DAFTAR ISI
iii
vi
BAB I
PENDAHULUAN ...............................................................................................
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
1.5.
2.1.
2.2.
2.3.
Tantangan. .............................................................................................
48
2.4.
49
Bab II
Bab III
Bab IV
Bab V
65
3.1.
66
3.2.
66
3.3.
71
3.4.
74
3.5.
76
77
4.1.
77
4.2.
78
4.3.
80
4.4.
82
84
5.1.
Visi .........................................................................................................
84
5.2.
Misi ........................................................................................................
86
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
5.3.
87
5.4.
88
5.5.
89
5.6.
Motto .....................................................................................................
91
5.7.
91
99
6.1.
Strategi ..................................................................................................
99
6.2.
101
6.3.
104
106
Bab VI
7.1.
106
7.2.
108
7.3.
108
7.4.
108
7.5.
110
7.6.
111
7.7.
111
7.8.
111
7.9.
112
112
113
Bab VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN ......
120
Bab IX
132
Bab X
PENUTUP..........................................................................................................
139
139
139
140
141
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Kondisi pergerakan tanah dan rawan gempa di Kabupaten Samosir (Ha) ...
11
Tabel 2.3
16
Tabel 2.4
17
Tabel 2.5
17
Tabel 2.6
18
Tabel 2.7
18
Tabel 2.8
Tabel 2.9
Tabel 2.10
23
Tabel 2.16
22
Jumlah akseptor aktif dan jenis alat kontrasepsi yang dipakai menurut
kecamatan ..................................................................................................
Tabel 2.15
22
Tabel 2.14
21
Tabel 2.13
20
Tabel 2.12
19
Tabel 2.11
18
23
24
Tabel 2.17
25
Tabel 2.18
26
Tabel 2.19
PDRB dan PDRB per kapita atas dasar harga berlaku menurut lapangan
usaha Kabupaten Samosir tahun 2004-2009 (Juta Rp) ................................
Tabel 2.20
27
PDRB dan PDRB per kapita atas dasar harga konstan menurut lapangan
usaha Kabupaten Samosir tahun 2004-2009 (Juta Rp) ................................
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
28
iii
Tabel 2.21
Tabel 2.22
29
32
Tabel 2.23
33
Tabel 2.24
33
Tabel 2.25
34
Tabel 2.26
36
Tabel 2.27
Tabel 2.28
40
43
Tabel 2.29
44
Tabel 2.30
44
Tabel 2.31
45
Tabel 2.32
50
Tabel 2.33
Tabel 2.34
Prediksi PDRB dan PDRB perkapita atas dasar harga konstan Kabupaten
Samosir tahun 2010 2015 (Juta Rp) ..........................................................
Tabel 2.35
50
51
51
Tabel 2.36
53
Tabel 2.37
53
Tabel 3.1
67
Tabel 3.2
68
Tabel 3.3
Kontribusi pajak terhadap PAD Kabupaten Samosir tahun 2005 2010 ......
69
Tabel 3.4
Tabel 3.5
Tabel 3.6
Tabel 3.7
69
70
70
73
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
iv
Tabel 3.8
73
Tabel 3.9
74
Tabel 3.10
75
Tabel 3.11
Prediksi PAD dan pajak daerah Kabupaten Samosir tahun 2011 2015 .....
76
Tabel 3.12
76
Tabel 7.1
114
Tabel 8.1
121
Tabel 9.1
133
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
DAFTAR GAMBAR
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
vi
B
BA
AB
B
1
1
PENDAHULUAN
perencanaan dan
mengharuskan Pemerintah Kabupaten Samosir memiliki prakarsa yang kreatif dan inovatif dalam
pembangunan. Pilihan pendekatan pembangunan yang tepat dengan pemanfaatan kapasitas lokal
sangatlah dibutuhkan sebagai bahan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan Kabupaten
Samosir. Dengan demikian, tentu pula memerlukan koordinasi dan pengaturan untuk lebih
mengharmoniskan dan menyelaraskan pembangunan.
Pembangunan
diselenggarakan
berdasarkan
demokrasi
dengan
prinsip-prinsip
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
Menyediakan suatu acuan resmi bagi seluruh jajaran Pemerintah Daerah dalam menentukan
prioritas program dan kegiatan tahunan yang akan dibiayai dari APBD Kabupaten, APBD
Provinsi dan APBN.
2.
Menyediakan suatu tolok ukur untuk menilai, mengendalikan dan mengevaluasi kinerja
tahunan setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
3.
Menjabarkan gambaran tentang kondisi umum daerah sekarang dalam konstelasi regional
(Provinsi) dan Nasional, sekaligus memahami sasaran yang akan dicapai serta strategi yang
akan dilakukan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Pembangunan Kabupaten Samosir
Tahun 2015.
4.
Memudahkan seluruh jajaran aparatur Pemerintah Daerah dalam mencapai tujuan dengan
cara menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
5.
Memudahkan seluruh aparatur Pemerintah Daerah untuk memahami dan menilai arah
kebijakan dan program serta kegiatan operasional tahunan dalam rentang waktu lima
tahunan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah disusun berdasarkan asas demokrasi
2.
Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar SKPD, antar
bidang/bagian, antar waktu, antar fungsi Pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah;
3.
4.
5.
Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan
berkelanjutan.
2.
3.
Landasan Operasional :
1)
2)
3)
4)
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan PerundangUndangan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 53, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
5)
6)
7)
8)
9)
10) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan pengelolaan lingkungan
Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);
11) Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom;
12) Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
13) Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4124;
14) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
15) Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4593);
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
16) Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
17) Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
18) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian urusan Pemerintahan
antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
(Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);
19) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741);
20) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
21) Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48);
22) Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan
Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan;
23) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
24) Peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor 1 Tahun 2006 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir Tahun 2006 2010.
25) Peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor 20 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat dan Staf Ahli Kabupaten
Samosir (Lembaran Daerah Kabupaten Samosir Tahun 2007 Nomor 130 seri D Nomor 13);
26) Peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor 21 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Samosir (Lembaran Daerah Kabupaten Samosir
Tahun 2007 Nomor 131 seri D Nomor 14);
27) Peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor 22 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Daerah Kabupaten Samosir (Lembaran Daerah Kabupaten Samosir Tahun
2007 Nomor 132 seri D Nomor 15);
28) Peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor 23 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kecamatan dan Kelurahan Kabupaten Samosir (Lembaran Daerah Kabupaten
Samosir Tahun 2007 Nomor 133 Seri D Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 4
Tahun 2007);
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
29) Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 8 Tahun 2009 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera Utara Tahun 20092013;
30) Peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor 4 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah kabupaten Samosir;
31) Peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Samosir Tahun 2005 - 2025;
32) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang perubahan Peraturan
Menteri dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah;
33) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian,
Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi, dan program kewilayahan
disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang
bersifat indikatif dalam kurun waktu 5 tahun.
RKPD Provinsi merupakan penjabaran dari RPJM Provinsi dan mengacu pada RKP Nasional,
memuat rancangan kerangka ekonomi, prioritas pembangunan, rencana kerja dan pendanaannya,
baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong
partisipasi masyarakat dalam kurun waktu 1 tahun.
Renstra-SKPD Provinsi memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan
pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah serta
berpedoman kepada RPJM Provinsi dan bersifat indikatif dalam kurun waktu 5 (lima) tahun.
Renja-SKPD Provinsi disusun dengan berpedoman kepada Renstra SKPD Provinsi dan
mengacu kepada RKP Provinsi, memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik yang
dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi
masyarakat pada kurun waktu 1 tahun.
RPJP Kabupaten memuat visi, misi dan arah pembangunan kabupaten dalam kurun waktu
20 tahun yang mengacu pada RPJP Provinsi.
RPJM Kabupaten merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Bupati/Wakil Bupati
yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Kabupaten dan memperhatikan RPJM Provinsi,
memuat arah kebijakan keuangan, strategi pembangunan, kebijakan umum dan program Satuan
Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten dan program
kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka
pendanaan yang bersifat indikatif dalam kurun waktu 5 tahun.
RKPD Kabupaten merupakan penjabaran dari RPJM Kabupaten dan mengacu pada RKPD
Provinsi, memuat rancangan kerangka ekonomi, prioritas pembangunan, rencana kerja dan
pendanaan, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan
mendorong partisipasi masyarakat dalam kurun waktu 1 tahun.
Renstra-SKPD Kabupaten memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan
kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat
Daerah serta berpedoman kepada RPJMD Kabupaten dan bersifat indikatif dalam kurun waktu 5
(lima) tahun.
Renja-SKPD Kabupaten disusun dengan berpedoman kepada Renstra SKPD Kabupaten dan
mengacu kepada RKPD Kabupaten, memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik
yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong
partisipasi masyarakat dalam kurun waktu 1 tahun.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
PENDAHULUAN
Bab ini memuat latar belakang, maksud dan tujuan, landasan hukum, hubungan RPJM
Daerah dengan dokumen perencanaan lainnya dan sistematika penulisan.
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI
BAB VII
BAB X
PENUTUP
Bab ini memuat ketentuan umum, program transisi, kaidah pelaksanaan dan prakondisi
pelaksanaan.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
B
BA
AB
B
2
2
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
a. Luas Wilayah
Kabupaten Samosir memiliki luas wilayah 2.069,05 km yang terdiri dari luas daratan
1.444,25 Km dan perairan Danau Toba 624,80 km. Secara administratif Kabupaten Samosir
terdiri dari 9 Kecamatan, 111 desa dan 6 Kelurahan. Luas wilayah per Kecamatan lebih lengkap
dapat dilihat pada tabel 2.1. berikut ini.
Tabel 2.1
Luas Wilayah Kabupaten Samosir per Kecamatan
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Kecamatan
Sianjur Mula-mula
Harian
Sitio-tio
Onan Runggu
Nainggolan
Palipi
Ronggurnihuta
Pangururan
Simanindo
Jumlah
Jumlah Desa
Jumlah Kelurahan
% Luas
11
11
6
12
10
13
8
25
15
2
3
1
140,24
560,45
50,76
60,89
87,86
129,55
94,87
121,43
198,20
9,71
38,81
3,51
4,22
6,08
8,97
6,57
8,41
13,72
111
1.444,25
100
b. Letak Geografis
Kabupaten Samosir berada pada 22138-24948 LU dan 982400-990148 BT,
dengan batas wilayah di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Simalungun, di
sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbang
Hasundutan, di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir dan di sebelah Barat
berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Pakpak Bharat. Berada di Dataran Tinggi pegunungan
Bukit Barisan dengan ketinggian 904 - 2.157 m.dpl.
Kab. Karo
Danau Toba
Kab. Simalungun
Kab. Toba
Samosir
Kab. Dairi
Kabupaten Samosir
Danau Toba
Kab. Humbang Hasundutan
Kab. Tapanuli Utara
c. Topografi
Kabupaten Samosir terletak pada wilayah dataran tinggi, dengan topografi/kontur tanah
yang beraneka ragam yaitu : Datar ( 10%), Landai ( 20%), Miring ( 55%) dan Terjal ( 15%).
Struktur tanahnya labil dan berada pada wilayah gempa tektonik dan vulkanik. Komposisi tanah
didominasi tanah diatomea, tufa toba, pasir bercampur tanah liat dan kapur.
d. Klimatologi
Kabupaten Samosir beriklim tropis basah dengan suhu 17C - 29C dan kelembaban ratarata 85,04%. Pada Tahun 2008, rata-rata curah hujan per-bulan di Kabupaten Samosir 189,98 mm
dengan rata-rata jumlah hari hujan per-bulan sebanyak 12,38 hari. Curah hujan terbesar terjadi
pada Kecamatan Sitiotio yakni sebesar 243,67/bulan dan jumlah hari hujan terbesar adalah di
Kecamatan Ronggur Nihuta yakni sebanyak 16,33 hari / bulan.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
10
Kecamatan
1.
Simanindo
2.
Pangururan
3.
Ronggurnihuta
4.
Palipi
5.
Runtuhan (Ha)
Gelincir (Ha)
Longsor (Ha)
Gempa (Ha)
3,865.060
9.667,391
2.059,222
81,247
1.737,822
1.561,648
1,758
2.679,360
876,247
4.878,989
3.264,973
Harian
5.168,084
5.768,557
41.763,049
1.771,823
6.
Onan Rungu
1.262,724
3.712,059
7.
Nanggolan
2.845,013
2.684,654
8.
Sitio-tio
1.925,243
1.596,99
1.600,468
9.
Sianjur Mula-mula
6.405,748
5.101,552
21.577,132
21.577,132
61.620,394
3.372,291
TOTAL
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
11
Sebagian besar penduduk bekerja sebagai petani. Kondisi ini sejalan dengan arahan
pengembangan Kabupaten Samosir sebagai pusat pariwisata, jasa dan pengolahan hasil
pertanian yang ditetapkan dalam arahan penataan ruang Provinsi Sumatera Utara. Implikasi dari
kondisi fisik, sosial dan fungsi yang diemban Kabupaten Samosir dalam operasionalisasinya
dilakukan di Kecamatan Pangururan.
Sebagai ibukota Kabupaten keberadaannya sangat mengandalkan simpul transportasi
(interchange mode) sebagai sarana perpindahan moda untuk pergerakan warga dari dan ke
wilayah daratan/pulau untuk menjalankan fungsi pemerintahan maupun perdagangan. Kondisi
ini merupakan bentuk dari kota konsentrik yang berorientasi pada satu lokasi pusat kegiatan
dengan dukungan kelengkapan sarana dan prasarana yang menunjang pertumbuhan kota
kabupaten.
Rencana struktur ruang wilayah kabupaten merupakan kerangka tata ruang wilayah
kabupaten yang tersusun atas konstelasi pusat-pusat kegiatan yang berhirarki satu sama lain
yang dihubungkan oleh sistem jaringan prasarana wilayah kabupaten terutama jaringan
transportasi. Pusat kegiatan di wilayah Kabupaten Samosir merupakan simpul pelayanan sosial,
budaya, ekonomi, dan/atau administrasi masyarakat di wilayah Kabupaten Samosir, yang terdiri
atas Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp), Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp), Sub Pusat
Kegiatan Lokal Promosi (Sub PKLp), dan Pusat Kegiatan Kecamatan (PKK).
PKWp ditetapkan di Pangururan yang juga merupakan ibukota Kabupaten Samosir dengan
daerah pelayanannya seluruh wilyah Kabupaten Samosir. PKLp ditetapkan di Tele, dengan daerah
pelayanan Kecamatan Harian, Sitiotio, Sianjur Mula-Mula, kecamatan di Kabupaten Humbang
Hasudutan, Phakpak Barat dan Dairi yang berbatasan dengan Kabupaten Samosir Onan Runggu,
dengan daerah pelayanan Kecamatan Nainggolan, Onan Runggu dan Tobasa yang berbatasan
dengan Kabupaten Samosir Simanindo Sangkal, dengan daerah pelayanan Kecamatan Simanindo,
sebagian Kecamatan Ronggur Nihuta dan kecamatan di Kabupaten Karo dan Simalungun yang
berbatasan dengan Kabupaten Samosir dan Tomok, dengan daerah pelayanan Kecamatan
Simanindo, Ronggur Nihuta, Onan Runggu dan kecamatan-kecamatan lain di Kabupaten
Simalungun. Sedangkan, Sub PKLp ditetapkan di Parbaba, Rianiate, Nainggolan, Mogang dan
Ambarita. Sedangkan PKK ditetapkan di Ronggur Nihuta, Sabulan, Harian Boho dan Sagala.
Kebijakan strategis dapat ditetapkan oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi ataupun
pemerintah daerah. Sesuai dengan Lampiran X Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008,
bahwa Kawasan Danau Toba dan Sekitarnya ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Nasional.
Kabupaten Samosir, letak keseluruhan geografis wilayahnya merupakan bagian dari Kawasan
Danau Toba. Berdasarkan analisis wilayah dan kebijakan yang berlaku maka selain kawasan
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
12
strategis yang telah ditetapkan dalam RTRWN, terdapat Kawasan Strategis Kabupaten Samosir
antara lain sebagai berikut :
1. Wilayah Konservasi, dari segi letak geografi Kabupaten Samosir yang berada pada Kawasan
DTA Danau Toba, sehingga kegiatan Konservasi untuk mendukung kelestarian Lingkungan
Wilayah DTA Danau Toba sangat dibutuhkan menjadi tanggung jawab seluruh pemangku
kepentingan di dalamnya mulai dari Pemerintah Pusat, Propinsi dan Daerah. Salah Satu upaya
yang telah dilakukan adalah dengan ditetapkannya Kebun Raya Samosir yang terletak di Palilit
Desa Tomok Kecamatan Simanindo seluas 100 Ha dan Arboretum Kawasan Aek Natonang
seluas 105 Ha di Desa Tanjungan Kecamatan Simanindo.
2. Wilayah Perkotaan adalah pusat pelayanan yang melayani kebutuhan seluruh wilayah
Kabupaten Samosir, baik ke dalam maupun ke luar Kabupaten. Wilayah Perkotaan ini
ditetapkan Kecamatan Pangururan, Kecamatan ini merupakan ibukota Kabupaten Samosir
dengan fungsi pusat pelayanan administrasi/pemerintahan dengan skala pelayanan yang
melingkupi seluruh kecamatan di Kabupaten Samosir. Selain sebagai pusat administrasi/jasa
pemerintahan, pelayanan lain yang tersedia di kecamatan ini adalah fungsi pusat
perdagangan, pendidikan, kesehatan, pertanian, transportasi atau perhubungan.
3. Kawasan Agropolitan, Posisi Kabupaten Samosir di antara kabupaten lain di Sumatera Utara
berada tepat di bagian tengah, dengan pusatnya adalah Pulau Samosir. Provinsi Sumatera
Utara mencanangkan kebijakan agropolitan bagi beberapa kabupaten yang ada di wilayahnya,
antara lain Kabupaten Samosir. Sebagai pusat agropolitan, Kecamatan Harian yang berada di
daratan Pulau Sumatera merupakan kawasan andalan pertanian.
4. Kawasan Pusat Cagar Budaya, Kabupaten Samosir dalam konteks sosial budaya merupakan
salah satu pintu gerbang menuju daerah asal muasal suku bangsa batak, yaitu di Kawasan
Pusuk Buhit, Kecamatan Sianjur Mula-mula. Sehingga dapat dikatakan bahwa Kabupaten ini
merupakan Pusat Orientasi Budaya Batak. Hal ini berimplikasi pada terjadinya pola kunjungan
periodik orang-orang batak yang merantau ke tempat keluarga pada musim-musim tertentu
atau secara insidental ketika ada peristiwa didalam keluarga mereka. Fenomena ini
sebenarnya merupakan sebuah tradisi yang bernilai tinggi dan memberikan keuntungan bagi
kabupaten ini apabila dikelola dengan baik. Sehingga potensi menjadi pusat kebudayaan batak
dapat tercermin secara langsung ke pada semua pengunjung, bukan hanya milik orang Batak
saja.
5. Kawasan Wisata Alam Danau Toba, Kawasan pariwisata diarahkan untuk dikembangkan di
kawasan yang memiliki obyek wisata yang potensial. Pengembangan kawasan wisata utama
diarahkan di Danau Toba dan sekitarnya untuk wisata alam dan budaya.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
13
melakukan perlawanan kepada kelompok yang melakukan tindakan yang tidak sesuai
dengan nilai-nilai yang dianutnya.
2. Dari Segi Fisik :
a. Kabupaten Samosir memiliki danau yang sangat luas dan pada bagian tengah terdapat
pulau yang menjadi daerah hunian. Gejala fisik ini merupakan satu-satunya di dunia.
Karena keistimewaannya, maka gejala ini memiliki potensi wisata yang kuat.
b. Morfologi yang berbukit-bukit dengan suhu rendah juga merupakan potensi yang baik
sebagai daerah wisata. Selain itu potensi fisik ini juga bisa menjadi kebun buah-buahan
guna memenuhi kebutuhan masyarakat setempat maupun para wisatawan.
c. Pulau Samosir kaya dengan sungai. Terdapat beberapa Daerah Aliran Sungai yang mengairi
Pulau Samosir. Aliran sungai ini merupakan potensi guna menggerakkan wisata
petualangan sungai dengan mengarunginya menuju hulu. DAS di luar Pulau Samosir juga
menjadi andalan sumber daya air Danau Toba.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
14
d. Hutan di bagian atas Pulau Samosir merupakan unsur ekosistem yang berperan penting di
dalam siklus hidrologi dan sekaligus merupakan potensi agrowisata.
e. Di daratan Sumatera, terdapat daerah landai dan datar yang cukup luas, dataran ini dapat
dikembangkan secara intensif sebagai lumbung pangan Kabupaten Samosir.
3. Dari Segi Ekonomi :
a. Filosofi yang menempatkan rumah
topografi lebih tinggi dan tempat bekerja pada topografi yang lebih rendah, memberikan
peluang sebagai objek wisata yang khas. Apalagi dengan pagar bambu sebagai pelindung
huta.
b. Kabupaten Samosir memiliki potensi dalam bidang pertanian, terutama untuk memenuhi
kebutuhan lokal. Dengan intensifikasi dan diversifikasi, hasil pertanian dapat ditingkatkan
untuk memenuhi bukan hanya penduduk lokal tetapi juga wisatawan.
c. Masih ada penduduk yang memiliki kemampuan menenun ulos. Produksi ulos dapat
ditingkatkan dengan industrialisasi sederhana sehingga dapat memenuhi kebutuhan
wisatawan.
d. Perkebunan yang selama ini dikelola secara tradisional dapat ditingkatkan hasilnya melalui
intensifikasi.
4. Dari Segi Kependudukan :
a. Terdapat beberapa sekolah yang merupakan modal untuk mengembangkan kualitas
Sumber Daya Manusia di Kabupaten Samosir.
b. Tingginya penduduk usia muda merupakan Sumber Daya Manusia yang potensial sebagai
tenaga kerja.
c. Sebaran penduduk yang relative merata hampir di seluruh Kabupaten menunjukkan
potensi rasa memiliki dari penduduk Samosir, sekaligus sebagai penjaga dari perambahan
dan perusakan lingkungan.
5. Dari Segi Aksesibilitas dan Komunikasi :
a. Kabupaten Samosir memiliki pelabuhan danau yang dapat melayani kapal
bertonase
sedang.
b. Listrik telah dapat dinikmati oleh seluruh penduduk, baik yang tinggal di daratan sumatera
maupun di daratan Pulau Samosir.
c. Kebutuhan telepon bagi yang membutuhkan telah tersedia di Ibukota Kabupaten. Selain itu
jaringan telepon seluler telah dapat melayani kebutuhan penduduk hingga ke pelosok
pedalaman.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
15
g. Kependudukan
Kondisi sosial menggambarkan homogenitas, secara garis besar kondisi sosial masyarakat
Kabupaten Samosir digolongkan masyarakat agraris. Pada Tahun 2008 jumlah penduduk
Kabupaten Samosir adalah sebesar 131.549 jiwa dengan jumlah Rumah Tangga (RT) sebanyak
31.274 dan tingkat kepadatan penduduk sebesar 91,08 jiwa/km. Berdasarkan penyebaran
penduduk menurut kecamatan, Kecamatan Pangururan sebagai ibukota Kabupaten Samosir
mempunyai jumlah penduduk dan rumah tangga terbesar dibandingkan dengan kecamatan
lainnya dengan angka kepadatan penduduk mencapai 247,62 jiwa/km2 dan rata-rata penduduk
tiap rumah tangga adalah 4,32 jiwa/rumah tangga, sedangkan jumlah penduduk dan rumah
tangga yang paling kecil terdapat di Kecamatan Harian dengan angka kepadatan penduduk
sebesar 12,20 jiwa/km2 dan rata-rata penduduk tiap rumah tangga adalah 3,48 jiwa/rumah
tangga. Luas wilayah, jumlah rumah tangga, jumlah dan kepadatan penduduk menurut
kecamatan di Kabupaten Samosir lebih lengkap seperti pada tabel 2.3. berikut ini.
Tabel 2.3
Luas Wilayah, Jumlah Rumah Tangga, Jumlah dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan
No
Kecamatan
Luas Wil.
(Km)
Jml.Penduduk
(Jiwa)
Laki-Laki
Perempuan
Rumah
Tangga
Kepadatan
(Jiwa/Km)
Sianjur Mulamula
140,24
11.098
5.488
5.610
2.598
79.14
Harian
560,45
6.835
3.347
3.488
1.965
12.20
Sitio-tio
50,76
8.749
4.311
4.438
2.062
172.36
Onan Runggu
60,89
12.722
6.235
6.487
2.941
208.93
Nainggolan
87,86
13.302
6.535
6.767
3.366
151.40
Palipi
129,55
18.895
9.380
9.515
4.089
145.85
Ronggur Nihuta
94,87
9.967
4.909
5.058
2.070
105.06
Pangururan
121,43
30.069
14.807
15.262
6.964
247.62
Simanindo
198,20
19.912
9.754
10.158
5.219
100.46
1.444,25
131.549
64.766
66.783
31.274
Total Kabupaten
91.08
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
16
maupun tujuan melanjutkan pendidikan. Kondisi sex ratio penduduk Kabupaten Samosir lebih
lengkap dapat dilihat seperti pada tabel 2.4. berikut ini.
Tabel 2.4
Sex Ratio Penduduk Kabupaten Samosir
No
Laki-laki
Perempuan
Penduduk
Sex Ratio
Sianjur Mulamula
Kecamatan
5.488
5.610
11.098
97,83
Harian
3.347
3.488
6.835
95,96
Sitio-tio
4.311
4.438
8.749
97,14
Onan Runggu
6.235
6.487
12.722
96,12
Nainggolan
6.535
6.767
13.302
96,57
Palipi
9.380
9.515
18.895
98,58
Ronggur Nihuta
4.909
5.058
9.967
97,05
Pangururan
14.807
15.262
30.069
97,02
Simanindo
Total Kabupaten
9.754
10.158
19.912
96,02
64.766
66.984
131.549
96,98
Berdasarkan kelompok umur, penduduk Kabupaten Samosir yang termasuk kelompok usia
muda (0-19 tahun) sebanyak 56.585 jiwa, kelompok usia 20 - 49 tahun sebanyak 51.491 jiwa,
sedangkan kelompok usia 50 tahun ke atas sebanyak 23.473 jiwa. Jumlah penduduk berdasarkan
kelompok umur dapat dilihat seperti pada tabel 2.5. berikut ini.
Tabel 2.5
Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur
Kelompok Umur
(1)
0 - 4
5 - 9
10 - 14
15 - 19
20 - 24
25 - 29
30 - 34
35 - 39
40 - 44
45 - 49
50 - 54
55 - 59
60 - 64
65 +
Jumlah
Laki-laki
Perempuan
(2)
5 360
7 300
7 766
8 293
6 878
5 451
3 993
3 519
3 215
3 135
2 690
2 282
1 614
3 270
64 766
(3)
5 274
7 195
7 323
8 074
6 193
4 942
3 716
3 451
3 444
3 554
3 403
2 716
2 303
5 195
66 783
Laki-laki + Perempuan
Rasio Jenis
Kelamin
(4)
10 634
14 495
15 089
16 367
13 071
10 393
7 709
6 970
6 659
6 689
6 093
4 998
3 917
8 465
131 549
(5)
101,63
101,46
106,05
102,71
111,06
110,30
107,45
101,97
93,35
88,21
79,05
84,02
70,08
62,95
96,98
Jika dilihat dari laju pertumbuhan penduduk, Kabupaten Samosir mengalami peningkatan
yang relatif rendah dan stabil tiap tahunnya, yaitu rata-rata pertumbuhan penduduk sebesar
0,25% per tahun (data tahun 2005 - 2008) dengan penyebaran penduduk masih terkonsentrasi
pada Kecamatan Pangururan dan Simanindo. Secara lengkap dapat dilihat pada tabel 2.6. dan
2.7. berikut ini.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
17
Tabel 2.6
Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan
Kecamatan / Sub Regency
Persentase (%)
Sianjur Mula-mula
11.098
8,44
Harian
6.835
5,20
Sitiotio
8.749
6,65
Onan Runggu
12.722
9,67
Nainggolan
13.302
10,11
Palipi
18.895
14,36
Ronggur Nihuta
9.967
7,58
Pangururan
30.069
22,86
Simanindo
19.912
15,14
2008
131.549
0,26
2007
2006
2005
131.205
130.662
130.568
0,42
0.07
0.38
2004
130.078
Jumlah/Total
Tabel 2.7
Perkembangan Indikator Kependudukan Tahun 2006 - 2008
Indikator Kependudukan
Tahun
2006
130.662
2007
131.205
2008
131.549
90,78
90,85
91,08
0,07
0.42
0,26
97,28
96,88
96,98
1. Jumlah penduduk
2.
