PPSDAL Unpad
Maret 2012
Benang Merah Pandangan
Pakar Internasional tentang KLHS
POVERTY
EQUITY
SUSTAINABILITY
CLIMATE CHANGE
Intergenerational Equity
Values/Culture
Empowerment Resilience/Biodiversity
Inclusion/Consultation Natural Resources
Institution/Governance Pollution
Pelembagaan KLHS di Indonesia
Didasarkan amanat UU No. 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan
diatur melalui PerMen LH No. 09 Tahun 2011 tentang
Pedoman umum KLHS
KLHS berperan sebagai peluang untuk mengintegrasikan
prinsip perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
ke dalam proses dan prosedur KRP
Disesuaikan dengan tujuan KLHS dan kepentingan KRP
sebagai subyek KLHS
KLHS berperan sebagai pendukung perencanaan KRP,
bukan untuk membatalkan KRP, melainkan untuk
meningkatkan kualitas proses dan produk KRP
Penyelenggaraan KLHS melekat dalam sistem
perencanaan masing-masing KRP
Pelembagaan KLHS di Indonesia
Penyelenggaraan KLHS adalah rangkaian proses yang
diawali oleh prakarsa penyusunan KRP, pelaksanaan
penyusunan KRP, dan pengintegrasian KLHS ke dalam
KRP
Penyelenggara KLHS adalah instansi Pemerintah atau
pemerintah daerah yang bertanggung jawab sebagai
pemrakarsa KRP
Penanggung jawab KLHS adalah pemrakarsa KRP, yaitu
Menteri/Kepala Lembaga Pemerintah Non-Kementerian,
Gubernur, Bupati/Walikota, pimpinan
Kementerian/Lembaga, atau pimpinan SKPD yang
bertanggung jawab terhadap penyusunan dan evaluasi
KRP yang menjadi subyek KLHS
KLHS dalam Pengambilan Keputusan
KEBIJAKAN
(Policy)
PROGRAM
(Programme)
P R O Y E K
AMDAL (EIA)
Kegiatan
Prinsip Penyelenggaraan KLHS di Indonesia
Penilaian Diri
(Self
Assessment) Partisipatif
(Participative)
Penyempurnaan
KRP (Planning
Improvement) Peningkatan
Kapasitas dan Memberi
Pembelajaran Pengaruh Akuntabel
Sosial (Capacity pada (Accountable)
Pengambilan
Building and Social Keputusan
Learning) (Influencing
Decision
Making)
Pokok-pokok Kebijakan KLHS
Menekankan pertimbangan lingkungan hidup
dalam penyusunan KRP
Meningkatkan kualitas muatan dan proses
penyusunan KRP, sehingga dapat mencegah
kerusakan dan pencemaran lingkungan serta
menjamin pembangunan berkelanjutan
Menjadi bagian tidak terpisahkan dari proses
pengambilan keputusan yang berlaku
Melibatkan seluas mungkin pemangku
kepentingan sesuai keluasan rentang KRP,
pengambil keputusan, dan pemangku kepentingan
Subyek KLHS
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) beserta
rencana rincinya pada tingkat nasional, provinsi dan
kabupaten/kota
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP),
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
nasional, provinsi, dan kabupaten/kota
Kebijakan, rencana, dan/atau program (KRP) yang
berpotensi menimbulkan dampak dan/atau risiko
lingkungan penapisan (screening)
UU No. 32 Tahun 2009 Pasal 15 ayat (2)
Penapisan KRP Wajib KLHS
Penapisan KRP yang berpotensi menimbulkan dampak
dan/atau risiko lingkungan hidup dilakukan berdasarkan
kriteria (Penjelasan UU PPLH No. 32 Tahun 2009 Pasal 15
ayat 2 huruf b)
Meliputi dampak dan risiko :
perubahan iklim
kerusakan, kemerosotan, dan/atau kepunahan
keanekaragaman hayati
peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir,
longsor, kekeringan, dan/atau kebakaran hutan dan lahan
penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam
peningkatan alih fungsi kawasan hutan dan/atau lahan
peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya
keberlanjutan penghidupan sekelompok masyarakat
peningkatan risiko terhadap kesehatan dan keselamatan
manusia
Karakteristik Proses Perumusan KRP
sebagai Landasan Penyelenggaraan KLHS
Proses membangun konsensus (concensus building)
KLHS memperkuat proses membangun kesepakatan
Dinamika proses teknokratik, partisipatif, dan birokratik
Proses perumusan KRP melibatkan berbagai pemangku
kepentingan, sehingga KLHS berada dalam dinamika
proses teknokratik, partisipatif dan birokratik untuk
saling mempengaruhi, dialog, dan negosiasi
Didukung komunikasi dan dialog
KLHS menekankan pada proses komunikasi dan dialog
yang efektif
Pentingnya peran personal dan proses informal
KLHS mengakomodasikan peran aktor-aktor personal
melalui jalur komunikasi informal sebagai pendukung
proses formal
Proses KRP Proses KLHS
Menganalisis konteks,
perumusan masalah, dan a) Pengkajian pengaruh KRP
kajian dasar perencanaan terhadap permasalahan
lingkungan hidup di suatu
Membangun tujuan, wilayah
sasaran, strategi, dan b) Perumusan alternatif
prioritas penyempurnaan KRP
c) Rekomendasi perbaikan
Mengembangkan untuk pengambilan
konsepsi dan memilih keputusan KRP yang
alternatif rencana mengintegrasikan prinsip
pembangunan
Merumuskan program, berkelanjutan
kegiatan, pentahapan,
dan pembiayaan
1
Integrasi KLHS dalam Perencanaan KRP
Bersamaan dengan Setelah
Penyusunan KRP KRP Ditetapkan
KLHS diselenggarakan
pada :
Penjabaran KRP ke dalam
KLHS diselenggarakan penyusunan rencana
mengikuti proses lebih rinci atau rencana
berdimensi waktu lebih
penyusunan KRP pendek
Evaluasi berkala KRP
Jika terjadi tuntutan
spesifik pemangku
kepentingan
Skema Alternatif Pelaksanaan Integrasi
Menyatu Terpadu Terpisah
(Embedded) (Integrated) (External)
KLHS
KLHS
KRP
REKOMENDASI
PENGKAJIAN PERBAIKAN KRP
PERUMUSAN
PENGARUH KRP yang
PENAPISAN ALTERNATIF
terhadap kondisi LH mengintegrasikan
PENYEMPURNAAN
suatu wilayah prinsip
DAN MITIGASI KRP
pembangunan
berkelanjutan