PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sejalan dengan laju perkembangan yang terus berkembang di Indonesia, maka
banyak bermunculan perusahaan, baik perusahaan kecil maupun perusahaan
besar.Tujuan utama suatu perusahaan yaitu memperoleh laba seoptimal mungkin
dan mengawasi berjalannya perusahaan serta berkembangnya perusahaan, maka
hal yang perlu dilakukan oleh suatu perusahaan adalah mengadakan penilaian
terhadap persediaan dan pengaruhnya terhadap laba perusahaan.Hal ini dilakukan
karena persediaan bagi kebanyakan perusahaan merupakan salah satu modal kerja
yang sangat penting didalam suatu perusahaan, dimana prosedurnya terus
menerus mengalami perubahan dan perputaran.
Dalam suatu perusahaan, pelaporan mengenai persediaan sangat penting bagi
perusahaan dalam mengambil suatu keputusan dan persediaan merupakan salah
satu dari beberapa unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara
terus meneru diperoleh, diproduksi dan dijual.Oleh karena itu, system akuntansi
itu sendiri harus dilaksanakan sebaik mungkin sehingga tidak mengalami hal-hal
yang mengganggu jalannya operasi perusahaan.Pelaporan persediaan yang diteliti
dan relevan dianggap vital untuk memberikan informasi yang berguna bagi
perusahaan. Apabila terjadi kesalahan dalam pencatatan persediaan, maka akan
mengakibatkan kesalahan dalam menentukan besarnya laba perusahaan yang
diperoleh. Jika persediaan akhir dinilai terlalu rendah dan mengakibatkan harga
pokok barang yang dijual terlalu rendah, maka pendapatan bersih akan mengalami
peningkatan. Begitu juga dengan lamanya persediaan yang tersimpan digudang
akan mempengaruhi biaya sehingga kemungkinan akan terjadinya kerusakan yang
BAB II
PEMBAHASAN
A. MANAJEMEN PERSEDIAAN TRADISIONAL
Berbagai perusahaan menyadari pentingnya mengelola tingkat persediaan
untuk memperoleh keunggulan kompetitif jangka panjang, kulaitas, rekayasa
produk, harga, lembur, kapasitas berlebih, kemampuan untuk merespon
pelanggan, waktu tunggu dan profitabilitas keseluruhan adalah hal-hal yang
dipengaruhi oleh tingkat persediaan.
Memahami manajemen persediaan tradisional memberikan latar belakang
yang diperlukan untuk memahami keunggulan metode manajemen persediaan
yang digunakan dalam lingkungan manufaktur yang canggih, seperti JIT dan teori
kendala.
1. Biaya Persediaan
Jika persediaan berupa bahan baku atau barang yang dibeli dari sumber
luar, maka biaya yang terkait dengan persediaan tersebut disebut biaya
pemesanan dan biaya penyimpanan, jika bahan baku atau barang
diproduksi secara internal, maka biayanya disebut biaya persiapan dan
biaya penyimpanan.
Biaya pemesanan adalah biaya-biaya untuk menempatkan dan menerima
pesanan.Contohnya
mencakup
biaya
pemrosesan
pesanan
(biaya
produksi yang tidak terpakai, biaya fasilitas produksi yang tidak terpakai
(penghasilan yang hilang), dan biaya uji coba produksi (tenaga kerja,
bahan baku dan overhead).
Biaya penyimpanan adalah biaya-biaya yang menyimpan persediaan
contohnya adalah asuransi, pajak persediaan, keusangan, biaya peluang
dari dana yang terikat dalam persediaan, biaya penanganan, dan ruang
penyimpanan persediaan.
Biaya pemesanan dan persiapan mempunyai sifat yang sama, keduanya
mewakili biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh persediaan.
Satu-satunya perbedaan terletak pada sifat aktivitas sebelum perolehan
(mengisi formulir dan menempatkan pesanan versus menyiapkan peralatan
dan fasilitas).
