Anda di halaman 1dari 42

IMUNOLOGI

DASAR
DRS. REFAI IBRAHIM, M.KEA.

REFERENSI

Petunjuk dan prosedur praktikum Imunoserologi.


Abbas et al, Cellular and Molecular Imunology,
International Edition
Baratawidjaya K.G, Imunologi Dasar, FK UI
Handojo I, Imunoassay, FK Unair
Janeway et al, Imunology Biology
Kuby et al, Imunology
Rantam F, Metode Imunologi
Roitt et al, Imunologi

Pendahuluan
Imunologi :
Ilmu yang mempelajari sistem kekebalan
Sejarah :
Mula-mula merupakan cabang dari
Mikrobiologi

Sistem Imun :
Sel-sel & molekul-molekul dalam sistem jaringan yang
bekerja pada imunitas
Imunitas :
mekanisme yang digunakan badan untuk
mempertahankan keutuhan tubuh sebagai perlindungan
terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan berbagai
bahan dalam lingkungan hidup
Respon Imun :
Reaksi sel-sel & molekul-molekul terhadap mikroba
koordinasi Respon spesifik

Fungsi Sistem Imun :


1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit dan

menghancurkan mikroorganisme atau substansi asing


(bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang
masuk ke dalam tubuh
2. Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak

untuk perbaikan jaringan.


3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal

Sasaran utama adalah bakteri patogen & virus


Lekosit merupakan sel imun utama (disamping sel
plasma, makrofag, & sel mast)

Tokoh-tokoh dalam Bidang


Imunologi
TAHUN

NAMA

BIDANG ILMU

1798

Edward Jenner

Teori Imunitas
Vaccinasi Cacar
Cowpox Vaccination

1880

Louis Pasteur

Attenuated Vaccines

1883

Euei.LMetchnikoff

Teori fagosit

1888

P.P. Emile Roux and


A.E.J. Yersin

Bacterial Toxin

1888

George H.F. Nuttal

Bactericidal Antibodies

Tokoh-tokoh dalam Bidang Imunologi2

TAHUN

NAMA

BIDANG ILMU

1890

Robert Koch

Hypersensitivity

1890

Emila. Von Behring and


Shibasaburo, Kitasato

Dephtheria
Antitoxin

1900

Landsteiner

Blood Group

1941
1945

Avery
Owen

DNA
Antibody

1949

Burnet and Fenner

Teori enzim Adaptif

1953

Billingham Brent and


Medawar

Tolerance

1975

Kohler

Antibodi monoklonal

1982

Allison

Sel T Receptor

Nobel di Bidang Imunologi

SISTEM IMUN
1. Bawaan/ alami (the innate immune system )
respon imun non spesifik
2. Didapat (the adaptive/acquired immune system)
respon imun spesifik

IMUNITAS ALAMI / NATURAL :

Kulit dengan kelenjar-kelenjar

keringat
Mucosa dengan kelenjar mucosa
Asam Lambung (PH)
Usus dengan flora usus
Lisozim
Cilia
Bakteri komensal vagina
Spermin
Secara alami bersifat Bakterisidal
& Bakteriostatik
Bersifat : non spesifik

Sel Fagosit

sel Microglia
sel Alveoli
sel Macrophag Spcenik
sel Monosit Darah
sel Lyphnode

sel Macrophag
sel Sumsum Tulang

(Precursor)
sel Kupffer
sel mesangial (Ginjal)
sel Synovial

Brain
Microglial sells
Alveolar
macrophages
Splenic
macrophages
Blood
monocytes

Liver
Kupffer sells
Kidney
Mesangial
phagocytes

Lymph node
resident anti
recirculating
macrophages
Precursors in
bone marrow

Synovial
A sells

IMUNITAS ADAPTIF/SPESIFIK:
Bersifat spesifik
Memerlukan koordinasi antar sel
Memerlukan waktu
Distimulasi bahan asing ( imunogen ) respon

spesifik terhadap imunogen & mampu respon


terhadap paparan bahan asing tersebut berikutnya.

