Anda di halaman 1dari 15

STUDI KELAYAKAN BISNIS

MODUL : 3 & 4

ASPEK LINGKUNGAN

OLEH : HESTI MAHESWARI SE., M.Si

PROGRAM KELAS KARYAWAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2011

Modul 3 : Aspek Lingkungan

11

Studi Kelayakan Bisnis


Hesti Maheswari, SE. M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

Lingkungan tempat bisnis akan dijalankan harus dianalisis dengan cermat. Hal ni
disebabkan lingkungan di satu sisi dapat menjadi peluang dari bisnis yang akan
dijalankan, namun disisi lain lingkungan juga dapat menjadi ancaman bagi
perkembangan bisnis. Keberadaan bisnis dapat berpengaruh terhadap lingkungan,
baik lingkungan masyarakat maupun lingkungan ekologi tempat bisnis yang akan
dijalankan.
Analisis aspek lingkungan tidak hanya membatas tentang kesesuaian lingkungan
dengan bisnis yang akan dijalankan, tetapi juga membahas tentang dampak bisnis
terhadap lingkungan serta pengaruh perubahan lingkungan yang akan datang
terhadap bisnis.

Oleh karena itu, analisis pada aspek lingkungan memerlukan

kemampuan analisis yang lebih komprehensif.

Analisis kesesuaian lingkungan

bertujuan untuk menganalisis apakah kondisi lingkungan mendukung untuk


menjalankan suatu ide bisnis atau tidak, sedangkan analisis dampak bisnis
bertujuan menganalisis apakah bisnis tersebut akan memberikan dampak positif
yang lebih besar dibandingkan dengan dampak negatifnya atau tidak. Selain itu,
analisis lingkungan juga menganalisis tingkat kemampuan perusahaan dalam
mengantisipasi dan menimilkan dampak negatif yang mungkin muncul.
Lingkungan memiliki pengertian yang sangat luas sehingga analisis aspek
lingkungan dalam studi kelayakan bisnis dapat dibagi menjadi beberapa ruang
lingkup lingkungan. Meskipun aspek lingkungan terdiri dari beberapa ruang lingkup,
namun dalam praktiknya tidak semua ruang lingkup pada lingkungan bisnis harus
dianalisis secara mendalam.

Ketajaman dan keluasan analisis pada aspek

lingkungan sangat tergantung pada kebutuhan intensitas studi kelayakan yang


ditentukan oleh besarnya investasi, tingkat kepastian bisnis, dan dampak yang dapat
ditimbulkan dari bisnis tersebut.

Beberapa ruang lingkup yang terdapat dalam

lingkungan bisnis adalah sebagai berikut :

Lingkungan Operasional
Lingkungan yang paling dekat dengan aktivitas perusahaan.

Lingkungan

operasional perusahaan meliputi : pesaing, kreditor, pelanggan, pemasok dan


pegawai.

11

Studi Kelayakan Bisnis


Hesti Maheswari, SE. M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

Lingkungan Industri
Lingkungan yang meliputi kelompok yang memproduksi produk dan jasa yang
sama atau barang pengganti yang dekat.

Lima faktor persaingan dalam

lingkungan industri yang dikemukakan Porter ( 1985) yaitu masuknya pendatang


baru, ancaman produk subtitusi, daya tawar-menawar pembeli, daya tawarmenawar pemasok, dan persaingan di antara para pesaiang yang ada.

Lingkungan Jauh
Lingkungan jauh mencakup faktor-faktor yang bersumber dari luar operasional
perusahaan. Lingkungan jauh meliputi lingkungan ekonomi, politik, teknologi,
ekologi, dan global.

