Anda di halaman 1dari 15

Defisiensi Growth Hormone pada Anak

Desak Putu Tri Artha Sari


102011267
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510
Email: Putu.Tyara@yahoo.co.id

Pendahuluan
Perawakan pendek dapat disebabkan oleh variasi genetik, penyakit intrauterin, atau berbagai
malformasi atau penyakit kronis.. Pertumbuhan linear secara umum dianggap sangat menurun ketika
tinggi anak turun lebih dari -2,5 SD dibawah mean tinggi menurut usia, ketika laju pertumbuhan anak
menurun, atau ketika anak tersebut kecil menurut ukuran midparenteral (penghitungan statik tinggi
keluarga secara kasar).1
Anamnesis
1. Untuk mendapatkan keterangan sebanyak-banyaknya mengenai penyakit pasien.
2. Membantu menegakkan diagnosa sementara. Ada beberapa penyakit yang sudah dapat ditegaskan
dengan anamnesis saja
3. Menetapkan diagnosa banding
4. Membantu menentukan penatalaksanaan selanjutnya
Didalam kasus ini biasanya keluhan utamanya adalah bahwa anak memiliki perawakan yang
pendek jika dibandingkan dengan teman seusianya. Anamnesis yang perlu kita tanyakan pada kasus ini
antara lain :
1.
2.
3.
4.

Antenatal, Natal dan Postnatal?


Adakah keterlambatan pertumbuhan dan maturasi dalam keluarga (pendek, menarche)?
Adakah penyakit infeksi kongenital, KMK (Kecil Masa Kehamilan)?
Adakah penyakit kronis pada organ-organ (saluran cerna, kardiovaskuler, organ pernafasan dan
ginjal)?

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik pertama yang dapat kita lakukan adalah pemeriksaan keadaan umum dan TTV.
Selanjutnya kita perlu melakukan pengukuran anthropometri berupa TB, BB, Lingkaran Kepala,
Lingkaran dada, panjang lengan serta panjang kaki, dan menilai plot TB dan BB pada kurva pertumbuhan
NCHS, dinilai menurut persentil yang sesuai. Bila memungkinkan kita juga dapat mengukur TB dan BB
ayah, ibu dan saudara-saudaranya.1,2,4
Selanjutnya menghitung kecepatan tumbuh tinggi badan (growth velocity) pada pengukuran ulang
sedikitnya 3 bulan setelah pengukuran pertama, melihat kelainan kongenital, kelainan saluran cerna, paru,
kardiovaskuler, leher (webbed neck) kelenjar tyroid, pertumbuhan gigi, tanda-tanda pubertas
menggunakan pedoman (standard) dari Tanner. Pemeriksaan mata juga dapat kita lakukan seperti
funduskopi dan lapang pandang (visual field). Kemudian pemeriksaan tulang dengan X-Ray untuk melihat
bone age (umur tulang), tengkorak kepala/Sella Tursica dan bila perlu CT scan atau MRI. Selain itu
pemeriksaan laboratorium seperti darah lengkap rutin, serologic urea dan elektrolit, calcium, fosfatase dan
alkali fosfatase, T4 dan TSH, GH (growth Hormone) atas indikasi, analisa khromosom, endoskopi/biopsi
usus serta pemeriksaan psikologik/psikiatrik.1,2,4
Pemeriksaan Penunjang
1. Evaluasi growth hormon
Evaluasi sekresi cadangan GH adalah penting untuk penilaian terhadap anak-anak dengan postur
pendek dan pada orang dewasa tersangka hipopituitarisme. Uji provokasi perlu dilakukan karena kadar
basal GH biasanya rendah dan tidak dapat membedakan antara orang normal dan orang dengan defisiensi
GH.5
2. Hipoglikemia akibat pemberian insulin
Rangsangan yang paling dapat dipercaya untuk sekresi GH adalah hipoglikemia akibat pemberian
insulin. Pada orang normal kadar GH akan naik lebih dari 10ng/mL (465pmol/L) setelah terjadi
hipoglikemia adekuat yang cukup. Karena 10% orang normal tidak memberi respon terhadap
hipoglikemia, uji perangsang lain mungkin diperlukan.5
3. Uji-uji dengan levodopa, arginin dan perangsangan lain
GH juga akan meningkat setelah pemberian levodopa, suatu prekursor dari dopamin dan
norepinefrin yang dapat menembus sawar darah otak. Kira-kira 80% dari orang normal memberi respon
GH lebih besar daripada 6ng/mL (276pmol/L) dan respon maksimal rata-rata adalah 28ng/mL
(1302pmol/L). Percobaan ini lebih aman daripada uji hipoglikemia akibat pemberian insulin pada pasien
lebih tua. Infus arginin akan meningkatkan GH pada 70% orang normal.pemberian estrogen sebelumnya
akan meningkatkan respon ini pada banyak kasus yang tidak memberi respon terutama pada pria.
2

