Anda di halaman 1dari 8

RMK

TEORI AKUNTANSI
THE DECISION USEFULNESS APPROACH
TO FINANCIAL ACCOUNTING

KELOMPOK 3 :
ALIAH PRATIWI ( I2F015042 )
MAULANA AZHARI ( I2F015054)
NURLENNI ASTUTI MARLINA ( I2F015058 )
MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS MATARAM
2016

TEORI KEPUTUSAN
A. PENDAHULUAN
Di bab 2 disimpulkan bahwa dalam penerapannya, metode present value mengalami
berbagai kendala dan diragukan untuk menyajikan suatu laporan keuangan yang lengkap. Pada
bab 3 ini, akan dibahas mengenai pendekatan teori yang mendukung pendekatan historical cost
lebih berguna karena di bab 2 juga telah dibahas bahwa pendekatan historical cost merupakan
pendekatan yang lebih baik dibandingkan model present value karena bisa memenuhi syarat
reliable meskipun tidak serelevan pendekatan present value.
Berikut pertanyaan yang muncul terhadap pendekatan historical cost yaitu bagaimana
laporan keuangan dengan berdasar pada historical cost dapat dibuat lebih bermanfaat?
Pertanyaan ini membimbing kepada konsep yang penting dalam akuntansi yaitu konsep decision
usefulness. Teori keputusan dan teori pasar modal membantu dalam mengkonseptualisasi makna
dari informasi laporan keuangan yang bermanfaat. Tujuan utama bab ini adalah memperkenalkan
teori-teori tersebut dan mendiskusikan relevansinya terhadap akuntansi.
B. PENDEKATAN MANFAAT KEPUTUSAN
Pendekatan ini menggunakan suatu pandangan:

Jika para akuntan tidak dapat

menyiapkan laporan keuangan secara teoritis tepat, setidaknya dapat mencoba untuk menjadikan
laporan keuangan yang berdasarkan historical cost lebih bermanfaat
Dalam menggunakan pendekatan manfaat keputusan (decision usefulness), ada dua
pertanyaan utama yang harus dibahas, yaitu:
1. Siapa pengguna laporan keuangan? Terdapat banyak pengguna laporan keuangan. Akan
membantu jika para pengguna tersebut digolongkan dalam beberapa kelompok, seperti
investor, pemilik , manager, perserikatan, pengatur standar, dan pemerintah, yang
kemudian grup ini disebut penyusun akuntansi (constituencies of accounting).
2. Apakah persoalan keputusan dari pengguna laporan keuangan? Dengan memahami
masalah keputusan ini, akuntan akan lebih mudah untuk menyiapkan kebutuhan
informasi. Atau dapat dikatakan, membuat informasi mengenai laporan keuangan sesuai
dengan kebutuhan yang spesifik bagi pengguna laporan tersebut akan membantu
peningkatan pengambilan keputusan. Dengan cara ini, laporan keuangan yang dibuat
akan lebih bermanfaat.

Menghadapi pertanyaan yang sulit seperti diatas, untuk membantu, para akuntan
mengarahkannya ke berbagai teori dalam bidang ekonomi dan keuangan. Dalam bab ini akan
dibahas dua teori yaitu :
Single-person (Theory of Decision). Teori ini menjadi dasar yang baik untuk mulai
memahami bagaimana individu membuat keputusan yang rasional di bawah kondisi
ketidakpastian. Teori ini memungkinkan kita untuk mengapresiasikan konsep informasi yang
memudahkan pembuat keputusan untuk menajamkan kepercayaan subjektifnya tentang
pengembalian di masa depan atas keputusannya.
Teori Investasi (Theory of Investment). Suatu spesialisasi teori keputusan yang digunakan
sebagai model dari proses keputusan investor yang rasional. Teori ini membantu kita untuk
mengerti sifat alami suatu risiko dalam konteks investasi portofolio. Teori ini sangat penting
bagi bidang akuntansi karena diadopsi dari standar akuntansi professional.
C. SINGLE-PERSON DECISION THEORY
Sudut pandang teori ini adalah seseorang yang harus mengambil keputusan dalam kondisi
ketidakpastian. Teori ini mengakui bahwa state probabilities tidak lagi objektif, sebagaimana
dalam kondisi yang ideal, dan mengemukakan suatu prosedur formal dimana individu dapat
mengambil keputusan yang terbaik dengan memilih dari satu perangkat atau kumpulan alternatif
yang ada. Teori ini mengijinkan investor memperoleh informasi tambahan untuk merevisi
penilaian subjektif pembuat keputusan atas peristiwa yang mungkin terjadi setelah keputusan
dibuat. Teori keputusan ini relevan dengan akuntansi karena laporan keuangan menyediakan
informasi tambahan yang berguna bagi banyak keputusan.
Sistem Informasi
Supaya lebih bermanfaat, informasi dalam laporan keuangan harus membantu untuk
memprediksi pengembalian investasi di masa depan. Dengan menggunakan historical cost,
laporan keuangan tidak menunjukkan nilai masa depan yang diharapkan secara langsung.
Namun, laporan keuangan akan tetap berguna untuk investor secara luas yang memungkinkan
suatu prediksi baik kabar baik ataupun buruk yang terdapat didalamnya akan bertahan sampai
masa depan.
Perlu diketahui bahwa kita mengembangkan proses keputusan yang hubungannya dengan
investor menggunakan informasi laporan keuangan saat ini untuk memprediksi earning power di
masa depan. Prediksi akan earning power digunakan untuk memprediksi pengembalian investasi

di masa depan (kepentingan utama investor). Aliran kas di masa depan dapat digunakan untuk
memprediksi pengembalian investasi masa depan. Pendekatan ini konsisten dengan kondisi ideal.
Bagaimanapun, dibawah kondisi yang yang tidak ideal tidak tepat jika dikatakan bahwa prediksi
aliran kas masa depan adalah pendekatan yang lebih baik untuk memprediksi pengembalian
investasi dibandingkan prediksi earning power. Pada akhirnya, kedua pendekatan tersebut
sesungguhnya sama sejak aliran kas dan earning memiliki output rata-rata yang sama. Secara
akual, perbedaan antara aliran kas dan pendapatan bersihnya akan selalu nol setiap waktu.
Dalam jangka pendek, seseorang dapat menentang bahwa earning power memiliki
keuntungan tertentu dalam memprediksi pengembalian investasi masa depan. Karena secara
accrual, pengembalian lebih sedikit dibandingkan arus kas yang diakibatkan sebagai contoh
akuisisi capital asset dan penjualan. Dapat ditarik kesimpulan bahwa laporan keuangan tetap
bermanfaat bagi investor meskipun laporan keuangan tidak secara langsung melaporkan
mengenai aliran kas masa depan dengan dasar penghitungan present value. Inti dari hubungan
antara laporan keuangan saat ini dan masa depan adalah conditional probabilities P(GN/H) dan
P(BN/L). Probabilitas ini disebut sistem informasi. Konsep dari sistem informasi merupakan
konsep yang sangat kuat (karena dapat menangkap isi informasi dari laporan keuangan dengan
demikian menentukan nilainya untuk pembuatan keputusan oleh investor) dan sangat berguna
(karena banyak masalah akuntansi praktis dapat dibingkai dalam kerangka dampaknya terhadap
sistem informasi dalam teori akuntansi keuangan).
Information defined
Teori keputusan dan konsep penerangan memberikan cara untuk mendefinisikan
informasi, yaitu bahwa informasi adalah bukti yang memiliki potensi mempengaruhi keputusan
seseorang. Dari definisi tersebut terdapat hal- hal yang bisa kita simpulkan, yaitu: 1)Informasi
adalah ex ante definition. Tuntutan yang paling utama bagi bahan bukti untuk menggambarkan
informasi adalah minimal beberapa bahan bukti harus diperoleh, kepercayaan secara cukup
berpengaruhi bahwa keputusan akan berubah., 2) Definisi adalah individual- specific. Setiap
orang memiliki reaksi yang berbeda dan bersifat khusus atas informasi yang sama, 3) Definisi
seharusnya menggambarkan biaya bersih, dan 4) definisi seharusnya menekankan bahwa
penerimaan dan kepercayaan terhadap informasi sebagai proses yang kontinyu.
Kesimpulan

Teori keputusan dan konsep penerangan memberikan cara khusus untuk mendefinisikan
informasi yaitu fakta atau bukti yang memiliki potensial untuk mempengaruhi keputusan seorang
individu. Teori keputusan sangat penting karena membantu kita untuk memahami mengapa
informasi merupakan sebuah komoditas yang sangat kuat dan sebagai akuntan, yang menyiapkan
informasi yang dibutuhkan investor, perlu untuk mengetahui peran yang sangat kuat ini.
D.

THE RATIONAL RISK AVERSE- INVESTOR

Dalam teori keputusan, konsep individu rasional secara sederhana menerangkan dalam
pembuatan keputusan, tindakan yang terpilih ialah salah satu yang menberikan harapan manfaat
yang terbaik. Hal ini berdampak terhadap individu yang besar kemungkinan mencari informasi
tambahan yang relevan terhadap keputusan, yang akan digunakan untuk merevisi pernyataan
kemungkinan dengan menggunakan Baye s theorem.
Asumsi yang biasa digunakan yaitu bahwa investor yang rasional yaitu risk-averse
(menolak risiko). Konsep dari risk-aversion sangat penting bagi akuntan karena berarti investor
membutuhkan informasi yang berkaitan dengan resiko dan nilai yang diharapkan di masa depan.
Risk-averse akan menyamakan (trade-off) antara return dan risiko yang diharapkan. Contohnya,
jika kita memiliki kemungkinan menang 75%, kita mungkinakan melempar untuk taruhan yang
lebih besar. Akibatnya, kita sekarang memiliki resiko lebih besar untuk memperoleh nilai
pengembalian yang lebih besar, nilai yang diharapkan sekarang adalah $0,50 per dollar
dibanding nol. Untuk model risk-aversion, teori keputusan menggunakan alat

yaitu utility

function yang menghubungkan jumlah pembayaran dengan utilitas pembuat keputusan pada
jumlah tersebut.
Kadang ada asumsi yang menyatakan bahwa pembuat keputusan adalah risk-neutral yaitu
pembuat keputusan akan menganalisa secara teliti investasi yang beresiko terkait dengan return
yang diharapkan. Risk neutrality mungkin adalah asumsi yang layak saat pengembalian kecil.
Bagaimanapun, risk aversion adalah asumsi yang lebih realistic pada kebanyakan kasus. Konsep
dari risk aversion sangat penting bagi akuntansi, karena ini berarti bahwa investor memerlukan
informasi yang mengandung resiko, seperti halnya nilai yang diharapkan dari pengembalian
masa depan.
E. PRINSIP DIVERSIFIKASI PORTOFOLIO
Pada poin D telah dinyatakan bahwa investor individu di asumsikan menjadi penolak
resiko. Konsekuensi, pemberian pelunasan yang yang diharapkan dari investasi, investor yang

rasional menginginkan resiko kemungkinan yang terkecil atau sebaliknya resiko yang diberikan
akan menginginkan kemungkinan terbaik dari pelunasan yang diharapkan. Salah satu cara
investor dapat mengurangi resiko untuk return yang diharapkan adalah dengan mengadopsi
strategy of diversification, dengan menginvestasikannya dalam sekuritas portofolio. Prinsip dari
diversifikasi portofolio menunjukkan bahwa beberapa tetapi tidak semua resiko dapat dieliminasi
dengan strategi investasi yang sesuai. Prinsip ini merupakan implikasi yang sangat penting untuk
mengetahui sifat dari resiko informasi yang dibutuhkan investor.
Alat yang digunakan yaitu mean-variance utility. Signifikansi dari utilitas ini terhadap
akuntan yaitu membuat keputusan investor dibutuhkan lebih eksplisit - seluruh investor
membutuhkan informasi tentang nilai yang diharapkan dan resiko atas return dari investasi,
tanpa memperhatikan bentuk khusus dari fungsi utilitasnya. Memungkinkan untuk menemukan
keputusan investasi lainnya yang memiliki tingkat pengembalian yang diharapkan yang sama
tetapi dengan resiko yang kecil.
Dalam ekonomi di manapun, pasti ada keadaan alami yang disebut factor yang
mempengaruhi return dari seluruh saham, yaitu :
-Faktor market-wide atau economy wide. Kehadirannya berarti jika return atas satu saham tinggi,
maka return atas kebanyakan saham yang lain juga akan tinggi (dengan asumsi bahwa return
atas saham adalah independen). Jika seluruh faktor adalah economy-wide maka return atas
saham perusahaan akan secara sempurna terkorelasi.
-Faktor firm-spesific yang mempengaruhi return atas satu perusahaan saja. Jika seluruh faktor
adalah firm-spesific, maka return akan independen.
F. KEPUTUSAN INVESTASI YANG OPTIMAL
Saat biaya transaksi diabaikan, keputusan optimal investor yang risk-averse adalah untuk
membeli kombinasi dari portofolio pasar dan aset bebas-resiko yang menghasilkan tradeoff yang
paling baik antara return dan resiko yang diharapkan. Jumlah yang sama diinvestasikan dalam
sebuah portofolio

