Anda di halaman 1dari 18

20

16

PANDUAN
TIM KESELAMATAN PASIEN RSUD
SEKAYU
IDENTIFIKASI
PASIEN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ketepatan identifikasi pasien menjadi hal yang penting, bahkan
berhubungan dengan keselamatan pasien. Kesalahan karena keliru
merupakan hal yang amat tabu dan sangat berat hukumnya.
Kesalahan karena keliru pasien dapat terjadi dalam semua aspek
diagnosis

dan

pengobatan.

Perlu

proses

kolaboratif

untuk

memperbaiki proses identifikasi uuntuk mengurangi kesalahan


identifikasi

pasien.

Tidak

semua

pasien

rumah

sakit

dapat

mengungkapkan identitas secara lengkap dan benar. Beberapa


keadaan

seperti

pasien

dalam

keadaan

terbius,

mengalami

disorientasi, tidak sadar sepenuhnya, bertukar tempat tidur atau


kamar atau lokasi dalam rumah sakit atau kondisi lain dapat
menyebabkan kesalahan dalam identifikasi pasien.
Proses identifikasi pasien perlu dilakukan dari sejak awal
pasien masuk rumah sakit yang kemudian identitas tersebut akan
selalu dikonfirmasi dalam segala proses di rumah sakit, seperti saat
sebelum memberikan obat, darah atau produk darah atau sebelum
mengambil darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan. Sebelum
memberikan pengobatan dan tindakan atau prosedur . Hal ini
dilakukan agar tidak terjadi kesalahan identifikasi pasien yang
nantinya bisa berakibat fatal jika pasien menerima prosedur medis
yang tidak sesuai dengan kondisi pasien seperti salah pemberian
obat, salah pengambilan darah bahkan salah tindakan medis.
Penyusunan kebijakan dan atau prosedur ini harus dikerjakan
untuk berbagai pihak agar hasilnya dipastikan dapat mengatasi
semua permasalahan identifikasi yang mungkin terjadi.

Panduan Identifikasi Pasien TKPRS RSUD SEKAYU

Page 1

1.2 Definisi
Identifikasi adalah pengumpulan data dan pencatatan segala
keterangan tentang bukti-bukti dari seseorang sehingga kita dapat
menetapkan dan mempersamakan keterangan tersebut dengan
individu seseorang, dengan kata lain bawa dengan identifikasi kita
dapat mengetahui identitas seseorang dan dengan identitas tersebut
kita dapat mengenal seseorang dengan membedakan dari orang
lain. Pasien di rumah sakit juga harus di identifikasi dengan benar
pada saat pendaftaran maupun setelah dirawat.
Gelang identifikasi adalah suatu alat berupa gelang identifikasi yang
dipasangkan kepada pasien secara individual yang digunakan
sebagai identitas pasien selama dirawat di rumah sakit.
1.3 Tujuan
Tujuan Umum
Mengutamakan upaya keselamatan serta meningkatkan mutu dan
kualias keselamatan pasien di RSUD Sekayu.
Tujuan Khusus
1. Memberikan identitas kepada pasien
2. Menurunkan resiko salah identifkasi pasien RSUD Sekayu
3. Meningkatkan pelayanan terhadap individu secara benar
4. Menurunkan kesalahan dalam melakukan tindakan
5. Mengurangi kejadian cidera pada pasien

Panduan Identifikasi Pasien TKPRS RSUD SEKAYU

Page 2

BAB II
RUANG LINGKUP
Salah satu upaya dalam mendukung peningkatan keselamatan
pasien adalah dengan memastikan identifikasi pasien yang benar agar
tidak terjadi kesalahan saat pemberian terapi atau pengobatan terhadap
pasien di rumah sakit. Adapun langkah awal identifikasi pasien yang
diupayakan berupa pemakaian gelang pengenal.
RSUD Sekayu membuat kebijakan berupa pemakaian gelang
pengenal kepada semua pasien rawat inap, dan yang akan menjalani
suatu prosedur dengan benar saat masuk rumah sakit dan selama masa
perawatannya. Selama perawatan pasien rawat inap harus mengenalkan
gelang pengenal dengan minimal 3 data (nama lengkap pasien, nomor
rekam medis dan tanggal lahir). Warna gelang pengenal diberikan
berdasarkan jenis kelamin, yaitu gelang bewarna merah muda untuk
pasien perempuan dan gelang bewarna biru untuk pasien laki-laki. Jika
pasien memiliki alergi, baik alergi makanan maupun obat-obatan,
diberikan klip bewarna merah yang dipasangkan pada gelang pasien.
Untuk pasien yang beresiko jatuh dengan kategori tinggi menurut skoring
Morse Fall Scale atau Humpty Dumpty dipasangkan klip bewarna kuning
pada gelang pasien.
Panduan ini diterapkan kepada semua pasien rawat inap, rawat
jalan, dan pasien yang akan menjalani suatu prosedur. Pelaksana
panduan ini adalah para tenaga kesehatan medis, paramedis (perawat
dan bidan), penunjang medis, administrasi dan staf pendukung yang
bekerja di rumah sakit.
Tujuan utama tanda pengenal ini adalah untuk mengidetifikasi
pemakainya.