Karakteristik Imunitas Spesifik


1. SPESIFISITAS
- Respon terhadap antigen tidak sama
2. DIVERSITAS
> 109 reseptor / Antigen binding site
Pertahanan terhadap banyak patogen di lingkungan
3. MEMORY
Setiap Antigen yang pernah masuk stimulasi paparan
berikut mekanisme pertahanan efektif pada respon imun
sekunder ~ karena sel memory
4. DAPAT MEMBEDAKAN SELF / NON SELF

5. KOMPLEKSITAS
Koordinasi / ko stimulator / Regulasi reaksi
sel - sel & molekul molekul yang kompleks
6. SELF REGULATION
Imunitas alami me : respon imun me pada fokus infeksi
(Antigen masuk ) eliminasi Antigen > baik
7. TIPE IMUNITAS SPESIFIK
1. Imunitas humoral : Antibodi
2. Imunitas seluler : ( CMI : Cell Mediated Immunity )
sel limfosit T dan sel B

Sasaran utama sistem imun:

JARINGAN LIMFOID
Sel-sel sistem imun ditemukan dalam jaringan/organ limfoid
Organ limfoid terdiri dari kelenjar limfe, tonsil, spleen,

kelenjar thymus, dan sumsum tulang.

Fungsi jaringan limfoid :


Sumsum tulang :
- pematangan, diferensiasi dan proliferasi sel T dan sel B
- Asal sel darah
Limfe dibersihkan kelenjar limfe, darah dibersihkan spleen
Limfosit T matur di thymus
Leukosit dibuat di bone marrow.

Jaringan Limfoid

KOMPONEN SISTEM IMUN


Komponen seluler utama yaitu makrofag dan
limfosit.
Sel makrofag berkemampuan fagositosis dalam
respon imun alamiah dan berperan dalam
menyajikan antigen (antigen precenting cell
APC) kepada limfosit dalam respon imun
spesifik.
Komunikasi antar sel dilaksanakan melalui
molekul-molekul permukaan antar sel dan
perantaraan zat mediator.

Sel Sel Efektor Pada Sistem Imun :


1.Neutrofil
Sel fagositik yang dapat memakan dan menghancurkan bahan bahan asing
2.Eosinofil
Mengeluarkan zat zat kimiawi yang menghancurkan cacing parasit dan
berperan dalam manifestasi alergi
3. Limfosit
a.Limfosit B
Berubah menjadi sel plasma yang mengeluarkan antibodi. Limfosit B yang
mengalami diferensiasi di Bursa Fabricius
b.Limfosit T
Berperan dalam imunitas selular. mengalami diferensiasi di kelenjar Timus
4. Monosit
Berubah menjadi makrofag

Komponen Sistem Imun


leucocytes
cell

phagocytes

lymphocytes

B cell

T cell

soluble
mediators antibodies

large
granular
lymphocyte mononuclear
phagocyte
neutrophileosinophil

other
auxiliary cells

basophil mast cell

platelets

tissue
cells

LGL

cytokines

complement

inflammatory
mediators

interferons
cytokines

AKTIVITAS TUBUH TERHADAP ANTIGEN

Respon Imun :
1. Spesifik :

Menghancurkan senyawa asing yang sudah dikenalnya


2. Non Spesifik :
Pertahanan pertama terhadap sel sel atipikal (sel asing)
Mencakup : Peradangan, interferon, sel NK dan
komplemen.

Respon Imun Non Spesifik

1.Peradangan
Cedera jaringan, yang berperan :
fagositik (PMN), neutrofil dan
makrofag
2.Interferon protein yang menjaga tubuh dari
infeksi virus
3.Sel NK
Infeksi virus dan sel kanker
4.Sistem komplemen
dapat diaktifkan oleh
benda
asing dan antibodi

MEDIATOR
Zat yang diproduksi oleh sel pada
saat aktif dalam respon imun
Contoh : - Vaso aktif amine
- Histamin
- Cytokine
- Molecule adhesi
- Neuropeptida

SISTEM IMUN NON SPESIFIK


CRP ( C Reaktif Protein)
- protein fase akut
-kadar meningkat pada infeksi akut, kerusakan jaringan
-Cara kerja opsonisasi CRP melapisi bakteri sehingga
mudah dikenali & difagositosis oleh makrofag

INTERFERON
- Glikoprotein yg dihasilkan sel tubuh sebagai respon thd
infeksi virus
-induksi sel sekitar sehingga resisten terhadap virus
aktifkan sel NK

KOMPLEMEN
- Komplemen meningkatkan fagositosis dgn cara :
1. Melisiskan membran bakteri
2. Melepas bahan kemotaksis makrofag >> ke bakteri
3. Opsonisasi memudahkan makrofag mengenali dan
bakteri
- Terdiri dari 9 komponen C1 C9
- Aktivasi interaksi Ag-Ab
kontak dg dinding sel sasaran
- Jalur reaksi :
a. Jalur klasik/intrinsik
b. Jalur alternatif/ekstrinsik

memakan

Fungsi Komplemen
complement

bacteria

phagocyte

1. lysis

2. chemotaxis

bacteria

3. opsonization

Interferon (IFN)
Menghasilkan resistensi non spesifik terhadap
infeksi virus
sementara menghambat replikasi virus.
Memperkuat aktifitas imun lain : Sel NK & Sel T

Fagositosis
makrofag/monosit, segmen eosinofil, netrofil
memakan, menghancurkan
Dibantu oleh :
- C3a, C5a, C567 kemotaksis
- C3b pengenalan Ag sasaran oleh sel
fagosit
- opsonin
Proses fagositosis
Terdiri dari :
1. Kemotaksis gerakan sel fagosit ke tempat infeksi
2. Menelan
3. Memakan (fagositosis) dengan pembentukan
fagosom
4. Membunuh lisozom, H2O2, mieloperoksida
( membentuk fagolisosom)

Respon imun spesifik terdiri dari :


Sistem humoral
- Diperankan oleh limfosit B
- Rangsangan antigen sel B proliferasi & diferensiasi
sel plasma membentuk antibodi
- Pertahanan thd bakteri ekstra seluler, netralisir toksin
Sistem seluler
- Diperankan oleh limfosit T : Th, Ts, Tdh, Tc
- pertahanan terhadap bakteri intraseluler, virus, jamur,
parasit, keganasan
Respon imun Antibody dependent cellular sel Killer

SEL T
Dibentuk di sumsum tulang, pematangan di timus
Mempunyai petanda CD (cluster differentiation) sel T dlm
berbagai fase pertumbuhan
Fungsi :
- membantu sel B dalam memproduksi antibodi
- mengenal & menghancurkan sel yang terinfeksi virus
- mengaktifkan makrofag pada fagositosis
- mengontrol ambang & kualitas sistem imun
Jenis : sel Th (helper), Ts (supresor), Td (delayed
hypersensitivity), Tc (cytotoxic)

Fungsi Limfosit

SEL B
- Dibentuk & mature di sumsum tulang
- Proses pematangan sel asal pre B sel B imatur sel
B matur proliferasi & diferensiasi sel plasma antibodi
/Ig (imunoglobulin)
- Rangsangan antigen pertama terbentuk IgM
- Selanjutnya akan terjadi switching Ig A, Ig E. Ig D, Ig G

Perbedaaan Sifat Respon Imun Spesifik dan Non


Spesifik

Fagosit

PENYIMPANGAN SISTEM IMUN


Gangguan morfologis : tidak berkembangnya

kelenjar thymus
Gangguan fungsional : toleransi imunologik karena
lemahnya mekanisme respon imun, reaksi alergik,
anafilaksis atau hipersensitivitas tipe lambat
Gangguan fungsi homeostatik: autoimun
Gangguan surveillance: pertumbuhan sel-sel ganas

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai