Anda di halaman 1dari 6

PERKEMBANGAN MORAL DAN SPIRITUAL

PESERTA DIDIK
(Makalah Pengenalan Peserta Didik)

Oleh
Kelompok 5
1. Ani Latifatun Najiyah (1513022058)
2. Novi Dwi Lestari (1513022042)
3. Trisna Ganatri (1513022054)

PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
Perkembangan Moral dan Spiritual.
Adapun penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Pengenalan Peserta Didik. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan khususnya bagi anggota kelompok.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan, baik dalam penulisan maupun penyajian materi. Oleh sebab itu, kami
mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan makalah ini. Akhir kata, kami
mengucapkan terimakasih.

Bandar Lampung, Maret 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

Cover

BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Para remaja saat ini sangat diharapkan dapat menjadi calon penerus pembangunan
bangsa, namun pada kenyataannya banyak dikalangan remaja yang berperilaku
menyimpang. Ini tidak lain disebabkan karena moral yang dimiliki sangat rendah.
Moral juga berperan penting dalam pembentukan karakter.
2. RUMUSAN MASALAH
Kita semua tahu bahwa para remaja kita sedang dilanda krisis moral, yakni
minimnya moral yang dimiliki oleh para remaja pada umumnya. Disini akan
dibahas pengertian dari moral itu sendiri, perkembangannya dan faktor apa saja
yang mempengaruhi perkembangan moral. Selain itu kami juga menambahkan
pengertian

spiritual

agama

serta

perkembangan

dan

faktor

yang

mempengaruhinya
Harapannya adalah para pembaca nanti akan mengetahui pengertian moral,
bagaimana perkembangannya dan faktor apa saja yang mempengaruhi sehingga
dapat meningkatkan perkembangan moral dikalangan remaja khususnya.
3. TUJUAN
Setelah mempelajari perkembangan moral-spiritual, mahasiswa diharapkan
mampu:
1. menjelaskan pengertian moral;
2. mendeskripsikan faktor perkembangan moral;
3. menjelaskan proses perkembangan moral;
4. menjelaskan pengertian perkembangan spiritual-agama;
5. mendeskripsikan faktor perkembangan spritual-agama

BAB II
PEMBAHASAN

Perkembangan Moral
Perkembangan moral adalah perkembangan yang berkaitan dengan aturan dan
konveksi mengenai apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam
interaksinya dengan orang lain (Santrock, 1995). Anak-anak ketika dilahirkan
tidak memiliki moral (imoral). Tetapi dalam dirinya terdapat potensi moral yang
siap untuk dikembangkan. Karena itu, melalui pengalamannya berinteraksi
dengan orang lain (dengan orangtua, saudara, teman sebaya atau guru), anak
belajar memahami tentang perilaku mana yang baik, yang boleh dikerjakan dan
tingkah laku mana yang buruk, yang tidak boleh dikerjakan.
Teori Psikoanalisa tentang Perkembangan Moral
Dalam menggambarkan perkembangan moral, teori psikoanalisa dengan
pembagian struktur kepribadian manusia atas tiga, yaitu id, ego dan superego. Id
adalah struktur kepribadian yang terdiri atas aspek biologis yang irasional dan
tidak disadari. Ego adalah struktur kepribadian yang terdiri atas aspek
psikologis,yaitu subsistem ego yang rasional dan disadari, namun tidak memiliki
moralitas. Superego adalah struktur kepribadian yang terdiri atas aspek sosial
yang berisikan sistem nilai dan moral, yang benar-benar memperhitungkan
benar atau salahnya sesuatu.
Menurut teori psikoanalisa klasik Freud, semua orang mengalami konflik oedipus.
Konflik ini akan menghasilkan pembentukan struktur kepribadian yang
dinamakan Freud sebagai superego. Struktur superego ini mempunyai dua
komponen, yaitu ego ideal kata hati (conscience). Kata hati menggambarkan
bagian dalam atau kehidupan mental seseorang. Peraturan-peraturan masyarakat,
hukum, kode, etika, dan moral. Pada usia kira-kira 5 tahun perkembangan
superego secara khas akan menjadi sempurna. Ketika hal ini terjadi, maka suara
hati terbentuk. Ini berarti bahwa pada usia sekitar 5 tahun orang sudah
menyelesaikan pengembangan moralnya (Lerner & Hultsch, 193).

Teori Belajar-Sosial tentang Perkembangan Moral


Teori belajar sosial melihat tingkah laku moral sebagai respons atas stimulus.
Dalam hal ini, proses-proses penguatan, penghukuman, dan peniruan digunakan
untuk menjelaskan perilaku moral anak-anak. Bila anak diberi hadiah atas
perilaku yang sesuai dengan aturan dan kontrak sosial, mereka akan mengulangi
perilaku tersebut. Sebaliknya, bila mereka dihukum atas perilaku yang tidak
bermoral, maka perilaku itu akan berkurang atau hilang.
Teori Kognitif Piaget tentang Perkembangan Moral
Teori ini melibatkan prinsip-prinsip dan proses-proses yang sama dengan
pertumbuhan kognitif yang ditemui dalam teorinya tentang perkembangan
intelektual. Bagi Piaget, perkembangan moral digambarkan melalui aturan
permainan. Karena itu, hakikat moralitas adalah kecenderungan untuk menerima
dan menaati sistem peraturan. Berdasarkan hasil observasinya terhadap aturanaturan permainan yang digunakan anak-anak, Piaget

Anda mungkin juga menyukai