Tanda

pengenal

ini

digunakan

pada

proses

untuk

mengidentifikasi pasien ketika pemberian obat, darah atau produk darah,


pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis atau
pemberian pengobatan atau tindakan lain maupun suatu prosedur.

Panduan Identifikasi Pasien TKPRS RSUD SEKAYU

Page 3

BABIII
TATA LAKSANA
3.1 Prosedur Identifikasi Pasien Dengan Gelang Pengenal
Setiap pasien wajib memiliki dan memakai gelang pengenal
selama menjalani perawatan di rumah sakit dan hanya boleh dilepas
saat pasien pulang/keluar dari rumah sakit. Gelang pengenal di
pasang oleh perawat IGD atau Poliklinik ketika pasien masuk dan
melakukan pengecekan awal sebelum gelang pengenal terpasang
berupa :
a. Gelang

pengenal

mencakup

detail

wajib

yang

dapat

mengidentifikasi pasien yaitu:


Untuk pasien yang mempunyai / ada identitas :
1. Nama pasien dengan minimal 2 suku kata
2. Tanggal lahir pasien (tanggal/bulan/tahun)
3. Nomor rekam medis pasien
b. Detail lainnya adalah warna gelang pengenal yaitu :
1. Gelang pasien sesuai dengan jenis kelaminnya :
Gelang warna biru untuk laki-laki
Gelang warna merah jambu untuk perempuan
2. Jika pasien memiliki alergi, baik alergi makanan ataupun obatobatan, dipasangkan klip bewarna merah pada gelang pasien
3. Untuk pasien dengan resiko jatuh kategori tinggi menurut
skoring Morse Fall Scale atau Humpty Dumpty, dipasangkan
klip bewarna kuning pada gelang pasien
c. Nama pasien tidak boleh disingkat, nama harus sesuai dengan
yang tertulis di rekam medis
d. Gelang pengenal jangan pernah dicoret atau ditulis ulang, ganti
gelang pengenal jika terdapat kesalahan penulisan data

Panduan Identifikasi Pasien TKPRS RSUD SEKAYU

Page 4

3.2 Prosedur Pemakaian Gelang


a. Persiapkan gelang / klip resiko jatuh / klip alergi.
b. Jelaskan prosedur identifikasi dan tujuan pemasangan gelang
pasien.
c. Pasien harus diinformasikan akan resiko yang dapat terjadi jika
gelang identifikasi tidak dipakai. Alasan pasien harus dicatat pada
rekam medis
d. Periksa ulang 3 detail data di gelang pengenal sebelum
dipakaikan ke pasien.
e. Pakaikan gelang pengenal di pergelangan tangan pasien yang
dominan (jika salah satu tangan pasien terpasang infus,
pasangkan pada pergelangan tangan yang lain), pastikan gelang
terpasang dengan baik dan nyaman untuk pasien.
f. Jika tidak dapat dipakaikan dipergelangan tangan, pakaikan di
pergelangan kaki, pada situasi dimana tidak dapat dipasang
dipergelangan kaki, gelang pengenal dapat dipakaikan di baju
pasien di area yang jelas terlihat, gelang pengenal harus
dipasang ulang jika baju pasien diganti dan harus selalu
menyertai pasien sepanjang waktu (hal ini harus dicatat di rekam
medis pasien).
g. Pada kondisi tidak memakai baju, gelang pengenal harus
menempel pada badan pasien dengan menggunakan perekat
transparan/tembus pandang (hal ini harus dicatat di rekam medis
pasien).
h. Saat

menanyakan

identitas

pasien

selalu

menggunakan

pertanyaan terbuka, misalnya: Siapa nama anda? (jangan


menggunakan pertanyaan tertutup, seperti : Apakah nama anda
Ibu Susi?). Jika pasien tidak mampu memberitahukan namanya
(misalnya pada pasien tidak sadar, bayi, disfasia, dan gangguan
jiwa), verifikasi identitas pasien kepada keluarga/pengantarnya.
Jika mungkin gelang pengenal jangan dijadikan satu-satunya
bentuk identifikasi sebelum dilakukan suatu intervensi. Tanya

