dijalankan.
3. Herman heller,
Konstitusi mempunyai arti luas daripada UUD. Konstitusi tidak hanya
bersifat yuridis tetapi juga sosiologis dan politis, Herman Heller membagi
pengertian konstitusi menjadi 3 bagian, yaitu :
a. Die politische verfassunglas gesellschaftlich wirklichkeit, yang artinya bahwa
konstitusi adalah cerminan kehidupan politik di dalam masyarakat sebagi suatu
kenyataan ( mengandung pengertian politis dan sosiologis )
b. Die verselbstandigte rechtsverfassung, yang artinya bahwa konstitusi
merupakan suatu kesatuan kaidah yang hidup dalam masyarakat (mengandung
pengertian yuridis )
c. Die geshereiben verfassung, yang artinya bahwa konstitusi yang ditulis
dalam suatu naskah sebagai undang undang yang tertinggi yang berlaku
dalam suatu Negara.

F.

Fungsi dan sifat Konstitusi


Berbicara mengenai konstitusi, maka kita tak akan lepas dari fungsi konstitusi itu
sendiri, Dan di antara fungsi konstitusi adalah:
1. Menentukan pembatasan terhadap kekuasaan sebagai suatu fungsi
konstitusionalisme;
2. Memberikan legitimasi terhadap kekuasaan pemerintah;
3.
Sebagai instrumnen untuk mengalihkan kewenangan dari pemegang
kekuasaan asal (baik rakyat dalam sistem demokrasi atau raja dalam sistem
monarki) kepada organ-organ kekuasaan negara;
Sifat pokok Konstitusi negara adalah fleksibel (luwes),atau juga rigid (kaku)
konstitusi di katakan fleksibel jika konstitusi itu memungkinkan perubahan sewaktuwaktu sesuai dengan perkembangan masyarakat.contoh konstitusi fleksibel inggris dan
selandia baru sedangkan konstitusi di katakan rigid apabila konstitusi itu sulit di
rubah.contoh amerika,kanada,jerman dan indonesia.

Fungsi pokok konstitusi atau Undang-undang adalah membatasi kekuasaan


pemerintah sedemikian rupa sehingga penyelenggaraan tidak bersifat sewenangwenang.
Dengan memperhatikan sifat dan fungsi konstitusi atau Undang-undang
Dasar,setiap Undang-undang Dasar memuat ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
a.
Organisasi
negara,misalnya
pembagian
kekuasaan
antara
badan
legislatif,eksekutif,dan yudikatif
b. Hak-hak manusia,kalau berbentuk naskah tersendiri.
c. Prosedur mengubah undang-undang dasar.
d. Adakalanya memuat larangan untuk mengubah sifat tertentu dari Undang-undang
dasar.
G.

Tujuan Konstitusi
Tujuan konstitusi adalah membatasi tindakan sewenang-wanang pemerintah dan
menjamin hak-hak rakyat yang diperintah, dan menetapkan pelaksanaan kekuasan
yang berdaulat. Menurut Bagir Manan, hakekat dari konstitusi merupakan perwujudan
paham tentang konstitusi atau konstitusionalisme, yaitu pembatasan terhadap
kekuasaan pemerintah di satu pihak dan jaminan terhadap hak-hak warga negara
maupun setiap penduduk di pihak lain.
Sedangkan, menurut Sri Soemantri, dengan mengutip pendapat Steenbeck,
menyatakan bahwa terdapat tiga materi muatan pokok dalam konstitusi, yaitu 7[12]
1. Jaminan hak-hak manusia;
2. Susunan ketatanegaraan yang bersifat mendasar;
3. Pembagian dan pembatasan kekuasaan.
Dalam paham konstitusi demokratis dijelaskan bahwa isi konstitusi meliputi:
1. Anatomi kekuasaan (kekuasaan politik) tunduk pada hukum.
2. Jaminan dan perlindungan hak-hak asasi manusia.
3. peradilan yang bebas dan mandiri.
4.
pertanggungjawaban kepada rakyat (akuntabilitas publik) sebagai sendi utama
dari asas kedaulatan rakyat.
Keempat cakupan isi konstitusi di atas merupakan dasar utama dari suatu
pemerintah yang konstitusional. Namun demikian, indikator suatu negara atau
pemerintah disebut demokratis tidaklah tergantung pada konstitusinya. Sekalipun
konstitusinya telah menetapkan aturan dan prinsip-prinsip diatas, jika tidak
diimplementasikan dalam praktik penyelenggaraan tata pemerintahan, ia belum bisa
dikatakan sebagai negara yang konstitusional atau menganut paham konstitusi
demokrasi.
Tujuan-tujuan adanya konstitusi tersebut, secara ringkas dapat diklasifikasikan
menjadi tiga tujuan, yaitu :

7
9

1.
Konstitusi bertujuan untuk memberikan pembatasan pembatasan sekaligus
pengawasan terhadap kekuasaan politik.
2.
Konstitusi bertujuan untuk melepaskan control kekuasaan dari penguasa
sendiri.
3.
Konstitusi berjuan memberikan batasan-batasan ketetapan bagi para
penguasa dalam menjalankan kekuasaannya.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Hak adalah sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaanya tergantung
kepada kita sendiri. Sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan
dengan penuh rasa tanggung jawab.

Dalam penentuan kewarganegaraan didasarkan kepada sisi kelahiran dikenal dua


asas yaitu asas ius soli dan ius sanguinis . Ius artinya hukum atau dalil. Soli berasal dari
kata solum yang artinya negari atau tanah. Sanguinis berasal dari kata sanguis yang
artinya darah.

10

DAFTAR PUSTAKA
http://fahrulramadhan64.blogspot.co.id/2015/03/hak-dan-kewajiban-warga-negara.html
https://ethanabeti.wordpress.com/2015/06/14/tentang-warga-negara-sistempemerintahan-bentuk-pemerintahan-hak-dan-kewajiban-warga-negara-pendidikankewarganegaraan-softskill/
http://ariyafrassa.blogspot.co.id/2015/10/paper-kewarganegaraan-hak-dankewajiban.html
http://pkn-ips.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-konstitusi-konstitusi-secara.html
http://pandidikan.blogspot.co.id/2011/05/pengertian-konstitusi_14.html

11

Anda mungkin juga menyukai