Jika permintaan tidak diketahui dengan pasti, maka akan timbul kategori
keiga dari biaya persediaan yang disebut biaya habisnya persediaan. Biaya
habisnya persediaan adalah biaya-biaya yang terjadi karena tidak dapat
menyediakan produk ketika diminta pelanggan.Contohnya penjualan yang
hilang, biay ekspedisi, serta biaya akibat produksi yang terganggu.
2. Alasan Tradisional Untuk Memiliki Persediaan
Memaksimalkan laba mensyaratkan perlunya meminimalkan biaya yang
berkaitan dengan persediaan.Namun, meminimalkan biaya penyimpanan
mendukung pemesanan atau produksi dalam jumlah kecil, sedangkan
meminimalkan biaya pemesanan mendukung pemesanan dalam jumlah
besar dan jarang (meminimalkan biaya persiapan mendukung operasi
produksi dalam waktu yang lama dan jarang).Jadi, meminimalkan biaya
penyimpanan mendorong jumlah persediaannya sedikit atau bahkan tidak
ada.Sementara itu, meminimalkan biaya pemesanan atau biaya persiapan
mendorong
jumlah
persediaan
yang
besar.
Kebutuhan
unuk
2 PD /C
Q= EOQ =
(2 x $ 25 x 10.000)/$ 2
250.000
=500
Memasukkan 500 sebagai nilai Q ke persamaan 14.1 menghasilkan
total biaya sebesar $1.000
Jumlah pesanan yang akan di lakukan menjadi 20(10.000/500)
jadi,total biaya pemesanan adalah $500 (20x$25). Persediaan ratarata adalah 250 (500/2) dengan total biaya penyimpanan sebesar
$500 (250x$2). Perhatikan bahwa biaya penyimpanan sama
dengan biaya pemesanan. Hal ini selalu berlaku untuk model EOQ
yang sederhana.
60
Rata-rata penggunaan
50
Selisih
10
Waktu tunggu
x4
Persediaan pengamanan
40
11
sistem
pembiayaan
menggunakan
tiga
metode
untuk
pemborosan
namun
sebagai
sesuatu
yang
12
langsung
a) Kontrak
Jangka
Panjang,
Pengisian
Kembali
yang
tujuan
pemeliharaan
pencegahan
total.
Dengan
Kanban
pemasok
digunakan
untuk
15
C. TEORI KENDALA
Setiap perusahaan menghadapi sumber daya yang terbatas dan permintaan
yang terbatas atas setiap produk. Keterbatasan-keterbatasn ini disebut kendala.
1. Konsep Dasar
TOC memfokuskan pada tiga ukuran kinerja organisasi : throughput,
persediaan, dan beban operasi. Throughput adalah tingkat di mana suatu
organisasi
menghasilkan
uang
melalui
penjualan.
Dalam
istilah
16
bahwa
perusahaan
mampu
memperbaiki
produk
dan
17
sedikit,
kendala
pengikat
utama
disebut
sebagai
Proses
ke
hulu
yang
berakhir
pada
kendala
departemen
lainnya
harus
disubordinasi
sesuai
18
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perusahaan dalam melakukan pelaporan mengenai persediaan sangatpenting
bagi perusahaan dalam mengambil suatu keputusan dan persediaan merupakan
salah satu dari beberapa unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan yang
secara terus meneru diperoleh, diproduksi dan dijual.Oleh karena itu, system
akuntansi itu sendiri harus dilaksanakan sebaik mungkin sehingga tidak
mengalami hal-hal yang mengganggu jalannya operasi perusahaan.Pelaporan
persediaan yang diteliti dan relevan dianggap vital untuk memberikan informasi
yang berguna bagi perusahaan. Apabila terjadi kesalahan dalam pencatatan
persediaan, maka akan mengakibatkan kesalahan dalam menentukan besarnya
laba perusahaan yang diperoleh.
19
B. SARAN
Berdasarkan dari pembahasan diatas, maka penulis mengemukakan saran
bahwa penerapan Manajemen Persediaan yang baik harus dilaksanakan secara
efektif, karena akan menunjang keberhasilan perusahaan tersebut.
20