Panduan Identifikasi Pasien TKPRS RSUD SEKAYU

Page 5

ulang nama dan tanggal lahir pasien, kemudian bandingkan


jawaban pasien dengan data yang tertulis di gelang pengenalnya.
3.3 Evaluasi idenfikasi dan pengecekan gelang pengenal
a. Gelang pengenal harus dipakai oleh semua pasien selama
perawatan di Rumah Sakit
b. Pengecekan gelang pengenal dilakukan tiap kali pergantian jaga
perawat
c. Sebelum pasien ditrasnfer ke unit lain, lakukan identifikasi
dengan benar dan pastikan gelang pengenal terpasang dengan
baik
d. Unit yang menerima transfer pasien harus menanyakan ulang
identitas pasien dan membandingkan data yang diperoleh
dengan yang tercantum di gelang pengenal
e. Jika gelang pengenal terlepas, segera berikan gelang pengenal
yang baru
f. Gelang pengenal hanya boleh dilepas saat pasie keluar/pulang
dari rumah sakit
g. Pada kasus pasien yang tidak menggunakan gelang pengenal,
hal ini dapat disebabkan :
Menolak penggunan gelang pengenal
Gelang pengenal menyebabkan iritasi kulit
Gelang pengenal terlalu besar
Pasien melepas gelang pengenal
Pasien harus diinformaskan akan risiko yang dapat terjadi jika
gelang pengenal tidak dipakai, alasan pasien harus dicatat
pada rekam medis
Jika pasien menolak menggunakan gelang pengenal, petugas
harus

lebih

waspada

dan

mencari

cara

lain

untuk

mengidentifikasi pasien dengan benar sebelum dilakukan


prosedur kepada pasien.

Panduan Identifikasi Pasien TKPRS RSUD SEKAYU

Page 6

3.4 Prosedur identifikasi pada pasien dengan keadaan khusus


a. Pasien bayi baru lahir atau neonatus
Untuk bayi baru lahir yang masih belum diberi nama, data
digelang pengenal berisikan jenis kelamin bayi, nama ibu,
tanggal lahir bayi dan nomor rekam medis bayi
Saat nama bayi sudah didaftarkan, gelang pengenal berisi
data ibu dapat dilepas dan di lapor ke perawat untuk diganti
dengan pengenal yang berisikan data bayi
Gunakan gelang pengenal bewarna merah muda (pink) untuk
bayi perempuan dan biru untuk bayi laki-laki
b. Pasien dengan nama yang sama di ruang rawat
Jika terdapat pasien dengan nama yang sama, harus
dikonfirmasikan kepada perawat yang bertugas setiap kali
pergantian jaga
Berikan label/penanda pada pasien dengan nama yang sama
dilembar

pencatatan,

lembar

obat-obatan,

dan

lembar

tindakan
Kartu penanda pasien dengan nama yang sama harus
dipasang di tempat tidur pasien agar petugas dapat
memverifikasi identitas pasien
c. Pasien yang identitasnya tidak diketahui
Pasien akan diberi gelang sesuai jenis kelamin berisi
o Nama pasien dibuat (Nn. X / Ny. X / Tn. X)
o Tanggal lahir dibuat tanggal 1, bulan Januari, untuk tahun
dibuat perkiraan (mis : 01 Januari 1967)
o Nomor rekam medis
Saat pasien sudah dapat diidentifikasi, berikan gelang
pengenal baru dengan identitas
d. Pasien rawat jalan
Tidak perlu menggunakan gelang pengenal
Sebelum melakukan suatu prosedur/terapi, tenaga medis
harus menanyakan identitas pasien berupa nama dan tanggal

Panduan Identifikasi Pasien TKPRS RSUD SEKAYU

Page 7

lahir. Data ini harus dikonfirmasi dengan yang tercantum pada


rekam medis
Jika

pasien

adalah

rujukan

dari

dokter

umum/puskesmas/layananan kesehatan lainnya, surat rujukan


harus berisi identias pasien berupa nama lengkap, tanggal
lahir, dan alamat. Jika data ini tidak ada, prosedr/terapi tidak
dapat dilaksanakan.
Jika pasien rawat jalan tidak dapat mengidentifikasi dirinya
sendiri,

verifikasi

data

dengan

menanyakan

keluarga/pengantar pasien.
e. Pasien yang meninggal
Pasien yang meninggal di ruang rawat rumah sakit harus
dilakukan konfirmasi terhadap identitasnya dengan gelang
pengenal dan rekam medis (sebagai bagian dari proses
verifikasi kematian).
3.5 Prosedur yang membutuhkan identifikasi pasien dengan benar
a. Berikut adalah beberapa prosedur yang membutuhkan identifikasi
pasien :
Pemberian obat-obatan
Prosedur

pemeriksaan

radiologi

(rontgen,

MRI,

dan

sebagainya)
Prosedur pembedahan dan prosedur invasif lainnya
Transfusi darah
Pengambilan

sample

(misalnya

darah,

urin,

tinja

dan

sebagainya)
Transfer pasien
Konfirmasi kematian
Tindakan prosedur lainnya
b. Para staf RS harus mengkonfirmasi identifikasi pasien dengan
benar dengan menanyakan nama dan tanggal lahir pasien,
kemudian membandingkannya dengan yang tercantum di rekam

Panduan Identifikasi Pasien TKPRS RSUD SEKAYU

Page 8

medis dan gelang pengenal. Jangan menyebutkan nama, tanggal


lahir,

dan

alamat

pasien

dan

meminta

pasien

untuk

mengkonfirmasi dengan jawaban ya/tidak.


c. Jangan melakukan prosedur apapun jika pasien tidak memakai
gelang pengenal. Gelang pengenal harus dipakaikan ulang oleh
perawat yang bertugas

menangani pasien secara personal

sebelum pasien menjalani suatu prosedur.


d. Identifikasi

pasien

yang

menjalani

prosedur

pemeriksaan

radiologi yaitu :
Operator harus memastikan identitas pasien dengan benar
sebelum menjalani prosedur dengan cara :
1. Meminta pasien dengan menyebutkan nama lengkap dan
tanggal lahirnya
2. Periksa dan bandingkan data pada gelang pengenal
dengan rekam medis, jika data yang diperoleh sama,
lakukan prosedur tindakan yang akan dilakukan
3. Jika terdapat 2 pasien di departemen radiologi dengan
nama yang sama, periksa ulang identitas dengan melihat
alamat rumahnya.
4. Jika data pasien tidak lengkap, informasi lebih lanjut harus
diperoleh sebelum radiasi (exposure) dilakukan.
e. Identifikasi pasien yang menjalani operasi :
Petugas di kamar operasi harus mengkonfirmasi identitas
pasien
Jika diperlukan untuk melepas gelang pengenal selama
dilakukan operasi, tugaskanlah seorang perawat dikamar
operasi untuk bertanggung jawab melepas dan memasang
kembali gelang pengenal pasien
Gelang pengenal yang dilepas harus ditempelkan didepan
rekam medis pasien

Panduan Identifikasi Pasien TKPRS RSUD SEKAYU

Page 9

f. Identifikasi pengambilan dan pemberian produk/komponen darah


Identifikasi

pengambilan,

pengiriman,

penerimaan,

dan

penyerahan komponen darah (transfusi) merupakan tanggung


jawab petugas yang mengambil darah
Dua orang staf RS yang kompeten harus memastikan
kebenaran, data demografik pada kantong darah, jenis darah,
golongan darah pada pasien dan yang tertera pada kantong
darah, waktu kadaluarsanya, dan identitas pasien pada
gelang pengenal.
Staf RS harus meminta pasien untuk menyebutkan nama
lengkap dan tanggal lahirnya
Jika staf RS tidak yakin/ragu akan kebenaran identitas pasien,
jangan lakukan tarnsfusi darah sampai diperoleh kepastian
identitas pasien dengan benar.
3.6 Macam-macam gelang identifikasi
Gelang/klip identifikasi yang ada di RSUD Sekayu yaitu :
a. Gelang bewarna merah muda/pink untuk pasien yang berjenis
kelamin perempuan
b. Gelang bewarna biru untuk pasien yang berjenis kelamin laki-laki
c. Klip bewarna kuning untuk pasien dengan resiko jatuh kategori
tinggi
Catatan : semua pasien harus dikaji apakah mereka beresiko
tinggi jatuh dan dicatat pada rekam medis pasien.
d. Klip bewarna merah untuk pasien dengan alergi tertentu (obat
dan makanan)
Catatan : semua pasien harus dikaji/ditanyakan apakah mereka
memiliki alergi tertentu. Semua jenis alergi harus dicatat pada
rekam medis pasien.

Panduan Identifikasi Pasien TKPRS RSUD SEKAYU

Page 10

3.7 Melepas gelang pengenal


a. Gelang pengenal hanya dilepas pada saat pasien pulang atau
keluar dan rumah sakit
b. Klip alergi (yang bewarna merah), hanya dilepas saat pasien
pulang atau keluar rumah sakit.
c. Klip resiko jatuh (yang bewarna kuning), hanya dilepas saat
pasien tidak mempunyai resiko jatuh dengan kategori tinggi.
d. Yang bertugas melepas gelang pengenal adalah perawat yang
bertanggung jawab terhadap pasien selama masa perawatan di
rumah sakit (PPJP).
e. Gelang

pengenal

dilepas

setelah

semua

proses

selesai

dilakukan, proses ini meliputi pemberian obat-obatan kepada


pasien dan pemberian penjelasan mengenai rencana perawatan
selanjutnya kepada pasien dan keluarga, juga setelah keluarga
menyelesaikan pembayaran dengan menunjukkan bukti kuitansi.
f. Gelang pengenal yang sudah tidak terpakai dilampirkan/dijepret
pada rekam medis pasien
g. Terdapat kondisi-kondisi yang memerlukan pelepasan gelang
pengenal sementara (saat masih dirawat di rumah sakit) misalnya
lokasi

pemasangan

gelang

pengenal

mengganggu

suatu

prosedur, segera setelah prosedur selesai dilakukan, gelang


pengenal dipasang kembali.

Panduan Identifikasi Pasien TKPRS RSUD SEKAYU

Page 11

BAB IV
PENCATATAN (DOKUMENTASI) DAN PELAPORAN
4.1 Sistem pencatatan dan pelaporan dari identifikasi pasien di
RSUD Sekayu adalah :
a. Semua pasien mempunyai gelang identifikasi, yang berisi nama,
nomor rekam medik dan tanggal lahir. Dipasang oleh perawat
IGD dan Rawat Jalan ketika pasien masuk dan jika ada
identifikasi yang salah, segera laporkan ke bagian rekam medis
untuk perbaikan.
b. Pasien yang alergi dilakukan pelaporan, dipasangkan klip
bewarna merah dan didokumentasikan jenis alerginya di rekam
medis.
c. Pasien dengan resiko jatuh kategori tinggi menurut skoring Morse
Fall Scale atau skoring Humpty Dumpty dilakukan pelaporan,
dipasanglan klip bewarna kuning dan didokumentasikan di rekam
medis.
d. Pada setiap pergantian jaga di ruang rawat inap, perawat yang
bertanggung jawab terhadap pasien tersebut memastikan apakah
gelang pasien masih terpasang atau tidak, jika ditemukan gelang
tidak terpasang atau rusak segera dilapor ke rekam medis untuk
dibuatkan gelang baru.
e. Apabila pasien berpindah ruangan atau unit, gelang pengenal
harus

dievaluasi

ulang

antara

perawat,

dimana

perawat

ruangan/unit yang lama memberikan informasi tentang status


yang telah diidentifikasi selama pasien di rawat di ruang rawat
inap yang lama kepada perawat di ruangan/unit yang baru. Setiap
terjadi kesalahan ataupun kehilangan serta kasus baru dilakukan
pelaporan dan gelang identifikasi diminta dari bagin rekam medis.
f. Pasien yang gelangnya dilepas untuk keperluan prosedur
dilaporkan dan didokumentasikan di rekam medis, perawat di
kamar operasi bertanggung jawab melepas dan memasang