Rangsangan lain seperti propanolol dan glukagon juga digunakan untuk mempertimbangkan kapasitas
sekresi GH.1,5
4. Uji GRH
Ke semua bentuk GRH manusia (GRH 40 dan GRH 44) telah digunakan untuk mengevaluasi
kapasitas sekresi GH. Satu dosis GRH (1/kg) cepat merangsang GH, kadar rata-rata puncak 10-15 ng/mL
(465-697pmol/L) dicapai dalam 30-60 menit pada orang sehat. Dijumpai sedikit peningkatan IGF 1 dalam
24 jam setelah pemberian GRH.1,2,4,5
5. Uji latihan fisik
Uji fisik memerlukan waktu 15 menit naik turun kursi secara cepat, merupakan cara yang baik
untuk menentukan sekresi GH.pada hipogonadal dan anak prepubertas biasanya diberi estrogen selama 3
hari dan peningkatan lebih dari 5 ng/mL (232pmol/L) merupakan respon normal.1-5
Diagnosis Kerja
Defisiensi Growth Hormone
Defisiensi hormon pertumbuhan (GHD) adalah kondisi medis, disebabkan oleh masalah yang
timbul di kelenjar hipofisis, di mana tubuh tidak cukup memproduksi hormon pertumbuhan (GH). Hormon
pertumbuhan, juga disebut somatropin, adalah polipeptida hormon yang merangsang pertumbuhan dan
reproduksi sel. Hormon pertumbuhan diperlukan untuk pertumbuhan normal pada anak-anak.1
Pada orang dewasa, hormon pertumbuhan diperlukan untuk mempertahankan jumlah tepat dari
lemak tubuh, otot, dan tulang. Pada orang dewasa, hormon pertumbuhan yang rendah atau tidak ada juga
dapat menyebabkan gejala emosional, seperti kelelahan dan kurangnya motivasi. Kolesterol juga dapat
terpengaruh. Orang dewasa dengan defisiensi hormon pertumbuhan biasanya memiliki riwayat tumor
hipofisis yang mungkin telah diobati dengan pembedahan atau radiasi.1
Defisiensi growth hormon kongenital
Defisiensi GH kongenital bermanifestasi dengan panjang tubuh yang normal saat dilahirkan tetapi
terjadi penurunan kecepatan pertumbuhan segera setelah kelahiran. Kelainan ini dapat diketahui dengan
melakukan pengukuran yang teliti ditahun pertama dan akan menjadi makin jelas pada usia 1-2 tahun.
Pasien-pasien yang menderita defisiensi GH klasik akan nampak sebagai postur pendek, obesitas dengan
gambaran fasial imatur, suara melengking tinggi dan imatur, dan keterlambatan maturasi skeletal.2
Bentuk yang kurang parah dari defisiensi GH parsial. Pria yang mungkin mengalami defisiensi GH
mungkin mengalami mikrofalus, terutama bila keadaan ini diikuti dengan defisiensi gonadotropin
releasing hormone (GnRH).2
3

Defisiensi GH pada neonatus atau anak-anak dapat pula menyebabkan hipoglikemia simptosomatik
dan kejang-kejang. Bila disertai defisiensi ACTH hipoglikemia biasanya terjadi dengan lebih hebat.
Diagnosis banding hipoglikemia neonatus pada bayi cukup bulan yang tidak mengalami trauma kelahiran
adalah hipopituitarisme neonatal. Jika ada mikrofalus (pada pria), hipoplasia optikus, atau defek garis
tengah fasial lain atau sistem saraf pusat harus dicatat, diagnosisnya mengarah ke defisiensi GH
kongenital.2
Defisiensi GH kongenital secara statistik berhubungan dengan dengan kelahiran sungsang.
Intelegensia normal pada defisiensi GH kecuali bila terjadi pula hipoglikemia parah berulang yang
menghambat perkembangan otak. Bila terdapat pula defisiensi thyrotropin releasing hormon (TRH)
mungkin juga ditemukan tanda-tanda tambahan hipotiroidisme. Hipotiroidisme sekunder atau tersier tidak
selalu berhubungan dengan retardasi mental. Tapi sedikit kasus dari defisiensi TRH terisolasi dan retardasi
mental telah dilaporkan.2
Defisiensi GH kongenital dapat muncul berupa defek anatomi digaris tengah. Hipoplasia optikus
disertai defek visual yang berkisar nistagmus sampai kebutaan telah digambarkan dalam hubungannya
dengan defisiensi hipoyalamus yang bervariasi, mencakup pula diabetes insipidus, kira-kira limapuluh
persen pasien tidak adanya septum pelusidum pada CT scan atau MRI, mengarah pada diagnosis displasia
septo-optik. Palatum yang terbelah atau bentuk-bentuk lain dari disrafisme berhubungan dengan defisiensi
GH pada 7% kasus sehingga anak-anak ini memerlukan lebih dari sekedar suportif nutrisi untuk
memperbaiki pertumbuhannya. 1
Tidak adanya hipopisis secara kongenital yang ditemukan dalam pola autosomal resesif,
mengakibatkan hipopituitari berat, termasuk hipoglikemia dan hipopituitarisme, pasien yang terkena
memiliki sella tursika yang dangkal atau tidak ada, defek ini termasuk jarang.1
Defisiensi GH herediter digambarkan dalam berbagai cara. Teknik biokimia terbaru telah
menemukan berbagai macam defek genetik pada keluarga yang terkena. Pasien dengan gen GH abnormal
atau tidak ada awalnya memberi respon pada pemberian hGH eksogen, tapi kemudian terbentuk titer
antibodi tinggi yang mengakhiri efek terapi, namun satu macam yang telah dilaporkan bahwa dia tetap
tumbuh dan tidak terbentuk antibodi penghambat.1
Defisiensi GH tipe IA diturunkan secara autosomal resesif, dan pasien memiliki defek pada genom
GH, tidak seperti pada defisiensi GH sporadis klasik, beberapa anak digambarkan memiliki panjang lahir
pendek. Pasien tipe IB memiliki gen autosomal resesif defisiensi GH tapi bukan deplesi gen. Pasien tipe II
adalah autosomal dominan, pasien tipe III adalah tipe terangkai X.1
Defisiensi growth hormon didapat

Awitan defisiensi GH yang terjadi pada masa anak-anak lanjut atau adolesen terutama bila disertai
dengan defisiensi hormon hipofisis lain mungkin disebabkan oleh Tumor hipotalamus-hipofisis. Adanya
defisiensi hipofisis anterior menyebabkan hal tersebut lebih sering terjadi.2
Sindroma sella kosong lebih sering berhubungan dengan abnormalitas hipotalamus-hipofisis pada
masa kanak-kanak daripada dewasa, jadi defisiensi GH dapat ditemukan pada pasien yang terkena tumor.
Beberapa pasien terutama anak laki-laki dengan keterlambatan konstitusional pada pertumbuhan dan
adolesensi mungkin mengalami defisiensi GH transien dengan pengujian sebelum awitan pubertas
sebenarnya, ketika konsentrasi testoteron mulai meningkat pada pasien ini sekresi GH dan kecepatan
pertumbuhan juga meningkat.2
Penyinaran kranial regio hipotalamus-hipofisis untuk mengobati tumor otak atau leukemia
limfoblastik dapat menyebabkan defisiensi GH 6-24 bulan kemudian, sehubungan dengan kerusakan
hipotalamus atau mungkin hipofisis karena induksi penyinaran. Pasien-pasien ini harus dengan cermat di
observasi untuk gagal pertumbuhan setelah penyinaran.2
Radiasi abdominal untuk tumor wilm dapat menyebabkan penurunan pertumbuhan dengan
perkiraan kehilangan tinggi dari megavolt terapi 10 cm untuk terapi 1 tahun umur dan 7 cm dari terapi 5
tahun umur. Lainnya menerima penyinaran gonadal atau kemoterapi telah mengalami kegagalan fungsi
gonad dan keterlambatan awitan atau progresi pubertas dan lonjakan pertumbuhan pubertas.2
Defisiensi Growth Hormon Tipe lain
Yaitu kelainan produksi atau kerja GH lain tidak bermanifestasi sebagai suatu bentuk klasik dari
defisiensi GH. Dwarfisme Laron ditandai dengan GH yang tinggi dalam plasma. Kecepatan pertumbuhan
tidak meningkat dan nilai IGF 1 tidak meningkat pada pemberian hGH eksogen. Namun pemberian IGF 1
meningkatkan kecepatan pertumbuhan dan menekan konsentrasi GH.2
Defek dasarnya berupa ketidakmampuan untuk memproduksi IGF 1 dalam respon terhadap growth
hormon karena kegagalan atau tidak adanya reseptor GH. GHBP tidak ada dalam serum. Keadaan ini
diturunkan dalam bentuk autosomal resesif.Anak tampak sangat pendek, pertumbuhan buruk dengan
keterlambatan maturasi skeletal, nilai GH dan IGF 1 normal, dan tidak ada tanda-tanda penyakit organik
yang memberi respon terhadap terapi GH berupa kenaikan kecepatan pertumbuhan yang sebanding dengan
pasien defisiensi GH sebenarnya.2

Pasien-pasien ini bisa memiliki berbagai variasi keterlambatan

konstitusional dalam pertumbuhan atau postur pendek genetik, abnormalitas yang hampir sama dalam
sekresi GH mungkin didapat. Dalam era dimana banyak sekali pasokan GH, ada peningkatan tekanan
untuk mengobati banyak anak terutama anak laki-laki yang tidak pendek sekali dan tumbuhnya tidak
terlalu pelan serta keterlambatan umur tulang yang tidak terlalu besar. Sementara studi kontrol terapi anak-

anak ini sedang berlangsung sedikit informasi dari data tidak terkontrol saat ini menyebutkan bahwa tinggi
akhir dapat dicapai dengan terapi seperti diatas.2
Pigmi (kerdil) mempunyai kadar GH yang normal dalam plasma, IGF 1 yang rendah dan IGF 2
yang normal. Pasien-pasien ini tidak memberi respon terhadap pemberian GH eksogen berupa
membaiknya percepatan pertumbuhan. Pasien-pasien ini diduga mengalami ketidakmampuan kongenital
untuk memproduksi IGF 1 yang lebih berperan besar pada pertumbuhan dibanding dengan IGF 2. Anak
kerdil dilaporkan terdapat kekurangan dalam lonjakan pertumbuhan pubertas, menunjukkan bahwa
pigmiEfe, pigmi terpendek lahir paling pendek secara signifikan di daerah Afrika dan sekitarnya serta
pertumbuhan lebih lambat pada masa kanak-kanak, menunjukkan postur secara progresif berada pada
simpangan baku dibawah rata-rata. Diduga teapi IGF 1 akan meningkatkan kecepatan pertumbuhan dalam
populasi ini selama anak-anak dan pubertas, tapi terapi semacam itu belum pernah dilaporkan.1,2
Diagnosis Banding
Hipotiroidisme
Hipotiroid adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh gangguan pada salah satu tingkat dari aksis
hipotalamus-hipofisis-tiroid-end organ, dengan akibat terjadinya defisiensi hormon tiroid, ataupun
gangguan respon jaringan terhadap hormon tiroid. Hipotiroidisme merupakan suatu sindroma klinis akibat
penurunan produksi dan sekresi hormon tiroid. Hal tersebut akan mengakibatkan penurunan laju
metabolisme tubuh dan penurunan glukosaminoglikan di interstisial terutama dikulit dan otot.1,2
Disfungsi tiroid pada masa bayi dan anak dapat berakibat kelainan metabolik yang ditemukan pada
masa dewasa, berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan, karena maturitas jaringan dan organ
atau jaringan spesifik yang merupakan pengatur perkembangan bergantung pada efek hormon tiroid,
sehingga konsekuensi klinik disfungsi tiroid tergantung pada usia mulai timbulnya pada masa bayi atau
anak. Apabila hipotiroidisme pada janin atau bayi baru lahir tidak diobati, dapat menyebabkan kelainan
intelektual dan atau fungsi neurologik yang menetap.4
Sedangkan gejala pada anak besar antara lain: dengan goiter maupun tanpa goiter, gangguan
pertumbuhan (kerdil), gangguan perkembangan motorik, mental, gigi, tulang, dan pubertas, ganguan
perkembangan mental permanen terutama bila onset terjadi sebelum umur 3 tahun, aktivitas berkurang,
lambat, kulit kering, miksedema, tekanan darah rendah, metabolisme rendah serta intoleransi terhadap
dingin.1-4
Selain itu kita dapat melakukan pemeriksaan penunjang berupa T3, T4 dan TSH. Pada
hipotiroidisme akan terjadi penurunan dari ketiga hormon tersebut.1
Constitutional Growth Delay
6

Keterlambatan pertumbuhan konstitusional merupakan salah satu dari varian pertumbuhan normal
yang biasa dijumpai oleh dokter anak. Ukuran panjang dan berat badan anak yang terkena adalah normal
pada saat lahir, dan pertumbuhan adalah pada umur 4-12 bulan pertama. Pertumbuhan kemudian melambat
sampai dekat atau dibawah persentil ketiga untuk tinggi dan berat badan.1,2
Pada usia 2-3 tahun pertumbuhan berlanjut dengan 5cm/tahun atau lebih. Pemeriksaan sekresi GH
dan pemeriksaan lainnya ada dalam batas normal. Usia tulang lebih mendekati usia ketinggian dari pada
usia kronologisnya. Pertanyaan yang rinci sering menunjukkan anggota keluarga lain (biasanya satu atau
kedua orang tua) dengan riwayat perawakan pendek pada masa anak, pubertas yang terlambat, dan
akhirnya perawakan normal.1,2
Prognosis anak ini untuk mencapai ketinggian dewasa normal adalah baik. Anak laki-laki dengan
tingkat pubertas yang sangat lambat dapat mendapat manfaat dari pemberian terapi testoteron jangka
pendek untuk mempercepat pubertas setelah berusia 14 tahun. Penyebab varian pertumbuhan normal ini
diduga karena persistensi secara relatif status hipogonadotropik masa anak.1,2
Keterlambatan pertumbuhan konstitusional dapat dibedakan dari perawakan pendek genetik oleh
tingkat kematangan skeleton, yang sesuai dengan usia kronologis pada keadaan yang terakhir. Perawakan
pendek genetik biasanya ditemukan pada anggota keluarga lain. Namun hasil penelitian hormon yang
terkait dengan pertumbuhan adalah normal.1,2
Genetic Familial Short Stature
Genetic familial short stature merupakan perawakan pendek pada anak karena genetic dari kedua
orang tuanya. Hal ini termasuk salah satu short stature yang normal dan tidak perlu diterapi. Pada
pemeriksaan fisik kita akan mendapatkan tinggi badan yang pendek tapi berat badan dan lain-lainya dalam
batas normal. Selain itu usia pertumbuhan tulang juga sesuai dengan umur kronologis anak tersebut.1,2
. Anak dengan genetic familial short stature mempunyai kecepatan tumbuh > 4 Cm/tahun dimana
masih dalam rentang potensi genetic. Berbeda dengan constitutional growth delay, pada genetic familial
short stature maturasi pubertas pada anak tersebut dalam batas normal. Hampir semua pemeriksaan fisik
normal pada anak tersebut. Perawakan pendek tersebut hanya semata-mata berasal dari gen kedua atau
salah satu orang tua nya.1-2
Pubertas Prekoks
Pubertas Prekoks adalah suatu keadaan dimana masa pubertas anak terjadi lebih awal pada
umumnya, yaitu sekitar umur 9-14 tahun pada anak perempuan dan usia 10-17 tahun pada anak laki-laki.
Kondisi ini terjadi dipicu oleh otak secara spontan atau dikarenakan pengaruh bahan kimia dari luar tubuh
dan biasanya proses ini dimulai diakhir-akhir masa kanak-kanak (kurang dari umur 9 tahun) dengan
7

ditandai munculnya tanda-tanda kematangan organ reproduksi lebih awal dan telah berakhirnya masa
pertumbuhan. Pubertas yang lebih awal ini bisa merupakan bagian dari variasi perkembangan normal
seseorang, namun bisa pula merupakan penyakit atau paparan hormon pertumbuhan yang tidak normal.1,2
Secara sederhana, gambaran perjalanan kasus Pubertas Prekoks diawali produksi berlebihan GnRH
yang menyebabkan kelenjar pituitary meningkatkan produksi luteinizing hormone (LH) dan follicle
stimulating hormone (FSH). Peningkatan jumlah LH menstimulasi produksi hormon seks steroid oleh sel
Leydig pada testis atau sel granul pada ovarium. Peningkatan kadar androgen atau esterogen menyebabkan
fisik berubah dan mengalami perkembangan dini meliputi pembesaran penis dan tumbuhnya rambut pubis
pada anak laki-laki dan pembesaran payudara pada anak perempuan, serta mendorong pertumbuhan badan.
Peningkatan kadar FSH mengakibatkan pengaktifan kelenjar gonad dan akhirnya membantu pematangan
folikel pada ovarium dan spermatogenesis pada testis.1,2
Banyak anak yang menunjukkan gejala pubertas lebih awal yang dikenal sebagai Pubertas Prekoks
parsial. Beberapa anak perempuan umumnya mulai muncul keluhan diantara umur 6 bulan dan 3 tahun
dengan ditandai terjadinya pembesaran payudara yang kemudian akan berhenti atau akan tetap bertahan
tanpa perubahan fisik.1
Epidemiologi
Insiden defisiensi GH diperkirakan mendekati 1: 10000 diseluruh dunia. Kebanyakan pasien
dengan defisiensi GH idiopatik mengalami kekurangan GRH. Beberapa pasien yang diautopsi mempunyai
somatotrop hipofisis dalam jumlah adekuat yang memiliki persediaan GH yang cukup; perawatan lama
pasien-pasien ini dengan GRH dapat menyebabkan pelepasan GH dan meningkatkan pertumbuhan.3
Pasien-pasien yang mempunyai tumor-tumor hipopisis atau pasien lain yang jarang dijumpai yaitu
yang tidak mempunyai somatotrop dalam hipopisis kongenital. Beberapa kelainan serupa telah
digambarkan bahwa terdapat kekurangan gen GH yang bertanggungjawab atas produksi GH.3
Sebelum tahun 1986, metode klinis satu-satunya terapi untuk defisiensi GH adalah memberikan
GH manusia (hGH) sebagai pengganti yang berasal dari donor kadaver. Tahun 1985 dan sesudahnya,
penyakit Creutzfeldt-Jakob, sebuah penyakit degeneratif jarang pada pasien yang sangat muda, telah
didiagnosis pada pasien yang telah mendapat hGH natural 10-15 tahun sebelumnya. 3
Karena kemungkinan adanya kontaminasi dari donor kelenjar pituitari ditransmisi kepasien
defisiensi GH dan menyebabkan kematian. Seluruh sumber GH natural telah dipindahkan dari
distribusinya.Teknologi rekombinan DNA sekarang bertanggungjawab sebagai pemasok Growth hormon.3
Growth hormon yang komersial sekarang tersedia dalam rangkaian asam 191-amino natural
(somatropin) dan bentuk asam 192-amino metionil (somatrem). Tidak ada bukti pasti bentuk yang satu
8

secara klinis lebih baik dari yang lainnya. Sekarang GH tersedia dalam jumlah tidak terbatas, sehubungan
penemuan regimen maka terapi tidak lagi langka. Namun GH disalahgunakan oleh para atlet dan anak
normal yang mana orangtuanya menginginkan anak tumbuh lebih tinggi dari yang sewajarnya. 4
GRF pertama diisolasi dari tumor pankreas yang melepaskan, merangkai dan mensintesa GH, tapi
GRH hipotalamik memiliki stuktur yang sama dengan GRH dari tumor pankreas. GRH berpotensi dalam
diagnosis dan terapi GH defisiensi; pasien defisiensi GH memperlihatkan sekresi GH rendah atau tidak
ada setelah pemberian episodik dosis GRH telah memperbaiki sekresi GH, produksi insulin like growth
hormone, dan pertumbuhan pada anak dengan idiopatik GH defisiensi.kemampuan pemberian GRH dalam
merangsang sekresi GH lebih jauh menyokong konsep bahwa defisiensi GH idiopatik adalh penyakit
primer hipotalamus, bukan karena kelenjar hipofisis.4
IGF 1 (dahulu somatomedin C) sekarang dihasilakan dari teknologi rekombinan DNA. Walaupun
tidak ada program terapi manusia jangka lama yang pernah dilaporkan. Kajian pertama menunjukkan
bahwa IGF 1 bisa berguna untuk terapi postur tubuh pendek, terutama pada dwarfisme Laron (pigmi,
orang kerdil afrika) dimana tidak ada terapinya.3
Etiologi
Gangguan hipotalamus dapat menyebabkan defisiensi GH dengan menggangu sekresi GRF
(GHRH), sedangkan lesi hipofisis atau tangkai hipofisis dapat menyebabkan defisiensi GH secara
langsung. Lokasi pasti dari lesi penyebab sering sulit ditentukan. Dari sekian banyak penyebab defisiensi
GH, hipopituarism idiopatik sejauh ini merupakan penyebab tersering. Kegagalan pertumbuhan secara
tipikal didiagnosis pada anak dengan kelainan tersebut pada ahir tahun pertama kehidupannya.1
Hingga 70% anak dengan hipopituarism idiopatik memiliki riwayat gangguan perinatal sehingga
dinyatakan bahwa hipoksia akibat perdarahan maternal, persalinan sungsang, atau asfiksia selama proses
kelahiran menyebabkan disfungsi hipotalamus bayi. Akan tetapi, studi pencitraan magnetik (MRI) telah
menunjukkan suatu kelainan tangkai hipofisis pada sekurang kurangnya 30% pasien ini, dan sekarang
banyak diyakini bahwa beberapa anak yang disebut mengalami hipopituarism idiopatik sebenarnya
memiliki kelainan perkembangan hipofisis dan hipotalamus.1
Kelainan genetik. Beberapa kelainan herediter yang jarang dengan transmisi resesif autosomal.
Kelainan yang paling sering adalah delesi pada gen GH.1
Tabel 1. Penyebab Dwarfisme Hipofisis.1
Penyakit hipofisis
Sindrom genetik: aplasia, hipoplasia, delesi gen GH, panhipopituarism familial
9

Tumor intraselar: kraniofaringioma, adenoma


Ganggaun hipotalamus-defisiensi GRF
Idiopatik: sering berhubungan dengan trauma lahir dan bentuk lain gangguan perinatal.
Bentuk familial:
Cacat perkembangan pada garis tengah SSP dan wajah
Tumor hipotalamus
Gangguan ketanggapan GH (GH tinggi, somatomedin rendah)
Abnormalitas reseptor
Malnutris energi-protein

Patofisiologi
Hormon pertumbuhan (GH;somatotropin) adalah polipeptida dengan 191-asam amino (BM
21.500) yang disintesis dan disekresi oleh somatotrof hipofisis anterior. Hormon pertumbuhan berasal dari
prekursor peptida yang lebih besar, pre-GH (BM 28.000) yang juga disekresi tetapi secara fisiologis tidak
berguna.1-4
Fungsi utama hormon pertumbuhan (somatotropin) adalah meningkatkan pertumbuhan linier. Hasil
ini dicapai dari pengaruh metabolisme dasarnya, tetapi pengaruh meningkatkan pertumbuhan terutama
diperantarai insulin like growth factor-I (IGF-1;juga dikenal sebagai somatomedin C).1,2
Hormon pertumbuhan via somatomedin meningkatkan sintesis protein dengan meningkatkan
masukan asam amino dan langsung mempercepat transkripsi dan translasi mRNA. Selain itu, GH
cenderung menurunkan katabolisme protein dengan mobilisasi lemak sebagai sumber bahan bakar yang
berguna. Secara langsung GH membebaskan asam lemak dari jaringan lemak dan mempercepat perubahan
menjadi asetil-KO yang merupakan asal energi. Pengaruh penghematan terhadap protein adalah
mekanisme yang paling penting dimana GH meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan.1-3
GH juga mempengaruhi metabolisme karbohidrat pada keadaan berlebihan, akan meningkatkan
penggunaan karbohidrat dan mengganggu ambilan glukosa kedalam sel. Resistensi terhadap insulin karena
GH tampak berhubungan dengan kegagalan postreseptor pada kerja insulin. Kejadian ini mengakibatkan
intoleransi glukosa dan hiperinsulinisme sekunder.1

10

GH beredar terutama tidak terikat dalam plasma dan mempunyai waktu paruh 20-50 menit. Ada
orang dewasa normal sekresinya kurang lebih 400 g/hari (18,6 nmol/hari) sebaliknya orang dewasa muda
mengekskresikan 700 g/d (32,5 nmol/hari). Pada orang dewasa konsentrasi GH pada pagi hari pada
keadaan puasa kurang dari 5ng/ml (232 pmol/L) dan kadang-kadang kurang dari 2 ng/ml (93 pmol/L).
Tidak terdapat perbedaan nyata antara kedua jenis kelamin.2
Kadar IGF-1ditentukan dengan cara radioreceptor assay maupun dengan cara radioimmunoassay.
Penentuan kadar mediator kerja GH ini menghasilkan penilaian aktivitas biologis GH lebih akurat.1
Sekresi GH diperantarai oleh dua hormon hipotalamus yaitu growth hormone releasing hormone
(GRH) dan somatostatin ( Growth hormone inhibiting hormone). Pengaruh hipotalamus ini diatur dengan
ketat melalui integrasi sistem saraf, metabolisme dan faktor hormonal. Karena baik GRH maupun
somatostatin tidak dapat diperiksa secara langsung. Hasil akhir setiap faktor terhadap sekresi GH harus
dianggap merupakan jumlah efek terhadap hipotalamus ini.3
a. GRH
Kedua bentuk GRH 40- dan 44-asam amino dijumpai pada hipotalamus manusia namun
makna fisiologisnya belum jelas. GR merangsang produksi cAP melalui somatotrof dan
merangsang sintesis mapun sekresi GH. Efek GRH sebagian dihambat oleh somatostatin.
Pemberian GRH pada manusia normal akan mengakibatkan pelepasan GH secara cepat (dalam
beberapa menit) kadar puncak dicapai dalam 30 menit dan bertahan untuk 60-120 menit. Hormon
peptida lainnya seperti ADH, ACTH dan -MSH, bila terdapat dalam jumlah farmakologis yang
cukup dapat bertindak sebagai GH-releasing factor. Bahkan tirotropin-releasing (TRH dan GnRH)
sering menyebabkan sekresi GH pada pasien akromegali, tetapi belum jelas apakah efek ini
diperantarai hipotalamus atau efek langsung terhadap somatotrof.1,4
b. Somatostatin
Suatu tetradekapeptida, adalah suatu inhibitor poten sekresi GH. Somatostatin menurunkan
produksi c-AMP dalam GH-secreting cell dan menghambat sekresi GH basal serta yang
dirangsang. Peningkatan kadar GH dan IGF-1 meningkatkan sekresi somatostatin. sebuah analog
somatostatin kerja panjang, okreotida asetat, telah digunakan terapi dalam penatalaksanaan
kelebihan GH dan kondisi-kondisi seperti tumor pankreatik dan karsinoid yang menyebabkan
diare.1,4
c. Pengaturan saraf
Pengaturan saraf terhadap sekresi basal GH menimbulkan pengeluaran ireguler dan intermiten
yang berhubungan tidur dan berbeda-beda menurut umur. Kadar tertinggi terjadi 1-4 jam setelah
mulai tidur (Selama stadium 3 dan 4). Sekresi puncak pada malam hari waktu tidur mencapai
kurang lebih 70% dari sekresi GH sehari, jumlahnya lebih besar pada anak-anak dan makin
berkurang apda orang tua. Masukan glukosa tidak akan menghambat pengeluaran ini. Stres, emosi,
fisik dan kimia termasuk pembedahan, trauma, gerak tubuh, tetapi elektrosyok dan pemberian zat
11

