Anda di halaman 1dari 17

Nama : Muhammad Iqbal

Nim : C1458201032
TUGAS MULTIMEDIA

Pengertian CGI (Computer Graphic Image)

Computer-generated image(juga dikenal sebagai CGI) adalah penerapan bidang komputer


grafis, atau lebih khusus, grafis 3D komputer untuk efek khusus dalam film, program televisi,
commercials, simulators dan simulasi umumnya, dan media cetak. Video game biasanya
menggunakan real-time komputer grafis (jarang disebut sebagai CGI), tetapi juga termasuk pra-

diberikan memotong adegan dan intro film yang dimana itu akan menjadi cirri khas aplikasi
CGI. Ini kadang-kadang disebut sebagai FMV (Full motion video).
CGI digunakan untuk efek visual komputer karena efek yang dihasilkan akan lebih
terkontrol dibandingkan lainnya berdasarkan proses fisik, seperti membangun miniatures untuk
efek gambar atau mempekerjakan tambahan untuk adegan keramaian, dan karena itu
memungkinkan penciptaan gambar yang tidak layak menggunakan teknologi lain. Hal ini dapat
juga mengizinkan seorang seniman atau produser untuk menghasilkan konten tanpa
menggunakan aktor, pelayanan yang mahal.
Komputer seperti perangkat lunak 3ds Max, dan open source Blender, LightWave 3D,
dan Maya Softimage AutoDesk digunakan untuk membuat gambar yang dihasilkan komputer
untuk film, dll. Penerimaan software CGI dan peningkatan kecepatan komputer telah diizinkan
seseorang dan perusahaan-perusahaan kecil untuk menghasilkan sebuah profesional grade film,
permainan, dan seni rupa dari rumah komputer. Hal ini yang telah membawa tentang Internet
subkultur dari CGI itu sendiri dengan set global selebriti, clichs, teknis dan kosa kata.

Penggunaan CGI(Computer Graphic Imagery) Dalam Dunia Film


Kalau kita tengok ke belakang, Toy Story (1995), film debutan Pixar yang dibiayai dan
dipasarkan The Walt Disney Company itu sukses besar sebagai film pertama yang secara penuh
menggunakan teknologi komputer. Sejak saat itu studio animasi digital lain seperti Blue Sky
Studios (Fox), DNA Productions (Paramount Pictures and Warner Bros.), Onation Studios

(Paramount Pictures), Sony Pictures Animation (Columbia Pictures), DreamWorks, dan yang
lainnya tak mau ketinggalan untuk memproduksi film sejenis.
Tentu tak sedikit dari kita yang mempertanyakan dengan teknologi apa dan bagaimana
film-film kreatif ini dibuat. Ternyata, kunci pembuatan film-film ini adalah sebuah aplikasi
komputer grafis yang disebut computer generated imagery (CGI). Dengan perangkat lunak ini
bisa diciptakan gambar 3D lengkap dengan berbagai efek yang dikehendaki. Beberapa software
CGI populer antara lain Art of Illusion (bisa di-download di sourceforce.net), Maya, Blender, dan
lain-lain.

Sejarah CGI

Teknologi CGI mula-mula diperkenalkan pada tahun 1973 pada film Westworld. Film
hasil karya Michael Crichton ini merupakan film pertama yang menggunakan citra digital
komputer sebagai bagian dari filmnya. Dikisahkan, di dunia Westworld, dimana semua tokohnya
adalah robot (yang secara kebetulan mirip dengan kisah Surrogates). Salah satu tokohnya, robot
Gunslinger (diperankan oleh Yul Brynner), mengalami kerusakan sehingga berusaha membunuh
pengunjung Westworld. Komputer digunakan untuk menggamabarkan point of view dari
Gunslinger secara 2D. Untuk setiap scene 10 detik dari sudut pandang si Ginslinger ini

dibutuhkan

waktu

jam

proses.

Westworld

Walaupun teknologi CGI yang digunakan saat ini adalah teknologi 2D, namun ini merupakan
suatu terobosan baru dalam dunia film yang menggunakan CGI. Pada tahun 1976, film
Futureworld yang merupakan sequel dari film Westworld, mengawali penggunaan CGI 3D untuk

menganimasikan tangan dan wajah. Film laris Star Wars, pada tahun 1977 juga menggunakan
teknologi CGI 3D untuk scene DeathStar, dan pada tahun 1978, untuk kali pertamanya dibuat
film yang menggunakan teknologi CGI secara keseluruhan, yaitu The Works (film ini tidak
pernah

selesai).