Panduan Identifikasi Pasien TKPRS RSUD SEKAYU

Page 12

kembali gelang pengenal pasien, gelang pengenal yang dilepas


harus ditempelkan di depan rekam medis pasien. Jika gelang
tidak bisa dipakai lagi segera gantikan di rekam medis.
g. Apabila pasien akan dievakuasi ke RS lain maka perawat yang
bertanggung jawab terhadap pasien tersebut berhak memutuskan
atau membuka gelang pasien dan diberikan ke bagian rekam
medis untuk di dokumentasikan.
h. Pada

kejadian

salah

identifikasi

pasien

atau

keselahan

pemberian gelang pengenal dilakukan pencatatan. Perawat yang


menyaksikan akan mengisi laporan kejadian (Incident Report)
dan meneruskan laporan ini ke bagian tim keselamatan pasien
(TKPRS) RSUD Sekayu.
i. Apabila sistem identifikasi dan pemberian gelang pengenal sudah
benar, namun masih terjadi keselahan tindakan dilakukan
pencatatan dan pelaporan kejadian (Incident Report) ke bagian
tim

keselamatan

pasien

(TKPRS)

RSUD

Sekayu

untuk

ditindaklanjuti sesuai kesalahan yang terjadi.


4.2 Pelaporan insiden/kejadian kesalahan identifikasi pasien
a. Setiap petugas yang menemukan adanya kesalahan dalam
identifikasi pasien harus segera melapor kepada petugas yang
berwenang di ruang rawat/departemen tersebut, kemudian
melengkapi laporan insiden.
b. Petugas harus berdiskusi dengan kepala instalasi atau manager
tentang pemilihan cara terbaik dan siapa yang memberitahukan
kepada pasien/keluarga mengenai kesalahan yang terjadi akibat
kesalahan identifikasi.
c. Contoh kesalahan yang dapat terjadi adalah :
Kesalahan penulisan alamat di rekam medis
Kesalahan informasi / data di gelang pengenal
Tidak adanya gelang pengenal pasien
Misidentifikasi data / pencatatan di rekam medis

Panduan Identifikasi Pasien TKPRS RSUD SEKAYU

Page 13

Misidentifikasi pemeriksaan radiologi/rontgen


Misidentifikasi laporan investigasi
Misidentifikasi perjanjian (appointment)
Registrasi ganda saat masuk rumah sakit
Salah memberikan obat ke pasien
Pasien menjalani prosedur yang salah
Salah pelabelan identitas pada sampel darah
d. Kesalahan juga termasuk insiden yang terjadi akibat adanya
misidentifikasi, dengan atau tanpa menimbulkan bahaya, dan
juga insiden yang hampir terjadi di mana misidentifikasi terdeteksi
sebelum dilakukan suatu prosedur.
e. Beberapa penyebab umum terjadinya misidentifikasi adalah :
Kesalahan pada administrasi / tata usaha
1. Salah memberikan label
2. Kesalahan mengisi formulir
3. Kesalahan memasukkan nomor / angka pada rekam medis
4. Penulisan alamat yang salah
5. Pencatatan yang tidak benar/yang tidak tepat/tidak terbaca
Kegagalan verifikasi
1. Tidak adekuatnya/tidak adanya protokol verifikasi
2. Tidak mematuhi protokol verifikasi
Kesulitan komunikasi
1. Hambatan akibat penyakit pasien, kondisi kejiwaan pasien,
atau keterbatasan bahasa
2. Kegagalan untuk pembacaan kembali
3. Kurangnya kultur atau budaya organisasi
f. Jika terjadi insiden akibat kesalahan identifikasi pasien, lakukan
hal berikut ini:
Pastikan keamanan dan keselamatan pasien
Pastikan bahwa tindakan pencegahan cedera telah dilakukan
Jika suatu prosedur telah dilakukan pada pasien yang salah
atau dilakukan di tempat yang salah, para klinisi harus

Panduan Identifikasi Pasien TKPRS RSUD SEKAYU

Page 14

memastikan bahwa langkah-langkah yang penting telah


diambil untuk melakukan prosedur yang tepat pada pasien
yang tepat.

Panduan Identifikasi Pasien TKPRS RSUD SEKAYU

Page 15

BAB V
PENUTUP
Dengan adanya panduan identifikasi pasien ini maka diharapkan
keselamatan pasien di RSUD Sekayu dapat lebih ditingkatkan. Selain itu,
dengan mencegah kesalahan pemberian obat, pemeriksaan klinis,
tindakan

lain

maupun

suatu

prosedur

diharapkan

dapat

lebih

meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pasien dirawat di RSUD


Sekayu.

Panduan Identifikasi Pasien TKPRS RSUD SEKAYU

Page 16

Panduan Identifikasi Pasien TKPRS RSUD SEKAYU

Page 17

Anda mungkin juga menyukai