Anda di halaman 1dari 16

Laporan Praktikum

Fisika Dasar 1

Nama / NPM

: Zaki Haryo Brillianto / 1506673486

Fakultas / Prodi

: Teknik / Teknik Kimia

Grup dan Kawan Kerja

: Grup 7
1. Naufal Hafizh
2. Rizka Diva Pratiwi
3. Talitha Zada Gofara
4. Karina Ayuningtyas
5. Pricillia Rebecca
6. Raffi Ramadhan
7. Scholastica Sekar Rinan Dyasti

Nomor dan Nama Percobaan

: KR02- Calori Work

Minggu Percobaan

: Minggu ke-2

Tanggal Percobaan

: 18 Maret 2016

Laboratorium Fisika Dasar


UPP IPD Universitas
Indonesia Depok,
2016

KR02 - Calori Work


I. Tujuan
Menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor
II. Alat
1. Sumber tegangan yang dapat divariasikan
2. Kawat konduktor ( bermassa 2 gr )
3. Termometer
4. Voltmeter dan Ampmeter
5. Adjustable power supply
6. Camcorder
7. Unit PC beserta DAQ dan perangkat
pengendali otomatis

Gambar 1. Rangkaian alat percobaan Calori


Work

III.

Teori
Hubungan kekekalan energi menyatakan energi tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan.
Energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Pada percobaan kali ini akan
dilakukan pengkonversian energi dari energi listrik menjadi energi panas. Energi listrik
dihasilkan oleh suatu catu daya pada suatu konduktor yang mempunyai resistansi dinyatakan
dengan persamaan :
W = V . I . T (1)

Dengan:
W
= energi listrik ( joule )
V
= Tegangan listrik ( volt )
I
= Arus listrik ( Ampere )
t
= waktu / lama aliran listrik ( sekon )
Energi kalor yang dihasilkan oleh kawat konduktor dinyatakan dalam untuk kenaikan temperatur.
Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu zat dinyatakan dengan persamaan :

Q = m . c . (Ta T).(2)
Dimana :
Q = Jumlah kalor yang diperlukan ( kalori )
m = massa zat ( gram )
c = kalor jenis zat ( kal/groC)
Ta = suhu akhir zat (K)
T= suhu mula-mula (K)
Sebuah kawat dililitkan pada sebuah sensor temperatur. Kawat tersebut akan dialiri arus
listrik sehingga mendisipasikan energi kalor. Perubahan temperatur yang terjadi akan diamati
oleh sensor kemudian dicatat oleh sistem instrumentasi. Tegangan yang diberikan ke kawat dapat
dirubah sehingga perbuahan temperatur dapat bervariasi sesuai dengan tegangan yang diberikan.
Teori Tambahan
Dari persamaan 1, dapat dihubungkan dengan Hukum Ohm (V = I . R). Sehingga persamaan 1
bisa dituliskan dengan :
W = I . R . I . t (3)
Hubungan Energi Listrik dan Energi Kalor
Seperti diketahui bahwa dalam hukum kekekalan energi dikatakan bahwa energi tidak dapat
dimusnahkan atau dihilangkan, energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainya. Dari
hukum tersebut, maka energi saling berhubungan satu sama lain. Energi listrik dapat diubah
menjadi energi kalor dan juga sebaliknya. Berikut ini hubungan antara energi listrik dan energi
kalor
W=Q
V . I . t = m . c . T
I . R . I . t = m . c . T
IV.

Langkah Kerja
Pada percobaan KR02, menggunakan sistem Remote Laboratory. Praktikum dan pengambilan
data dilakukan secara online, dengan prosedur sebagai berikut :
1. Membuka halaman R-Lab KR-02 pada situs sitrampil.ui.ac.id .
2. Pada halaman web R-Lab, meng-klik icon video untuk mengaktifkan webcam.

3. Memberikan tegangan sebesar V0 ke kawat konduktor.


4. Menghidupkan power supply dengan meng-klik radio button disebelahnya.
5. Mengambil data perubahan temperature, tegangan dan arus listrik pada kawat konduktor
setiap 1 detik selama 10 detik dengan cara meng-klik icon ukur.
6. Memperhatikan temperatur kawat yang terlihat di webcam, menunggu hingga mendekati
temperatur awal saat diberikan V0.
7. Mengulangi langkah 2 hingga 5 untuk tegangan V1, V2, dan V3.
V. Tugas dan Evaluasi
1. Berdasarkan data yang di dapat , membuat grafik yang menggambarkan hubungan antara
temperatur dan waktu untuk setiap tegangan yang diberikan ke kawat konduktor.
2. Untuk tegangan V1 , V2 dan V3 , menghitung nilai kapasitas panas ( c ) dari kawat konduktor
yang digunakan.
3. Berdasarkan nilai c yang diperoleh, menentukan jenis kawat konduktor yang digunakan.
4. Memberikan analisis dari hasil praktikum ini.
VI.

Data Pengamatan
a.) Hasil pengamatan untuk V0
Waktu
No
I (mA)
V (volt)
(s)

Temp (C)

23.84

0.00

18.2

23.84

0.00

18.2

23.84

0.00

18.2

12

23.84

0.00

18.2

15

23.84

0.00

18.2

18

23.84

0.00

18.3

21

23.84

0.00

18.2

24

23.84

0.00

18.3

27

23.84

0.00

18.2

10

30

23.84

0.00

18.3

b.) Hasil pengamatan untuk V1


No

Waktu
(s)

I (mA)

V (volt)

Temp (C)

34.45

0.62

18.2

34.45

0.62

18.3

34.45

0.62

18.4

12

34.45

0.62

18.6

15

34.45

0.62

18.8

18

34.45

0.62

18.9

21

34.45

0.62

19.1

24

34.45

0.62

19.2

27

34.45

0.62

19.3

30

34.45

I (mA)

V (volt)

Temp (C)

49.51

1.50

19.3

49.51

1.50

19.6

49.51

1.50

20.4

12

49.51

1.50

21.2

15

49.62

1.50

21.9

10
No

Waktu
(s)

0.62

19.4

c.) Hasil pengamatan untuk V2

18

49.51

1.50

22.7

21

49.51

1.50

23.4

24

49.51

1.50

24.0

27

49.51

1.50

24.5

10

30

49.51

1.50

25.0

d.) Hasil pengamatan untk V3


No

Waktu
(s)

I (mA)

V(volt)

Temparatur
(C)

40.95

1.00

26.9

40.95

1.00

26.5

40.95

1.00

26.4

12

40.95

1.00

26.3

15

40.95

1.00

26.3

18

40.95

1.00

26.3

21

40.95

1.00

26.2

24

40.95

1.00

26.2

27

40.95

1.00

26.2

10

30

40.95

1.00

26.1

VII.

Pengolahan Data
Dari data hasil pengamatan yang telah dikumpulkan dan dikelompokkan ke dalam
tabel, dapat dibuat grafik yang menggambarkan hubungan antara temperatur dengan
waktu pada setiap tegangan (V). Dalam grafik yang dimasukkan ke dalam sumbu x
adalah waktu dan sumbu y adalah temperatur. Berikut grafik pengolahan data di

Grafik Hubungan antara Temperatur dan Waktu pada V0


18.32
18.3
18.28
f(x) = 0x + 18.18

18.26

Y-Values

18.24

Linear (Y-Values)

18.22
18.2
18.18
18.16
18.14
0

10

15

20

25

30

35

Grafik Hubungan Antara Temperatur dan Waktu pada V1


19.6
19.4

f(x) = 0.05x + 18.04

19.2
19
Y-Values

18.8

Linear (Y-Values)

18.6
18.4
18.2
18
17.8
17.6
0

10

15

20

25

30

35

Grafik Hubungan Antara Temperatur dan Waktu pada V2


30
25

f(x) = 0.22x + 18.5

20

Y-Values
Linear (Y-Values)

15
10
5
0
0

10

15

20

25

30

35

Grafik Hubungan Antara Temperratur dan Waktu pada V3


27
26.8
26.6

f(x) = - 0.02x + 26.69

26.4 Y-Values

Linear (Y-Values)

Linear (Y-Values)

Linear (Y-Values)

26.2
26
25.8
25.6
0

10

15

20

25

30

35

Dari hasil data pengamatan, dapat dicari nilai c pada tegangan V1, V2, dan V3. Untuk
mencari nilai c dapat dengan menggabungkan persamaan W dan Q (hukum kekekalan
energi) sehingga didapatkan persamaan sebagai berikut :

VI

C = mb
Dari persamaan diatas, dapat dilanjutkan dengan metode least square dengan T sebagai y, t
sebagai x, dan
sebagai b
Berikut ini perhitungan nilai c pada tegangan V1 :

Persamaan least square yang didapatkan adalah y = 0,047x + 18,04 . Sehingga nilai c dapat
dihitung dengan
C1 =

C1 =

(0,62)(34,45)
(2)(0,047)

V1 I
mb

= 227,22 kal/goC

Berikut ini perhitungan nilai c pada V2 :

Persamaan least square yang didapatkan adalah y = 0,22x + 18,5 . Sehingga nilai c dapat
dihitung dengan

C2 =

C2 =

(1,50)(49,51)
(2)(0,22)

Berikut ini perhitungan nilai c pada V3 :

V2 I
mb

= 168,78 kal/goC

Persamaan least square yang didapatkan adalah y = -0,021x + 26,69 . Sehingga nilai c dapat
dihitung dengan

C3 =

V3 I
mb

(1)( 40,95)

C3 = (0,00 2)( 0,021) = 975 kal/goC


Dari pengolahan data diatas, didapatkan nilai C1, C2, dan C3. Untuk mendapatkan nilai C dari
logam konduktor, maka didapatkan dengan menghitung rata-rata nilai C

C=

C=

C 1 +C2 +C 3
n

227,22+168,78+ 975
3
C=457 kal /g o C
o

C=1,91 J /k g C
Dalam percobaan ini, jenis logam yang digunakan tidak diketahui. Namun, dengan melihat
hasil perhitungan C dapat dilihat bahwa nilainya mendekati nilai C dari timbal. Praktikan
mengansumsikan bahwa logam yang digunakan adalah timbal.
Dalam percobaan ini, praktikan menyadari akan adanya beberapa kesalahan. Oleh karena
itu, praktikan menghitung kesalahan relatif sebagai berikut :
V1
Kesalahan Relatif =
V2
Kesalahan Relatif =
V3
Kesalahan Relatif =
Sehingga, dapat dihitung tingkat kesalahan literature sebagai berikut
Kesalahan Literatur

(1,91230)
100 =99,17
230

VIII. Analisis
A. Analisis Percobaan
Percobaan r lab untuk ke 2 kali ini mengenai energi kalor (calorie work). Tujuan dari
percobaan ini adalah untuk menghitung dan mencari tahu nilai kapasitas kalor suatu
kawat konduktor. Pada percobaan r lab ini, praktikan tidak melakukan praktik secara
langsung di laboratorium. Praktikan hanya mensimulasikan sebuah alat percobaan calorie
work melalui website Remote Laboratory.
Pada percobaan r lab ini, praktikan menghitung kapasitas kalor dari suatu kawat
konduktor dengan menggunakan hukum kekekalan energi. Langkah pertama yang

dilakukan oleh praktikan dalam percobaan adalah memberi tegangan pada kawat
konduktor dengan menyalakan power supply. Tegangan yang diberikan bervariasi mulai
dari V0 = 0 volt; V1 = 0,62; V2 = 1,5; V3 = 1,0. Kemudian praktikan mencatat perubahan
suhu yang terjadi setiap 3 detik selama 30 detik.
Dari prosedur percobaan yang tercantum dalam website r lab, tidak diketahui jenis logam
yang digunakan. Oleh karena itu, praktikan mencoba memprediksi jenis logam yang digunakan
dalam percobaan ini. Dari data yang didapatkan, dihitung nilai c dari masing- masing V1, V2, dan
V3 dengan persamaan energi listrik dan energi panas (Hukum Kekekalan Energi). Kemudian
dicari rata-rata dari setiap nilai c dan didapatkan nilai c rata-rata.
B. Analisis Hasil Percobaan
Dengan menggunakan data percobaan yang telah didapatkan, nilai c dihitung dengan
menggunakan metode least square . Persamaan umum dari least square adalah y = bx a.

Untuk mendapatkan persamaan umum least square dari data V1 hingga V3, praktikan
menyederhanakan rumus hukum kekekalan energi dari energi listrik dan energi kalor
sebagai berikut

Berdasarkan persamaan di atas, didapatkan persamaan dasar least square dengan T


sebagai y, t sebagai x, dan

sebagai b.

Hasil nilai c yang didapatkan dari perhitungan metode least square sebesar 1,91
J/kgoC. Praktikan mengasumsikan logam yang digunakan adalah timbal. Hal ini
dikarenakan meninjau dari nilai c yang didapatkan dari perhitungan cukup kecil dan
nilai c dari logam yang relatif kecil adalah timbal. Nilai kesalahan literature yang
didapatkan sebesar 99,17%.
C. Analisis Grafik
Dalam pengolahan data percobaan, didapatkan 4 grafik hubungan antara tegangan
(V) dengan temperatur (T). Pada grafik V0, terlihat bahwa garis memiliki trend yang
naik turun dikarenakan nilai dari temperature yang hanya terdiri dari 2 nilai yakni 18,2
dan 18,3. Pada grafik V1, terlihat bahwa grafik menunjukkan trend naik (cenderung
naik). Pada grafik V2, terlihat grafik menunjukkan trend naik dimana setiap selisih
kenaikannya teratur. Pada grafik V3, terlihat bahwa grafik menunjukkan penurunan

pada setiap waktu.


D. Analisis Kesalahan
Data yang diambil oleh praktikan dari percobaan, tidak sepenuhnya benar. Terjadi
beberapa kesalahan baik dari segi human error maupun computer error. Dari segi
sistem ada kemungkinan kesalahan pada pengaliran tegangan ke kawat konduktor.
Tegangan listrik memengaruhi besarnya energi listrik. Ada kemungkinan bahwa energi
listrik yang dhasilkan tidak sepenuhnya terkonversi menjadi energi kalor. Hal ini
dikarenakan hasil data temperatur yang didapatkan dari percobaan V0 yang
menghasilkan temperature yang cukup monoton yakni antara nilai 18,2 dan 18,3.
Dalam melakukan percobaan R lab ini, praktikan melakukan kegiatan pengambilan
data sebanyak 3 kali. Untuk data percobaan, praktikan memilih data dari percobaan
ketiga untuk V0 hingga V2. Untuk data V3, praktikan menggunakan data dari
percobaan pertama. Hal ini dikarenakan tingkat kesalahan relatif dari data V3 pada
percobaan ketiga cukup tinggi dibandingkan percobaan pertama. Kegiatan tersebut juga
memungkinkan terjadinya kesalahan dalam analisa perhitungan nilai c. Dengan melihat
adanya kesalahan, maka praktikan memperhitungkan tingkat kesalahan literatur.
Kesalahan literatur dari percobaan ini senilai 99,17%.
IX.

Kesimpulan

Setelah melakukan percobaan Remote Laboratory Modul KR02 berjudul Calorie Work,
dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut:
1. Nilai kalor jenis (C) dari logam konduktor yang digunakan pada percobaan sebesar
1,91 J/kgoC yang diprediksi merupakan logam timbal.
2. Energi listrik dapat berubah menjadi energi kalor (panas) sebagaimana hukum
kekekalan energi yang menyebutkan bahwa Energi tidak dapat dimusnahkan tetapi
dapat diubah ke bentuk energi lain
3. Besar nilai kapasitas kalor dari logam dapat ditentukan dengan persamaan energi listrik
dan energi kalor. Persamaan tersebut merupakan implementasi hukum kekekalan
energi.
4. Energi listrik yang sebagian tidak terkonversi, menjadi salah satu faktor kesalahan
percobaan

X.

Referensi

Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice
Hall, NJ, 2000.

Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended


Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.

Modul Praktikum KR02 pada http://sitrampil4.ui.ac.id/kr02

Anda mungkin juga menyukai