Teknologi CGI berhasil memukau publik melalui film Jurassic Park karya Stephen Spielberg
pada tahun 1993. Atas kecanggihan penggunaan CGI 3D pada visualisasi dinosaurus, film ini
menjadi box office dan memenangi 3 piala Oscar, yang salah satunya untuk kategori Visual
Effect.

Dengan berkembangnya teknologi komputer dan software, pada tahun-tahun berikutnya


teknologi CGI 3D digunakan dengan lebih fantastis. Film-film box office yang tercatat
menggunakan teknologi CGI ini adalah Terminator, Harry Potter, The Lord of The Rings,
Spiderman, King Kong, The Dark Knight, Iron Man, Transformer, dan The Curious Case of
Benjamin Button.
Teknologi CGI biasa dipakai dalam pembuatan film, program televisi, dan beberapa iklan
komersial, termasuk media cetak. Aplikasi ini memberikan kualitas grafis yang sangat tinggi
dengan efek yang lebih terkontrol daripada metode konvensional seperti membuat miniatur
untuk pembuatan adegan kecelakaan yang dramatis atau menambah aktor figuran untuk
menggambarkan suasana keramaian penuh sesak.
Di tahun 1991 film Terminator 2: Judgement Day yang dibintangi Gubernur California
sekarang Arnold Schwarzeneger membuat decak kagum penonton dengan efek morphing

(perubahan dari satu wajah/bentuk ke wajah/bentuk yang lain secara halus) dan liquid metal si
penjahat pada beberapa aksinya. Dua tahun kemudian film legendaris tentang dinosaurus,
Jurassic Park juga memberikan efek visual yang mengagumkan pada makhluk purba itu
sehingga tampak betul-betul hidup. Jurassic Park membawa revolusi pada industri perfilman
dan Hollywood bertransisi dari animasi konvensional menjadi teknik digital.
Tahun berikutnya, Forrest Gump, film drama dengan aktor tersohor Tom Hanks, juga
memanfaatkan teknologi CGI untuk efek menghilangkan salah satu kaki Letnan Dan (dimainkan
Gary Sinise) agar tampak pincang betulan. Efek lainnya adalah pergerakan bola ping-pong yang
sangat cepat ketika dimainkan oleh Tom Hanks. Bahkan, adegan dengan efek bulu melayang di
udara merupakan garapan sebuah studio animasi di Bandung.
Digital grading
CGI pun semakin mendarah daging dalam industri perfilman modern selanjutnya. Mulai
tahun 2000-an, CGI memegang peran dominan untuk pemberian efek visual pada sebuah
film.Teknologinya pun berkembang sehingga memungkinkan dalam sebuah adegan berbahaya,
sang aktor digantikan oleh aktor ciptaan komputer dengan perbedaan yang tidak kentara. Figuran
yang diciptakan dengan komputer seperti pada triloginya Peter Jackson, Lord of The Ring, pun
banyak dipakai untuk menciptakan adegan keramaian penuh sesak, tentu dengan bantuan
perangkat lunak simulasi.
Salah satu efek CGI dalam film yang kurang dikenal, namun penting, adalah digital
grading. Dengan efek ini warna asli hasil shooting direvisi menggunakan perangkat lunak untuk
memberikan kesan sesuai dengan skenario. Contohnya wajah Sean Bean (pemeran Boromir)

dalam The Lord of the Rings: the Two Tower ketika mati dibuat lebih pucat. Jadi, tidak dengan
trik kosmetik, tetapi dengan polesan komputer.
Lantas, bagaimana dengan mimik wajah yang bisa mengekspresikan perasaan haru,
sedih, ataupun gembira pada tokoh ciptaan komputer? Dalam pembuatannya, animasi komputer
mengkombinasikan vektor grafik dengan pergerakan yang sudah terprogram. Bagian-bagian
utama seperti pada wajah, tangan, kaki, dll terdiri dari sejumlah variabel animasi yang akan
dikendalikan dengan pemberian nilai tertentu untuk menampilkan ekspresi atau mimik wajah
yang dikehendaki. Tokoh Woody dalam Toy Story terdiri dari 700 variabel animasi dengan 100
variabelnya sendiri untuk wajahnya saja. Jadi, tidak heran berbagai ekspresi wajah seperti
tertawa, terkejut, dan sedih bisa dibuat dengan mempermainkan 100 variabel tadi. Cukup mahal
Sekumpulan variabel dengan nilai yang berubah pada setiap frame yang ditampilkan
berurutan menjadi kontrol pergerakan figur tersebut. Hebatnya, animator Toy Story
mengendalikan variabel-variabel animasinya secara manual. Bisa jadi, bagi seorang animator
yang berbakat, terampil dan berpengalaman malah menghasilkan efek yang lebih bagus
dibanding acting orang asli.

