Kaderisasi menjadi semacam istilah yang digunakan untuk memaknai
sebuah proses penentuan nasib masa depan sebuah organisasi. Kaderisasi dimaksudkan guna mempersiapkan calon-calon yang siap melanjutkan tongkat estafet perjuangan organisasi tersebut kelak. Namun tak bisa dipungkiri kaderisasi bukanlah sebuah hal yang mudah karena dibutuhkan komitmen, integritas dan proses yang panjang untuk sebuah alur kaderisasi. Selama ini menurut pandangan pribadi saya, alur kaderisasi di FKUB masihlah butuh evaluasi. Proses kaderisasi dianggap hanya mampu mengkader separuh dari anggota FKUB. Tanpa kita sadari separuh dari teman-teman kita memilih untuk menutup mata dan acuh terhadap organisasi. Sedangkan disisi lain separuh dari sisa kelompok tersebut berjuang mati-matian bahkan harus membagi dirinya untuk menjalankan organisasi tersebut. Sehingga tanpa kita sadari akan muncul orang itu-itu lagi dalam sebuah perjalanan organisasi tersebut. Dan jika dilihat dari tahun ke tahun belum ada perubahan yang menunjukkan hal positif bahkan yang terjadi justru semakin memprihatinkan. Sekali lagi kita kembali harus menyadari, kalau melakukan proses kaderisasi itu memang tidak mudah. Namun meskipun tidak mudah hal ini bukan berarti tidak mungkin. Hanya tinggal bagaimana cara kita memilih untuk melihat keadaan tersebut, apakah kita memilih untuk berjuang mati-matian mengajak separuh teman kita yang acuh terhadap organisasi. Apa kita mau mati bersama teman-teman kita karena terlalu payah menjalankan organisasi sendiri. Ataukah kita mau menanti bersama-sama kematian organisasi kita karena gagalnya proses kaderisasi? Hanya kitalah yang bisa menentukan jawaban atas pilihan tersebut, karena kaderisasi akan menjadi tanggung jawab kita bersama. Sebagaimana nasib sebuah organisasi ke depannya yang bergantung kepada pilihan kita saat ini!