TINJAUAN PUSTAKA
2.1
baru di seluruh dunia, menyebabkan kira-kira 1.1 juta kematian tiap tahun 3.Di
Eropa, diperkirakan terdapat 381.500 kasus kanker paru baru tahun 2004 dengan
angka kematian berkisar 342.000, atau 936 kematian setiap hari 4. Kanker paru
dilaporkan sebagai kanker penyebab kematian terbesar di dunia, dan bertanggung
jawab atas 18.7% kematian akibat kanker serta kanker pembunuh terbanyak di
Eropa.
Survei kanker global 2002 di Indonesia, juga menunjukkan, insiden kanker
paru mencapai 28 per 100 ribu populasi, kanker payudara 26 per 100 ribu
populasi, kanker colorectum 23 per 100 ribu populasi, kanker leher rahim 16 per
100 ribu populasi dan kanker hati 13 per 100 ribu populasi 5. Sebagian besar
kanker paru mengenai pria (65 %) dengan life time risk 1 : 13 dan pada
perempuan 1 : 20.
2.2
Etiologi
Seperti kanker lainnya penyebab pasti dari kanker paru belum diketahui,
tetapi paparan atau inhalasi berkepanjangan suatu zat yang bersifat karsinogenik
merupakan faktor penyebab utama di samping adanya faktor lain seperti
kekebalan tubuh, genetik dan lain-lain6.
Terjadinya karsinoma paru berkaitan erat dengan rokok dan polusi udara.
Merokok merupakan faktor risiko utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru
pada pria dan sekitar 70% pada wanita. Semakin banyak jumlah rokok yang
dihisap, semakin besar resiko untuk menderita kanker paru-paru.
2.3`
1.
Faktor risiko
Merokok
Lebih dari 80% dari kanker paru-paru adalah akibat dari merokok.
Perokok memiliki risiko sepuluh kali lipat lebih besar untuk menderita kanker
paru dibandingkan non perokok. Setiap tahunnya , 3000 orang dewasa yang
merupakan perokok pasif meninggal karena kanker paru7. Orang yang sudah
berhenti merokok memiliki resiko yang lebih rendah terkena kanker paru
dibandingkan dengan perokok aktif, tetapi orang dengan riwayat perokok
mempunyai faktor resiko lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak
mempunyai riwayat merokok8.. Hasil statistik dan observasi klinik menunjukkan
adanya hubungan positif antara rokok dan kanker paru. Bukti statistik
menunjukkan bahwa 87 % kanker paru terjadi pada perokok aktif ataupun yang
baru berhenti. Pada sejumlah studi retrospektif, beberapa hal yang mempengaruhi
frekuensi terjadinya kanker paru diantaranya jumlah konsumsi rokok tiap harinya,
kecenderungan untuk menghisap dan lamanya kebiasan merokok tersebut6.
Tar yang dihasilkan rokok merupakan bahan karsinogenik, menempel pada
mukosa saluran nafas dan dalam waktu yang lama menimbulkan perubahan sel
epitel : silia epitel menghilang, sel cadangan hiperplasia dan mengalami
metaplasia sel skuamos. Lambat laun sel epitel berubah dalam bentuk displasia
dan kemudian menjadi karsinoma dalam bentuk berbagai tipe histopatologi6
2.
Marijuana
Marijuana mengandung tar dalam jumlah yang lebih banyak daripada
rokok. Karena penggunaan marijuana dilakukan dengan cara menghisap dalam,
maka tar yang dihisap akan semakin banyak dibandingkan dengan menghisap
rokok sehingga tar tersebut akan semakin bertahan lama di dalam paru-paru9.
3.
Bahan industri
Beberapa
paparan
zat
industri
tertentu
meningkatkan
risiko
Diet juga dapat menjadi faktor risiko untuk kanker paru-paru. Beberapa
laporan telah menunjukkan bahwa diet rendah dalam buah-buahan dan sayuran
dapat meningkatkan kesempatan mendapatkan kanker 11.
6. Faktor Genetik.
Risiko kanker paru-paru mungkin akan lebih tinggi jika orang orang tua,
saudara kandung , atau anak-anak telah terkena kanker paru-paru. Factor ini bisa
datang dari satu atau banyak hal, seperti kebiasaan merokok dalam keluarga
dimana situasi yang seperti ini dapat menjadikan anggota keluarga yang tidak
merokok menjadi seorang perokok aktif. Pada beberapa orang ada juga yang
mendapatkan warisan gen kanker dari orangtuanya8.
Kanker paru secara klinis dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :
Karsinoma sel kecil dan karsinoma non sel kecil. onkogenOnkogen yang terlibat
dalam proses terjadinya kanker paru diantaranya c-MYC, K-RAS, EGFR dan
HER-2/neu. Tumor suppressor genes yang paling sering terinaktivasi meliputi
p53, RB, p16INK4a, and multiple loci on chromosome 3p.
merupakan hal yang paling sering terjadi pada baik karsinoma sel kecil ataupun
karsinoma non sel kecil. Pada karsinoma sel kecil, sering terjadi perubahan pada
c-MYC dan RB, sedangkan pada karsinoma non sel kecil berhubungan dengan
mutasi pada RAS dan p16INK4a.
7. Polusi udara
Patogenesis
Sama halnya dengan kanker pada tempat-tempat lain, karsinoma paru
Manifestasi Klinis
Pada fase awal kebanyakan kanker paru tidak menunjukkan gejala berarti
dalam stadium lanjut. Gejala-gejala dapat bersifat:
a. Lokal (tumor tumbuh setempat) :
Batuk baru atau batuk lebih hebat pada batuk kronis
Hemoptisis
Mengi (wheezing, stridor) karena ada obstruksi saluran napas
Kadang terdapat kavitas seperti abses paru
Atelektasis 6.
b. Invasi lokal :
Nyeri dada
Dispnea karena efusi pleura
Invasi ke pericardium terjadi tamponade atau aritmia
Sindrom vena kava superior
Sindrom horner (facial anhidrosis, ptosis, miosis)
Suara serak karena penekanan pada nervus laryngeal recurrent
Sindrom Pancoast, karena invasi pada pleksus brakialis dan saraf
simpatis servikalis 6.
c. Gejala metastasis :
Pada otak, tulang, hati, adrenal
Limfadenopati servikal dan supraklavikula
d.
Sindrom
paraneoplastik
:
terdapat pada
10
kanker
2.6
Deteksi
Dini
gejala-gejala diatas dan riwayat tentang anggota keluarga dengan penyakit paru
bisa dijadikan pertimbangan yang berarti.
National Cancer Institute (NCI) di USA menganjurkan skrining dilakukan
setiap 4 bulan dan terutama ditujukan pada laki-laki >40 tahun, perokok >1
bungkus per hari dan atau bekerja di lingkungan berpolusi yang memungkinkan
terjadinya kanker paru (pabrik cat, plastik, asbes, dll)6.
10
2.7
Diagnosis
a. Keluhan utama:
Batuk darah
Sesak napas
Suara serak
11
Tidak jarang yang pertama terlihat adalah keluhan akibat metastasis di luar
paru, seperti kelainan yang timbul karena kompresi hebat di otak, pembesaran
hepar atau patah tulang. Ada pula keluhan yang tidak khas seperti :
Sindrom
paraneoplastik,
seperti
hypertrophic
pulmonary
12
13
Pemeriksaan
CT
scan
pada
torak
14
jarum
mencurigakan
suntik.
dan
Jarum dimasukkan
itu
mendorong
ke dalam massa
maju
mundur
untuk
15
16
f) Tes darah dapat dilakukan untuk mencari "penanda kanker paruparu"-yaitu, unsur-unsur dalam darah yang berkaitan dengan
adanya kanker paru-paru. Sebagai contoh, kanker paru-paru dapat
diindikasikan oleh kelainan pada berikut ini.
I.
PTH (hormon paratiroid) tingkat PTH atau terkait PTH
protein dapat membantu untuk membedakan kanker paru-paru
II.
protein
sistem
2.8
17
Stage luas (extensived) jika sudah meluas dari satu hemitoraks atau menyebar
ke organ lain
b. Non-small cell lung cancer (NSCLC).
NSCLC adalah merupakan pertumbuhan sel tunggal, tetapi seringkali
menyerang lebih dari satu daerah di paru-paru,10 mencakup adenokarsinoma,
karsinoma sel skuamosa, karsinoma sel besar (Large Cell Ca) dan karsinoma
adenoskuamosa.13
Stage NSLCLC dibagi atas : Stage 0, IA, IB, IIA, IIB, IIIA, IIIB dan
IV yang ditentukan menurut International Staging System for Lung Cancer
1997, berdasarkan sistem TNM. 13
Stadium
TNM
Occult carcinoma
Tx N0 M0
0
Tis N0 M0
IA
T1 N0 M0
IB
T2 N0 M0
IIA
T1 N1 M0
IIB
T2 N1 M0, T3 N0 M0
IIIA
T1 N2 M0, T2 N2 M0, T3 N1 M0, T3 N2
M0
IIIB
berapapun T N3 M0, T4 berapapun N M0
berapapun T berapapun N M1
IV
18
yang normal.
T2 : Tumor berdiameter > 3 cm atau ukuran berapa pun yang sudah
menyerang pleura viseralis atau mengakibatkan ateletaksis yang
regional.
N1 : Metastasis pada kelenjar getah bening peribronkial dan/atau hilus
19
M : Metastasis jauh
-
Histopatologi15
Klasifikasi menurut WHO untuk Neoplasma Pleura dan Paru paru (1977) :
1. Karsinoma Bronkogenik.
a. Karsinoma epidermoid (skuamosa).
Kanker ini berasal dari permukaan epitel bronkus. Perubahan epitel
termasuk metaplasia, atau displasia akibat merokok jangka panjang, secara khas
mendahului timbulnya tumor. Terletak sentral sekitar hilus, dan menonjol kedalam
bronki besar. Diameter tumor jarang melampaui beberapa centimeter dan
cenderung menyebar langsung ke kelenjar getah bening hilus, dinding dada dan
mediastinum.
b. Karsinoma sel kecil (termasuk sel oat).
Biasanya terletak ditengah disekitar percabangan utama bronki. Tumor ini
timbul dari sel sel Kulchitsky, komponen normal dari epitel bronkus. Terbentuk
dari sel sel kecil dengan inti hiperkromatik pekat dan sitoplasma sedikit.
Metastasis dini ke mediastinum dan kelenjar limfe hilus, demikian pula dengan
penyebaran hematogen ke organ organ distal.
c. Adenokarsinoma (termasuk karsinoma sel alveolar).
Memperlihatkan susunan selular seperti kelenjar bronkus dan dapat
mengandung mukus. Kebanyakan timbul di bagian perifer segmen bronkus dan
20
kadang kadang dapat dikaitkan dengan jaringan parut local pada paru paru dan
fibrosis interstisial kronik. Lesi seringkali meluas melalui pembuluh darah dan
limfe pada stadium dini, dan secara klinis tetap tidak menunjukkan gejala gejala
sampai terjadinya metastasis yang jauh.
d. Karsinoma sel besar.
Merupakan sel sel ganas yang besar dan berdiferensiasi sangat buruk
dengan sitoplasma yang besar dan ukuran inti bermacam macam. Sel sel ini
cenderung untuk timbul pada jaringan paru - paru perifer, tumbuh cepat dengan
penyebaran ekstensif dan cepat ke tempat tempat yang jauh.
e.
Gabungan adenokarsinoma dan epidermoid.
f.
Lain lain
a) Tumor karsinoid (adenoma bronkus).
b) Tumor kelenjar bronchial.
c) Tumor papilaris dari epitel permukaan.
d) Tumor campuran dan Karsinosarkoma
e) Sarkoma
f) Tak terklasifikasi.
g) Mesotelioma.
h) Melanoma.
21
22
Stage 0, IA, IB, IIA, IIB, IIIA, IIIB dan IV yang ditentukan menurut International
Staging System for Lung Cancer 1997, berdasarkan sistem TNM :
Stadium kanker
TX
N0
M0
Stadium 0
Tis
N0
M0
Stadium IA
T1
N0
M0
Stadium IB
T2
N0
M0
Stadium IIA
T1
N1
M0
23
Stadium IIB
Stadium IIIA
stage IIIB
stage IV
2.9
T2
N1
M0
T3
N0
M0
T1
N2
M0
T2
N2
M0
T3
N1,N2
M0
AnyT
N3
M0
T4
any N
M0
any T
any N
M1
26
Terapi Biologi
28
Pencegahan
Pencegahan yang paling penting adalah tidak merokok sejak usia muda.
Berhenti merokok dapat mengurangi resiko terkena kanker paru. Penelitian dari
kelompok perokok yang berusaha berhenti merokok, hanya 30% yang berhasil.
2.11
Prognosis
1 tahun.
Pada kelompok Limited Disease kemungkinan hidup rata-rata naik
menjadi 1-2 tahun, sedangkan 20% daripadanya tetap hidup dalam 2
tahun.
29
stadium III
75% karsinoma skuamosa meninggal akibat komplikasi torakal, 25%
karena ekstra torakal, 2% di antaranya meninggal karena gangguan
Skala WHO
Skala Karnofsky
Aktivitas normal
90-100
70-80
50-60
30
30-40
10-20
31