DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
DWINURASITA HARINI
(2014610040)
TRI MANDANI
(2014610143)
ANDRE HASPI PANAMUAN(2014610010)
REYNOLD KRISTIAN
(2014610124)
RONI
(2014610132)
PASKALIA UMI ASTUTI
(2014610116)
PARLINA NUR
(2014610115)
SEPTIANUS HARUN
(2014610136)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah tentang Luka Bakar ini sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan guna memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah ini.
Tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada referensi, buku dan media
massa yang berhubungan dengan persepsi &sensori yang telah membantu dalam penyusun
makalah ini hingga selesai dan juga kami ucapkan banyak terima kasih atas pemberian tugas
ini, karena kami dapat lebih memahami. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi kami sendiri dan para pembaca pada umumnya.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami,mungkin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
Halaman Judul (cover)
Pengkajian..................................................................................................................
Analisa data................................................................................................................
Diagnosa keperawatan...............................................................................................
Intervensi....................................................................................................................
Implementasi..............................................................................................................
Evalusai......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang
Lukabakarmerupakancederayangcukupseringdihadapiolehdokterdan
perawat.Jenisyangberatmemperlihatkanmorbiditasdanderajadcacatyang
relatiftinggidibandingdengancederaolehsebablain.Biayayangdibutuhkan
dalampenangananpuntinggi.Penyebablukabakarselainterbakarapilangsung
atautaklangsung,jugapajanansuhutinggidarimatahari,listrik,maupunbahan
kimia.(Elizabeth,2009)
Statistikmenunjukkanbahwa60%lukabakarterjadikarenakecelakaanrumah
tangga,20%karenakecelakaankerja,dan20%sisanyakarenasebabsebablain,
misalnyabusterbakar,ledakanbom,dangunungmeletus.(Moenajad,2001)
Penanganandanperawatanlukabakar(khususnyalukabakarberat)memerlukan
perawatanyangkompleksdanmasihmerupakantantangantersendirikarena
angkamorbiditasdanmortalitasyangcukuptinggi.1DiAmerikadilaporkan
sekitar23jutapenderitasetiaptahunnyadenganjumlahkematiansekitar56
ribukematianpertahun.DiIndonesiasampaisaatinibelumadalaporantertulis
mengenaijumlahpenderitalukabakardanjumlahangkakematianyang
diakibatkannya.DiunitlukabakarRSCMJakarta,padatahun2008dilaporkan
sebanyak107kasuslukabakaryangdirawatdenganangkakematian37,38%.
DariunitlukabakarRSUDr.SoetomoSurabayapadatahun2008didapatkandata
bahwakematianumumnyaterjadipadalukabakardenganluaslebihdari50%
ataupadalukabakaryangdisertaicederapadasalurannapasdan50%terjadipada
7haripertamaperawatan.(IrnaBedahRSUDDr.Soetomo,2001)
Beberapakarakteristiklukabakaryangterjadimembutuhkantindakankhusus
yangberbeda.Karakteristikinimeliputiluasnya,penyebab(etiologi)dananatomi
lukabakar.Lukabakaryangmelibatkanpermukaantubuhyangbesaratauyang
meluaskejaringanyanglebihdalam,memerlukantindakanyanglebihintensif
daripadalukabakaryanglebihkecildansuperficial.Lukabakaryangdisebabkan
olehcairanyangpanas(scaldburn)mempunyaiperbedaanprognosisdan
komplikasidaripadalukabakaryangsamayangdisebabkanolehapiataupaparan
radiasiionisasi.Lukabakarkarenabahankimiamemerlukanpengobatanyang
berbedadibandingkankarenasengatanlistrik(elektrik)ataupersikanapi.Luka
bakaryangmengenaigenetaliamenyebabkanresikonifeksiyanglebihbesar
daripadaditempatlaindenganukuranyangsama.Lukabakarpadakakiatau
tangandapatmempengaruhikemampuanfungsikerjakliendanmemerlukan
tehnikpengobatanyangberbedadarilokasipadatubuhyanglain.Pengetahuan
umumperawattentanganatomifisiologikulit,patofisiologilukabakarsangat
diperlukanuntukmengenalperbedaandanderajatlukabakartertentudanberguna
untukmengantisipasiharapanhidupsertaterjadinyakomplikasimultiorganyang
menyertai.(IrnaBedahRSUDDr.Soetomo,2001)
Prognosisklienyangmengalamisuatulukabakarberhubunganlangsungdengan
lokasidanukuranlukabakar.Faktorlainsepertiumur,statuskesehatan
sebelumnyadaninhalasiasapdapatmempengaruhiberatnyalukabakardan
pengaruhlainyangmenyertai.Klienlukabakarseringmengalamikejadian
bersamaanyangmerugikan,sepertilukaataukematiananggotakeluargayang
lain,kehilanganrumahdanlainnya.Klienlukabakarharusdirujukuntuk
mendapatkanfasilitasperawatanyanglebihbaikuntukmenanganisegeradan
masalahjangkapanjangyangmenyertaipadalukabakartertentu.