dapat menghasilkan resiko yang lebih rendah dibandingkan jika

diinvestasikan dalam perusahaan tunggal untuk tingkat pengembalian yang diharapkan yang
sama. Hal itu disebabkan saat lebih dari satu investasi beresiko diadakan, resiko spesifik
perusahaan cenderung untuk menghilang. Jika satu saham menghasilkan return yang rendah
maka akan selalu ada kesempatan bahwa saham-saham yang lain akan menghasilkan return yang
tinggi. Semakin banyak jumlah saham perusahaan yang berbeda dalam portofolio, semakin
besar efek ini dapat bekerja. Sebagai hasilnya, resiko yang berbahaya dapat dikurangi.

Yang perlu diperhatikan disini, dalam suatu economy-wide risk, tidak ada yang dapat
ditolak keluar secara keseluruhan. Pada saat minimum, saat portofolio pasar dipegang, factor
economy-wide akan tinggal untuk berperan bagi resiko portofolio, dan resiko ini tidak dapat
diubah. Resiko non-diversifiable disebut risiko sistematis. Secara konsep, portofolio pasar
termasuk seluruh saham yang tersedia untuk investasi dalam ekonomi. Pada prakteknya,
portofolio pasar biasanya mengambil seluruh saham yang diperdagangkan dalam bursa efek
mayor. Beberapa investor kemungkinan ingin mengurangi investasi mereka dalam portofolio
pasar dan membeli risk free asset denagn prosesnya. Yang lain kemungkinan ingin meminjam
dalam risk free rate dan meningkatkan investasinya.bagaimanapu caranya, semua investor dapat
menikmati keuntungan-keuntungan penuh dari diversifikasi, pada waktu yang sama mencapai
untuk mencapai resiko pengembalian yang optimal dari trade off.
G. RISIKO PORTOFOLIO
Prinsip dari diversifikasi membawa pada pengukuran resiko yang penting dari sekuritas
dalam teori investasi. Resiko ini yaitu beta, yang mengukur co-movement antara perubahan
dalam harga sekuritas dan perubahan dalam nilai pasar atas portofolio pasar. Beta adalah konsep
yang penting dan berguna dalam akuntansi keuangan. Saham beta adalah komponen yang krusial
dari studi empiris yang berguna sebagai informasi akuntansi keuangan bagi investor. Beta juga
merupakan launching pad bagi pelaporan resiko perusahaan.
Banyak keuntungan dari diversifikasi dapat diperoleh hanya dengan sedikit sekuritas
dalam portofolio. Dari sudut pandang akuntansi, informasi yang berguna adalah informasi yang
dapat membantu investor untuk menaksir return dan beta yang diharapkan dari sekuritas.
Informasi mengenai pengembalian sekuritas yang diharapkan dan beta sangat berguna bagi
investor. Ini memungkinkan mereka untuk mengestimasi pengembalian yang diharapkan dan
resiko dari portofolio yang mereka pertimbangkan. Kemudian mereka dapat memilih portofolio
yang memberi resiko pengembalian tradeoff yang diharapkan, subjek dari level biaya tansaksi
yang dibawa.

H. REAKSI BADAN AKUNTAN PROFESIONAL TERHADAP PENDEKATAN PENGGUNAAN


KEPUTUSAN

FASBs SFAC 1 menjelaskan suatu adaptasi yang penting dari teori keputusan terhadap
laporan keuangan dan pelaporannya. Sedangkan SFAC 2 mengoperasionalkan pendekatan
manfaat keputusan dengan mengembangkan karakteristik dimana informasi akuntansi
seharusnya terkandung didalamnya supaya lebih bermanfaat. Dalam esensinya, informasi
akuntansi seharusnya menyediakan informasi yang berisi mengenai sistem yang menghubungkan
laporan keuangan periode saat ini dengan realisasi dan pelunasan di masa depan.
Dua karakteristik informatif yang utama ialah relevan dan reliable. Informasi yang
relevan ialah informasi yang memiliki kapasitas untuk mempengaruhi kepercayaan investor
mengenai pengembalian di masa depan dan informasi yang reliable menggambarkan suatu hal
yang pokok untuk diukur (harus tepat dan tidak bias).

Anda mungkin juga menyukai