Kalau dilihat dari ukurannya, satu frame CGI untuk film biasanya dibuat berukuran 1,46
megapiksel. Contohnya, Toy Story berukuran 1536 x 922 (1,42 megapiksel). Bayangkan saja,
ternyata waktu yang dibutuhkan untuk rendering tiap frame sekira 2-3 jam, bahkan bisa 10 kali
lebih lama untuk menciptakan adegan yang sangat kompleks. Meskipun kecepatan CPU makin
tinggi, tidak banyak mengubah waktu yang dibutuhkan karena mereka akan membuat adegan

yang lebih kompleks lagi untuk hasil yang lebih bagus lagi. Kendati demikian, dengan
peningkatan eksponensial kecepatan CPU, teknologi CGI juga makin potensial ke depan.

Sebagai gambaran, untuk pembuatan film Madagascar, para teknisi menggunakan 2.500
komputer Linux Cluster yang dipasang di dua studio Dream Works dan lab penelitian komputer
Hewlett Packard di Palo Alto, California. Komputer sebanyak itu digunakan untuk tugas besar
siang malam rendering frame demi frame film berukuran gigabit. Untuk membuat film
Madagascar sampai jadi, dibutuhkan waktu lebih dari 11 juta jam.

Menurut Andy Hendrickson, kepala produksi DreamWorks, separuh dari anggaran biaya
produksi yang kabarnya mencapai 90 juta dolar AS dipergunakan untuk animasi komputer.
Dalam produksinya itu DreamWorks sekaligus menciptakan beberapa teknik yang bisa
digunakan lagi untuk film-film animasi selanjutnya.
Persaingan itu tidak hanya di era 3D sekarang. Namun, di era animasi 2D dulu pun juga
terjadi persaingan secara ketat. Topik ini sangat menarik untuk diperbincangkan. Di dalam
tulisan ini saya akan menulis hal-hal yang berkaitan dengan dunia animasi. Kita tahu bahwa
sesuatu rangkaian gambar dengan memanfaatkan teknik animasi sehingga menghasilkan sesuatu
yang terlihat hidup dan bergerak disebut dengan animasi. Masih banyak pengertian animasi yang
dapat kita ketahui. Dunia film animasi yang akan saya bicarakan disini adalah animasi-animasi
dalam bentuk kartun.

Kita ketahui bahwa animasi tidak akan jauh-jauh dari Disney. Animasi pertama kali
dihasilkan pada tahun 1901 dan diciptakan oleh seorang lelaki bernama Walter Disney. Ia
mendirikan sebuah perusahaan yang kian lama semakin merajai dunia kartun. Perusahaan yang
menjadi rajanya animasi, Walt Disney. Sudah ratusan film kartun yang sudah diciptakan oleh
perusahaan besar ini. Akibatnya, terbentuk suatu pikiran di masyarakat, jika kita ngomongin film
kartun maka kita ngomongin Disney.
Animasi 2D terus dikonsumsi oleh para animator-animator dunia. Selain Disney, perusahaan lain
yang menggunakan animasi 2D adalah Nickelodeon. Nickelodeon menciptakan beberapa filmfilm kartun, salah satu yang menjadi icon juga adalah SpongeBob Square Pants. Masih banyak
perusahaan-perusahaan lain yang mengikuti jejak Walt Disney dalam menciptakan film-film
kartun berbasis 2D. Kita ketahui, teknologi selalu berjalan maju ke depan. Teknik animasi
berbasis 2D pun mempunyai saingan, yakni teknik animasi dengan basis 3D. Film-film animasi
dengan 3D mempunyai keunggulan yang lebih dibandingkan dengan 2D. Teknik modern ini
menjadikan film-film animasi kartun lebih real, bernyawa dan lebih hidup tentunya. Dengan
bantuan teknologi CGI (Computer Generated Imagery), film-film kartun terlihat lebih bernyawa
dan nyata.
Kita semua pastinya pernah menyaksikan film-film photo realistic animation yang
mendorong kita untuk membayangkan bagaimana cara membuatnya. Adegan air laut terbelah
dan membentuk gelombang setinggi menara tertinggi di dunia. akibat tumburan meteor sebesar
kota New York dan siap menyelimuti kota terbesar di dunia dan merobohkan gedung-gedung
pencakar langit dalam film Deep Impact yang begitu realistis membuat kita bertanya-tanya
bagaimana proses pembuatannya? Begitu juga dengan adegan kota yang tertutup badai salju
dalam film The Day After Tomorrow. Ada yang menebak dibuat miniatur kecil yang semirip

mungkin dengan aslinya kemudian disiram dengan air sehingga terlihat seperti adegan-adegan
spektakuler itu. Adalah teknologi komputer grafis yang membantu berbagai macam hal yang
terlalu mahal dan tak mungkin untuk dibuat dalam film, iklan, dan video games menjadi nyata.
Teknologi visual effect pada berbagai macam software 3 dimensi dan software-software
pendukung lainnya yang membuat kita terhenyak ketika menyaksikan adegan seolah-olah bumi
mengalami kiamat. Mungkin anda mulai berpikir apa hubungannya hal-hal semacam itu dengan
fotografi? Di negara-negara barat teknologi canggih atau yang kini sering disebut dengan CGI
mulai diaplikasikan pada bidang fotografi. Berbagai obyek yang terlalu sulit atau mahal dibuat
dengan fotografi diciptakan melalui CGI.
CGI atau yang disebut juga Computer-generated imagery adalah sebuah visual-visual baik
berbentuk still foto maupun film/ iklan/ interactive element dalam website yang diciptakan
dengan software-software komputer grafis. Visual-visual yang dihasilkan melalui proses CGI
biasanya mengedepankan unsur photo-realistic atau kemiripan dengan aslinya. (ComputerGenerated Imagery). Teknologi CGI ini membuat gambar yang dihasilkan lebih bagus dan
terlihat seperti nyata. Glen Taylor, pendiri sekaligus direktur operasional Taylor James, sebuah
perusahaan CGI yang berdomisili di Inggris mengatakan bahwa kini kita bisa menjumpai banyak
gambar yang dihasilkan dengan CGI, baik sebagian ataupun secara keseluruhan. Mulai dari film
animasi, video & computer game, special effects pada film & iklan TV, konten interaktif pada
website dan dalam pembuatan sebuah visual fotografi.
ketika menggunakan fotografi dalam membuat sebuah visual, maka obyek yang
didapatkan adalah apa adanya. Ketika kita menginginkan sedikit perubahan dan penyesuaian
maka diperlukan pemotretan ulang. Gley Taylor dari Taylor James (pembuat CGI pertama)

memberi contoh sebuah project Motorola yang mereka kerjakan, project tersebut berawal dari
hanya image untuk iklan cetak.
CGI sebuah obyek visual dapat digunakan kembali dengan merubah pencahayaan,
kamera /framing dan juga menambahkan gerakan untuk keperluan media TV. Teknologi CGI
yang dimiliki oleh Dreamworks lebih banyak dipakai dalam film non-animasi. Contoh kehebatan
teknologi buatan Dreamworks bisa kita lihat di film Jurasic Park atau Men In Black.

Rupanya Dreamworks mau juga merambah ke dunia animasi. Gebrakan pertama mereka ya Antz
itu. Sejak saat itu mulai deh antara Pixar dan Dreamworks saling kebut-kebutan untuk membuat
film animasi.

Tidak semua film ciptaan komputer berjalan mulus menjadi box office di pasaran.
Contohnya, film yang dikembangkan dari sebuah game yaitu Final Fantasy: The Spirit Within
(2001). Meski terkenal sebagai film pertama yang menciptakan tokoh manusia dengan CGI, tapi
pasar tak antusias menyambutnya. Tak heran bila setelah produksi ke-2 Final Flight of the
Osiris sebuah film pendek sebagai prolog film The Matrix Reloaded, Square Pictures gulung
tikar.
Pengembangan teknologi CGI terus dilaporkan setiap tahun pada konferensi tahunan
SIGGRAPH mengenai komputer grafis dan teknik interaktif yang dihadiri oleh puluhan ribu
profesional komputer. Di sini para tokoh di balik penciptaan animasi-animasi bertemu. Bukan hal

yang tidak mungkin suatu hari kelak para animator Indonesia pun akan banyak berbicara di
pentas dunia.
Tahun 1985

Karakter CG lengkap pertama muncul dalam film Young Sherlock


Holmes karya Steven Spielberg.
Tahun 1991

Dalam Terminator 2: Judgment Day terdapat efek spesial yang dibuat


dengan CGI selama 5,5 menit. Semua efek di film ini dibuat secara digital.
Tahun 1993

Film Jurrasic
Park juga
menggunakan
efek CGI dan animatronik dinosaurus dalam ukuran raksasa.

Teknologi visual effect yang digunakan dalam membuat sebuah karya film memang
sangat membantu para pembuatnya. Selain untuk mempermudah membuat efek CGI, teknologi
ini dinilai sangat membantu pekerjaan mereka dalam membentuk satu setting pada lokasi
tertentu. Kini para kru film tentu tak perlu capek-capek lagi membuat studio lokasi sendiri.
Apalagi harus berpindah-pindah lokasi syuting hanya demi mengambil adegan yang hanya
sekedar hitungan detik atau menit.
Selain budget pembuatan film menjadi relatif lebih murah, dengan menggunakan visual
effect ini, para pemain film juga dapat menrasakan tantangan ekstra setiap kali melakukan
adegan syuting. Mereka yang sebelumnya berakting pada obyek nyata persis seperti di dalam
film. Kini mereka harus berakting ekstra keras dengan dikelilingi layar hijau yang nantinya akan
diberi efek CGI sebagai sentuhan akhir.
Nah, pertanyaannya disini adalah kenapa harus warna hijau? Kenapa nggak warna yang
lain aja? Buat kalian yang mungkin belum mengetahui apa fungsi dan kegunaan dari Green
Screen ini
1. Penggunaan Green Screen sebenarnya sudah sejak lama diadopsi dalam dunia perfilman
Hollywood

.
2. Dengan menggunakan teknologi green screen ini, objek utama dapat ditempatkan
dimanapun dengan sesuka hati hanya dengan memanipulasi backgroundnya. Teknisnya
yaitu dengan menghilangkan latar belakang hijau dan menggantinya dengan
gambar/video melalui software komputer.
3. Tujuan utama dari penggunaan layar hijau ini adalah untuk menonjolkan objek utama
sekaligus melakukan blocking terhadap latar belakang.
4. Tentunya bukanlah perkara yang mudah bagi para Aktor film untuk berakting dalam
kondisi seperti ini. Para pemainpun dituntut untuk bisa berakting di tengah studio yang
hanya diisi berbagai layar hijau atau biru (blue screen akan dijelaskan dibawah) dan
properti yang sangat minim. Mereka harus mampu membayangkan sendiri seperti apa
setting yang diinginkan sutradara di dalam film nantinya.
5. Udah nonton? Masih Ingat ketika Bill Murray dan Matt Damon menemukan ruang bawah
tanah? Ternyata itu ya nggak gede-gede amat.

6. Teknologi visual effect menggunakan layar hijau ini tentunya akan mampu
memaksimalkan penggambaran visual dalam film sehingga dapat terlihat lebih nyata dan
natural. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa, penggarapan berbagai film saat ini
kebanyakan sudah menggunakan visual effect CGI. Beberapa di antaranya dirasa telah
cukup sukses untuk membuat film tersebut menjadi sangat apik dan memanjakan mata
ketika ditonton.
7. Sebelum maraknya penggunaan green screen, sebenarnya istilah blue screen telah lebih
dahulu populer dan digunakan pada film-film Hollywood.

8. Tapi seiring berjalannya waktu, kini penggunaan Blue screen sudah mulai di tinggalkan.
Kenapa demikian? Karena editing menggunakan warna hijau, baik itu dalam pemisahan
latar dari objek utama maupun saat penetralisiran, terbukti warna hijau yang tersisa
dibagian pinggir objek, lebih mudah mengeditnya ketimbang warna biru.
9. Petro Vlahos, sang pelopor sistem layar hijau dan biru dalam industri perfilman ini. Sulit
untuk bahkan membayangkan bagaimana para aktor akan melakukan apa yang aktor

lakukan saat ini tanpa sejumlah proses dan teknik luar biasa yang beliau pelopori. Semua
profesional efek visual dan penggemar film pasti berutang budi padanya.

Contoh Contoh CGI Dalam Perfilman :


1. Jurassic World Raptor CGI

2. Deadpool Colossus CGI

3. Deadpool

4. Guardian Of the Galaxy

5. District 9

Anda mungkin juga menyukai