Anda di halaman 1dari 8

EBM

CRITICAL APPRAISAL
Endometrial cancer survival after breast cancer inrelation to
tamoxifen treatment: Pooled results from three countries

Disusun oleh :
Nama :Yunindar Sevy Arvinta
NPM

: 1102010303

Nama :Trias Putra Pamungkas


NPM

: 1102011286

Dosen Pembimbing :
dr. Riyani Wikaningrum, MSc

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI


MARET 2014

Nama : Yunindar Sevy Arvinta

EBM
Nama

: Trias Putra Pamungkas

NPM : 1102010303

NPM

: 1102011286

TUGAS EVIDENCE BASED MEDICINE


Skenario
Seorang wanita berusia 55 tahun datang ke dokter dengan keluhan pendarahan setelah 7
bulan tidak haid, pasien merasa berat badannya menurun drastis,merasa cepat lelah, dan nyeri
perut dan punggung bagian bawah. Dari anamnesis pasien memiliki riwayat kanker payudara
7 tahun yang lalu, dan mengkonsumsi tamoxifen lebih kurang selama lima tahun.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan asites, dan pada palpasi teraba massa pada abdomen
bagian bawah. Kemudia dokter melakukan pemeriksaan penunjang seperti kuretase, USG,
dan biopsi. Dari hasil pemeriksaan dokter mendiagnosa pasien menderita kanker
endometrium.
Pertanyaan (foreground question)
Bagaimanakah prognosis dari wanita kanker endometrium dengan riwayat penggunaan
tamoxifen jangka panjang dan tanpa riwayat penggunaan tamoxifen?
PICO

Population
Intervention

: Wanita dewasa dengan keluhan perdarahan pervaginam yang terus


menerus
: Wanita kanker endometrium dengan riwayat penggunaan tamoxifen
jangka panjang

Comparison

:Wanita kanker endometrium tanpa riwayat penggunaan tamoxifen

Outcomes

: Wanita kanker endometrium dengan riwayat penggunaan tamoxifen


jangka panjang memiliki prognosis lebih buruk dari pada wanita
kanker endometrium tanpa riwayat penggunaan tamoxifemn

Pencarian bukti ilmiah


Alamat website

: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22691381

Kata kunci

: endometrial cancer AND tamoxifen treatment AND prognosis

Limitasi

: Januari 2003 Januari 2013


1

Hasil Pencarian

: 27

Dipilih artikel berjudul

Endometrial cancer survival after breast cancer inrelation to tamoxifen treatment: Pooled
resultsfrom three countries
REVIEW JURNAL
Background
Tamoxifen is an effective treatment for breast cancer but an undesirable side-effect is an
increased risk ofendometrial cancer, particularly rare tumor types associated with poor
prognosis. We investigated whether tamoxifentherapy increases mortality among breast
cancer patients subsequently diagnosed with endometrial cancer.
Methods
We pooled case-patient data from the three largest case-control studies of tamoxifen in
relation toendometrial cancer after breast cancer (1,875 patients: Netherlands, 765; United
Kingdom, 786; United States, 324)and collected follow-up information on vital status. Breast
cancers were diagnosed in 1972 to 2005 withendometrial cancers diagnosed in 1978 to 2006.
We used Cox proportional hazards survival analysis to estimatehazard ratios (HRs) and 95%
confidence intervals (CI).
Result
A total of 1,104 deaths occurred during, on average, 5.8 years following endometrial cancer
(32% attributed to breast cancer, 25% to endometrial cancer). Mortality from endometrial
cancer increased significantly with unfavorable non-endometrioid morphologies (P < 0.0001),
International Federation of Gynaecology and Obstetrics staging system for gynecological
malignancy (FIGO) stage (P < 0.0001) and age (P < 0.0001). No overall association was
observed between tamoxifen treatment and endometrial cancer mortality (HR = 1.17 (95%
CI: (0.89 to 1.55)). Tamoxifen use for at least five years was associated with increased
endometrial cancer mortality (HR =1.59 (1.13 to 2.25)). This association appeared to be due
primarily to the excess of unfavorable histologies and advanced stage in women using
tamoxifen for five or more years since the association with mortality was no longer
significant after adjustment for morphological type and FIGO stage (HR = 1.37 (0.97 to
1.93)). Those patients with endometrioid tumors, who stopped tamoxifen use at least five
years before their endometrial cancerdiagnosis, had a greater mortality risk from endometrial
cancer than endometrioid patients with no tamoxifenexposure (HR = 2.11 (1.13 to 3.94)). The
explanation for this latter observation is not apparent.
Conclusion
Patients with endometrial cancer after breast cancer who received tamoxifen treatment for
five yearsfor breast cancer have greater endometrial cancer mortality risk than those who did

not receive tamoxifen. This canbe attributed to non-endometrioid histological subtypes with
poorer prognosis among long term tamoxifen users
APAKAH HASIL PENELITIAN TERSEBUT VALID?
A. Petunjuk Primer
1. Apakah terdapat sampel yang representatif, terdefinisi jelas, dan berada pada kondisi yang
sama dalam perjalanan penyakitnya?

2. Apakah follow-up cukup lama dan lengkap?

B.

Petunjuk sekunder
1. Apakah kriteria outcome yang digunakan
obyektif dan tanpa bias?

2. Bila ditemukan subgrup dengan prognosis yang beda, apakah dilakukan adjustment untuk
faktor-faktor prognostik yang penting?

3. Apakah dilakukan validasi pada suatu kelompok independen (test-set)?


IYA

APA HASILNYA?
1.

Bagaimana gambaran outcome menurut waktu?

2. Seberapa tepat perkiraan prognosis?

APAKAH HASIL PENELITIAN INI DAPAT DIAPLIKASIKAN?


1. Apakah pasien dalam penelitian tersebut serupa dengan pasien saya?
6

YA
2. Apakah hasil tersebut membantu memilih atau menghindari terapi tertentu?
TIDAK
Dalam jurnal penelitian ini tidak disebutkan bahwa pemilihan terapi tertentu
mempengaruhi hasil prognosis kanker endometrium.
3. Apakah hasilnya membantu dalam memberikan konseling kepada pasien saya?
YA
Dalam jurnal penelitian ini disebutkan bahwa hasil prognosis kanker endometrium dengan
riwayat terapi tamoxifen lebih buruk dibandingkan pasien kanker endometrium tanpa
riwayat penggunaan tamoxifen.

Anda mungkin juga menyukai