PEMUKIMAN
Disusun Oleh :
Pokja Sanitasi
Kabupaten Toba Samosir
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmatNya Buku Putih Sanitasi Kabupaten Toba Samosir Tahun 2010
dapat kami susun sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang telah direncanakan
dan
ditetapkan
untuk
pelaksanaan
Program
Nasional
Percepatan
Balige,
2010
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar
Daftar Isi .............................................................................
Daftar Tabel.........................................................................
iii
vi
I-1
I-1
I-2
I-3
I-4
I-5
I-5
I-5
I-5
II-1
II-1
II-4
II-5
II-13
II.5. Kesehatan......................................................................
II-17
II-24
II-28
II-30
II-31
II-36
II-47
III-1
III.1. Kondisi Umum Sanitasi Kabupaten Toba Samosir Berskala Kota ......
III-1
III-19
III-23
III-27
III-32
III-36
III-37
i
IV-1
IV-1
IV-2
IV-4
IV-5
IV-6
IV-7
IV-8
V-1
V-1
V-15
V-30
V-31
VI-1
ii
DAFTAR TABEL
Halaman
1.
II-5
2.
II-6
3.
II-7
4.
II-7
5.
6.
7.
II-9
8.
II-8
II-9
9.
10. Tabel II.10. Jumlah Sekolah, Guru dan Murid Menurut Tingkat
Pendidikan Periode 2007/2008 2008/2009 ................................ II-14
11. Tabel II.11. Kondisi SD, SMP, SMA dan SMK, jumlah murid
pertingkatan, jumlah guru, rata-rata rasio murid dengan guru dan
rata-rata rasio guru dengan sekolah pertingkatan ......................... II-15
12. Tabel II.12. Data Gedung Sekolah Menurut Tingkat Sekolah .............. II-15
13. Tabel II.13. Jumlah Sekolah Menurut Tingkat Pendidikan dan
Kecamatan Periode Tahun 2008 2009 ....................................... II-16
14. Tabel II.14. Jumlah Persentase Penduduk 10 Tahun Ke Atas Yang
Buta Huruf Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2008 .... II-17
15. Tabel II.15. Angka Kematian Bayi dan Balita di Kabupaten Toba
Samosir periode Tahun 20042009 ............................................ II-19
16. Tabel II.16. Angka Kesakitan Kabupaten Toba Samosir periode 20052009 ............................................................................... II-20
17. Tabel II.17. Status Gizi Balita di Kabupaten Toba Samosir periode
2005-2009 ........................................................................ II-21
iii
V-2
47. Tabel V.2. Jumlah Sampel Rumah Tangga (RT) Di Enam Kecamatan
Yang Disurvei ....................................................................
V-3
48. Tabel V.3. Jumlah Sampel RT Tiap Kelurahan & Penentuan Interval ...
V-3
49. Tabel V.4. Paramater Penentuan Area Beresiko Dari Hasil Data
Survey EHRA .....................................................................
V-7
50. Tabel V.5. Daerah Beresiko Berdasarkan Analisa Data EHRA .............
V-9
51. Tabel V.6. Daerah Beresiko Berdasarkan Persepsi SKPD .................. V-11
52. Tabel V.7. Daerah Beresiko Berdasarkan Data EHRA dan Persepsi
SKPD .............................................................................. V-13
DAFTAR SINGKATAN
APBD
Bappenas
Bappeda
BPD
BPN
BPS
BLHP
CF
: City Facilitator
DPU
CSD
CSS
DAU
DAK
DPA
DBD
Depkes
: Departemen Kesehatan
Diknas
Dinkes
: Dinas Kesehatan
DPKP
DPPKKD
Ecoli
: Escherichia Coli
EHRA
FCR
Infokom
IPA
IPAL
IPLTL
ISPA
ISSDP
IMB
Kel.
: Kelurahan
Kec.
: Kecamatan
vi
KepMenKes
Kesmas
: Kesehatan Masyarakat
Tarukim
KK
: Kepala Keluarga
KMNLH
LSM
MCK
MDGs
MPA
MPA
MTP
Musrenbang
PAD
Pamsimas
PDAM
PD. PAL
Pemkab
: Pemerintah Kabupaten
Pemprov
: Pemerintah Provinsi
Perda
: Peraturan Daerah
Pemda
: Pemerintah Daerah
PHBS
PLN
RPJMD
SAB
Tobasa
: Toba Samosir
TPA
TPSS
LISA
TPST
vii
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pada bulan September tahun 2009 Kabupaten Toba Samosir sebagai
salah satu kabupaten di Propinsi Sumatera Utara yang terbentuk sebagai hasil
pemekaran dari Kabupaten Tapanuli Utara melalui Undangundang Nomor 12
Tahun 1998 menjadi salah satu dari 41 (empat puluh satu) kabupaten/kota yang
menyatakan minat untuk ikut serta dalam pemberhasilan Program Nasional
Percepatan Pembangunan Sanitasi
tindak lanjut dari Lokakarya Nasional Penjaringan Minat PPSP pada bulan
September 2009 di Jakarta.
Propinsi, kabupaten/kota yang ikut serta dalam penjaringan minat
tersebut merupakan propinsi, kabupaten/kota yang tanggap dan bertekad
untuk secara serius menangani penataan perencanaan pembangunan sanitasi di
daerah secara komprehensif dan terintegrasi antar sektor (multi sektor).
Alasannya adalah karena degradasi kualitas lingkungan yang terjadi selama ini
ternyata mampu membawa kerugian ekonomi, penurunan derajat kesehatan
dan penurunan kualitas hidup masyarakat.
Keikutsertaan Kabupaten Toba Samosir dalam Program Percepatan
Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) tahun 2010 akan memperkuat Visi
Misi Kabupaten Toba Samosir Tahun 2011 s/d 2015 sesuai Peraturan Daerah
Kabupaten Toba Samosir Nomor 03 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Toba Samosir Tahun 20112015,
Terwujudnya Kabupaten Toba Samosir yang memiliki rasa Kasih, Peduli
dan Bermartabat.
Bekerjasama dengan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi
Permukiman
(PPSP)
di
Bappenas
R.I.,
maka
penataan
perencanaan
dengan
gerakan
Program
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
I-1
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
I-2
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
1. Penanganan air limbah (air yang dihasilkan dari aktifitas manusia yang
mengandung zat-zat yang dapat mempengaruhi kualitas lingkungan) yaitu
pengolahan air limbah rumah tangga (domestik) terdiri dari:
a. Pengolahan on-site menggunakan sistem septik-tank dengan peresapan
ke tanah dalam penanganan limbah Rumah Tangga;
b. Pengolahan off-site adalah pengolahan limbah Rumah Tangga yang
dilakukan secara terpusat/communal;
2. Penanganan persampahan atau limbah padat yaitu penanganan sampah
yang dihasilkan oleh masyarakat, baik yang berasal dari rumah tangga,
pasar, restoran dan lain sebagainya yang ditampung melalui TPS atau
transfer depo ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA);
3. Penanganan drainase kabupaten adalah memfungsikan saluran drainase
sebagai penggelontor air permukiman dan mematuskan air permukaan;
4. Penyediaan air bersih adalah upaya Pemerintah Kabupaten Toba Samosir
untuk menyediakan air bersih kepada masyarakat baik melalui air baku
yang bersumber dari permukaan maupun berasal dari sumur dalam;
5. Landfill merupakan lahan pembuangan sampah yang menggunakan
teknologi pembuangan sampah. Gunanya untuk meminimalkan dampak
lingkungan dan melindungi kualitas air tanah, baik air permukaan maupun
air bawah permukaan tanah;
6. Pengolahan air limbah adalah suatu perlakuan terhadap air limbah
sehingga setiap air yang dibuang ke badan air sesuai baku mutu yang
disyaratkan;
7. Kolam retensi adalah sebidang tanah rendah, dikelilingi oleh embankment/
timbunan atau tanggul yang membentuk semacam kesatuan hidrologis
buatan. Artinya, tidak ada kontrol dengan air dari daerah luar selain yang
dialirkan melalui perangkat manual;
8. Drainase adalah prasarana yang berfungsi mengalirkan air permukaan ke
badan penerima air dan atau ke bangunan resapan buatan.
I.3. Maksud Dan Tujuan
Maksud
penyusunan
Buku
Putih
Sanitasi
(Pemetaan
Sanitasi)
I-3
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
I-4
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
masa kini. Dan juga data primer diperoleh melalui Survei EHRA ke kelurahan
yang tersebar di Kabupaten Toba Samosir dengan rumah tangga sebagai
respondennya.
I.5.Posisi Buku Putih
Buku Putih Sanitasi menyediakan data dasar yang esensial mengenai
struktur, situasi, dan kebutuhan sanitasi Kabupaten Toba Samosir. Buku Putih
Sanitasi Kabupaten Toba Samosir Tahun 2010 ini, diposisikan sebagai acuan
perencanaan strategis sanitasi tingkat kabupaten berskala kota (kelurahan).
Rencana
pembangunan
sanitasi
kabupaten
dikembangkan
atas
dasar
I-5
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
a. UUD 1945 pasal 33 yang menyatakan bahwa bumi, air dan segala sesuatu
yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dimanfaatkan
sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat;
b. Undangundang Nomor 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan Kabupaten
Toba Samosir dan Kabupaten Mandailing Natal;
c. Undang-undang
mengamanatkan
Tahun
tentang
2003
tentang
pelestarian
Sumber
sumber
Daya
air,
Alam
yang
pengaturan
dan
penggunaannya;
d. Undang-undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;
e. Undangundang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Wilayah;
f. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
g. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 050/2615/VI Bangda tanggal 05
November 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peningkatan Kapasitas dan
Kualitas Sanitasi di Daerah;
h. Surat Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas
Nomor 0472/D.t.6.3/01/2010 tanggal 21 Januari 2010 perihal Pelaksanaan
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Tahun 2010;
i. Peraturan Daerah Kabupaten Toba Samosir Nomor 3 Tahun 2009 tentang
Pengesahan APBD Kabupaten Toba Samosir Tahun 2010;
j. Peraturan Daerah Kabupaten Toba Samosir Nomor 03 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Toba
Samosir Tahun 20112015;
k. Keputusan Bupati Toba Samosir Nomor 98 Tahun 2010 tanggal 19 April 2010
tentang Pembentukan Tim Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kabupaten Toba
Samosir Tahun 2010.
I.8. Sistematika Penyusunan
Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Toba Samosir ini
menggunakan dua jalur yakni, jalur penelusuran data sekunder/literatur,
sedangkan untuk data primer dilakukan dengan survey lapangan serta
dilengkapi
dengan
diskusi
group
(FGD)
secara
intensif
ke
berbagai
I-6
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Dalam
kaitannya
dengan
keperluan
konsultasi
publik
untuk
Pendahuluan
Pada Bab ini akan di bahas Latar Belakang, Pengertian Dasar Sanitasi,
Maksud dan Tujuan, Pendekatan dan Metodologi, Posisi Buku Putih, Sumber
Data, Dasar Penyusunan, dan Sistematika Penyusunan.
II.
Instansional
Dalam
Sistem
Administrasi
Keuangan,
Jadual
I-7
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Sanitasi,
Rencana
Pengembangan
Limbah,
Rencana
Air
Minum,
Rencana
Pengembangan
Kelembagaan,
Keuangan.
V.
Komunikasi
untuk
peningkatan
kepedulian
sanitasi
dan
I-8
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
BAB II
GAMBARAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR
II.1. Geografis, Topografis dan Geohidrologi
Secara geografis Kabupaten
Toba Samosir terletak di Dataran
Tinggi Bukit Barisan dengan topografi
dan
kontur
tanah
bergelombang,
datar,
miring
dan
landai,
terjal
di
atas
permukaan
laut.
II-1
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
daerah miring, 28,75% daerah terjal, 15,26% daerah datar), struktur tanahnya
labil dan berada pada wilayah gempa tektonik dan vulkanik.
Gambar II.1
Peta Orientasi Kabupaten Toba Samosir
Sebaran jenis tanah di Kabupaten Toba Samosir didominasi oleh
tanah litosol, podsolik, dan regosol, yaitu seluas sekitar 22,34% dari luas total
kabupaten yang tersebar di Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Borbor, Nassau
dan Habinsaran (Sibosur). Tanah ini sesuai untuk dikembangkan bagi komoditi
perkebunan seperti karet, kelapa sawit, dan tanaman keras lainnya. Jenis tanah
lainnya yang banyak dijumpai adalah podsolik merah kuning (16,35%),
hidromorfik kelabu, glei humus, dan regosol (11,54%). Jenis tanah podsolik
merah kuning terdapat di Kecamatan Uluan, Lumban Julu, Porsea, Bonatua
Lunasi, Parmaksian dan Balige, serta Tampahan.
Jenis tanah secara umum di Kabupaten Toba Samosir adalah
podsolik coklat kelabu, podsolik coklat, dan litosol dimana jenis tanah yang
dominan di Kabupaten Toba Samosir ini adalah jenis tanah podsolik coklat
(42,92 % dari keseluruhan).
sifat yang sama serta biasanya terdapat di daerah pegunungan. Adapun sifat
ketiga jenis tanah tersebut yang hampir sama, yaitu:
II-2
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Di samping itu
terdapat badan air berupa danau yang besar yaitu Danau Toba yang terletak di
dataran tinggi di wilayah Tengah. Danau Toba berfungsi sebagai sarana
pengairan sawah, pembangkit listrik pada PLTA Lau Renun, peleburan biji nikel
PT. Inalum (Asahan 1-2-3), pelestarian alam, dan daerah tujuan wisata bagi
Sumatera Utara.
