PROTEIN
(Uji Millon, Hopkins-Cole, Ninhidrin, Belerang, Xantoproteat dan
Biuret)
Kelompok 4
Listia Vidyawati M. M.
Caecilia Jessica U.
Efdian Dwi I.
Rizky Nurhayati
G84120086
G84120008
G84120032
G84120036
Departemen Biokimia
Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam
Institut Pertanian Bogor
2014
PENDAHULUAN
Menurut Watson (2002), protein adalah zat makanan yag paling kompleks.
Protein terdiri dari karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan sulfur, dan biasanya
fosfor. Protein sering disebut sebagai zat makanan bernitrogen karena protein
merupakan satu-satunya zat dalam makanan yang mengandung nitrogen. Menurut
Sumardjo (2006), protein merupakan makrobiomolekul asam-asam alfa amino
dengan susunan yang kompleks dan bobot molekulnya sekitar 5000 sampai jutaan.
Rantai peptida merupakan tulang punggung struktur protein, sedangkan ikatan
peptida merupakan faktor utama didalam menentukan konfigurasi rantai tersebut.
Protein dapat mengandung satu atau lebih rantai polipeptida.
Semua protein disusun oleh substansi sederhana asam amino, terdapat 20
macam asam amino penyusun protein. Tapi satu jenis protein hanya disusun oleh
beberapa asam amino. Berikut ini struktur 20 asam amino:
METODE
Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum ini dilakukan di laboratorium pendidikan 2 Departemen
Biokimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian
Bogor. Waktu praktikum yaitu hari Jumat, tanggal 3 Oktober 2014, pukul 08.0011.00 WIB.
diulangi lagi dengan prosedur yang sama namun larutan albumin 2% diganti
dengan larutan gelatin 2%, kasein 2%, pepton 2%, dan fenol 2%.
Uji Biuret
Sebanyak 3 ml larutan albumin 2% dimasukkan ke dalam tabung reaksi
dan ditambahkan dengan 1 ml NaOH 10% lalu campuran tersebut dikocok.
Setelah itu, sebanyak 1 tetes larutan CuSO4 0.1% ditambahkan dan dikocok
kembali. Apabila tidak timbul warna, ditambahkan kembali dengan 1 atau 2 tetes
CuSO4. Pembentukan warna yang terjadi diamati. Perubahan warna yang terjadi
diamati. Percobaan tersebut diulangi lagi dengan prosedur yang sama namun
larutan albumin 2% diganti dengan larutan gelatin 2%, kasein 2%, dan pepton 2%.
Hasil uji
+
Perubahan warna
Larutan berwarna warna merah
Gelatin
Kasein
Pepton
Fenol
Keterangan : (+)
(-)
Gambar
: Mengandung tirosin
: Tidak mengandung tirosin
Sedangkan kasein menunjukkan hasil uji yang negatif, dengan perubahan warna
larutan hijau dengan endapan kuning. Fenol merupakan benzenol, pada saat
penambahan pereaksi, fenol akan ternitrifikasi. Fenol yang ternitrifikasi bereaksi
dengan Hg akan membentuk kompleks berwarna merah. Residu tirosin memiliki
gugus fenol, sehingga protein dengan asam amino tirosin akan menunjukkan hasil
uji yang positif. Menurut literatur gelatin dan albumin mengandung asam amino
tirosin, terbukti menunjukkan hasil positif pada uji Millon. Kasein juga
mengandung asam amino tirosin , namun hasil uji menunjukkan hasil yang negatif.
Mungkin karena gugus fenol dari asam amino tirosin tidak ternitrifikasi, atau
karena larutan yang terbentuk berwarna hijau pekat sehingga warna kompleks
tidak terlihat.
Uji Hopkins-Cole menggunakan pereaksi yang mengandung asam
glioksilat. Gugus indol pada asam amino triptofan mudah melakukan kondensasi
dengan aldehid jika ada penambahan asam kuat. Hasil kondensasi ini membentuk
furfural yang ditunjukkan terbentuknya cincin ungu pada larutan.
Tabel 2 Hasil uji Hopkins-Cole
Larutan uji
Albumin
Hasil uji
+
Perubahan warna
Terbentuk cincin ungu
Gelatin
Kasein
Pepton
Gambar
Hasil uji
+
Perubahan warna
Larutan berwarna kuning
Kasein
Pepton
Albumin
Keterangan : (+)
(-)
Gambar
Merujuk pada tabel 3, uji Ninhidrin menunjukkan hasil positif pada larutan
protein gelatin, kasein, pepton, dan albumin. Uji Ninhidrin menunjukkan hasil
positif pada semua protein. Hasil positif ditunjukkan timbulnya perubahan warna
larutan menjadi kuning atau ungu. Oleh karena itu terbukti larutan uji tersebut
merupakan larutan yang berisi senyawa protein.
Uji belerang merupakan uji kualitatif pada asam amino dan menunjukkan
hasil positif pada asam amino yang memiliki unsur sulfur. Asam amino tersebut
adalah asam amino metionin dan sistein. Dalam suasana basa larutan Pb-asetat 5%
akan bereaksi dengan asam amino sistein atau metionin membentuk garam PbS
yang berwarna hitam.
Tabel 4 Hasil uji Belerang
Larutan uji
Gelatin
Hasil uji
-
Perubahan warna
Larutan tidak berwarna
Kasein
Pepton
Albumin
Keterangan : (+)
(-)
Gambar
Merujuk pada tabel 4, uji belerang menunjukkan hasil positif pada albumin,
sedangkan pada larutan protein gelatin, kasein, dan pepton memberikan hasil yang
negatif. Berdasarkan literatur yang ada protein gelatin, kasein, dan pepton
mengandung asam amino sistein dan metionin. Hasil uji negatif dapat disebakan
suasana larutan yang kurang basa sehingga Pb-asetat tidak dapat bereaksi dengan
unsur sulfur pada residu asam amino sistein dan metionin.
Uji kualitatif xantoproteat menunjukkan hasil positif pada asam amino
aromatik yaitu asam amino tirosin, fenilalanin, dan triptofan. Larutan HNO3 pekat
akan menyebabkan terjadinya nitrasi inti benzena. Hasil nitrasi tersebut
menghasilkan turunan nitro benzena yang berwarna kuning tua, dalam suasana
basa akan berubah warna menjadi orange.
Tabel 5 Hasil uji Xantoproteat
Larutan uji
Gelatin
Hasil uji
+
Perubahan warna
Larutan berwarma tidak berwarna pada lapisan
atas dan kuning bagian bawah
Kasein
Larutan
berwarma kuning jingga, terbentuk
endapan kuning
Pepton
Albumin
Fenol
Keterangan : (+)
(-)
Gambar
Merujuk pada tabel 5 protein albumin, gelatin, kasein, dan pepton, serta
larutan fenol menunjukkan hasil positif pada uji xantoproteat. Fenol merupakan
senyawa aromatik sehingga menjadi kontrol positif pada uji xantoproteat.
Berdasarkan literatur yang ada protein albumin, gelatin, dan kasein mengandung
protein yang memiliki gugus aromatik yaitu asam amino tirosin, fenilalanin, dan
triptofan. Sehingga terbukti dari hasil uji xantoproteat keempat larutan tersebut
menunjukkan hasil yang positif.
Uji Biuret merupakan uji kualitatif pada protein yang memiliki gugus
peptida. Reaksi positif pada uji ini merupakan pembentukan senyawa kompleks
Cu2+, gugus CO, dan NH yang berasal dari rantai peptida dalam suasana basa.
Dalam suasana basa kompleks tersebut terbentuk menghasilkan warna ungu pada
larutan.
Tabel 6 Hasil uji Biuret
Larutan uji
Gelatin
Hasil uji
+
Perubahan warna
Larutan berwarna ungu
Kasein
Pepton
Albumin
Fenol
Gambar
SIMPULAN
Hasil uji yang diperoleh dari uji yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
protein albumin, gelatin, kasein, dan pepton, merupakan senyawa protein yang
mengandung asam amino, terdiri dari dua atau lebih ikatan peptida, mengandung
asam amino dengan gugus aromatik, mengandung gugus amina bebas, dan asam
amino triptofan. Protein albumin, gelatin, dan pepton mengandung asam amino
tirosin sedangkan protein kasein tidak. Protein gelatin, kasein, dan pepton tidak
mengandung asam amino sistein, pada protein albumin terdapat asam amino
sistein. Fenol akan memberikan hasil uji positif pada uji aromatik.
DAFTAR PUSTAKA
Chain A, solution structure of 6f11f22f2, A compact three-module fragment of the
gelatin-binding domain of human fibronectin have been deposited in the
NCBI accession number 1E88_A.
Casein kinase I isoform gamma-3 [Bos taurus] have been deposited in the NCBI
accession number NP_001098799.2.
Dewilda Y, Afrianita R, Iman FF. 2012. Degradasi senyawa fenol oleh
mikroorganisme laut. Jurnal Teknik Lingkungan UNAND. 9 (1) : 59-73.
Huda WN, Atmaka W, Nurhartadi E. 2013. Kajian karakteristik fisik dan kimia
gelatin ekstrak tulang kaki ayam (Gallus gallus bankiva) dengan variasi
lama perendaman dan konsentrasi asam. Jurnal Teknosains Pangan. 2(3):
70-75.
Manab A. 2008. Kajian sifat fisik yogurt selama penyimpanan pada suhu 4C.
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak. 3(1): 52-58.
Rahman, Fardiaz D, dan Idiyanti T. 2004. Produksi pepton dari limbah industri bir
dengan papain untuk medium pertumbuhan bakteri. Jurnal Teknol dan
Industri Pangan. 15(2): 159-164.
Serum albumin preproprotein [Homo sapiens] have been deposited in the NCBI
accession number NP_000468.1.
Sumardjo D. 2006. Pengantar Kimia: Buku Panduan Kuliah Mahasiswa
Kedokteran dan Program Strata 1 Fakultas Bioeksata. Jakarta (ID) : EGC.
Watson R. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat. Syabariyah S, alih bahasa;
Komalasari, editor. Jakarta (ID): EGC. Terjemahan dari: Anatomy and
Physiology for Nurses.
Yuniarti DW, Sulistiyati
TD, dan Suprayitno E. 2013. Pengaruh suhu
pengeringan vakum terhadap kualitas serbuk albumin ikan gabus
(Ophiocephalus striatus). THPi Student Journal. 1(1):1-9.
Yuwono T. 2010. Biologi Molekular. Jakarta (ID): Erlangga.