Shabrina, S.Ked
Pembimbing: dr. Indra Buana, Sp.P
DEFINISI
Suatu proses keganasan di paru yang
dapat berasal dari saluran pernapasan itu
sendiri atau dari jaringan di luar saluran
pernapasan.
Sel kanker dapat berasal dari sel
bronkus, alveolus, atau dari sel-sel yang
menghasilkan mukus yang mengalami
degenerasi maligna.
Karena pertumbuhan bersifat cepat dan
invasif, proses tersebut sudah selalu
mengenai jaringan saluran pernapasan,
sel-sel
penghasil
mukus,
maupun
jaringan ikat.
EPIDEMIOLOGI
Kanker paru adalah penyebab uama kematian
yang diakibatkan oleh kanker di US dan dunia.
Paling banyak penduduk Amerika meninggal
karena kanker paru setiap tahunnya dari pada
meninggal karena kanker prostat, payudara, dan
kolon.
Data tahun 2010 di US bahwa dari sekitar
239.320 kasus kanker paru, 161.250 meninggal
karenanya.
Relative Risk of
Developing Lung
Cancer, 2007
Kontak industrial
Asbestos, aresen, uranium, nikel, kromium
Polusi udara
Onkogen dan supresor onkogen
Penyakit paru
Patofisiologi
Mutasi gen p53
dianggap berkaitan
dengan timbulnya
kanker paru.
Karsinoma skuamosa
paru karena merokok
berkaitan dengan gen
ras.
Adenocarsinoma paru
pada non perokok
berkaitan dengan gen
egfr.
KLASIFIKASI
A. Berdasarkan lokasinya
1. Tipe sentral
Tumor yang timbul di bronkus proksimal dari
ostium bronkus segmental.
2. Tipe perifer
Tumor yang timbul di bronkus distal dari
ostium
bronkus segmental, yaitu dari
bronkus subsegmental hingga alveolus.
B. Berdasarkan histologinya
1.Karsinoma sel skuamosa (30-35%)
Cavitation.
Centrally located along
airways.
Intravascular invasion.
Intercellular bridging.
Keratinization.
2. Adenokarsinoma (35-40%)
Subtype of adenocarcinoma.
Preservation of alveolar
architecture.
Spread through the airways.
May present as unresolving
pneumonia.
Aggressive tumor.
Smokers.
Centrally located.
Bulky adenopathy is
common.
Distant metastases common
on presentation.
Stadium kanker
TX
N0
M0
Stadium 0
Tis
N0
M0
Stadium IA
T1
N0
M0
Stadium IB
T2
N0
M0
Stadium IIA
T1
N1
M0
Stadium IIB
T2
N1
M0
T3
N0
M0
T1
N2
M0
T2
N2
M0
T3
N1,N2
M0
AnyT
N3
M0
T4
any N
M0
Stadium IIIA
stage IIIB
Manifestasi klinis
A. Gejala lokal dan sistemik akibat tumor
Batuk
Hemoptisis
Nyeri dada, dada terasa penuh
Dispnea
Demam
Gejala sistemik nonspesifik : anoreksia, penurunan BB,
kaheksia, dll
Diagnosis
Diagnosis klinis karsinoma paru berdasarkan
analisis gabungan dari manifestasi klinis dan hasil
berbagai teknik pencitraan, tapu diagnosis pasti
final harus diambil dari bukti sitologi dan
histopatologi.
Diagnosis karsinoma paru :
a. Diagnosis lokalisasi karsinoma paru (metode
pencitraan)
b. Diagnosis sifat karsinoma paru (metode sitologi
dan histopatologi)
1. Foto Thorax
Nodul (masa soliter)
2. CT Thorax
3. MRI
4. PET dan PET/CT
5. Pemeriksaan sitologi karsinoma paru
a.Sitologi sputum
b.Pemeriksaan sitologi sel ganas efusi pleura
c.Pungsi paru jarum halus perkutan (TTNA)
Diagnosis Banding
1.
2.
3.
4.
5.
Tuberkulosis paru
Pneumonia
Tumor jinak paru
Tumor mediastinum
Pleuritis tuberkulosis
TERAPI
1. Terapi Operatif
a. Indikasi operasi : NSCLC stadium klinis I,II, dan
sebagian III A (T3N1M0)
b. Pendekatan operasi : Lobektomi dan pembersihan
kelenjar limfe hilus dan mediastinum
c. Kontraindikasi : Gangguan jantung, hati ginjal, DM
berat, metastasis jauh.
2. Radioterapi
a. Radioterapi kuratif
b. Radioterapi paliatif
c. Radioterapi kombinasi
3. Kemoterapi
a.Kemoterapi SCLC
CAV (CTX,ADR,VCR) , EP (VP-16, DDP), IP
(Irinotekan dan cisplatin)
b. Kemoterapi NSCLC
EP (etoposoid, cisplatin), NP(navelbin,cisplatin), GP
(gemsitabin, cisplatin), TP (taksol, cisplatin), DP
(Daksotere, cisplatin)
PROGNOSIS
Prognosis sangat buruk. Angka survival rate 5 years tetap
sangat rendah, yakni sekitar 15%. Sebab kematian adalah
metastasis ke organ-organ lainnya atau akibat komplikasi
pulmoner langsung.
TERIMAKASIH