Anda di halaman 1dari 19

SEL, JARINGAN, DAN MEMBRAN SEL

Sel adalah blok-blok pembangun (building bloks) hidup bagi tubuh. Seperti tubuh
keseluruhan yang tertata dengan rapi, demikian juga bagian dalam sel. Sel yang
menyusun tubuh manusia berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan
mata telanjang.

Sel terdiri dari 3 bagian :


1. Membrane plasma atau membrane sel, yang membungkus sel
2. Nucleus (inti), yang menyimpan bahan-bahan genetik sel
3. Sitoplasma, yang tersusun menjadi banyak organel yang mempunyai ciri-ciri
1. 1. Membrane sel
Suatu struktur membranosa yang sangat tipis yang membungkus setiap sel, memisahkan
isi sel dari sekitarnya.

Fungsi membrane sel


Membran plasma sangat penting untuk menjaga kehidupan sel.
Fungsi membran sel antara lain :

Melindungi isi sel


mempertahankan isi sel,
mengatur lalulintas molekul-molekul,
membran plasma bersifat selektif permeabel artinya ada zat-zat tertentu yang
dapat melewati membrane dan ada pula yang tidak. Molekul-molekul tersebut
berguna untuk mempertahankan kehidupan sel
reseptor rangsangan dari luar sel, rangsangan itu berupa zat-zat kimia seperti
hormon,racun,rangsangan listrik,dan rangsangan mekanik.Bagian sel yang
berfungsi sebagai reseptor yaitu glikoprotein.

Struktur membrane plasma

Gortel & Grendel (1925) = Lipid bilayer

1. Membran berupa struktur yang membatasi sel, terdiri atas lipid yang mengandung
gugus polar dan gugus yang bersifat hidrofob.
2. Gugus polar mengarah ke bagian luar dari bilayer, sedangkan gugus hidrofob
(rantai asam lemak) berada di bagian tengah dari lipid bilayer.

Davson & Danielli (1954)

Membran merupakan struktur lipid bilayer yang disisipi dengan protein globular yang
melintasi membran dan terdapat pula protein di permukaan luar dan dalam membran.

Singer & Nicholson (1972) = model mosaik / fluid mozaic

Dalam konsep mozaik cair, matriks membrane terdiri atas dua lapisan lipida protein
globular yang tidak berkesinambungan dan saling menyesuaikan menurut susunan yang
teratur atau tidak teratur. Gugusan polarnya terletak pada permukaan membrane yang
kontak dengan cairan intra atau ekstraseluler, sedangkan gugusan nonpolarnya
menghadap ke arah dalam. Pori-pori yang tampak pada sumbu utama protein globuler
tebalnya 85 A.
Model mozaik cair konsisten tentang aksistensi dari chanel ion khusus dan reseptorreseptor di dalam dan di sepanjang membrane-membran permukaan.

Komposisi Kimia dari membrane


Semua membrane plasma terutama terdiri dari lipid (lemak) dan protein ditambah sedikit
karbohidrat. Lipid membrane plasma yang terbanyak adalah fosfolipid dengan sejumlah
kecil kolesterol.
Fosfolipid. Memiliki ujung kepala polar (bermuatan listrik) yang mengandung sebuah
gugus fosfat bermuatan negative dan dua ekor asam lemak nonpolar (netral). Ujung polar
bersifat hidrofilik (menyukai air) karena dapat berinteraksi dengan molekul air yang
juga polar. Ujung nonpolar bersifat hidrofobik (takut air) dan tidak akan bercampur
dengan air. Rangkaian molekul dua-sisi semacam ini kemudian menyusun diri
membentuk lapis-ganda (lipid bilayer).
Lipid lapis-ganda berfungsi :
1. Membentuk struktur dasar membran (pagar disekeliling sel)
2. Bagian dalamnya yang hidrofobik berfungsi sebagai sawar untuk lewatnya zat-zat
larut-air antara CIS dan CES. Zat-zat larut air tidak dapat larut dan menembus
lapisan ganda lemak.
3. Menentukan sifat cair (fluiditas) membran.

Yang berperan menimbulkan sifat cair serta stabilitas membrane adalah kolesterol.
Dengan berada di antara molekul-molekul fosfolipid, molekul kolesterol mencegah
rantai-rantai asam lemak menyatu dan Kristal, suatu proses yang akan secara drastic
menurunkan tingkat kecairan (fluiditas) membrane. Sifat cair tersebut memungkinkan
membrane fleksibel sehingga sel dapat mengubah bentuknya.

Protein-protein membran. Protein membran melekat atau terselip di antara lipid lapisganda. Sebagian dari protein ini, memiliki bagian polar dikedua ujungnya yang berkaitan
dengan bagian sentral nonpolar, dengan menjulur ke seluruh ketebalan membran. Protein
lain hanya menempel dipermukaan luar dan dalam. Protein-protein ini tertambat oleh
interaksi dengan suatu protein yang menembus membran atau oleh perlekatan ke lipid
lapis-ganda.
Protein dibagi dalam dua kategori, yaitu integral dan perifer.
1. A. Protein Integral membentuk mayoritas protein membran. Molekul ini
menembus dan tertanam dalam lapisan ganda, terikat pada bagian nonpolar.
1. Protein transmembran menyebar keseluruh lapisan ganda dan membentuk
saluran (pori-pori) untuk transport zat yang melewati membran.
2. Protein integral juga bisa muncul sebagian pada satu atau beberapa
permukaan
Protein tersebut memiliki beberapa fungsi :

Sebagian protein yang terentang di dalam membran membentuk jalur atau


saluran berisi air yang menembus lipid-lapis ganda. Keberadaan protein-protein
tersebut memungkinkan zat-zat larut air yang cukup kecil memasuki saluran,
misalnya ion, melewati membran tanpa harus berkontak langsung dengan interior
lemak yang hidrofobik. Saluran-saluran ini sangat selektif. Diameternya lebih
besar dari 0,8 nm, saluran tersebut juga dapat secara selektif menarik atau
menolak ion-ion tertentu. Sebagai contoh, Saluran Natrium (Na+) dan Saluran
Kalium (K+) masing-masing hanya dapat dilalui Na+ dan K+.
Protein lain berfungsi sebagai molekul pembawa (carrier molecule) yang
menyangkut zat-zat yang tidak mampu menembus membran dengan sendirinya.
Dengan demikian, saluran dan molekul pembawa, keduanya penting dalam
transportasi zat-zat antara CES dan CIS. Setiap pembawa hanya dapat
mengengkut molekul tertentu atau molekul-molekul yang berhubungan erat.
Jenis-jenis pembawa yang bervariasi pada sel-sel yang berbeda secara selektif
diangkut melalui membran sel tersebut. Sebagai contoh, kelenjar tiroid
memerlukan yodium untuk sintesis hormone tiroid. Dengan demikian, membran
plasma kelenjar tiroid memiliki molekul pembawa yang khas untuk yodium,
sebagai unsure yang esensial ini dapat diangkut dari darah ke dalam kelenjar
tiroid, suatu kemampuan yang tidak dimiliki sel tubuh lain.
Banyak protein di permukaan luar berfungsi sebagai tempat reseptor (receptor
site) yang mengenali dan berikatan dengan molekul-molekul spesifik di
lingkungan sekitar sel. Pengikatan ini mencetuskan serangkaian kejadian di
membran dan di dalam sel yang mengubah aktivitas sel tertentu. Dengan cara ini,
zat-zat perantara kimiawi di dalam darah, misalnya hormone, hanya mampu
mempengaruhi sel-sel spesifik yang memiliki reseptor untuk zat tersebut dan tidak
menimbulkan efek pada sel-sel lain, walaupun setiap sel terpajan oleh zat
perantara yang sama melalui penyebarannya yang luas di dalam darah. Sebagai
contoh, kelenjar hipofisis anterior mengeluarkan TSH ke dalam darah. TSH

