Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TEORI AKUNTANSI

PENDEKATAN KEGUNAAN KEPUTUSAN

Disusun Oleh :
Kelompok 1

Eni Anggraeni
Reza Muhammad Rizqi
Ikhsan Rosyidi
Eka Ardiansyah

(I2F015047)
(I2F015060)
(I2F015050)
(I2F015046)

PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER AKUTANSI


UNIVERSITAS MATARAM
2015

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Pendekatan Penggunaan Keputusan.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Mataram, 10 Maret 2016

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Karena kondisi ideal tidak di temukan dalam dunia nyata, maka metode nilai
tunai tidak dapat digunakan, penyediaan informasi keuangan historis agar lebih
bermanfaat disebut Decision usefulness approach. Pendekatan ini memiliki pandangan
bahwa apabila kita tidak bisa menyiapkan laporan keuangan yang secara teoritis
berkonsep benar, paling tidak kita dapat menyusun laporn keuangan historis lebih
berma nfaat.
Dalam menggunakan pendekatan manfaat keputusan (decision usefulness), ada dua
pertanyaan utama yang harus dibahas, yaitu:
1. Siapa pengguna laporan keuangan? Terdapat banyak pengguna laporan
keuangan. Akan membantu jika para pengguna tersebut digolongkan dalam
beberapa kelompok, seperti investor, pemilik , manager, perserikatan, pengatur
standar, dan pemerintah, yang kemudian grup ini disebut penyusun akuntansi
(constituencies of accounting).
2. Apakah persoalan keputusan dari pengguna laporan keuangan? Dengan
memahami masalah keputusan ini, akuntan akan lebih mudah untuk menyiapkan
kebutuhan informasi. Atau dapat dikatakan, membuat informasi mengenai laporan
keuangan sesuai dengan kebutuhan yang spesifik bagi pengguna laporan tersebut
akan membantu peningkatan pengambilan keputusan. Dengan cara ini, laporan
keuangan yang dibuat akan lebih bermanfaat.
Pendekatan decision usefulness untuk teory akutansi mengambil tujuan bahwa
Jika kita tidak dapat menyajikan laporan keuangan secara teoritis benar, sedikitnya kita
mencoba untuk membuat laporan yang berdasarkan pada harga historis yang lebih
bermanfaat
Pendekatan Decision usefulness terhadap laporan keuangan ini sebagai suatu reaksi
terhadap kemustahilan untuk menyediakan laporan keuangan yang benar menurut teori.

Penyedian informasi keuangan yang sesuai untuk tujuan pengambilan keputusan


tertentu tentu saja tidak mudah . untuk mengtasi hal ini, akuntan perlu mempelajari
berbagai teori dari ekonomi dan keuangan menggunakan teori teori tersebut sebagai
pedoman. Dan teori yang perlu dipeljari tersebut adalah :
a. Single-person (Theory of Decision) Teori ini menjadi dasar yang baik untuk mulai
memahami bagaimana individu membuat keputusan yang rasional di bawah kondisi
ketidakpastian. Teori ini memungkinkan kita untuk mengapresiasikan konsep
informasi yang memudahkan pembuat keputusan untuk menajamkan kepercayaan
subjektifnya tentang pengembalian di masa depan atas keputusannya.
b. Teori Investasi (Theory of Investment) Suatu spesialisasi teori keputusan yang
digunakan sebagai model dari proses keputusan investor yang rasional. Teori ini
membantu kita untuk mengerti sifat alami suatu risiko dalam konteks investasi
portofolio. Teori ini sangat penting bagi bidang akuntansi karena diadopsi dari
standar akuntansi professional.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Single Person Decision Theory


Sudut pandang teori ini adalah seseorang yang harus mengambil keputusan
dalam kondisi ketidakpastian. Teori ini mengakui bahwa state probabilities tidak lagi
objektif, sebagaimana dalam kondisi yang ideal, dan mengemukakan suatu prosedur
formal dimana individu dapat mengambil keputusan yang terbaik dengan memilih dari
satu perangkat atau kumpulan alternatif yang ada. Teori ini mengijinkan investor
memperoleh informasi tambahan untuk merevisi penilaian subjektif pembuat keputusan
atas peristiwa yang mungkin terjadi setelah keputusan dibuat. Teori keputusan ini
relevan dengan akuntansi karena laporan keuangan menyediakan informasi tambahan
yang berguna bagi banyak keputusan.
a. Sistem Informasi

