DAFTAR ISI
A
PENGANTAR
URAIAN MATERI
..
1. Konsep Lesson Study
..
a. Sejarah Singkat Lahirnya Lesson Study
..
b. Pengertian Lesson Study
..
c. Tahapan Pelaksanaan Lesson Study
..
d. Model Implementasi Lesson Study di Indonesia
2. Learning Community
..
a. Pendahuluan
6
6
...
c. Dua Macam Komunitas Belajar
.
REFLEKSI PEMBELAJARAN
13
...
ii
iii
BAHAN AJAR
PENGENALAN LESSON STUDY
A. PENGANTAR
Peran utama Lesson Study dalam pembelajaran adalah meningkatkan
mutu proses pembelajaran baik guru maupun
siswa yang ditandai
dengan mereka dapat menikmati suasana belajar di kelas.
Perubahan pola kegiatan pembelajaran di sekolah sangat tergantung pada
faktor yang ada di dalam sekolah (warga sekolah), terutama guru. Guru
memegang pranan yang sangat penting dalam membangun kolegalitas
untuk mengembangkan kapasitas potensinya sebagai tenaga ahli dengan
membangun rasa solidaritas. Hal ini dilakukan dengan cara saling
bertukar pendapat mengenai pembelajaran yang dilakukan di kelas
(melihat aktivitas siswa secara nyata) dan saling mengambil pengalaman
yang berharga dari pembelajaran tersebut.
Kegiatan Lesson Study sangat membantu dalam menciptakan hubungan
pembelajaran dan dapat memberikan tingkat pembelajaran yang tinggi.
Dalam kegiatannya Lesson Study menekankan pada fokus diskusi yang
berorientasi pada fakta pembelajaran setiap siswa yang bersifat nyata.
Bagi guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran, perlu memperhatikan
hal-hal nyata yang mendukung kegiatan pembelajaran yaitu menguasai
materi mata pelajaran yang diampunya dan menguasai konsep atau
metode pembelajarannya.
B. URAIAN MATERI
1. Konsep Lesson Study
a. Sejarah Singkat Lahirnya LS di Indonesia
Lesson Study (LS) atau Kaji Pembelajaran pada awalnya dimulai dengan
pengkajian materi kurikulum (kyouzai kenkyuu) yang berfokus pada
pengajaran matematika bagi guru-guru di Japang. adalah suatu
pendekatan peningkatan kualitas pembelajaran yang awal mulanya
berasal dari Jepang. Sejak tahun 1998, pemerintah Indonesia dalam hal ini
Departemen Pendidikan Nasional bekerjasama dengan pemerintah Jepang
melalui lembaga bantuan luar negeri Japan International Cooperation
Agency (JICA), melakukan tiga jenis program peningkatan kualitas
pembelajaran di Indonesia, yaitu: (1) program pengembangan pengajaran
Matematika dan IPA untuk pendidikan dasar melalui program Indonesian
Mathematics and Science Teaching Education Project (IMSTEP) pada tahun
Bahan Ajar Diklat PIGP dan Lesson Study - 2013
Skema 3.
Siklus
Kegiatan
Lesson
Study
1) PLA
N
(Merencanakan)
Peningkatan mutu pembelajaran melalui Lesson Study dimulai dari tahap
merencanakan (Plan) yang bertujuan untuk merancang pembelajaran
yang dapat membelajarkan siswa dan berpusat pada siswa, agar siswa
berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Perencanaan yang baik
tidak dilakukan sendirian tetapi dilakukan bersama, beberapa guru dapat
berkolaborasi atau guru-guru dan dosen dapat pula berkolaborasi untuk
memperkaya ide-ide. Perencanaan diawali dari analisis permasalahan
yang dihadapi dalam pembelajaran.
Permasalahan dapat berupa pemahaman materi pelajaran dan pedagogi
tentang metode pembelajaran yang tepat agar pembelajaran lebih efektif
dan
efisien
atau
bagaimana
menyiasati
kekurangan
fasilitas
pembelajaran. Selanjutnya guru secara bersama-sama mencari solusi
terhadap permasalahan yang dihadapi yang dituangkan dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran atau lesson plan, teaching materials berupa
media pembelajaran, dan lembar kerja siswa, serta instrumen asesmen.
Teaching materials yang telah dirancang perlu diujicoba sebelum
diterapkan di dalam kelas. Agar perencanaan lebih berkualitas, kegiatan
e) Moderator
memberi
kesempatan
kepada
observer
untuk
menyampaikan
hasil
pengamatannya.