hanya dapat melekat pada permukaan sel kelenjar tiroid untuk merangsang sekresi
hormone tiroid.
Kelompok protein lain berfungsi sebagai enzim yang terikat ke membran yang
mengontrol reaksi-reaksi kimia tertentu di permukaan dalam atau luar sel. Sel-sel
memperlihatkan kekhususan pada jenis enzim yang terbenam di dalam membran
plasmanya. Sebagai contoh, lapisan luar membran plasma sel-sel otot rangka
mengandung suatu enzim yang dapat menghancurkan zat perantara kimiawi yang
mencetuskan kontraksi otot sehingga otot dapat melemas.
Sebagian protein tersusun dalam suatu jalinan filamentosa di permukaan bagian
dalam membran dan dihubungkan dengan unsure-unsur protein tertentu pada
sitoskeleton. Protein-protein membran ini tampak secara struktural berperan yang
penting dalam mempertahankan bentuk sel serta mungkin ikut serta dalam
perubahan-perubahan di permukaan yang terjadi saat sel bergerak.
Protein lain berfungsi sebagai molekul adhesi sel (cell adhesion molecule,
CAM). Molekul-molekul ini menonjol ke luar dari permukaan membran dan
membentuk lengkung-lengkung atau anggota badan (apendiks) lain yang
digunakan oleh sel untuk saling berpegangan dan untuk melekat ke serat-serat
jaringan ikat yang menjalin antara sel-sel. Dengan demikian, molekul-molekul
inii membantu menyatukan jaringan dan organ.
Protein lain, khususnya bersama dengan karbohidrat, penting untuk kemampuan
sel mengenali diri (self, yaitu sel dari jenis yang sama) dan dalam interaksi sel
ke sel.

1. B. Protein perifer, terikat longgar pada permukaan membran dan dapat dengan
mudah terlepas dari membran tersebut. Fungsinya, tidak begitu diketahui seperti
fungsi protein integral. Protein ini kemungkinan terlibat dalam struktur
pendukung dan perubahan bentuk membran saat pembelahan atau pergerakan sel.
Karbohidrat Membran. Berkaitan dengan molekul lipid atau protein. Glikolipid dan
glikoprotein yang dihasilkan dapat memberikan sisi pengenal permukaan untuk interaksi
antar sel, seperti mempertahankan sel-sel darah merah agar tetap terpisah atau
memungkinkan penggabungan sel-sel yang sama untuk membentuk sebuah jaringan.
Karbohidrat membran berperan dalam pengenalan sel, kemampuan sel untuk
membedakan sel yang satu dengan sel lainnya.
1. 2. Nucleus (inti)
Struktur :
DNA dan protein khusus yang dibungkus oleh sebuah membran berlapis ganda.
Fungsi :

Pusat pengaturan sel, menyimpan informasi genetic,


menyediakan kode-kode untuk mensintesis protein structural dan enzimatik yang
menentukan sifat spesifik sel,

untuk replikasi sel

3. Sitoplasma
Bagian interior sel yang tidak ditempati oleh nucleus. Sitoplasma mengandung sejumlah
struktur tersendiri, yang sangat terorganisasi. Komponen dalam sitoplasma meliputi :
Organel, mikrofilamen, mikrotubulus, sentriol, silia, dan flagella.

Mitokondria (Organel Energy)

Organel energy atau pembangkit tenaga sel.


Organel ini mengambil energy dari zat-zat gizi dalam makanan dan mengubahnya
menjadi suatu bentuk yang dapat digunakan untuk menjalankan aktivitas sel.
Struktur

Tampak seperti batang atau filament yang bergerak dengan konstan dalam sebuah
sel hidup.
Terdiri dari membran terluar halus dan membran terdalam yang mempunyai
lipatan yang disebut Krista.
Ruang antar Krista dipenuhi matriks, yang berisi protein, DNA, RNA, dan
ribosom

Fungsinya :

Pembangkit tenaga sel karena fungsi terpentingnya adalah memproduksi energy


dalam bentuk ATP
Energy yang dihasilkan dari penguraian nutrient seperti glukosa, asam amino, dan
asam lemak.

Enzim yang dibutuhkan untuk melepas energy secara kimia, terlokalisasi dalam
matriks mitokondria dan partikel kecil pada krista.

Ribosom

Struktur

Granula kecil berwarna hitam (diameter 25 nm), yang tersusun dari RNA
ribosomal dan hamper 80 jenis protein
Ribosom ditemukan sebagai granula individual atau dalam kelompok disebut
poliribosom
Bisa bebas dalam sitoplasma (ribosom bebas) atau melekat pada membran
reticulum endoplasma.

Fungsi

Tempat sintesis protein


Ribosom bebas terlibat dalam sentesis protein untuk dipakai sel itu sendiri.