Supaya lebih bermanfaat, informasi dalam laporan keuangan harus membantu


untuk memprediksi pengembalian investasi di masa depan. Dengan menggunakan
historical cost, laporan keuangan tidak menunjukkan nilai masa depan yang
diharapkan secara langsung. Namun, laporan keuangan akan tetap berguna untuk
investor secara luas yang memungkinkan suatu prediksi baik kabar baik ataupun
buruk yang terdapat didalamnya akan bertahan sampai masa depan.
Perlu diketahui bahwa kita mengembangkan proses keputusan yang hubungannya
dengan investor menggunakan informasi laporan keuangan saat ini untuk
memprediksi earning power dimasa depan. Prediksi akan earning power
digunakan untuk memprediksi pengembalian investasi di masa depan (kepentingan
utama investor). Aliran kas di masa depan dapat digunakan untuk memprediksi
pengembalian investasi masa depan. Pendekatan ini konsisten dengan kondisi
ideal. Bagaimanapun, dibawah kondisi yang yang tidak ideal tidak tepat jika
dikatakan bahwa prediksi aliran kas masa depan adalah pendekatan yang lebih baik
untuk memprediksi pengembalian investasi dibandingkan prediksi earning power.
Pada akhirnya, kedua pendekatan tersebut sesungguhnya sama sejak aliran kas dan
earning memiliki output rata-rata yang sama. Secara akual, perbedaan antara aliran
kas dan pendapatan bersihnya akan selalu nol setiap waktu.
Dalam jangka pendek, seseorang dapat menentang bahwa earning power memiliki
keuntungan tertentu dalam memprediksi pengembalian investasi masa depan.
Karena secara accrual, pengembalian lebih sedikit dibandingkan arus kas yang
diakibatkan sebagai contoh akuisisi capital asset dan penjualan. Dapat ditarik
kesimpulan bahwa laporan keuangan tetap bermanfaat bagi investor meskipun
laporan keuangan tidak secara langsung melaporkan mengenai aliran kas masa
depan dengan dasar penghitungan present value. Inti dari hubungan antara laporan
keuangan saat ini dan masa depan adalah conditional probabilities P(GN/H) dan
P(BN/L). Probabilitas ini disebut sistem informasi. Konsep dari sistem informasi
merupakan konsep yang sangat kuat (karena dapat menangkap isi informasi dari
laporan keuangan dengan demikian menentukan nilainya untuk pembuatan
keputusan oleh investor) dan sangat berguna (karena banyak masalah akuntansi
praktis dapat dibingkai dalam kerangka dampaknya terhadap sistem informasi
dalam teori akuntansi keuangan).

b. Information defined
Teori keputusan dan konsep penerangan memberikan cara untuk mendefinisikan
informasi, yaitu bahwa informasi adalah bukti yang memiliki potensi
mempengaruhi keputusan seseorang. Dari definisi tersebut terdapat hal- hal yang
bisa kita simpulkan, yaitu: 1)Informasi adalah ex ante definition. Tuntutan yang
paling utama bagi bahan bukti untuk menggambarkan informasi adalah minimal
beberapa bahan bukti harus diperoleh, kepercayaan secara cukup berpengaruhi
bahwa keputusan akan berubah., 2) Definisi adalah individual-specific. Setiap
orang memiliki reaksi yang berbeda dan bersifat khusus atas informasi yang sama,
3) Definisi seharusnya menggambarkan biaya bersih, dan 4) definisi seharusnya
menekankan bahwa penerimaan dan kepercayaan terhadap informasi sebagai
proses yang kontinyu.
2.2 The Rational Risk Averse Investor
Dalam teori keputusan, konsep individu rasional secara sederhana menerangkan
dalam pembuatan keputusan, tindakan yang terpilih ialah salah satu yang menberikan
harapan manfaat yang terbaik. Hal ini berdampak terhadap individu yang besar
kemungkinan mencari informasi tambahan yang relevan terhadap keputusan, yang akan
digunakan untuk merevisi pernyataan kemungkinan dengan menggunakan Baye s
theorem.
Asumsi yang biasa digunakan yaitu bahwa investor yang rasional yaitu riskaverse (menolak risiko). Konsep dari risk-aversion sangat penting bagi akuntan karena
berarti investor membutuhkan informasi yang berkaitan dengan resiko dan nilai yang
diharapkan di masa depan. Risk-averse akan menyamakan (trade-off) antara return dan
risiko yang diharapkan. Contohnya, jika kita memiliki kemungkinan menang 75%, kita
mungkinakan melempar untuk taruhan yang lebih besar. Akibatnya, kita sekarang
memiliki resiko lebih besar untuk memperoleh nilai pengembalian yang lebih besar,
nilai yang diharapkan sekarang adalah $0,50 per dollar dibanding nol. Untuk model
risk-aversion, teori keputusan menggunakan alat

yaitu utility function yang

menghubungkan jumlah pembayaran dengan utilitas pembuat keputusan pada jumlah


tersebut.
Kadang ada asumsi yang menyatakan bahwa pembuat keputusan adalah riskneutral yaitu pembuat keputusan akan menganalisa secara teliti investasi yang beresiko

terkait dengan return yang diharapkan. Risk neutrality mungkin adalah asumsi yang
layak saat pengembalian kecil. Bagaimanapun, risk aversion adalah asumsi yang lebih
realistic pada kebanyakan kasus. Konsep dari risk aversion sangat penting bagi
akuntansi, karena ini berarti bahwa investor memerlukan informasi yang mengandung
resiko, seperti halnya nilai yang diharapkan dari pengembalian masa depan.
2.3 Prinsip Diversifikasi Portofolio
Pada poin 2.2 telah dinyatakan bahwa investor individu diasumsikan menjadi
penolak resiko. Konsekuensi, pemberian pelunasan yang yang diharapkan dari
investasi, investor yang rasional menginginkan resiko kemungkinan yang terkecil atau
sebaliknya resiko yang diberikan akan menginginkan kemungkinan terbaik dari
pelunasan yang diharapkan. Salah satu cara investor dapat mengurangi resiko untuk
return yang diharapkan adalah dengan mengadopsi strategy of diversification, dengan
menginvestasikannya dalam sekuritas portofolio. Prinsip dari diversifikasi portofolio
menunjukkan bahwa beberapa tetapi tidak semua resiko dapat dieliminasi dengan
strategi investasi yang sesuai. Prinsip ini merupakan implikasi yang sangat penting
untuk mengetahui sifat dari resiko informasi yang dibutuhkan investor.
Alat yang digunakan yaitu mean-variance utility. Signifikansi dari utilitas ini
terhadap akuntan yaitu membuat keputusan investor dibutuhkan lebih eksplisit seluruh investor membutuhkan informasi tentang nilai yang diharapkan dan resiko atas
return

dari investasi, tanpa memperhatikan bentuk khusus dari fungsi utilitasnya.

Memungkinkan untuk menemukan keputusan investasi lainnya yang memiliki tingkat


pengembalian yang diharapkan yang sama tetapi dengan resiko yang kecil. Dalam
ekonomi di manapun, pasti ada keadaan alami yang disebut factor yang mempengaruhi
return dari seluruh saham, yaitu : Faktor market-wide atau economy wide.
Kehadirannya berarti jika return atas satu saham tinggi, maka return atas kebanyakan
saham yang lain juga akan tinggi (dengan asumsi bahwa return atas saham adalah
independen).

Jika seluruh faktor adalah economy-wide maka return atas saham

perusahaan akan secara sempurna terkorelasi. Faktor firm-spesific yang mempengaruhi


return atas satu perusahaan saja. Jika seluruh faktor adalah firm-spesific, maka return
akan independen.
2.4 Keputusan Investasi Yang Optimal

Saat biaya transaksi diabaikan, keputusan optimal investor yang risk-averse


adalah untuk membeli kombinasi dari portofolio pasar dan aset bebas-resiko yang
menghasilkan tradeoff yang paling baik antara return dan resiko yang diharapkan.
Jumlah yang sama diinvestasikan dalam sebuah portofolio dapat menghasilkan resiko
yang lebih rendah dibandingkan jika diinvestasikan dalam perusahaan tunggal untuk
tingkat pengembalian yang diharapkan yang sama. Hal itu disebabkan saat lebih dari
satu investasi beresiko diadakan, resiko spesifik perusahaan cenderung untuk
menghilang. Jika satu saham menghasilkan return yang rendah maka akan selalu ada
kesempatan bahwa saham-saham yang lain akan menghasilkan return yang tinggi.
Semakin banyak jumlah saham perusahaan yang berbeda dalam portofolio, semakin
besar efek ini dapat bekerja. Sebagai hasilnya, resiko yang berbahaya dapat dikurangi.
Yang perlu diperhatikan disini, dalam suatu economy-wide risk, tidak ada yang
dapat ditolak keluar secara keseluruhan. Pada saat minimum, saat portofolio pasar
dipegang, factor economy-wide akan tinggal untuk berperan bagi resiko portofolio, dan
resiko ini tidak dapat diubah. Resiko non-diversifiable disebut risiko sistematis. Secara
konsep, portofolio pasar termasuk seluruh saham yang tersedia untuk investasi dalam
ekonomi. Pada prakteknya, portofolio pasar biasanya mengambil seluruh saham yang
diperdagangkan dalam bursa efek mayor. Beberapa investor kemungkinan ingin
mengurangi investasi mereka dalam portofolio pasar dan membeli risk free asset
denagn prosesnya. Yang lain kemungkinan ingin meminjam dalam risk free rate dan
meningkatkan investasinya.bagaimanapu caranya, semua investor dapat menikmati
keuntungan-keuntungan penuh dari diversifikasi, pada waktu yang sama mencapai
untuk mencapai resiko pengembalian yang optimal dari trade off.
2.5 Resiko Portofolio
Prinsip dari diversifikasi membawa pada pengukuran resiko yang penting dari
sekuritas dalam teori investasi. Resiko ini yaitu beta, yang mengukur co-movement
antara perubahan dalam harga sekuritas dan perubahan dalam nilai pasar atas portofolio
pasar. Beta adalah konsep yang penting dan berguna dalam akuntansi keuangan. Saham
beta adalah komponen yang krusial dari studi empiris yang berguna sebagai informasi
akuntansi keuangan bagi investor. Beta juga merupakan launching pad bagi
pelaporan resiko perusahaan.