Ketika
muncul
fakta/permasalahan pembelajaran yang menarik maka moderator
dapat meminta observer lainuntukmemberikanpendapatnya. Pada
kesempatan ini tiap observer memiliki peluang yang sama untuk
menyampaikan fakta-fakta yang diamatinya sekaligus memberikan
alternative solusi berdasarkan pengalamannya.
f) Jika ada tenaga ahli yang hadir, moderator dapat mempersilahkan
tenaga ahli tersebut untuk memberikan wawasan lebih dalam
tentang pembelajaran yang telah berlangsung, setelah masukanmasukan yang dikemukakan observer dianggap cukup.
g) Diakhirdiskusirefleksi
moderator tidak
perlu menyampaikan
simpulan/rekomendasi tertentu dari hasil refleksi, namun dalam
kontek PIGP pembimbing, kepalasekolah, atau pengawas dapat
memberikan arahan, rekomendasi, justifikasi tertentu untuk
perbaikan pembelajaran berikutnya.
h) Dalamkontek
lesson
study
regular,
diakhirsesi
moderator
menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh partisipan dan
mengumumkan rencana kegiatan lesson study berikutnya.
2. Learning Community
Bahan Ajar Diklat PIGP dan Lesson Study - 2013
a. Pendahuluan
Komunitas belajar (terjemahan dari Learning community) adalah suatu
kondisi saling belajar di dalam sekolah yang di dalamnya berlangsung
proses belajar membelajarkan antara siswa-siswa, guru-siswa, guru-guru,
guru-kepala sekolah, dan sekolah-masyarakat.
Meskipun konsep
komunitas
belajar
nampaknya
sederhana,
akan
tetapi
untuk
mengimplementasikannya diperlukan pemahaman dan pengahayatan
yang mendalam, bahkan memerlukan reformasi pandangan guru.
Selama ini berlaku paradigma bahwa tugas guru mengajar, mendidik,
sementara tugas siswa belajar. Tugas siswa belajar dan belajar agar
diperoleh prestasi tinggi dan lulus ujian. Jika siswa berprestasi dalam ujian
maka prestasi sekolah juga akan meningkat. Karena itu siswa harus
belajar.
Agar siswa belajar, diperlukan pemahaman guru terhadap kebutuhan
siswa. Setiap siswa mempunyai hak untuk belajar. Guru hendaknya
memberikan hak kepada setiap siswa untuk belajar. Jadi Jadi setiap siswa
hendaknya diberi pelayanan yang sama. Siswa yang belum memahami
hendaknya diberikan perhatian agar dapat belajar seperti siswa lainnya.
Setiap siswa memiliki kemampuan dan karakter berbeda. Di dalam kelas
terdapat keanekaragaman kemampuan dan karakter siswa. Agar guru
dapat memberikan hak belajar kepada setiap siswa, maka diperlukan
strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang berbeda. Pengelolaan
kelas hendaknya dirancang sedemikian rupa agar setiap siswa dapat
mencapai pemahaman yang sama dalam belajar.
Implementasi dari prinsip-2 pembelajaran di atas masih belum dikuasai
guru-guru kita. Guru kita selama ini masih sering diberi penataran dan
pelatihan, yang pada hakekatnya belum menumbuhkan keterampilan guru
itu sendiri. Misalnya, dalam pelatihan dikemukakan bahwa guru
hendaknya berfungsi sebagai fasilitator, pembelajaran hendaknya melalui
PAIKEM, pembelajaran jangan berpusat pada guru melainklan harus
berpusat pada siswa. Setelah pelatihan para guru masih belum dapat
mengimplementasikan bagaimana caranya mengajarkan Perang
Kemerdekaan jika guru berperan sebagai fasilitator? Bagaimana caranya
mengajarkan luas persegi panjang jika pembelajaran melalui PAIKEM?
Bagaimana caranya mengajarkan materi UUD 1945 jika pembelajaran
berpusat pada siswa? Sebagian besar guru mengalami kesulitan karena
memang mereka tidak pernah melakukan sharing dengan sesama guru,
mereka malu bertanya kepada sesama guru dan proses pembelajaran
guru tidak pernah diamati oleh guru yang lain, juga pengawas.
10
11
12
13
C. REFLEKSI
Setelah pembelajaran berakhir, setiap peserta memberikan refleksi
terhadap pembelajaran yang telah diikuti dengan mengisi lebaran berikut.
1. Tuliskan dua atau tiga hal yang paling penting yang Anda pelajari
setelah mengikuti sesi ini?
..
..
..
..
..
..
2. Tuliskan dua atau tiga hal yang menurut Anda sangat membantu
dalam pengembangan profesionalisme di tempat Anda bertugas
setelah mengikuti sesi ini?
..
14
..
..
..
..
..
3. Tuliskan dua atau tiga pertanyaan yang masih Anda pikirkan terkait
dengan materi yang telah Anda pelajari pada sesi ini?
..
..
..
..
..
..
4. Langkah apa yang akan Anda lakukan sebagai peserta pelatihan
(agent of change) setelah mendapatkan materi pada sesi ini?
..
..
..
..
15