3.
Konstruksi
1.
Laki-laki
PERSENTASE
Perempuan
31.062
28,061
59.123
216
370
586
500
500
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
Total
18
4.
5.
6.
1.916
2.691
4.607
984
226
1.210
2.213
1.930
4.143
36.891
33.278
70.169
Tingginya persentase pekerja pada sektor pertanian diakibatkan luasnya potensi wilayah
untuk dikembangkan. Pada sektor industri belum bergerak sebagaimana yang diharapkan,
demikian juga sektor jasa mulai tumbuh seiring dengan mulai berkembangnya sektor pariwisata.
Selanjutnya tingkat pendidikan tenaga kerja di Kabupaten Samosir kondisi Tahun 2008 adalah
masih didominasi SMTA kebawah dan hanya 4,18% berpendidikan Diploma dan Sarjana. Lebih
rinci dapat dilihat pada tabel 2.9. berikut ini.
Tabel 2.9
Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Yang Bekerja
Menurut Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin
PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN
1.
2.
3.
Laki-laki
PERSENTASE
Perempuan
Total
0,66
11,14
1,44
14,10
1,03
12,54
19,13
28,67
36,90
3,49
20,81
28,14
30,58
4,93
19,93
28,42
33,90
4,18
100,00
100,00
100,00
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di
Kabupaten Samosir adalah sebagai berikut. Kondisi Tahun 2006 TPAK sebesar 75,48% dan TPT
sebesar 4,63% dari jumlah tenaga kerja yang tersedia sebanyak 2.592 orang. Pada tahun 2007
TPAK sebesar 89,78% dan TPT sebesar 3,95% dari jumlah tenaga kerja yang tersedia sebanyak
71.844 orang sedangkan untuk Tahun 2008 TPAK sebesar 89,36% dan TPT 6,61% dari jumlah
tenaga kerja yang tersedia sebanyak 84.084 orang.
b.
Kemiskinan
Pada Tahun 2006 jumlah penduduk miskin di Kabupaten Samosir adalah sebesar 39.970
jiwa atau 30,59% dari total jumlah penduduk 130.662 jiwa dan pada Tahun 2007 turun menjadi
36.422 jiwa atau 27,76% dari total jumlah penduduk 131.205 jiwa, sedangkan pada Tahun 2008
jumlah penduduk miskin menjadi 31.769 jiwa atau 24,15% dari total penduduk sebesar 131.549
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
19
jiwa. Penetapan Garis kemiskinan di Kabupaten Samosir adalah sebagai berikut : Tahun 2005
sebesar Rp. 126.207,-/ kapita/bulan, Tahun 2006 sebesar Rp.200.092,-/ kapita/bulan, Tahun
2007 sebesar Rp.153.888,-/ kapita/bulan dan pada Tahun 2008 sebesar Rp. 181.619,-/kapita/bln.
Kondisi kemiskinan di Kabupaten Samosir bila dibandingkan dengan Provinsi Sumatera Utara dan
Nasional, lebih jelasnya seperti ditunjukkan pada tabel 2.10. berikut ini.
Tabel 2.10
Perbandingan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Samosir,
Sumatera Utara, Nasional 2006 2008
Tahun
Kabupaten Samosir
Sumatera Utara
(%)
Nasional
(%)
(%)
2006
39.970
30,59
1,979,700
15.66
39,300,000
17.75
2007
36.422
27,76
1,768,400
13.90
37,170,000
16.58
2008
31.769
24,15
1,613,800
12.55
34,960,000
15.42
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
20
capabilities) penduduk yakni : 1) umur panjang dan sehat yang mengukur peluang hidup ataupun
harapan hidup, 2) berpengetahuan dan berketrampilan, 3) akses terhadap sumber daya yang
dibutuhkan untuk mencapai standar hidup layak. IPM Kabupaten Samosir menunjukkan
pertumbuhan yang semakin baik, dimana nilaI IPM pada Tahun 2007 sebesar 72,87 dan pada
Tahun 2008 meningkat menjadi 73,24 dan pada Tahun 2009 meningkat menjadi 73,42. Sesuai
dengan klasifikasinya, IPM Kabupaten Samosir berada pada klasifikasi menengah atas, yaitu satu
tingkat di bawah klasifikasi maksimal dan berada pada urutan ke 122 secara Nasional.
Gambar 2
IPM Kabupaten Samosir dan Sumatera Utara Tahun 2006 2009
Pada tabel 2.11. berikut ini, dapat dilihat gambaran komponen-komponen pembentuk IPM
di Kabupaten Samosir yang meliputi kondisi pendidikan, kesehatan dan daya beli masyarakat.
Tabel 2.11
Status Indeks Pembangunan Manusia dan Komponen IPM
Kabupaten Samosir dan Sumatera Utara Tahun 2008
SAMOSIR
SUMATERA UTARA
KOMPONEN IPM
Nilai
Status
Nilai
Status
Indeks Harapan Hidup
69,62
69,35
96,61
97,15
9,51
8,65
Rp. 621,090
Rp.632,730
Daya Beli
IPM
73,42
Menengah Atas
73,80
Menengah Atas
Pada Tahun 2008 angka harapan hidup di Kabupaten Samosir sebesar 69,62 tahun, angka
melek huruf sebesar 96,61%, sedangkan angka lama sekolah adalah 9,51 tahun. Selanjutnya,
penentu nilai IPM lainnya adalah paritas daya beli masyarakat yakni sebesar Rp.621.090,-.
d.
Kesehatan
Disamping angka harapan hidup seperti dijelaskan pada IPM diatas kondisi kesehatan juga
diukur dari angka kematian bayi dan angka kematian ibu saat melahirkan serta angka kesakitan.
Pada Tahun 2008 di Kabupaten Samosir, angka kematian bayi sebesar 26,30 orang/1.000
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
21
kelahiran dan angka kematian ibu sebesar 120,58 orang /100.000 melahirkan sedangkan angka
kesakitan (morbidity rate) adalah sebesar 11,81%.
Pada tabel 2.12. di bawah ini, dapat dilihat bahwa dari komposisi penduduk yang sakit
selama sebulan (dilihat dari bulan Juli 2008, menurut banyaknya hari sakit) menunjukkan bahwa
persentase penduduk Kabupaten Samosir dengan hari sakit kurang dari 4 hari dalam sebulan dan
persentase penduduk yang menderita sakit selama sebulan yang lalu (keadaan bulan Juli 2008).
Tabel 2.12
Persentase Penduduk Yang Menderita Sakit Selama Sebulan Yang Lalu
(Keadaan Juli 2008) Menurut Jumlah Hari Sakit dan Jenis Kelamin
BANYAKNYA HARI SAKIT
PERSENTASE (%)
Perempuan
33,50
Total
36,43
1.
1 3 hari
Laki-laki
39,28
2.
4 7 hari
35,26
43,40
39,27
3.
8 14 hari
11,39
9,60
10,50
4.
15 21 hari
3,45
4,27
3,86
5.
22 30 hari
10,62
9,25
9,94
Panas
Sakit Kepala Berulang/ Pusing
Batuk
Pilek
15,76
7,00
15,28
14,90
16,70
9,22
16,04
15,73
16,22
8,07
15,65
15,30
5.
6.
7.
8.
2,64
3,13
3,25
7,48
69,44
3,32
1,78
3,69
10,16
73,64
2,97
2,47
3,47
8,78
72,94
Kondisi Tahun 2008, keadaan Keluarga Berencana di Kabupaten Samosir terdapat 13.929
Pasangan Usia Subur (PUS) dan 10.054 pasangan (72,18 persen) diantaranya adalah merupakan
akseptor aktif sementara akseptor baru adalah sebanyak 3.756 pasangan.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
22
Berdasarkan alat kontrasepsi yang digunakan, akseptor aktif maupun akseptor baru lebih
banyak menggunakan suntikan yaitu 4.351 akseptor (31.51 persen), diikuti dengan pil sebanyak
3.119 akseptor (22.59 persen), IUD Spiral sebanyak 1.749 akseptor (12,66 persen), implan
sebanyak 1.602 akseptor (11,60 persen), MOW sebanyak 1.554 akseptor (11,25 persen), Kondom
1.416 akseptor (10,25 persen) dan MOP sebanyak 19 akseptor (0,14 persen) secara lengkap
dapat dilihat pada tabel 2.14 berikut ini.
Tabel 2.14
Jumlah Akseptor Aktif dan Jenis Alat Kontrasepsi yang Dipakai Menurut Kecamatan
Kecamatan
Sianjur Mulamula
Harian
Sitiotio
Akseptor Aktif
PUS
Akseptor
Baru
1.199
360
Jml
937
% PUS
78,15
IUD
104
Implant
117
Suntik
221
Pil
306
Kondom
48
822
249
484
58,88
31
63
103
147
30
965
256
684
70,88
54
26
208
283
74
Onan Runggu
Nainggolan
Palipi
Ronggur Nihuta
Pangururan
1.620
1.190
1.567
1.120
3.147
508
380
418
272
699
1.145
550
1.109
709
2.226
70,68
46,22
70,77
63,30
70,73
192
84
192
41
253
90
95
100
79
376
370
138
321
205
746
273
90
216
196
443
84
86
143
64
121
Simanindo
2.299
614
2.210
96,13
375
235
637
418
203
2008
13.929
3.756
10.054
72,18
1.326
1.181
2.949
2.372
853
2007
13.221
3.365
9.956
74,57
1.243
293
1.375
2.500
719
2006
13.064
2.568
8.442
64,62
1.100
1.018
2.607
2.160
425
Jumlah
BIDAN
PERAWAT
Sianjur Mulamula
Harian
Sitiotio
Onan Runggu
3
4
2
4
20
20
19
22
8
4
6
6
Nainggolan
23
Palipi
26
11
Ronggur Nihuta
18
Pangururan
46
32
Simanindo
8
35
39
233
26
104
KECAMATAN
Total
Sumber : Kabupaten Samosir Dalam Angka, 2009
Tenaga kesehatan di Kabupaten Samosir terdiri dari tenaga medis, tenaga paramedis
perawatan (bidan dan perawat), tenaga paramedis non perawatan dan non medis yang tersebar
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
23
di seluruh kecamatan. Data tenaga kesehatan pada tahun 2008 adalah sebagai berikut : (a)
Dokter spesialis 2 orang, (b) dokter umum 35 orang, (c) Dokter gigi 5 orang, (d) Perawat 99
orang, (e) Bidan 233 orang, (f) juru kesehatan 2 orang, (g) apoteker 1 orang, (h) asisten apoteker
3 orang, (i) ahli gizi 5 orang, (j) analis laboratorium 4 orang, (k) ahli rontgen 3 orang, dan (l) ahli
penyehatan lingkungan 1 orang, (m) Sarjana Kesehatan Masyarakat 6 orang, (n) Perawat gigi 5
orang. Kondisi sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang dimiliki Kabupaten Samosir sudah
cukup memadai dan tersebar secara merata di setiap kecamatan. Kondisi sarana prasarana
kesehatan di Kabupaten Samosir seperti ditunjukkan pada tabel 2.16. berikut ini :
Tabel 2.16
Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Kecamatan (2008) di Kabupaten Samosir
RSU
PUS
KESMAS
PUSTU
POLIN
DES
POS
YANDU
POS
KESDES
APOTIK
TOKO
OBAT
DOKTER
PRAKTEK
Sianjur Mulamula
10
15
Harian
Sitiotio
Onan Runggu
0
0
0
1
1
1
4
5
5
10
11
16
16
8
17
3
3
2
Nainggolan
14
14
Palipi
19
25
Ronggur Nihuta
10
12
Pangururan
56
42
Simanindo
21
31
11
40
167
180
27
19
11
KECAMATAN
Total
Dari data tersebut diatas terlihat bahwa setiap kecamatan di Kabupaten Samosir sudah
mempunyai sarana dan prasarana kesehatan yang disesuaikan dengan jumlah penduduk yang
akan dilayani. Disamping fasilitas yang disediakan oleh pemerintah, ada juga 2 unit fasilitas
rumah bersalin swasta.
e.
Pendidikan
Dalam penetapan indikator pendidikan, selain lama sekolah dan angka melek huruf seperti
yang dijelaskan pada IPM diatas, kondisi pendidikan juga dapat di ukur dari angka buta huruf,
angka partisipasi murni dan angka partisipasi kasar. Kondisi pada Tahun 2008 menunjukkan
bahwa, persentase penduduk yang buta huruf di Kabupaten Samosir adalah sebesar 3,24%, turun
dibanding Tahun 2007 yaitu sebesar 4,02%. Untuk lebih jelasnya indikator pendidikan dapat
dilihat pada tabel 2.17 berikut ini.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
24
Tabel 2.17
Indikator Pendidikan Tahun 2008 (%)
Indikator Pendidikan
Persentase (%)
Laki-laki
Perempuan
Total
0,93
4,73
2,81
12,68
11,60
10,52
0,00
64,28
11,61
10,12
6,68
0,18
66,68
12,15
10,87
8,62
0,09
65,47
4,73
30,84
2,81
28,39
22,29
22,40
22,79
2,62
22,75
18,05
20,26
3,37
22,52
21,76
16,53
2,29
1,11
5,41
3,24
98,89
94,59
96,76
1. Partisipasi Pendidikan
a. Penduduk 10 tahun ke atas Menurut Status Pendidikan
1). Tidak/ belum pernah Sekolah
2). Masih Sekolah
a. SD
b. SMTP
c. SMTA
d. Diploma/Sarjana
3). Tidak Sekolah lagi
a. SD
b. SMTP
c. SMTA
d. Diploma/Sarjana
Pendidikan yang bermutu akan dapat tercapai apabila didukung dengan ketersediaan
sarana prasarana pendidikan, tenaga guru yang berkualitas, kemudahan jangkauan dan kualitas
menejemen sekolah. Kondisi pada Tahun Ajaran 2008/2009, jumlah Sekolah Dasar di Kabupaten
Samosir adalah sebanyak 201 unit, dengan jumlah guru 1.655 orang dan jumlah murid 19.850
orang. Hal Ini menunjukkan bahwa, rasio murid SD terhadap guru sebesar 12 yang berarti bahwa
rata-rata tiap guru mengajar sekitar 12 murid. Sementara rasio murid terhadap sekolah sebesar
99, ini berarti bahwa rata-rata murid tiap sekolah adalah sekitar 99 murid sedangkan ratio antara
guru terhadap sekolah adalah sebesar 8, yang berarti tiap sekolah rata-rata jumlah guru
sebanyak 8 orang.
Pada tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), terdapat 35 unit sekolah dengan
jumlah guru 667 orang dan jumlah siswa 9.723 orang. Dengan demikian, rasio murid SLTP
terhadap guru sebesar 14, artinya rata-rata tiap guru mengajar sekitar 14 murid. Sementara rasio
murid terhadap sekolah sebesar 278, ini berarti bahwa rata-rata murid tiap sekolah adalah 278
murid sedangkan ratio antara guru terhadap sekolah sebesar 19, artinya tiap sekolah rata-rata
jumlah guru sebanyak 19 orang.
Pada tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), jumlah sekolah yang ada sebanyak 13
unit dengan jumlah guru yang tersedia sebanyak 324 orang dan murid sebanyak 5.206 orang.
Dengan demikian, rasio murid SMA terhadap guru sebesar 16, artinya rata-rata tiap guru
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
25
mengajar sekitar 16 murid. Sementara rasio murid terhadap sekolah sebesar 400, ini berarti
bahwa rata-rata murid tiap sekolah sekitar 400 murid sedangkan rasio antara guru terhadap
sekolah sebesar 25, artinya tiap sekolah rata-rata jumlah guru sebanyak 25 orang.
Pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), jumlah sekolah adalah 6 unit, jumlah guru 172
orang dan jumlah murid adalah 2.472 orang. Dengan demikian, rasio murid SMK terhadap guru
sebesar 29, artinya rata-rata tiap guru mengajar sekitar 29 murid. Sementara rasio murid
terhadap sekolah sebesar 412, ini berarti bahwa rata-rata murid tiap sekolah sekitar 412 murid
sedangkan ratio antara guru terhadap sekolah sebesar 29, artinya tiap sekolah rata-rata jumlah
guru sebanyak 29 orang. Disamping itu, dalam peningkatan pendidikan di Kabupaten Samosir
ada 4 unit TK dengan jumlah murid sebanyak 285 orang dan jumlah guru sebanyak 18 orang
serta Pendidikan Anak Usia Dinai (PAUD) atas swadaya masyarakat sebanyak 32 unit dengan
jumlah guru sebanyak 76 orang. Jumlah sekolah, guru dan siswa di Kabupaten Samosir seperti
ditunjukkan pada tabel 2.18. berikut ini.
Tabel 2.18
Sarana Prasarana Sekolah di Kabupaten Samosir Tahun 2008/2009
NO
SEKOLAH
JUMLAH GEDUNG
JUMLAH GURU
JUMLAH SISWA
APK / APM
SD/ MI
201
1.655
19.850
113 / 99,39
SLTP/ MTs
35
667
9.723
98 / 96,85
SLTA
13
324
5.206
SMK
172
2.472
86,62/61,03
f.
Agama
Dari jumlah penduduk Kabupaten Samosir yaitu sebesar 131.205 jiwa, persentase agama
dan jumlah gereja yang ada adalah sebagai berikut pemeluk agama kristen sebanyak 56,85%
dengan jumlah gereja sebanyak 290 unit, pemeluk agama khatolik sebanyak 41,66% dengan
jumlah gereja sebanyak 133 unit dan pemeluk agama islam sebanyak 1,0% dengan jumlah mesjid
sebanyak 7 unit sedangkan pemeluk agama lainnya/aliran kepercayaan adalah sebanyak 0,49 %.
g.
Budaya
Budaya merupakan kearifan lokal yang sangat penting dan potensial di Kabupaten
Samosir dalam mewujudkan visi pembangunan. Pembangunan berbasis budaya dan kearifan
lokal menjadi modal dasar pembangunan untuk menjadi kabupaten pariwisata yang kokoh dan
tahan terhadap pengaruh negatif dari budaya asing dan globalisasi yang kontra produktif dengan
nilai-nilai budaya lokal.
Kabupaten Samosir sebagai asal-muasal dari semua ethnis Batak se-dunia yang memiliki
kearifan lokal dengan falsafah Dalihan Natolu paopat sihalsihal, serta situs/artefak sejarah ethnis
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
26
Batak yang cukup banyak yaitu 148 situs/objek wisata yang tersebar di 9 kecamatan antara lain
adalah di kawasan sakralisasi gunung Pusuk Buhit Kecamatan Sianjur Mulamula sebanyak 49
situs, di Kecamatan Harian dan Sitiotio sebanyak 16 situs dan di Pulau Samosir (6 kecamatan)
sebanyak 83 situs, merupakan potensi dalam pengembangan Kabupaten Samosir sebagai pusat
budaya Batak, dalam mewujudkan Kabupaten Pariwisata. Disamping berbagai situs tersebut, juga
kaya dengan potensi seni dan budaya seperti : Tortor Batak, Silat (Mossak Batak), Tortor Sigalegale, Pentas Opera Batak, Sanggar Tari, Paduan Suara, Alat Musik (Uning-uningan), Mengali
Kerangka Manusia (Manggukal holi), kegiatan Mangasetaon, Mangalahat Horbo, Mandudu dan
lain-lain.
h.
dapat dilihat dan dianalisis berdasarkan perkembangan indikator ekonomi antara lain seperti
PDRB beserta pertumbuhannya, PDRB perkapita beserta pertumbuhannya, serta perubahan
struktur PDRB, tingkat inflasi, investasi dan keuangan daerah yang meliputi pajak dan retribusi
daerah, pinjaman daerah, dana perimbangan, tabungan pemerintah daerah, serta sumber
penerimaan daerah lainnya.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan ukuran kinerja ekonomi makro di
suatu wilayah. PDRB suatu wilayah menggambarkan struktur ekonomi daerah dan
peranan/kontribusi sektor-sektor dan pergeserannya yang didasarkan pada PDRB atas dasar
harga berlaku atau berdasarkan harga konstan. Disamping itu PDRB menunjukkan laju
pertumbuhan ekonomi secara total maupun per sektor dengan membandingkan PDRB tahun
berjalan terhadap tahun sebelumnya dengan menggunakan atas harga berlaku atau atas dasar
harga konstan. Besarnya PDRB dan PDRB perkapita penduduk Kabupaten Samosir tahun 20042009 dapat dilihat dalam tabel 2.19. dan 2.20. berikut ini.
Tabel 2.19
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha
Kabupaten Samosir Tahun 2004-2009 (Juta Rp)
No
Lapangan Usaha
*)
2004
2005
2006
2007
2008
2009
655.596
704.770
745.804
796.226
853.506
921.411
Pertanian,Perkebunan,Peternakan,
Kehutanan dan Perikanan
Industri Pengolahan
Bangunan
2.665
2.840
3.206
3.591
4.137
4.776
95.274
104.711
122.068
129.335
138.152
147.854
11.506
12.320
13.290
14.568
16.216
18.156
21.853
22.779
26.019
28.163
30.925
34.082
Jasa-Jasa
212.387
236.314
267.743
295.669
327.618
368.099
1.014.136
1.101.102
1.196.465
1.287.458
1.392.382
1.519.319
PDRB
613
652
677
731
793
866
12.676
15.030
15.893
17.265
18.939
21.752
1.566
1.685
1.765
1.909
2.096
2.324
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
27
Tabel 2.20
PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha
Kabupaten Samosir Tahun 2004-2009 (Juta Rp)
No
Lapangan Usaha
Pertanian,Perkebunan,Peternakan,
Kehutanan dan Perikanan
Industri Pengolahan
Bangunan
Jasa-Jasa
PDRB
2004
2005
2006
2007
2008
548.150
567.663
583.088
617.422
649.293
*)
2009
682.886
270
282
292
305
320
336
11.765
12.587
13.070
13.297
13.579
13.918
1.002
1.060
1.087
1.153
1.232
1.334
2.445
2.514
2.633
2.879
3.160
3.473
71.156
73.255
75.685
78.999
83.015
87.330
9.027
9.303
9.626
9.984
10.442
10.963
16.308
16.739
17.204
17.708
18.464
19.379
150.305
154.714
159.904
166.711
174.347
182.841
810.426
838.116
868.589
908.458
953.851
1.002.459
Berdasarkan tabel tersebut di atas, PDRB Kabupaten Samosir Atas Dasar Harga Berlaku
mengalami trend pertumbuhan positif dari Tahun 2004 sampai Tahun 2009. Pertumbuhan PDRB
pada selang waktu tersebut masing-masing sebesar 8,58%; 8,66%; 7,61%; 8,15% dan 9,12%.
Sedangkan Pertumbuhan PDRB Kabupaten Samosir atas dasar harga konstan sebesar 3,42%;
3,64%; 4,59%; 5,00% dan 5,10%.
Kontribusi sektor Pertanian masih mendominasi struktur perekonomian Kabupaten
Samosir, dimana kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dari Tahun
2004-2009 masing-masing sebesar 64,65%; 64,01%; 62,33%; 61,84%; 61,30% dan 60,64%
sedangkan kontribusi Pertanian terhadap PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Konstan sebesar
47,85%; 47,64%; 48,96%; 47,14%; 46,91% dan 46,80%. Sektor lainnya yang juga cukup
berpengaruh kontribusinya terhadap PDRB adalah sektor Jasa, Perdagangan, Hotel dan Restoran.
Transformasi atau pergeseran struktur perekonomian Kabupaten Samosir selama enam
tahun terakhir relatif sangat lambat mengalami perubahan dari sektor primer ke sektor sekunder.
Hal ini merupakan tantangan pembangunan ekonomi dalam jangka menengah dan jangka
panjang Kabupaten Samosir yaitu upaya melakukan transformasi struktur perekonomian dari
agraris ke manufaktur dan jasa.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
28
Tabel 2.21
Persentase Perubahan Struktur PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
Kabupaten Samosir Tahun 2004-2009
NO
LAPANGAN USAHA
2004
2005
2006
2007
2008
2009*)
Pertanian
64,65
64,01
62,33
61,84
61,30
60,65
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
Industri Pengolahan
1,25
1,37
1,33
1,34
1,36
1,43
0,15
0,15
0,15
0,15
0,15
0,15
Bangunan
0,26
0,26
0,27
0,28
0,30
0,31
9,39
9,51
10,20
10,05
9,92
9,73
1,13
1,12
1,11
1,13
1,16
1,19
2,15
2,07
2,17
2,19
2,22
2,24
20,94
21,46
22,38
22,97
23,53
24,23
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
8
9
Kondisi pertumbuhan pendapatan perkapita atas dasar harga berlaku sejak Tahun 2005
sampai Tahun 2009 relatif mengalami kenaikan yaitu Tahun 2005 sebesar Rp. 8.433.000, dengan
pertumbuhan sebesar 8,13%, tahun 2006 sebesar Rp. 9.157.000, dengan pertumbuhan sebesar
8,58 %, Tahun 2007 sebesar Rp. 9.813.000, dengan pertumbuhan sebesar 7,16%, Tahun 2008
sebesar Rp. 10.585.000, dengan pertumbuhan sebesar 7,87% dan Tahun 2009 sebesar
Rp.11.502.000, dengan pertumbuhan sebesar 8,72% (angka sementara).
i. Pertanian
Pada Tahun 2008 luas dan sebaran kawasan budidaya (usaha pertanian) di Kabupaten
Samosir adalah sebagai berikut :
Luas lahan tanaman pangan : Luas lahan sawah di Kabupaten Samosir adalah 6.011 Ha,
terdiri dari lahan sawah berpengairan/irigasi seluas 2.623 Ha dan lahan sawah tadah hujan seluas
3.388 Ha. Produksi padi tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 3,84%, yaitu dari 46.395 ton
(GKG) dengan produktivitas 57,19 kuintal/Ha pada tahun 2007 menjadi 48.179 ton (GKG) dengan
produktivitas sebesar 57,17 kuintal/Ha. Peningkatan produksi ini terutama diakibatkan oleh
peningkatan luas panen sebesar 3,88% yaitu dari 8.112 Ha pada Tahun 2007 menjadi 8.427 Ha
pada tahun 2008. Sedangkan kecamatan penghasil padi terbesar adalah Kecamatan Palipi dengan
produksi sebesar 10.840 ton (22,50%) disusul oleh Kecamatan Sianjur Mulamula dengan produksi
sebesar 10.637 ton (22,08%) Kecamatan Harian sebesar 5.771 ton (11,98%) Kecamatan
Nainggolan sebesar 5.444 ton (11,30%) Kecamatan Pangururan sebesar 4.396 ton (9,12%)
Kecamatan Onanrunggu sebesar 4.395 ton (9,12%) Kecamatan Simanindo sebesar 3.270 ton
(6,79%) Kecamatan Sitiotio sebesar 2.200 ton (4,57%) dan Kecamatan Ronggur Nihuta sebesar
1.226 ton (2,54%). Tanaman ubi kayu dan ubi jalar terdapat di semua kecamatan di Kabupaten
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
29
Samosir. Pada Tahun 2008 jumlah produksi ubi kayu dan ubi jalar di Kabupaten Samosir masingmasing sebesar 3.216 ton dan 2.585 ton, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan
Tahun 2007 dengan produksi masing-masing sebesar 2.437 ton dan 1.969 ton.
