Anda di halaman 1dari 1

BAB III

KESIMPULAN

Infeksi Human Papillomavirus (HPV) genital mengalami peningkatan dan


merupakan penyebab viral tersering, pada penyakit menular seksual. HPV adalah
virus DNA epiteliotropik, dengan cara hibridisasi DNA dapat diisolasikan lebih
100 tipe. HPV belum dapat dibiak dalam kultur sel (in vitro), sehingga penelitian
virus tersebut sangatlah terbatas. Infeksi wanita terjadi di vulva, dinding vagina ,
serviks, perianal, perineum, mulut atau bibir. Manifestasi klinis adalah infeksi
HPV subklinis; kutil genital wanita (terdiri dari kondilomata akuminata, kutil
papular, kutil keratotik dan papula flat-topped; lesi skuamosa intraepitelial (SILs).
Bentuk yang berhubungan dengan keganasan genitalia yaitu: Giant condyoma
Buschke Lowenstein, Papulosis Bowenoid. Diagnosis ditegakkan berdasarkan
gejala klinis, sedangkan lesi meragukan dilakukan pemeriksaan penunjang.
Pencegahan dengan kebersihan individu dan pembatasan aktivitas seksual sampai
pasangannya diperiksa dan diobati. Pengobatan secara fisik merusak, sitotoksik
dan tidak ada terapi yang sepenuhnya dapat memberantas HPV, tujuan terapi
adalah menyingkirkan kutil untuk alasan kosmetik, perbaikan tanda dan gejala
dan bukan untuk membasmi HPV. Walaupun sering residif namun prognosisnya
baik.

Anda mungkin juga menyukai