(Elizabeth,2009)
II.
Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam penulisan ini kami
dapat memperoleh hasil yang di inginkan,maka kami mengemukakan beberapa
rumusan masalah. Rumusan masalah tersebut yakni :
1. Definisi Lukabakar?
2. Epidemiologi Lukabakar?
3. Klasifikasi Lukabakar ?
4. Etiologi Lukabakar ?
5. Bagaimana Patofisiologi dan Pathway Lukabakar ?
6. Apa saja Fase Luka bakar ?
7. Bagaimana PenatalaksanaanLukabakar?
8. Apa saja Pemeriksaan Penunjang Combustio/ Luka Bakar ?
9. Apa saja Komplikasi Luka Bakar ?
III.
TUJUAN
a. Tujuan Umum
BAB II
PEMBAHASAN
Laporan Pendahuluan
I.
Definisi
Luka bakar adalah suatu luka yang terjadi karena adanya kontak antara kulit
dengan panas kering, panas basah, bahan kimia, arus listrik dan radiasi (Long,
1996).
Luka bakar adalah suatu luka yang disebabkan karena adanya perpindahan
energi dari sumber panas ketubuh, dan panas tersebut bisa dihantarkan melalui
konduksi atau radiasi elektromagnetik (Effendy, 1999).
II.
Epidemiologi
Kurang lebih 2,5 juta orang mengalami luka bakar di Amerika Serikat setiap
tahunnya. Dari kelompok ini, 200.000 pasien memerlukan penanganan rawat
jalan dan 100.000 pasien dirawat di rumah sakit. Sekitar 12.000 meninggal
setiap tahunnya. Anak kecil dan orang tua merupakan populasi yang beresiko
tinggi untuk mengalami luka bakar. Kaum remaja laki-laki dan pria dalam usia
kerja juga lebih sering menderita luka bakar (Smeltzer, 2001 : 1911)
Di rumah sakit anak di Inggris, selama satu tahun terdapat sekitar 50.000
pasien luka bakar dimana 6400 diantaranya masuk ke perawatan khusus luka
bakar. Antara 1997-2002 terdapat 17.237 anak di bawah 5 tahun mendapat
perawatan di gawat darurat di 100 rumah sakit di amerika.
III.
Klasifikasi
Luka bakar diklasifikasikan :
1. Keparahannya
a. Luka bakar minor, yakni cedera luka bakar ketebalan partial yang
kurang dari 15 % LPTT pada orang dewasa dan 10 % LPTT pada
anak- anak.
b. Luka bakar sedang yakni cedera ketebalan partial dengan 15 %
sampai 25 % dari LPTT pada orang dewasa atau 10 % sampai 20
% LPTT pada anak- anak.
c. Luka bakar mayor, yakni cedera ketebalan partial lebih dari 25 %
LPTT pada orang dewasa atau 20 % pada anak- anak, mengenai
daerah mata, wajah, telinga, kaki dan perineum.
2. Lokasi
Luka bakar pada kepala, leher dan dada seringkali mempunyai kaitan erat
dengan komplikasi pulmonal.