1. Tujuan
Analisis aspek lingkungan dilakukan untuk menjawab pertanyaan Apakah
lingkungan setempat sesuai dengan ide bisnis yang akan dijalankan dan apakah
manfaat bisnis bagi lingkungan lebih besar dibandingkan dampak negatifnya?
Suatu ide bisnis dinyatakan layak berdasarkan aspek lingkungan jika kondisi
lingkungan sesuai dengan kebutuhan ide bisnis dan ide bisnis tersebut mampu
memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dampak neagtifnya di
wilayah tersebut.
Secara spesifik analisis aspek lingkungan dalam studi kelayakan

bertujuan

untuk :
a. Menganalisis kondisi lingkungan operasional yang terdiri dari pesaing,
pemasok, pelanggan, kreditor, dan pegawai untuk memperoleh jawaban
apakah kondisi lingkungan operasional memungkinkan atau tidak untuk
menjalankan suatu ide bisnis.
b. Menganalisis kondisi lingkungan industri yang terdiri dari persaingan
antarperusahaan, kekuatan pemasok, kekuatan pembeli, barang subtitusi,
dan hambatan masuk untuk memperoleh jawaban apakah kondisi
lingkungan industri memungkinkan atau tidak untuk menjalankan ide bisnis
c. Menganalisis kondisi lingkungan jauh yang terdiri dari lingkungan ekonomi,
sosial, pilitik, teknologi, dan global untuk memperoleh jawaban apakah
kondisi lingkungan jauh memungkinkan atau tidak untuk menjalankan suatu
ide bisnis.
d. Menganalisis dampak positif maupun dampak negatif bisnis terhadap
lingkungan, baik lingkungan operasional, lingkungan industri, maupun
lingkungan jauh

11

Studi Kelayakan Bisnis


Hesti Maheswari, SE. M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

e. Menganalisis usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meminimalkan


dampak negatif bisnis terhadap lingkungan, baik lingkungan operasional,
lingkungan industri, maupun lingkungan jauh
2. Lingkungan Operasional
Lingkungan yang memiliki kaitan langsung dengan aktivitas operasional
perusahaan.

Lingkungan operasional adalah lingkungan yang paling dekat

dengan semua aktivitas perusahaan. Lingkungan operasional meliputi :


a. Lingkungan pesaing
Pesaing adalah perusahaan dalam industri yang sama dan menjual produk,
baik berupa barang atau jasa, kepada pelanggan.
berpengaruh terhadap keberhasilan bisnis.

Pesaing sangat

Perusahaan harus memiliki

keuanggulan bersaing untuk dapat memenangkan persaingan. Oleh karena


itu, analisis terhadap kelebihan dan kelemahan pesaing dibandingkan
dengan perusahaan sangat penting dalam menentukan strategi bisnis.
Analisis pesaing dalam lingkungan operasional dapat dilakukan dengan
menggunakan matriks profil persaingan. (Competitive Profile Matrix/CPM)
b. Lingkungan Pelanggan
Pelanggan adalah pembeli produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
Pelanggan merupakan faktor kunci keberhasilan bisnis karena pelanggan
sumber pendapatan.

Analisis pelanggan dalam lingkungan operasional

dilakukan dengan analisis reaktif dan proaktif.


Analisis reaktif adalah analisis masalah pelanggan setelah kejadian.
Analisis proaktif adalah memperkirakan kecenderungan dan masalah
sebelum terjadi. Selain itu dilakukan pula analisis segmentasi pelanggan
untuk

mengelompokkan

pelanggan

sesuai

dengan

karakteristiknya.

(geografis, demografis, sosiologis, psikografis)


c. Lingkungan Pemasok
Pemasok adalah perusahaan yang menyediakan bahan baku, tenaga kerja,
keuangan dan sumber informasi kepada perusahaan lain.

Pemasok

memegang peranan yang sangat penting bagi kelancaran bisnis. Pemilihan


pemasok dapat meningkatkan keunggulan bersaing.

Analisis pemilihan

pemasok dalam lingkungan operasional dapat dilakukan dengan CPM


anatarpemasok.
d. Lingkungan Kreditor

11

Studi Kelayakan Bisnis


Hesti Maheswari, SE. M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

Kreditor merupakan pihak yang memeiliki peranan yang penting dalam


bidang keuangan, dan semakin penting jika sebagian besar permodal
perusahaan berasal dari kredit. Dalam memilih kreditor, perusahaan harus
memperhatikan bunga dan persyaratan kredit.
e. Lingkungan Pegawai
Pegawai merupakan aspek yang paling penting, karena pegawai adalah
pelaku yang menunjang tujuan perusahaan tercapai.
3. Lingkungan Industri
Porter (1985) membagi lima kekuatan yang menentukan tingkat persaingan
dalam suatu industri, yaitu :

Pendatang baru dalam pasar persaingan sempurna akan mudah untuk masuk
ke pasar sehingga persaingan dalam pasar ini akan semakin ketat. Kondisi
persaingan yang ketat mengharuskan penyusunan strategi harus didasarkan
pada analisis masing-masing sumber.
Ancaman pendatang baru dipengaruhi oleh besar kecilnya hambatan masuk
dalam satu industri, yaitu :
Skala ekonomi
Diferensiasi produk
Persyaratan permodalan
Keunggulan biaya
Akses ke saluran distribusi

11

Studi Kelayakan Bisnis


Hesti Maheswari, SE. M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

Kebijakan pemerintah

Selain adanya hambatan masuk, pendatang baru akan berpikir dua kali jika : (1)
pemain lama memilki sumber daya penting yang dapat digunakan untuk
menyerang balik, seperti kelebihan modal, kapasitas produksi, serta kedekatan
dengan saluran distribusi pelanggan. (2) Pemasin lama kemungkinan akan
menurunkan harga untuk mempertahankan market share atau karena industri
keseluruhan kelebihan kapasitas.

(3) Pertumbuhan industri yang lambat

sebagai akibat masuknya pendatang baru atau mungkin karena pengaruh


kinerja keuangan kolega-kolega yang terlibat.
Pemasok akan memiliki kekuatan jika :
(1) pemasok didominasi oleh sedikit perusahaan,
(2) produk yang dihasilkan unik sehingga sulit untuk mencari pengganti,
(3) produk pemasok sangat penting bagi pembeli,
(4) pemasok merupakan ancaman serius apabilaberintegrasi ke depan ke arah
industri pembeli,
(5) pembeli bukan merupakan konsumen penting bagi pemasok.
Pembeli akan mempunyai kekuatan tawar, jika :
o pembeli terkosentrasi membeli dalam jumlah besar,
o Produk yang dibeli dari industri standar atau tidak terdiferensiasi
o Produk yang dibeli dari industri mempunyai porsi yang signifikan dari biaya
beli sehingga tidak ada kenaikan harga atau perusahaan lain menawarkan
o

harga yang lebih murah akan segera berpindah


Produk yang dibeli hanya akan mendatangkan keuntungan

pembeli
Produk yang ditawarkan industri dipandang memiliki resiko keuangan yang

tinggi
Produk yang ditawarkan

pembeli
Pembeli memilki ancaman yang kuat untuk berintegrasi ke belakang masuk

kecil bagi

industri dipandang tidak begitu penting bagi

ke industri pemasok.
Ancaman produk pengganti akan kuat, jika :
o Konsumen memiliki switching cost yang rendah sehingga mudah untuk
berpindah ke produk yang lain
Produk pengganti memiliki harga yang murah dengan kualitas yang sama

atau lebih tinggi

11

Studi Kelayakan Bisnis


Hesti Maheswari, SE. M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

Intensitas rivalitas antarpemain dalam industri dipengaruhi oleh struktur biaya


produk, tingkat diferesiasi produk, pertumbuhan industri, dan tingkat kapasitas
terpasang.

Semakin besar porsi biaya tetap dalam struktur biaya produksi,

semakin tinggi intensitas rivalitas. Semakin homogen produk, semakin tinggi


rivalitas. Pertumbuhan industri yang menurun dan tingkat kapasitas terpasang
yang besar akan mempengaruhi intensitas rivalitas antarpelaku industri
Intensitas persaingan antarperusahaan dalam industri tergantung pada :
Jumlah pesaing banyak dengan kekuatan berimbang
Pertumbuhan industri lambat
Produk atau jasa yang dihasilkan kurang terdiferensiasi atau memiliki

switching cost yang rendah


Produk memiliki biaya tetap tinggi dan tidak tahan lama
Penambahan kapasitas dalam jumlah besar akan

keseimbangan permintaan dan penawaran dalam industri


Rintangan keluar yang tinggi
Pesaing memiliki perbedaan dalam strategi, asal, dan kepribadian.

mengganggu

4. Lingkungan Jauh
Lingkungan jauh mencakup faktor-faktor yang bersumber dari luar operasional
perusahaan.

Analisis ini digunakan untuk menyerang maupun bertahan

terhadap faktor lingkungan dengan merumuskan strategi yang memanfaatkan


peluang atau meminimalkan ancaman.

Lingkungan jauh adalah

sebagai

berikut :

Lingkungan ekonomi
Variabel-variabel ekonomi yang dapat mempengaruhi keberhasilan bisnis
diantaranya adalah ketersediaan kredit secara umum, tingkat penghasilan
yang dapat dibelanjakan, serta kecenderungan belanja masyarakat, suku
bunga primer, laju inflasi, tingkat pasar uang, defisit anggaran pemerintah,
produk domestik bruto, pola konsumsi, pengangguran, tingkat produktivitas
pekerja, nilai dollar di pasar dunia, kecenderungan pasar saham, kondisi
ekonomi luar negeri, faktor ekspor/impor, pergeseran permintaan barang
dan jasa, perbedaan pendapatan antarnegara, fluktuasi harga, kebijakan
fiskal, kebijakan moneter, serta kebijakan organisasi-organisasi dunia seperti
MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa), G20, OPEC, WTO, APEC.

11

Studi Kelayakan Bisnis


Hesti Maheswari, SE. M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

Indikator yang digunakan dalam pengukuran lingkungan ekonomi adalah


income per kapita, penyerapan tenaga kerja, peningkatan upah rata-rata,
serta dampak negatif bisnis bagi perekonomian di wilayah tersebut.
Contoh pembangunan jembatan Suramadu.

Lingkungan sosial budaya


Faktor sosial dan budaya berdampak besar pada semua produk, jasa, pasar
dan pelanggan.

Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan

adalah kepercayaan, nilai, sikap, opini, dan gaya hidup orang-orang di


lingkungan eksternal perusahaan, yang berkembang dari pengaruh budaya,
ekologi, demografi, agama, pendidikan, dan etnik
Contoh : dibangunnya kawasan industri menarik tenaga kerja sehingga
menimbulkan keramaian.

Lingkungan politik
Suatu negara yang kondisi politiknya tidak stabil memiliki resiko bisnis yang
tinggi. Faktor politik berkaitan dengan peraturan perundang-undangan yang
dikeluarkan pemerintah, seperti peraturan tentang perdagangan yang,
undang-undang antitrust, program perpajakan, UMR, kebijakan polusi,
penetapan harga, peraturan perlindungan bagi pekerja.

Lingkungan teknologi
Penemuan teknologi baru dalam bidang bisnis sering kali mempunyai
pengaruh yang

dramatis terhadap

perusahaan.

Analisis terhadap

perubahan teknologi sangat penting untuk mengantisipasi peluang dan


ancaman bisnis kondisi yang akan datang.
Contoh : teknologi internet berdampak pada peluang dan ancaman bisnis

Lingkungan ekologi
Lingkungan ekologi adalah hubungan antara manusia dan mahluk hidup
lainnya dengan udara, tanah, dan air, yang mendukung kehidupan mereka
sebagai akibat adanya kegiatan produksi
Contoh : Bisnis pembuatan tahu menghasilkan limbar cair yang sangat bau
dan mencemari air sungai.

11

Lingkungan global

Studi Kelayakan Bisnis


Hesti Maheswari, SE. M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

Era globalisasi ditandai dengan batas-batas ekonomi antarnegara yang


semakin tidak jelas, arus informasi dan komunikasi sangat cepat sehingga
perubahan perrekonomian suatu negara berdampak terhadap perekonomian
negara lain.
Contoh : adanya krisis global berakibat menurunnya daya beli masyarakat di
negara-negara tujuan ekspor.
5. Analisis Kuantitaif
1) Analisis Matriks Profil Persaingan (Competitive Profile Matrix/CPM)
Kasus :
Air minum dalam kemasan QUA-QUA yang akan didirikan saat ini memiliki
dua perusahaan pesaing utama.