Reticulum endoplasma (pabrik untuk sintesis)

Struktur

Jaringan membranosa yang luas dan kontinu, terdiri dari tubulus berisi cairan dan
kantung gepeng, sebagian ditaburi ribosom
Ada 2 jenis RE : reticulum endoplasma kasar (granular), yang membrannya
memiliki ribosom. Dan reticulum endoplasma halus (agranular), yang tidak
memiliki ribosom.

Fungsi

RE merupakan tempat utama sintesis produk sel dan juga berperan dalam
transport dan penyimpanannya.
RE kasar menonjol dalam sel, terlibat dalam sintesis dan pelepasan berbagai
protein baru ke dalam lumen RE. Dinding membranosa juga mengandung enzimenzim yang penting untuk sintesis hamper semua lipid yang dibutuhkan untuk
membuat membran baru.
RE halus banyak ditemukan di sel-sel yang mengkhususkan diri dalam
metabolism lipid, misalnya sel-sel yang mengeluarkan hormone steroid.
pada sel hati RE halus, mengandung enzim yang berperan dalam detoksifikasi
berbagai bahan berbahaya yang diproduksi di dalam tubuh sebagai hasil
metabolism atau bahan-bahan yang masuk ke dalam tubuh dari luar dalam bentuk
obat atau senyawa asing.
Pada sel otot, dikenal sebagai reticulum sarkoplasma yang menyimpan kalsium
dan berperan penting dalam proses kontraksi otot.

1. Kompleks Golgi (pabrik pengilangan dan mengarahkan lalu lintas molekul)


Kompleks golgi berhubungan erat dengan RE. terdiri dari kantung gepeng, sedikit
melengkung, dan terbungkus membran yang bertumpuk-tumpuk membentuk lapisan-

lapisan.
Perhatikan bahwa kantung yang
menggepeng tipis di bagian lapisan tengah tetapi tepinya mengembang. Jumlah lapisan
Golgi bervariasi, bergantung pada jenis sel. Sebagian sel hanya memiliki satu tumpukan,
sedangkan sel-sel yang mengkhususkan diri mengsekresikan protein memiliki ratusan
tumpukan.
Sebagian besar molekul yang baru disintesis yang baru saja menonjol dari RE halus
masuk ke tumpukan Golgi. Sewaktu sebuah vesikel transportasi yang mengangkut kargo
yang baru disintesis mencapai tumpukan Golgi, membran vesikel tersebut akan menyatu
dengan membran kantung yang berada paling dekat dengan pusat sel. Membran vesikel
membuka dan menjadi bagian dari membran Golgi, sedangkan isi vesikel dibebaskan ke
bagian dalam kantung.
Bahan-bahan mentah yang baru disintesis ini bergerak bergerak dari RE melalui
pembentukan vesikel menelusuri lapisan-lapisan tumpukan Golgi, tempat berlangsungnya
dua fungsi yang saling berkaitan :
1. Pengolahan bahan mentah menjadi produk akhir. Di dalam kompleks Golgi,
protein kasar dari RE dimodifikasi menjadi bentuk akhirnya, sebagian besar
melalui penyesuaian-penyesuaian pada gula yang melekat ke protein. Jalur-jalur
biokimiawi yang dilalui oleh protein selama proses perjalanannya menelusuri
kompleks Golgi adalah jalur yang terperinci, kompleks, telah diprogram secara
cermat, dan spesifik untuk tiap-tiap produk akhir.
2. Menyortir dan mengarahkan produk akhir ke tujuan sebenarnya. Kompleks Golgi
bertanggung jawab untuk menyortir dan memisahkan berbagai jenis produk sesuai
dengan fungsi dan tujuannya yaitu molekul-molekul yang diarahkan untuk
disekresikan ke bagian luar, molekul-molekul yang akan menjadi bagian dari
membran plasma, dan molekul-molekul yang akan bergabung ke dalam organel
lain.
Cara yang digunakan oleh kompleks Golgi untuk mengarahkan lalu lintas molekul ini
bersifat kompleks dan masih belum sepenuhnya dipahami. Walaupun demikian, telah
diketahui bahwa produk-produk yang diarahkan untuk transportasi intrasel dikemas
secara berbeda dari produk-produk yang akan dikeluarkan dari sel. Produk-produk yang

ditujukan ke bagian intrasel lainnya dikemas dalam vesikel berselubung, sedangkan yang
akan disekresikan dikemas dalam vesikel sekretonik.
1. Lisosom (sebagai system pencernaan intrasel)