Luka bakar yang mengenai wajah erat kaitannya mengenai mata yang
dapat menyebabkan abrasia kornea. Bila pada telinga dapat menyebabkan
: 9%
: 18%
: 36%
: 36%
5) genetalia/perineum
: 1%
Total
: 100%
Etiologi
Penyebab dari luka bakar yang terbanyak dikarenakan oleh sengatan api akibat
dari kelalaian, ceroboh dan sifat ingin tahu dari anak- anak sehingga banyak
sekali oorban luka bakar adalah anak- anak.
V.
Patofisiologi
Akibat dari luka bakat tersebut kulit akan mengalami kerusakan pada
epidermis, dermis maupun jaringan subkutan, hal itu tergantung dari faktor
penyebab dan lamanya kontak dengan sumber panas. Dalamnya luka bakar
akan mempengaruhi itegritas kulit dan kematian- kematian sel. Luka bakar
dapat dibedakan menjadi 3 menurut kedalamannya :
1. Luka bakar derajat I
Luka bakar derajat I merusak bagian kulit yaitu epidermis, ini biasa
dikarenakan akibat terjemur matahari. Pada awalnya terasa nyeri dan
kemudian gatal akibat stimulasi reseptor sensoris dan biasanya akan
sembuh dengan spontan tanpa meninggalkan jaringan parut.
2. Luka bakar derajat II
Luka bakar ini mengenai kulit bagian epidermis dan dermis, termasuk
kelenjar keringat dan sebasea, saraf sensoris ddan motorik, kapiler dan
folikel rambut. Luka ini akan sembuh dalam waktu berkisar 3 sapai 35
hari. Namun bila luka ini mengalami infeksi atau suplai darahnya
mengalami gangguan maka luka ini dapat berubah menjadi luka bakar
dengan kedalamannya penuh.
3. Luka bakar derajat III
4. Yang terkena dalam luka bakar derajat III adalah bagian lapisan lemak.
Pada lapisan ini banyak mengandung kelenjar keringat dan akar folikel
rambut. Luka akan tampak berwarna putih , coklat, merah atau hitam.
Luka ini tidak akan menimbulkan rasa nyeri karena semua reseptor
sensoris telah mengalami kerusakan total.
Pathway / pohonmasalah
Derajat
Luka
bakar II
Epidermis dan dermis
Derajat I
Derajat III
Lepuh dan oedem
Epidermis
Stimulasi
reseptor
sensoris
Nyeri
Lapisan
lemak
Permeabilitas pembuluh darahSensori
abnormal
Gangguan
perfusi
jaringan
Penurunan
Elektrolit dan protein keluar
kesadaran
Gangguan
integritas kulit
Cemas
VI.
Resti
injuri
Resti infeksi
VII.
Penatalaksanaan
Setiap pasien luka bakar harus dianggap sebagai pasien trauma, karenanya
harus dicek Airway, breathing dan circulation-nya terlebih dahulu.
1) Airway
Apabila terdapat kecurigaan adanya trauma inhalasi, maka segera pasang
Endotracheal Tube (ET). Tanda-tanda adanya trauma inhalasi antara lain
adalah: terkurung dalam api, luka bakar pada wajah, bulu hidung yang
2)
3)
lain
yang
dapat
menghambat
pernapasan,
misalnya
4)
16 jam berikutnya.
Obat obatan:
- Antibiotika : tidak diberikan bila pasien datang < 6 jam sejak
-
kejadian.
Analgetik
pembuluh darah.
Leukosit : Leukositosis dapat terjadi sehubungan dengan adanya infeksi
atau inflamasi.