Wilayah perkotaan diwakili Kota Balige, topografi sebagian besar
adalah berbukit hingga bergunung. Oleh karena itu, kondisi topografi tersebut
merupakan sumber-sumber
sungai yang mengalir di Kota Balige dan bermuara di Danau Toba, yaitu : Aek
Halian (Aek = air; sungai), Aek Pamulingan, Aek Tordong, Aek Samate Asu, dan
Aek Lumban Binanga. Penduduk yang tinggal di pedesaan dan berada di daerah
kaki perbukitan memanfaatkan air bersih yang bersumber dari mata air,
sedangkan penduduk yang bermukim di pinggiran Danau Toba memanfaatkan
air danau.
II-3
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
II.2. Administratif
Wilayah Kabupaten Toba Samosir berada di antara lima kabupaten di
Propinsi Sumatera Utara meliputi sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten
Simalungun, sebelah Timur berbatasan dengan Labuhan Batu dan Asahan,
sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara serta sebelah
Barat berbatasan dengan Danau Toba dan Kabupaten Samosir.
Kabupaten Toba Samosir merupakan salah satu kabupaten di Propinsi
Sumatera Utara
adalah;
(1)
Kecamatan
Tampahan;
(2)
Kecamatan
Balige;
II-4
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Tabel II.1
Luas Wilayah Berdasarkan Kecamatan Tahun 2009
No.
Kecamatan
Balige
Tampahan
Jumlah Desa
Jumlah
Kelurahan
Luas Wil.
(km)
29
91,05
24,45
Laguboti
22
73,90
Habinsaran
21
408,70
Borbor
15
176,65
Nassau
10
335,50
Silaen
23
172,58
Sigumpar
25,20
Porsea
14
31,45
10
PP Meranti
277,27
11
S. Narumonda
14
22,20
12
Lumban Julu
12
90,90
13
Uluan
17
91,50
14
Ajibata
72,80
15
Parmaksian
11
45,98
16
Bonatua Lunasi
12
81,67
Jumlah
231
13
2.021,80
II.3. Kependudukan
Berdasarkan data kependudukan Kabupaten Toba Samosir tahun 2009,
jumlah penduduk Kabupaten Toba Samosir sebanyak 174.661 jiwa, dengan
jumlah rumah tangga 37.581 RT dengan tingkat kepadatan penduduk pada
tahun 2008 sebesar 84,8 jiwa/km2. Kondisi rasio jenis kelamin penduduk
Kabupaten Toba Samosir adalah sebesar 97,2% dengan rasio tanggungan 713,77
per seribu dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 50.848 orang.
II-5
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Tabel II.2
Kepadatan Penduduk Kabupaten Toba Samosir
(Km2)
Jumlah
Penduduk
(jiwa)
Kepadatan
(Jiwa/Km2)
1. Tampahan
24,45
5.476
224,0
2. Balige
91,05
43.737
480,4
3. Laguboti
73,90
17.349
234,8
4. Sigumpar
25,20
6.743
267,6
5. Silaen
62,90
10.832
172,2
6. Siantar Narumonda
22,20
5.764
259,6
7. Porsea
31,45
10.896
346,5
8. Parmaksian
45,98
8.043
174,9
9. Uluan
91,50
7.399
80,9
81,67
6.176
75,6
386,95
8.078
20,9
12. Habinsaran
417,84
14.248
34,1
13. Borbor
167,51
7.671
45,8
14. Nassau
335,50
6.214
18,5
90,90
7.233
79,6
16. Ajibata
72,80
6.887
94,6
2.021,80
172.746
85,4
No
Kecamatan
Total
Luas
II-6
PPSP
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Tabel II.3
Jumlah Rumah Tangga, Penduduk dan
Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan
Rumah
Penduduk
Kecamatan
Tangga
(jiwa)
Balige
8.283
43.737
Tampahan
1.074
5.476
Laguboti
4.096
17.349
Habinsaran
3.254
14.248
Borbor
1.784
7.671
Nassau
1.517
6.214
Silaen
2.571
10.832
Sigumpar
1.658
6.743
Porsea
2.508
10.896
Pintu Pohan Meranti
1.703
8.078
Siantar Narumonda
1.426
5.764
Lumbanjulu
1.718
7.233
Uluan
1.728
7.399
Ajibata
1.561
6.887
Parmaksian
1.929
8.043
Bonatua Lunasi
1.466
6.176
Jumlah total 2008
38.276
172.746
2007
37.581
171.375
2006
37.234
170.015
Kepadatan
(jiwa/km2)
480,4
224,0
234,8
34,1
45,8
18,5
172,2
267,6
346,5
20,9
259,6
79,6
80,9
94,6
174,9
75,6
85,4
84,8
84,1
Tabel II.4
Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin
No
Kecamatan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Balige
Tampahan
Laguboti
Habinsaran
Borbor
Nassau
Silaen
Sigumpar
Porsea
PP Meranti
S. Narumonda
Lumban Julu
Uluan
Ajibata
Parmaksian
Bonatua Lunasi
Jumlah/Total
Laki-Laki
(org)
Perempuan
(org)
Total (org )
21.513
2.737
8.477
7.101
3.828
3.116
5.328
3.304
5.288
4.007
2.861
3.594
3.634
3.403
3.966
3.082
85.239
22.224
2.739
8.872
7.147
3.843
3.098
5.504
3.439
5.608
4.071
2.903
3.639
3.765
3.484
4.077
3.094
87.507
43.737
5.476
17.349
14.248
7.671
6.214
10.832
6.743
10.896
8.078
5.764
7.233
7.399
6.887
8.043
6.176
172.746
II-7
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Tabel II.5
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Kabupaten Toba Samosir
Kelompok
Umur
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65+
2008
2007
2006
Laki-laki
Perempuan
9036
10321
11912
12046
5439
4668
4179
4066
4467
4338
4515
2835
2742
4675
85.239
84.492
83.747
8861
10148
11737
11741
5323
4574
4595
4502
4949
4766
4969
3124
3029
5189
87.507
84.492
83.747
Jumlah
(L+P)
17897
20469
23649
23787
10762
9242
8774
8568
9416
9104
9484
5959
5771
9864
172.746
171.375
170.015
%-Se
Laki
50.49
50.42
50.37
50.64
50.54
50.51
47.63
47.46
47.44
47.65
47.61
47.58
47.51
47.39
49,34
49,30
49,26
%-Se
Perempuan
49.51
49.58
49.63
49.36
49.46
49.49
52.37
52.54
52.56
52.35
52.39
52.42
52.49
52.61
50,66
50,70
50,74
%-Se
(L+P)
10.36
11.85
13.69
13.77
6.23
5.35
5.08
4.96
5.45
5.27
5.49
3.45
3.34
5.71
100,00
100,00
100,00
II-8
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Tabel II.6
Jumlah Penduduk Pencari Kerja Menurut Pendidikan Kab. Toba Samosir
No
Unit Kerja
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
Tidak Tamat SD
SD
0.66
SLTP
0.98
SMU
54
114
168
27.54
STM
82
82
13.44
SMEA
122
122
20.00
8
9
SPMA
SLTA
10
Diploma I
0.98
11
Diploma II
0.82
12
Sarjana Muda
19
87
106
17.38
13
Sarjana Lengkap
Total:
2008
2007
2006
43
206
889
636
72
404
303
778
115
610
1,192
1,414
18.85
100.00
100.00
100.00
Tabel II.7
Jumlah Penduduk Kabupaten Toba Samosir Menurut Kecamatan Berdasarkan
Hasil Sensus Penduduk Tahun 2010
Laki-Laki
Perempuan Laki-Laki +
Sex
No
Kecamatan
(jiwa)
(jiwa)
Perempuan Ratio
1 Balige
18.286
18.303
36.589
100
2 Tampahan
2.157
2.134
4.291
101
3 Laguboti
8.921
9.451
18.372
94
4 Habinsaran
7.670
7.749
15.419
99
5 Borbor
3.461
3.379
6.840
102
6 Nassau
3.717
3.572
7.289
104
7 Silaen
5.986
6.125
12.111
98
8 Sigumpar
3.662
3.735
7.397
98
9 Porsea
6.320
6.368
12.688
99
10 PP Meranti
3.526
3.544
7.070
99
11 S. Narumonda
2.802
2.923
5.725
96
12 Lumbanjulu
3.952
4.119
8.071
96
13 Uluan
3.485
3.495
6.980
100
14 Ajibata
3.600
3.605
7.205
100
15 Parmaksian
5.142
5.117
10.259
100
16 Bonatua Lunasi
Total
85.969
86.964
172.933
99
Sumber Data : Hasil Sensus Penduduk Tahun 2010 (BPS Kab. Toba Samosir)
II-9
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
umur panjang dan sehat yang mengukur peluang hidup ataupun harapan
hidup;
2.
3.
yaitu,
(1)
angka
harapan
hidup
waktu
lahir,
(2) pencapaian pendidikan yang diukur dengan angka melek huruf dan rata-rata
lama sekolah, (3) serta pengeluaran konsumsi.
UNDP, dengan menggunakan Indeks Pembangunan Manusia, membagi
tingkatan status pembangunan manusia suatu negara atau wilayah ke dalam
empat golongan yaitu:
1.
2.
3.
4.
II-10
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Pada tahun 2008 IPM Kabupaten Toba Samosir sebesar 75,75 berada
pada level status menengah atas, meningkat dibandingkan tahun 2007 yang
sebesar 75,34. Dengan status level menengah atas, berarti masih diperlukan
usaha yang lebih keras untuk meningkatkan status pembangunan manusia di
Kabupaten Toba Samosir menjadi level status tinggi. Cara yang dapat ditempuh
adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan, kualitas kesehatan, dan juga
kesempatan untuk memperoleh penghidupan yang layak.
Sebagai ukuran kemajuan pembangunan manusia, IPM digunakan
untuk
mengkaji
kemajuan
dari
pencapaian
setelah
berbagai
program
akan
memberikan
gambaran
kemajuan
pencapaian
atau
kinerja
pembangunan manusia.
Tabel II.8
Status Indeks Pembangunan Manusia dan Komponen IPM
Kabupaten Toba Samosir dan Sumatera Utara Tahun 2008
Toba Samosir
Sumatera Utara
Komponen IPM
Nilai
Status
Nilai
Status
Indeks Harapan Hidup
75, 90
73, 67
Indeks Pengetahuan
Indeks Daya Beli
IPM
86, 99
64, 36
75, 75
83,83
62, 35
Menengah
Atas
73, 29
Menengah
Atas
Sumber : Indikator Makro Sosial Ekonomi Kabupaten Toba Samosir tahun 2009
II-11
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Grafik II.1
Pengeluaran Rata-rata per Kapita per Bulan
Penduduk Kabupaten Toba Samosir
Tahun 1995, 2001-2008
600.000
500.000
400.000
300.000
200.000
100.000
0
1995
2002
2004
2006
2008
Sumber : Indikator Makro Sosial Ekonomi Kabupaten Toba Samosir tahun 2009
14.777
sebelumnya
keluarga.