pirogen merangsang pengeluaran GH dan penurunan sekresi yang menyebabkan kegagalan


pertumbuhan, telah dibuktikan pada anak-anak disertai defisiensi pertumbuhan mental yang kuat.1
d. Pengaturan metabolisme
Faktor-faktor yang mempengaruhi sekresi GH adalah semua bahan pokok energi:
karbohidrat, protein dan lemak. Pemberian glukosa peroral atau intravena, merendahkan kadar GH
pada orang normal dan ini merupakan tindakan sederhana yang berguna pada diagnosis
akromegali. Sebaliknya hipoglikemia merangsang pengeluaran GH. Efek ini tergantung pada
glikopenia intrasel, karena pada pemberian 2-deoksiglukosa (analog glukosa yang menyebabkan
defisiensi glukosa intrasel) juga meningkatkan GH. Respon hipoglikemia ini tergantung pada
kecepatan perubahan glukosa dalam darah dan dicapainya nilai absolut. Protein makanan atau
pemberian asam amino intravena menyebabkan pelepasan GH. Sebaliknya pada keadaan
malnutrisi protein-kalori juga menyebabkan peningkatan GH, mungkin karena berkurangnya
produksi somatomedin dan berkurangnya umpan balik negatif. Asam lemak menekan respon GH
terhadap beberapa rangsangan, termasuk arginin dan hipoglikemia. Puasa merangsang sekresi GH
mungkin sebagai cara untuk mobilisasi lemak untuk sumber energi dan pencegahan hilangnya
protein.1,2,4
e. Pengaruh hormon lain
Respon terhadap rangsangan dihambat pada keadaaan kortisol berlebihan dan selama hipo
dan hipertiroidisme walaupun estrogen meningkatkan sekresi GH sebagai akibat rangsangan,
estradiol dipakai pada terapi akromegali karena menurunkan produksi somatomedin.1,2
f. Efek zat-zat neurofarmakologis
Banyak neurotransmiter dan zat neurofarmakologis yang mempengaruhi sekresi GH.
Agonis dan antagonis biogenik amina bekerja pada tingkat hipotalamus dan mengubah pengeluran
GRH atau somatostatin. Agen dopaminergik, alfa adrenergik, dan serotonergik semuanya
merangsang pengeluaran GH. Agonis dopaminergik seperti levodopa, apomorfin dan bromokriptin
juga meningkatkan sekresi GH, sedangkan antagonis dopaminergik seperti fenotiazin menghambat
GH. Efek levodopa suatu prekursor norepinefrin dan dopamin, mungkin diperantarai oleh
perubahannya menjadi norepinefrin karena pengaruhnya dihambat oleh fentolamin antagonis alfa
adrenergik. Bahkan fentolamin menekan pengeluaran GH terhadap rangsangan lain, seperti
hipoglikemia, olah raga dan arginin, menerangkan pentingnya mekanisme alfa adrenergik dalam
mengatur mekanisme sekresi GH. Agonis beta adrenergik menghambat GH dan antagonis beta
adrenergik seperti propanolol meningkatkan sekresi sampai memprovokasi rangsangan.1-4
Manifestasi Klinis
Gejala defisiensi GH pada anak-anak meliputi:1,2

Bertubuh Pendek. Anak-anak dengan kekurangan hormon pertumbuhan memiliki tingkat


pertumbuhan yang lambat, biasanya kurang dari 2 inci per tahun. Pertumbuhan lambat mungkin
12

tidak muncul sampai anak 2 atau 3 tahun. Bahkan defisiensi GH kongenital biasanya tidak

mengganggu pertumbuhan panjang sampai setelah beberapa bulan pertama kehidupan.


Kecepatan (speed) pertumbuhan untuk usia pubertas rendah dan bertahap. Defisiensi GH
menyebabkan pematangan fisik tertunda sehingga pematangan tulang dan pubertas mungkin

beberapa tahun tertunda.


Peningkatan jumlah lemak di sekitar pinggang
Anak akan terlihat lebih muda daripada anak-anak lain seusia nya walaupun demikian fungsi

intelektualnya tidak terganggu


Pertumbuhan gigi tertunda dan kematangan seksual tertunda

Penatalaksanaan
1. Pemberian hormon pengganti
Anak-anak defisiensi GH memerlukan somatropin biosintetik (natural sequence GH) dengan dosis
0,18-0,3 mg/kg/minggu atau somatrem (GH metionil) dengan dosis 0,3 mg/kg/minggu yang diberikan satu
dosis 6-7 kali seminggu selama masa aktif pertumbuhan sebelum fusi epifisis. Peningkatan percepatan
pertumbuhan paling jelas pada terapi tahun pertama. Anak lebih tua yang tidak memberi respon
sedemikian baik dan memerlukan dosis lebih besar. GH tidak akan meningkatkan kecepatan pertumbuhan
tanpa nutrisi adekuat dan status eutiroid.2
Antibodi terhadap GH dalam jumlah yang dapat diukur diserum anak yang mendapat GH,
sementara itu antibodi lebih sering pada anak yang diterapi dengan somatrem daripada somatropin, titer
antibodi penghambat dengan kapasitas pengikat signifikan jarang ditemukan dan hanya sedikit pasien
yang dilaporkan mengalami henti pertumbuhan temporer pada terapi somatrem.2
GH menimbulkan efek anti insulin. Walaupun diabetes klinis tidak mungkin terjadi akibat terapi
GH, efek jangka panjang yang tidak diketahui berupa sedikit kenaikan kadar glukosa pada anak yang
dikira sehat. Resiko potensial lainnya berupa kecenderungan dapat terjadi pergeseran epifisis kaput femur
dengan terapi. Organomegali dan perubahan skeletal seperti itu ditemukan pada akromegali sebagai efek
samping yang potensial terjadi pada kelebihan terapi GH.
Penemuan kasus leukemia pada orang dewasa yang dahulu diterapi dengan GH cukup
mengkhawatirkan, tapi sekarang tidak ada hubungan sebab dan efek terbukti. GH tidak meningkatkan
angka rekurensi keberadaan tumor sebelum terapi; jadi pasien dengan kraniofaringioma, sebagai contoh,
bisa menerima GH jika indikasikan, setelah penyakit ini secara klinis stabil, tanpa kecemasan bermakna
akan kemungkinan GH akan mencetuskan rekurensi. Para klinisi biasanya menunggu 1 tahun setelah
menyelesaikan terapi tumor sebelum memulai terapi GH pada pasien tumor.1,2
2. Penanganan psikologis dan konsekuensi
13

Penelitian pada keadaan psikologis pasien dengan postur pendek bercacat karena kehilangan
metode yang konsisten untuk investigasi dan kehilangan studi terkontrol, tapi beberapa hasilnya tampak
menarik. Anak-anak defisiensi GH paling banyak dipelajari mereka lebih memiliki trait kepribadian pasif
daripada anak sehat. Anak-anak ini mengalami keterlambatan pematangan emosional dan menderita
perlakuan kekanak-kanakan dari orangtua, guru dan kawan-kawannya.2
Kemampuan akademik umumnya dibawah standar walau intelegensia normal, hal ini berhubungan
dengan terlambatnya maturitas emosi atau citra diri buruk, dan postur pendek. Namun banyak anak-anak
ini ketinggalan disekolah karena ukuran tanpa memperhatikan kemampuan akademiknya. Beberapa tetap
mengalami pencitraan diri bahwa tubuhnya pendek walau tinggi normal telah dicapai dengan
terapi.depresi dan tingkah laku bunuh diri dapat terjadi pada orang dewasa yang terkena karena stress
psikologis dari tubuh pendek dan keterlambatan perkembangan.2
Jadi cara individu pasien defisiensi GH menangkap dunianya tampak menjadi kepentingan primer
dalam konsekuensi psikologis, lingkungan sosial tinggi menilai bentuk fisik dan menjadikannya potensi
menuju sukses, menjadi sebuah kepercayaan yang tidak dapat hilang pada pasien. Sebuah lingkungan
suportif dianjurkan pada pasien defisiensi GH dimana pasien tidak diijinkan bertingkah lebih muda dari
umurnya ataupun mendapat tempat khusus dalam keluarga.2
Pertolongan psikologis diindikasikan pada kasus depresi berat atau penyesuaian salah dan ini
sangat membantu pada kasus yang lebih ringan.2
Prognosis
Pada umumnya, prognosis short stature sangat baik. Pemberian suplemen zink yang dikombinasi
dengan GH dapat memperbaiki pertumbuhan penderita short stature menjadi normal sesuai dengan usia
mereka. Selain itu, short stature tidak berhubungan dengan risiko penyakit kardiovaskuler dan kematian.5

Kesimpulan
Short stature pada anak dapat fisiologis dapat pula patologis. Salah satu contoh yang fisiologis
adalah karena genetik sedangkan yang patologis misalnya defisiensi growth hormone, constitutional
growth delay dan hipotiroidisme. Defisiensi growth hormone dapat terjadi pada masa neonates, anak-anak
maupun dewasa. Pada penderita kelainan ini growth hormone yang dihasilkan menurun atau kurang
sehingga berdampak pada pertumbuhan tinggi badannya. Anak-anak dengan kelainan defisiensi growth
hormone biasanya memiliki tinggi yang kurang dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Anak dengan
kelainan ini perlu terapi sedini mungkin agar dapat memperbaiki maupun mengurangi efeknya ke depan.

14

Terapi yang dapat kita lakukan adalah memberikan hormon pengganti serta penanganan psikologis dan
konsekuensinya.

Daftar Pustaka
1. Kliegman RM, Emerson NW. Nelson textbook of pediatrics. Ed. 18. Philadephia: Elsevier
saunders; 2007. p.1878-903.
2. Behrman RE, Kliegman RM, Arvin AM. Ilmu kesehatan anak Nelson. Vol. 3. Edisi ke 15. Jakarta:
EGC; 2002. h.1913-44.
3. Zaoutis LB, Chiang VW. Comprehensive pediatrics hospital medicine. Philadelphia: Mosby
elsevier; 2007. p.687-714.
4. Rudolph AM, Hoffman JIE, Rudolph CD. Buku ajar pediatri rudolph. Vol 3. Edisi ke 20. Jakarta:
EGC; 2006. h. 1851-67.
5. Ranke MB, Price DA, Reiter EO. Growth hormone therapy in pediatrics 20 years of KIGS.
Switzerland : Karger; 2007 .p.38-500.
6. Sperling M. Pediatric endocrinology. Ed. 3rd. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2008. p.254-334.

15

Anda mungkin juga menyukai