Banyak keuntungan dari diversifikasi dapat diperoleh hanya dengan sedikit


sekuritas dalam portofolio. Dari sudut pandang akuntansi, informasi yang berguna
adalah informasi yang dapat membantu investor untuk menaksir return dan beta yang
diharapkan dari sekuritas. Informasi mengenai pengembalian sekuritas yang diharapkan
dan beta sangat berguna bagi investor. Ini memungkinkan mereka untuk mengestimasi
pengembalian yang diharapkan dan resiko dari portofolio yang mereka pertimbangkan.
Kemudian mereka dapat memilih portofolio yang memberi resiko pengembalian
tradeoff yang diharapkan, subjek dari level biaya tansaksi yang dibawa.
2.6 Reaksi Badan Akuntan Profesional Terhadap Pendekatan Penggunaan
Keputusan
FASBs SFAC 1 menjelaskan suatu adaptasi yang penting dari teori keputusan
terhadap laporan keuangan dan pelaporannya. Sedangkan SFAC 2 mengoperasionalkan
pendekatan manfaat keputusan dengan mengembangkan karakteristik dimana informasi
akuntansi seharusnya terkandung didalamnya supaya lebih bermanfaat. Dalam
esensinya, informasi akuntansi seharusnya menyediakan informasi yang berisi
mengenai sistem yang menghubungkan laporan keuangan periode saat ini dengan
realisasi dan pelunasan di masa depan.
Dua karakteristik informatif yang utama ialah relevan dan reliable. Informasi
yang relevan ialah informasi yang memiliki kapasitas untuk mempengaruhi
kepercayaan investor mengenai pengembalian dimasa depan dan informasi yang
reliable menggambarkan suatu hal yang pokok untuk diukur (harus tepat dan tidak
bias).

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendekataan

kegunaan

keputusan

Mengindikasikan

bahwa

akuntan

membutuhkan pengertian mengenai permasalahan keputusan yang diambil pengguna


laporan keuangan. Teori keputusan satu orang dan spesialisasinya terhadap keputusan
investasi portofolio menyediakan pengertian mengenai kebutuhan rasional bagi
investor yang menghindari resiko. Teori ini mengatakan bahwa investor tersebut
membutuhkan informasi untuk membantu mereka menghitung return ekspektasi dan
resiko. Resiko kovarians adalah komponen utama dari diversifikasi portofolio yang
beresiko, meskipun jika portofolio terdiri hanya dari beberapa sekuritas.
Laporan keuangan yang berbasis biaya historis merupakan sumber efektivitas
biaya investasi bagi investor. Laporan tersebut menyediakan sistem informasi yang
membantu investor memprediksi profitabilitas atau arus kas perusahaan masa depan,
yang pada gilirannya memprediksi return masa depan dan dapat mempengaruhi dalam
pengambilan keputusan bagi perusahaan kedepannya.
3.2 Saran
Dalam menjalankan segala aktivitasnya perusahaan hendaknya membuat suatu
perencanaan terlebih dahulu yang dapat digunakan oleh manajer dalam mengambil
suatu keputusan. Perusahaan harus memberikan informasi yang selengkap mungkin
agar manajer tidak salah dalam mengambil keputusan bagi perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA
Scott, William R. 2003. Financial Accounting Theory. New Jersey : Prentice Hall Inc
Sofyan Syafri Harahap. 2007. Teori Akuntansi. RajaGrafindo Persada. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai