Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

PERENCANAAN EKSPLORASI GEOFISIKA

Oleh :
GD AGUSTINA EDI SANJAYA
115.090.021

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
2012

1. Mengapa perolehan data geofisika disebut juga sebagai data tidak


langsung. Jelaskan?

Secara garis besarnya metode pengambilan data dapat dibagi menjadi 2


yaitu : metoda langsung dan metoda tidak langsung. Metoda langsung merupakan
cara pengambilan data dimana data yang didapat lansung berasal dari target
(sumber) yang dinginkan, sedangakan metode tidak lansung merupakan teknik
pengambilan

data

dengan

mengunakan

pendekatan

pendekatan,

seperti

instrumentasi, buku dan lain sebagainya.

Data geofisika dikatan sebagai data tidak langsung dikarenakan data


geofisika dalam pengambilannya atau pengukurannya menggunakan instrumen
atau peralatan diamana disusun berdasarkani parameter parameter fisika dan
pengambilanya dilakukan dipermukaan (surface) untuk mengatuhi kondisi
dibawah permukan. Data yang didapatkan dari pengukuran geofisika terhadap
objek geofisika merupakan data pendekatan beberapa parameter fisika seperti
kelistrikan, kemagnetan, conduktivitas, densitas dan lain sebagainya. Untuk
mendapatkan informasi mengenai data geofisika, data tersebut dicari hubunganya
secara matemtis sehingga sehingga dihasilkan suatu informasi berupa diagram,
grafik dan peta. Hasil akhir dari pengolahan data geofisika ini akan dihubungkan
dengan tabel parameter fisika untuk mengetahui kondisi bdibawah permukaanya.

2. Jelaskan karakteristik data geofisika dengan segala kelebihan dan


kekuragannya? (2 metode geofisika)
Metoda geofisika merupakan suatu cara untuk mengetahui keadaan
dibawah permukaandengan menggunakan pendekatan pendekatan secara fisika.
Parameter parameter fisika yang digunakan pada setiap metode geofisika
menunjukkan pendekatan yang berbeda untuk mengetahui kondisi bawah
permukaan.
1. Metoda Geolistrik (induced Polarization)
Metode geolistrik merupakan metode aktif, dimana dalam pengambilan
datanya menggunakan arus listrik yang diinjeksikan kebawah permukaan. Metode
Induksi Polarisasi pada dasarnya tergolong ke dalam metode tahanan jenis karena
kesamaannya dalam mendeskripsikan kondisi bawah permukaan berdasarkan
respon sifat kelistrikan batuan. Metode ini merupakan pengembangan metode
tahanan jenis dengan tambahan parameter lain yaitu polarisasi kelistrikan pada
suatu batuan. Pengukuran dengan metode iinduced polarization menghasilkan data
berupa waktu (tme) dan Percent Frequency Effect (PFE).
Pengambilan data dengan metode ini sangan efiktif pada daerah
minerallisasi. Hal ini dilihat dari paameter parameter yang digunakan dalam
pendekatan seperti waktu yang dibutuhkan batuan untuk menyimpan arus listrik
dan pesentase kandungan mineral logam dalam batuan saat diinjeksi dua atau
lebih frekuensi yang berbeda. Noise yang terjadi pada metode ini adalah arus
telurik pada batuan, polarisasi pada elektroda dan polarisasi pada kabel. Tingkat
ketelitian pada metode ini berdasarkan spasi pengukuran, jika spasi pengukuran
besar maka tidak dapat mendeteksi material yang kecil dan apabila

spasi

pengukuran kecil maka waktu yang dibutuhkan akan semakin lama dan ketelitian
yang tinggi.

Kelebihan:
1. Menggambarkan kondisi bawah permukaan dengan baik

2. Data yang didapat dengan banyak parameter resistivity, PFE dan


chargeability
3. Waktu yang efiktif
4. Biaya survey relatif murah
5. Peralatan yang digunakan mudah untuk dibawa kelapangan
Kekurangan :
1. Berpengaruh pada cuaca, Pengukuran diberhentikan jika ada petir dan
hujan
2. Noise muncul adanya arus telurik
3. Pengukuran tidak dapat dilakukan pada pemukiman padat penduduk,
karena menghambat bentangan dan adanya aliran arus listrik
4. Survey bersifat detail
2. Metode Elektromagnetik (CSAMT)
CSAMT adalah salah satu metode geofisika sounding dengan frequencydomain electromagnetik yang digunakan untuk mendapatkan peta resistivitas 2
Dimensi di bawah permukaan. Metode ini menggunakan dipol listrik yang
ditanamkan atau loop horizontal sebagai sumber energi. Medan listrik dan medan
magnet yang tegak lurus kemudian diukur, idealnya pada zona gelombang bidang
yang berada pada jarak jauh dari sumber Nilai resistivitas semu didapat dengan
membandingkan besar medan listrik horizontal dan medan magnet yang tegak
lurus. Pada umumnya pengukuran dilakukan pada rentang frekuensi 0,1Hz hingga
10 kHz.
Kelebihan :
1. Kualitas data yang baik dengan sinyal yang kuat
2. Kemampuan resolusi lateral yang baik
3. Mempunyai sinyal yang koheren sehingga mempermudah dalam
pemrosesan data untuk memisahkan sinyal noise,
4. Kedalaman penetrasi cukup dalam hingga kedalaman 2 3 km
5. Biaya eksplorasi yang relatif ekonomis (murah) dan
6. Hanya memerlukan waktu yang cukup singkat.
Kekurangan :
1. Noise yang timbul akibat adanya efek near field

2. Hambatan yang tibul dalam peletakan sumber gelombang yang harus


tegak lurus terhadap penerima
3. Berpengaruh terhadap cuaca. Pengukuran diberhentikan jika ada petir dan
hujan
4. Pengaruh frekuensi radio akan mengganggu data yng diperoleh

Anda mungkin juga menyukai