BERDASARKAN KONTROL STRUKTUR DI DERAH MALASARI DAN SEKITARNYA, KABUPATEN BOGOR,JAWA BARAT
Kenampakan geologi daerah Malasari dan sekitarnya
secara umum tersusun atas dua satuan batuan yaitu breksi tuf dan tuf lapili. Pertama, satuan breksi tuf (breksi tuf,dasit,andesit) dengan kedudukan perlapisan N 50 80 E / 50-6- .Kedua, satuan tuf lapili dengan kedudukan perlapisan N60-70 E/50-60. Kedua satuan tersebut termasuk ke dalam Formasi Cimapag yang berumur Miosen awal . Selain itu, juga terdapat batuan intrusi andesit dan dasit. Terdapat dua struktur sesar di daerah ini , yaitu sesar naik dan mendatar kanan. Sesar naik terdapat di sungai Cimpar (N 300 E), dan Cimalang bawah (N 240 E) . Sesar mendatar kanan terdapat di sungai Cimalang (N 110 E), dan di sungan Cimalang bagian atas (N 010 E ). Alterasi yang dijumpai di daerah tersebut antara lain silifikasi, argilasasi dan kloritisasi . Alterasi yang pertama yaitu silifikasi , banyak ditemukan di sekitar jalu jalur sesar dan dekat urat kuarsa. Kenampakan fisiknya berupa silika , jalur urat kuarsa kecil (Quartz Veinlets) 0,1 cm 15 cm , memotong batuan litik tuf dan tuf (host rock), dan terdapat mineral (pirit, magnetit serta hematit) . Alterasi ynag kedua yaitu argilisasi ,ditemukan hampir disemua batuan sepanjang sungai Cimalang atas. Kenampakan fisiknya berupa warna kekuningan,kecoklatan,mineral lempung,limonitik, kaolin,oksida besi,jalur urat kuarsa 0,5 cm 60 cm dan mineral yang hadir berupa (pirit, kalkopirit,hematit serta galena ) . Alterasi yang terakhir adalah Kloritisasi ditemukan hampir disemua batuan. Kenampakan fisiknya berupa warna hijau pucat, keabuabuan,di beberapa batuan terdapat mineral (pirit ,sekunder klorit,kalsit,,kalkopirit ,epidot) dan jalur urat kuarsa kecil 0,1 cm 5 cm. Mineralisasi di daerah Malasari, Cimalang dan sekitarnya umumnya berasosiasi dengan urat urat kuarsa. Urat kuarsa tersebut terdiri atas zona urat kuarsa yang berwarna putih,kemerahan dan kekuningan . Mineral yang hadir antara lain
pirit,kalkopirit,galena,hematit dan magnetit. Terdapat beberapa
zona kuarsa yang sering ditemukan mineral , yaitu kuarsa kompresi (Quartz Compression), kuarsa breksi (Quartz Breccia), dan kuarsa tension (Quartz Tension). Pengukuran unsur struktur dilakukan pada kekar kekar berdasar pengelompokan daerah . Kekar kekar tersebut adalah kekar tarik (tension fractures),dan kekar gerus (comppression fractures). Pengukuran tersebut terdiri atas urat kurasa akibat tarikan dan urat kuarsa akibat tekanan . Kemudian hasil yang dilakukan pada pengukuran kekar tersebut ( di daerah Cimalang bawah , Barusari dan Cimapar ) di interpretasikan ke dalam diagram rose berdasarkan arah kedudukannya . Di kawasan Sungai Cimapar, dilakukan pengukuran kekar kear tarikan, kekar kompresi dan sesar naik . Di kawasan Barusari ,dilakukan pengukuran kekar kompresi dan sesar mendatar geser kanan. Dikawasan sungai Cimalang dilakukan pengukuran sesar mendatar kanan naik dan pengambilan contoh urat kuarsa kecil untuk menganalisis AAS.
Gambar 1. Hasil pengukuran di daerah Barusari dan Sungai
Cimapar
Gambar 2. Hasil Pengukuran di daerah Cimalang
Berdasarkan analisis geokimia, unsur penyerta yang
terdeteksi berupa Au dan Zn . Keberadaan unsur tersebut mengindikasi bahwa adanya proses sulfidasi dan ubahan batuan.
Berdasarkan hasil tersebut, menginterpretasikan bahwa kawasan
Malasari dan Cimalang terdapat unsur emas dan secara umum batuan alterasi berasosiasi dengan mineral pirit dan zink. Interpretasi dari struktur hubungannya dengan kemenerusan urat kuarsa adalah adanya indikasi dua kali periode tektonik . Indikasi tersebut berdasarkan adanya sesar mendatar geser kanan di cabang sungai Cimalang,Barusari yang merupakan sesar periode pertama. Sesar ini memiliki arah NWSE yang kemudian berbelok ke arah NE. Sesar periode kedua yakni sesar naik dengan arah baratlaut-tenggara dengan arah gaya maksimum NE-SW. Adanya intrusi dasit di daerah Barusari dan utaranya menujukkan pola kemenerusan ke arah utara dan berbelok ke arah timurlaut. Intrusi tersebut diinterpretasikan keluar melalui rekahan dari sesar mendatar geser kanan. Batuan intrusi dasit merupakan post mineral, di interpretasikan merupakan intrusi dari aktivitas volkanik paling muda di daerah Malasari-Cimalang, dann tidak mengalami alterasi . Batuan intrusi dasit menyebabkan alterasidan mineralisasi terakhir di tempat tersebut yang mengenai batuan tuf breksi ,tuf lapili dan tuf serta hadirnya urat urat kuarsa yang mengisi rekahan. Berdasarkan data tersebut , dapat diinter[pretasikan bahwa di daerah Malasari bagian barat mineraalisasi dengan asosiasi emas lebih kurang dibanding dengan daerah Cimalang .