menunjukkan
Bila
adanya
dibandingkan
peningkatan,
dengan
dengan
keadaan
tahun
jumlah
tahun
II-12
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Tabel II.9
Jumlah Keluarga Pra Sejahtera/KS I Dirinci Menurut
Kelompok/Jumlah Anggota Penerima Takesra dan Kecamatan
Tahun 2008
Pra Sejahtera
dan KS I
Kecamatan
01. Balige
02. Tampahan
03. Laguboti
04. Habinsaran
05. Borbor
06. Nassau
07. Silaen
08. Sigumpar
09. Porsea*)
10. Pintu Pohan Meranti
11. Siantar Narumonda
12. Lumban Julu**)
13. Uluan
14. Ajibata
15. Parmaksian
16. Bonatua Lunasi
Jumlah
2008
2007
Kelompok
Takesra
2.005
444
1.731
1.397
571
907
1.444
782
1.682
801
570
919
974
550
14.777
13.516
Anggota
Takesra
-
Keterangan :
II.4. Pendidikan
Jenjang pendidikan formal di Kabupaten Toba Samosir terdiri dari
jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP),
Sekolah
Menengah
Atas
atau
yang
sejenis
dan
sekolah
setingkat
II-13
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Tabel II.10
Jumlah Sekolah, Guru dan Murid Menurut Tingkat Pendidikan
Periode 2007/2008 2008/2009
Tahun Ajaran/Teaching Year
Tingkat Pendidikan/
Education Level
1
2007/2008
2008/2009
a. Sekolah/Schools
223
223
b. Guru/Teachers
1.942
2.067
c. Murid/Students
26.636
26.297
a. Sekolah/Schools
44
44
b. Guru/Teachers
921
961
c. Murid/Students
12.356
12.272
a. Sekolah/Schools
16
16
b. Guru/Teachers
462
507
c. Murid/Students
6.646
6.866
a. Sekolah/Schools
19
20
b. Guru/Teachers
452
506
c. Murid/Students
5.858
5.596
a. Akademi/Academy
b. Dosen/Lecturer
71
65
c. Mahasiswa/Students
611
675
Akademi/Academy
Sumber : BPS (Badan Pusat Statistik) Kabupaten Toba Samosir Tahun 2009
II-14
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Tabel II.11
Kondisi SD, SMP, SMA dan SMK, jumlah murid pertingkatan, jumlah guru, ratarata rasio murid dengan guru dan rata-rata rasio guru dengan sekolah
pertingkatan
NO
Tingkat
Sekolah
Jlh
Murid
Jlh
Guru
Ratarata
rasio
murid
dgn
Guru
Ratarata
rasio
guru
dengan
Sekolah
Negeri
Swasta
Jlh
Sekolah
120
18
138
3.236
276
11.72
12
15
1.185
55
21.54
3.66
PAUD
TK N/S
SD, SDLB,
MI N/S
214
223
25.998
1.994
13.03
8.94
SMP,MTs N/S
37
43
11.779
952
12.39
22.13
SMA N/S
10
15
6.687
506
13.26
33.73
SMK N/S
16
20
5.470
511
10.70
25.55
388
66
454
54.412
4.309
Jumlah
Sumber Data: Dinas Pendidikan Nasional Kab. Toba Samosir Tahun 2010
Tabel II.12
Data Gedung Sekolah Menurut Tingkat Sekolah
Kondisi Bangunan
NO Tingkat Sekolah
Rusak
Rusak
Baik
Ringan
Berat
1 PAUD
106
32
-
Jumlah
Ruang
138
2 TK Negeri/Swasta
36
40
3 SD, MI Negeri/
Swasta
4 SMP, MTs Negeri/
Swasta
5 SMA Negeri/
Swasta
6 SMK Negeri/
Swasta
1.207
145
1.354
248
116
37
401
86
76
20
182
64
76
44
184
1.747
449
Jumlah
103
2.299
II-15
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Tabel II.13
Jumlah Sekolah Menurut Tingkat Pendidikan dan Kecamatan
Periode Tahun 2008 2009
Kecamatan/
Sub Regency
01 Balige
02 Tampahan
03 Laguboti
04 Habinsaran
05 Borbor
06 Nassau
07 Silaen
08 Sigumpar
09 Porsea
10 Pintu Pohan Meranti
11 Siantar Narumonda
12 Lumban Julu
13 Uluan
14 Ajibata
15 Parmaksian
16 Bonatua Lunasi
Jumlah/Total : 2008
: 2007
: 2006
SLTP/MTs
SMA
SMK
31
6
19
27
11
15
16
9
15
15
8
13
14
9
8
7
223
223
221
8
1
4
5
1
2
3
2
2
5
2
2
2
2
2
1
44
44
39
5
2
2
1
1
1
2
1
1
16
16
15
8
4
1
3
1
1
2
20
19
18
Sumber : BPS (Badan Pusat Statistik) Kabupaten Toba Samosir Tahun 2009
II-16
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Tabel II.14
Persentase Penduduk 10 Tahun Ke Atas Yang Buta Huruf
Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin
Tahun 2008
Persentase
Status Pendidikan
Laki-laki
Perempuan
Total
10-14
0,00
0,00
0,00
15-19
0,00
0,00
0,00
20-24
0,00
0,00
0,00
25-29
0,00
0,00
0,00
30-34
0,00
0,00
0,00
35-39
0,00
0,00
0,00
40-44
0,00
0,00
0,00
45-49
0,00
0,00
0,00
50-54
1,24
2,05
1,93
55-59
1,20
6,73
3,78
60-64
1,13
6,87
3,83
65+
12,18
19,58
13,54
Persentase Penduduk Toba
0,76
2,31
1,51
Samosir Yang Buta Huruf
Sumber : Indikator Makro Sosial Ekonomi Kabupaten Toba Samosir tahun 2009
II.5. Kesehatan
2.5.1 Profil Kesehatan dan Pencapaian Pembangunan Kesehatan
Sebelum membahas profil kesehatan, terlebih dahulu kita tinjau
konsep Visi dan Misi
Mandiri
Untuk
Hidup
Sehat
Berlandaskan
Kasih,
Peduli,
II-17
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
pembiayaan
pembangunan
kesehatan,
terutama
untuk
II-18
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Tabel II.15
Angka Kematian Bayi dan Balita di Kabupaten Toba Samosir
periode Tahun 20042009
No
Tahun
AKB ()
AKABA ()
2004
0,94
23,65
2005
2,85
13,91
2006
6,73
5,57
2007
14,6
4,7
2008
10,23
0,22
2009
6,1
1,3
II-19
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Jenis Penyakit
Infeksi akut lain pada Saluran
2006
2007
2008
2009
5.988
5.992
5.996
5.998
5.973
5.642
5.452
5.231
4.946
4.831
3.
Penyakit lainnya
3.853
3.842
3.641
3.279
3.168
4.
Diare
3.561
3.229
3.176
3.064
2.992
5.
2.267
2.455
2.581
2.762
2.800
6.
2.655
2.544
2.389
2.472
2.512
Jaringan Pengikat
7.
2.311
2.452
2.165
2.143
2.098
8.
Tukak Lambung
1.863
1.655
1.678
1.606
1.592
9.
Karies Gigi
1.488
1.376
1.439
1.265
1.438
10.
1.347
1.305
1.366
1.258
1.272
C. Status Gizi
Untuk menggambarkan status gizi di suatu daerah dapat dilihat dari
angka kunjungan neonates, kunjungan gizi, berat bayi lahir rendah (BBLR)
ditangani, balita dengan gizi buruk dan kecamatan bebas rawan gizi.
Persentase kunjungan neonates dan bayi tahun 2009 masingmasing
sebesar 75% dan 100%. Jumlah bayi yang lahir tahun 2009 di Kabupaten Toba
Samosir sebanyak 3.951 jiwa, dimana 0,05% (2 bayi) merupakan BBLR yang
keseluruhannya dapat ditangani.
Dari 18.496 balita yang ada di Kabupaten Toba Samosir tahun 2009,
dari 15.091 balita yang melaksanakan penimbangan dan 81,48% (12.296 balita)
berat badannya naik. Untuk kasus gizi buruk tahun 20052008 masingmasing
sebesar 0,57%, 0,60%, 1,74% dan 1,02%. Terhadap data ini ada kecenderungan
peningkatan kasus gizi buruk yang walaupun tidak signifikan. Berikut ini kondisi
status gizi balita di Kabupaten Toba Samosir dapat dilihat pada tabel:
II-20
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Tabel II.17
Status Gizi Balita di Kabupaten Toba Samosir periode 2005-2009
No
Tahun
2005
0,57
2006
0,60
2007
1,74
2008
1,02
2009
1,05
Kesehatan Ibu
Jumlah kematian ibu untuk tahun 2009 terdapat sebanyak 8 kasus,
masingmasing terdapat di kecamatan Balige (3 kasus), Kecamatan Habinsaran
(1 kasus), Kecamatan Nassau (2 kasus) dan Kecamatan Porsea (2 kasus).
Masih ditemukannya kematian ibu di Kabupaten Toba Samosir erat
kaitannya dengan angka kesakitan yang berhubungan dengan kehamilan dan
pertolongan persalinan.
Pengobatan
Kondisi penyakit terbanyak,bila ditinjau dari tampilan tabel di bawah
ini, penyakit infeksi masih mendominasi. Sebagian besar penyakit infeksi yang
terjadi itu, karena pengelolaan lingkungan yang belum optimal dan mutu
lingkungan yang tergolong kurang. Berikut kondisi penyakit terbanyak yang ada
di Kabupaten Toba Samosir dapat dilihat pada tabel berikut:
II-21
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Tabel II.18
Penyakit Terbanyak di Kabupaten Toba Samosir periode 20052009
No
1
Jenis Penyakit
Infeksi akut lain pada Saluran
2006
2007
2008
2009
5.988
5.992
5.996
5.998
5.973
5.642
5.452
5.231
4.946
4.831
Penyakit lainnya
3.853
3.842
3.641
3.279
3.168
Diare
3.561
3.229
3.176
3.064
2.992
2.267
2.455
2.581
2.762
2.800
2.655
2.544
2.389
2.472
2.512
Jaringan Pengikat
7
2.311
2.452
2.165
2.143
2.098
Tukak Lambung
1.863
1.655
1.678
1.606
1.592
Karies Gigi
1.488
1.376
1.439
1.265
1.438
1.347
1.305
1.366
1.258
1.272
10
II-22
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Tabel II.19
Perkembangan Sarana dan Prasarana Kesehatan
Kabupaten Toba Samosir
Tahun (unit)
No
Sarana Prasarana
2005
2006
2007
2008
2009
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
2006
2007
2008
2009
2010
1.
Puskesmas
12
14
17
18
19
2.
Puskesmas
38
33
32
32
30
252
245
280
285
285
pembantu
3.
Posyandu
Tabel II.20
Jumlah Fasilitas Kesehatan Menurut Status Kepemilikan
No
Fasilitas Kesehatan
Pemerintah
Swasta
Jumlah
1.
2.
3.
4.
Apotek
5.
98
98
6.
Praktek Dokter
36
36
7.
Praktek Bidan
280
15
295
8.
SPK/AKPER
9.
II-23
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Tabel II.21
Jumlah Tenaga Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Toba Samosir Menurut
Kecamatan Tahun 2008
Dokter/State
Physician
Paramedis
Perawatan
Paramedis
Non
Perawatan
Non
Medis
Jumlah/Total
01 Balige
67
88
02 Tampahan
20
27
03 Laguboti
33
44
04 Habinsaran
45
55
05 Borbor
25
35
06 Nassau
26
32
07 Silaen
34
43
08 Sigumpar
15
20
09 Porsea
10 Pintu Pohan
Meranti
11 Siantar
Narumonda
3
3
43
25
4
1
3
4
53
33
26
31
12 Lumban Julu
25
39
13 Uluan
33
42
14 Ajibata
23
36
15 Parmaksian
16 Bonatua
17
21
52
44
45
457
406
354
43
65
87
47
22
55
599
537
541
Kecamatan/
Sub Regency
Lunasi
Jumlah : 2008
: 2007
: 2006
II-24
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Tanah Negara (Pemerintah) adalah tanah yang dimiliki oleh pemerintah dan
dikelola oleh pemerintah
Khusus perkotaan status dan penguasaan tanah di Kota Balige terbagi
dalam dua jenis yaitu tanah ulayat dan tanah negara. Tanah ulayat (tanah adat)
berkaitan dengan budaya masyarakatnya dimana tanah dimiliki secara turun
temurun (adat) dan sampai saat ini pemanfaatannya belum optimal. Masih
banyak
ditemukan
tanah-tanah
kosong
atau
belum
dimanfaatkan
dan
II-25
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Tabel II.22
Penggunaan Lahan Di Kabupaten Toba Samosir
No
Kecamatan
Pt
Permukiman
Ajibata
116.81
149.02
271.80
Lumban Julu
1.08
583.51
67.95
90.36
PP. Meranti
92.75
1,377.53
Bonatua Lunasi
34.13
Porsea
Parmaksian
S Narumonda
115.37
Uluan
Habinsaran
APL
Total (Ha)
608.56
1,146.18
1,132.57
1,875.47
275.51
7,907.18
9,652.97
1,070.31
411.45
1,362.37
2,878.25
2,444.53
1,789.83
834.17
5,666.05
1,264.38
14.95
340.17
1,677.11
594.85
885.76
951.49
9.81
1,028.37
3,585.65
129.05
3.49
1,492.30
361.75
3,290.07
5,276.67
118.04
2,223.24
4,321.81
243.17
213.48
5,537.48
12,657.22
248.47
3,861.23
230.29
6,748.13
11,132.91
133.15
464.37
57.61
10
Nassau
44.80
11
Silaen
132.79
12
Sigumpar
55.24
13
Laguboti
256.82
14
Tampahan
15
16
35.47
1,642.49
547.69
264.57
1,753.16
4,340.70
1,717.89
362.76
37.26
659.96
2,868.58
2,894.49
560.83
2.97
1,818.35
5,533.46
432.07
304.36
1,455.38
91.76
403.40
223.79
Balige
474.15
470.52
1,907.61
350.81
102.44
1,824.18
5,129.72
Borbor
171.80
3,904.41
2,160.95
237.68
1,225.87
7,572.82
15,273.52
Jumlah
2,025.32
9,080.75
27,604.82
6,198.27
2,518.75
42,721.90
90,149.82
Sumber Data : Analisis Tim Penyusun Revisi RTRW Kab.Toba Samosir tahun 2009
Keterangan:
Pt
Pc
Sw
: Sawah
B
APL
: Semak/Belukar
: Area Penggunaan Lain
berkembang
sejalan
dengan
pergeseran
masyarakat
dan
II-26
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
Tabel II.23
Jumlah Rumah Ibadah Menurut Kecamatan Dan Jenis Rumah Ibadah
Tahun 2008
Langgar/
Gereja (unit)
Mesjid
Lainnya*)
Kecamatan
Surau
(unit)
(unit)
Protestan Katolik
(unit)
Balige
5
3
38
3
Tampahan
5
1
Laguboti
2
1
19
4
1
Habinsaran
3
2
56
18
Borbor
19
6
Nassau
3
11
1
Silaen
1
1
31
8
Sigumpar
12
Porsea
9
3
21
4
1
Pintu Pohan
2
2
21
2
Meranti
Siantar
2
8
1
Narumonda
Lumban Julu
4
44
4
1
Uluan
7
6
5
Ajibata
9
7
1
Parmaksian )
Bonatua Lunasi
1
)
Jumlah : 2008
31
12
301
65
10
: 2007
31
12
301
65
(tahun
: 2006
31
12
301
65
2010)
Sumber: BPS (Badan Pusat Statistik) Kabupaten Toba Samosir & Para Camat Se-Kab.Tobasa
Keterangan: ) Masih Bergabung di kecamatan induk (Porsea, Lumban Julu dan Uluan),
*) = Fasilitas tempat ibadah aliran kepercayaan
II-27
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
II.7. Perekonomian
Pembangunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan
nasional harus dilaksanakan secara terpadu dan serasi serta diarahkan untuk
mengembangkan daerah sesuai dengan prioritas dan potensi wilayah/kawasan.
Upaya untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat pada periode 2011-2015 masih
akan dibayangi oleh kondisi krisis ekonomi global. Tantangan pokok yang akan
dihadapi pada periode 2011-2015 masih terkait dengan masalah-masalah sosial
mendasar terutama penganguran dan kemiskinan. Pada tahun 2008 jumlah
pencari kerja yang terdaftar pada Dinas tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Toba Samosir sebanyak 614 orang dengan rincian 208 laki-laki dan
406 perempuan. Dari jumlah tersebut 60,59% merupakan pencari kerja tamatan
SLTA, tamatan Diploma 19,06%, tamatan Sarjana 18,73% dan sisanya 1,63%
merupakan tamatan SLTP dan SD. Dari 614 orang pencari kerja tersebut yang
telah diterima bekerja adalah sejumlah 435 orang dari berbagai latar belakang
pendidikan.
Guna menekan jumlah pengangguran, kualitas pertumbuhan ekonomi
perlu ditingkatkan agar kegiatan ekonomi dapat menciptakan lapangan kerja
yang lebih besar dan mengurangi jumlah penduduk miskin. Fakta yang ada
menunjukkan bahwa hampir separuh jumlah propinsi memiliki tingkat
kemiskinan di atas rata-rata nasional dan pada umumnya penduduk miskin
masih terkonsentrasi di daerah perdesaan. Pada Tahun 2008 jumlah Keluarga
Prasejahtra/Keluarga
Sejahtra
(KS
I)
sebesar
14.777
keluarga
dimana
II-28
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Tabel II.24
Struktur Perekonomian Kabupaten Toba Samosir Tahun 2005-2009
Atas Dasar Harga Berlaku (Juta/Rupiah)
Lapangan
Usaha
Pertanian
2005
2006
2007
2008
2009
608.038,43
641.201,75
689.531,89
745.373,57
805.655,21
6.102,54
7.179,64
8.564,64
10.407,65
12.396,23
714.913,13
838.721,27
994.941,50
1.168.585,30
1.298.111,61
Listrik, Gas
dan Air Minum
20.669,61
22.909,85
25.604,18
28.658,63
32.377,59
Bangunan
97.885,95
114.483,04
132.085,73
154.670,03
188.436,97
174.198,88
203.180,00
235.980,69
275.462,33
303.166,31
63.181,83
70.124,57
77.539,09
86.821,59
97.610,55
59.619,02
64.629,48
72.748,80
82.704,70
91.876,76
151.161,14
158.679,88
177.623,36
197.104,95
226.788,76
1.895.770,53
2.121.109,48
2.414.619,87
2.746.136,65
3.056.049,03
Pertambangan
dan Penggalian
Industri
Perdagangan,
Hotel, dan
Restoran
Pengangkutan
dan
Komunikasi
Keuangan,
Asuransi,
Persewaan dan
Jasa
Perusahaan
Jasa
Kemasyarakatan, Sosial
dan
Perorangan
Total
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Toba Samosir Tahun 2009
Tabel II.25
Kondisi Ekonomi Menurut Lapangan Usaha
PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000
Tahun (Juta Rp)
Lapangan Usaha
2005
520.615,14
2006
536.306,42
2007
560.571,92
2008
583.984,47
3.555,82
3.914,35
4.313,42
4.837,04
455.907,63
12.914,94
51.091,59
122.581,25
489.013,44
13.455,57
54.779,64
130.275,43
519.688,76
14.374,50
58.771,85
139.359,45
552.211,35
15.359,57
63.619,75
149.343,19
45.657,75
40.048,41
48.762,43
41.999,14
52.102,31
43.675,24
56.031,63
45.829,38
100.737,25
104.545,25
108.826,34
114.577,23
1.353.109,78
1.423.051,67
1.501.683,79
1.585.793,61
Pertanian
Pertambangan dan
Penggalian
Industri
Listrik, Gas dan Air
Bangunan
Perdangangan, Hotel dan
Restoran
Pengankutan & Komunikasi
Keuangan, Asuransi,
Persewaan, dan Jasa
Perusahaan
Jasa Kemasyarakatan,
Sosial dan Perorangan
II-29
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Tabel II.26
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Toba Samosir
Atas Dasar Harga Berlaku
(Rp.000)
829.175,56
Tahun
2000
2001
921.427,29
845.749,80
2002
1.040.894,02
892.195,14
2003
2.014.705,75
1.535.669,57
2004
1.748.167,49
1.289.294,33
2005
1.895.770,53
1.353.109,77
2006
2.121.109,48
1.423.051,66
2007
2.414.619,87
1.501.683,78
2008
2.746.136,65
1.585.793,62
sumber-sumber
terpilih
untuk
mewujudkan
pembangunan
Kabupaten Toba Samosir ke arah yang lebih baik dan mewakili semua aspirasi
masyarakat, disusunlah Visi Kabupaten Toba Samosir tahun 2011 s/d 2015
sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Toba Samosir Nomor 3 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Toba
Samosir Tahun 2011-2015 yaitu: Terwujudnya Kabupaten Toba Samosir Yang
Memiliki Rasa Kasih, Peduli dan Bermartabat.
II.8.2. Misi
Untuk tercapainya Visi pembangunan Kabupaten Toba Samosir
tersebut, maka Misi Kabupaten Toba Samosir ditetapkan sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
II-30
PPSP
7.
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
II-31
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
II-32
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Karena drainase erat kaitannya dengan jalan dan tata bangunan maka
dalam proses perencanaan dan pengembangan serta pemeliharaan harus
bekerja sama dengan bagian yang menangani jalan (Dinas PU kabupaten/
propinsi dan tata bangunan yang masih berada di Dinas Tarukim).
II.9.1.4. Dinas Kesehatan Kabupaten
Dinas Kesehatan, yang membangun tugas untuk menyusun program
dan standar-standar sanitasi masyarakat serta penyadaran masyarakat atas
pentingnya sanitasi.
Dalam menjalankan tugasnya Dinas Kesehatan mempunyai fungsi
sebagai berikut (Perda Kabupaten Toba Samosir Nomor 2 Tahun 2008):
a.
Perumusan
kebijakan
teknis
di
bidang
kesehatan,
yang
meliputi
informasi
kesehatan
kesehatan,
masyarakat
keluarga
sesuai
sejahtera
kebijakan
yang
serta
telah
c.
d.
Penyelenggaraan
pelayanan
umum
yang
meliputi
penyuluhan
dan
dan
penyehatan
lingkungan,
pelayanan
medik,
kesehatan
II-33
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
g.
Indonesia
Nomor
OT.01.SJ.IV.1051
terdapat
27
kewenangan
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m. Pencegahan
dan
penanggulangan
penyalahgunaan
obat,
narkotika,
o.
p.
q.
r.
II-34
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
s.
t.
u.
v.
y.
z.
Koordinasi dan kerjasama lintas program yaitu antar Subdinas dan antar
Seksi.
b.
c.
operasional
pada
bidang
pengendalian
kerusakan/pemulihan
II-35
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
limbah,
pengendalian
kerusakan/pemulihan
lingkungan
dan
II-36
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Dinas Tata Ruang dan Permukiman, Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan,
Dinas
Kebudayaan
dan
Pariwisata
dan
Badan
Lingkungan
Hidup
dan
Pertambangan.
Adapun kondisi alokasi Anggaran untuk penataan sektor Sanitasi
(meliputi drainase, pemberdayaan masyarakat, persampahan dan penataan
lingkungan bersih dan sehat) di Kabupaten Toba Samosir dari APBD Kabupaten
Toba Samosir mulai dari TA 2008, 2009 dan 2010 yang tersebar di Dinas
Kesehatan, Dinas Tata Ruang Permukiman, Badan Lingkungan Hidup dan
Pertambangan,
Dinas
Pasar,
Kebersihan
dan
Pertamanan
serta
Dinas
PAGU (Rp)
TOTAL BELANJA
TOTAL BELANJA
( Rp )
LANGSUNG (Rp)
456.919.672.840
173.013.364.600
SKPD
TA 2008
TA 2009
TA 2010
Dinas Kesehatan
2.440.784.000
Dinas Tarukim
4.878.600.000
941.252.000
1.692.300.344
200.000.000
Dinas Pasar
Badan Lingkungan
Hidup &
Pertambangan
Dinas Kebudayaan &
Pariwisata
Total TA 2008
2009
491.043.298.000
238.010.382.000
10.152.936.344
Dinas Kesehatan
474.470.000
Dinas Tarukim
5.697.900.000
Dinas Pasar
1.096.983.000
Badan Lingkungan
1.224.510.200
200.000.000
Total TA 2009
8.693.863.200
Dinas Kesehatan
1.724.899.850
Dinas Tarukim
5.869.800.000
Dinas Pasar
615.000.000
Badan Lingkungan
989.000.000
9.198.699.850
Hidup &
Pertambangan
Dinas Kebudayaan &
Pariwisata
2010
456.919.672.840
173.013.364.600
Hidup &
Pertambangan
Dinas Kebudayaan &
Pariwisata
Total TA 2010
II-37
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
telah
menerbitkan
beberapa
regulasi
untuk
mendukung
II-38
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Tabel II.28
Perkembangan Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Toba Samosir
T.A
Uraian
Realisasi (Rp)
2005
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
1. Pendapatan Pajak Daerah
1.352.779.028,00
2. Retribusi Daerah
730.186.170,00
3. Hasil Perusahaan Milik Daerah & Hasil
120.000.000,00
Pengelolaan Kekayaan Daerah
4. Lain-lain PAD yang sah
1.393.958.148,62
Jumlah PAD
Pendapatan Dana Perimbangan
1. Bagian Daerah dari Bagi Hasil Pajak
2. Bagi Hasil Bukan Pajak
3. DAU
4. DAK
5. Bagi Hasil Pajak dan Bantuan
Keuangan dari Propinsi
Jumlah Pendapatan Dana Perimbangan
Lain-lain Pendapatan yang Sah
1. Dana bantuan dari Pemerintah
Jumlah Lain-lain Pendapatan yang Sah
3.596.923.346,62
15.012.448.282,00
558.619.795,00
108.378.000.000,00
11.610.000.000,00
9.236.792.102,00
144.795.860.179,00
14.635.626.877,92
14.635.626.877,92
163.028.410.403,54
91.531.897.976,00
77.376.030.836,00
12.865.586.327,00
1.290.280.813,00
Belanja Langsung
Belanja Aparatur
Belanja Operasi Pemeliharaan
Belanja Pegawai/Personalia
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Perjalanan Dinas
65.506.164.524,69
7.075.615.294,00
5.972.653.823,00
2.498.356.000,00
1.264.990.150,00
1.542.242.000,00
II-39
PPSP
T.A
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Uraian
Belanja Pemeliharaan
Belanja Modal
Belanja Publik
Belanja Operasi Pemeliharaan
Belanja Pegawai/Personalia
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Perjalanan Dinas
Belanja Pemeliharaan
Belanja Modal
Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan
2006
Realisasi (Rp)
667.065.673,00
1.102.961.471,00
47.531.503.004,69
31.154.695.291,50
4.912.021.800,00
11.130.277.500,00
2.485.745.000,00
12.626.650.991,50
16.376.807.713,19
10.590.499.226,00
308.547.000,00
157.038.062.500,69
Pembiayaan
Penerimaan Pembiayaan
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun
Lalu
Pengeluaran Daerah
Penyertaan Modal (Investasi)
Pembayaran Hutang yang Jatuh Tempo
17.135.428.227,28
19.135.428.227,28
Jumlah Pembiayaan
17.135.428.227,28
19.135.428.227,28
2.000.000.000,00
2.000.000.000,00
0,00
1.661.771.736,00
1.206.532.558,00
1.216.056.214,00
9.503.733.066,54
Jumlah PAD
13.588.093.574,54
18.989.763.972,00
528.073.001,00
210.442.000.000,00
26.656.526.809,00
II-40
PPSP
T.A
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Uraian
5. Bagi Hasil Pajak dan Bantuan
Keuangan dari Propinsi
Realisasi (Rp)
10.749.454.253,00
267.365.818.035,00
Total Pendapatan
280.953.911.609,54
Belanja
Belanja Aparatur
Belanja Administrasi Umum
Belanja Operasi dan Pemeliharaan
Belanja Modal
266.376.803.950,09
72.261.996.938,00
57.652.744.233,00
7.983.231.560,00
6.626.021.145,00
Belanja Publik
Belanja Administrasi Umum
Belanja Operasi dan Pemeliharaan
Belanja Modal
Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan
Belanja Tidak Tersangka
194.114.807.012,09
64.424.665.822,00
45.775.924.724,00
69.619.120.516,09
14.295.095.950,00
0,00
266.376.803.950,09
Surplus/(Defisit)
14.577.107.659,45
Pembiayaan
19.904.591.012,22
Penerimaan Daerah
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun
Lalu
Transfer dari Dana Cadangan
Transfer dari Dana Depresiasi
Penerimaan Pinjaman dan Obligasi
Hasil Penjualan Asset Daerah yang
Dipisahkan
23.059.656.829,22
Pengeluaran Daerah
Penyertaan Modal (Investasi)
23.059.656.829,22
0,00
0,00
0,00
0,00
3.155.065.817,00
3.155.065.817,00
II-41
PPSP
T.A
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Uraian
Pembayaran Utang Pokok yang Jatuh
Tempo
Pembiayaan Netto
2007
Realisasi (Rp)
0,00
19.904.591.012,22
2.005.834.236,00
1.435.382.972,00
980.840.264,50
2.846.392.246,00
7.268.449.718,50
21.753.958.511,00
614.116.417,00
239.982.000.000,00
54.552.000.000,00
8.165.514.908,00
325.067.589.836,00
8.000.000.000,00
5.078.476.500,00
10.119.210.040,00
23.197.686.540,00
355.533.726.094,50
Belanja
Belanja Tidak Langsung
Belanja Pegawai
Belanja Bantuan Sosial
Belanja Bantuan Keuangan Kepada
Propinsi/
Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa
Belanja Tidak Terduga
339.221.876.389,00
138.483.146.944,00
124.611.557.744,00
3.818.455.200,00
9.208.784.000,00
844.350.000,00
II-42
PPSP
T.A
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Uraian
Belanja Langsung
Belanja Pegawai
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Modal
Realisasi (Rp)
200.738.729.445,00
24.485.323.520,00
66.112.224.874,00
110.141.181.051,00
339.221.876.389,00
16.311.849.705,50
Pembiayaan
Penerimaan
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun
Lalu
Transfer dari Dana Cadangan
Penerimaan Pinjaman dan Obligasi
Hasil Penjualan Asset Daerah yang
Dipisahkan
Pengeluaran
Penyertaan Modal (Investasi)
Pembayaran Utang Pokok yang Jatuh
Tempo
Pembiayaan Dana Bergulir
Pembiayaan Netto
2008
34.481.698.671,67
34.481.698.671,67
0,00
0,00
0,00
1.766.500.000,00
747.000.000,00
0,00
1.019.500.000,00
32.715.198.671,67
3.075.269.246,00
1.859.392.396,00
1.348.864.116,13
4.227.366.259,00
10.510.892.017,13
18.022.673.048,00
544.078.233,00
252.143.902.000,00
52.488.900.000,00
21.882.635.700,00
II-43
PPSP
T.A
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Uraian
6. Bagian Daerah dari Bagi Hasil Pajak
Jumlah Pendapatan Transfer
Lain-lain Pendapatan yang Sah
1. Bantuan keuangan dari Propinsi
2. Pendapatan Lainnya
Jumlah Lain-lain Pendapatan yang Sah
Realisasi (Rp)
11.495.092.643,14
356.577.281.624,14
6.259.446.796,00
7.996.276.089,94
14.255.722.885,94
381.343.896.527,21
Belanja
Belanja Operasi
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Bunga
Belanja Subsidi
Belanja Hibah
Belanja Bantuan Sosial
Belanja Bantuan Keuangan
400.570.675.521,69
299.976.027.387,60
192.188.984.155,60
86.139.075.232,00
0,00
0,00
1.652.722.000,00
7.771.362.000,00
12.223.884.000,00
Belanja Modal
Belanja Tanah
Belanja Peralatan dan Mesin
Belanja Gedung dan Bangunan
Belanja Jalan, irigasi dan Jaringan
Belanja Aset Tetap Lainnya
Belanja Aset Lainnya
Belanja Tidak Terduga
Belanja Tidak Terduga
99.196.005.635,09
0,00
27.838.462.796,00
35.608.967.627,00
35.514.775.612,09
233.799.600,00
0,00
1.398.642.499,00
1.398.642.499,00
400.570.675.521,69
Surplus/(Defisit)
(19.226.778.994,48)
Pembiayaan
Penerimaan Daerah
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun
Lalu
49.590.366.829,17
49.590.366.829,17
49.590.366.829,17
II-44
PPSP
T.A
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Uraian
Pencairan Dana Cadangan
Penerimaan Pinjaman dan Obligasi
Hasil Penjualan Asset Daerah yang
Dipisahkan
Pengeluaran Daerah
Pembentukan Dana Cadangan
Penyertaan Modal (Investasi)
Pembayaran Hutang Pokok yang Jatuh
Tempo
Pembiayaan Netto
2009
Realisasi (Rp)
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
49.590.366.829,17
2.828.191.424,00
2.668.493.980,00
1.210.404.178,00
2.492.046.153,00
9.199.135.735,00
23.021.176.051,00
451.472.114,00
279.893.493.000,00
50.056.000.000,00
9.895.076.755,28
363.317.217.920,28
34.455.466.000,00
6.881.834.000,00
18.869.522.514,00
60.206.822.514,00
432.723.176.169,28
Belanja
460.748.051.922,60
II-45
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
T.A
Uraian
Belanja Operasi
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Bunga
Belanja Subsidi
Belanja Hibah
Belanja Bantuan Sosial
Belanja Bantuan Keuangan
Realisasi (Rp)
327.807.959.465,00
237.704.684.600,00
67.327.105.765,00
0,00
0,00
1.409.932.000,00
7.948.437.100,00
13.417.800.000,00
Belanja Modal
Belanja Tanah
Belanja Peralatan dan Mesin
Belanja Gedung dan Bangunan
Belanja Jalan, irigasi dan Jaringan
Belanja Aset Tetap Lainnya
Belanja Aset Lainnya
130.946.878.957,60
0,00
12.857.828.490,00
75.305.176.556,71
42.719.071.840,89
64.802.070,00
0,00
1.993.213.500,00
1.993.213.500,00
460.748.051.922,60
Surplus/(Defisit)
Pembiayaan
Penerimaan Daerah
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun
Lalu
Pencairan Dana Cadangan
Penerimaan Pinjaman dan Obligasi
Hasil Penjualan Asset Daerah yang
Dipisahkan
Pengeluaran Daerah
Pembentukan Dana Cadangan
Penyertaan Modal (Investasi)
Pembayaran Hutang Pokok yang Jatuh
Tempo
Pembiayaan Netto
30.363.587.834,69
30.363.587.834,69
30.363.587.834,69
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
30.363.587.834,69
Sumber Data : Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah Kab. Tobasa 2009
II-46
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
menentukan
tingkat
partisipasi
masyarakat
dalam
II-47
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
lokal
(mikro)
adalah
pemecahan
masalah
ketidakseimbangan
II-48
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Kondisi fisik Wilayah Kabupaten Toba Samosir yang cenderung linier atau
memanjang dari Utara ke Selatan, maka Struktur Pusat Pengembangan yang
sesuai untuk Wilayah ini adalah Pusat Jamak (Pusat lebih dari satu). Adapun
dasar pertimbangan dalam penyusunan rencana struktur pusat pengembangan
wilayah Kabupaten Toba Samosir adalah sebagai berikut:
1. Hasil analisis struktur ruang berdasarkan RTRW Nasional, RTRW Pulau
Sumatera dan RTRW Propinsi Sumatera Utara;
2. Hasil analisis skalogram;
3. Hasil perumusan potensi dan masalah pengembangan wilayah;
4. Strategi pengembangan wilayah Kabupaten Toba Samosir;
5. Kebijaksanaan Pembangunan Pemerintah Kabupaten Toba Samosir (Visi,
Misi, Arah Kebijakan Program Strategis).
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka Rencana Struktur Pusat
Pengembangan Wilayah Kabupaten Toba Samosir dapat diuraikan sebagai
berikut:
A. Pusat Pengembangan Wilayah Hirarki I
Pusat Pengembangan Wilayah Hirarki I untuk melayani kegiatan dengan skala
Regional (Kabupaten Toba Samosir dengan Sekitarnya) dan Lokal (Kabupaten
Toba Samosir) serta Lingkungan (Kecamatan). Sedangkan lokasi dari Pusat
Pengembangan Wilayah Hirarki I ini adalah di Pusat Kecamatan Balige dengan
pertimbangan:
Sesuai dengan arahan RTRW Propinsi Sumatera Utara dan Balige sebagai
PKW (Pusat Kegiatan Wilayah) tipe II/C/1;
II-49
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Pusat pertanian;
Adapun fungsi primer dari Pusat Pengembangan Lumban Julu ini adalah:
II-50
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
II-51
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
II-52
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
BAB III
PROFIL SANITASI KABUPATEN TOBA SAMOSIR
III.1. Kondisi Umum Sanitasi Kabupaten Toba Samosir Berskala Kota
III.1.1. Kesehatan Lingkungan
Sebagian
besar
penduduk
masih
tetap
menganggap
rumah
sebagai
lahan
dan
untuk
penawaran
perumahan
pada
hanya
suatu
tertuju
golongan
perumahan.
sedangkan
tingkat
yang
terutama
kurang
dipandang
dari
layak,
segi
kesehatan.
III-1
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
umumnya
buang
sampah
sembarangan
telah
mengakibatkan kurangnya
kebersihan
lingkungan.
(bersihkan
pakaianmu),
(4)
paias
mandi,
cuci
air
dan
dan
ada,
selokan
akan
III-2
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
di pasar,
pedagang
kaki lima di
waktu
menjadi
satu-satunya
sarana
pembuangan
limbah.
Kondisi
ini
bersih
kebutuhan
manusia
untuk
besar
masyarakat Kabupaten
Toba Samosir dalam hal
pemenuhan kebutuhan
air
bersih
masih
memanfaatkan sumber air secara langsung dari air tanah berupa Sumur
terlindung, pompa, mata air terlindung dan air permukaan (sungai/danau)
tanpa fasilitasi dari suatu Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Kondisi
tersebut sangat dimungkinkan mengingat kondisi geografis Kabupaten Toba
Samosir merupakan perbukitan yang sulit dijangkau oleh air ledeng (Fasilitas
PDAM).
Secara umum data kondisi fasilitas saranaprasarana air bersih/air
minum yang terdapat di Kabupaten Toba Samosir dapat di lihat pada tabel
berikut ini:
III-3
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Tabel III.1
Kondisi Fasilitas Sarana Prasarana Air Minum
di Kabupaten Toba Samosir
No
Persentase (%)
Ledeng (PDAM)
11,00
Pompa
19,90
Sumur Terlindungi
26,34
7,24
17,77
9,01
Air Sungai
7,04
Air Hujan
1,06
Lainnya
0,64
Jumlah
100
Dari segi kepemilikan fasilitas air minum yang ada di Kabupaten Toba
Samosir secara umum paling banyak berupa milik pribadi/sendiri sebesar
48,90% , milik umum sebesar 28,98%, milik bersama 18,10% dan tidak ada
fasilitas sebesar 4,02%.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Tata Ruang dan
Permukiman Kabupaten Toba Samosir, secara bertahap telah dilakukan
pembangunan sarana air bersih dengan sistem sumur pompa dan sistem
gravitasi yang menggunakan pipanisasi di beberapa Kecamatan yang ada di
Kabupaten Toba Samosir dengan keadaan masyarakatnya masih memiliki akses
yang relatif rendah terhadap ketersediaan saranaprasarana air bersih yang
memadai. Kondisi ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel III.2
Pencapaian Pembangunan Sarana Air Bersih Kabupaten Toba Samosir
Indikator Dan Pencapaian Kinerja Per
No
Uraian
Tahun
Ket
2007 (unit)
2008 (unit)
2009 (unit)
1 Kondisi Baik
2 Kondisi Sedang
Kondisi Sedang
3 Rusak
Total
8
3
19
-
22
-
11
19
22
Sumber Data : LKPJ 5 Tahun Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kab.Toba Samosir Tahun 2009
III-4
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
dan
Kabupaten
telah
Dinas
Tata
Permukiman
Toba
dilakukan
Samosir,
upaya
(MCK)sebagai
prasarana
III-5
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
no
1 Kondisi Baik
2 Kondisi Sedang
Kondisi Sedang
3 Rusak
Total
2
-
0
-
1
-
Ket
rumah
tangga
dan
1,99%
di
rumah
Kabupaten
Samosir
yang
III-6
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Tabel III.4
Fasilitas Konstruksi Buang Air Besar (BAB) di Kabupaten Toba Samosir
No
Persentase ( % )
Leher Angsa
85,62
Pelengsengan
4,08
Cubluk/Cemplung
7,02
Lainnya
3,28
Jumlah
100
Kondisi
tempat
Samosir
dari
tangki,
terdiri
kolam/
kondisi
pembuangan
Persentase (%)
1.
Tangki
46,44
2.
Kolam/Sawah
1,20
3.
Sungai/Danau
8,25
4.
Lainnya
44,11
Jumlah
100
menjadi
satu-satunya
sarana
pembuangan
limbah.
Kondisi
ini
III-7
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
sampah
di
0,012
m3/hari/rumah
sekolah,
perkantoran,
rumah makan, pertokoan
dan
lain
sebagainya.
Seperti
disebutkan
sebelumnya
cakupan
Sampah
sebagaimana
III-8
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Tabel III.6
Timbulan & Jumlah Sampah yang terangkut per hari (m3/hari)
Jumlah
No
Lokasi
Lokasi
(unit)
1.
Permukiman
2.
Sarana:
(m3/hari)
Sampah
Terangkut
(m3/hari)
153
2,2032
1,836
37
0,5328
0,444
25,92
21,6
613
8,8272
7,356
79
1,1376
0,948
e. Restoran
1,2
f. Hotel
1,2
g. Kantor
50
1,44
1,2
h. Sekolah
19
0,5472
0,456
i. Terminal
1,2
j. Rumah Sakit
1,152
0,96
k. Taman Kota
3.
Timbulan
Perairan:
a. Danau
b. Sungai
c. Anak Sungai
Sumber Data : Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan Kab. Toba Samosir 2010
Kalau ditinjau dari segi luas wilayah, daerah yang dapat dilayani dalam
masalah persampahan ini baru mencapai lebih kurang 9,71 km2 atau 0,48 % dari
luas wilayah Kabupaten Toba Samosir sedangkan dari jumlah penduduk yang
terlayani hanya 12,46 %. Untuk kelancaran pelayanan menjelang sampah dapat
diangkat ke tempat pembuangan akhir sampah (TPA) sampai tahun 2010 telah
disediakan sarana tempat penampungan sampah sementara yang diletakkan
pada jalur jalan yang dilewati armada truk sampah sebagaimana terlihat pada
tabel di bawah ini:
III-9
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Tabel III.7
Sarana Sampah Di Kabupaten Toba Samosir
Jumlah
Kapasitas
Jenis
(unit)
(m3)
No
Kondisi
2. TPSS Drum
200
50
Rusak
3. Container
4. Transfer Depo
5. Gerobak Sampah
6. Becak Sampah
42
Baik 1 unit,
Sedang 5 unit
& Rusak 1 unit
45
135
Baik
10. Buldozer
11. TPSS Permanen
Sumber Data : Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan Kab. Toba Samosir 2010
Tahun
Tabel III.8
Jumlah Anggaran Pengelolaan Kebersihan/Sampah
Jumlah Anggaran
Peran Serta
Total (Rp)
(Rp)
Masyarakat (Rp)
2005
253.500.000
253.500.000
2006
771.200.000
771.200.000
2007
703.385.000
703.385.000
2008
636.220.000
636.220.000
2009
662.037.000
662.037.000
3.026.342.000
3.026.342.000
Total (Rp)
Sumber Data : Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan Kab. Toba Samosir 2010
III-10
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Proses
akhir
dari
rangkaian
pelayanan
persampahan
adalah
III-11
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
III-12
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Tabel III.9
Kelengkapan Sarana dan Prasarana TPA Pintu Bosi Kecamatan Laguboti
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Komponen
Jalan masuk
Jalan Operasi
Drainase
Saluran Lindi
Pengolahan Lindi
Sumur monitoring/pantau
Penanganan Gas
Penyediaan air bersih
Pos/kantor jaga
Jembatan timbang/sistem
pencatatan
Garase Buldozer
Bengkel
Pengomposan manual
Petugas yang menangani
pengolahan lindi
Penutupan untuk lokasi yang
sudah penuh
Pemilahan sampah
Pagar lokasi
Buldozer
Keberadaan
Kondisi
Onderlaag
Onderlaag
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Sedang
Rusak
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Sumber Data : Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan Kab.Toba Samosir 2010
994'30"
500000
!.
520000
540000
560000
9935'0"
Aji Bata
Gambar I.22
Kabupaten Simalungun
Lumban Julu
!.
1:250.000
Kabupaten Asahan
2,5
10
15
20
280 00 0
231 '0"
280 00 0
!.
Kilometers
Legenda
"/
!O
Jalan Kabupaten
Permaksian
Jalan Negara
!.
Kabupaten
Samosir
Jalan By Pass
Uluan
!.
Batas Kabupaten
Porsea
!.
Batas Kecamatan
Siantarnarumonda
Garis Danau
!.
Danau Toba
Sigumpar
!.
!.
Silaen
Kabupaten
Labuhan Batu
!.
Tampahan
!.
"/
260 00 0
260 00 0
Danau Toba
Lagoboti
Balige
Lembar Pengesahan
Nassau
Habinsaran
!.
!.
Borbor
!.
Sumber Data :
- Survey lapangan tahun 2007 - 2009
Kabupaten Tapanuli
Selatan
240 00 0
240 00 0
231 '0"
!.
Insert
994'30"
520000
540000
560000
9935'0"
ARD
III-13
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
pemekaran
yang
serius.
APBD
III-14
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Tabel III.10
Pencapaian Pembangunan Drainase Kabupaten Toba Samosir
No
1.
Uraian
Pembuatan Parit
Jalan/ Drainase
2.
Total Panjang
Total
2007 (Km)
2008 (Km)
2009 (Km)
Km
0,629
0,475
0,900
2,004
1.171,10
1.193,00
1.228,5
3.592,6
Jalan Kabupaten
Sumber Data : Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kab. Toba Samosir Tahun 2009 & BPS Kab.
Tobasa 2009
Tabel III.11
Kondisi Capaian Pembangunan Drainase Kabupaten Toba Samosir
No
Uraian
2008 (Km)
Ket.
2009 (Km)
Kondisi Baik
0,315
0,380
0,900
Kondisi Sedang
0,189
0,095
0,451
Kondisi Rusak
0,126
0,095
0,180
Total
0,630
0,475
0,900
Sumber Data : Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kab. Toba Samosir Tahun 2009
Dari
segi
drainase
drainase
kabupaten
untuk
dapat
jalan
direalisir
sepanjang
1.193,20Km.
yang
Permasalahan
ditemui
dalam
lahan
untuk
Induk
Pengembangan
Drainase
Permukiman
sehingga
strategi
III-15
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Uraian Kegiatan
TAHUN 2007
Pembuatan Parit jalan Dusun Jonggol
Tampubolon Sibulele Desa Sibola Hotang
SAS kecamatan Balige
Jenis Drainase
Primer Sekunder
Volume
Satuan
39.24
m3
350
Pembuatan drainase pas. Batu / gorong gorong pada ruas jalan Silalahi Dolok Desa
Pagar Batu Kec. Balige
Pembuatan Parit di Dusun IV Lumban balian
Op. Raja Hutapea Kec. Laguboti
100
140
III-16
PPSP
No
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Jenis Drainase
Primer Sekunder
Uraian Kegiatan
Volume
Satuan
TAHUN 2008
Pembuatan parit di Lumban panjaitan Pardede
Onan kec. Balige (DAK)
200
m'
100
m'
200
m'
187
m'
200
m'
150
m'
100
m'
187
120
m'
m'
10
65
m'
11
74
m'
12
74
m'
paket
paket
4
5
6
7
8
9
13
14
III-17
PPSP
No
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Uraian Kegiatan
TAHUN 2009
Pembangunan saluran drainase di komplek
perkantoran Soposurung Kec. Balige (DAK)
Jenis Drainase
Primer Sekunder
Volume
Satuan
100
paket
115
41.667
m3
500
42
110
120
107
62
9
10
III-18
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
5. Pasar/Pekan Ajibata
(sumber : Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kab. Toba Samosir)
III.1.7. Pencemaran Udara
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Toba Samosir yang secara khusus menangani pencemaran udara
belum ada. Namun untuk mengelola pencemaran lingkungan secara umum
diperankan oleh Badan Lingkungan Hidup dan Pertambangan Kabupaten Toba
Samosir dan sampai saat ini kegiatankegiatan yang mengarah pada pencemaran
udara belum menjadi prioritas.
III.1.8. Limbah Industri
Satuan kerja Perangkat Daerah ( SKPD ) Kabupaten Toba Samosir yang
menangani pengelolaan limbah industri dilaksanakan oleh Badan Lingkungan
Hidup dan Pertambangan Kabupaten Toba Samosir.
III.1.9. Limbah Medis
Satuan kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Toba Samosir yang
menangani pengelolaan limbah medis dilaksanakan oleh Badan Lingkungan
Hidup dan Pertambangan Kabupaten Toba Samosir.
III.2. Pengolahan Limbah Cair
Upaya pengelolaan limbah cair yang berasal dari rumah tangga
(domestik), tempat umum ataupun dari UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah)
secara baik dan benar oleh instansi teknis yang berkompeten belum ada,
kalaupun ada masih relatif rendah. Dijumpai, bahwa limbah cair yang
dihasilkan/dibuang dari masing-masing rumah tangga (air bekas mandi, cuci dan
dapur) dari kedai minuman, rumah makan/restoran, dan sebagainya, masih ada
dialirkan langsung ke saluran/riol dan selokan yang justru menimbulkan
terganggunya
kesehatan
lingkungan,
kotor,
dan
membuat
riol/selokan
tersumbat, dan bila musim penghujan tiba air melimpah dan menggenangi
badan jalan. Tidak adanya upaya pengelolaan limbah cair dengan baik dan
benar, juga berlaku untuk rumah tangga yang memiliki usaha peternakan babi,
ayam dan itik.
III-19
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
bahwa
hampir
semua
atau
restoran/rumah
dan
Dinas
Pasar,
juga
pihak
swasta
belum
ada.
dengan
upaya
(BUMN/BUMD)
Hal
ini
dapat
sungai
(dalam
istilah
III-20
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
III-21
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
melakukan
limbah
dengan
menggunakan landasan hukum yang lebih tinggi hierarkinya dari Perda seperti
UndangUndang atau Peraturan Pemerintah.
III.2.2. Aspek Institusional
SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Toba Samosir yang
mengelola limbah cair adalah Badan Lingkungan Hidup dan Pertambangan
Kabupaten Toba Samosir melalui Bidang Penataan Wilayah dan Bina Usaha.
pengelolaan
bidang
lingkungan
hidup
dan
pertambangan,
III-22
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
pertambangan,
melaksanakan
koordinasi
pelaksanaan
pada
bidang
III-23
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
drainase yang
meluap
sembarangan dan juga akibat kondisi jalan menuju TPA yang sulit dilalui pada
musim penghujan.
Agar pelayanan persampahan dapat lebih optimal, dan dalam rangka
untuk mewujudkan target Millennium Development Goals (MDGs) tahun 2015,
maka
ke
depan
perlu
diupayakan
peningkatan
sarana
dan
prasarana
III-24
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
bahan
perumusan
pedoman
teknis
kebijaksanaan
dan
pemusnahan
sampah
serta
melaksanakan
pemeliharaan
III-25
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Dari uraian fungsi pokok di atas, maka bisa disimpulkan bahwa tugas
Dinas ini cukup luas, karena di samping sebagai regulator teknis, Dinas ini juga
berfungsi sebagai pelaksana regulasi dan operator di bidang sanitasi (sampah
dan air limbah). Kondisi ini akan menimbulkan proses penegakan terhadap
aturan dan standar teknis di bidang sanitasi menjadi sesuatu yang sulit karena
regulator yang juga berfungsi sebagai lembaga pelaksana dan pengawas. Di
samping penegakan aturan, proses penyusunan aturan teknis terkait dengan
sanitasi menjadi sangat sulit, karena semua seksi sudah cukup sibuk dengan
proses penyusunan dan pelaksanaan program.
Produksi sampah di Kabupaten Toba Samosir rata-rata perhari lebih
kurang 45,36 m3/hari dan sampah terangkut 37,8 m3/hari dengan asumsi
produksi sampah 0,012 m3/hari/rumah tangga yang sebahagian besar berasal
dari sampah pasar, rumah tangga, sekolah, perkantoran, rumah makan,
pertokoan dan lain sebagainya. Seperti disebutkan sebelumnya cakupan wilayah
layanan adalah ibu kota kecamatan yaitu: Balige, Laguboti, Porsea dan Ajibata.
Sampah yang terangkut ke TPA rata-rata perhari dari ke 4 ibu kota kecamatan
tersebut sebanyak37,8m3 yang terdiri dari berbagai sumber.
Keterlibatan Badan Lingkungan Hidup dan Pertambangan Kabupaten
Toba Samosir dalam pengelolaan persampahan dalam hal penyediaan tenaga
penyapu jalan umum di ibu kota Kabupaten Toba Samosir dan pengadaan tong
sampah yang terbuat dari Fiber yang diplotkan di ibu kota Kabupaten Toba
Samosir.
III.3.4. Aspek Teknis dan Teknologi
Berdasarkan data dan informasi dari Dinas Pasar, Kebersihan dan
Pertamanan Kabupaten Toba Samosir bahwa Aspek teknis dan teknologi yang
diterapkan dalam pengelolaan persampahan masih dilaksanakan secara
konvensional artinya sampah diambil, diangkut dan dibuang ke Tempat
Pembuangan Akhir Sampah.
III.3.5. Peran serta Masyarakat dan Jender dalam Pengelolaan Sampah
Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari Dinas Pasar,
Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Toba Samosir bahwa peningkatan peran
serta masyarakat dan gender dalam pengelolaan sampah masih dilakukan
III-26
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
III-27
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
pembangunan
drainase
tersebut.
Berikut
ini
dapat
dilihat
Total
Km
2,004
-
Sumber Data : Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kab. Toba Samosir Tahun 2009 & BPS Kab.
Toba Samosir Tahun 2009
No
1
2
3
Tabel III.14
Kondisi Capaian Pembangunan Drainase Kabupaten Toba Samosir
Indikator Dan Pencapaian Kinerja Per Tahun
Uraian
2007 (Km)
2008 (Km)
2009 (Km)
Kondisi Baik
0,315
0,380
0,900
Kondisi Sedang
0,189
0,095
Kondisi Rusak
0,126
Total
0,630
0,475
Ket.
-
0,900
Sumber Data : Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kab.Toba Samosir Tahun 2009
III-28
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
III-29
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
No
Tabel III.15
Rekapitulasi Alokasi Dana PNPM Mandiri Perdesaan
Alokasi Dana (juta rupiah)
Kecamatan
2005
2006
2007
2008
1 Balige
1.000
1.000
1.000
3.000
2 Tampahan
2009
900
900
3 Laguboti
750
4 Habinsaran
750
1.000
1.500
900
750
750
2.750
900
5 Borbor
900
6 Nassau
900
7 Silaen
3.000
8 Sigumpar
900
900
9 Porsea
1.000
1.000
3.000
900
10 PP Meranti
900
11 S. Namuronda
900
12 Lumban Julu
1.000
500
500
1.750
900
13 Uluan
900
14 Ajibata
900
15 Parmaksian
900
16
Bonatua
900
Lunasi
Jumlah
2.750
4.000
4.250
15.000
14.400
III-30
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Tabel III.16
Alokasi Dana Menurut Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan
No
Kegiatan
2005
Drainase
Air Bersih
Persampahan
SPP
Bangunan
Lainnya
2006
1.025.518.500
Total
2007
2008
2009
817.319.500
1.770.650.900
2.799.399.500
3.989.749.900
518.450.900
1.152.828.400
1.947.457.300
958.727.100
110.000.000
240.000.000
167.627.000
702.629.900
1.596.581.300
1.614.481.500
2.424.229.600
1.158.893.700
9.550.513.300
7.854.941.700
2.750.000.000
4.000.000.000
4.250.000.000
15.000.000.000
14.400.000.000
10.000.000.000
9.000.000.000
8.000.000.000
7.000.000.000
6.000.000.000
5.000.000.000
4.000.000.000
3.000.000.000
2.000.000.000
1.000.000.000
0
2005
Drainase
Air Bersih
2006
2007
Persampahan
2008
SPP
2009
Bangunan Lainnya
Grafik III.I
Alokasi Dana Menurut Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan
III.4.6. Permasalahan Pengelolaan Drainase
Pola jaringan drainase di Kabupaten Toba Samosir mengikuti pola
jaringan jalan eksisting dan memanfaatkan sungai sebagai saluran primer.
Berdasarkan observasi lapangan, maka dapat dinilai bahwa potensi dan masalah
drainase di Kabupaten Toba Samosir adalah sebagai berikut :
1. Prasarana drainase berfungsi ganda yaitu untuk penyaluran air hujan dan air
limbah.
2. Jalan Negara, sebagian besar mempunyai saluran tidak permanen dengan
kondisi kurang baik.
III-31
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
b.
c.
d.
Saluran drainase baru tersedia untuk kategori primer 15,5% dan kategori
sekunder 58,6 % sedangkan kategori tersier belum tercatat sama sekali
meskipun telah ada di kawasan pemukiman. Secara terperinci masalah
menyangkut Drainase di masingmasing kecamatan di Kabupaten Toba
Samosir adalah sebagai berikut:
III-32
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
III-33
PPSP
diterapkan
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
dalam
pengelolaan
air
bersih
masih
dilaksanakan
secara
b.
Kapasitas produksi air bersih PDAM Tirtanadi Cabang Balige saat ini belum
mencukupi, perlu adanya penambahan kapasitas sehingga kebutuhan air
bersih untuk masyarakat Kabupaten Toba Samosir ke depan bisa terpenuhi.
c.
Ketergantungan suplai air dari sumber yang berasal dari Danau Toba,
sehingga keterjaminan suplai air dari PDAM tersebut kurang dapat
diandalkan mengingat perkembangan daerah layanan PDAM penyuplai terus
berkembang. Selain itu masalah tarif pembelian air yang terus meningkat
dari tahun ke tahun namun di satu sisi PDAM Tirtanadi belum dapat
menyesuaikan tarif air pelanggannya.
d.
e.
untuk jangka panjang pemanfaatan sumber air dari Danau dan sungai/anak
sungai yang ada di Kabupaten Toba Samosir dengan sistem pengolahan
perlu direncanakan untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan air
minum. Secara terperinci masalah menyangkut Pembangunan Air Minum di
III-34
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
ada
sumur
yang
berdekatan
dengan
kandang
ternak
yang
III-35
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
limbah
industri
ini
masih
tergolong
minim
dikarenakan
III-36
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Meskipun
mengabaikannya
demikian,
melainkan
bukan
karena
serta
beberapa
merta
sektor
berarti
Kabupaten
utama
penggerak
III-37
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
BAB IV
RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI
YANG SEDANG BERJALAN
IV.1. Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten
Dengan mempertimbangkan kondisi objektif seluruh sumberdaya yang
merupakan
sumber-sumber
terpilih
untuk
mewujudkan
pembangunan
Kabupaten Toba Samosir ke arah yang lebih baik dan mewakili aspirasi
masyarakat, disusunlah Visi Misi Kabupaten Toba Samosir tahun 2011 s/d 2015
berdasarkan Peraturan Daerah Toba Samosir Nomor 3 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Toba
Samosir Tahun 2011-2015 dan VisiMisi Sanitasi Kabupaten Toba Samosir Tahun
2011-2015 sebagai berikut:
Tabel IV.1
Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten Toba Samosir
Visi & Misi Kabupaten Toba Samosir
Visi & Misi Sanitasi Kab.Toba Samosir
VISI
VISI
Terwujudnya Kabupaten Toba
Terwujudnya lingkungan yang sehat
Samosir Yang Memiliki Rasa Kasih,
di Kabupaten Toba Samosir melalui
Peduli dan Bermartabat.
pembangunan sektor Sanitasi
MISI
MISI
1. Mewujudkan Pemerintahan yang
1. Meningkatkan partisipasi
bersih dan Berwibawa.
masyarakat, lembaga swasta/badan
swasta, Lembaga Swadaya
2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan
Masyarakat dan lembaga
Kesehatan.
pendidikan dalam pembangunan
3. Meningkatkan mutu pendidikan dan
sektor sanitasi.
pengembangan sumber daya
2. Meningkatkan kualitas sarana dan
manusia.
prasarana pengelolaan air limbah,
4. Meningkatkan pembangunan
drainase, persampahan, air bersih,
infrastruktur.
dan perilaku hidup bersih sehat.
5. Mewujudkan pengembangan
3.
Meningkatkan kualitas aparatur
ekonomi rakyat.
pemerintah daerah Kabupaten Toba
6. Mengoptimalkan serta
Samosir
memanfaatkan sumber daya alam.
4.
Memperluas cakupan layanan
7. Memelihara stabilitas kehidupan
sanitasi
masyarakat yang aman, tertib dan
dinamis.
IV-1
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
dalam
urusan
pendidikan
diarahkan
pada
meningkatkan
dalam
urusan
pemberdayaan
masyarakat
desa/kelurahan
IV-2
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
IV-3
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
9. Kebijakan dalam urusan Bidang Tata Ruang dan Permukiman diarahkan pada
meningkatkan kapasitas air minum.
f. Bidang Komunikasi dan Informatika
Kebijakan
dalam
urusan
komunikasi
dan
informatika
diarahkan
pada
IV-4
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
sampah yang sangat besar ini idealnya pemerintah Kabupaten memiliki 16 unit
mobil angkutan sampah dengan dua kali waktu pengangkutan.
Sasaran pembangunan persampahan di Kabupaten Toba Samosir lebih
diutamakan untuk meminimalisasi pencemaran lingkungan, sehingga pada
akhimya akan meningkatkan daya tarik Kabupaten Toba Samosir sebagai daerah
tujuan
wisata.
Oleh
karenanya
maka
arah
kebijakan
pembangunan
yang
telah
ditentukan
ini
maka
program
program
dalam
IV-5
PPSP
berikut:
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Program
peningkatan
kinerja
pengelolaan
persampahan,
yang
drainase
tidak
dapat
dilepaskan
dari
upaya
drainase
juga
ditujukan
untuk:
meningkatkan
peranan
IV-6
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
yang
akan
dilakukan
dalam
pengembangan
drainase
kesadaran
seluruh
stakeholders
terhadap
pentingnya
IV-7
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
pengembangan
kelembagaan
dengan
kegiatan-kegiatan
sebagai
berikut:
a. Koordinasi dan kerjasama antar kegiatan dalam pembangunan air minum/air
bersih.
b. Terciptanya peraturan yang mengatur kemitraan pemerintah dan swasta
dalam pembangunan air minum/air bersih.
c. Tersedianya sumber pembiayaan yang memadai dan berkelanjutan.
IV.7. Rencana Peningkatan Kampanye PHBS
Beberapa kegiatan utama yang telah dilakukan dalam meningkatkan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dapat dibagi atas tiga golongan besar,
yakni:
a. Kegiatan rutin.
b. Kegiatan pembinaan per kasus.
c. Kegiatan pendukung.
Kegiatan Rutin terdiri atas pelayanan terhadap kebutuhan dasar yang
berdampak besar terhadap hidup bersih dan sehat adalah Pos Pelayanan
Terpadu (Posyandu), pembinaan rumah sehat dan penanganan Sanitasi dasar
yang terdapat pada kawasan perumahan. Sedangkan Kegiatan pembinaan per
kasus adalah penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) khususnya yang berbasis
lingkungan seperti (Muntaber, Flu Burung, Chikugunya dll). Adapun kegiatan
pendukung adalah kampanye hidup sehat yang dilakukan di sekolah SLTP &
IV-8
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
IV-9
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
BAB V
INDIKASI PERMASALAHAN DAN OPSI
PENGEMBANGAN SANITASI
V.1. Area Beresiko Tinggi dan Permasalahan Utama
Penentuan area beresiko tinggi untuk kabupaten Toba Samosir
dilakukan melalui penggabungan hasil analisa data Survei Penilaian Resiko
Lingkungan/EHRA (Environmental Health Risk Assessment) dan Persepsi anggota
Tim Teknis Pokja Sanitasi Kabupaten Toba Samosir yang berasal dari Bappeda,
Badan
Lingkungan
Hidup
dan
Pertambangan,
Dinas
Kesehatan,
Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Tata Ruang dan Permukiman dan Dinas
Pasar, Kebersihan dan Pertamanan.
Penentuan
lokasi
yang
prioritas
pelaksanaan
Survei
Kabupaten
dilakukan
sampling
dengan
lokasi
untuk
EHRA
di
Toba
Samosir
dengan
purposive
(secara
sengaja
pertimbangan
teknis
tertentu)
yakni
di
seluruh
kelurahan
yang
ada
dengan
mempertimbangkan
keterbatasan
alokasi
anggaran
dan
skala
prioritas
penanganan kondisi sanitasi (drainase, air bersih, air limbah dan persampahan)
berskala kota di Kabupaten Toba Samosir sehingga kelurahan dikategorikan
berskala kota.
Adapun wilayah sebagai lokasi pelaksanaan survei EHRA di Kabupaten
Toba Samosir meliputi 13 Kelurahan yang tersebar di 6 Kecamatan (Balige,
Laguboti, Sigumpar, Porsea, Ajibata dan Habinsaran) dari 16 Kecamatan yang
ada di Kabupaten Toba Samosir. Dan yang menjadi objeknya adalah Rumah
Tangga sebagai responden dengan penentuan jumlahnya menggunakan metode
sampling Systematic Random Sampling dengan perincian sebagai berikut:
V-1
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Tabel V.1
Data Jumlah Rumah Tangga (RT) di Enam Kecamatan Yang Disurvei
No
Kecamatan
Jumlah RT
Balige
8.282
Laguboti
4.096
Habinsaran
3.254
Sigumpar
1.658
Porsea
2.508
Ajibata
1.561
Total RT
21.359
(NxPxQ)
(N-1)B2 / 4 + PQ
V-2
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Tabel V.2
Jumlah Sampel Rumah Tangga (RT) Di Enam Kecamatan Yang Disurvei
Jumlah Sampel
Jumlah
No
Kecamatan
RT
Kelurahan
1
Balige
480
6 kelurahan
2
Laguboti
180
1 kelurahan
3
4
Habinsaran
Sigumpar
176
94
1 kelurahan
1 kelurahan
5
6
Porsea
Ajibata
160
82
3 kelurahan
1 kelurahan
1.172
13 kelurahan
Total
Maka dari jumlah sampel RT per Kecamatan sebagaimana tersebut pada tabel
di atas, dapat ditentukan jumlah sampel RT per Kelurahan dengan cara berikut
ini :
Penentuan Jumlah Sampel RT di tiap Kelurahan adalah sebagai berikut:
-
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Tabel V.3
Jumlah Sampel RT Tiap Kelurahan & Penentuan Interval
Sampel
No. Urut
Kelurahan
RT
AI
(n)
Start
Parsoburan Tengah
925
176
5
4
Pasar Laguboti
208
180
1
1
Sigumpar Dangsina
182
94
2
2
Lumban Dolok
552
79
7
5
Hauma Bange
Pardede Onan
634
91
7
5
Balige I
405
58
7
5
Napitupulu
745
107
7
7
Bagasan
Balige III
400
58
7
3
Sangkarnihuta
602
87
7
5
Parparean III
243
43
7
5
Pasar Porsea
302
54
7
6
Patane III
354
63
7
2
Parsaoran Ajibata
82
82
7
2
Total
5634
1172
78
52
V-3
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
V-4
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Sehingga data primer yang akan diperoleh dari total sampel Rumah
Tangga (RT) sebanyak 1.172 sebagai responden menggunakan metode
wawancara dengan alat bantu quesioner dan observasi yang dilakukan oleh
enumerator/pengumpul
data
dari
aparatur
kecamatan,
kelurahan
dan
Air Limbah;
2.
Drainase;
3.
Sampah;
4.
Air Minum;
5.
V-5
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Kurangnya
pemahaman
dan
kesadaran
masyarakat
dalam
V-6
PPSP
V.1.1
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
jelasnya
mengenai
parameter
yang
digunakan
dalam
20%, beresiko
5%, beresiko
5 Persentase Banjir
20%, beresiko
60%, beresiko
7 Tingkat kesakitan
diare
8 Persentase Angkut
Sampah (Sampah
diangkut maksimal
satu kali dalam
seminggu dari
jumlah responden)
10%, beresiko
15%, beresiko
Sumber : Hasil Analisa Tim Pokja Kab. Toba Samosir Tahun 2010
Cakupan Pelayanan Air Minum (CPAM) dengan kriteria lebih kecil atau sama
dengan 5 % (5%) di suatu kelurahan dikategorikan beresiko karena
diasumsikan bahwa air minum menguasai hajat hidup orang banyak;
2.
Buangan air limbah rumah tangga ke tempat terbuka dengan kriteria lebih
dari atau sama dengan 4% (4%) di suatu kelurahan dikategorikan beresiko
V-7
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
4.
Buang air besar sembarangan (BABS) dengan kriteria lebih dari atau sama
dengan 5% ( 5%) disuatu kelurahan dikategorikan beresiko karena dampak
langsung yang dirasakan terhadap lingkungan;
5.
Persentase banjir dengan kriteria lebih dari atau sama dengan 20% ( 20%)
disuatu kelurahan dikategorikan beresiko karena banjir dapat membawa
bibit penyakit;
6.
Cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan kriteria lebih dari atau sama
dengan 60% (60%) disuatu kelurahan dikategorikan beresiko karena kondisi
cuaca yang dingin dan kesulitan memperoleh air bersih;
7.
Tingkat kesakitan diare dengan kriteria lebih dari atau sama dengan 10%
(10%) disuatu kelurahan dikategorikan beresiko;
8.
Persentase angkut sampah dengan kriteria lebih dari atau sama dengan 15%
(15%) disuatu kelurahan dikategorikan beresiko karena daerah dingin
mempercepat pembusukan.
Penentuan daerah beresiko ini dilakukan melalui pembobotan
2.
3.
4.
Dari data EHRA yang dihasilkan melalui aplikasi SPSS dapat disimpulkan bahwa:
V-8
PPSP
2.
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
3.
4.
5.
6.
Parameter cuci tangan pakai sabun (CTPS) yang sangat beresiko terdapat
di 1 kelurahan (Kelurahan Balige I, Kecamatan Balige);
7.
Parameter tingkat kesakitan diare yang sangat beresiko tidak ada di setiap
kelurahan;
8.
V.1.2
V-9
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
V-10
PPSP
V.1.3
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
No
1
2
3
4
5
6
7
Tabel V.6
Daerah Beresiko Berdasarkan Persepsi SKPD
Wilayah
Wilayah
Wilayah
No
No
No
Beresiko I
Bersisko II
Beresiko III
Lumban Dolok
1 Balige III
Pardede Onan
2 Napitupulu
Bagasan
Sangkar
Balige I
3 Nihuta
Pasar
Laguboti
4 Parparean III
Parsoburan
Tengah
5 Pasar Porsea
Sigumpar
Parsaoran
Dangsina
6 Ajibata
Patane III
Wilayah
Bersiko IV
V-11
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
V-12
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
V.1.4 Wilayah Beresiko Berdasarkan Hasil Data EHRA dan Persepsi SKPD/
Pokja Sanitasi Kab. Toba Samosir Tahun 2010
Penentuan area beresiko berdasarkan data EHRA dan persepsi SKPD
dilakukan dengan menjumlahkan bobot nilai resiko secara kumulatif untuk 8
parameter per kelurahan dengan bobot nilai resiko persepsi SKPD secara
kumulatif untuk keseluruhan parameter (8 parameter) tiap kelurahan,
kemudian hasil dibagi 2 (dua) maka diperolehlah klasifikasi berdasarkan area
beresiko. Maka diperolehlah
beresiko (wilayah II), 7 (tujuh) kelurahan pada wilayah area yang beresiko
(wilayah III). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel V.7 dan Gambar
V.4.
No
Tabel V.7
Daerah Beresiko Berdasarkan Data EHRA dan Persepsi SKPD
Wilayah
Wilayah
Wilayah
Wilayah
No
No
No
Beresiko I
Bersisko II
Beresiko III
Bersiko IV
1 Lumban
1
Balige I
Dolok HB
2 Pardede
2
Napitupulu
Onan
Bagasan
3 Balige III
3
Sangkar Nihuta
4 Pasar
4
Parsoburan
Laguboti
Tengah
5 Sigumpar
5
Parparean III
Dangsina
6 Pasar Porsea
6
Patane III
7
Parsaoran
Ajibata
V-13
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Gambar V.4. Peta Area Beresiko Berdasarkan analisa data EHRA dan SKPD
V-14
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
V.2. Kajian Dan Opsi Partisipasi Masyarakat Dan Jender Di Area Beresiko
V.2.1. Kajian Dan Opsi Pengembangan Aspek Teknis Di Area Beresiko
A. Untuk Wilayah beresiko terhadap Air Limbah
A.1. Opsi Penanganan Jangka Pendek
Jangka pendek yang dimaksud adalah perencanaan pembangunan
yang dilakukan untuk periode 1 tahunan. Untuk sub-sektor air limbah
(mencakup Limbah Tinja/Black Water, Grey Water,Yellow Water (air
seni) limbah cair domestik) yang menjadikan suatu area beresiko
V-15
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
menengah
yang
dimaksud
adalah
perencanaan
V-16
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
V-17
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
pendek
yang
dimaksud
adalah
perencanaan
TPSS
(Tempat
Pembuangan
Sampah
Sementara).
Kelurahan dengan Penanganan Jangka Pendek adalah:
1. Lumban Dolok Hauma Bange;
2. Pardede Onan;
3. Balige I;
4. Balige III;
5. Napitupulu Bagasan;
6. Sangkar Nihuta;
7. Pasar Laguboti;
8. Parsoburan Tengah;
9. Sigumpar Dangsina;
10. Parparean III;
11. Pasar Porsea;
12. Patane III;
13. Parsaoran Ajibata.
B.2. Opsi Penanganan Jangka Menengah
Jangka
menengah
yang
dimaksud
adalah
perencanaan
V-18
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Pengadaan
Armroll
Truck,
Mobil
Truk
Sampah
dan
Compactor Truck;
-
V-19
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
V-20
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
pendek
yang
dimaksud
adalah
perencanaan
menengah
yang
dimaksud
adalah
perencanaan
yang
menjadikan
suatu
area
beresiko
akan
direncanakan pembuatan/pembangunan :
-
V-21
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
8. Parsoburan Tengah
9. Sigumpar Dangsina
10. Parparean III
11. Pasar Porsea
12. Patane III
13. Parsaoran Ajibata.
V-22
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
V-23
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
pendek
yang
dimaksud
adalah
perencanaan
menengah
yang
dimaksud
adalah
perencanaan
V-24
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
6. Sangkar Nihuta;
7. Pasar Laguboti;
8. Parsoburan Tengah;
9. Sigumpar Dangsina;
10. Parparean III;
11. Pasar Porsea;
12. Patane III;
13. Parsaoran Ajibata.
V-25
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
V-26
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Lumban Dolok
2.
Pardede Onan
3.
Balige I
4.
Balige III
5.
Napitupulu Bagasan
6.
Sangkar Nihuta
7.
Laguboti
8.
Parsoburan Tengah
9.
Sigumpar
V-27
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
4. Sangkar Nihuta.
V-28
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
V-29
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
V.2.2. Kajian Dan Opsi Partisipasi Masyarakat Dan Jender Di Area Prioritas
A. Partisipasi Masyarakat
Upayaupaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat
yang bermukim di wilayah yang beresiko sanitasinya adalah sebagai berikut :
a. Melakukan kampanye penyadaran masyarakat secara langsung (pertemuan)
atau tidak langsung (Leaflet, sticker dan Papan Reklame)
b. Membentuk dan membina kelembagaan masyarakat untuk peduli terhadap
kondisi SANITASI, misalnya terbentuknya POKJA SANITASI di tingkat
kecamatan hingga kelurahan.
c. Melakukan pembinaan terhadap peningkatan swadaya masyarakat dalam
menjaga dan memelihara sarana dan prasarana sanitasi yang ada.
B. Pemberdayaan Jender
Upayaupaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan partisipasi jender
terhadap wilayah yang beresiko sanitasinya adalah sebagai berikut:
a. Melakukan kampanye penyadaran masyarakat secara langsung (pertemuan)
atau tidak langsung (Leaflet, sticker dan Papan Reklame)
b. Membentuk dan membina kelembagaan masyarakat untuk peduli terhadap
kondisi SANITASI, misalnya terbentuknya Pokja Sanitasi di tingkat kecamatan
hingga kelurahan.
c. Melakukan pembinaan prilaku masyarakat terhadap peningkatan peran serta
perempuan dalam menjaga dan memelihara sarana dan prasarana sanitasi.
V.3. Komunikasi Untuk Peningkatan Kepedulian Sanitasi
Bentuk komunikasi yang akan dilakukan dalam rangka peningkatan
kepedulian masyarakat terhadap kondisi sanitasi yang ada adalah:
a. Melakukan kampanye sanitasi melalui radio Pemerintah Kabupaten Toba
Samosir;
b. Melakukan kampanye sanitasi melalui spanduk, papan reklame, majalah/
koran;
c. Mencetak stiker dan leaflet yang terkait sanitasi.
V-30
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
V-31
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
BAB VI
PENUTUP
Dalam rangka peningkatan kuantitas dan kualitas pembangunan
sanitasi di Kabupaten Toba Samosir, Buku Putih Sanitasi Kabupaten Toba
Samosir tahun 2010 ini merupakan salah satu sumber informasi yang sangat
penting. Isi Buku Putih Sanitasi ini akan selalu berkembang sesuai pembaharuan
data-data dari laporan status sanitasi Kabupaten dari SKPDSKPD terkait setiap
tahun, hasil survey, diskusi, kajian seminar dan lain sebagainya. Dengan
demikian maka diharapkan kebijakan pelaksanaan pembangunan sanitasi dapat
berjalan searah dengan permasalahan sanitasi yang berkembang ditingkat
masyarakat Kabupaten Toba Samosir.
Keterlibatan lintas Dinas/Badan/Satuan Kerja Perangkat Daerah
dalam pembangunan dan pengembangan Sanitasi di Kabupaten Toba Samosir,
masih perlu ditopang dengan dukungan luas dari seluruh pemangku kepentingan
pembangunan dan masyarakat. Oleh karenanya, ke depan diharapkan adanya
peningkatan keinginan dari beberapa komponen masyarakat yang peduli pada
persoalan sanitasi. Komponen yang dimaksud dapat berupa Guru Unit Kesehatan
Sekolah, para tokoh agama, Lembaga Adat Budaya Batak Toba, Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM), dan sektor Swasta.
Keinginan untuk berperan lebih banyak dalam konteks perubahan
sanitasi di Kabupaten Toba Samosir mengemuka saat diadakan lokakarya Buku
Putih Sanitasi Tingkat Kabupaten yang dilaksanakan pada tanggal 10 Nopember
2010.
Meskipun keinginan untuk perubahan cukup besar di tengah
masyarakat maupun pihak aparatur Pemerintah Kabupaten Toba Samosir dalam
usaha
meningkatkan
upaya
dan
kesadaran
sanitasi,
pihak
Pemerintah
VI-1
PPSP
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
Balige,
2010
VI-2