RMK KLP 4
RMK KLP 4
CAHPTER 3
THE DECISION USEFULNESS APPROACH to FINANCIAL
REPORTING
Disusun Oleh
Kelompok 4:
1. Sari Kartikaningrum
(I2F015063)
2. Karina Galuh Mentari
(I2F015051)
3. Rina Komala (I2F015062)
2016
Chapter 3
THE DECISION USEFULNESS APPROACH to FINANCIAL REPORTING
3.2 THE DECISION USEFULNESS APPROACH
Penyediaan informasi keuangan historis agar lebih bermanfaat disebut decision
usefulness approach. Pendekatan ini memiliki pandangan bahwa apabila kita tidak bisa
menyiapkan laporan keuangan yang secara teoritis berkonsep benar, paling tidak kita dapat
menyusun laporan keuangan historis lebih bermanfaat. Ada dua pertanyaan yang harus
dijawab dalam penerapan pendekatan ini, yaitu:
(1)
Kita harus memahami betul siapa pemakai laporan keuangan. Banyak pemakai
laporan keuangan, namun mereka dapat dikelompokkan menjadi investor,
kreditor, manajer, serikat kerja, badan penyusun standar, dan pemerintah.
Kelompok pemakai laporan keuangan ini disebut konstituen akuntansi.
(2)
Kita harus memahami apa permasalahan keputusan yang dihadapi oleh para
pemakai laporan keuangan tersebut. Dengan memahami permasalahan
keputusan tersebut, akuntan akan lebih mampu menyiapkan informasi yang
dibutuhkan. Penyiapan informasi laporan keuangan yang sesuai untuk
kebutuhan tertentu akan mampu memperbaiki proses pengambilan keputusan
dan dengan demikian laporan keuangan disebut lebih bermanfaat.
Akuntan telah memutuskan bahwa investor konstituen utama pengguna dan telah
berpaling ke berbagai teori di bidang ekonomi dan keuangan khususnya, untuk teori
keputusan dan investasi-untuk memahami jenis laporan keuangan informasi investor perlu.
Akuntan perlu mempelajari berbagai teori dari ekonomi dan keuangan dan menggunakan
teori-teori tersebut sebagai pedoman. Teori yang perlu dipelajari tersebut adalah:
a.
pada saham atau obligasi pemerintah bebas risiko. Apabila ia membeli saham, hal ini berarti
Bill menghadapi risiko, yaitu return periode berikutnya tidak diketahui pada saat diputuskan
investasi pada saham. Return yang diperoleh Bill dari saham tergantung pada persistent
earnings power (long run earnings power). Konsekuensinya, Bill menghadapi dua kondisi:
kondisi 1 dengan earnings power tinggi dan kondisi 2 dengan earnings power rendah. Return
yang diperoleh oleh Bill adalah nilai saham akhir periode ditambah dividen kemudian
dikurangi dengan nilai saham awal periode.
Semakin besar earnings power, maka akan semakin besar dividen dengan asumsi
aspek lain dianggap sama. Apabila Bill membeli obligasi, maka ia mendapatkan return
sejumlah tertentu yang sudah pasti karena obligasi pemerintah tersebut adalah obligasi bebas
risiko. Dalam kondisi yang manapun, baik earnings power tinggi maupun earnings power
rendah, maka payoff yang diterima Bill dari obligasi akan sama. Apabila probabilitas kondisi
diketahui, maka Bill dapat mencari utilitas diharapkan yang tertinggi antara investasi saham
berisiko, investasi obligasi bebas risiko, atau campuran keduanya. Teori keputusan
menyatakan bahwa seseorang akan
diharapkan tertinggi.
3.3.2
keuangan. Untuk menjadi berguna, system informasi harus dapat membantu memprediksi
hasil investasi masa depan. Dalam akuntansi biaya historis, laporan keuangan tidak
menunjukkan nilai-nilai masa depan yang diharapkan langsung. Meskipun demikian, laporan
keuangan masih akan berguna untuk investor sejauh mereka dapat memprediksi apakah kabar
baik atau buruk yang akan bertahan di masa depan. Dalam memikirkan perkembangan, dari
saat ini baik atau buruk berita untuk kekuatan pendapatan masa depan untuk masa depan
yang diharapkan darihasil investasi.
Risk averse investor dapat memperoleh manfaat dari prinsip diversifikasi postofolio
karena Diversifiaksi portofolio akan mengurangi risiko. Pengurangan risiko ini terjadi karena
state untuk perusahaan secara spefisik telah disebar dalam berbagai sekuritas. Kontributor
yang masih ada terhadap risiko adalah faktor ekonomi.
Investor yang tidak menyukai risiko dapat memanfaatkan prinsip diversifikasi
portofolio untuk mengurangi risiko melalui investasi di berbagai sekuritas. Hal ini dapat
dilakukan karena risiko akan tersebar terhadap berbagai sekuritas yang ada dalam portofolio.
Tanpa mempertimbangkan tingkat penghindaran terhadap risiko, utilitas meningkatkan return
diharapkan dan mengurangi varians portofolio. Prinsip diversifikasi memandang bahwa
realisasi kondisi tertentu saham, baik dan buruk, akan tersebar antarsekuritas. Faktor yang
memberikan kontribusi pada risiko portofolio tinggal faktor ekonomi secara menyeluruh.
Beta menggambarkan besarnya perubahan harga suatu saham tertentu dibandingkan
dengan perubahan harga pasar. Beta merupakan konsep yang penting dalam akuntansi
keuangan karena beta menunjukkan risiko suatu perusahaan. Memahami beta perusahaan
sama dengan memahami risiko perusahaan tersebut yang merupakan basis pengetahuan
penting bagi akuntan. Selain itu, beta telah banyak digunakan dalam studi empiris tentang
manfaat informasi akuntansi keuangan. Tuntutan terhadap pelaporan risiko perusahaan juga
menunjukkan bahwa beta sangat berperan dalam akuntansi keuangan.
Ada dua jenis risiko, yaitu risiko tidak sistematis (unsystematic risk) dan risiko sistematis
(systematic risk).
1. Risiko tidak sistematis adalah risiko yang dapat dikurangi dengan melakukan
diversifikasi portofolio. Risiko ini terkait dengan saham tertentu dan akan tersebar
pada semua saham yang dimiliki dalam portofolio.
2. Risiko sistematis adalah risiko yang tidak dapat didiversifikasi melalui portofolio.
Risiko ini menggambarkan faktor ekonomi secara keseluruhan yang mempengaruhi
semua sekuritas yang ada. Risiko sistematis disebut juga dengan beta. Beta adalah
besarnya pengaruh perubahan harga suatu saham terhadap perubahan harga saham
portofolio pasar.
Salah satu cara investor dapat menurunkan risiko untuk memberikan kembali
keuntungan yang diharapkan adalah untuk mengadopsi strategi diversifikasi, yaitu, untuk
berinvestasi dalam sekuritas portofolio. Prinsip diversifikasi portofolio menunjukkan kepada
kita bahwa beberapa, tapi tidak semua, risiko dapat dihilangkan dengan strategi investasi
yang tepat. Prinsip ini memiliki implikasi penting bagi sifat dari informasi risiko yang diperlu
investor. Risiko dilaporkan oleh banyak tindakan berisiko akuntansi berbasis umum, seperti
keuntungan bunga yang diperoleh atau rasio saat ini, dapat dikurangi atau dihilangkan dengan
diversifikasi yang tepat.
Risiko investor dapat mengambil keuntungan dari prinsip diversifikasi portofolio
untuk mengurangi risiko mereka, dengan berinvestasi dalam portofolio efek. Hal ini karena
realisasi negara spesifik perusahaan alam cenderung membatalkan seluruh sekuritas,
meninggalkan faktor ekonomi yang luas sebagai kontributor utama risiko portofolio.
Sementara sikap individu dengan risiko mungkin berbeda, kita dapat melihat
kebutuhan keputusan investor dengan kejelasan tertentu jika kita menganggap utilitas meanvariance. Kemudian, terlepas dari degreeof tingkat penghindaran risiko, kita tahu bahwa
utilitas kenaikan tingkat pengembalian yang diharapkan dan penurunan varians portofolio.
Ketika biaya transaksi tidak diabaikan, risiko investor menolak keputusan investasi
yang optimal adalah membeli relatif sedikit efek, daripada portofolio pasar. Dengan cara ini,
sebagian besar manfaat diversifikasi dapat dicapai, dengan biaya murah. Informasi tentang
efek yang diharapkan pengembalian dan beta berguna untuk investor tersebut. Ini
memungkinkan mereka untuk memperkirakan keuntungan yang diharapkan dan resiko
berbagai portofolio yang mungkin mungkin pertimbangkan. Mereka kemudian dapat memilih
portofolio yang paling disukai yang memberi mereka tradeoff kembali risiko, tunduk pada
tingkat biaya transaksi yang mereka bersedia untuk menanggung.