Lisosom adalah kantung terbungkus


memban yang mengandung enzim-enzim hidrolitik kuat yang mampu mencerna dan
dengan demikian, menyingkirkan berbagai sisa sel dan benda asing yang tidak
diinginkan, seperti bakteri yang masuk ke dalam sel. Dengan demikian, lisosom berfungsi
sebagai system pencernaan intrasel.
1. Bahan ekstrasel yang akan dihancurkan oleh enzim-enzim lisosom dibawa ke
bagian dalam sel melalui proses endositosis (endo berarti di dalam)
2. Sebagian kecil sel, terutama sel darah putih, melakukan bentuk khusus endositosis
yang disebut fagositosis.
3. Enzim-enzim hidrolitik umumnya menguraikan bahan yang ditelan menjadi
produk-produk seperti asam amino, glukosa, dan asam lemak yang dapat
digunakan oleh sel. Produk-produk berukuran kecil ini siap menembus membran
lisosom untuk masuk ke dalam sitoplasma untuk digunakan kemudian.
4. Biasanya bahan-bahan yang tidak tercerna yang tertinggal di dalam badan residual
akhirnya dikeluarkan dari sel melalui proses eksositosis.
5. Lisosom juga dapat bergabung dengan organel-organel yang sudah tua atau rusak
untuk menyingkirkan bagian-bagian sel yang tidak berguna.
6. Lisosom akan pecah dan melepaskan enzim-enzim destruktifnya ke dalam sitosol,
sehingga sel mencerna dirinya sampai tuntas.
7. Pada keadaan tertentu, lisosom menyebabkan penghancuran diri sel sel sehat
secara sengaja.
8. Lisosom juga berperan penting dalam regresi jaringan.
9. Mekanisme yang mengontrol aktivitas lisosom dalam keadaan-keadaan tersebut
belum diketahui.
10. Peroksisom (menyimpan enzim oksidatif yang mendetoksifikasi berbagai zat sisa)

Peroksisom serupa
dengan lisosom, yaitu
sama-sama merupakan kantung yang mengandung enzim-enzim. Namun tidak seperti
lisosom, yang mengandung enzim-enzim hidrolitik, peroksisom menyimpan beberapa
enzim oksidatif kuat dan mengandung sebagian besar katalase sel. Enzim oksidatif,
seperti yang disyaratkan namanya, menggunakan oksigen (o2), dalam hal ini untuk
mempreteli hydrogen pada molekul-molekul tertentu. Reaksi seperti ini penting untuk
mendetoksifikasi berbagai zat sisa yang dihasilkan di dalam sel atau senyawa asing
yangmasuk ke dalam sel. Misalnya etanol yang terdapat dalam minuman beralkohol.
Produk utama yang dihasilkan di peroksisom adalah hydrogen peroksida (H2O2), yang
dibentuk dari oksigen molekuler dan atom hydrogen yang berasal dari zat-zat sisa.
Hydrogen peroksida, suatu oksigen kuat, memiliki potensi merusak apabila dibiarkan
tertimbun atau keluar dari bungkus peroksisomnya. Walaupun demikian, peroksisom juga
mengandung banyak katalase, suatu enzim antioksidan yang menguraikan H2O2 yang
poten menjadi H2O dan O2 yang tidak berbahaya. Reaksi yang terakhir ini merupakan
mekanisme pengaman yang penting untuk menghancurkan peroksida yang dapat
mematikan di tempat pembentuknya, sehingga mencegah kemungkinan lolosnya senyawa
itu ke dalam sitosol.
TRANSPORT MOLEKUL MELALUI MEMBRAN
Prinsip dasar : pemeliharaan kehidupan sel bergantung pada kesinambungan gerakan
materi ke dalam dan keluar sel. Nutrisi harus masuk, sampah harus keluar, dan ion-ion
harus digerakkan ke dua arah tersebut. Pergerakan menembus membran plasma terjadi
melalui mekanisme transport aktif dan transport pasif.
Transport molekul melewati membrane
1. Pasif = difusi
1. Difusi sederhana melalui lipid bilayer
2. Difusi sederhana melalui Channel protein
3. Difusi terfasilitasi