Luas lahan sayur-sayuran : Pada Tahun 2008 produksi tanaman sayuran adalah tanaman
kentang dengan jumlah produksi sebesar 11.610 ton, disusul oleh tanaman cabe dengan jumlah
produksi 1.325 ton, tanaman bawang merah dengan jumlah produksi 1.261 ton, tanaman kubis
dengan jumlah produksi 1.224 ton, tanaman tomat dengan jumlah produksi 370 ton, dan
tanaman sayur-sayuran yang lain seperti tanaman ketimun, kangkung, kacang panjang, bayam,
bawang putih, kacang merah, dan bawang daun. Produksi kacang tanah di Kabupaten Samosir
pada Tahun 2008 adalah sebesar 341 ton dan luas panen sebesar 327 Ha dengan produktivitas
sebesar 10,42 kuintal per hektar mengalami peningkatan dibandingkan dengan Tahun 2007 yaitu
dengan produksi sebesar 249 ton dan luas panen 238 Ha serta produktivitas 10,44 kuintal per
hektar. Produksi jagung di Kabupaten Samosir Tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar
125,10 persen, yaitu dari 1.498 ton dengan produktivitas sebesar 40,92 kuintal per hektar pada
Tahun 2007 menjadi 3,372 ton dengan produktivitas sebesar 40,87 kuintal per hektar pada tahun
2008. Peningkatan ini diakibatkan oleh meningkatnya luas panen dari 366 Ha pada Tahun 2007
menjadi 825 hektar pada Tahun 2008. Kecamatan yang menghasilkan produksi jagung paling
banyak adalah Pangururan yaitu sebesar 820 ton dengan produktivitas 40,00 kuintal per hektar,
disusul Kecamatan Simanindo 668 ton dengan produktivitas 42,01 kuintal per hektar dan
Ronggur Nihuta 566 ton dengan produktivitas 41,10 kuintal per hektar.
Luas tanaman perkebunan rakyat : Tanaman perkebunan yang paling dominan di
Kabupaten Samosir adalah tanaman kopi, kemiri dan cengkeh disamping tanaman perkebunan
lainnya seperti coklat, pala, pinang, aren, lada, vanilli, kulit manis, kelapa, jambu mete, dan
kunyit. Tanaman perkebunan rakyat yang paling luas adalah kopi dengan luas 3.769,72 Ha terdiri
dari : tanaman belum menghasilkan 992,80 Ha tanaman tidak menghasilkan 456,20 Ha dan
tanaman menghasilkan 2.320,72 Ha dengan produksi sebesar 2.418,70 ton. Luas tanaman ini
terus mengalami peningkatan yakni Tahun 2005 sebesar 2.515,50 Ha meningkat menjadi
3.769,72 Ha Tahun 2008. Kemiri merupakan tanaman perkebunan terluas kedua setelah kopi
dengan luas tanaman 314.30 Ha terdiri dari tanaman belum menghasilkan seluas 59,50 Ha
tanaman tidak menghasilkan 40,60 Ha dan tanaman menghasilkan 214,20 Ha dengan jumlah
produksi sebesar 424,55 ton, sedangkan coklat adalah merupakan tanaman perkebunan terluas
ketiga dengan luas 237,90 Ha terdiri dari : tanaman belum menghasilkan 162,40 Ha tanaman
tidak menghasilkan 0,75 Ha dan tanaman menghasilkan 74,75 Ha dengan produksi sebesar 56,55
ton.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
30
J. Kawasan Hutan
Pada tahun 2008 luas kawasan hutan di Kabupaten Samosir mencapai 67.423 hektar,
terdiri dari : kawasan hutan produksi terbatas pada register 41 Hutagalung kecamatan Harian
seluas 33.950 Ha, kawasan hutan lindung pada register 43 Samosir Kecamatan Ronggur Nihuta
seluas 1.650 Ha, register 81 Samosir tonga Kecamatan Ronggur Nihuta dan Palipi seluas
3.467,90 Ha, register 64 Harangan Bolak Kecamatan Simanindo dan Ronggur Nihuta seluas
2.020 Ha, register 80 Tele Kecamatan Sianjur Mulamula dan Harian seluas 710,90 Ha, register
82 Dairi Kecamatan Sianjur Mulamula seluas 4.117,74 Ha, kawasan hutan inlijving (dengan
fungsi lindung) seluas 11.650,05 Ha (menyebar di 7 kecamatan kecuali kecamatan Nainggolan
dan Onan Runggu). Selama Tahun 2008 produksi hasil hutan dari Kabupaten Samosir adalah kayu
log rimba sebanyak 16.468 m3 kayu gergajian 18.724 m3, kayu eucalyptus 1.105 m3 dan rotan
sebanyak 230 ton.
k.
Peternakan
Usaha peternakan yang berkembang di Kabupaten Samosir adalah ternak besar, ternak
kecil dan unggas. Populasi ternak kerbau di Kabupaten Samosir pada Tahun 2008 mencapai
33.865 ekor tersebar di seluruh kecamatan. Populasi ini berkurang bila dibandingkan dengan
Tahun 2007 dengan populasi mencapai 41.632 ekor, demikian juga populasi sapi dan kuda juga
berkurang yaitu dari 4.279 ekor sapi pada Tahun 2007 menjadi 3.172 ekor pada Tahun 2008
sedangkan kuda dari 830 ekor pada Tahun 2007 menjadi 702 ekor pada Tahun 2008.
Populasi ternak babi pada Tahun 2008 mengalami peningkatan dari 21.898 ekor pada
Tahun 2007 menjadi 28.079 ekor pada Tahun 2008, demikian juga populasi ternak kambing
mengalami peningkatan dari 9.503 ekor pada tahun 2007 menjadi 12.665 ekor pada tahun 2008.
Namun Populasi ternak domba berkurang dari 2.964 ekor pada Tahun 2007 menjadi 1.895 ekor
pada Tahun 2008.
l.
Perikanan
Usaha perikanan yang digeluti masyarakat adalah perikanan danau yakni perikanan
terapung di Danau Toba. Hingga tahun 2008 rumah tangga budi daya perikanan di Kabupaten
Samosir terus bertambah hingga mencapai 2.119 rumah tangga terdiri dari : 525 rumah tangga
budi daya ikan dan 1.594 rumah tangga penangkapan ikan, dengan produksi ikan sebanyak
5.341,3 ton. Produksi ikan ini cenderung mengalami kenaikan sejak Tahun 2004.
Menurut asal penangkapan ikan, produksi tersebut sebahagian besar berasal dari hasil
budi daya ikan yaitu mencapai 4.145,9 ton kemudian jaring apung 3.942,5 ton, ikan danau
sebanyak 1.194,4 ton, ikan kolam 102,2 ton, ikan sawah 34,3 ton, ikan sungai 1 ton dan ikan
kolam air deras sebanyak 0,5 ton.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
31
m. Pertambangan
Sektor pertambangan meliputi kegiatan penggalian, pengeboran, penyaringan, pencucian,
pemilihan, pengambilan/pemanfaatan segala jenis benda non biologis yang tersedia di alam, baik
berupa padat cair maupun gas. Pengelolaan Potensi pertambangan di Kabupaten Samosir hanya
penambangan bahan galian golongan-C yang dalam memberikan ijin sangat selektif, agar
kegiatan penambangan tidak bertentangan dengan visi yang akan di wujudkan.
Perusahaan/usaha sektor pertambangan dan penggalian di Kabupaten Samosir ada
sebanyak 48 perusahaan/usaha, seluruhnya adalah perusahaan/usaha yang mempunyai tempat
usaha tetap dan bergerak di bidang usaha penggalian pasir dan batu. Perusahaan/usaha tersebut
terdapat di Kecamatan Palipi sebanyak 12 perusahaan/usaha, Kecamatan Simanindo 10
perusahaan/usaha, Kecamatan Pangururan, Kecamatan Ronggur Nihuta, Kecamatan Sianjur
Mulamula dan Kecamatan Onan Runggu masing-masing 5 perusahaan/usaha, Kecamatan
Nainggolan 4 perusahaan/usaha dan di Kecamatan Harian 2 perusahaan/usaha. Jumlah tenaga
kerja yang terserap pada sektor ini adalah sebanyak 95 orang.
n.
Perindustrian
Sejak Tahun 2005 jumlah usaha maupun tenaga kerja industri kecil dan koperasi binaan
mengalami peningkatan yaitu 451 usaha dengan 947 tenaga kerja bertambah menjadi 484 usaha
dengan 920 tenaga kerja pada Tahun 2006, pada Tahun 2007 dan 2008 menjadi 508 usaha
dengan 965 tenaga kerja yang terdiri dari : industri pangan sebanyak 79 usaha dengan tenaga
kerja sebanyak 175 orang, industri sandang dan kulit sebanyak 177 usaha dengan tenaga kerja
sebanyak 177 orang, industri kimia dan bahan bangunan sebanyak 129 usaha dengan tenaga
kerja sebanyak 380 orang dan industri kerajinan dan umum sebanyak 123 usaha dengan tenaga
kerja sebanyak 233 orang. Banyaknya usaha industri dan koperasi menurut bidang usaha seperti
ditunjukkan pada tabel 2.22. berikut ini.
Tabel. 2.22
Banyaknya Perusahaan/Usaha Industri Kecil dan Koperasi Binaan Menurut Bidang Usaha
No
Kecamatan
Industri Makanan
Usaha
Tenaga
Kerja
Industri Sandang
dan Kulit
Tenaga
Usaha
Kerja
Jenis Usaha
Industri Kimia dan
Bahan Bangunan
Tenaga
Usaha
Kerja
1.
Sianjur MulaMula
11
11
14
2.
3.
Harian
Sitiotio
2
2
5
7
8
10
8
9
5
3
17
8
4.
5.
6.
7.
8.
Onan Runggu
Nainggolan
Palipi
Ronggur Nihuta
Pangururan
3
11
6
3
28
8
25
14
6
60
24
12
29
18
32
24
12
29
20
32
15
20
23
3
32
9.
Simanindo
20
42
33
32
79
175
177
177
Total
40
50
56
10
110
8
6
7
11
10
12
7
18
12
25
13
38
25
38
24
75
30
65
129
380
123
233
32
Masyarakat Kabupaten Samosir dikenal sebagai masyarakat yang memiliki jiwa wirausaha
dan kreativitas yang tinggi. Potensi usaha industri yang dapat dikembangkan menjadi industri
kreatif di Kabupaten Samosir antara lain adalah kerajinan (ulos, rotan, ukiran, bambu, meubel,
pahat batu, pandai besi), seni pertunjukan serta penerbitan dan percetakan. Potensi ini akan
tetap dikembangkan untuk mendukung mewujudkan visi Kabupaten Samosir sebagai kabupaten
pariwisata.
o.
Kabupaten Samosir menurut kategori pelanggan pada tahun 2008 adalah pelanggan rumah
tangga sebanyak 22.139 pelanggan, dengan pelanggan terbanyak berada di Kecamatan
Pangururan (6.358 pelanggan) dan pelanggan terkecil berada di Kecamatan Sitio-tio (830
pelanggan). Secara lengkap dapat dilihat pada tabel 2.23. berikut ini.
Tabel 2.23
Jumlah Pelanggan Listrik PLN di Kabupaten Samosir
NO.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
KECAMATAN
PELANGGAN
Sianjur Mula-mula
Harian
Sitio-tio
Onan Runggu
Nainggolan
Palipi
Ronggur Nihuta
Pangururan
Simanindo
1.466
1.034
830
2.268
2.212
2.385
1.327
6.358
4.259
Jumlah Pelanggan
22.139
Kondisi rumah tangga di Kabupaten Samosir sampai dengan tahun 2009 masih banyak
yang belum terjangkau fasilitas listrik PLN. Bagi KK yang belum terjangkau jaringan listrik PLN,
upaya yang dilakukan adalah dengan pemberian bantuan PLTS yang telah didistribusikan mulai
tahun 2006. Kondisi energi listrik di Kabupaten Samosir dapat dilihat pada tabel 2.24. berikut ini.
Tabel 2.24
Kondisi Energi Listrik Kabupaten Samosir
TAHUN
NO
URAIAN
1.
2.
Bantuan PLTS
Belum Terfasilitasi
2005
2006
2007
2008
2009
6.100
6.042
5.886
5.486
5.036
150
216
395
57
6.100
5.892
5.670
5.091
4.979
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
33
Jaringan air bersih yang dikelola PDAM Tirtanadi cabang samosir hanya ada di kecamatan
Pangururan yang tersebar di 9 desa/kelurahan dengan jumlah pelanggan sebanyak 1.840
pelanggan. Pada tahun 2008 produksi air bersih yang disalurkan sebanyak 484.595 m3 dengan
nilai air bersih yang dihasilkan sebesar 582,18 juta rupiah. Untuk wilayah yang belum terjangkau
oleh jaringan PDAM, berbagai program dari tahun ke tahun terus dilakukan, yaitu dengan
pembangunan sarana air bersih di perdesaan dan program Sistem Penyediaan air Minum di
kecamatan (SPAM).
Pada Tahun 2008 status kepemilikan rumah di Kabupaten Samosir adalah rumah milik
sendiri sebesar 64,13%, mengontrak/sewa sebesar 5,72%, bebas sewa/milik saudara sebesar
28,87%, rumah dinas sebesar 0,95% dan Lainnya sebesar 0,15%. Sedangkan berdasarkan jenis
lantai rumah yang dihuni penduduk adalah sebagai berikut : bukan lantai tanah sebesar 97,16 %
dan lantai tanah sebesar 2,84%. Berdasarkan jenis dinding/bangunan rumah adalah tembok
sebesar 22,12%, kayu 76,62%, bambu sebesar 0,79% dan bangunan lainnya sebesar 0,47%.
Pada Tahun 2008 tempat pembuangan air limbah/tinja di Kabupaten Samosir adalah yang
memakai septick tank sebesar 35,34% ke kolam/sawah sebesar 0,63%, ke sungai/danau sebesar
57,55 dan lainnya sebesar 6,48 %. Secara umum air limbah yang paling dominan adalah limbah
rumah tangga, rumah sakit, hotel, restaurant, perbengkelan, door smeer, industri rumah tangga
dan pasar. Kondisi indikator perumahan dan lingkungan selengkapnya dapat dilihat pada tabel
2.25. berikut ini.
Tabel 2.25
Indikator Perumahan dan Lingkungan
Indikator Perumahan dan Lingkungan
Persentase
1. Luas Lantai
a. < 20 m2
1,42%
b. 20 - 49 m
71,68%
c. 50 - 59 m
5,22%
d. 60 99 m
e. 100 149 m
f. 150 m +
17,26%
3,32%
1,10%
2. Jenis Lantai
a. Tanah
b. Bukan tanah
3. Dinding
a. Tembok (Semen)
b. Kayu
2,84%
97,16%
22,18%
76,55%
c. Bambu
0,79%
d. Lainnya
0,48%
4. Atap
a. Beton
0,48%
b. Genteng
3,17%
c. Sirap
0,16%
d. Seng
91,59%
e. Asbes
4,14%
f. Ijuk/ Rumbia
0,31%
g. Lainnya
0,16%
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
34
Persentase
5. Sumber Penerangan
a. Listrik PLN
94,65%
b. Listrik Non-PLN
0,47%
c. Petromak/Aladin
1,26%
d. Pelita/Senter/Obor
e. Lainnya
6. Sumber Air Minum
a. Air Kemasan Bermerek
b. Air Isi Ulang
c. Leding Meteran
0,16%
0,32%
5,95%
d. Leding Eceran
0,32%
e. Sumur Bor/Pompa
2,52%
f. Sumur Terlindung
6,17%
11,52%
17,18%
13,54%
h. Air Sungai
5,19%
i. Air Hujan
6,96%
i. Lainnya
7. Fasilitas Tempat Buang Air Besar
a. Sendiri
30,16%
48,11%
b. Bersama
2,37%
c. Umum
1,42%
d. Tidak Ada/Lainnya
8. Tempat Penampungan Akhir Buang Air Besar
a. Tangki Septik
b. Kolam/Sawah
c. Sungai/Danau
d. Lainnya
Sumber : Analisis Inkesra Kabupaten Samosir Tahun 2008
p.
2,99%
0,63%
48,10%
35,34%
0,63%
6,48%
57,55%
pertanian dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 14.233 orang dengan jumlah usaha
sebanyak 956 perusahaan/usaha. Menurut skala usaha, perusahaan/ usaha tersebut terdiri dari 4
perusahaan/ usaha besar dengan penyerapan tenaga sebanyak 61 orang, 79 perusahaan/ usaha
menengah dengan penyerapan tenaga sebanyak 435 orang, 545 perusahaan/usaha kecil dengan
penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.710 orang, 7.303 perusahaan/usaha mikro dengan
penyerapan tenaga kerja sebanyak 12.006 orang dan 5 perusahaan/usaha yang tidak dapat
diklasifikasikan dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 21 orang.
Berdasarkan tempat usaha, terdapat 1.686 perusahaan/usaha yang berada dalam
bangunan khusus dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 5.131 orang, 3.011 perusahaan/
usaha yang berada dalam bangunan campuran dengan tempat tinggal dengan penyerapan
tenaga kerja sebanyak 5.098 orang, 627 perusahaan/usaha keliling dengan penyerapan tenaga
kerja sebanyak 794 orang, 1.874 perusahaan/usaha kaki lima dengan penyerapan tenaga kerja
sebanyak 2.263 orang, 50 perusahaan/usaha ojek dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 50
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
35
orang dan 688 perusahaan/usaha dalam los/koridor dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak
897 orang. Berdasarkan lapangan usaha, jumlah perdagangan besar dan eceran adalah sebanyak
3.812 perusahaan/usaha (48,03 persen), akomodasi, makanan dan minuman sebanyak 1.585
perusahaan/usaha (19,97 persen), industri pengolahan sebanyak 1.095 perusahaan/usaha (13,79
persen), angkutan, pergudangan dan komunikasi sebanyak 583 perusahaan/usaha (7,35 persen),
jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya sebanyak 342
perusahaan/usaha (4,31 persen), usaha jasa pendidikan sebanyak 252 perusahaan/usaha (3,18
persen), usaha persewaan sebanyak 77 perusahaan/usaha (0,97 persen), jasa kesehatan dan
kegiatan sosial sebanyak 63 perusahaan/usaha (0,79 persen), konstruksi sebanyak 62
perusahaan/usaha (0,78 persen), pertambangan dan penggalian sebanyak 48 perusahaan/usaha
(0,60 persen), perantara keuangan sebanyak 11 perusahaan/ usaha (0,14 persen), listrik, gas, dan
air minum sebanyak 6 perusahaan/usaha (0,08 persen).
Banyaknya Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten Samosir terhadap perusahaan/usaha di Kabupaten Samosir tahun 2008 adalah
sebanyak 88 izin, yaitu SIUP untuk perusahaan/usaha besar sebanyak 9 izin, perusahaan/ usaha
menengah sebanyak 28 izin dan perusahaan/usaha kecil sebanyak 51 izin. Menurut badan
hukum, SIUP yang diterbitkan tersebut adalah untuk Perseroan Terbatas (PT) sebanyak 1 izin,
untuk CV sebanyak 62 perusahaan, koperasi sebanyak 1 izin dan badan usaha lain sebanyak 24
izin.
Jumlah hotel dan akomodasi lainnya di Kabupaten Samosir pada tahun 2008 adalah 82 unit
dengan jumlah kamar 1.549 unit dan 2.888 fasilitas tempat tidur. Menurut klasifikasi, 76 hotel
dan akomodasi tersebut adalah kelas melati yang memiliki kamar sebanyak 1.141 kamar dan
1.978 fasilitas tempat tidur serta 6 hotel kelas bintang yang memiliki 408 kamar dan 910 fasilitas
tempat tidur. Kondisi hotel dan akomodasi lainnya di Kabupaten Samosir seperti pada tabel 2.26.
berikut ini.
Tabel. 2.26
Banyaknya Hotel dan Akomodasi Lainnya
No
Kecamatan
Kamar
Tempat Tidur
1.
Sianjur Mula-Mula
2.
Harian
Kelas
-
3.
Sitiotio
4.
5.
6.
Onan Runggu
Nainggolan
Palipi
1
1
1
6
18
25
12
36
44
Melati
Melati
Melati
7.
8.
Ronggur Nihuta
Pangururan
87
141
9.
Simanindo
72
1.413
2.655
Melati
Melati=66unt, Bintang 1= 1 Unt dan
Bintang 2 = 5 Unit
82
1.549
2.888
Total
Sumber : Samosir Dalam Angka 2009
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
36
q.
berikut : Angkutan umum antar kabupaten dalam provinsi sebanyak 40 Unit, angkutan umum
antar desa/kecamatan sebanyak 157 unit, angkutan becak bermotor sebanyak 203 unit dengan
terminal tipe C sebanyak 1 unit, 2 unit bus bantuan Kemeterian Perhubungan Republik Indonesia
pada Tahun 2006.
Kondisi transportasi danau sampai pada tahun 2009 adalah jumlah dermaga sebanyak 22
unit, jumlah kapal bermotor sebanyak 172 unit, jumlah ferry sebanyak 4 unit, untuk jalur
Simanindo-Tigaras (Kabupaten Simalungun) dan Nainggolan-Muara (Kabupaten Tapanuli Utara)
dan Tomok-Ajibata (Kabupaten Toba Samosir), jumlah sampan tidak bermotor sebanyak 513
unit, jumlah speed boat sebanyak 5 unit, jumlah kapal wisata sebanyak 1 unit dan jumlah
sampan bermotor sebanyak 159 unit.
Kondisi sarana komunikasi sampai pada Tahun 2009 adalah sebagai berikut : jumlah
Kantor Pos sebanyak 5 unit yaitu berada di Kecamatan Pangururan, Harian, Nainggolan, Palipi
dan Simanindo, jumlah sambungan telepon sebanyak 919 telepon, tower telepon seluler
sebanyak 60 unit, telepon desa berdering (Perdesaan) sebanyak 95 unit.
r.
Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan, Bangunan dan Tanah serta Jasa Perusahaan
Pemerintah Kabupaten Samosir dalam mengembangkan usaha masyarakat salah satu
upaya dilakukan dengan memberikan bantuan modal kerja koperasi, sosialisasi dan pelatihan
perkoperasian kepada masyarakat untuk mendorong peningkatan peranan koperasi dan UKM
dalam pembangunan ekonomi kerakyatan.
Perkembangan keuangan daerah Kabupaten Samosir dari Tahun 2005 sampai Tahun 2009
mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada Tahun Anggaran 2005 realisasi pendapatan
adalah sebesar Rp.107.529.054.333,- yang terdiri dari :
1.
2.
Pemberian Pemerintah dan atau instansi yang lebih tinggi Rp. 28.634.020.000,- atau 27%
3.
Pada Tahun Anggaran 2006 realisasi pendapatan adalah sebesar Rp.232.928.077.638,- yang
terdiri dari:
1.
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu (SILPA) sebesar Rp.12.008.927.945,- atau 5%
2.
3.
4.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
37
Pada Tahun Anggaran 2007 realisasi pendapatan adalah sebesar Rp.291.139.458.339,- yang
terdiri dari:
1.
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu (SILPA) sebesar Rp.47.458.415.447,- atau 14%
2.
3.
4.
Pada Tahun Anggaran 2008 realisasi pendapatan adalah sebesar Rp.312.655.359.352,- yang
terdiri dari:
1.
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu (SILPA) adalah sebesar Rp. 69.266.527.173,atau 18%
2.
3.
4.
Pada Tahun Anggaran 2009 realisasi pendapatan adalah sebesar Rp.355.738.991.408,01,- yang
terdiri dari:
1.
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu (SiLPA) adalah sebesar Rp.62.174.718.229,- atau
17,48%
2.
3.
4.
sangat minim dalam pembentukan APBD Kabupaten Samosir, penerimaan pendapatan masih
didominasi dari dana perimbangan dengan alokasi hampir mencapai 90%.
Kondisi kepemilikan lahan dan regulasi pertanahan di Kabupaten Samosir adalah sebagai
berikut : kondisi sertifikasi sejak Tahun 2004 sebanyak 1.349 sertifikat, Tahun 2005 sebanyak
1.478 sertifikat, pada Tahun 2006 sebanyak 1.554 sertifikat, pada Tahun 2007 sebanyak 1.814
sertifikat dan pada Tahun 2008 sebanyak 2.046 sertifikat. Sedangkan berdasarkan hak guna
bangunan adalah sebanyak 11 unit, hak pakai sebanyak 85 unit dan hak pengelolaan sebanyak 2
unit.
s.
sebanyak 133 perusahaan/usaha dengan jumlah anggota sebanyak 9.031 orang yang terdiri dari
Koperasi Unit Desa (KUD) sebanyak 14 unit usaha dengan anggota sebanyak 240 orang dan
Koperasi non KUD sebanyak 119 unit dengan anggota sebanyak 8.791 orang. Jumlah
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
38
perusahaan/usaha koperasi ini mengalami peningkatan sejak tahun 2005 hingga 2007. Kondisi
pada tahun 2005 sebanyak 92 unit dengan anggota 6.302 orang, tahun 2006 sebanyak 117 unit
dengan anggota 7.120 orang, pada tahun 2007 sebanyak 133 unit dengan anggota 9.031 orang
dan pada tahun 2008 terdapat 508 usaha Industri Kecil dan koperasi binaan dengan jumlah
tenaga kerja sebanyak 965 orang.
Menurut bidang usaha, Industri Kecil dan Koperasi binaan terdiri dari : industri pangan
sebanyak 79 usaha dengan tenaga kerja sebanyak 175 orang, industri sandang dan kulit sebanyak
177 usaha dengan tenaga kerja sebanyak 177 orang, industri kimia dan bahan bangunan
sebanyak 129 usaha dengan tenaga kerja sebanyak 380 orang, dan industri kerajinan dan umum
sebanyak 123 usaha dengan tenaga kerja sebanyak 233 orang. Sejak tahun 2005 jumlah usaha
maupun tenaga kerja industri kecil dan koperasi binaan ini mengalami peningkatan, yaitu 451
usaha dengan 947 tenaga kerja tahun 2005 bertambah menjadi 484 usaha dengan 920 tenaga
kerja tahun 2006 dan pada Tahun 2007 dan 2008 menjadi 508 usaha dengan tenaga kerja 965
orang. Selanjutnya, saat ini terdapat 2 PMA dengan jenis usaha budidaya ikan air tawar dan
pengolahan ikan serta industri kimia dasar organik yang bersumber dari hasil pertanian
(pengolahan ethanol) dan 1 PMDN masih dalam pengurusan perizinan.
t.
Pariwisata
Pariwisata merupakan komoditas andalan sekaligus komoditas strategis dan primadona di
Kabupaten Samosir. Hal ini disebabkan karena Kabupaten Samosir memiliki keindahan alam
yang luar biasa dan mempunyai peninggalan sejarah/situs dengan keragaman budaya dan seni
serta merupakan tanah leluhur/asal-muasal bagi seluruh ethnis Batak se-dunia. Disamping itu
sektor Pariwisata adalah sektor yang multi parfuse dan multi player effect dan mempunyai efek
keterkaitan (linkage effect) yang kuat terhadap kegiatan ekonomi lainnya. Pada keterkaitan ke
belakang (backward linkage), pariwisata dapat sebagai penarik (pull factor) bagi kegiatan industri
kecil kerajinan sebagai produk wisata dan usaha pertanian berbasis agribisnis untuk menopang
kebutuhan jasa akomodasi wisata. Sementara keterkaitan ke depan (forward linkage), industri
pariwisata akan mendorong (push factor) komoditas-komoditas lainnya berkembang, seperti jasa
perhotelan, restoran/rumah makan, biro perjalanan, agen periklanan dan berbagai sektor
informal di masyarakat. Oleh karena itu, industri pariwisata memiliki potensi nyata sebagai mesin
pertumbuhan (engine of growth) ekonomi di daerah sebagai penggerak perekonomian di
masyarakat dalam peningkatan pendapatan masyarakat serta pemacu peningkatan pendapatan
daerah melalui pajak dan retribusi.
Berdasarkan hasil identifikasi Tahun 2009 bahwa di kawasan sakralisasi Pusuk Buhit,
Kecamatan Sianjur Mulamula terdapat 49 destinasi, di Kecamatan Harian dan Sitiotio sebanyak
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
39
16 destinasi, di pulau samosir sebanyak 83 destinasi serta sanggar seni dan budaya sebanyak 14
sanggar dan pengrajin souvenir yang mendukung pariwisata sebanyak 84 orang.
Mengingat besarnya peluang yang dimiliki oleh sektor industri pariwisata dalam
pembangunan maka perlu perhatian dan komitmen kebijakan dalam mewujudkan berbagai
konservasi terhadap lingkungan maupun budaya dalam pengembangan Samosir sebagai
kabupaten pariwisata. Dengan demikian para wisatawan dapat menikmati panorama alam yang
indah dan asiri sebagai wilayah vulkanik tertua dan terbesar di dunia seraya melakukan berbagai
kegiatan olahraga tantangan di darat seperti : sepeda gunung, panjat tebing, paralayang/gantole,
motor cross, rally mobil, cross country, berkuda, berburu, layangan, ecowisata, agrowisata
maupun di danau/bahari seperti : selancar air, jet sky, dayung, menyelam, berenang, memancing,
polo air, volly pantai, sky air. Disamping itu juga sekaligus dapat menikmati atraksi budaya dan
keunikan dari situs/artepak sejarah Batak. Kondisi kunjungan wisatawan ke Kabupaten Samosir
sejak Tahun 2005 sampai Tahun 2009 dapat dilihat dalam tabel 2.27. berikut ini.
Tabel 2.27
Banyaknya Wisatawan Yang Berkunjung Ke Kabupaten Samosir
Menurut Wisatawan 2005 2008
Tahun
2009
2008
2007
Wisatawan
Asing
22207
32 278
12 943
Jumlah
Nusantara
87.257
73. 593
21. 763
2006
12 331
17 .246
2005
12 068
16. 218
Sumber : Dinas Pariwisata, Seni Dan Budaya Kabupaten Samosir
u.
109.464
105. 871
34 .706
29 .577
28 .286
data, untuk itu diperlukan penataan basis data dengan baik, dimana ketersediaan dan kualitas
data pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten Samosir relatif masih rendah.
Dalam rangka penyediaan basis data yang baik dan akurat di Kabupaten Samosir telah
diupayakan dengan penyediaan infrastruktur/jaringan teknologi di sebahagian besar SKPD
seperti, penyediaan speedy/sejenisnya untuk jaringan informasi internet dan jaringan perizinan
terpadu, pelayanan kependudukan yang secara on-line dengan pemanfaatan teknologi informasi
dan komunikasi.
v.
kapasitasnya. Aktivitas litbang yang ada saat ini antara lain berupa prakarsa insentif untuk
menumbuhkan budaya kreatif dan inovatif secara reguler. Kompetisi Kreasi dan Inovasi
masyarakat akan menjadi agenda rutin tahunan dalam pengembangan Sumber Daya Manusia
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
40
(SDM) yang diarahkan sesuai potensi Kabupaten Samosir. Selanjutnya pengembangan pendidikan
pada sektor pariwisata dan pertanian telah diupayakan melalui pendirian SMK dan
mengoptimalkan BLK serta menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi dalam penelitian dan
pengembangan untuk memanfaatkan potensi Kabupaten Samosir.
Penyelenggaraan Pemerintahan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
bahwa kelembagaan perangkat daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah setelah mendapat
Persetujuan Dewan Perwakilan Daerah Kabupaten Samosir dan Evaluasi dari Gubernur Sumatera
Utara. Pembentukan organisasi perangkat daerah Kabupaten Samosir disusun berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian urusan Pemerintahan antara
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang telah dijabarkan
dalam Peraturan Daerah Nomor 20, 21 dan 22 Tahun 2007 tentang Struktur Organisasi Perangkat
Daerah Kabupaten Samosir. Dengan demikian, kondisi Satuan Kerja Perangkat Daerah(SKPD) di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Samosir dalam penyelenggaraan pemerintahan adalah
sebagai berikut :
Tingkat Kabupaten terdiri dari : Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, 12 Dinas Teknis, 7
Badan + 1 Inspektorat dan 3 Kantor + 1 RSUD. Tingkat Kecamatan terdiri dari 9 Kantor
kecamatan, 13 Kantor UPTD dan 9 Kantor BPP sedangkan di Tingkat Desa, terdiri dari 111 Desa
dan 6 Kelurahan.
Dalam rangka peningkatan penyelenggaraan pemerintahan, sejak Tahun 2005 telah
dilakukan penerimaan CPNS. Penerimaan CPNS yang telah dilakukan adalah Tahun 2005
sebanyak 278 orang, Tahun 2006 sebanyak 578 orang, Tahun 2007 sebanyak 168 orang, tahun
2008 sebanyak 472 orang, dan Tahun 2009 sebanyak 526 Orang. Total penerimaan seluruhnya
adalah sebanyak 2.022 orang. Dengan demikian, jumlah Pegawai Negeri Sipil di lingkungan
pemerintah Kabupaten Samosir, kondisi tahun 2009 sudah mencapai 3.729 orang, yang terdiri
dari Gol IV sebanyak 813 Orang, Golongan III sebanyak 1.799 Orang, Golongan II sebanyak 1.110
Orang dan Golongan I sebanyak 17 Orang. Disamping itu, juga dilakukan perekrutan tenaga
perlindungan masyarakat (Linmas) sebanyak 120 orang dan Tenaga Satuan Polisi Pamong Praja
sebanyak 50 orang.
Kondisi penetapan regulasi daerah dalam bentuk peraturan daerah adalah sebagai berikut,
pada Tahun 2006 Peraturan yang ditetapkan adalah sebanyak 5 Perda, Tahun 2007 sebanyak 22
perda, Tahun 2008 sebanyak 2 Perda dan pada tahun 2009 sebanyak 14 perda.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
41
Dalam pelayanan masyarakat, sejak Tahun 2009 pemerintahan Kabupaten Samosir telah
melakukan pelayanan gratis dalam pengurusan dokumen kependudukan seperti KTP dan KK dan
pengobatan gratis di tingkat kecamatan dan desa. Demikian pula dalam peningkatan pelayanan
pemerintahan dalam bidang perijinan sejak Tahun 2008 telah dilaksanakan pelayanan perijinan
terpadu melalui SKPD Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu.
Selanjutnya dalam penyelenggaraan pemerintah desa, pemerintah Kabupaten Samosir
telah melaksanakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2007 tentang Pemerintahan
Desa, yaitu dengan memberikan kewenangan kepada pemerintah desa dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan melalui Alokasi Dana Desa. Besarnya Alokasi Dana Desa (ADD)
yang dialokasikan adalah sebagai berikut : tahun 2007 sebesar Rp.11. 435.184.369,-, tahun 2008
sebesar Rp.14.000.000.000,-, Tahun 2009 Rp.16.498.599.800,00 dan Tahun 2010 sebesar
Rp.11.400.000.000. Demikian juga dalam penyuluhan hukum kepada masyarakat untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat akan hukum, dilakukan penyuluhan hukum setiap tahun
bekerjasama dengan Instansi Vertikal dan tokoh adat yang tergabung dalam Forum Komunikasi
Tokoh Masyarakat (FKTM) di setiap Kecamatan.
Dari berbagai upaya yang telah dilakukan maka Pemerintah Kabupaten Samosir telah
berhasil menerima penilaian terbaik Nomor 2 pada Tahun 2007 secara Nasional dari 92
Kabupaten/Kota yang dimekarkan sejak Tahun 1999 s/d 2004 dan urutan ke 13 dari 350
Kabupaten se Indonesia dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah. Selanjutnya pada tahun
2008, di tingkat Provinsi Sumatera Utara memperoleh penilaian terbaik ke 3 dalam
Penyelenggaraan otonomi daerah dari 33 Kabupaten/Kota dan sejak Tahun 2006 sampai Tahun
2009 di bidang pengelolaan keuangan daerah, Kabupaten Samosir berhasil menerima penilaian
dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia dengan Opini Wajar Dengan Pengecualian
(WDP) serta telah menerapkan pelayanan kas secara online dengan PT. Bank SUMUT.
b.
tingginya kesadaran masyarakat akan arti pentingnya akta catatan sipil. Pada Tahun 2009 jumlah
akta catatan sipil yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan Catatan Sipil adalah sebanyak 4.163
akta yang terdiri dari 3.709 akta kelahiran, 439 akta perkawinan dan 15 akta kematian.
Masyarakat yang paling banyak mengurus akta terdapat di kecamatan Pangururan dengan jumlah
1.631 akta yang terdiri dari : 1.444 akta kelahiran 183 akta perkawinan dan 4 akte kematian.
Kecamatan yang paling sedikit dalam penyusunan akta adalah kecamatan Onan Runggu dengan
jumlah 131 akta kelahiran dan 21 akta perkawinan. Jumlah akta yang diterbitkan berdasarkan
kecamatan dapat dilihat pada tabel 2.28. berikut ini.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
42
Tabel 2.28
Jumlah Akta yang Diterbitkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Samosir
NO.
KECAMATAN
AKTA KELAHIRAN
AKTA
PERKAWINAN
AKTA KEMATIAN
Sianjur Mula-mula
283
34
Harian
260
22
Sitio-tio
150
15
4
5
6
Onan Runggu
Nainggolan
Palipi
131
198
367
21
24
50
0
1
3
7
8
9
Ronggur Nihuta
Pangururan
Simanindo
Jumlah
223
1.444
653
3.709
27
183
63
439
0
4
4
15
c.
Perizinan
Semangat kewirausahaan masyarakat di Kabupaten Samosir meningkat dari tahun ke
tahun, hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang mengurus izin dan
juga perusahaan lama memperpanjang izin. Demikian juga para investor Penanaman Modal
Dalam Negeri dan Penanaman Modal Asing (PMDN/PMA) banyak yang tertarik untuk
menanamkan modalnya di Kabupaten Samosir, hal ini menjadi peluang besar dalam peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
Pada Tahun 2008, jumlah Surat ijin Usaha Perdagangan (SIUP) yang diterbitkan oleh Dinas
Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi Kabupaten Samosir sebanyak 51 SIUP
untuk usaha kecil dan 37 SIUP untuk usaha menengah dan besar. Jumlah perusahaan/usaha
berbadan hukum yang melakukan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) berjumlah 129 perusahaan/
usaha. Dari 129 perusahaan/usaha yang melakukan TDP 3 diantaranya berbadan hukum PT, 93
CV, 3 Koperasi, 3 Perorangan dan 27 Badan Usaha lainnya.
Jenis pelayanan publik yang saat ini dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Samosir antara
lain adalah pelayanan dalam pembuatan surat Akta Catatan Sipil, Izin Mendirikan Bangunan, Izin
Gangguan, Izin Los dan Kios, Izin Reklame, Izin Usaha Jasa dan Konstruksi, Izin Trayek, Izin Usaha
Angkutan, Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Izin Usaha
Industri, Tanda Daftar Industri, Izin Perluasan Industri dan sebagainya.
Ditingkat kecamatan, pelayanan publik yang di laksanakan adalah pembuatan surat
pengantar/rujukan pembuatan Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) kepada
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Surat Keterangan Pindah penduduk, surat pengantar
untuk mendapat akta lahir, surat pengantar pemberian Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dibawah
100 M dan tidak bertingkat, Pemberian Izin Gangguan, Penerbitan Surat Keterangan Tidak
Mampu serta Penerbitan Surat Izin Menggali Kerangka.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
43
d.
Pemadam Kebakaran
Untuk meningkatkan pelayanan sosial kemasyarakatan di Kabupaten Samosir, perlu
peningkatan kuantitas alat dan jumlah petugas pemadam kebakaran serta peningkatan
keterampilan petugas pemadam kebakaran. Pada Tahun 2009 Jumlah armada pemadam
kebakaran di Kabupaten Samosir sebanyak 4 unit dengan jumlah petugas 18 orang.
e.
dalam suasana baik dan kondusif. Beberapa tindak kriminal yang dilaporkan pada tahun 2008
adalah: penganiayaan 68 kasus, perjinahan 11 kasus, perjudian 35 kasus, pembunuhan 3 kasus,
pencurian 32 kasus, penghinaan 8 kasus, penggelapan 5 kasus, pemalsuan surat 3 kasus,
penipuan 9 kasus, merusak 35 kasus, pencurian kendaraan bermotor 5 kasus, kejahatan narkotik
2 kasus dan 48 kasus kejahatan lainnya.
f.
156,30 Km dan jalan kabupaten 609,33 Km. Kondisi jalan ini sebagian besar rusak hingga
mencapai 213,60 Km atau sebesar 26,78%, dan rusak sedang sepanjang 43,98 atau sebesar
5,51%. Kondisi jalan kabupaten senantiasa mengalami kenaikan kualitas hingga 7,02%
pertahunnya. Berikut, pada tabel 2.29 dan 2.30 disajikan rincian kondisi jalan dan Jembatan di
Kabupaten Samosir.
Tabel 2.29
Kondisi Jalan Kabupaten Samosir Tahun 2006 - 2008
KONDISI JALAN
Rusak
Sedang
Baik
Tanah
Batu
Aspal
PANJANG
JALAN
PERSENTASE
KERUSAKAN
2008
257,58
160,49
379,56
23,15
76,11
565,54
797,63
32,29%
2007
207,28
150,29
251,76
23,15
76,11
505,04
609,33
34,02%
2006
269,95
173,45
144,98
2,20
162,58
422,20
588,38
45,88%
TAHUN
Tabel 2.30
Sarana dan Prasarana Jembatan Kabupaten Samosir
NO
1
KONDISI JEMBATAN
YANG ADA BANGUNANNYA
Baik
Sedang
78,15
Rusak
48,15
312,6
305,3
Jumlah
YANG AKAN DIBANGUN
Sumber : Samosir Dalam Angka 2009
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
44
2. Irigasi / Pengairan
Prasarana dan sarana pengairan yang dimiliki Kabupaten Samosir berdasarkan luas daerah
irigasi, luas rencana, luas pontensial dan luasan yang terairi irigasi dan yang belum terairi irigasi
dapat dilihat pada tabel 2.31. berikut ini.
Tabel 2.31
Sarana dan Prasarana Pengairan di Kabupaten Samosir
Kecamatan
Harian
Sianjur Mulamula
Palipi
Onan Runggu
Pangururan
Simanindo
Luas Rencana
(Ha)
Luas Potensial
(Ha)
Irigasi
(Ha)
Belum
Irigasi
(Ha)
500
500
420
80
Silimbat
Aek Siboras
Tamba
Sihotang
50
100
72
300
50
100
72
300
50
100
72
250
0
0
0
50
Limbong
Pangasean
Siguluan
Sitete
200
60
350
100
200
60
350
100
195
60
322
98
5
0
26
2
Silubung
Parlombuan
37
107
37
107
37
107
0
0
Sisogot
75
75
75
Siugan-Ugan
150
135
135
15
Hairi Gorat
150
150
130
20
Nainggolan Parhusip
100
100
96
Hairi Gorat II
100
100
100
Sigumbang
100
100
97
Sipinggan
111
111
111
Ronggurnihuta
300
265
220
45
Siriaon Buhit
200
200
165
35
Rianiate
150
150
122
28
Siborong-borong Siriaon
100
100
97
Sianting-anting
140
100
97
Binanga Aron
250
250
240
10
Lontung
146
146
146
Ambarita
120
120
120
Daerah Irigasi
Hampir setiap ibukota kecamatan telah memiliki prasarana dan sarana drainase, namun
sering
akibat
rendahnya
kesadaran masyarakat
akan
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
45
(jangkauan pelayanan dan threshold population). Prasarana dan sarana sosial ekonomi yang
dimiliki pemerintah Kabupaten Samosir adalah pasar tradisional di setiap ibukota kecamatan.
Wajib Retribusi (WR) pekan/pasar pada tahun 2009 berjumlah 2.442 WR yang tersebar pada 10
pekan/pasar di 9 kecamatan. Dari 2.442 wajib retribusi, 16 di antaranya merupakan WR yang
menempati kios di pekan/kecamatan Simanindo. Data lainnya menyebutkan terdapat 247 WR
yang menempati balairung, 257 WR yang menyewa tanah dalam pekan, 483 WR yang menyewa
tanah diluar pekan. Namun jika dilihat dari kondisinya, hampir semua pasar tradisional di
Kabupaten Samosir membutuhkan penataan dan revitalisasi. Disamping pasar tradisional yang
telah dimiliki sesuai dengan kondisi dan perkembangan wilayah Kabupaten Samosir sudah
membutuhkan rencana investasi pembangunan pasar modern dalam penyediaan kebutuhan
masyarakat.
4. Sarana Balai Latihan Kerja
Salah satu Fasilitas untuk meningkatkan kualitas masyarakat dalam berbagai ketrampilan
adalah Balai Latihan Kerja (BLK). Kabupaten Samosir telah memulai pembangunan BLK sejak
Tahun 2007 dan tahun 2008. Kondisi saat ini, kebutuhan sarana gedung BLK tersebut masih
belum lengkap sesuai dengan kebutuhan minimal, namun seiring dengan penetapan BLK
Kabupaten Samosir sebagai salah satu BLK Techno Park dengan spesifikasi pariwisata di
Indonesia oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia maka penyediaan
sarana dan prasarana untuk mengoptimalkan fungsi BLK dimaksud sudah sangat mendesak.
5. Sarana Gedung Olah Raga
Kabupaten Samosir telah berhasil melakukan PORDA pada tahun 2007 yang diikuti
berbagai cabang olah raga, namun hingga saat ini belum memiliki sarana Gedung Olah Raga
(GOR) sebagai tempat pembinaan dan latihan para atlet-atlet daerah dalam mengembangkan
prestasinya. Sarana dan prasarana olah raga yang ada masih sangat minim, masih terbatas pada
lapangan sepak bola yang ada di beberapa kecamatan. Saat ini Kabupaten Samosir telah
melakukan perencanaan pembangunan GOR pada lahan yang telah diserahkan oleh masyarakat
di Desa Rianiate Kecamatan Pangururan.
6. Sarana Sosial
Kabupaten Samosir belum memiliki Sarana Gedung Panti Sosial, namun telah melakukan
perencanaan pembangunan berupa gedung panti sosial modern pada lahan yang diserahkan
masyarakat seluas 5 Ha di Desa Rianiate Kecamatan Pangururan.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
46
7. Sarana Transportasi
Kabupaten Samosir belum memiliki sarana terminal yang memadai. Sesuai dengan letak
geografis Kabupaten Samosir direncanakan harus ada minimal 4 terminal yaitu 1 di Kota
Pangururan, 1 di kawasan tele, 1 di kawasan tomok dan 1 terminal di kawasan samosir selatan
(Nainggolan). Dalam rangka meningkatkan pelayanan perhubungan di Kabupaten Samosir sangat
dibutuhkan sarana gedung dan peralatan uji kelayakan kenderaan maupun sarana gedung dan
peralatan jembatan timbang. Demikian juga dalam rangka meningkatkan aksesibilitas sarana
transfortasi danau terutama untuk keliling Samosir masih terhambat akibat pendangkalan
terusan Tano Ponggol.
8. Sarana Listrik
Saat ini terdapat 6.100 rumah tangga yang tersebar di 9 kecamatan yang belum terlayani
jaringan energi listrik. Untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kabupaten Samosir diperlukan
penambahan bangunan Gardu Induk 1 unit. Dalam jangka panjang sangat diharapkan PLTMH di
Hasinggan, Bonandolok dan di Harian dengan kapasitas 50 MW akan dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan energi listrik di Kabupaten Samosir.
9. Sarana Air Minum
Jaringan air bersih yang dikelola PDAM Tirtanadi cabang Samosir masih terbatas hanya
tersedia di Kecamatan Pangururan. Dari 9 Kecamatan yang ada di Kabupaten Samosir selain
Kecamatan Pangururan, saat ini telah dilakukan pembangunan SPAM-IKK seperti di Kecamatan
Simanindo. Kita berharap bahwa seluruh kecamatan yang memiliki peluang pengembangan
penyediaan air bersih akan dibangun SPAM-IKK.
4.
a.
Wilayah Nasional, ditetapkan bahwa Kawasan Danau Toba dan Sekitarnya merupakan Kawasan
Strategis Nasional. Letak keseluruhan geografis Kabupaten Samosir berada pada wilayah
Kawasan Danau Toba dan sekitarnya. Dengan demikian Visi Samosir Menjadi Daerah Tujuan
Wisata Lingkungan yang Inovatif 2015, sejalan dengan Pengembangan wilayah Danau Toba dan
sekitarnya sebagai Kawasan strategis nasional dibidang Konservasi lingkungan.
Wilayah Konservasi, dari segi letak geografi Kabupaten Samosir yang berada pada
Kawasan DTA Danau Toba, sehingga kegiatan Konservasi untuk mendukung kelestarian
Lingkungan Wilayah DTA Danau Toba sangat dibutuhkan menjadi tanggung jawab seluruh
pemangku kepentingan di dalamnya mulai dari Pemerintah Pusat, Propinsi dan Daerah. Salah
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
47
Satu upaya yang telah dilakukan adalah dengan ditetapkannya Kebun Raya Samosir yang terletak
di Palilit Desa Tomok Kecamatan Simanindo seluas 100 Ha dan Arboretum Kawasan Aek
Natonang seluas 105 Ha di Desa Tanjungan Kecamatan Simanindo.
b.
yaitu di kawasan sakralisasi pusuk buhit, Kecamatan Sianjur Mulamula terdapat 49 destinasi, di
Kecamatan Harian dan Sitiotio sebanyak 16 destinasi, di pulau samosir sebanyak 83 destinasi
serta sanggar seni dan budaya sebanyak 14 sanggar dan pengrajin souvenir yang mendukung
pariwisata sebanyak 84 orang. Dari berbagai destinasi wisata tersebut terdiri dari wisata pantai,
wisata budaya, wisata alam dan wisata rohani.
c.
dalam kerjasama regional kabupaten/kota se-kawasan Danau Toba dengan wadah kerjasama
Lake Toba Regional Management (LTRM). Demikian juga dengan pengembangan pertanian,
perkebunan, perikanan dan peternakan, Kabupaten Samosir aktif dalam Forum Kerjasama
Agropolitan Kawasan Dataran Tinggi Bukit Barisan Sumatera Utara (KDTBBSU).
2.3. Tantangan
Kemiskinan erat kaitannya dengan permasalahan sosial dan pengangguran terbuka, hal ini
merupakan tantangan yang harus dirumuskan dan ditangani secara serius, sistematik dan cermat
dengan melibatkan semua pihak melalui peningkatan partisipasi dan pemberdayaan (manpawer)
serta melalui pembangunan karakter (Capacity Building), untuk meraih kemandirian dan
peningkatan taraf hidup masyarakat.
Angka IPM Kabupaten Samosir yang masih berada di bawah rata-rata Provinsi Sumatera
Utara, perlu mendapat perhatian serius dalam penanganannya melalui pembangunan
pendidikan, kesehatan dan ekonomi secara menyeluruh dan saling bersinergi dalam
meningkatkan daya saing daerah.
Perbaikan kualitas pelayanan publik merupakan tantangan bagi Kabupaten Samosir dalam
pelaksanaan good governance yang salah satu tolok ukurnya adalah tingkat kepuasan masyarakat
akan kualitas pelayanan. Daerah dituntut harus memiliki prakarsa dan kreativitas yang cemerlang
dalam melakukan semua kegiatan pelayanan, agar opini publik terhadap pemerintah adalah
pemerintah yang dipercaya masyarakat. Untuk itu perlu peningkatan kapasitas aparatur sebagai
penyelenggara fungsi pelayanan publik baik pelayanan di tingkat desa, kecamatan maupun
kabupaten.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
48
2.4.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir Tahun 20062010, berbagai kemajuan telah kita peroleh sesuai dengan gambaran perkembangan ekonomi
makro Kabupaten Samosir yang telah diuraikan pada bab terdahulu. Namum bila kita lihat
berbagai permasalahan yang ada, perlu analisa kajian yang akurat dan komitmen yang kuat
dalam menetapkan konsep pembangunan strategis (Grand Strategy Design) agar percepatan
pembangunan dapat kita usahakan secara signifikan. Berdasarkan analisa yang di lakukan
terhadap potensi dan permasalahan yang ada, maka berikut ini di gambarkan kondisi Kabupaten
Samosir yang di inginkan dalam kurun waktu 5 tahun ke depan yaitu :
a.
Pertumbuhan Penduduk
Berdasarkan data kependudukan selama Tahun 2005 sampai Tahun 2008 rata-rata
pertumbuhan penduduk adalah sebesar 0,31% per-tahun. Dari data pertambahan PNS, migrasi
penduduk (pulang kampung) serta dengan data angka kelahiran, maka prediksi rata-rata
perhitungan angka pertumbuhan penduduk mulai dari tahun 2009 hingga 2015 adalah sebesar
0,15% per tahun. Prediksi perkembangan jumlah penduduk Tahun 2009-2015 dapat dilihat
seperti pada tabel 2.32. berikut ini.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
49
Tabel 2.32
Prediksi Perkembangan Jumlah Penduduk Tahun 2009 2015
Tahun
Jml. Penduduk
2009
132.023
0.36
2010
132,683
0.50
2011
2012
2013
2014
133,347
134,013
134,683
135,357
0.50
0.50
0.50
0.50
2015
136,034
0.50
b.
Pertumbuhan Ekonomi
Untuk memprediksi PDRB tahun 2010 hingga Tahun 2015, digunakan data historis Tahun
2005-2009 dengan asumsi bahwa nilai PDRB pada tahun t dipengaruhi oleh besar pertumbuhan
PDRB pada tahun t-1. Berikut pada tabel 2.33 dan 2.34, disajikan hasil perhitungan prediksi PDRB
Kabupaten Samosir Tahun 2010-2015.
Tabel 2.33
Prediksi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
Kabupaten Samosir Tahun 2010 2015 (Juta Rp)
TAHUN PROYEKSI
NO
LAPANGAN USAHA
2012 )
2013 )
2014 )
2010 )
2011 )
2015 )
1.032.809,75
1.161.601,12
1.308.427,50
1.474.336,11
1.664.181,46
1.881.745,45
981,48
1.128,50
1.310,19
1.550,09
1.859,80
2.262,44
40.665,87
Pertanian
Industri Pengolahan
24.000,58
26.326,23
29.611,75
32.854,23
36.518,58
2.513,37
2.920,03
3.481,85
4.080,03
4.903,79
6.041,47
Bangunan
5.718,56
6.605,51
7.774,68
9.042,74
10.414,22
11.874,64
168.139,90
190.872,41
217.231,89
246.992,66
280.814,19
319.248,29
20.628,42
23.539,08
27.133,50
31.333,77
36.378,51
42.460,99
Jasa-Jasa
37.353,89
42.699,23
46.930,72
52.299,59
58.603,44
66.026,54
425.264,46
489.904,66
569.759,12
673.968,07
803.437,33
965.169,27
1.717.410,40
1.945.596,79
2.211.661,21
2.526.457,29
2.897.111,30
3.335.494,96
13,04
13,29
13,68
14,23
14,67
15,13
132.683
133.347
134.013
134.683
135.357
136.034
12.943.710,95
14.590.480,40
16.503.333,33
18.758.546,29
21.403.483,38
24.519.568,34
12,53
12,72
13,11
13,67
14,10
14,56
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
50
Tabel 2.34
Prediksi PDRB dan PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Konstan
Kabupaten Samosir Tahun 2010 2015 (Juta Rp)
TAHUN PROYEKSI
NO
LAPANGAN USAHA
2010 )
1
Pertanian
Industri Pengolahan
2011 )
2012 )
2013 )
2014 )
2015 )
720.512,45
762.374,22
803.345,39
859.836,99
917.073,47
980.748,94
360,72
388,42
420,54
456,71
498,01
545,25
14.264,91
14.620,11
15.035,32
15.484,87
15.973,68
16.504,54
1.429,33
1.582,98
1.758,38
1.949,51
2.185,40
2.476,72
Bangunan
3.889,21
4.357,08
4.862,07
5.425,58
6.046,99
6.731,31
90.595,93
95.297,86
99.386,14
103.798,89
108.649,76
113.980,84
12.043,32
13.264,51
14.620,14
16.216,66
18.045,36
20.144,64
20.592,22
22.192,23
23.805,61
25,629,12
27.711,91
30.093,29
194.670,54
206.398,71
222.219,80
239.241,84
258.516,75
280.370,04
1.058.358,62
1.120.467,12
1.190.453,38
1.268.040,16
1.354.701,33
1.451.595,55
5,58
5,87
6,25
6,52
6,83
7,15
132.683
133.347
134.013
134.683
135.357
136.034
7,976,595.49
8,402,642.13
8,883,118.65
9,414,997.88
10,008,358.12
10,670,828.98
5,37
5,66
6,04
6,31
6,63
6,95
Perusahaan
9
Jasa-Jasa
Prediksi perubahan Struktur PDRB selama periode Tahun 2004-2015, cenderung bergeser
dari sektor primer ke sektor sekunder, walaupun masih tetap didominasi oleh sektor primer/
pertanian, yang diikuti dengan sektor Jasa dan sektor perdagangan, hotel dan restoran.
Perubahan struktur PDRB dimaksud di prediksi pergeseran memerlukan proses dan waktu yang
panjang. Prediksi Persentase distribusi setiap sektor terhadap PDRB Kabupaten Samosir sejak
Tahun 2010 sampai Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 2.35. berikut.
Tabel 2.35
Persentase Prediksi Perubahan Struktur PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
Kabupaten Samosir Tahun 2010-2015
NO
LAPANGAN USAHA
Pertanian
2010 )
2011 )
2012 )
2013 )
2014 )
2015 )
60,14
59,70
59,16
58,36
57,44
56,42
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
0,07
Industri Pengolahan
1,40
1,35
1,34
1,30
1,26
1,22
0,15
0,15
0,16
0,16
0,17
0,18
Bangunan
0,33
0,34
0,35
0,36
0,36
0,36
9,79
9,81
9,82
9,78
9,69
9,57
1,20
1,21
1,23
1,24
1,26
1,27
Jasa-Jasa
TOTAL PDRB (juta rupiah)
2,18
2,19
2,12
2,07
2,02
1,98
24,76
25,18
25,76
26,68
27,73
28,94
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
51
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
52
c.
Investasi
Nilai investasi Kabupaten Samosir Tahun 2006-2010 adalah sebagai berikut :
Tabel 2.36
Nilai Investasi Kabupaten Samosir Tahun 2006-2010
TAHUN
2006
266.774.823.348,00
2007
2008
2009
2010
336.847.873.786,00
442.834.713.429,58
430.675.562.677,47
410.870.768.521,40
Tahun
PDRB
(juta Rp)
dPDRB
(juta Rp)
Growth
(%)
2011
1.120.467,12
62.108,50
186.325,50
248.434,00
310.542,50
5,87
2012
1.190.453,38
69.986,26
209.958,78
279.945,04
349.931,30
6,25
2013
1.268.040,16
77.586,78
232.760,34
310.347,12
387.933,90
6,52
2014
1.354.701,33
86.661,17
259.983,51
346.644,68
433.305,85
6,83
2015
1.451.595,55
96.894,22
290.682,66
387.576,88
484.471,10
7,15
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
53
Dari tabel tersebut di atas, jika Kabupaten Samosir menerapkan prinsip efisiensi dalam
penanaman dan penggunaan modal/investasi, maka untuk mencapai pertumbuhan PDRB sebesar
6,25% pada tahun 2012 dibutuhkan investasi sebesar Rp.209.958,78,- (juta rupiah). Berikut
adalah grafik perkembangan nilai Investasi Kabupaten Samosir dengan perkiraan kebutuhan
investasi memakai ICOR 3.
Gambar 3.
Perkembangan Kebutuhan Investasi Kabupaten Samosir (dengan ICOR 3)
Sementara untuk mencapai angka pertumbuhan sebesar 6,25% dengan ICOR sebesar 4
(kurang efisien), maka nilai investasi yang dibutuhkan pada tahun 2012 adalah sebesar
Rp.279.945,04,- (juta rupiah). Berikut adalah grafik perkembangan nilai Investasi Kabupaten
Samosir dengan perkiraan kebutuhan investasi memakai ICOR 4.
Gambar 4.
Perkembangan Kebutuhan Investasi Kabupaten Samosir (dengan ICOR 4)
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
54
Jika nilai ICOR sebesar 5 yang ditetapkan untuk mencapai angka pertumbuhan sebesar
6,25% (dengan kata lain kurang efisien/inefisien dalam penggunaan modal), maka investasi yang
dibutuhkan pada Tahun 2012 adalah sebesar Rp.349.931,30,- (juta rupiah). Berikut adalah grafik
perkembangan nilai Investasi Kabupaten Samosir dengan perkiraan kebutuhan investasi memakai
ICOR 5.
Gambar 5.
Perkembangan Kebutuhan Investasi Kabupaten Samosir (dengan ICOR 5)
Ketiga nilai ICOR tersebut pada dasarnya menentukan nilai investasi yang akan
ditanamkan untuk mendapatkan tingkat pertumbuhan PDRB dengan nilai persentase yang sama.
Dengan demikian, meskipun investasi yang ditanamkan kecil, namun dalam pemanfaatannya
menerapkan prinsip efisiensi maka akan diperoleh nilai output PDRB yang maksimal.
Tantangan Pemerintah Kabupaten Samosir dalam jangka menengah adalah bagaimana
meningkatkan penanaman dan efisiensi penggunaan modal. Salah satu cara yang dapat dilakukan
oleh Pemerintah Kabupaten Samosir adalah mengarahkan Belanja Daerah dalam APBD untuk
program pembangunan prasarana dan sarana Listrik-Gas-Air Minum, Perdagangan-HotelRestoran serta Pengangkutan-Komunikasi. Perhatian terhadap prasarana dan sarana ini akan
mendorong investasi swasta di bidang bisnis sesuai dengan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Kabupaten Samosir.
Dengan penetapan nilai ICOR sebagai acuan perkiraan kebutuhan investasi yang
diperlukan, dihasilkan nilai prediksi kebutuhan investasi yang menunjukkan penurunan nilai pada
Tahun 2008 hingga 2010. Pada Tahun 2011, nilai investasi mulai meningkat lagi. Hal ini
dipengaruhi oleh besaran hasil prediksi PDRB Tahun 2010-2015, dimana hasil prediksi PDRB ini
juga dipengaruhi oleh fluktuasi nilai PDRB pada tahun-tahun sebelumnya (2004-2009). Untuk itu,
perlu upaya-upaya untuk meng-efektifkan modal yang ada sehingga mampu mendorong
pertumbuhan PDRB yang lebih besar dari yang sudah diprediksikan.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
55
d.
Pendidikan
NO
2.
Peningkatan
kualitas
SDM Pengembangan SMK dan Perguruan Tinggi bekerjasama
generasi muda yang mempunyai dengan semua pihak dan pelaksanaan berbagai Diklat
daya saing.
ketrampilan
3.
Semua guru telah bersertifikasi Melalukan fasilitasi kepada semua guru untuk memperoleh
sesuai aturan yang ada
sertifikasi.
4.
Melakukan
rekrutmen
guru Melakukan penerimaan tenaga guru, sesuai kebutuhan
dengan perencanaan SDM yang dengan mengutamakan guru honor sesuai dengan
akurat.
kemampuan dan persyaratan yang ada.
f.
NO
1
Kesehatan
KONDISI YANG DI INGINKAN
Terbentuknya dan beroperasinya
Desa siaga di semua desa secara
baik dengan menyediakan tenaga
/kader pelayanan kesehatan yang
berkualitas.
2.
Tingkat kasus pesakitan (AKI dan Penerapan pola hidup bersih dan sehat dengan gizi yang
AKB) masuk dalam kelompok 10 berimbang melalui penyuluhan dan pemberian bantuan
besar di Tingkat Provinsi Sumut.
bagi keluarga miskin.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
56
3.
Terciptanya Hospitality and Care - Meningkatkan disiplin dan pembinaan kepada semua
di
semua
pos
pelayanan
aparatur kesehatan dalam peningkatan kualitas
kesehatan
pelayanan
- Memberikan Insentif dan penghargaan bagi aparatur
kesehatan yang berhasil.
- Menurunkan kasus rujukan pasien
4.
g.
NO
Pertanian
KONDISI YANG DI INGINKAN
2.
3.
Terciptanya komoditi unggulan Penajaman kegiatan agar fokus kepada sesuatu komoditi
daerah yang mempunyai peluang yang sesuai dengan agroklimat wilayah dan peluang pasar
pasar.
yang pasti.
4.
5.
Melanjutkan
kegiatan - Membentuk jaringan dalam pengembangnnya dan
Agropolitan pada Kawasan tele
pemasaran produksi tanamanholtikultura dan sayuran.
yang fokus pada tanaman - Membangun dan memberikan fasilitas untuk mendukung
hortikultura sayuran.
pengembangan agropolitan
- Menerapkan teknik pertanian modern dengan produksi
organik.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
57
NO
6.
Meningkatkan
peran
usaha - Pengembangan dan pengelolaan Balai Benih Ikan secara
perikanan dalam perbaikan gizi
professional untuk memenuhi kebutuhan bibit unggul
dan pendapatan masyarakat.
ikan tawar.
- Pendirian Sekolah Menengah Umum Perikanan, untuk
meningkatkan SDM perikanan budidaya air tawar
- Memanfaatkan seluruh potensi perikanan darat (Sungai,
Mata Air, Embung Air, Tambak/Kolam di pinggiran pantai
Danau Toba dan di Danau Toba) dengan penerapan
teknologi tepat guna dan ramah lingkungan
- Memberikan fasilitas bagi petani nelayan untuk menuju
kemandirian.
7.
Meningkatkan
perkebunan
pengembangan
masyarakat.
8.
9.
Berkembangnya usaha tanaman - Melakukan demplot tanaman Hias yang diusahakan oleh
Hias, dalam mendukung industri
masyarakat.
pariwisata.
- Melakukan pendampingan melekat di lapangan.
- Memberikan fasilitas bagi petani tanaman hias.
h.
NO
peran
Pariwisata
KONDISI YANG DI INGINKAN
2.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
58
NO
i.
NO
Infrastruktur
KONDISI YANG DI INGINKAN
Jaringan
Jalan
strategis - Melakukan peningkatan dan pemeliharaan jalan dan
kabupaten, jalan pariwisata, jalan
jembatan secara bertahap dan tuntas dengan bantuan
provinsi/nasional layak untuk
dana pemerintah atasan.
dimanfaatkan oleh pengguna - Membangun saluran drainase jalan sesuai kebutuhan
jalan.
2.
Berfungsinya
Irigasi
3.
Sempadan Sungai
dengan baik.
4.
5.
Kebutuhan air
pertanian dan
terpenuhi
6.
7.
8.
Sarana gedung
terpenuhi.
seluruh
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
59
j.
NO
Kesejahteraan Sosial
KONDISI YANG DI INGINKAN
Tingkat
kemiskinan
minimal 2% setiap Tahun
turun, - Melakukan
berbagai
kegiatan
dengan
sistim
pemberdayaan masyarakat dan dengan pendampingan
melekat dilapangan
- Memberikan batuan penguatan modal dengan sistim
bergulir (KUR, Graming Bank).
- Melakukan program PNPM- mandiri perdesaan
- Meningkatkan dana ADD bagi setiap desa / kelurahan
- Meningkatkan
ketrampilan
masyarakat
melalui
bimbingan dan pelatihan
- Memberikan bantuan stimulan untuk pengembangan
usaha masyarakat
- Mengembangkan penguatan kelembagaan masyarakat
(Kelompok Tani, Kelompok Usaha Bersama, Koperasi, dll)
- Membangun sarana perdesaan untuk mendukung
pengembangan ekonomi lokal.
2.
Produktivitas
meningkat
3.
Kegiatan Olah Raga terarah - Melakukan pembangunan sarana dan prasarana Olah
dengan dukungan Sarana yang
raga yang memadai
memadai
- Mengembangkan berbagai bidang olah raga, sesuai
dengan potensi yang ada.
- Melakukan berbagai event olah raga tantangan bertaraf
nasional maupun internasional.
4.
Penanganan
Penyandang - Melakukan berbagai diklat ketrampilan kepada PMKS,
Masalah Kesejahteraan Sosial
agar produktif dan dihargai oleh orang lain.
(PMKS) mantap.
- Membangun panti sosial yang berstandart
- Memberikan fasilitasi yang layak kepada para PMKS.
5.
Generasi
Muda
berkualitas, - Melakukan pembinaan dan diklat ketrampilan melalui
bermartabat, berdaya saing dan
BLK bagi generasi muda yang kurang produktif.
produktif.
- Memberikan fasilitas kepada generasi muda untuk
mengembangkan ekonomi kreatif
- Melakukan penguatan kelembagaan bagi semua
kelompok generasi muda.
- Meningkatkan peran generasi muda dalam pelestarian
seni dan budaya maupun lingkungan
6.
Menurunkan Tingkat
Pengangguran Terbuka
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
60
k.
NO
Keuangan
KONDISI YANG DI INGINKAN
1.
Kontribusi PAD signifikan dalam - Melakukan Intensifikasi dan ekstensifikasi sumberpembiayaan pembangunan.
sumber PAD, dengan dukungan data potensi berbasis GIS
- Memberikan Insentif dan disinsentif bagi para wajib
retribusi/pajak
- Melakukan penagihan secara optimal kepada semua
objek retribusi.
- Membentuk satu SKPD dengan perangkatnya sampai ke
tingkat Kecamatan.
2.
Nilai Asset dapat terukur dengan - Melakukan penataan administrasi asset melalui TI
baik dan terpelihara
- Melakukan Apprasial Asset secara berkala, sesuai
ketentuan yang berlaku
- Melakukan pengawasan, monitoring dan evaluasi
terhadap penggunaan asset
3.
Meningkatnya
ekonomi
dan
perkapita
l.
NO
Adanya Perda. RTRW Kabupaten - Melakukan pembahasan tentang pola ruang dan struktur
dan Kecamatan
ruang sesuai potensi yang ada dengan berbagai pihak,
sebelum ditetapkan menjadi Perda RTRW.
2.
3.
Terciptanya lingkungan
sehat dan bersih
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
61
4.
2.
Berkembangnya
industri - Melakukan pembinaan dan diklat kepada SDM pengrajin
kerajinan dan rumah tangga,
dan industry rumah tangga.
untuk memenuhi kebutuhan - Memberikan fasilitasi design kepada pengrajin
pariwisata
- Memberikan fasiliatasi pasar melalui Dekranasda
- Mengembangkan industry makanan dan minuman ringan
- Mengembangkan industry pakan ternak dan ikan yang
ramah lingkungan
n.
NO
Perhubungan
KONDISI YANG DI INGINKAN
Aksessibilita transportasi ke dan dari - Menyelesaikan pembangunan ruas jalan Tele Inner
Kabupaten Samosir dan ke seluruh
Ring Road Samosir dan Outer Ring Road Danau Toba.
destinasi wisata, sentra produksi - Mendorong kelancaran jalur penyeberangan ferry
dan permukiman lancer
(Tomok-Ajibata,
Simanindo-Tigaras,
NainggolanMuara)
- Memelihara dan mengembangkan terusan tano
ponggol dengan penyediaan kapal keruk
- Mengembangkan moda transportasi darat dan danau
- Menata jaringan transportasi darat dan danau bekerja
sama dengan semua pihak.
- Melengkapi rambu dan marka jalan sesuai kebutuhan.
- Membangun jembatan timbang dan Alat Uji
Kenderaan.
2.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
62
3.
o.
Pemerintahan
NO
KONDISI YANG DI INGINKAN
UPAYA YANG AKAN DILAKSANAKAN
1 Kebutuhan regulasi / hukum - Melakukan penyusunan, pembahasan dan penetapan
terpenuhi.
berbagai Peraturan daerah, dalam rangka mendukung
kelancaran
penyelenggaraan
pemerintahan,
pembangunan, pemberdayaan masyarakat, pelestarian
lingkungan dan peluang investasi
- Melakukan pengawasan dan monitoring evaluasi secara
rutin dan berkala
2.
Tanah ulayat bermanfaat untuk - Menyelesaikan status tanah ulayat untuk dapat
mendukung pembangunan
dikerjasamakan dengan para investor, dengan
memanfaatkan peran bius, tokoh masyarakat dan anak
rantau.
- Menetapkan peraturan daerah dalam pengelolaan
tanah ulayat, atas kesepakatan semua pihak yang
terkait.
3.
Pelayanan
perizinan
dengan baik dan lancar.
4.
Kebutuhan
minimal
pegawai - Melakukan rekruitmen SDM aparatur melalui seleksi
terpenuhi, dengan kualitas yang
terbuka, untuk menjaring SDM yang berkualitas.
memadai
- Melakukan berbagai Diklat dan pendidikan formal
dalam rangka peningkatan kualitas SDM
- Meningkatkan disiplin dan memberikan penghargaan
bagi aparatur yang berprestasi.
5.
6.
Sarana dan
kebutuhan
terpenuhi.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
63
p.
NO
Pembangunan Kapasitas
KONDISI YANG DI INGINKAN
2.
Budaya Marsiadapari (gotong- - Menerbitkan Peraturan Desa secara tegas dan jelas,
royong) semakin nyata ditengahtentang pentingnya budaya marsiadapari.
tengah masyarakat.
- Melakukan bulan bhakti gotong-royong secara rutin di
tiap desa.
3.
Budaya
musyawarah
dan - Melakukan berbagai pertemuan untuk bermusyawarah
demokrasi dengan mendasari
secara demokrasi dalam penyelesaian berbagai masalah.
Dalihan Natolu, berjalan dengan - Mensosialisasikan makna dari Dalihan Natolu kepada
baik.
masyarakat Desa.
- Mensosialisasikan makna dan arti poda na lima dalam
pembangunan dan kemasyarakatan.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
64
B
BA
AB
B
3
3
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
SERTA KERANGKA PENDANAAN
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
65
sedangkan belanja yang dianggarkan merupakan batas tertinggi pengeluaran belanja; (2)
penganggaran pengeluaran harus didukung oleh kepastian penerimaan daerah dalam jumlah
yang cukup dan tidak dibenarkan melaksanakan kegiatan yang belum tersedia atau tidak
mencukupi anggarannya dalam APBD/Perubahan APBD; (3) semua penerimaan dan pengeluaran
daerah dalam tahun anggaran yang bersangkutan harus dimasukkan dalam APBD dan dibukukan
dalam rekening Kas Umum Daerah. Aspek penting dalam penyusunan anggaran adalah
penyelarasan kebijakan (policy), perencanaan (planning) dengan penganggaran (budget) antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah agar tidak tumpang tindih.
Penyusunan APBD pada dasarnya bertujuan untuk menyelaraskan kebijakan ekonomi
makro dan sumber daya yang tersedia melalui pengalokasian sumber daya secara tepat
berdasarkan kebijakan pemerintah untuk mempersiapkan kondisi bagi pelaksanaan pengelolaan
anggaran secara baik.
Perubahan APBD dimungkinkan jika terjadi perkembangan yang tidak sesuai dengan
asumsi kebijakan umum APBD seperti terdapat keadaan yang menyebabkan harus dilakukan
pergeseran anggaran antar unit organisasi, antar kegiatan dan antar jenis belanja serta terjadi
keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun sebelumnya harus digunakan untuk
pembiayaan anggaran tahun berjalan.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
66
DANA PERIMBANGAN
(Rp)
LAIN-LAIN
PENDAPATAN YANG
SAH (Rp)
NO
TAHUN
PENDAPATAN (Rp)
2005
5.967.538.580,00
75.162.356.032,00
29.587.450.000,00
110,717,164,612.00
2006
9.188.196.298,00
223.339.881.340,00
400.000.000,00
232,928,077,638.00
2007
10.700.310.341,00
268.515.941.158,00
11.923.206.840,00
291,139,458,339.00
2008
14.172.977.700,00
305.789.047.844,00
4.838.163.000,00
324,800,188,544.00
2009
22.513.413.377,00
310.180.652.474,00
26.783.963.138,00
359,478,028,989.00
2010
21.046.933.710,00
300.084.861.716,00
50.595.163.921,46
371.726.959.347,46
Berdasarkan tabel 3.1. di atas bahwa dana perimbangan dari tahun ke tahun selalu
memberikan kontribusi terbesar terhadap total pendapatan. Tercatat pada Tahun 2010
memberikan kontribusi terhadap pendapatan sebesar 80,73%. Sementara PAD dan lain-lain
pendapatan daerah yang sah pada tahun yang sama, memberikan sumbangan terhadap
pendapatan dengan persentase yang relatif kecil yaitu sebesar 5,66% untuk PAD dan sebesar
13,61% untuk lain-lain pendapatan yang sah.
1.
Daerah,
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
67
TAHUN
PAD (Rp)
APBD (Rp)
PROPORSI PAD
TERHADAP APBD (%)
2005
5.967.538.580,00
112.093.307.360,44
5,32
2006
9.188.196.298,00
266.774.823.348,00
3,44
2007
10.700.310.341,00
336.847.873.786,00
3,18
2008
14.172.977.700,00
442.834.713.429,58
3,20
2009
22.513.413.377,00
430.675.562.677,47
5,23
2010
21.046.933.710,00
410.870.768.521,40
5,12
PAD sebagai salah satu komponen pendapatan Kabupaten Samosir sejak Tahun 2005
sampai dengan Tahun 2010 memberikan kontribusi terhadap APBD dengan besaran persentase
peningkatan yang fluktuatif. Pajak sebagai salah satu unsur Pendapatan Asli Daerah sejak Tahun
2005 - 2010 telah memberikan kontribusi dengan pertumbuhan yang positif, namun belum
konstan. Selama kurun waktu lima tahun terakhir rata-rata peningkatan kontribusi pajak
terhadap PAD adalah sebesar 10,92%. Kontribusi pajak terhadap PAD Kabupaten Samosir Tahun
2005-2010 dapat dilihat pada tabel 3.3. berikut ini.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
68
Tabel 3.3
Kontribusi Pajak Terhadap PAD Kabupaten Samosir Tahun 2005 2010
KENAIKAN
PAD (%)
KONTRIBUSI PAJAK
TERHADAP PAD (%)
5.967.538.580,00
11,05
853.332.558
9.188.196.298,00
53,97
9,29
2007
777.400.000,00
10.700.310.341,00
16,46
7,27
2008
1.161.100.000,00
14.172.977.700,00
32,45
8,19
2009
3.462.118.305,00
22.513.413.377,00
58,85
15,38
6.
2010
3.018.072.918,00
21.046.933.710,00
(6,51)
14,34
NO
TAHUN
PAJAK (Rp)
2005
659.359.380
2006
PAD (Rp)
Unsur PAD lainnya yang menggambarkan tingkat kemampuan daerah dapat dicermati dari
besarnya lain-lain pendapatan asli daerah yang sah dan merupakan penerimaan daerah yang
tidak termasuk dalam jenis pajak daerah, retribusi daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah
yang dipisahkan. Berdasarkan obyek pendapatan, lain-lain PAD yang sah dimaksud meliputi (a)
hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan, (b) jasa giro, (c) pendapatan bunga, (d)
penerimaan atas tuntutan ganti kerugian daerah, (e) penerimaan komisi, potongan ataupun
bentuk lain sebagai akibat dari penjualan dan/atau pengadaan barang dan/atau jasa oleh daerah,
(f) penerimaan keuntungan dari selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, (g)
pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, (h) pendapatan denda pajak, (i)
pendapatan denda retribusi, (j) pendapatan hasil eksekusi atas jaminan, (k) pendapatan dari
pengembalian, (l) fasilitas sosial dan fasilitas umum dan (m) pendapatan dari penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan. Untuk mengetahui besarnya kontribusi lain-lain PAD yang sah
terhadap total pendapatan dari tahun 2005 - 2010 dapat dilihat pada tabel 3.4. berikut ini.
Tabel 3.4
Kontribusi Lain-Lain PAD yang Sah Terhadap PAD Kabupaten Samosir Tahun 2005 2010
LAIN-LAIN PAD YANG
SAH (Rp)
NO
TAHUN
2005
29.587.450.000,00
5.967.538.580,00
495.81
2006
400.000.000,00
9.188.196.298,00
4.35
2007
11.923.206.840,00
10.700.310.341,00
111.43
2008
4.838.163.000,00
2009
26.783.963.138,00
14.172.977.700,00
22.513.413.377,00
34.14
118.97
2010
12.817.246.792,00
21.046.933.710,00
60,90
PAD (Rp)
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
69
2.
Dana Perimbangan
Selain kontribusi dana perimbangan terhadap total pendapatan cukup besar, proporsi
dana perimbangan terhadap APBD Kabupaten Samosir juga sangat dominan yaitu antara kisaran
67,05% - 83,72%. Hal ini menunjukkan besarnya ketergantungan APBD Kabupaten Samosir
terhadap dana perimbangan, yang berarti pula masih rendahnya kemandirian dan kemampuan
daerah dalam mengelola potensi yang dimiliki. Proporsi dana perimbangan dari Tahun 2005
2010 dapat dilihat pada tabel 3.5. berikut ini.
Tabel 3.5
Jumlah Dana Perimbangan dan Proporsinya terhadap APBD Kabupaten Samosir
Tahun 2005 2010
DANA PERIMBANGAN
(Rp)
APBD (Rp)
NO
TAHUN
2005
75.162.356.032,00
112.093.307.360,44
67.05
2006
223.339.881.340,00
266.774.823.348,00
83.72
2007
268.515.941.158,00
336.847.873.786,00
79.71
2008
305.789.047.844,00
442.834.713.429,58
69.05
2009
310.180.652.474,00
430.675.562.677,47
72.02
2010
300.084.861.716,00
410.870.768.521,40
73,04
3.
(c) dana bagi hasil pajak dari Provinsi, (d) dana penyesuaian dan otonomi khusus, dan (e) bantuan
keuangan dari Provinsi. Proporsi lain-lain pendapatan daerah yang sah dari Tahun 2005 - 2010
dapat dilihat pada tabel 3.6. berikut ini.
Tabel 3.6
Jumlah Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah dan Proporsinya terhadap APBD
Kabupaten Samosir Tahun 2005 2010
LAIN-LAIN PENDAPATAN
YANG SAH (Rp)
APBD (Rp)
NO
TAHUN
2005
29.587.450.000,00
112.093.307.360,44
26.40
2006
400.000.000,00
266.774.823.348,00
0.15
2007
11.923.206.840,00
336.847.873.786,00
3.54
2008
4.838.163.000,00
442.834.713.429,58
1.09
2009
26.783.963.138,00
430.675.562.677,47
6.22
2010
50.595.163.921,46
410.870.768.521,40
12,31
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
70
Berdasarkan data pada tabel di atas menunjukkan bahwa lain-lain pendapatan daerah
yang sah dari Tahun 2005-2010 menunjukkan jumlah besaran yang tidak sama dan cenderung
mengalami penurunan yang fluktuatif seperti pada Tahun 2006 dengan penurunan yang sangat
drastis. Selama 6 tahun terakhir, lain-lain pendapatan daerah yang sah dengan jumlah nominal
paling besar adalah pada Tahun 2005 dengan nilai proporsi terhadap APBD sebesar 26,40%.
penanggulangan
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
71
c.
Tolok ukur dan target kinerja. Belanja daerah pada setiap kegiatan disertai tolok ukur dan
target pada setiap indikator kinerja yang meliputi masukan, keluaran dan hasil sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi.
d.
e.
Transparan
dan
akuntabel.
Setiap
pengeluaran
belanja
dipublikasikan
dan
Belanja Tidak Langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung
dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Belanja tidak langsung meliputi:
a. Belanja pegawai dalam bentuk gaji dan tunjangan, tambahan penghasilan pegawai,
penerimaan lainnya untuk pimpinan dan Anggota DPRD serta Kepala Daerah/Wakil Kepala
Daerah dan biaya pemungutan pajak daerah.
b. Belanja bunga digunakan untuk pembayaran bunga atas pinjaman pemerintah daerah
kepada pihak lainnya.
c. Belanja subsidi digunakan untuk menganggarkan bantuan biaya produksi kepada
perusahaan/lembaga tertentu agar harga jual produksi/jasa yang dihasilkan dapat
terjangkau oleh masyarakat banyak.
d. Belanja hibah yaitu pemberian hibah untuk penyelenggaraan program dan kegiatan yang
bersifat cross cutting issue.
e. Bantuan Sosial yaitu bantuan sosial organisasi kemasyarakatan antara lain bantuan
keagamaan, pendidikan, kemasyarakatan, pengadaan pangan dan bantuan partai politik.
f. Belanja Bagi Hasil meliputi belanja bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah kepada
Desa/Kelurahan.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
72
Belanja Langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait langsung dengan program
dan kegiatan. Belanja langsung meliputi:
a. Belanja Pegawai dipergunakan untuk pengeluaran honorarium PNS, honorarium non PNS
dan uang lembur.
b. Belanja Barang dan Jasa dipergunakan untuk pengeluaran bahan habis pakai, bahan
material, jasa kantor, premi asuransi, perawatan kendaraan bermotor, cetak dan
penggandaan, sewa alat berat, sewa perlengkapan, sewa perlengkapan dan alat kantor,
makanan dan minuman, pakaian dinas dan atributnya, pakaian kerja, pakaian khusus,
perjalanan dinas, bea siswa pendidikan PNS, kursus, pelatihan, sosialisasi dan bimbingan
teknis, perjalanan pindah tugas dan lain sebagainya.
c. Belanja Modal dipergunakan untuk pengeluaran pengadaan tanah, alat-alat berat, alatalat angkutan darat bermotor, alat-alat angkutan darat tidak bermotor, alat- alat
angkutan di air bermotor, alat-alat angkutan di air tidak bermotor, alat-alat bengkel, alatalat pengolahan pertanian dan peternakan, peralatan kantor, perlengkapan kantor,
komputer dan lain-lain.
Gambaran umum struktur belanja daerah Kabupaten Samosir dari Tahun 2005 2010
dapat dilihat seperti pada tabel 3.7. dan 3.8. berikut ini.
Tabel 3.7
Struktur Belanja Kabupaten Samosir Tahun 2005 2006
BELANJA APARATUR (Rp)
APBD (Rp)
NO
TAHUN
2005
31.276.773.243,00
80.816.534.117,44
112.093.307.360,44
2006
73.532.021.741,00
193.242.801.607,00
266.774.823.348,00
Tabel 3.8
Struktur Belanja Kabupaten Samosir Tahun 2007 2010
BELANJA TIDAK LANGSUNG
(Rp)
NO
TAHUN
APBD (Rp)
2007
129.249.036.291,00
207.598.837.495,00
336.847.873.786,00
2008
164.235.505.040,58
278.599.208.389,00
442.834.713.429,58
2009
206.685.610.700,47
223.989.951.977,00
430.675.562.677,47
2010
201.827.362.753,40
209.043.405.768,00
410.870.768.521,40
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
73
Pada tabel di atas terlihat bahwa proporsi belanja aparatur Tahun 2005 2006 lebih kecil
dibandingkan dengan belanja pelayanan publik. Demikian pula Tahun 2007 2010 proporsi
belanja langsung lebih besar daripada belanja tidak langsung. Proporsi belanja pegawai terhadap
total belanja dari tahun ketahun mengalami peningkatan, hal ini karena seiring dengan
bertambahnya jumlah pegawai, bertambahnya jumlah pengisian jabatan dan kenaikan gaji yang
tidak diimbangi dengan peningkatan Dana Alokasi Umum (DAU). Informasi utuh tentang proporsi
belanja pegawai terhadap total belanja dapat dilihat pada tabel 3.9. berikut ini.
Tabel 3.9
Proporsi Belanja Pegawai Kabupaten Samosir Tahun 2005 2010
NO
TAHUN
2005
31.276.773.243
112.093.307.360,44
27,90
2006
73.532.021.741
266.774.823.348,00
27,56
2007
108.906.867.229,00
336.847.873.786,00
32.33
2008
129.743.559.364,00
442.834.713.429,58
29.30
2009
148.557.918.550,47
430.675.562.677,47
34.49
2010
172.836.483.711,00
410.870.768.521,40
42,07
74
TAHUN
PEMBIAYAAN (Rp)
APBD (Rp)
PERSENTASE PEMBIAYAAN
TERHADAP APBD (%)
2005
1.200.329.257,10
112.093.307.360,44
1,07
2006
33.846.745.710
266.774.823.348,00
12,68
2007
45.708.415.447,00
336.847.873.786,00
13.57
2008
118.034.524.885,58
442.834.713.429,58
26.65
2009
71.197.533.688,47
430.675.562.677,47
16.53
2010
71.761.791.648,00
410.870.768.521,40
17,47
Berdasarkan data pada tabel 3.10. di atas terlihat bahwa sejak Tahun 2005-2008
persentase pembiayaan terus mengalami peningkatan hingga menembus angka 26,65% pada
Tahun 2008. Kondisi pada Tahun 2010 adalah sebesar 17,47% hal ini menunjukkan adanya
kecenderungan meningkatnya angka defisit yang terjadi dari tahun ke tahun. Dengan demikian,
sejak Tahun 2005 2010 jumlah belanja melebihi jumlah pendapatan. Oleh karena itu, agar besar
pembiayaan nilainya semakin kecil tanpa mengurangi jumlah belanja maka daerah harus mampu
meningkatkan pendapatan. Sebuah catatan yang perlu memperoleh perhatian terkait dengan
pembiayaan adalah besarnya dominasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) yang digunakan
untuk menutupi defisit. Kondisi tersebut dapat diartikan bahwa pemerintah daerah telah berhasil
dalam melakukan efisiensi pengelolaan anggaran. Namun sebaliknya dapat pula bermakna
pemerintah daerah belum optimal dalam mengelola/menyerap anggaran.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
75
KONTRIBUSI PAJAK
DAERAH TERHADAP PAD
(%)
NO
TAHUN
2011
22.000.000.000
3.500.000.000
6,04
2012
23.000.000.000
4.700.000.000
6,56
2013
24.000.000.000
5.800.000.000
7,05
2014
25.000.000.000
7.000.000.000
7,57
2015
26.000.000.000
8.000.000.000
8,05
Tabel 3.12
Prediksi Dana Transfer ke Kabupaten Samosir Tahun 2011 2015
NO
TAHUN
KENAIKAN DAK ( %)
2010
18,7 M
243,04 M
38,9 M
2011
10,00
15,00
10,00
2012
12,00
15,00
12,00
2013
12,00
15,00
12,00
2014
12,00
15,00
12,00
2015
12,00
15,00
12,00
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
76
B
BA
AB
B
4
4
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
4.1. Kerangka Pikir
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, dalam
Pasal 40 menyatakan bahwa, dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) antara lain mencakup analisis isu-isu strategis. Dalam upaya menganalisis isuisu strategis digunakan metode analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman atau lebih
dikenal dengan metode analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats).
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan
strategi berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang
(Opportunities) dan secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan
ancaman (Threats). Jadi analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang dan
ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan. Isu-isu strategis muncul sebagai hasil
analisa dari pertemuan antara faktor eksternal dan internal.
Berdasarkan hasil analisis SWOT, terdapat empat bentuk interaksi yang merupakan
alternatif strategi sebagai berikut:
a. S-O : Penggunaan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus
diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif
(growth oriented strategy).
b. S-T
77
2. Ekonomi
a. Pertumbuhan ekonomi yang masih minim menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan
masyarakat masih rendah.
b. Lambatnya transformasi distribusi PDRB dari sektor primer ke sektor sekunder,
menunjukkan tingginya ketergantungan ekonomi daerah pada sektor pertanian yang
membuktikan belum berperannya sektor jasa dan pariwisata.
c. Kurangnya penanganan konservasi hutan, tanah dan air akan mengakibatkan tingginya
resiko bencana, tinggi erosi sedimen tanah dan kurangnya kesuburan tanah.
d. Tingginya pemakaian pupuk kimia, pestisida dan perubahan fungsi lahan, akan
berdampak pada penurunan produksi dan berkurangnya daya saing produksi serta
kerusakan sturuktur tanah.
e. Belum berkembangnya industri kerajinan dalam pemanfaatan potensi lokal berdampak
pada lambatnya peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
78
j.
dan
proses
Hasil-hasil riset yang telah dilakukan oleh berbagai lembaga penelitian dan lembaga
pendidikan tinggi belum dimanfaatkan secara nyata dalam proses pelaksanaan
pembangunan dalam peningkatan ekonomi masyarakat.
79
j.
Belum memadainya sarana dan prasarana perkantoran yang berstandar mulai dari
tingkat Kabupaten, Kecamatan dan Desa.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
80
Kelemahan (Weaknesses)
a. Luasnya lahan ulayat dan kawasan hutan lindung akan menghambat minat investor.
b. Belum terpenuhi kebutuhan minimal SDM Aparatur baik secara kuantitas maupun
kualitas.
c. Pola penataan ruang belum sesuai dengan kondisi dan kebutuhan riel dilapangan.
d. Belum terpenuhinya kebutuhan air baku untuk pertanian dan air minum.
e. Masih kurangnya pemahaman masyarakat tentang pelestarian lingkungan.
f. Tingkat produktivitas masyarakat masih minim.
g. Topografi yang dominan miring sampai terjal menjadi faktor kesulitan dalam
pelaksanaan dan pembiayaan pembangunan.
h. Terbatasnya anggaran untuk pembangunan.
3.
Peluang (Opportunities)
a. Kawasan Danau Toba telah ditetapkan sebagai salah satu Kawasan Strategis Nasional di
Indonesia sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008, tentang RTRW Nasional,
akan menjamin pelestarian Kawasan Danau Toba yang berdampak positif terhadap
peningkatan taraf hidup masyarakat.
b. Danau Toba sebagai Haritage Word (Harta Warisan Dunia).
c. Kabupaten Samosir sebagai salah satu Kawasan Agropolitan Dataran Tinggi Bukit Barisan
di Provinsi Sumatera Utara.
d. Kawasan Danau Toba telah ditetapkan sebagai tujuan Wisata Nasional sesuai dengan
Permenbudpar, Nomor 03/UM.001/MKP/2008 tentang Penetapan Pawisata Unggulan.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
81
Ancaman (Threats)
a. Pengaruh budaya asing cendrung berdampak negatif terhadap perilaku dan moral
masyarakat.
b. Pengaruh globalisasi cendrung berdampak negatif akibat ketidaksiapan SDM.
c. Tingginya intervensi anak rantau terhadap kepemilikan dan pemanfaatan lahan.
d. Kabupaten Samosir berada di wilayah Patahan Sesar Semangko Sumatera.
Ruang Wilayah Nasional dan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor
03/UM.001/NKP/2008, tentang penetapan pariwisata unggulan, maka Danau Toba yang
mengelilingi Kabupaten Samosir sebagai destinasi wisata unggulan Nasional dan sebagai
kawasan strategis Nasional di bidang konservasi lingkungan akan mewujudkan Kabupaten
Samosir sebagai surga bagi wisatawan;
3. Potensi batuan vulkanik toba hasil letusan gunung berapi tertua dan terbesar di dunia akan
dikelola dan di manfaatkan sebagai industri kerajinan souvenir bagi para wisatawan dalam
meningkatkan perekonomian masyarakat;
4. Seni dan Budaya batak harus dipelihara dan dikembangkan sebagai paket wisata dalam
menyambut para wisatawan pada setiap destinasi yang menambah lamanya para wisatawan
untuk tinggal di Kabupaten Samosir dalam meningkatkan perekonomian masyarakat;
5. Penataan zonasi perikanan di perairan Danau Toba dan danau kecil lainnya dapat di
unggulan Kabupaten Samosir yang dikenal dengan produksi komoditi unggulan dataran
tinggi;
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
82
7. Penataan kawasan gunung Pusuk Buhit menjadi tujuan wisata terpadu (seni, budaya, rohani
dan rekreasi) yang berbasis lingkungan akan memberikan daya ungkit terhadap kunjungan
wisata melalui kerjasama yang sinergis dengan anak rantau maupun stakeholders lainnya;
8. Penataan tanah ulayat dan pemanfaatan hutan lindung sesuai regulasi daerah akan
pengembangan pendidikan akan melahirkan generasi muda yang berdaya saing dan mampu
untuk mengelola dan melanjutkan pembangunan serta akan siap menerima pengaruh
globalisasi;
12. Melalui pola recruitment SDM aparatur yang baik dan pengembangan kompetensi SDM
Investor, pemanfaatan air Danua Toba menjadi sumber energi sekaligus untuk memenuhi
kebutuhan air baku bagi masyarakat melalui konsep clean environment akan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat;
14. Faktor kesulitan dalam pelaksanaan dan pembiayaan pembangunan serta dalam pelestarian
Danau Toba akan dapat teratasi melalui kerjasama regional Kabupaten se-kawasan Danau
Toba, Pemerintah Atasan, para investor serta anak rantau;
15. Melalui pembangunan karakter (capacity building) dengan menerapkan falsafah dalihan na
tolu paopat sial-sial, bekerjasama dengan tokoh agama dan tokoh adat akan melahirkan
generasi yang resisten terhadap degradasi moral;
16. Komunikasi dan koordinasi yang baik dengan masyarakat dan anak rantau dalam penetapan
(bumi terawat, air kehidupan) dapat mengurangi dampak bencana alam dan pencemaran.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
83
B
BA
AB
B
5
5
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
Menyikapi perubahan dan perkembangan yang terjadi secara global, seperti reformasi
birokrasi dan tata kelola pemerintahan, baik pada tingkat pusat maupun daerah serta dalam
rangka pelaksanaan otonomi daerah, maka pemerintah Kabupaten Samosir harus mampu secara
berkualitas, efisien dan efektif serta transparan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan. Untuk memberikan gambaran serta wajah masa depan yang diidam-idamkan,
yang akan menentukan arah masa depan yang realistik dan terukur dan menjadi tujuan utama
yang diharapkan oleh seluruh stakeholders pembangunan Kabupaten Samosir, maka dirumuskan
visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Samosir.
Visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode
RPJMD Kabupaten Samosir. Dalam menyusun visi Kabupaten Samosir mempertimbangkan
beberapa hal, antara lain (1) visi harus jelas dan konkrit, (2) visi merupakan kalimat yang
sederhana, mudah diingat dan dikomunikasikan, (3) visi harus fokus dan terarah, (4) visi dapat
menghasilkan daya ungkit, (5) visi Kabupaten Samosir harus menjadi visi bersama seluruh pelaku
pembangunan daerah, (6) visi memberikan arah yang benar serta peluang dan kesempatan bagi
kemajuan Kabupaten Samosir.
Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan visi. Suatu misi perlu mengandung beberapa hal antara lain (1) fokus kepada satu
tujuan/makna utama dari keberadaan organisasi. Dalam hal ini keberadaan Kabupaten Samosir,
(2) spesifik pada kompetensi organisasi, mencerminkan alasan mengapa organisasi Pemerintah
Kabupaten Samosir berdiri, (3) sederhana dan mudah diingat, (4) mencerminkan keyakinan dan
nilai organisasi serta (5) memberikan makna mulia pada setiap aparatur pemerintahan di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Samosir, sehingga mampu menyatukan setiap aparatur
pemerintahan dan membangun komitmen bersama.
5.1. V i s i
Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana Kabupaten Samosir diwujudnyatakan agar
dapat eksis, antisipatif dan inovatif dalam menghadapi era globalisasi. Pernyataan visi ini
merupakan suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang ingin dicapai
oleh Pemerintah Kabupaten Samosir berdasarkan nilai-nilai luhur yang dimiliki.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
84
Selanjutnya dengan tetap mendukung visi pembangunan jangka menengah Nasional, yaitu:
Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur dan visi pembangunan jangka menengah
provinsi Sumatera Utara, yaitu Sumatera Utara yang maju dan sejahtera dalam harmoni
keberagaman, maka dengan merujuk visi Nasional dan provinsi Sumatera Utara serta
berdasarkan kondisi, letak geografis, potensi destinasi dan keindahan alam serta kekayaan
budaya yang dimiliki, yang didukung dengan falsafah hidup dalihan na tolu sangat potensial di
kembangkan menjadi kabupaten pariwisata. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan
sebagaimana di uraikan dalam bab terdahulu, maka ditetapkan visi Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kabupaten Samosir Tahun 2011-2015 yaitu Samosir Menjadi Daerah Tujuan
Wisata Lingkungan yang Inovatif 2015. Visi tersebut mengandung makna sebagai berikut :
1. Wisata lingkungan mempunyai makna bahwa pariwisata yang mempertimbangkan dampak
sosial ekonomi dan lingkungan di masa kini dan masa mendatang dengan memperhatikan
kebutuhan pengunjung (wisatawan), industri pariwisata, lingkungan sekitar dan masyarakat
tuan rumah (lokal). Arah pengembangan destinasi pariwisata lingkungan adalah pariwisata
berkelanjutan yaitu upaya terpadu dan terorganisasi untuk mengembangkan kualitas hidup
melalui pengaturan, penyediaan pengembangan, pemanfaatan dan pemeliharaan sumber
daya alam dan budaya secara ekologis sekaligus layak secara ekonomi juga adil secara etika
dan sosial terhadap masyarakat. Potensi wisata alam dan budaya Kabupaten Samosir akan
lestari dengan kegiatan konservasi lingkungan, sebagai asal muasal bagi semua ethis Batak di
dunia yang merupakan wilayah hasil letusan vulkanik tertua dan terbesar di dunia, kaya akan
seni dan budaya, situs/artepak sejarah, panorama yang indah dan iklim yang sejuk
merupakan potensi yang sangat besar untuk menjadi tujuan wisata primadona. Hal ini sangat
memungkinkan karena Kabupaten Samosir memiliki daya tarik pariwisata yang luar biasa
seperti potensi dalam kegiatan olahraga tantangan di darat (sepeda gunung, panjat tebing,
paralayang/gantole, motor cross, rally mobil, cross country, berkuda, berburu, layangan,
ecowisata, agrowisata dll) maupun di danau/bahari (selancar air, jet sky, dayung, menyelam,
berenang, memancing, polo air, volly pantai, sky air dll) seraya menikmati berbagai pagelaran
seni dan budaya.
2. Inovatif mengandung makna bahwa Kabupaten Samosir akan berkreasi, mau dan dapat
mengadakan pembaharuan sesuai tantangan, untuk menggali dan memperkenalkan hal-hal
yang baru akan seni, budaya dan situs/artepak sejarah etnis Batak maupun kawasan wisata
rekreasi yang berbasis lingkungan.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
85
5.2. M i s i
Dalam rangka mewujudkan visi dimaksud, maka ditetapkan misi pembangunan Kabupaten
Samosir Tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut :
1.
Memantapkan Good Governance dengan dukungan SDM yang berkualitas serta prasarana
dan sarana yang memadai dan berstandart;
2.
3.
Meningkatkan infrastruktur dan konservasi alam yang handal berdasarkan tata ruang yang
mantap untuk mendukung industri pariwisata berbasis lingkungan dan budaya;
4.
5.
Pengembangan
perekonomian
masyarakat
difokuskan
dalam
membangun
keterkaitan sistem, produksi, distribusi dan pelayanan yang bertumpu pada sektor pertanian,
pariwisata, agro industri, industri kerajinan dan rumah tangga, jasa, perdagangan serta sektor
unggulan lainnya, sesuai potensi yang dimiliki, melalui pengelolaan sumber daya alam yang
berkelanjutan dan terkendali.
Misi-3 : Meningkatkan infrastruktur dan konservasi alam yang handal berdasarkan tata
ruang yang mantap untuk mendukung industri pariwisata berbasis lingkungan dan budaya. Misi
ini berorientasi pada pembangunan infrastruktur yang mantap dan handal dengan konservasi
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
86
situs, hutan, lahan dan air untuk mewujudkan pengembangan wisata budaya, ekowisata maupun
agrowisata, berdasarkan konsep Rencana Tata Ruang Wilayah yang mantap. Dengan demikian
pertumbuhan perekonomian Kabupaten Samosir dimasa depan akan tumbuh dan berkembang
melalui peningkatan kontribusi sektor pariwisata. Pengembangan pariwisata sebagai sektor
andalan harus merupakan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) dan
pembangunan dilaksanakan dengan prinsip sustainable development.
Misi-4 : Meningkatkan kondusifitas daerah dengan mendorong pelaksanaan demokrasi
dan penegakan hukum. Misi ini berorientasi kepada pengembangan kapasitas masyarakat
melalui pembinaan, pendampingan melekat, penguatan kelembagaan, fasilitasi, diklat
ketrampilan, penerbitan berbagai regulasi, penegakan hukum yang berkeadilan, penerapan PAM
Swakarsa dan kegaiatan lainnya. Dalam meningkatkan kondisifitas akan dilaksanakan bersinergi
dengan pihak keagamaan, tokoh adat, bius, aparat keamanan dan perguruan tinggi. Dengan
demikian masyarakat dan wisatawan akan terlindungi dan merasa aman dalam melakukan segala
aktifitasnya.
Misi-5 : Mengembangkan jejaring yang sinergis kepada semua pihak. Misi ini berorientasi
pada pengembangan kerjasama yang lebih sinergi dengan kabupaten se-kawasan Danau Toba,
pemerintah atasan, pengusaha dalam maupun luar negeri dan seluruh Stakeholder
pembangunan dengan prinsip saling menguntungkan (mutualisme).
Kabupaten Samosir mempunyai bentang alam pegunungan bukit barisan dan dikelilingi oleh
Danau Toba yang memiliki keindahan dan panorama alam yang tiada taranya serta di dukung
oleh kesejukan iklimnya, merupakan surga bagi para wisatawan. Kondisi wilayah Kabupaten
Samosir sebahagian besar tanahnya subur, memiliki keaneka-ragaman hayati, yang jika
dikelola dan dimanfaatkan secara arif dan bijaksana berpotensi besar untuk meningkatkan
kemakmuran rakyat;
2.
Sebagai salah satu kabupaten di kawasan wisata Danau Toba dan berada ditengah-tengah
Danau Toba, berpotensi sebagai pusat pariwisata di Kawasan Danau Toba dan Sumatera
Utara serta sangat ideal dijadikan sebagai salah satu icon pariwisata di Indonesia;
3.
Penduduk Kabupaten Samosir yang jumlahnya relatif besar dan homogen secara kesukuan
serta menganut sistem kekerabatan (extended family) Dalihan Natolu dengan karakteristik
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
87
yang umumnya pemberani, berwatak keras dan memiliki kesetiakawanan yang tinggi dapat
diarahkan menjadi sumber daya potensial dan dalam percepatan pembangunan daerah;
4.
Dengan wilayah yang terletak di dataran tinggi dan memiliki Danau Toba yang luas akan
menjadi modal dasar dalam pengembangan berbagai komoditi unggulan pertanian dan
perikanan tawar serta akan sangat baik untuk dikembangkan dalam peternakan unggas,
ternak kecil dan ternak besar dengan menerapkan sistim agribisnis yang profesional;
5.
Kabupaten Samosir memiliki produk-produk UKM unggulan dibidang seni dan budaya kreatif
yang sudah dikenal masyarakat sejak dulu kala, seperti ulos, kerajinan aksesoris, seni ukir,
alat-alat musik tradisional, anyam-anyaman dan pahat batu dengan menggunakan bahan
batu vulkanik tufa toba yang merupakan batu vulkanik tertua dari letusan gunung berapi
terbesar di dunia;
6.
Kabupaten Samosir memiliki Arboretum dan Kebun Raya Samosir dengan ciri kebun
persahabatan antar bangsa dan merupakan Kebun Raya yang pertama di Provinsi Sumatera
Utara merupakan salah satu kawasan konservasi alam yang memiliki daya tarik bagi para
wisatawan;
7.
Masyarakat Samosir yang memiliki falsafah anakonhi do hamoraon di ahu artinya bahwa
kebutuhan pendidikan bagi anak-anaknya sangat utama dibandingkan dengan kebutuhan
lainnya, berpotensi untuk melahirkan generasi muda yang unggul dibidangnya dalam
pembangunan Kabupaten Samosir;
8.
Kabupaten Samosir yang memiliki gunung Pusuk Buhit, sebagai kawasan yang dianggap
sakral dan merupakan kawasan asal-muasal bagi semua ethnis Batak se-dunia, akan
mempunyai potensi besar bila dikembangkan dan dikonservasi sebagai destinasi wisata;
9.
Kawasan Danau Toba telah ditetapkan sebagai salah satu Kawasan Strategis Nasional di
Indonesia sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008, tentang Rencana
Tata Ruang Nasional, akan menjamin pelestarian Kawasan Danau Toba, sebagai kawasan
pariwisata lingkungan.
88
pembangunan Kabupaten Samosir yang digali dari filosofi luhur nenek moyang ethnis Batak,
yaitu:
Argado bona ni pinasa, mengandung makna tentang arti penting dan nilai sakral tanah
leluhur etnis Batak, sehingga masyarakat Batak, di manapun berada akan selalu cinta kepada
tanah leluhurnya dan Kabupaten Samosir adalah bona ni pinasa bagi semua ethnis Batak sedunia.
Dalihan natolu pa opat sihal-sihal mengandung makna tentang sistem tata kemasyarakatan
ethnis Batak yang telah teruji ketangguhannya dalam memelihara keharmonisan hubungan
internal dan eksternal masyarakat Batak selama berabad-abad. Terdapat 3 (tiga) pemangku
kepentingan internal yaitu Hula-Hula, Dongan Tubu dan Boru, sedang pemangku kepentingan
eksternal (pendatang) disebut Sihalsihal. Secara sederhana sistem ini mengatur bahwa
seseorang harus menghomati hula-hulanya (somba marhula-hula), hati-hati sekaligus penuh
perhatian kepada dongan tubu (manat mardongan tubu), sabar dan penuh pengertian
terhadap boru (elek marboru) dan bersikap ramah dan perduli terhadap kerabat maupun
pendatang (sihalsihal). Sistem ini dapat diterapkan dalam penyelenggaraan Good Governance
dalam nuansa sistem kemasyarakatan adat Batak. Hula-hula dianalogikan sebagai atasan,
dongan tubu dianalogikan sebagai rekan sekerja (kolega), boru dianalogikan sebagai bawahan
dan sihal-sihal adalah mitra kerja pemerintah. Disamping itu dalam sistim demokrasi, filosopi
ini dianggap paling demokratis.
Anakhon hi do hamoraon di ahu, mengandung makna bahwa setiap orang tua selalu
mendahulukan kebutuhan pendidikan yang lebih tinggi terhadap keturunannya dari pada
kebutuhan lainnya.
Mula jadi Nabolon, mengandung makna bahwa semua masyarakat Samosir dimanapun
berada selalu taat dan berpengharapan kepada sang pencipta Tuhan Yang Maha Esa (mula
jadi na Bolon).
Soripada Habonaran, Pansur Hangoluan (Bumi terawat, air kehidupan), merupakan amanat
dari nenek-moyang ethnis Batak, bahwa setiap orang wajib memelihara bumi dengan baik
dan benar agar memperoleh air dan kehidupan yang layak di bumi dan akhirat.
89
Prinsip-prinsip
Demokrasi
Partisipasi
Transparansi
Akuntabilitas
Desentralisasi
Nilai-nilai
Integritas
: Kepribadian
yang
dilandasi
unsur
kejujuran,
keberanian,
: Sikap dan perilaku yang secara bersama-sama pada suatu ruang atau
waktu yang sama menunjukkan tingkah laku secara spontan demi
kepentingan dan tujuan yang sama.
Bekerja Keras dan : Sikap yang menilai kerja keras dan berdoa merupakan kewajiban umat
Berdoa
manusia tanpa harus meninggalkan salah satu diantara keduanya.
(Ora et Labora)
Hemat
Sopan Santun
Keadilan
dengan
fungsi,
peran
dan
tanggung-jawabnya
dan
: Terampil,
handal
dan
bertanggungjawab
dalam
menjalankan
profesinya.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
90
Tanggung jawab
Kemandirian
: Sifat, watak, tindakan yang jelas dan memiliki inisiatif yang disertai
dengan tanggung jawab.
Disiplin
Sinergis
Kesetaraan
: Semua bagian organisasi akan bekerja sesuai dengan fungsi masingmasing dengan tetap memperhatikan pencapaian hasil akhir bagi
organisasi secara keseluruhan.
Inovatif
5.6. Motto
Motto pembangunan Kabupaten Samosir adalah SATAHI SAOLOAN mengandung makna
filosopi dan merupakan landasan untuk menciptakan persatuan dan kesatuan yang identik
dengan azas kebersamaan atau gotong royong, yang memiliki arti sehati, sepikir, sependapat dan
satu gerak langkah dalam mewujudkan pembangunan di Kabupaten Samosir.
aparatur dan masyarakat meliputi 5 (lima) tujuan yang hendak dicapai, yaitu:
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
91
Pelaporan dan evaluasi yang akuntabel (LPJK,LKPJ, ILPPD dan LAKIP) tepat waktu;
Menurunnya SiLPA;
Meningkatnya APM.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
92
Penerapan PHBS.
Pendidikan penjenjangan;
5. Meningkatnya fungsi Rumah Sakit dan Puskesmas untuk menyelesaikan kasus pesakitan,
dengan indikator sasaran :
-
7. Meningkatnya prestasi di bidang olahraga, seni budaya dan Iptek dengan indikator
sasaran :
-
Berkurangnya PMKS.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
93
Pembinaan keagamaan;
Penertiban perizinan;
Rekomendasi BKPRD.
Pengembangan kerjasama.
2. Meningkatnya kerjasama dengan dunia usaha dan anak rantau, dengan indikator sasaran:
-
Investasi.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
94
2.
Agenda pengembangan ekonomi lokal untuk pro-job, pro-poor dan pro-growth dengan
menerapkan prinsip partisipatif
Agenda pengembangan ekonomi lokal untuk pro job, pro poor dan pro growth dengan
menerapkan prinsip partisipatif meliputi 3 (tiga) tujuan yang hendak dicapai, yaitu:
a. Tujuan pertama : Mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis potensi lokal
Untuk mencapai tujuan mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis potensi lokal, maka
sasaran yang ditetapkan adalah :
1. Meningkatnya pekonomian masyarakat, dengan indikator sasaran :
-
Pendapatan perkapita;
Tingkat kemiskinan;
Jumlah wirausaha;
Fasilitasi wirausaha;
Luas areal;
Produksi pangan;
Produksi perikanan;
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
95
Produksi peternakan;
Produksi perkebunan;
Diversifikasi pangan.
Jumlah subsidi/fasilitasi.
3.
Agenda
pemantapan
infrstruktur
dan
pengembangan
konservasi
SDA
untuk
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
96
Irigasi;
Air mikro;
Penataan sungai;
Penataan pantai;
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
97
Konservasi tanah.
Jumlah wisatawan;
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
98
B
BA
AB
B
6
6
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
6.1. Strategi
1.
tata kelola pemerintahan dengan prakarsa dan kreativitas yang baik dari pemerintah daerah
dalam mengelola seluruh potensi yang ada serta memberikan pelayanan prima kepada semua
pihak dengan demikian pemerintahan yang dipercaya masyarakat akan dapat diwujudkan.
Peningkatan pelayanan akan dilaksanakan dengan menerapkan tertib perencanaan, tertib
penganggaran berbasis kinerja, tertib pelaksanaan, tertib pengendalian dan evaluasi, melakukan
intensifikasi dan eksentifikasi sumber-sumber pendapatan secara berkelanjutan serta
memantapkan struktur organisasi yang ada menuju struktur yang ideal dan mantap.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
99
2.
dimaksudkan untuk
meningkatkan
ekstensifikasi pertanian dalam arti luas. Strategi ini dilaksanakan dengan melakukan revitalisasi
petugas pertanian lapangan, pengembangan sekolah-lapang, pengembangan sarana produksi
yang berkualitas, penerapan teknologi, penguatan kelembagaan petani, menerapkan sistim
agribisnis yang mantap dan pengembangan produksi pertanian berbasis lingkungan.
4.
meningkatkan kualitas SDM masyarakat. Strategi ini dilaksanakan dengan meningkatkan kualitas
pendidikan seperti peningkatan APK, APM, umur lama sekolah, kompetensi guru dan sarana
pendukung lainnya serta meningkatkan angka melek huruf dan menurunkan angka buta huruf
serta angka putus sekolah. Peningkatan IPM juga harus diupayakan melalui peningkatan derajat
kesehatan masyarakat seperti meningkatkan angka harapan hidup dan menurunkan AKI, AKB
dan privalensi gizi buruk serta meningkatkan daya beli masyarakat melalui peningkatan
produktivitas penduduk yang didukung ketersediaan SDM aparatur yang kompeten.
5.
potensi destinasi, seni dan budaya yang kreatif dan inovatif serta menjadi tujuan wisata utama
dengan paket wisata yang memiliki nilai jual pasar (marketable), laku (tradeble), menguntungkan
(profitable) serta memiliki daya saing tinggi (high competitiveness) dalam peta produk pariwisata
Indonesia. Inovasi berbasis lingkungan dengan dukungan pengembangan industri kerajinan,
pengembangan kelompok sadar wisata, pengembangan guide, pengembangan sarana dan
prasarana, pengembangan jejaring dan promosi, pengembangan event pegelaran seni dan
budaya, pengembangan event olahraga tantangan, revitalisasi fungsi bius, peran aktif tokoh adat
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
100
dan tokoh agama, penataan lingkungan yang bersih dan asiri akan mengembangkan pariwisata
Kabupaten Samosir berdaya saing tinggi di tingkat regional dan internasional.
6.
sarana dan prasarana yang memadai dalam meningkatkan aktifitas perekonomian Kabupaten
Samosir. Pembangunan infrastruktur diarahkan untuk meningkatkan aksessibilitas ke dan dari
Kabupaten Samosir serta sentra-sentra produksi seperti pertanian, destinasi wisata, permukiman
dan pasar berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten dengan tetap mempedomani
fungsi pelestarian lingkungan. Pembangunan infrastruktur juga diarahkan dalam pengembangan
pendidikan, kesehatan, irigasi, sarana prasarana perhubungan lainnya dan sarana prasarana
pelayanan publik.
struktur
organisasi
pemerintah
daerah.
Melakukan
evaluasi
dan
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
101
pro poor dan pro growth dengan menerapkan prinsip partisipatif yaitu:
a. Peningkatan pemberdayaan masyarakat. Menerapkan konsep pemberdayaan masyarakat
dalam berbagai kegiatan untuk meningkatkan produktivitas masyarakat, tingkat
kesejahteraan, pendapatan perkapita dan menurunkan tingkat kemiskinan dan tingkat
pengagguran.
b. Peningkatan pertumbuhan ekonomi. Melakukan berbagai kebijakan termasuk penuntasan
penataan tanah ulayat, untuk memberikan peluang dan kemudahan kepada dunia usaha
dan berinvestasi di berbagai sektor, khususnya di sektor pariwisata.
c. Penguatan kelembagaan kelompok usaha masyarakat. Memberikan berbagai bantuan
fasilitasi kepada kelompok usaha masyarakat melalui diklat ketampilan, dana stimulan,
bantuan natura, pendampingan, pengembangan koperasi dll)
d. Peningkatan kesetaraan gender. Pengembangan kelompok ekonomi perempuan,
pemberian kesempatan dalam semua aktivitas masyarakat, perlindungan perempuan dan
anak dari tindak kekerasan rumah tangga.
e. Peningkatan kerjasama dan jejaring yang sinergis. Membangun dan mengembangkan
kerjasama dengan berbagai pihak dalam mengembangkan berbagai sektor sesuai potensi
lokal dan kebutuhan.
3.
dalam arti luas dalam mewujudkan ketersediaan pangan, diversifikasi tanaman pangan dan
peningkatan kesejahteraan petani.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
102
a. Pengembangan
industri
kerajinan.
Memberikan
peluang
dan
fasilitasi
dalam
pengembangan industri kerjinan dalam arti luas dan membangun pasar souvenir untuk
mendukung sektor pariwisata.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
103
a. Akses jalan dan jembatan. Memantapkan pembangunan melalui pemeliharaan jalan dan
jembatan pada semua ruas jalan, khususnya jaringan jalan strategis kabupaten.
b. Akses perhubungan dan komunikasi. Membangun dan mengembangkan sarana dan
prasarana perhubungan dan komunikasi yang lancar dan aman.
c. Akses sumber daya air. Melakukan pembangunan dan pengembangan sumber daya air
untuk kebutuhan air baku dengan pelestarian daerah tangkapan airnya.
d. Akses listrik dan energi. Melakukan pemenuhan kebutuhan listrik dan energi.
e. Akses perkantoran. Melakukan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran
sampai ke tingkat desa dalam rangka meningkatkan pelayanan.
f. Akses pendidikan. Melakukan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan
dalam arti luas.
g. Akses kesehatan. Melakukan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana kesehatan
dalam arti luas.
h. Akses lingkungan dan kebersihan. Mengembangkan TPAS, IPAL dan konservasi hutan,
tanah dan air.
i.
104
Lingkungan Yang Inovatif 2015, maka ditetapkan 14 (empat belas) prioritas pembangunan yang
akan diimplementasikan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) setiap tahunnya yaitu :
1.
2.
Pendidikan;
3.
Kesehatan;
4.
5.
Ketahanan Pangan;
6.
Penanggulangan Kemiskinan;
7.
Pengembangan Infrastruktur;
8.
Pelestarian Lingkungan;
9.
Pembangunan Perdesaan;
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
105
B
BA
AB
B
7
7
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM
PEMBANGUNAN DAERAH
Berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang diuraikan pada bab terdahulu, selanjutnya
ditetapkan kebijakan umum dan program pembangunan daerah berdasarkan rumpun fungsi dari
urusan pemerintahan daerah, sesuai dengan yang diamanahkan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 38 Tahun 2007, tentang Pembagian urusan pemerintahan, antar pemerintah,
pemerintahan daerah provinsi dan pemerintahan daerah Kabupaten/Kota, yang akan
dilaksanakan seluruh Satuan
Kabupaten Samosir.
Untuk mencapai tujuan Kabupaten Samosir lima tahun mendatang perlu adanya kebijakan
yang merupakan arah/tindakan yang diambil dan diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten
Samosir. Kebijakan tersebut lebih lanjut di implementasikan melalui berbagai program
pembangunan daerah yang merupakan instrumen kebijakan, yang berisi satu atau lebih kegiatan
yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah untuk mencapai sasaran dan tujuan serta
memperoleh alokasi anggaran atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh SKPD di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Samosir. Sejumlah kebijakan dan program sebagai tindak
lanjut berbagai strategi yang dirumuskan untuk mewujudkan tujuan dan sasaran adalah sebagai
berikut :
7.1.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
106
4. Penataan sumber daya aparatur berbasis kompetensi (the right man on the right
place) akan dilaksanakan melalui analisis rekruitmen, pendidikan dan pelatihan.
5. Peningkatan kapasitas desa akan
terhadap desa, yang dimulai dari lembaga pemerintah dan mitra yang ada di desa.
6. Penataan sistem komunikasi data. Kebijakan penataan sistem komunikasi data
merupakan bagian integral dari kebijakan penataan berbagai jenis basis data. Dengan
kebijakan ini diharapkan adanya upaya standarisasi dan integrasi data.
7. Peningkatan dialog antar daerah.
dilaksanakan
melalui
program
penyempurnaan
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
data
kependudukan.
107
7.2.
Fungsi Pertahanan
Fungsi ini merupakan kewenangan pemerintah pusat.
7.3.
7.4.
Fungsi Ekonomi
1. Penyediaan fasilitas perhubungan. Akses pelayanan transfortasi ke sentra produksi,
daerah permukiman, daerah terpencil dan pengembangan fasilitas ASDP merupakan
salah satu kebijakan dalam mengurangi angka kemiskinan dan pengembangan
ekonomi rakyat. Kebijakan tersebut dilaksanakan melalui program pembangunan
prasarana dan fasilitas perhubungan.
2. Penyediaan fasilitas perdagangan. Sektor perdagangan menduduki peringkat ketiga
dalam memberikan kontribusi terhadap PDRB, yaitu sebesar 9,92%. Hal ini
menunjukkan bahwa sektor perdagangan sangat potensial untuk dikembangkan.
Untuk itu, dibutuhkan kebijakan penyediaan fasilitas perdagangan guna mendukung
aktivitas
perdagangan,
yang
dilaksanakan
melalui
program
pengembangan
infrastruktur perdagangan.
3. Peningkatan investasi. Investasi adalah salah satu jalur hubungan daerah dengan
berbagai pihak. Investasi memiliki arti penting bagi pertumbuhan ekonomi,
penciptaan lapangan kerja, pengembangan sumber daya strategis daerah, serta
implementasi dan transfer keahlian dan teknologi. Dengan demikian investasi dapat
menjadi salah satu solusi dalam memecahkan persoalan kemiskinan dan
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
108
menumbuh kembangkan
investasi, dilaksanakan
dan
dengan pelaksanaan
mengoptimalkan potensi
109
nilai-nilai
tradisional.
Beberapa
hal
yang
mempengaruhi
7.5.
maupun air irigasi. Lahan kritis yang terletak di daerah tangkapan air relatif masih
cukup luas dan sangat dipengaruhi oleh pola tanam serta perilaku masyarakat DAS.
Peningkatan kualitas daerah tangkapan air ini akan dilaksanakan melalui program
rehabilitasi daerah tangkapan air dan program peningkatan partisipasi masyarakat
dalam pengelolaan DAS.
4. Pelestarian alam. Mengendalikan kerusakan tanah, tata air, habitat serta perlindungan
keanekaragaman hayati dengan mengembangkan dan mengelola infrastruktur sumber
daya air untuk mendukung pengelolaan sumber daya air, seperti konservasi dan
pendayagunaan sumber daya air, pengendalian daya rusak air untuk mewujudkan
kemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan. Untuk pemeliharaan kelestarian
alam akan dilaksanakan melalui program perlindungan dan konservasi sumber daya
alam, program kinerja pengelolaan persampahan dan program pengendalian
pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
110
7.6.
7.7.
Fungsi Kesehatan
Peningkatan derajat kesehatan. Kualitas kesehatan masyarakat Kabupaten Samosir dari
tahun ke tahun semakin membaik, hal ini ditunjukkan dengan adanya kecenderungan
kenaikan angka usia harapan hidup. Namun demikian, usia harapan hidup masyarakat
Kabupaten Samosir masih di atas rata-rata usia harapan hidup masyarakat di Provinsi
Sumatera Utara. Untuk mempercepat peningkatan derajat kesehatan maka perlu
program peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan yang mencakup
peningkatan pencegahan dan penanggulangan penyakit, peningkatan kesehatan ibu dan
anak, serta pengembangan manajemen kesehatan dan Sistem Informasi Kesehatan (SIK),
peningkatan kecukupan pangan dan gizi, pengembangan budaya sehat dan program
Keluarga Berencana.
7.8.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
111
budaya dan program pengembangan ekowisata dan jasa lingkungan di kawasankawasan konservasi.
2. Inventarisasi pengetahuan tradisional. Secara garis besar pengetahuan tradisional
merupakan hasil proses kreatif komunal dan sosial antar generasi yang menunjukkan
dan mencerminkan sejarah komunikasi, budaya dan jati diri sosial pada komunitas,
dan sistem nilai pada komunitas.
inovasi berbasis tradisi perlu diawali dengan langkah identifikasi dan inventarisasi
pengetahuan tradisional. Komitmen untuk menyikapi hal tersebut dituangkan dalam
sebuah kebijakan inventarisasi pengetahuan tradisional melalui program identifikasi
pengetahuan tradisional.
3. Pembangunan destinasi. Kabupaten Samosir yang kaya dengan potensi wisata, dalam
pembangunanannya membutuhkan waktu yang cukup panjang, sumber daya manusia
yang memadai dan dana yang cukup besar. Untuk itu, pembangunan kepariwisataan
akan diarahkan kepada pembangunan
7.9.
Fungsi Agama
Peningkatan kesalehan sosial. Kebijakan ini terlahir sebagai bentuk keprihatinan akan
kondisi masyarakat yang belum sepenuhnya menjadikan kesadaran beragama sebagai
titik tolak terciptanya kehidupan yang lebih baik pada tingkat kolektif. Kesadaran
beragama yang mestinya melahirnya kesalehan sosial ternyata mulai kehilangan sukma
dalam implementasinya. Untuk itu, kesadaran beragama harus dimaknai dan didorong
untuk mampu melahirkan kesalehan sosial melalui program perkuatan forum komunikasi
antar umat dan program dukungan aktivitas keagamaan.
112
pendidikan dasar perlu dilakukan. Lebih dari itu, pendidikan sangat menentukan
kemajuan dan kemakmuran bangsa. Untuk itu, perlu adanya program pembinaan
potensi unggul bagi generasi muda dan program peningkatan budaya belajar (life long
learning, minat baca). Upaya percepatan peningkatan mutu pendidikan tidak bisa
dilaksanakan oleh pemerintah semata, tetapi perlu program pelibatan masyarakat
peduli pendidikan, termasuk swasta.
pemeriantah daerah dan masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial, guna memenuhi
kebutuhan dasar setiap warga negara, seperti: rehabilitasi sosial, jaminan sosial,
pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial. Dengan demikian, penanganan masalah
sosial yang selama ini dilakukan perlu ditingkatkan dengan menetapkan kebijakan
peningkatan manajemen masalah sosial. Kebijakan tersebut lebih lanjut akan
dilaksanakan melalui : (a) program pengembangan partisipasi PMKS, (b) program
pengembangan unit rehabilitasi dan (c) program pengembangan unit penanganan PMKS.
Kebijakan umum dan program pembangunan daerah, selanjutnya akan dijabarkan oleh
seluruh SKPD dalam Rencana Strategis SKPD, sesuai dengan fungsi dan urusan yang ditetapkan
dalam Peraturan Menteri
Keuangan Daerah. Kebijakan umum dan program pembangunan daerah yang ditetapkan dalam
RPJMD Kabupaten Samosir Tahun 2011-2015 ini, adalah sebagai berikut :
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
113
Tabel. 7.1
Fungsi, Urusan, Bidang Kewenangan dan Program Pembangunan
No
FUNGSI
1 Pelayanan Umum
P R O G R A M
Wajib Statistik
Wajib Kearsipan
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
114
No
FUNGSI
P R O G R A M
Wajib
Komunikasi dan
Informatika
2 Pertahanan
3 Ketertiban dan
Ketentraman
4 Ekonomi
Wajib Perhubungan
Wajib Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
115
No
FUNGSI
P R O G R A M
Pilihan Pertanian
4.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
116
No
FUNGSI
P R O G R A M
Pilihan Perindustrian
Pilihan Transmigrasi
5 Lingkungan Hidup
Wajib Pertanahan
6 Perumahan dan
Fasilitas Umum
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
117
No
FUNGSI
P R O G R A M
7 Kesehatan
Wajib Kesehatan
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
118
No
FUNGSI
P R O G R A M
Wajib Kebudayaan
Pilihan Pariwisata
9 Agama
Wajib
10 Pendidikan
Wajib Pendidikan
11
Perlindungan
Sosial
Kependudukan dan
Catatan Sipil
Pemberdayaan
Wajib
Perempuan
Wajib
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
119
No
FUNGSI
P R O G R A M
Wajib Sosial
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
120
B
BA
AB
B
8
8
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS
DAN KEBUTUHAN PENDANAAN
120
Tabel. 8.1.
Matriks Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan
KEBUTUHAN PENDANAAN (%)
NO
DIMENSI PEMBANGUNAN
PROGRAM PRIORITAS
URUSAN
2011
2012
2013
2014
2015
2016
(Transisi)
0,45
0,74
0,45
0,74
0,45
0,74
0,45
0,74
0,45
0,73
0,45
0,74
1,50
1,50
1,50
1,50
1,50
1,50
0,07
0,07
0,07
0,07
0,07
0,07
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,08
0,08
0,08
0,08
0,08
0,08
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,29
0,29
0,29
0,29
0,29
0,29
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
3,39
3,44
3,43
3,43
3,43
3,43
1,20
1,20
1,20
1,20
1,20
1,20
1,20
1,20
1,20
1,20
1,20
1,20
0,29
0,29
0,29
0,29
0,29
0,29
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,33
0,33
0,33
0,33
0,33
0,33
0,12
0,12
0,12
0,12
0,12
1,29
1,29
1,29
1,29
1,29
1,29
Wajib
Jumlah
Sekretariat DPRD
Wajib
Wajib
Wajib
121
DIMENSI PEMBANGUNAN
PROGRAM PRIORITAS
URUSAN
2011
2012
2013
2014
2015
2016
(Transisi)
0,32
0,32
0,32
0,32
0,32
0,32
1,61
1,73
1,73
1,73
1,73
1,73
0,26
0,26
0,26
0,26
0,26
0,26
0,97
0,97
0,97
0,97
0,97
0,97
0,18
0,18
0,18
0,18
0,18
0,25
0,25
0,25
0,25
0,25
0,25
0,07
0,07
0,07
0,07
0,07
0,08
0,08
0,08
0,08
0,08
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,08
0,07
0,16
1,52
1,92
1,84
1,91
1,84
2,00
1,12
1,12
1,12
1,12
1,12
1,12
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
0,07
0,07
0,07
0,07
0,07
0,07
1,25
1,25
1,25
1,25
1,25
1,25
0,02
0,02
0,02
0,02
0,02
0,02
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
0,02
0,02
0,02
0,02
0,02
0,10
0,08
0,09
0,09
0,20
0,10
0,16
0,07
0,15
0,18
0,18
0,18
0,18
0,18
0,18
0,18
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
0,24
0,24
0,24
0,24
0,24
0,24
Wajib
Wajib
Jumlah
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Wajib
Jumlah
Kecamatan Pangururan
Wajib
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
122
DIMENSI PEMBANGUNAN
PROGRAM PRIORITAS
URUSAN
2011
2012
2013
2014
2015
2016
(Transisi)
0,10
0,10
0,10
0,10
0,10
0,10
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,15
0,15
0,15
0,15
0,15
0,15
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,11
0,11
0,11
0,11
0,11
0,11
0,13
0,13
0,13
0,13
0,13
0,13
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,18
0,18
0,18
0,18
0,18
0,18
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,10
0,11
0,11
0,10
0,10
0,11
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,08
0,08
0,08
0,08
0,08
0,08
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,09
0,10
0,10
0,09
0,09
0,10
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
Kecamatan Simanindo
Wajib
Wajib
Wajib
Wajib
Wajib
Jumlah
Kecamatan Sianjur Mula-mula
Wajib
Jumlah
Kecamatan Harian
Wajib
Jumlah
Kecamatan Sitio-tio
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
Wajib
123
DIMENSI PEMBANGUNAN
PROGRAM PRIORITAS
URUSAN
2011
2012
2013
2014
2015
2016
(Transisi)
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,07
0,08
0,08
0,07
0,07
0,08
1,82
0,46
0,46
0,46
0,46
0,46
1,82
0,46
0,46
0,46
0,46
0,46
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,27
0,27
0,27
0,27
0,27
0,27
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
0,10
0,10
0,10
0,10
0,10
0,10
0,52
0,52
0,52
0,52
0,52
0,52
0,71
0,71
0,71
0,71
0,71
0,71
7,18
7,19
7,19
7,18
7,18
7,19
6,78
6,79
6,79
6,78
6,78
6,79
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
1,86
1,86
1,86
1,86
1,86
1,86
0,86
0,86
0,86
0,86
0,86
0,86
Jumlah
Kependudukan dan Catatan Sipil
Wajib
Wajib
Jumlah
Wajib
1,13
1,13
1,13
1,13
1,13
1,13
18,89
18,90
18,90
18,88
18,88
18,90
0,98
0,98
0,98
0,98
0,98
0,98
0,21
0,21
0,21
0,21
0,21
0,21
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
0,21
0,21
0,21
0,21
0,21
0,21
Jumlah
Kesehatan
Wajib
124
DIMENSI PEMBANGUNAN
PROGRAM PRIORITAS
URUSAN
2011
2012
2013
2014
2015
2016
(Transisi)
0,08
0,08
0,08
0,08
0,08
0,08
0,13
0,13
0,13
0,13
0,13
0,13
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,19
0,19
0,19
0,19
0,19
0,19
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
0,16
0,16
0,16
0,16
0,16
0,16
1,56
0,88
0,88
0,88
0,88
0,88
0,02
0,03
0,03
0,02
0,02
0,03
sarana
dan
prasarana
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
3,95
3,51
3,51
3,51
3,51
3,51
0,18
0,18
0,18
0,18
0,18
0,18
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
0,10
0,10
0,10
0,10
0,10
0,10
0,29
0,29
0,29
0,29
0,29
0,29
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,15
0,15
0,15
0,15
0,15
0,15
0,11
0,11
0,11
0,11
0,11
0,11
0,74
0,74
0,74
0,74
0,73
0,74
1,64
1,64
1,64
1,64
1,63
1,64
0,20
0,20
0,20
0,20
0,20
0,20
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
6.
Wajib
Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit
paru-paru/rumah sakit mata
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
Wajib
125
DIMENSI PEMBANGUNAN
PROGRAM PRIORITAS
URUSAN
2011
2012
2013
2014
2015
2016
(Transisi)
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,02
0,02
0,02
0,02
0,02
0,02
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,44
0,44
0,44
0,44
0,44
0,44
0,57
0,57
0,57
0,57
0,57
0,57
2,93
2,93
2,93
2,93
2,93
2,93
0,08
0,08
0,08
0,08
0,08
0,08
0,17
0,17
0,17
0,17
0,17
0,17
0,17
0,17
0,17
0,17
0,17
0,17
0,16
0,16
0,16
0,16
0,16
0,16
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
4,07
4,11
4,11
4,11
4,11
4,11
0,39
0,39
0,39
0,39
0,39
0,39
0,14
0,14
0,14
0,14
0,14
0,14
0,76
0,76
0,40
0,24
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,35
0,07
0,00
0,06
0,06
0,22
0,22
0,22
0,22
0,22
0,22
0,64
0,64
0,64
0,64
0,36
0,18
0,18
0,18
0,18
0,18
0,18
4. Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri
5.
Jumlah
Pilihan
4.
Program peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan
hidup
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
Wajib
126
DIMENSI PEMBANGUNAN
PROGRAM PRIORITAS
URUSAN
2011
2013
2014
2015
2016
(Transisi)
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
2,98
2,67
1,98
2,31
1,33
1,93
1,80
1,80
1,80
1,80
1,79
1,80
0,07
0,07
0,07
0,07
0,07
0,07
0,13
0,13
0,13
0,13
0,13
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,18
0,18
0,18
0,18
0,18
0,11
0,11
0,11
0,11
0,11
0,11
0,10
0,10
0,10
0,10
0,10
0,10
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
0,14
0,14
0,14
0,14
0,14
0,14
0,11
0,11
0,11
0,11
0,11
0,11
0,16
0,16
0,16
0,16
0,16
0,16
2,60
2,97
2,97
2,97
2,97
2,97
0,22
0,22
0,22
0,22
0,22
0,22
0,42
0,42
0,42
0,42
0,42
0,42
0,37
0,37
0,37
0,37
0,37
0,37
0,24
0,24
0,24
0,24
0,24
0,24
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
Jumlah
2012
Pilihan
11.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
Wajib
127
DIMENSI PEMBANGUNAN
PROGRAM PRIORITAS
URUSAN
2011
2012
2013
2014
2015
2016
(Transisi)
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
1,25
1,46
1,46
1,46
1,46
1,46
0,11
0,11
0,11
0,11
0,11
0,11
0,08
0,08
0,08
0,08
0,08
0,08
0,29
0,29
0,29
0,29
0,29
0,29
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,24
0,24
0,24
0,24
0,24
0,24
0,78
0,96
0,96
0,96
0,96
0,96
0,27
0,27
0,27
0,27
0,27
0,27
0,34
0,34
0,34
0,34
0,34
0,34
0,11
0,11
0,11
0,11
0,11
0,11
0,06
0,05
0,05
0,07
0,11
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
0,06
0,06
0,06
0,44
0,44
0,44
0,43
0,43
0,44
1,15
1,19
1,38
1,19
1,30
1,41
Jumlah
Kehutanan dan Perkebunan
Pilihan
Wajib
128
DIMENSI PEMBANGUNAN
PROGRAM PRIORITAS
URUSAN
2011
2012
2013
2014
2015
2016
(Transisi)
Wajib
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
Pilihan
0,21
0,21
0,21
0,21
0,21
0,21
Wajib
0,18
0,18
0,18
0,18
0,18
0,18
Wajib
0,19
0,19
0,19
0,19
0,19
0,19
Pilihan
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
Pilihan
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
Pilihan
0,14
0,14
0,14
0,14
0,14
0,14
Pilihan
0,13
0,13
0,13
0,13
0,13
0,13
Pilihan
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
0,07
0,07
0,07
0,07
0,07
1,04
1,11
1,11
1,11
1,11
1,11
0,14
0,14
0,14
0,14
0,14
0,14
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
0,07
0,07
0,07
0,07
0,07
0,07
Pilihan
Jumlah
Sosial, Tenaga Kerja, Pemuda dan Olah Raga
Wajib
4.
Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, Narkoba
dan penyakit sosial lainnya)
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
5.
Program pemberdayaan fakir miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya
0,11
0,11
0,11
0,11
0,11
0,11
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,11
0,11
0,11
0,11
0,11
0,11
0,29
0,29
0,29
0,29
0,29
0,29
0,29
0,29
0,29
0,29
0,29
0,29
0,25
0,25
0,25
0,25
0,25
0,25
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
10.
129
DIMENSI PEMBANGUNAN
PROGRAM PRIORITAS
URUSAN
2011
2012
2013
2014
2015
2016
(Transisi)
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,93
0,93
0,93
0,93
0,93
0,93
3,18
3,18
3,18
3,18
3,18
3,18
35,18
35,23
35,74
35,75
35,76
35,18
0,13
0,13
0,13
0,13
0,13
0,74
0,74
0,74
0,74
0,74
0,74
0,68
0,68
0,68
0,68
0,68
0,20
0,20
0,20
0,20
0,20
0,07
0,07
0,07
0,07
0,07
0,07
0,19
0,19
0,19
0,19
0,19
0,02
0,03
0,03
0,02
0,02
0,03
Jumlah
5 Pembangunan Infrastruktur
Pekerjaan Umum
Wajib
Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan
lainnya
2,64
2,04
2,04
2,04
2,04
2,04
10.
Program pengembangan, pengelolaan, dan konservasi sungai, danau dan sumber daya
air lainnya
0,79
0,79
0,79
0,79
0,78
0,79
39,44
40,09
40,61
40,61
40,62
40,05
0,24
0,24
0,24
0,24
0,01
0,11
0,11
0,11
0,11
0,11
0,11
0,07
0,07
0,07
0,10
0,07
0,07
0,07
0,00
0,06
1,43
1,43
1,43
1,43
2,60
2,60
0,37
0,37
0,37
0,37
0,37
0,37
Jumlah
Tata Ruang, Permukiman, Kebersihan dan Pertamanan
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
Wajib
130
DIMENSI PEMBANGUNAN
PROGRAM PRIORITAS
URUSAN
2011
2012
2013
2014
2015
2016
(Transisi)
0,44
0,44
0,44
0,44
0,44
0,44
0,21
0,21
0,21
0,21
0,21
0,21
0,19
0,19
0,19
0,19
0,19
0,19
0,16
0,16
0,16
0,16
0,16
0,16
1,12
1,12
1,12
1,12
1,12
0,56
4,36
4,43
4,43
4,35
5,21
4,83
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
0,08
0,08
0,08
0,08
0,08
0,08
0,10
0,10
0,10
0,10
0,10
0,10
0,14
0,14
0,14
0,14
0,14
0,14
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,18
0,18
0,18
0,18
0,18
0,18
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
0,11
0,11
0,11
0,11
0,11
0,11
0,11
0,11
0,11
0,11
0,11
0,11
0,11
0,11
0,11
0,11
0,11
0,11
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
1,17
1,17
1,17
1,17
1,16
1,17
Jumlah
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Jumlah
Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
1. Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan
Jumlah
Total
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
Wajib
100,00
131
B
BA
AB
B
9
9
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif maupun kualitatif yang dapat menggambarkan
tingkat pencapaian sasaran dan tujuan, baik pada tahap perencanaan (ex-ante), tahap pelaksanaan
(on-going) maupun tahap setelah berakhirnya pelaksanaan (ex-post). Selain itu indikator kinerja
juga digunakan untuk menyakinkan bahwa kinerja menunjukkan kemajuan dalam rangka menuju
tercapainya sasaran dan tujuan. Syarat-syarat yang harus dipenuhi suatu indikator kinerja adalah
(1) spesifik dan jelas untuk menghindari interpretasi, (2) dapat diukur secara objektif baik secara
kualitatif maupun kuantitatif, (3) menangani aspek-aspek yang relevan, (4) harus penting/berguna
untuk menunjukkan keberhasilan, (5) fleksibel dan sensitif terhadap perubahan pelaksanaan dan
(6) efektif, dalam arti datanya mudah diperoleh, diolah dan dianalisa.
Penetapan indikator harus berlandaskan pada hasil perumusan perencanaan yang meliputi
tujuan, sasaran dan strategi. Kemudian diidentifikasi data, informasi yang lengkap, akurat dan
relevan untuk memudahkan pemilihan indikator kinerja. Pengalaman atas penyelenggaraan misi
sangat membantu dalam memilih indikator kinerja yang relevan, yaitu yang besar pengaruhnya
terhadap keberhasilan kerja, program operasional maupun implementasi kebijakan.
Perlu diperhatikan bahwa indikator kinerja dapat dikaitkan dengan beberapa kategori
pengukuran kinerja seperti kategori teknis atau operasional, kelembagaan, ekonomi, budaya,
lingkungan dan/atau kombinasi dua atau lebih kategori-kategori tersebut. Oleh karena itu,
indikator kinerja dapat dinyatakan dalam bentuk unit yang dihasilkan, waktu yang diperlukan, nilai
yang dihasilkan, tingkat kualitas, dana yang diperlukan, produktivitas, ketaatan, tingkat kesalahan,
frekwensi dan lain sebagainya.
Indikator kinerja daerah mencerminkan tingkat keberhasilan penyelenggaraan suatu urusan
pemerintahan. Penetapan indikator kinerja daerah lebih menggambarkan tujuan akhir
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Penyelenggaran pemerintahan diukur dengan
parameter kualitas manusia secara Internasional yaitu melalui Indeks Pembangunan Manusia
(IPM). Aspek-aspek yang ditetapkan dalam penilaian kinerja pemerintah daerah meliputi (1) aspek
kesejahteraan masyarakat, dengan fokus kesejahteraan ekonomi, pemerataan ekonomi,
kesejahteraan sosial serta seni budaya dan olahraga, (2) aspek pelayanan umum meliputi
pelayanan dasar dan pelayanan penunjang serta (3) aspek daya saing daerah meliputi
kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah/infrastruktur, iklim berinvestasi dan tingkat
pengembangan sumber daya manusia. Penetapan kinerja daerah Kabupaten Samosir Tahun 20112015 adalah seperti pada tabel berikut.
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
132
Tabel. 9.1.
Matriks Penetapan Indikator Kinerja Daerah
NO
TUJUAN
SASARAN
URAIAN
INDIKATOR SASARAN
1 Menyelenggarakan
reformasi birokrasi
dan tata kelola
1. Meningkatnya kualitas
pelayanan publik
2. Meningkatnya kualitas
perencanaan, pelaksanaan
dan pengawasan
pembagunan
3. Meningkatnya
penatausahaan keuangan
dan pengelolaan anggaran
berbasis kinerja
SATUAN
TARGET KINERJA
2011
93
10
13
13
62
60
96
97
97
98
96,2
3.
90
93
93
95
95
93,2
Sekretariat Daerah
%
%
90
98
95
98
95
98
95
98
95
98
94
98
Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah
10
10
10
10
10
10
3. Besaran SiLPA
12
7,8
65
85
90
95
98
86,6
3
6
10
10
5
0
Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah
Sekretariat DPRD
14.
Inspektorat
15.
Inspektorat
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
25.
26.
27.
28.
29.
1. Meningkatnya kualitas
pendidikan
12
Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah
10.
11.
12.
13.
24.
2 Meningkatkan
kualitas SDM
SKPD
5
5
2015
13
13
2.
Jumlah
2014
2013
13
13
SPM
SOP
2012
Bappeda
Bappeda
Bappeda
Bappeda
Bappeda
Bappeda
Bappeda
Bappeda
Dispenka
Dispenka
Dispenka
Kecamatan
Kecamatan
Dukcatpil
96,19
96,95
97,15
97,75
98,25
97,258
Diknas
%
%
%
95,15
87
45
96,67
90
55
97,35
91
65
98,42
93
75
98,5
95
85
97,218
91,2
65
Diknas
Diknas
Diknas
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
133
NO
TUJUAN
SASARAN
URAIAN
INDIKATOR SASARAN
SATUAN
TARGET KINERJA
Jumlah
SKPD
70,24
115,2
23,2
0
74
2
0,5
4
4,2
9
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
Diknas
Diknas
Diknas
BKD
BKD
Dinkes
Dinkes
Dinkes
Dinkes
Dinkes
Dinkes
Dinkes
Dinkes
Dinkes
Dinkes
Dinkes
Dinkes
10
22.
Dinkes
3,00
3,00
412,00
90,00
23.
24.
25.
26.
27.
Dinkes
Dinkes
Dinkes
RSUD
RSUD
25,00
25,00
RSUD
289,00
10,00
300,00
10,00
351,00
10,00
RSUD
RSUD
2,00
2,00
2,00
2,00
31.
12,00
1,00
3,00
-
14,00
2,00
4,00
-
14,00
3,00
5,00
-
14,00
4,00
6,00
-
14,00
5,00
7,00
1,00
32.
33.
34.
35.
1.940
1.840
1.740
1.640
1.540
36.
37.
38.
39.
40.
K-KB
K-KB
K-KB
Dinsos
41.
Dinsos
2011
2012
2013
2014
2015
tahun
%
%
%
%
12,5
98,25
1,75
81
62
12,5
98,5
1,5
87,00
66
12,5
98,75
1,25
90
70
12,5
99
1
93,00
73
12,5
99,25
0,75
96,00
76
12,5
98,75
1,25
89,4
69,4
tahun
org/1.000
%
%
%
%
%
%
%
69,60
118
25
< 15
65
2
0,50
2,00
6,00
9,00
70,40
116
24
< 15
70
2
0,50
3,00
5,00
9,00
70,40
114
23
< 15
75
2
0,50
4,00
4,00
9,00
70,40
114
22
< 15
80
2
0,50
5,00
3,00
9,00
70,40
114
22
< 15
80
2
0,50
6,00
3,00
9,00
orang
10,00
10,00
10,00
10,00
10,00
orang
orang
orang
%
3,00
3,00
382,00
70,00
3,00
3,00
392,00
75,00
3,00
3,00
402,00
80,00
3,00
3,00
412,00
85,00
15,00
17,00
20,00
orang
% / KK
169,00
10,00
229,00
10,00
TTG
2,00
cabang
prestasi
prestasi
unit
orang
5.
6.
7.
8.
9.
2. Meningkatnya derajat
kesehatan masyarakat
1.
2.
3.
4.
5.
3. Meningkatnya partisifasi KB 1.
2.
3.
4. Meningkatnya kuantitas dan 1.
kapabilitas aparatur
2.
3
Rata-rata lama sekolah
Angka Melek Huruf
Angka Buta Huruf
APK
APM
3. Pendidikan penjenjangan
1.
2.
3.
1.
Prestasi olahraga
Prestasi ekonomi kreatif
Prestasi seni dan budaya
Jumlah SLB
2. Penanganan PMKS
org/100.000
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
RSUD
RSUD
Dinsos
Dinsos
Dinsos
RSUD
134
NO
TUJUAN
3 Meningkatkan
pembinaan
demokrasi dan
supremasi hukum
SASARAN
URAIAN
INDIKATOR SASARAN
SATUAN
TARGET KINERJA
2011
2012
2013
Jumlah
2014
5 Meningkatkan
kemitraan dan
kerjasama
pembangunan
42.
43.
44.
45.
11
Program pengembangan dan keserasian
kebijakan pemuda
Program pembinaan dan pemasyarakatan olahraga
Program pengembangan kebijakan dan manajemen olahraga
Program peningkatan pengembangan sarana dan prasarana olahraga
Dinsos
Dinsos
Dinsos
Dinsos
46.
K-KB
47.
K-KB
48.
49.
50.
51.
52.
K-KB
K-KB
Dinsos
Dinsos
Dinsos
53.
Dinsos
54.
Dinsos
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
Kesbang Linmas
parpol
31,00
31,00
31,00
31,00
31,00
Kesbang Linmas
2. Terwujudnya transparansi
informasi
media
40,00
40,00
40,00
40,00
40,00
Kesbang Linmas
KIM
9,00
9,00
9,00
9,00
9,00
Kesbang Linmas
Kesbang Linmas
media
- Elektronik
40,00
40,00
40,00
40,00
40,00
Perhubungan
media
3,00
3,00
4,00
4,00
4,00
Perhubungan
ormas
42,00
42,00
42,00
42,00
42,00
Perhubungan
ormas
42,00
42,00
42,00
42,00
42,00
Perhubungan
4. Meningkatnya wawasan
kebangsaan
1. Pembinaan keagamaan
agama
5,00
5,00
5,00
5,00
5,00
baik
baik
baik
baik
baik
1. Menurunnya angka
kriminalitas
kasus
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
kasus
desa
95
117
117
117
117
1. Penertiban perizinan
65
55
45
40
30
2. Rekomendasi BKPRD
buah
1. Pengembangan Kerjasama
MoU
10
1. Investasi
usaha
3. Terwujudnya kebebasan
berorganisasi
Meningkatkan
keamanan dan
ketertiban
masyrakat
SKPD
1. Terwujudnya Kebebasan
berpolitik
2015
2.
2. Meningkatnya
Pamswakarsa
3. Menurunnya pelanggaran
PERDA
1. Meningkatnya kerjasama
antar lembaga
2. pemerintahan
Meningkatnya kerjasama
dengan dunia usaha dan
anak rantau
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
Satpol PP
Satpol PP
BPMPT
BPMPT
BPMPT
BPMPT
135
NO
TUJUAN
SASARAN
URAIAN
INDIKATOR SASARAN
2 pekonomian
6 Mengembangkan
1. Meningkatnya
ekonomi kerakyatan
masyarakat
berbasis potensi
lokal
1.
2.
3.
4.
5.
7 Mengembangkan
dunia usaha
1. Meningkatnya lembaga
pembiayaan
2. Meningkatnya wirausaha
1.
2.
3.
1.
2.
8 Meningkatkan
ketahanan pangan
masyarakat
3
Laju pertumbuhan ekonomi;
Pendapatan perkapita;
Indeks Pembangunan Manusia (IPM);
Tingkat kemiskinan;
Tingkat pengangguran terbuka
Jumlah wirausaha
Fasilitasi wirausaha
Jumlah petugas pendamping
Jumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
Jumlah usaha dalam bentuk kerjasama
SATUAN
TARGET KINERJA
Jumlah
2011
2012
2013
2014
2015
%
Rp. (juta)
%
%
5,66
8,4
73,34
22,15
1,35
6,04
8,88
73,40
20,15
1,35
6,31
9,41
73,45
18,15
1,35
6,63
10,01
73,50
16,15
1,35
6,95
10,67
73,55
14,15
1,35
unit
unit
%
orang
unit
unit
8500
5
9
1
9000
5
18
1
1
9500
5
27
1
1
9500
5
27
1
1
9500
5
27
1
1
12.677
69.303
5.450
800
2.950
5
100
613
5,00
12.677
69.303
5.500
850
3.000
6
102
613
5,00
12.677
69.303
5.600
900
3.050
6
104
613
5,00
12.677
69.303
5.600
920
3.100
6
105
613
5,00
Ha
12.677
ton
69.303
ton
5.400
ton
750
ton
2.900
jenis
5
%
98
kelompok
613
%
5,00
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
9 Meningkatkan
produktivitas
masyarakat
1. Meningkatnya industri
kerajinan yang mendukung
sektor pariwisata
SKPD
BPMPOD
BPMPOD
BPMPOD
BPMPOD
BPMPOD
BPMPOD
BPMPOD
BPMPOD
Koperindag
Koperindag
Koperindag
DP3
DP3
DP3
DP3
DP3
DP3
DP3
DP3
DP3
DP3
DP3
DP3
BKP dan PP
BKP dan PP
15.
BKP dan PP
16.
BKP dan PP
17.
18.
19.
20.
BKP dan PP
BKP dan PP
BKP dan PP
BKP dan PP
kerajianan
10
10
10
10
10
Koperindag
orang
800
810
820
830
830
Koperindag
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
136
NO
TUJUAN
SASARAN
URAIAN
2
2. Meningkatnya
pertumbuhan industri
makanan dan minuman
INDIKATOR SASARAN
3
dan minuman;
1. Fasilitasi industri makanan
2. Penyerapan tenaga kerja
10 Meningkatkan
1. Meningkatnya kualitas jalan 1. Tingkat kemantapan jalan
kualitas infrastruktur
dan jembatan
2. Tingkat kemantapan jembatan
2. Meningkatnya kualitas
1. Irigasi;
sumber daya air
2. Air mikro;
3. Penataan sungai (350,46 km);
4. Penataan pantai (67,26 km);
5. Konservasi DTA (Chactment Area);
6. Sarana air bersih/baku
3. Meningkatnya sarana
Sarana dan prasarana perkantoran yang
1.
prasarana fasilitas umum
berstandar;
2. Sarana dan prasarana pasar;
3.
4.
5.
6.
7.
11 Meningkatkan
pengelolaan dan
konservasi SDA
1. Meningkatnya pelestarian
lingkungan dan mitigasi
bencana
SATUAN
TARGET KINERJA
Jumlah
2011
2012
2013
2014
2015
usaha
orang
90
200
95
215
100
225
105
240
105
240
usaha
orang
90
510
92
540
94
560
96
580
100
600
SKPD
3.
4.
5.
6.
7.
11
Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan
KUKM
Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
Program Peningkatan Kemampuan teknologi Industri
Program Pengembangan Sentra-sentra Industri Potensial
Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan
Koperindag
Koperindag
Koperindag
Koperindag
Koperindag
8.
Koperindag
%
%
ha
unit
%
%
Ha
KK
70
#REF!
3.662
113
5
3
91.394
6
73
75
3.662
118
7
5
91.394
7
76
82
3.662
123
9
7
91.394
8
79
89
3.662
128
11
9
91.394
8
82
90
3.662
133
13
11
91.394
8
SKPD
27
30
33
36
40
unit
16
17
18
19
19
10.
dermaga
unit
unit
unit
unit
20
1
144
256
400
20
1
160
258
402
20
1
170
258
402
20
1
180
258
402
20
1
180
258
402
11.
12.
13.
14.
15.
Tarukim
Tarukim
Tarukim
Tarukim
Tarukim
unit
15
16
17
18
19
16.
Tarukim
unit
unit
unit
unit
unit
unit
1
4
2
2
2
1
5
2
2
1
3
1
6
2
2
1
3
1
7
2
2
1
3
1
7
2
2
1
3
17.
18.
19.
20.
21.
22.
unit
727
730
730
730
730
unit
pelanggan
23.700
24.200
24.700
25.200
25.200
unit
11
11
11
11
%
%
%
> 30
95
> 30
1
95
> 30
1
95
> 30
1
95
> 30
1
95
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
DPU
DPU
DPU
DPU
DPU
DPU
DPU
DPU
DPU
DPU
Tarukim
Tarukim
Tarukim
Tarukim
Tarukim
Perhubungan
Perhubungan
Perhubungan
Perhubungan
Perhubungan
Perhubungan
BLHPP
BLHPP
BLHPP
137
NO
TUJUAN
SASARAN
URAIAN
INDIKATOR SASARAN
2. Terwujudnya pemanfaatan
ruang sesuai RTRW
12 Meningkatkan
industri pariwisata
1. Meningkatnya kunjungan
wisata
2. Meningkatnya pelestarian
dan pengembangan seni
dan budaya
3. Meningkatnya pelestarian
dan pengembangan
destinasi
SATUAN
TARGET KINERJA
Jumlah
2011
2012
2013
2014
2015
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
Ha
Ha
perda
6.
kawasan
kawasan
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
50
55
60
65
70
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
%
kelompok
hari
sanggar
kreasi
sanggar
destinasi
kreasi
orang
unit
10
5
4
14
10
10
5
16
2
16
2
2
5.500
1.650
10
12
6
18
3
18
3
3
6.000
1.675
10
14
7
18
4
18
4
4
6.500
1.700
10
16
7
18
4
18
5
5
7.000
1.700
Jumlah wisatawan;
Kelompok sadar wisata;
Lama tinggal wisatawan
Jumlah kelompok seni dan budaya;
Jumlah inovasi seni dan budaya;
Fasilitasi seni dan budaya
Jumlah destinasi unggulan (149 destinasi);
Jumlah inovasi destinasi;
Penyerapan tenaga kerja;
Fasilitas pendukung destinasi
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
2.060
1
14
1
1
5.000
1.625
2.060
2.060
2.060
2.060
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
SKPD
BLHPP
BLHPP
BLHPP
BLHPP
BLHPP
BLHPP
Hutbun
Hutbun
Hutbun
Hutbun
Hutbun
Hutbun
Hutbun
Hutbun
Hutbun
Hutbun
BPBD
BPBD
BPBD
Parsenibud
Parsenibud
Parsenibud
Parsenibud
Parsenibud
Parsenibud
Parsenibud
138
B
BA
AB
B
1
10
0
PENUTUP
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
139
140
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
141
untuk berkreasi, agar masyarakat mau dan mampu berubah menuju kehidupan yang mandiri dan
produktif, karena kemiskinan itu terjadi bukan pengaruh dari luar, tetapi dari masyarakat miskin
itu sendiri. Dengan demikian penanggulangan kemiskinan dapat diatasi dengan baik, bukan dari
banyaknya program dan kegiatan, ataupun dari banyaknya anggaran, tetapi ditentukan oleh
kemauan dari masyarakat itu, untuk berubah menuju kehidupan yang lebih baik dan mandiri.
2.
harus terpadu secara sinergis dan mempunyai tekad yang kuat untuk berperan dan peduli
terhadap pembangunan Kebupaten Samosir. Keterpaduan dan sinergitas dimaksud adalah
Eksekutif (Pemerintah), Legislatif (DPRD), masyarakat dan kelompok mediasi (civil societies) yang
mencakup perguruan tinggi, pengusaha, organisasi profesional, LSM, pers, lembaga adat dan
lembaga keagamaan untuk saling mendukung, saling bekerja dan bekerjasama untuk bersama
melakukan perubahan.
3.
Kepemimpinan (Kepamongan)
Betapapun sumber daya tersedia dan melimpah ruah atau suatu visi yang ditawarkan
indah dan misi yang sakral serta tujuan yang mulia dan rencana yang dibuat/disusun sudah
akurat dan matang, tidak mempunyai arti, jika para penyelenggara pemerintahan dan
pembangunan tidak bekerja sesuai hati nurani. Oleh karena itu seorang pemimpin harus
mempunyai hati nurani, harus mampu dan mau melayani, harus tanggap (Responsif) terhadap
kebutuhan masyarakat, harus mampu memberikan pencerahan/motivasi (Teacher) dan harus
mampu menjadi contoh (teladan) bagi masyarakat.
Etos kepamongan Batak yang kita miliki adalah dasar kepeminpinan dalam pembangunan.
Untuk itu dalam pembangunan Kabupaten Samosir, harus bekerja dengan berpedoman pada
etos kepamongan Batak yaitu:
a. Pamuro na so mantat sior, parmahan na so mantat batahi;
b. Na di pudi dipaima, na di jolo dieaki;
c. Pangalualuan ni na bilo, pangompasompasan ni na maliali;
d. Na parukkarrukkar bona, rajani parhuhuasi;
e. Pandimunan ni hosa, pangapulon soroniari, panukkunan di poda, na uja manotari, ompu raja
ni tona, na uja mamodai;
f. Parbue naso marlaok bota, nagirgir manghobasi.
Makna dan arti Etos kepamongan batak diatas adalah:
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
142
Relevansi ungkapan na di pudi dipaima, na di jolo dieaki, bukan saja hanya pada taraf
tutwuri handayani, tetapi juga pantas mencapai parmahan parhalodo, gembala pelayan.
Ini berarti arti makna pemerintah adalah pelayan dan pamarenta adalah parhobas.
Mutu
yang
pantas
diupayakan
dalam
ungkapan
pangalualuan
ni
nabile,
Makna dari ungkapan na parungkarrungkar bona, raja ni parhuhuasi bukan saja agar
seorang pamong hanya memahami Adat umumnya, seperti adat Dalihan natolu, tetapi
juga mahir akan bona, asal mula, bahwa Mulajadi nabolon adalah Pencipta dan penjadi
alam semesta. Pemahaman ini , termasuk pemahaman iman Kristen modern, harus
nampak pada diri pamong sebagai kesalehan yang membawa berkat bagi rakyat. Mutu
yang diharapkan ialah pemahaman dan kesalehan itu mencapai huhuasi. Dengan
demikian seorang pamong harus mahir dalam adat dan agama untuk secara berteladan
menjadi berkat bagi khalayak.
Memaknai arti pandimunan ni hosa, pangapulon soroniari. Indikasi harapan di sini adalah
kerinduan agar pamong menginvestasikan perhatiannya bagi jaminan pelayanan
kesehatan. Disinilah makna pandimunan ni hosa dan pangapulon soroniari menunjukkan
pesan bahwa seorang pamong harus berpikir mengenai kebutuhan sanitaria, upaya
kesehatan dan penghiburan.
Panungkunan di poda; na uja manotari. Ompu Raja ni tona; na uja mamodai. Seorang
pamong harus mahir tentang adat, tata hukum dan
persoalan rakyat pamong harus tampil sebagai na uja manotari. Pamong harus mahir
dalam masalah adat, masalah kemasyarakatan dan masalah tata hukum dan peraturan
yang berlaku dan sanggup membawa rakyat kepada kesejahteraan sosial, politis dan
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
143
keagamaan. Pada bidang-bidang ini, harapan tetap agar seorang pamong tampil sebagai
ompu raja ni tona, na uja mamodai.
-
Ungkapan parbue na so marlauk bota selalu di ikuti dengan umpama dengan naso lupa di
tona, na so hasurakan di poda. Dalam bahasa modern, seorang pamong adalah
penyandang etos moral yang integer, bersih dari kesalahan moral dan hukum apapun.
4.
Kearifan Lokal
Dalam pelaksanaan pembangunan, karakter seluruh elemen masyarakat Kabupaten
Samosir harus merevitalisasi fungsi bius, tokoh adat dan tokoh agama dengan tetap berpedoman
pada kearifan lokal yang dimiliki yaitu Dalihan Natolu Paopat Sihalsihal dan Soripada
Habonaran, Pansur Hangoluan, agar masyarakat memahami akan budaya serta peduli terhadap
pembangunan dan pelestarian lingkungan, sekaligus resisten terhadap pergeseran moral sebagai
dampak dari pengaruh budaya luar sebagai konsekwensi kabupaten pariwisata.
Selanjutnya Pemerintahan yang bersih (clean goverment) dan pengelolaan pemerintahan
yang baik (good governance) dapat duwujudkan melalui kearifan lokal poda na lima yaitu paias
rohamu (membersihkan jiwa), paias pamatangmu (membersihkan badan atau raga), paias
paheanmu (membersihkan pakaian), paias jabumu (membersihkan rumah) dan paias alamanmu
(membersihkan pekarangan dan lingkungan).
Ditetapkan di Pangururan
Pada tanggal 30 Juni 2011
BUPATI SAMOSIR,
dto/cap
MANGINDAR SIMBOLON
Diundangkan di Pangururan
pada tanggal 30 Juni 2011
Plt. SEKRETARIS DAERAH,
Perda Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011 2015
144