PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada zaman sekarang ini banyak orang melakukan berbagai penelitian
mengenai kehidupan manusia zaman dulu mulai dari penggalian fosil, batubatuan, dan bagaimana manusia terbentuk, kemudian munculah berbagai
teori. Hal yang sama terjadi pada bidang fesyen dimana orang-orang mencari
pengetahuan tentang bagaimana busana pertama dan perkembangannya.
Di Eropa, Perancis yang terkenal dengan sistem kerajaan dimana pada
abad 14 orang-orang mulai mencoba berbagai bentuk pakaian, memadu
padankan yang sesuai atau serasi, membandingkan mana yang mewah dan
yang tidak. Para bangsawan tentunnya akan lebih memilih tampil lebih
mewah seperti dengan menggunakan wol mewah, sutra, bulu, bahkan kulit
binatang. Langkah ini dianggap semakin mencerminkan kemewahannya.
Pada jaman itu, umumnya pria menggunakan tunik dan wanita mengenakan
gaun klasik dengan detail yang tidak rumit dan mulai menggunakan hiasan di
kepala. Pada abad-abad berikutnya bagian rok dari busana wanita semakin
mengembang dgn detailnya yang semakin banyak (biasanya menggunaan
pita-pita yang banyak).
Abad ke-16 adalah era modern yaitu adalah masa perubahan yang
belum pernah terjadi sebelumnya dibandingkan dengan tingkat perubahan
selama Abad Pertengahan. Pada abad ini era penemuan pun mulai berjalan
baik khususnya penemuan dalam bidang bahan busana dan perkembangan ini
menyebabkan ekspansi intelektual Eropa, ekonomi, dan militer. Pada saat
emas dan perak yang mengalir ke Spanyol dari koloni Amerika yang
memandang emas dan perak sebagai dasar dari kekuatan nasional, busana
bernuansan emas dan perak mulai berkembang.
Tapi budaya kerajaan yang saling memamerkan busana semakin
berkembang pada saat itu sehingga bagian rok untuk gaun sangat besar dan
menggunakan banyak detail, bahan dan tentunya mengganggu bergeraknya
tubuh para bangsawan pada saat itu.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
semakin populer, dua aspek dasar yang yang penting dalam membuat pakaian
adalah pola - pola yang dikembangkan perlahan dan bertahap.
sutra, satin pastel, wig tumpuk dan kegagahan dari gaun di pengadilan Aristokrat
Perancis.
dengan bangga memamerkan kaki mereka, tapi kaki perempuan masih tetap
tersembunyi di bawah gaun panjang. Sementara panjang rok perempuan dipotong
untuk menampilkan bordiran pada bagian dalam rok (underskirts).
Popularitas Prancis semakin meningkat, di abad 16 muncul aturan
larangan bahwa Anak laki-laki tidak boleh mengenakan gaun yang sama dengan
anak perempuan. Anak laki-laki mengenakan celana panjang (dapat bervariasi)
sampai lutut mulai umur 5-6 tahun. Pada tahun 1570-an, leher ruffs yang rumit
dan modern dikenakan oleh pria, wanita, dan anak-anak. Penggunaan korset
digunakan untuk laki-laki, wanita, dan anak-anak. Laki-laki dan anak laki-laki
mengenakan rompi tanpa lengan. Wanita mengenakan gaun panjang, gaun ini
sangat sering dihiasi dengan bordir tumpuk. Rok gaun perempuan menjadi lebih
luas dan penuh berisi, untuk mencegah keluarnya lapisan dalam rok.
BAB III
PEMBAHASAN
berbagai
bentuk
pakaian.
Kostum
dalam
pakaian.
Fernand
Braudel
Kain
Wol
adalah bahan yang paling penting untuk pakaian di abad 14, karena kualitas
kain yang bagus dan menguntungkan serta warna yang indah dan menarik.
Selain itu, kain wol juga digunakan karena pada abad 14, cuaca sangatlah
Laporan Perkembangan Fesyen di Abad ke-14 hingga Abad ke-17
rumah
bangsawan
hanya
Sutra adalah kain terbaik dari semua kain yang ada. Di Eropa Utara,
sutra melambangkan kemewahan yang sangat mahal, karena sutra merupakan
bahan import. Para bangsawan ini mampu membeli tenunan brokat dari Italia
atau bahkan lebih jauh. Sutra Italia yang modern pada periode ini
menampilkan pola-pola berulang roundels dan hewan, yang berasal dari
Ottoman yakni pusat tenunan sutra. Hingga pada akhirnya Dinasti Yuan
China yang mengembangkan sutra.
Kain Bulu sebagian besar dipakai
sebagai lapisan dalam untuk menghangatkan.
Di desa Burgundi terdapat mantel bulu
berlapis (bulu kelinci atau kucing akan lebih
mahal) yang merupakan pakaian paling umum.
Bulu-bulu ini merupakan bulu tupai, putih
pada perut dan abu-abu di bagian belakang
yang sangat populer di kalangan masyarakat.
Banyak gambar atau lukisan ilustrasi yang
menggambarkan tampilan jubah putih dan biru
keabu-abuan yang lembut, kemudian pola bergaris atau kotak-kotak dipakai
pada lapisan luar pakaian. Bulu perut putih dengan sedikit abubu-abu disebut
miniver. Bulu gelap dan hitam merupakan fesyen di tahun 1380 yang
kemudian bulu tupai ini diturunkan menjadi pakaian pada saat upacara resmi.
3.2 Busana Abad 15
Fesyen di Eropa pada abad ke-15
ditandai
oleh
serangkaian
bentuk
yang
10
kain
yang
berbeda.
Menggunakan
underwear kamisol.
11
antara
Henry
VIII
dari
Inggris
12
topi-topi,
kerudung,
jaring
13
14
Yang pertama dipakai disebut la fidele, dihiasi dengan pita dan disulam
dengan benang yang menjadi warna favorit wanita pemakainya. Rok kedua, la
frippone, terbuat dari kain emas dan perak. Rok ketiga bisa disebut terbaik
atau Modeste la la mensekresi.
Pakaian pria pada awal abad ke 17
memperlihatkan
fesyen
yang
penuh
menurut
mereka
itu
indah
atau
fesyen
tumbuh
laki-laki
semakin
dan
berbeda,
pada pria,
15
3.5 Tas
Pada abad ke-14 dalam tulisan Mesir kuno
disebutkan bahwa orang-orang Mesir zaman itu telah
memakai tas pinggang kemanapun mereka pergi. Tas
pinggang juga digunakan sebagai sabuk yang dipakai
sangat kencang di pinggang mereka. Sulaman dan
perhiasan yang terdapat di sebuah tas akan
menunjukkan status sosial dari si pemakai, karena semakin sulitnya proses
pembuatan tas tersebut.
Di abad ke-16, handbag diciptakan lebih praktis untuk penggunaan seharihari. Materialnya dibuat dari bahan kulit dengan kancing pengikat di atasnya.
Selama masa ini, traveling bag dibuat dengan bentuk yang lebih besar dan
16
muncul
dari
seorang
wanita
17
berhiaskan
bordir
sedemikian
rupa
18
19
sangat
berhati-hati
dalam
mengenakan
20
c. Katharina Von Bora mengenakan gaun laced keabuabuan dengan trim hitam. Dia memakai partlet putih
tipis di dalam gaun warna hitam, dan rambutnya
terbatas dalam jaring atau jaring rambut.
d. Princess Sibylle Von Cleves
sebagai
pengantin
yang
mengenakan
gaun
dari
bahan
linen
yang
ditudungkan,
dan
21
22
3.10
14 hingga Abad 17
No.
Karakteristik
ABAD 14
ABAD 15
Garis leher
1.
Garis Leher
melebar dan
Garis leher V
bulat.
2.
Tepat pada
Garis
Pinggang
garis
pinggang.
Garis pinggang
naik 3cm atau
lebih (model
empire)
ABAD 16
ABAD 17
Garis leher
Garis leher
rendah dan
berbentuk
berbentuk bulat
persegi
dipadukan dengan
kerah Ruffs
Garis pinggang
Garis pinggang
naik dan
turun
bervariasi,
membentuk V
membentuk V
atau O.
23
Lengan licin
dengan
panjang 3cm
3.
Lengan
atau lebih
dibawah
pergelangan
tangan.
Lengan licin
Lengan pas
(berlengan
digaris bahu,
panjang dari
lengan balon,
pas
lonceng, dan
pergelangan
licin
tangan 3cm
(bervariasi).
atau lebih
Menggunakan
dibawah
manset yang
pergelangan
bervariasi dan
tangan)
menarik
Lapisan kain
Rok lebih
rok semakin
mengembang,
banyak dan
menggunakan
semakin tebal,
siluet pas
lebih banyak
pinggang
ditumpuk
dengan motif
sehingga terlihat
yang
dimodifikasi
Kamisol,
mengembang
Petticoat,
korset, dan
kamisol, dan
undergown
Kain motif dan
korset
kain polos
Lebih banyak
yang di
variasi ragam
kombinasikan,
ketebalan kain
lebih tebal.
Dikerut dari
pinggang dan
4.
Rok
A-line
panjangnya
3cm atau lebih
dibawah mata
kaki
5.
6.
Underwear
Kain
Kamisol,
Undergown
Belum
bermotif
Kamisol
Kain bermotif
dengan tekstur
melangsai
Lengan balon
atau puff dengan
berbagai variasi
bervariasi
3.11 Perkembangan Busana Abad ke 14
24
3.12
25
26
3.15 Pertanyaan
1. Ari Aprilianti
Jawab :
Tas pinggang dapat mempengaruhi status sosial, dikarenakan
pada saat itu, sulaman atau perhiasan pada tas pinggang, jarang sekali
ditemukan. Maka tak banyak orang yang memakainya, hanya kaum
bangsawan saja yang dapat membelinya. Semakin banyak perhiasan dan
Laporan Perkembangan Fesyen di Abad ke-14 hingga Abad ke-17
27
sulaman pada tas pinggang, maka akan semakin terlihat perbedaan status
sosialnya.
2. Wiwin Wijayanti
abad ke-16 ?
Jawab :
Kirtle adalah kain pelapis yang berada di depan rok dalam. Selain
sebagai pelapis, kirte juga dapat berfungsi sebagai kain penghias yang
menghiasi rok.
3. Rahmi Annisa
sumptuary ?
Jawab :
Hukum sumptuary adalah hukum yang membatasi pemakaian
beberapa jenis kain dan perhiasan mewah, seperti beludru ungu (untuk
royalti pertama dan kemudian bangsawan). Dan Kelas-kelas pedagang
menengah tidak diperbolehkan memakai perhiasan pada pakaian atau
kain karena terbatas hanya pada bangsawan.
4. Runi Andanari
sumptuary ?
Jawab :
Karena semakin berkembangnya benua Eropa, maka para
pedagang biasa yang awalnya sederhana berubah kelas ekonominya
menjadi pedagang kelas menengah. Oleh karena itu, para bangsawan
semakin sulit untuk dibedakan, maka diberlakukannya hukum
sumptuary yang melarang para pedagang menengah untuk memakai
jenis kain tertentu seperti beludru, dan perhiasan mewah.
5. Wulan Purnamasari
28
29
BAB IV
KESIMPULAN
Pada awalnya busana muncul hanya berfungsi sebagai penutup tubuh saja
dan pada saat itu busana masih terbuat dari bahan-bahan yang sangat alami seperti
kulit pohon, dedaunan dan kulit binatang. Tapi pada perkembangannya busana
mulai beralih fungsi. Selain sebagai penutup badan, busana menjadi penentu
status, kegiatan, aktivitas, dan gaya hidup. Manusia pertama kali melindungi kaki
dengan cara mempergunakan daun dan rumput yang berukuran besar sebagai alas
kaki yang diikat dengan tumbuhan merambat secara melingkar di seleliling kaki.
Cara ini kemudian berkembang menjadi sandal yang dibuat dari daum palem yang
ditenun, rumput atau serat tanaman lain yang dikaitkan ke kaki dengan cara dijepit
oleh jari kaki.
Fesyen di Eropa pada abad ke-14 merupakan awal masa percobaan dengan
berbagai bentuk pakaian. Kostum sejarawan James Laver menunjukkan bahwa
pertengahan abad ke-14 menandai munculnya fesyen dalam pakaian. Tulisan
Mesir kuno juga menyebutkan bahwa diabad ke-14 orang-orang Mesir zaman itu
telah memakai tas pinggang kemanapun mereka pergi. Memasuki abad ke-14,
sudah banyak masyarakat di Eropa yang menyadari bahwa saputangan merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari gaya busana.
Fesyen di Eropa pada abad ke-15 ditandai oleh serangkaian bentuk yang
menarik, ini terlihat dari gaun tebal yang disebut houppelandes dengan gaun yang
30
31
Daftar Pustaka
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Buku%20KEBAYA
%20(INTAN).pdf ( diakses pada 08 Maret 2012 )
http://id.wikipedia.org/wiki/Kancing ( diakses pada 08 Maret 2012 )
http://id.wikipedia.org/wiki/Hanbok ( diakses pada 08 Maret 2012 )
http://gabohong.blogspot.com/2012/01/beginilah-asal-usul-sejarah-saputangan.html ( diakses pada 08 Maret 2012 )
http://www.facebook.com/notes/science-of-universe/sekilas-asal-usulkutang-bh-dan-bra/10150252341960150 ( diakses pada 08 Maret 2012 )
http://bursabajuterbaru.toko-baju-muslim.com/sejarah-abad-pertengahanpakaian-wanita.html ( diakses pada 08 Maret 2012 )
http://id.wikipedia.org/wiki/Surplis ( diakses pada 08 Maret 2012 )
http://creativeendless.wordpress.com/2011/04/06/tas-tangan/
diakses
32
33