Anda di halaman 1dari 3

Refleksi Estetika dan Citra Bahasa Indonesia melalui Generasi Cerdas Berkarakter

Ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini mengalami kemajuan yang


sangat cepat dan drastis. Keadaan ini dapat dikatakan seperti dua sisi
mata uang koin yang menampilkan dampak positif secara nyata, namun
sebaliknya dampak negatif seakan tenggelam di antara opini masyarakat
serta realita yang ada. Media komunikasi atau media sosial sebagai
bagian dari perkembangan teknologi saat ini memang memberikan
berbagai kemudahan bagi penggunanya, terutama generasi muda yang
setiap harinya tidak bisa terlepas dari canggihnya teknologi. Melalui
teknologi

dan

mempengaruhi

media
dan

komunikasi

mengendalikan

ini

juga

sikap,

budaya

perilaku,

asing
karakter

mulai
serta

kebiasaan dalam berinteraksi dengan orang lain.


Karakter menjadi salah satu bagian penting dari setiap individu
terutama generasi muda. Karakter inilah yang membedakan individu satu
dengan yang lain. Melihat dari adanya pengaruh budaya asing yang
mampu mengendalikan sikap dan perilaku generasi muda sekarang akan
berdampak pada hilangnya karakter dasar remaja Indonesia yang telah
tertanam sejak ia kecil. Adapun masalah yang muncul ketika karakter
tersebut terkikis oleh dampak negatif budaya asing yaitu remaja tidak
mampu lagi menghadapi tantangan kehidupan secara wajar, nilai luhur
terdegradasi, semakin banyaknya perilaku menyimpang karena adanya
dilema antara menjalani proses yang baik atau mendapatkan hasil yang
memuaskan, bahkan terjadi penghakiman secara anarkis terhadap hal
yang sejatinya tidak layak untuk dilakukan.

Bahasa merupakan pemeran utama dalam setiap interaksi baik antar individu maupun
antar kelompok dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bahasa juga memberikan ruang
bagi generasi muda untuk mengerti dan memahami dirinya sendiri serta lingkungannya.
Generasi muda yang mampu untuk mengenali diri dan lingkungannya, maka secara
terstruktur akan merefleksikan kenyamanan, kepribadian, dan karakter. Sebelum pesatnya
perkembangan teknologi dan masuknya budaya asing ke Indonesia, masih bisa ditemukan
karakter lembut serta penuh kehati-hatian masyarakat dalam berkomunikasi dan berinteraksi
menggunakan bahasa Indonesia. Meskipun bahasa yang digunakan sehari-hari dapat berupa
bahasa lisan dan bahasa tulis, namun masyarakat indonesia terutama generasi muda saat ini
tidak merasa bahwa penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar merupakan suatu hal
yang penting. Hal inilah yang semakin lama akan mengakibatkan kurangnya pengetahuan
warga Indonesia sendiri tentang Bahasa Indonesia.
Perubahan
Indonesia

oleh

demi

perubahan

generasi

muda

dalam
saat

ini

penggunaan

tata

mengakibatkan

bahasa
semakin

ditinggalkannya kaidah penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan


benar. Penggunaan bahasa komunikasi yang sifatnya santai, tidak baku,
dan tidak terikat dengan aturan lebih disukai. Estetika dalam berbahasa akan
menunjukkan sejauh mana karakter generasi muda yang cerdas berkarakter. Solin dalam
tulisannya menjelaskan bahwa seorang generasi cerdas mampu menentukan apa yang harus
dibicarakan dan apa yang harus didengar. Generasi yang berakakter mampu membedakan
kapan harus berbicara dan kapan harus mendengar. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik
dan benar perlu dilakukan karena bahasa menjadi salah satu refleksi dari kecerdasan
seseorang kemudian bahasa baku yang dengan sengaja disimpangkan menjadi refleksi
karakter yang lemah.

Adanya bahasa pergaulan yang dibuat secara bebas seharusnya


dapat menjadi peringatan dan ancaman terhadap eksistensi dan citra
bahasa Indonesia di tengah pergaulan remaja. Semakin jarangnya
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, maka semakin
berkurang pula kemampuan remaja dalam berbahasa. Perkembangan
teknologi saat ini memang sewajarnya harus diterima dengan dampak
yang sudah pasti tidak dapat dihindari, namun sebagai remaja yang
memiliki kebijakan karakter harus dapat melihat dan membedakan mana
yang baik dan buruk.

Referensi :
Savitri, N. 2012. Bahasa Dan Kita: Perbaiki Kesalahan Berbahasa Mulai Dari
Kita.
http://www.kompasiana.com/shavie3/bahasa-dan-kita-perbaiki-kesalahanberbahasa-mulai-dari-kita_5517fa9ba333118407b6605b
Diakses tanggal 28 Juli 2016.

Anda mungkin juga menyukai