2. Lobus parietal
a. Gyrus postcentralis merupakan pusat somatosensorik primer atau area 3,1,dan 2
Broadmann.
b. Area somatosensorik sekunder terletak di bibir atas crus posterius fisura lateralis.
c. Area somatosensorik asosiasi menempati lobus parietalis superior yang membentang
hingga permukaan medial hemispherium serebri (area Brroadmann 5 dan 7) yang fungsinya
untuk menerima dan mengintegrasikan berbagai modalitas sensorik.
d. Lobulus parietalis inferior yang terdiri dari gyrus supramarginalis dan gyrus angularis yang
merupakan pusat bicara sensorik wernicke atau area 40 dan 39 broadmann.
3. Lobus temporralis
a. lobules pyrioformis, terdiri dari uncus, gyrus parahippocampus dan striae olfactory lateral
sebagai pusat penciuman primer atau area 34 dan 28 Broadmann.
b. Gyrus temporalis superior atau gyrus transversal heschi, yang merupakan pusat
pendengaran (auditori atau area 41 Broadmann)
c. Gyrus temporalis media atau inferior dikenal sebagai korteks para auditory atau area 42
dan 22 Broadmann.
4. Lobus occipitalis
a. Area visual primer ( area broadmann 17) terletak di dinding bagian posterior sulcus
calcarina dan gadang gadang membentang di sekitar polus occipitalis hingga ke permukaan
lateral hemispherium
b. Area visual sekunder (area Broadmann 18 dan 19) pada permukaan medial dan lateral
hemisphere. Fungsinya adalah menghubungkan informasi visual yang diterima oleh area
visual primer dengan pengalaman masa lalu sehingga memungkinkan individu untuk
mengenal dan mengapresiasikan apa yang dilihat.
letaknya dalam tubuh menjalankan keputusan itu. Namun, sel-sel dalam hipotalamus
bertindak dalam cara yang luar biasa sadar demi menjamin bahwa keseimbangan yang
dibutuhkan dalam
tubuh terjaga. Pada halaman-halaman selanjutnya, kita akan menelaah secara rinci kegiatan
luar biasa yang diperlihatkan oleh sel-sel tak sadar ini.