GDA (Gas Darah Arteri) : Untuk mengetahui adanya kecurigaaan cedera
inhalasi. Penurunan tekanan oksigen (PaO2) atau peningkatan tekanan
dengan cedera jaringan dan penurunan fungsi ginjal, natrium pada awal
mungkin menurun karena kehilangan cairan, hipertermi dapat terjadi saat
5
7
8
9
10
Kasus
Seorang wanita paruh baya mengalami luka bakar, setela mengalami kecelakaan akibat
kebakaran rumahnya. Ia menggalami trauma inhalasi, dan luka bakar grade
Tanggal Masuk RS
Tanggal Pengkajian
: 17 Juni 2016
I. PENGKAJIAN
1. Identitas
A. Identitas Pasien
a. Nama
: Ny. R
b. Usia
: 45 Tahun
c. Jenis Kelamin
: Perempuan
d. Alamat
: Mojosongo
e. Diagnosa Medis
: Luka bakar dengan Syok Hipovolemik
f. Nomor Register
: 00856731
g. Prioritas Triase: Merah
B. Identitas Penanggung Jawab
a. Nama
b. TTL / Umur
c. Jenis kelamin
d. Alamat
e. Pekerjaan
f. Agama
g. Hub. Dengan Pasien
: Tn. K
: 48 tahun
: Laki-laki
: Mojosongo
: PNS
: Islam
: Suami
Pakaian pada pasien luka bakar segera dievakuasi guna mengurangi luka yang
berlanjut serta menilai luas dan derajat luka bakar.
3. Pengkajian Sekunder (Secundary Survey)
a. Full Set Vital Sign ( F )
TD
:80 / 60 mmHg
Nadi :120 kali / menit
RR
:16 kali / menit
SPO2 :96 %
b. History and Head to Toe ( H )
1) History ( menggunakan prinsip SAMPLE)
2) Head to Toe
a. Kepala
Ekspresi wajah
: Normal
Rambut
: Hitam beruban
Simetris muka
: Simetris
b. Leher
Tampak luka bakar pada leher sebelah kiri 10 x 2 cm warna kulit
merah pucat.
P : Nyeri saat bergerak dan disentuh
Q : Nyeriseperti terbakar
R : Pada bagian leher
S : Skala 4
T : Nyeri terusmenerus
Tekanan vena : 5 -2 cmH20
Jugularis JVP
Kelenjar Tiroid: Tidak terjadi pembesaran tiroid
Kelenjar Limfe: Tidak terjadi pembesaran limfe
c. Dada
Bentuk
: Simetris
Pembuluh darah
: Tidak tampak
Buah dada
: Simetris
Retraksi sela Iga
: (-)
d. Abdomen
e. Ekstrimitas
4. Pemeriksan Penunjang
Hari/
Jenis
Nilai
Tgl/Jam
pemeriksaan
Hb
Lukosit
Trombosit
Ht
normaI
5. Terapi
Satuan
Hasil
Keterangan
hasil
g/dl
mm3
mm3
n
14,5
16.100
257.000
44
Hari/Tgl/Jam
Jenis Terapi
Dosis
&
Farmakologi
Cairan IV
Obat
peroral
Obat
parenteral
Obat
Topikal
Hari/
: Ny.R
: 45 THN
Tgl/ Data Fokus
Problem
Etiologi
TTd
Jam
17 Juni 2016
DS :
Klien
mengeluh
badan lemas
DO:
Turgor
Kekurangan
peningkatan
Volume Cairan
kebocoran
kapiler.
kulit
2 detik
Bibir
kering
Suhu 37,80C
Nadi 87 x/menit
TD 120/80 mmHg
R 18 x/menit.
Haluaran 400
cc/hari.
Infus metro 3 x
tampak
500
2
17 Juni 2016
ml
(20
tts/menit).
DS:
Nyeri akut
Klien
mengeluh
nyeri pada daerah
luka bakar.
DO:
P : Nyeri saat bergerak
dan disentuh
Q
Nyeriseperti
terbakar
R : Pada bagian leher
S : Skala 4
T
Nyeri
terus
menerus
Ekspresi
wajah
menunjukkan
nyeri, dengan skala
nyeri 4.
terputusnya
kontinuitas
jaringan.
III.DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama
: Ny.R
Umur
: 45 THN
NO
1
2
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kekurangan Volume Cairan b.d kekurangan cairan aktif
Nyeri akut b.d saraf yang terbuka
IV. INTERVENSI
Nama
: Ny.R
Umur
: 45 THN
NO
Diagnosa
DX
NOC
NIC
NIC
Fluid management
- Pertahankan catatan intake
atau
mengacu
intraseluler.
pada
dehidrasi, jam
diharapkan
kriteria hasil :
kering
Fluid balance
Peningkatan hematokrit
Hydration
Peningkatan suhu tubuh
Intake
Kelemahan
Faktor yang berhubungan :
Kriteria hasil :
Kehilangan cairan aktif
Kegagalan
mekanisme - Mempertahanka urine
output sesuai dengan
regulasi
(kelembaban membran
mukosa, nadi
adekuat,tekanan darah
ortostatik), jika diperlukan
- Monitor vital sign
- Monitor status nutrisi
- Kalaborasi dengan dokter
- Monitor tingkat Hb dan
hematokrit
Hypovolemia Management :
- Monitor status cairan
termasuk intake dan output
cairan
- Pelihara IV line
- Dorong pasien untuk
menambah intake oral
Nyeri akut
Definisi :
NOC
Pengalaman sensorik dan
emosional
yang
menyenangkan
Pain managemen
- Menggunakan teknik BHSP
untuk
pengkajian
melakukan
nyeri
secara
komprehensif
- Jelaskan gejala gatal dan
berhubungan
dengan
penyebabnya
(mis.,
kerusakan Pain level
keringya kulit)
Pain Control
sedemikian rupa
- Gunakan deterjen ringan dan
Factoryangberhubungan:
Kriteria Hasil:
Agen
cedera
(mis.,
bilas
pakaian
untuk
- Mamapu mengontrol nyeri
biologis, zat kimia, fisik, - Melaporkan bahwa nyeri
memastikan tidak ada lagi
dan psikologia)
deterjen yang tertinggal
berkurang
dengan
Kolaborasi dengan dokter
menggunakan
dalam
pemberian
menejemen nyeri
kortikosteroid
- Mamapu mengenali nyer
dalam
hal
(skala,
intensitas,
frekuensi,
nyeri)
Menyatakan
dan
tanda
rasa
V. IMPLEMENTASI
Nama
: Ny.R
Umur
: 45 THN
Tanggal
No.
Dx
Jam
Implementasi
Tanda
Tangan
17 06
2016
17 06
2016
VI. EVALUASI
Nama
: Ny.R
Umur
: 45 THN
Tanggal
18 06
2016
No.
Dx
1
Evaluasi
S : Pasien masih mengeluh badan lemas
O:
-
P : intervensi dilanjutkan
S : pasien mengatakan masih nyeri pada daerah luka bakar.
O:
P : Nyeri saat bergerak dan disentuh
Q : Nyeriseperti terbakar
R : Pada bagian leher
S : Skala 4
T : Nyeri terus menerus
A : masalah Nyeriakut belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lukaadalahrusaknyastrukturdanfungsianatomisnormalakibatprosespatologis
yangberasaldariinternalmaupuneksternaldanmengenaiorgantertentu.(Potter&
Perry,2006)
Lukabakarmerupakanlukayangunikdiantarabentukbentuklukalainnyakarena
lukatersebutmeliputisejumlahbesarjaringanmati(eskar)yangtetapberadapada
tempatnyauntukjangkawaktuyanglama.(Smeltzer,2001)
Lukabakardisebabkanolehpengalihanenergidarisuatusumberpanaskepadatubuh
melaluihantaranatauradiasielektromagnetik(Smeltzer,2001).
Penatalaksanaansecarasistematikdapatdilakukan6c:clothing,cooling,cleaning,
chemoprophylaxis,coveringandcomforting(contohpengurangnyeri).
B. Saran
1. Untukmahasiswasebaiknyadalammemberikanasuhankeperawatanpadaklien
dengankegawatdaruratanlukabakardiharapkanmampumemahamikonsepdasar
lukabakarsertakonsepasuhankeperawatan.
2. Untukinstitusipendidikanhendaknyalebihmelengkapiliteraturyangberkaitan
denganpenyakitini.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.riyawan.com/p/bab-i-pendahuluan-1.html
http://cermatsehat.blogspot.co.id/2014/11/laporan-pendahuluan-asuhan-keperawatan.html
Nurarif, Amin Huda., dan Kusuma Hardi.2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc Jilid 2. Jogjakarta: Mediaction.