ahli
dalam
melakukan
suatu
pekerjaan.
Sedangkan
secara
Melayani masyarakat
2.
3.
4.
5.
6.
Menerima tanggung jawab terhadap keputusan yang diambil dan tampilan untuk
kerjanya berhubungan dengan layanan yang diberikan.
Keterampilan /keahlian yang dituntut jabatan itu dapat melalui pemecahan masalah
dengan menggunakan teori dan metode ilmiah
4. Jabatan itu berdasarkan pada batang tubuh disiplin ilmu yang jelas sistematis dan
eksplisit,bukan habya sekedar pendapat khalayak umum.
5. Jabatan itu memerlukan pendidikan tingkat perguruan tinggi dengan waktu yang
cukup lama.
6.
Proses pendidikan untuk jabatan itu juga merupakan aplikasi dan sosialisasi nilainilai professional itu sendiri
7. Berperan teguh oada kode etik yang dikontrol oleh organisasi profesi.
8. Dalam praktiknya melayani masyarakat anggota profesi otonom dan bebas dari
campur tngan orang lain
9. Jabatan mempunyai prestisi yang tinggi yang tinggi dalam masyarakat.
B. Syarat-syarat profesi keguruan
National Education Association (Sucipto,kosasi,& Abimanyu,1994) menyusun
sejumlah syarat atau criteria yang mesti ada dalam jabatan guru,yaitu :jabatan yang
melibatkan kegiatan intelektual, jabatan yang menggelutisuatu batang tubuh ilmu yang
khusus ,jabatan yang memerlukan kegiatan profisisonal yang lama,jabatan yang
memerlukan latihan dalam jabatan yang bersinambungan,jabatan menjanjikan karir
hidupdan keanggotaan yang permanen,jabatan yang menentukan baku sendiri,jabatan
yang lebih mementingkan layanan diatas keuntungan pribadi,dan jabatan yang
mempunyai organisasi profesi yang kuat dan terjalin erat. Gambaran rinci tentang
syarat-syarat jabatan guru tersebut dijelaskan sebagai berikut:
a)
dasar bagi persiapan dari semua kegiatan profesional lainnya. Oleh sebab itu, mengajar
seringkali disebut sebagai ibu dari segala profesi (Stinnett dan Huggett, 1963).
b) Jabatan yang menggeluti Batang Tubuh Ilmu yang Khusus
Semua jabatan mempunyai monopoli pengetahuan yang memisahkan anggota
mcreka dari orang awam, dan memungkinkan. Mereka mengadakan gawasan tentang
jabatannya. Anggota-anggota suatu profesi menguasi bidang iimu yang membangun
keahlian mereka dan melindungi masyarakat dari penyalahgunaan, amatiran yang tidak
terdidik dan kelompok tertentu yang ingin mencari keuntungan (misalnya orang-orang
yang tidak bertanggung jawab yang membuka praktek dokter). Namun, belum ada
kesepakatan tentang bidang ilmu khusus yang melatari pendidikan (education) atau
keguruan (tleaching) (Ornstein and Levine, 1984).
c)
e)
merupakan titik yang paling lemah dalam menuntut bahwa mengajar adalah jabatan
profesional. Banyak guru baru yang hanya bertahan selama satu atau dua tahun saja
pada profesi mengajar, setelah itu mereka pindah kerja ke bidang lain, yang lebih
banyak menjanjikan bayaran yang lebih tinggi. Untunglah di Indonesia kelihatannya
tidak begitu banyak guru yang pindah ke bidang lain, walaupun bukan berarti pula
bahwa jabatan guru di Indonesia mempunyai pendapatan yang tinggi. Alasannya
mungkin karena lapangan kerja dan sistem pindah jabatan yang agak sulit. Dengan
demikian kriteria ini dapat dipenuhi oleh jabatan guru di Indonesia.
f)
guru ini sering tidak diciptakan oleh anggota profesi sendiri, terutama di negara kita.
Baku jabatan guru masih sangat banyak diatur oleh pihak pemerintah, atau pihak lain
yang menggunakan tenaga guru tersebut seperti yayasan pendidikan swasta. Sementara
kebanyakan jabatan mempunyai patokan dan persyaratan yang seragam untuk
meyakinkan kemampuan minimum yang diharuskan, tidak demikian halnya dengan
jabatan guru. Dari pengalaman beberapa tahun terakhir penerimaan calon mahasiswa
LPTK didapat kesan yang sangat kuat bahwa skor nilai calon mahasiswa yang masuk ke
lembaga pendidikan guru jauh lebih rendah dibandingkan dengan skor calon yang
masuk ke bidang lainnya.
g) Jabatan yang Mementingkan Layanan di Atas Keuntungan Pribadi
Jabatan mengajar adalah jabatan yang mempunyai nilai sosial yang tinggi, tidak
perlu diragukan lagi. Guru yang baik akan sangat berperan dalam mempengaruhi
kehidupan yang lebih baik dari warga negara masa depan.
h) Jabatan yang mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin rapat
Semua profesi yang dikenal mempunyai organisasi profesional yang kuat untuk dapat
mewadahi tujuan bersama dan melindungi anggotanya.
Sering juga kita jumpai, bahwa ada kalanya negara memcampuri urusan profesi,
sehingga hal-hal yag semula hanya merupaka kode etik dari suatu profesi tertentu dapat
meningkat menjuadi perturan hukum atau undang-undang. Apabila hanya demikian,
maka aturan yang mulanya seagai sebagai landasan moral dan pedoman tingkah laku
meninkat menjadi aturan yang memberikan sanksi-sanksi hukum yang sifatnya
memaksa, baik berupa sanksi perdata maupun sanksi pidana.
5. Kode Etik Guru Indonesia
Kode etik guru indonesi dapat dirumuskan sebaai himpunan nilai-nilai dan normanorma profesi guru yang tersusun dengan baik dan sistematik dalam suatu sistem yang
utuh dan bulat. Fungsi kode guru indonesia adalah sebagai landasan moral dan pedoman
tingkah laku tiap guru warga PGRI dalam menunaikan tugasnya mengabdi sebagai guru,
baik di dalam maupun di luar sekolah serta dalam kehidupan sehari-hari dimasyarakat.
Dengan demikian kod etik guru indonesia merupakan alat yang amat penting untuk
membentuk sikap profesional pada anggota profesi keguruan.
KODE ETIK GURU INDONESIA
Guru Indonesi menyadari, bahwa pendidikan adalah bidang pengabdian terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, bangsa dan negara, serta kemanusiaan pada umumnya. Guru Indonesia
yang berjiwa Pancasila dan setia pada UUD 1945, turut bertanggung jawab atas
terwujudnya cita-cita proklamasi kemerdekaan republik Indonesia 17 Agustus 1945.
Oleh sebab itu, guru Indonesia terpanggil untuk menunaikan karyanya dengan
memedomani dasar-dasar sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
kesetiakawanan sosial.
Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI
9.
hubungan
seprofesi,
semangat
kekluargaan
dan
KESIMPULAN
Jabatan guru merupakan jabatan profesional, pemeganganya harus memenuhi
kualifikasi tertentu. Kriteria jabatan profesional antara lain bahwa jabatan itu
8
baku prilakunya,
mementingkan
layanan,
mempunyai
organisasi