Matriks tersebut menggunakan faktor

sukses kritis dan bobot yang terdiri dari promosi (0.20), kualitas produk
(0.30), daya saing harga (0.10), kemudahan didapat (0.10), posisi keuangan
(0.15), dan brand image(0.15). Perusahaan yang akan dianalisis diberi rating
yang berbeda-beda, tergantung pada kondisi relatif perusahaan pesaing.
Nilai 4 diberikan jika perusahaan mempunyai kondisi yang paling kuat
dibandingkan dengan perusahaan pesaing lainnya, Nilai 3 diberikan kepada
perusahaan yang memiliki kondisi sedikit lebih kuat dibanding pesaingnya.
Nilai 2 diberikan kepada perusahaan yang kondisinya sedikit lebih lemah
dibandingkan pesaingnya, dan nilai 1 diberikan pada perusahaan yang
sangat lemah kondisinya. Secara berturut-turut nilai rating sesuai faktorfaktor diatas untuk Qua-Qua adalah 3,4,3,4,4,dan 4. Untuk Toya Segar
adalah 4,4,3,3,2, dan 4. Sedangkan untuk Cai Ria adalah 3,3,4,3,3, dan 2.

Matrik Profil Persaingan


Faktor Strategi

Bobot

Qua-Qua
Rating
Total

Toya Segar
Rating
Total

Cai Ria
Rating
Total

2) Analisis SWOT
Matriks kemungkinan strategis

Strategi SO

11

Studi Kelayakan Bisnis


Hesti Maheswari, SE. M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

Strategi ST

Strategi

ini

dibuat

berdasarkan Strategi

ini

dibuat

berdasarkan

pemikiran perusahaan, yaitu dengan pemikiran perusahaan, yaitu dengan


menggunakan

seluruh

kekuatan menggunakan

untuk memanfaatkan peluang


Strategi

seluruh

untuk menghindari ancaman

Strategi WO

Strategi WT

ini

ini

pemikiran

dibuat

berdasarkan Strategi

perusahaan,

memanfaatkan

peluang

mengatasi kelemahan

kekuatan

merupakan

strategi

yaitu defensif yang dibuat beradasarkan


untuk pemikiran
meminimalkan

perusahaan,
kelemahan

yaitu
dan

menghindari ancaman

Kasus :

Pembuatan kantor cabang baru BPR di wilayah Kabupaten Maruyi


Kekuatan :
Direktur memiliki pengalaman
Karyawan berkualitas & memiliki dedikasi serta komitmen untuk

memajukan perusahaan
Penguasaan kondisi wilayah yang baik/mampu menjangkau daerah

pelosok
Tingkat kesehatan bank induk berada pada kondisi yang sehat dan bank

memilki tingkat likuiditas yang baik


Memiliki kemampuan meningkatkan modal
Memiliki jaringan pemasaran yang luas

Kelemahan
o
o

Sistem informasi berteknologi tinggi masih kurang


Promosi yang dilakukan oleh PD BPR masih kurang jika dibandingkan

dengan pesaingnya
Performance (penampilan gedung) dan kendaraan yang dimiliki masih

o
o

kurang
Penggunaan teknologi modern masih sangat terbatas
Sistem dan prosedur pelayanan masih menggunakan
konvensional

11

10

Studi Kelayakan Bisnis


Hesti Maheswari, SE. M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

sistem

Peluang
Kebijakan pemerintah daerah untuk menjadikan BPR menjadi bank

andalan masyarakat
Kondisi perekonomian nasional yang mulai membaik
BPR diperbolehkan melakukan penghimpunan dana dari luar daerah
Hubungan baik dengan dinas-dinas di lingkungan PEMDA
Banyaknya industri kecil di wilayah kabupaten Maruyi

Ancaman
o Perubahan regulasi perbankan yang dibuat oleh pemerintah pusat dan
o
o
o
o
o

Bank Indonesia
Munculnya teknologi baru dalam sistem pelayanan nasabah
Semakin meluasnya jaringan kerja Bank pesaing
Munculnya pesaing baru
Kondisi keamanan dan politik yang belum stabil
Adanya bantuan kredit lunak dari pemerintah

BUAT ANALISIS SWOT


3) Analisis Kesesuaian Bisnis
Analisis kesesuaian lingkungan

bisnis

dilakukan

untuk

menjawab

pertanyaan Apakah lingkungan bisnis sesuai dengan kondisi lingkungan


masyarakat setempat atau tidak? Jika lingkungan bisnis tidak sesuai
dengan kondisi lingkungan maka ide bisnis dinyatakan tidak layak untuk
dijalankan di wilayah tersbut.
1. Analisis Kesesuaian Aspek Lingkungan Industri dan Operasioanl
No
1
2
3
4
5
6

11

Subaspek

Kondisi Lingkungan
1 2 3 4 5 6 7

Kondisi persaingan
antarperusahaan
sejenis
Kondisi
calon
pemasok
Kondisi
calon
pembeli
Kondisi
calon
kreditur
Kondisi
kepegawaian
Kondisi
barang
subtitusi

11

Studi Kelayakan Bisnis


Hesti Maheswari, SE. M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

Alasan Penilaian

Kondisi
masuk

hambatan

b)
c)
2. Analisis Aspek Lingkungan Jauh
No
1

3
4
5
6

Subaspek

Kondisi Lingkungan
1 2 3 4 5 6 7

Alasan Penilaian

Kesesuaian
lingkungan
eskonomi
dengan
ide bisnis
Kesesuaian
lingkungan sosial &
budaya dengan ide
bisnis
Kesesuaian
lingkungan
politik
dengan ide bisnis
Kesesuaian
teknologi
dengan
ide bisnis
Kesesuaian
lingkungan ekologi
dengan ide bisnis
Kesesuaian
lingkungan
global
dengan ide bisnis
1) Analisis perbandingan dampak positif dan dampak negatif ide bisnis
terhadap lingkungan
Analisis kualitatif dilakukan dengan menggunakan analisis perbandingan
dampak positif dan dampak negatif terhadap semua subaspek lingkungan
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a) Menentukan dampak positif dari ide bisnis
b) Menentukan bobot untuk setiap dampak positif maupun dampak negatif
dari ide bisnis
c) Menentukan skor penilaian untuk setiap dampak positif maupun negatif
dari ide bisnis
Contoh : Yayasan Suka Maju akan mendirikan perguruan tinggi swasta di
Desa Suka Belajar. Berikut ini adalah analisis dampak positif sebuah ide
bisnis pendirian kampus di Desa Suka Belajar
Analisis Dampak Positisf aspek Lingkungan

11

12

Studi Kelayakan Bisnis


Hesti Maheswari, SE. M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Dampak Positif
Meningkatkan derajat pendidikan
masyarakat
Menimbulkan atmosfer akademik
di lingkungan kampus
Masuknya budaya asing yang
positif
Pengenalan budaya luar daerah
yang dibawa mahasiswa
Hubungan kemasyarakatan yang
semakin luas
Mengurangi kenakalan remaja
Peluang usaha rumah kos
Peluang usaha warung makan
Peluang usaha aneka jasa
(laundry, wartel, warnet, fotokopi)
Penyerapan
tenaga
kerja
langsung
dosen
&
tenaga
administrasi
Perbaikan infrastruktur
Jumlah

Bobot
9

Skor
8

Nilai
72

56

40

35

35

7
8
8
8

5
9
9
9

35
72
72
72

45

8
79

40
560

Bobot
7

Skor
5

Nilai
35

10

50

10
7
9

4
9
6

40
63
54

63

72

10

60

63

Analisa perbandingan dampak negati aspek lingkungan


No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Dampak Positif
Budaya
mandiri
mahasiswa
sering
menimbulkan individualistis
Cara berpakaian mahasiswa yang tidak
sesuai dengan budaya masyarakat
Sering ada kumpul kebo di tempat kos
Lalu lintas semakin ramai
Budaya kegotong-royongan antaranggota
masyarakat
dapat menurun
karena
banyaknya pendatang
Penduduk lokal sering dalah bersaing
dengan pengusaha daerah lain
Polusi udara karena kendaraan yang
semakin banyak
Polusi air karena penduduknya yang
semakin padat
Polusi limbah sampah dari warung-warung
dan rumah kos
Jumlah

79

500

Jika total dampak positif lebih besar dari total dampak negatif berarti ide
bisnis memberikan dampak yang baik bagi lingkungan setempat.
2) Analisis biaya dan manfaat sosial
Analisis manfaat dan biaya merupakan alat analisis yang digunakan untuk
membuat keputusan publik dengan membandingkan besarnya manfaat dan

11

13

Studi Kelayakan Bisnis


Hesti Maheswari, SE. M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

biaya yang harus dikeluarkan dengan mempertimbangkan kesejahteraan


masyarakat.

Analisis ini biasanya terintegrasi dengan Analisis Mengenai

Dampak Lingkungan (AMDAL). Analisis ini tidak hanya melihat biaya dan
manfaat

secara

individu,

tetapi

secara

menyeluruh

dengan

mempertimbangkan manfaat dan biaya sosial.


Contoh :
Pemerintah daerah akan membangun sarana belanja dengan tujuan
menghidupkan ekonomi rakyat. Pemerintah memiliki lima alternatif, yaitu
tanpa

pembangunan,

hypermarket.

toko

biasa,

Analisis biaya

minimarket,

supermarket,

dan manfaat yang

dan

digunakan untuk

menganalisis layak dan tidaknya pengambilan keputusan adalah sebagai


berikut :
Analisis biaya & manfaat pembangunan sarana pembelanjaan
No.
1

Rencana
Proyek
Tanpa

Peningkatan
Kesejahteraan/Tahun
0

Biaya
Total/tahun
0

Tambahan
Manfaat
0

Tambahan
Biaya
0

2
3
4
5

Pembangunan
Toko Biasa
Minimarket
Supermarket
Hypermarket

4
10
22
36

8
18
28
45

4
6
12
14

8
10
10
17

Beradasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa rencana 4, yaitu pembangunan


supermarket meruapakan rencana terbaik, walaupun membutuhkan tambahan biaya
sebesar $ 10 juta per tahun dan lebih tinggi dibandingkan dengan rencana 2, yaitu
pembangunan toko biasa.

Rencanan ke-4 pembangunan supermarket akan

meningkatkan tambahan manfaat sebesar 12 juta dolar sehingga tambahan manfaat


lebih besar dibandingkan dengan tambahan biaya.

Menambaha pengeluaran

menjadi 17 juta dolar per tahun dengan membangun hypermarket hanya mampu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebesar 14 juta dolar per tahun sehingga
peningkatan tambahan kesejahteraan lebih kecil dibandingkan dengan peningkatan
tambahan biaya.
Berdasarkan analisis biaya dan manfaat tersebut maka pilihan investasi terbaik
adalah

membangun

supermarket

karena

tambahan

dibandingkan dengan tambahan biaya.

11

14

Studi Kelayakan Bisnis


Hesti Maheswari, SE. M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

manfaat

lebih

besar

Quiz :
Lakukan analisis aspek lingkungan pada Studi Kelayakan Bisnis terhadap
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir yang rencananya akan dibuat oleh Indonesia!
Gunakan tabel evaluasi di bawah ini
Analisis Evaluasi Kelayakan Aspek Lingkungan
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Aspek Penilaian

Evaluasi
2 3 4

Kondisi
persaingan
antar
perusahaan
Kondisi lingkungan pemasok
Kondisi lingkungan pelanggan
Kondisi lingkungan kreditor
Kondisi lingkungan pegawai
Kondisi
lingkungan
barang
subtitusi
Kondisi lingkungan hambatan
masuk
Kondisi Lingkungan ekonomi
Kondisi lingkungan sosbud
Kondisi Lingkungan politik
Kondisi lingkungan teknologi
Kondisi lingkungan ekologi
Kondisi lingkungan global

oooo 000 oooo

11

15

Studi Kelayakan Bisnis


Hesti Maheswari, SE. M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

Keterangan

Anda mungkin juga menyukai