1. Aktif, dengan adanya pemanfaatan energy (ATP) = transport aktif


DIFUSI,
pergerakan senyawa dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
Difusi melalui membrane :

Persyaratan yang harus dimiliki oleh suatu senyawa non elektrolit agar dapat
berdifusi secara pasif melalui membrane:

1. Konsentrasi senyawa pada satu sisi lebih besar dari sisi lain
2. Membran harus permiabel terhadap substansi tersebut
Senyawa tersebut dapat melewati membrane
Dapat melalui pori

Faktor penentu kecepatan penetrasi suatu larutan atau senyawa:

Kelarutan dalam pelarut nonpolar


Ukuran partikel

Pada membrane semipermiabel:


Molekul ion bergerak lebih cepat dari pada ion-ion terlarut atau senyawa polar
Air dapat bergerak dari konsentrasi rendah ke tinggi = osmosis
Difusi ion melalui membrane
Membran sangat impermiabel terhadap senyawa bermuatan termasuk ion kecil
Membran sel memiliki ion chanel terbuka atau tertutup melaui 2 cara :
1. Voltage-gated channels, tergantung pada perbedaan muatan ion pada kedua sisi
membrane, contoh : K ion channel
2. Ligan-gated channels, terjadi perubhan konformasi molekul dengan adanya
molekul yang terikat pada channel ini, contoh : asetilkolin
Difusi terfasilitasi
Difusi dari daerah konsentrasi tinggi ke rendah

Senyawa berikatan dulu dengan protein carrier atau protein integral membrane.

TRANSPORT AKTIF
Membutuhkan energy
Melibatkan protein integral tertentu (pompa protein)
Ada 2 kelompok yaitu:
1. Berikatan dengan hidrolisa ATP : Na+/K+-ATP ase (pompa Na-K)

Ca2+-ATP ase transport Ca dari RE keluar atau kedalam RE


H+/K+ ATPase pada sel epitel dalam saluran pencernaan

1. Co-transport : berikatan dengan gradien ion

Perpindahan glukosa berikatan dengan ion Na sel epitel

Transport aktif merupakan system transport yang terarah


Terdapat 3 protein transporter yang terlibat dalam transport aktif
Uniport, pergerakan ion tunggal dalam satu arah, misalnyaprotein pengikat kalsium
terdapat dalam membrane plasma dan RE pada sel-sel yang aktif mentransport ion Ca2+
dari daerah konsentrasi tinggi baik dari dalam maupun luar RE
Symport, pergerakan 2 jenis ion dalam arah yang sama. Misalnya, pengambilan asam
amino dari usus halus dari sel-sel yang membatasinya memerlukan pengikatan ion Na+
dan asam amino secara bersamaan ke protein transporter yang sama.
Antiports, pergerakan dua ion pada arah yang berlawanan. Satu ke luar dan yang lain ke
dalam sel. Misalnya, banyak sel yang memiliki pompa Na-K yang menggerakkan Na+ ke
luar sel dan K+ke dalam sel.
Symport dan antiport dikenal sebaggai transporter berpasangan, karena kedua tipe ini
menggerakkan ion pada saat yang bersamaan
Proses transport aktif

Transport Aktif primer : pompa Na-K.


Transport aktif primer memerlukan partisipasi langsung molekul ATP yang kaya energi.
Pada transport aktif primer energi digunakan untuk memindahkan ion melawan gradient
konsentrasi. Untuk setiap molekul ATP yang digunakan, dua ion K+ dipompa ke dalam
sel dan tiga ion Na+ dipompa ke luar sel.
Transport aktif sekunder tidak menggunakan ATP secara langsung, energi disediakan oleh
gradien konsentrasi ionyang dihasilkan dari transport aktif primer
Pada transport aktif sekunder, konsentrasi Na+ yang dimantapkan oleh transport aktif
primer menggerakkan transport aktif sekunder dari glukosa, Perpindahan glukosa
melintasi membran melawan gradient konsentrasi dibantu oleh protein simport untuk
pergerakan ion Na+ ke dalam sel.
Transport makromolekul
Perpindahan makromolekul dari dalam/ke luar sel dapat terjadi dengan cara :
Eksositosis_perpindahan molekul dari dalam ke luar sel
Endositosis_perpindahan/masuknya molekul dari luar ke dalam sel

Eksositosis
Konstitutif : suatu materi ditransport dalam vesikula sekretori dan dikeluarkan ke tempat
tujuannya dengan bantuan peptide sinyal yang terdapat pada protein yang ditranspor
Regulatif : materi disekresikan dan disimpan dalam suatu vesikula dan baru dikeluarkan
jika ada rangsangan
Endositosis
Pinositosis _perpindahan cairan, senyawa terlarut atau makromolekul tersuspensi dari
luar ke dalam sel
Endositosis melalui perantara reseptor (receptor-mediated endocytosis) _pengikatan
suatu senyawa tertentu pada reseptor yang ada pada membran plasma.
Fagositosis :
partikel besar ( > 0.5m diameter) dari lingkungan_terbentuk fagosom

Fagosom berperan bersama-sama dengan lisosom _fagolisosom


Contoh sel : makrofag, neutrofil

JARINGAN
I. Pendahuluan. Jaringan adalah kelompok sel yang serupa secara structural (begitupula
dengan produk yang dihasilkan) yang mengalami spesialisasi untuk menjalankan suatu
fungsi tertentu. Ada empat jenis jaringan dasar yang ditemukan pada tubuh manusia:
epitelium, jaringan ikat, jaringan otot, jaringan saraf,. Semua struktur tubuh tersusun dari
beragam jumlah jaringan ini; sebagian besar organ utama tersusun dari penggabungan
keempat jenis jaringan ini.
II. Jenis jaringan.
1.Jaringan penutup.: jaringan yang menutupi bagian external dan internal dari
permukaan tubuh dan organ serta melapisi rongga tubuh dan organ berongga.
Jaringan penutup terdiri dari :
a. Epithelium yaitu jaringan penutup yang membatasi bagian external dari permukaan
tubuh atau mucosa rongga yang berhubungan dengan dunia luar tubuh.

b. Mesothelium yaitu jaringan penutup yang melapisi rongga tubuh yang tak
berhubungan dengan dunia luar tubuh.
c. Endothelium yaitu jaringan penutup yang menutupi bagian internal dari permukaan
dalam pembuluh darah.
Modifikasi atau turunan dari jaringan penutup yang berasal dari epithelium antara
lain adalah kulit, mucosa saluran cerna, mucosa saluran nafas, saluran genitourinaria,
bulu, rambut, kuku dan kelenjar eksokrin sedangkan turunan dari jaringan penutup yang
berasal dari endothelium adalah mucosa pembuluh darah, pembuluh limfe dan kelenjar
endokrin
Karakteristik umum jaringan penutup
1. Struktur
a. Pada umumnya, salah satu permukaan epithelium bersifat bebas dan
menghadap ke cairan atau udara.
b. Epithelium tidak memiliki suplai darah. Nutrisinya berasal dari difusi
pembuluh-pembuluh darah pada jaringan ikat, tempatnya terikat
dengan membran dasar yang tidak hidup.
c. Sel-sel epitel tersusun rapat dengan sedikit materi interseluler.
d. Sel-sel epitel bereproduksi dengan cepat untuk mengganti sel yang
rusak atau hilang.
2. Fungsi. Jaringan penutup menjalankan berbagai fungsi, antara lain:
1.Perlindungan terhadap dehidrasi, trauma, iritasi mekanik, dan zat toksik.
2.Absorpsi gas atau nutrient, seperti dalam paru-paru atau saluran
pencernaan.
3.Transport cairan, mucus, nutrient, atau zat partikulat lain.
4.Sekresi produk-produk yang telah disintesis, seperti hormone, enzim,

dan perspirasi yang dihasilkan dari epithelium glandular.


5.Ekskresi sisa metabolisme seperti urine melalui filtrasi.
6.Penerimaan sensorik oleh sel-sel epitel khusus pada permukaannya
Seperti kulit, mucosa, lidah dan permukaan organ dalam.
II. Jaringan penunjang
Menyangga tubuh dan organ tubuh serta menyatukan jaringan-jaringan. Susunan
utama jaringan ini terdiri dari substansi tak hidup intraseluler yang dihasilkan oleh sel-sel
jaringan ikat tertentu.
Klasifikasi jaringan penunjang.
1. Jaringan ikat yaitu jaringan yang terdiri dari sel (fibrosit) dimana sitoplasmanya terdiri
dari serabut atau serat atau seperti tali
a. Jaringan ikat kolagen dimana sitoplasmanya bersifat seperti tali tambang yang tak
elastis tapi sangat kuat.
b. Jaringan ikat elastis dimana sitoplasmanya bersifat seperti tali karet yang elastis. .
c.Jaringan ikat reticuler dimana sitoplasmanya berbentuk serabut seperti jala.
d. Jaringan adiposa yaitu jaringa ikat dimana sitoplasmanya berfungsi mendeposit
lemak sebagai cadangan nutrisi.
Jaringan ikat berfungsi sebagai alat pengikat yang menghubungkan antar
sel atau jaringan sehingga tidak mudah lepas.
2.Jaringan rawan yaitu jaringan penunjang dimana sitoplasmanya berbentuk seperti
Jelly.
Jaringan rawan berfungsi menghubungkan jaringan ikat dengan jaringan
tulang dan atau membentuk organ yang lentur agar tidak mudah patah.
3.Jaringan tulang yaitu jaringan penunjang dimana sitoplasmanya bersifat keras karena

banyak mendeposit calsium dan mineral lain.


Jaringan tulang berfungsi membentuk kerangka tubuh mahluk hidup
IV. Jaringan otot,
adalah jaringan dimana sel2 nya berbentuk seperti kumparan dan mempunyai
citoplasma yang terdiri dari matriks yang dapat mengencang ( kontraksi) dan mengendur
( relaksasi) sehingga berfungsi menimbulkan gerakan. Disamping itu sel otot banyak
mengandung mitochondria sebagai sumber penghasil energinya. Secara elektron
mikroskop sitoplasma sel otot terdiri dari matriks protein yang berbentuk filamen yang
kontraktil karena terdiri dari actin dan myosin yang tersusun seperti susunan mur dan
sekerup. Dalam bahasa sehari-hari otot disebut sebagai daging.
Klasifikasi
1.Secara fungsional otot diklasikikasikan menjadi otot volunter (dikontrol sesuai
keinginan) atau otot involunter (bawah sadar).
2.Secara structural, otot diklasifikasikan menjadi otot lurik dan otot polos.
3.Berdasarkan struktur dan fungsinya, dibagi menjadi otot polos, otot rangka , dan otot
jantung.
V. Jaringan saraf
Jaringan syaraf berfungsi sebagai sebagai jaringan komonikasi, karena sel-selnya
mengalami spesialisasi untuk menerima stimulus dan menghantarkan impuls ke
seluruh bagian tubuh. Hal ini dimungkinkan karena sel syaraf mempunyai banyak
cabang pendek (dendriet) dan 1 cabang yang panjang (axon) sehingga memungkinkan
terjadinya hubungan antar sesama sel syaraf dan atau dengan organ penerima impuls
(reseptor sensorik) dan organ pereaksi impuls ( reseptor motorik / otot)
Klasifikasi.
1. Berdasarkan lokasinya sel syaraf terbagi atas sel syaraf pusat ( cerebrum dan

cerebellum) dan sel syaraf tepi (medula oblongata dan Medula spinalis)
2 Berdasarkan fungsinya terbagi menjadi syaraf sensorik dan motorik dan syaraf
Otonom.
VI. Jaringan cairan ( lihat fisiologi darah dan cairan tubuh)

Daftar Pustaka
Widjaja NMR. Transport membran. http//: www.fkh .unair.ac.id/materi/materi kuliah
2010/bahan ajar fisiologi veteriner/kelas regular/transport membran 2008.pdf.
Anonym. 2009. Struktur dan fungsi membran sel. http//:www. Sith . itb . ac . id//
strukturdanfungsimembransel-februari09.pdf>
Sherwood. L. 2001. Fisiologi manusia dari sel ke system. Edisi 2. EGC, Jakarta
Sloane.E. 2004. Anatomi dan fisiologi untuk pemula.EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai