KABUPATEN PASER
MENURUT LAPANGAN USAHA
TAHUN 2019
Naskah :
Penyunting :
Perancang Sampul :
Diterbitkan :
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya maka buku “Analisis Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) Kabupaten Paser Menurut Lapangan Usaha Tahun 2019 ”
ini dapat diselesaikan sebagaimana yang diharapkan. Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) mengukur besarnya produksi atau output barang dan jasa yang
dihasilkan oleh suatu wilayah selama suatu periode waktu tertentu .
PDRB dinilai dalam satuan moneter dan dirinci menurut berbagai
kegiatan ekonomi (economic activities) yang membangun perekonomian wilayah
yang bersangkutan, seperti: pertanian, pertambangan, industri manufaktur,
perdagangan, dan sebagainya. Publikasi ini merupakan publikasi yang membahas
kinerja ekonomi melalui data PDRB dan berbagai aspek data terkait pada
kondisi 2012 sampai dengan 2018.
Analisis dalam dan lintas sektoral yang disajikan dalam publikasi ini,
diantaranya : struktur ekonomi, laju pertumbuhan ekonomi, dan beberapa
indikator lain, Analisis lebih jauh ialah melakukan identifikasi potensi ekonomi
kabupaten paser dan melakukan perbandingan antarwilayah kabupaten/kota.
Pada akhir bab disajikan kesimpulan dan saran dari pembahasan analisis .
Semoga Publikasi ini bermanfaat bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Paser,
dan pihak terkait sebagai bahan dalam evaluasi dan penyusunan perencanaan
pembanguan Daerah Kabupaten Paser
Akhir kata, kami menyadari bahwa apa yang kami susun dalam publikasi
masih jauh dari kesempurnaan yang diharapkan. Oleh sebab itu, kritik, saran dan
masukan bagi perbaikan publikasi ini di masa mendatang, sangat kami harapkan.
H. Akhmad Zulfian,S.T
AN AL ISI S PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u r u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 9 iii
iv AN AL ISIS PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u ru t L a p a n g a n U sa h a Ta h u n 2 01 9
DAFTAR ISI
Halaman
AN AL ISI S PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u r u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 9 v
BAB IV. PEMBAHASAN ......................................................................... 27
4.1 Gambaran Ekonomi Kabupaten Paser ..................................... 29
4.2 Pertumbuhan Ekonomi........................................................... 31
4.3 Struktur Perekonomian ......................................................... 34
4.4 Indeks Harga Implisit ............................................................ 36
4.5 PDRB Perkapita .................................................................... 36
4.6 Analisis Location Quotient (LQ) ............................................... 38
4.7 Analisis Shift Share ................................................................ 40
4.8 Analisis Tipologi Klassen ........................................................ 43
4.9 Perbandingan Regional .......................................................... 46
LAMPIRAN ............................................................................................. 57
vi AN AL ISIS PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u ru t L a p a n g a n U sa h a Ta h u n 2 01 9
DAFTAR TABEL
Halaman
AN AL ISI S PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u r u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 9 vii
viii AN AL ISIS PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u ru t L a p a n g a n U sa h a Ta h u n 2 01 9
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1. Nominal PDRB Atas Dasar Harga Berlaku , 2012-2018 (triliyun
rupiah) ..................................................................................... ... 29
Gambar 4.2. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kab. Paser (persen), 2012─2018 ........ 31
Gambar 4.3. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kab. Paser Tanpa Batubara
(persen), 2012─2018 ................................................................. 32
Gambar 4.4. Struktur Ekonomi Kab. Paser (persen), Tahun 2018 ...................... 35
Gambar 4.5. Perkembangan PDRB Perkapita Kab. Paser, 2012─2018 (Juta
rupiah) ..................................................................................... 37
Gambar 4.6. Posisi Kategori Ekonomi Kab. Paser dalam Diagram KPP dan
KPD ......................................................................................... 42
Gambar 4.7. Hasil Analisis Tipologi Klassen Produk Domestik Regional Bruto
Kabupaten Paser, selama Tahun 2012-2018 ................................. 44
Gambar 4.8. Hasil Analisis Tipologi Klassen Produk Domestik Regional Bruto
Diluar Kategori Pertambangan dan Penggalian Kabupaten
Paser, selama Tahun 2012-2018 ................................................. . 45
Gambar 4.9. Nominal PDRB Kabupaten/Kota se-Kalimantan Timur tahun
2018 (triliun rupiah) ................................................................... 47
Gambar 4.10. Kontribusi Kabupaten/Kota dalam perekonomian Kalimantan
Timur tahun 2018 (persen)......................................................... 47
Gambar 4.11. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota se-Kalimantan Timur
tahun 2018 (persen) .................................................................. 48
Gambar 4.12. PDRB Perkapita Kabupaten/Kota se-Kalimantan Timur tahun
2018 (juta rupiah/tahun) ............................................................ 49
AN AL ISI S PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u r u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 9 ix
x AN AL ISIS PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u ru t L a p a n g a n U sa h a Ta h u n 2 01 9
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga
Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2012 - 2018
(Juta Rupiah) ……………………………………………………………… 59
Lampiran 2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga
Konstan menurut Lapangan Usaha Tahun 2012 - 2018
(Juta Rupiah) ……………………………………………………………… 60
Lampiran 3. Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku menurut
Lapangan Usaha Tahun 2012 - 2018 (persen) ……………….. 61
Lampiran 4. Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan
menurut Lapangan Usaha Tahun 2012 - 2018 (persen) ….. 62
Lampiran 5. Indeks Implisit PDRB menurut lapangan usaha Tahun
2012 - 2018 (2010 = 100) …………………………………………… 63
Lampiran 6. Laju Indeks Implisit PDRB menurut Lapangan Usaha
Tahun 2012 - 2018 (2010 = 100) ………………………………… 64
Lampiran 7. PDRB per Kapita Kabupaten Paser Tahun 2012–2018 (Juta
Rupiah) ……………………………………………………………………… 65
Lampiran 8. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalimantan Timur
Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun
2012 - 2018 (Miliar Rupiah) …………………………………………. 66
Lampiran 9. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalimantan Timur
Atas Dasar Harga Konstan 2010 menurut Lapangan Usaha
Tahun 2012 - 2018 (Miliar Rupiah) ……………………………….. 67
Lampiran 10. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kab/Kota se-
Kalimantan Timur Atas Dasar Harga Berlaku menurut
Lapangan Usaha Tahun 2018 (Miliar Rupiah) …………………. 68
Lampiran 11. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kab/Kota se-
Kalimantan Timur Atas Dasar Harga Konstan 2010
menurut Lapangan Usaha Tahun 2018 (Miliar Rupiah) ……. 69
AN AL ISI S PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u r u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 9 xi
xii AN AL ISIS PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u ru t L a p a n g a n U sa h a Ta h u n 2 01 9
BAB 1
PENDAHULUAN
Pendahuluan BAB 1
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah pusat dalam rangka untuk
mempercepat pencapaian pemerataan pembangunan adalah dengan pemberlakuan
otonomi daerah yang diatur di dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004.
Dengan adanya Undang-undang Otonomi Daerah tersebut, Pemerintah Daerah
memiliki kewenangan yang lebih luas untuk mengatur dan mengelola berbagai
urusan penyelenggaraan pemerintah bagi kepentingan dan kesejahteraan
masyarakat daerah sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya.
AN AL ISI S PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u r u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 9 3
BAB 1 Pendahuluan
dilaksanakan dan juga dapat dijadikan sebagai dasar perencanaan bagi penyusunan
program pembangunan selanjutnya.
Data PDRB merupakan salah satu indikator makro yang dapat menunjukkan
kondisi perekonomian regional setiap tahun. Penyusunan publikasi ini dimaksudkan
untuk memberikan gambaran umum mengenai kondisi perekonomian Kabupaten
Paser secara menyeluruh selama periode waktu tertentu.
3. Mengetahui kategori mana saja yang menjadi unggulan dan sektor mana yang
harus mendapat perhatian lebih demi perbaikan ekonomi masyarakat Kabupaten
Paser.
4. Salah satu dasar evaluasi hasil pembangunan serta dapat dijadikan salah satu
pertimbangan dalam menentukan penyusunan kebijakan di masa yang akan
datang.
Sumber data yang digunakan dalam publikasi ini terdiri atas data primer dan
data sekunder. Data primer berasal dari survei khusus sektoral yang dilaksanakan
oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser sedangkan data sekunder berasal dari
inventarisasi data yang dikumpulkan oleh Lembaga, perusahan dan Dinas/Instansi
terkait, serta data olahan yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik baik yang ada
di tingkat pusat maupun provinsi.
4 AN AL ISI S PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u r u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 9
Pendahuluan BAB 1
AN AL ISI S PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u r u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 9 5
BAB 2
KONSEP dAN DEFINISI
Konsep dan Definisi BAB 2
BAB II
Pengertian PDRB menurut Badan Pusat Statistik (2004) yaitu jumlah nilai
tambah yang dihasilkan untuk seluruh unit usaha dalam suatu wilayah atau
merupakan seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan seluruh unit ekonomi
di suatu wilayah. Penghitungan PDRB dapat dilakukan dengan menggunakan dua
metode yaitu langsung dan tidak langsung (alokasi).
AN AL ISI S PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u r u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 9 9
BAB 2 Konsep dan Definisi
pada wilayah yang dialokasikan; jumlah produksi fisik; tenaga kerja; penduduk; dan
alokator tidak langsung lainnya.
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) atau dikenal dengan PDRB nominal
disusun berdasarkan harga yang berlaku pada periode penghitungan dan bertujuan
untuk melihat struktur perekonomian. Adapun agregat pendapatan yang disajikan
dalam PDRB ADHB dinilai atas dasar harga yang berlaku pada masing-masing
tahunnya, baik pada saat menilai produksi dan biaya antara maupun saat penilaian
PDRB. PDRB ADHB dapat menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang
dihasilkan suatu daerah. Semakin besar nilai PDRB, maka semakin besar pula
kemampuan sumber daya ekonomi yang besar, dan begitu juga sebaliknya.
10 AN AL IS IS PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u r u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 9
Konsep dan Definisi BAB 2
𝑃𝐷𝑅𝐵𝑡 − 𝑃𝐷𝑅𝐵𝑡−1
𝐿𝑎𝑗𝑢 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑃𝐷𝑅𝐵 = 𝑥100%
𝑃𝐷𝑅𝐵𝑡−1
Keterangan :
AN AL ISI S PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u r u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 9 11
BAB 2 Konsep dan Definisi
PDRB per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per
kepala atau per satu orang penduduk. PDRB per kapita atas dasar harga konstan
berguna untuk mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi per kapita penduduk suatu
wilayah. Formulasi penghitungan PDRB perkapita dapat disajikan sebagai berikut ini.
𝑃𝐷𝑅𝐵
𝑃𝐷𝑅𝐵 𝑝𝑒𝑟 𝑘𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎 =
∑ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘
Secara teoritis, struktur ekonomi suatu wilayah dapat dilihat dari berbagai
sisi. Peranan sektor ekonomi menunjukkan struktur perekonomian yang terbentuk di
suatu daerah. Struktur ekonomi yang dinyatakan dalam persentase menunjukkan
besarnya peranan masing-masing sektor ekonomi dalam menciptakan nilai tambah.
Hal ini menggambarkan ketergantungan daerah terhadap kemampuan produksi
masing-masing sektor ekonomi. Apabila struktur ekonomi disajikan dari waktu ke
waktu, maka dapat dilihat perubahan dan pergeseran struktur perekonomian
sebagai indikator adanya proses pembangunan. Misalnya, adanya penurunan
peranan Sektor Pertanian yang diikuti dengan kenaikan peranan Sektor Industri.
12 AN AL IS IS PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u r u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 9
Konsep dan Definisi BAB 2
nonpertanian dan dari sektor industri ke sektor jasa. Proses pertumbuhan ekonomi
suatu wilayah yang sedang berkembang akan tercermin dari pergeseran sektor
ekonominya. Misalnya pergeseran sektor ekonomi tradisional dimana sektor
pertanian akan mengalami penurunan, namun di sisi lain sektor nonpertanian akan
mengalami peningkatan. Terkait proses pembangunan daerah, struktur
perekonomian juga memiliki peran penting dalam konsep pendekatan model
pembangunan daerah.
𝑃𝐷𝑅𝐵𝑖
𝐷𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑃𝐷𝑅𝐵𝑖 = × 100%
∑ 𝑃𝐷𝑅𝐵
Keterangan :
𝑃𝐷𝑅𝐵𝑖 : Nominal PDRB atas dasar harga berlaku lapangan usaha ke‐ i
AN AL ISI S PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u r u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 9 13
BAB 2 Konsep dan Definisi
Indeks Harga Implisit adalah suatu indeks harga yang diperoleh dengan
membagi nilai PDRB atas dasar harga berlaku dengan nilai PDRB atas dasar harga
konstan untuk masing-masing kategori/lapangan usaha dalam tahun yang sama
kemudian dikalikan 100. Indeks harga implisit menggambarkan tingkat perubahan
harga secara umum untuk seluruh komoditas, baik barang maupun jasa yang terjadi
di suatu wilayah dalam kurun waktu satu tahun.
14 AN AL IS IS PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u r u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 9
Konsep dan Definisi BAB 2
1. Kegiatan lapangan usaha ekonomi yang melayani pasar di daerah itu sendiri
maupun di luar daerah yang bersangkutan. Lapangan usaha ekonomi seperti
ini dinamakan sektor ekonomi potensial (basis);
2. Kegiatan lapangan usaha ekonomi yang hanya dapat melayani pasar di daerah
itu sendiri dinamakan sektor ekonomi tidak potensial (non basis) atau local
industry.
AN AL ISI S PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u r u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 9 15
BAB 3
METODOLOGI
Metodologi BAB 3
BAB III
METODOLOGI
Atau
Keterangan:
AN AL ISI S PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u r u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 9 19
BAB 3 Metodologi
20 AN AL IS IS PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u ru t L a p a n g a n Us a h a Ta hu n 2 0 1 9
Metodologi BAB 3
Dalam publikasi ini, analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif yang
terdiri dari tabel silang, grafik, maupun indikator proporsi. Analisis deskriptif
dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai kondisi perekonomian, di
antaranya pertumbuhan ekonomi dan struktur perekonomian. Selain itu, terdapat
beberapa metode analisis data yang digunakan, diantaranya:
1. Analisis Location Quotient (LQ) digunakan untuk menentukan sektor basis dan
non basis dalam perekonomian wilayah;
Sektor basis ekonomi suatu wilayah dapat dianalisis dengan teknik Location
Quotient (LQ) untuk mengetahui seberapa besar tingkat spesialisasi sektor basis.
Pada lingkup internasional, suatu sektor dikatakan unggul jika sektor tersebut
mampu bersaing dengan sektor yang sama dengan negara lain. Sedangkan pada
lingkup nasional, suatu sektor dapat dikategorikan sebagai sektor unggulan apabila
sektor di wilayah tertentu mampu bersaing dengan sektor yang sama yang
dihasilkan oleh wilayah lain, baik di pasar nasional ataupun domestik.
Menurut Rachbini (2001), ada empat syarat agar suatu sektor tertentu
menjadi sektor prioritas, yakni (1) sektor tersebut harus menghasilkan produk yang
mempunyai permintaan yang cukup besar, sehingga laju pertumbuhan berkembang
cepat akibat dari efek permintaan tersebut; (2) karena ada perubahan teknologi
yang teradopsi secara kreatif, maka fungsi produksi baru bergeser dengan
AN AL ISI S PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u r u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 9 21
BAB 3 Metodologi
pengembangan kapasitas yang lebih luas; (3) harus terjadi peningkatan investasi
kembali dari hasil-hasil produksi sektor yang menjadi prioritas tersebut, baik
swasta maupun pemerintah; (4) sektor tersebut harus berkembang, sehingga
mampu memberi pengaruh terhadap sektor-sektor lainnya. Sektor unggulan
(leading sector) di suatu adalah satu grup sektor/subsektor yang mampu
mendorong kegiatan ekonomi dan menciptakan kesejahteraan di suatu daerah
terutama melalui produksi, ekspor dan penciptaan lapangan pekerjaan, sehingga
identifikasi sektor unggulan sangat penting dalam rangka menentukan prioritas dan
perencanaan pembangunan ekonomi di daerah.
Vi R / VR
LQ =
Vi / V
dimana:
Vi R = jumlah PDRB suatu sektor kabupaten/sub suatu sektor
V R = jumlah PDRB seluruh sektor kabupaten/suatu sektor propinsi
Vi = jumlah PDRB suatu sektor tingkat propinsi/sektor propinsi
V = jumlah PDRB Propinsi
1. Jika nilai LQ > 1, maka sektor tersebut merupakan sektor basis. Sektor
tersebut tidak hanya memenuhi kebutuhan di dalam daerah saja namun juga
kebutuhan di luar daerah karena sektor ini sangat potensial untuk
dikembangkan.
22 AN AL IS IS PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u ru t L a p a n g a n Us a h a Ta hu n 2 0 1 9
Metodologi BAB 3
3. Jika nilai LQ < 1, maka sektor tersebut merupakan sektor non basis dan perlu
impor produk dari luar daerah karena sektor ini kurang prospektif untuk
dikembangkan.
Analisis LQ merupakan analisis yang cukup sederhana dan apabila digunakan dalam
bentuk one-shot analysis, manfaatnya juga tidak begitu besar, yaitu sekadar melihat
nilai LQ berada di atas satu atau tidak. Akan tetapi, analisis LQ dapat menstimulus
analisis lebih lanjut, yaitu misalnya:
AN AL ISI S PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u r u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 9 23
BAB 3 Metodologi
(2) sebab yang berasal dari dinamika aktivitas sektor (total wilayah);
Gambaran kinerja ini dapat dijelaskan dari tiga komponen hasil analisis,
yaitu:
24 AN AL IS IS PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u ru t L a p a n g a n Us a h a Ta hu n 2 0 1 9
Metodologi BAB 3
Pertumbuhan Sektoral
Kontribusi
Sektoral Gia ≥ Gir Gia < Gir
AN AL ISI S PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u r u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 9 25
BAB 3 Metodologi
3. Kategori Lapangan Usaha Potensial adalah yaitu kategori lapangan usaha yang
memiliki tingkat pertumbuhan tinggi, tetapi kontribusinya masih lebih rendah
dibanding rata-rata provinsi, sehingga masih memungkinkan untuk
dikembangkan.
4. Kategori Lapangan Usaha Bukan Sektor Unggulan dan Tertinggal yaitu kategori
lapangan usaha yang memiliki tingkat pertumbuhan dan kontribusi yang lebih
rendah dibanding dengan rata-rata provinsi.
26 AN AL IS IS PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u ru t L a p a n g a n Us a h a Ta hu n 2 0 1 9
BAB 4
PEMBAHASAN
Pembahasan BAB 4
BAB IV
PEMBAHASAN
AN AL ISI S PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u r u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 9 29
BAB 4 Pembahasan
Tabel 4.1
Nominal PDRB 3 Kategori Lapangan Usaha terbesar,
2012─2018 (Juta Rupiah)
Kategori LAPANGAN USAHA 2012 2013 2014 2015 2016 2017* 2018**
1. PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN 3.326.194 3.433.173 4.125.821 4.325.020 4.703.653 4.931.536 4.723.623
A
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 27.352.804 28.685.151 29.748.467 28.207.112 26.468.849 32.126.233 36.182.026
B
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 1.349.223 1.402.993 1.567.921 1.639.166 1.797.030 2.167.145 2.137.521
C
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 35.093.422 36.916.267 39.250.901 38.309.278 37.289.694 43.931.755 48.264.564
PDRB Tanpa Batubara 9.147.546 9.757.892 11.141.613 11.879.525 12.748.783 13.936.096 14.466.119
30 AN AL ISIS PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n ur u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 9
Pembahasan BAB 4
pembangunan pabrik pengolahan minyak kelapa sawit maka akan berdampak positif
terhadap peningkatan kesempatan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
Gambar 4.2.
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kab. Paser, 2012─2018 (persen)
AN AL ISI S PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u r u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 9 31
BAB 4 Pembahasan
terus membaik dengan mengalami pertumbuhan sebesar 3,69 persen. Salah satu
alasan meningkatnya produksi batubara adalah membaiknya harga komoditas
batubara.
Gambar 4.3.
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kab. Paser Tanpa Batubara,
2012─2018 (persen)
32 AN AL ISIS PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n ur u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 9
Pembahasan BAB 4
Kategori LAPANGAN USAHA 2012 2013 2014 2015 2016 2017* 2018**
PDRB Tanpa Batubara 7,27 4,78 7,72 4,54 2,83 3,62 4,10
AN AL ISI S PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u r u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 9 33
BAB 4 Pembahasan
Oleh karena itu, akan sangat bijak jika juga memperhatikan kategori lain
yang juga menjadi unggulan, dalam hal ini kategori pertanian dan industri
pengolahan. Kategori pertanian yang menjadi penyumbang terbesar adalah sub
kategori perkebunan kelapa sawit, sedangkan kategori industri pengolahan yang
menjadi primadona yaitu industri pengolahan kelapa sawit (CPO dan kernel).
34 AN AL ISIS PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n ur u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 9
Pembahasan BAB 4
Gambar 4.4.
Struktur Ekonomi Kab. Paser, Tahun 2018 (persen)
Tabel 4.3
Peranan PDRB 3 Kategori Lapangan Usaha terbesar,
2012 ─2018 (persen)
Kategori LAPANGAN USAHA 2012 2013 2014 2015 2016 2017* 2018**
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
AN AL ISI S PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u r u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 9 35
BAB 4 Pembahasan
Tabel 4.4.
Indeks Implisit PDRB 3 Kategori Lapangan Usaha terbesar, 2012─2018
Kategori LAPANGAN USAHA 2012 2013 2014 2015 2016 2017* 2018**
A 1. PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN 110,58 110,46 119,67 120,49 123,74 130,04 124,60
B 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 113,37 110,71 111,07 108,07 109,57 132,43 143,70
C 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 111,42 112,88 119,33 116,46 128,69 141,80 133,02
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 112,62 110,92 112,85 111,13 113,84 132,55 140,44
PDRB Tanpa Batubara 110,34 112,34 119,07 121,45 126,75 133,72 133,34
PDRB perkapita merupakan salah satu indikator yang diturunkan dari angka
PDRB. Angka tersebut didapat dengan cara membagi angka PDRB suatu tahun
dengan jumlah penduduk pertengahan tahun yang ada di daerah tersebut. PDRB
per kapita yang menunjukkan nilai PDRB per kepala atau per satu orang penduduk
bukanlah alat untuk mengukur kesejahteraan karena nilai PDRB tersebut belum
tentu dimiliki oleh penduduk wilayah tersebut. PDRB per kapita lebih tepat
digunakan untuk melihat produktivitas penduduk suatu wilayah, namun terkadang
angka ini juga dapat dijadikan sebagai pendekatan pendapatan per kapita karena
keterbatasan data yang ada.
36 AN AL ISIS PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n ur u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 9
Pembahasan BAB 4
Gambar 4.5
Perkembangan PDRB Perkapita Kab. Paser, 2012─2018 (juta rupiah)
AN AL ISI S PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u r u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 9 37
BAB 4 Pembahasan
38 AN AL ISIS PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n ur u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 9
Pembahasan BAB 4
Nilai LQ kedua kategori ini konsisten di atas 1 dalam tujuh tahun terakhir.
Artinya, kategori tersebut merupakan kategori basis yang dari segi shared,
produknya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam daerah maupun
diekspor ke luar daerah, baik ke luar kabupaten maupun ke luar provinsi bahkan ke
luar negeri. Sementara itu, 15 kategori lainnya mempunyai nilai LQ yang kurang dari
1 selama tujuh tahun terakhir. Artinya, kategori tersebut merupakan sektor non
basis dan perlu impor produk dari luar daerah karena sektor ini kurang prospektif
untuk dikembangkan. Pada tahun 2018, kategori yang memiliki nilai LQ paling
rendah adalah kategori transportasi dan pergudangan yang mempunyai nilai LQ
hanya 0,12.
Nilai LQ pertambangan yang cukup tinggi disebabkan oleh sumberdaya alam
Kabupaten Paser yang memang didominasi oleh sektor pertambangan, terutama
pertambangan batubara. Komoditi tersebut merupakan produk ekspor andalan
Kabupaten Paser. Batubara merupakan komoditi yang berbasis sumberdaya alam
tak terbarukan sehingga hal ini perlu menjadi perhatian bagi pemerintah demi
keberlanjutan pembangunan ekonomi Kabupaten Paser karena suatu saat komoditi
tersebut akan habis. Hal ini dibuktikan dengan kinerja ekonomi yang mulai
menurun, sebagaimana terlihat pada uraian analisis pertumbuhan ekonomi
sebelumnya. Selain penurunan produksi, dampak buruk yang diakibatkan oleh
pertambangan adalah kerusakan lingkungan. Apalagi berdasarkan hasil dari
berbagai penelitian menunjukkan bahwa biaya pemulihan lingkungan lebih besar
daripada output yang dihasilkan dari usaha Pertambangan.
Kategori Pertanian merupakan salah satu kategori basis di Kabupaten Paser
dan berbasis SDA terbarukan. Kategori ini sangat ditunjang oleh tersedianya sumber
daya lahan yang luas dan SDM yang banyak sehingga sangat besar potensinya
untuk dapat dikembangkan di Kabupaten Paser. Komoditas andalan dari kategori
pertanian ialah kelapa sawit. Area perkebunan yang luas dan produksi yang
melimpah membuat komoditas ini sangat siap untuk di ekspor ke luar daerah.
Sementara itu, kategori-kategori lainnya merupakan kategori non basis
sehingga kategori tersebut memerlukan impor dari daerah lain untuk memenuhi
kebutuhan dalam wilayah Kabupaten Paser. Mengingat kategori berbasis sumber
daya alam terbarukan yang masih mengandalkan impor dari luar daerah, maka
sangat perlu untuk dikembangkan dalam rangka memenuhi kebutuhan sendiri.
AN AL ISI S PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u r u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 9 39
BAB 4 Pembahasan
Tabel 4.6
Hasil Analisis Shift Share Ekonomi Kabupaten Paser,
Tahun 2012 - 2018
KPT Pertumbuhan
Kategori Uraian KPN KPP KPD
(KPD+KPP) Sektoral
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 0,08 0,26 (0,08) 0,18 0,26
B Pertambangan dan Penggalian 0,08 (0,13) 0,09 (0,04) 0,04
C Industri Pengolahan 0,08 0,03 0,22 0,24 0,33
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,08 1,00 (0,39) 0,60 0,69
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, 0,08 0,29 (0,13) 0,16 0,24
Limbah dan Daur Ulang
F Konstruksi 0,08 0,13 (0,02) 0,11 0,19
G Perdagangan Besar dan Eceran; 0,08 0,23 0,05 0,29 0,37
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 0,08 0,29 (0,11) 0,19 0,27
I Penyediaan Akomodasi dan Makan 0,08 0,41 (0,11) 0,30 0,38
J Informasi dan Komunikasi 0,08 0,48 (0,08) 0,40 0,48
K Jasa Keuangan dan Asuransi 0,08 0,18 (0,07) 0,11 0,20
L Real Estate 0,08 0,22 (0,06) 0,16 0,24
M,N Jasa Perusahaan 0,08 0,09 (0,07) 0,02 0,10
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan 0,08 0,09 0,12 0,21 0,29
dan Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 0,08 0,72 (0,13) 0,59 0,67
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,08 0,52 (0,01) 0,51 0,60
R,S,T,U Jasa lainnya 0,08 0,43 (0,09) 0,33 0,42
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 0,08 - 0,02 0,02 0,10
40 AN AL ISIS PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n ur u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 9
Pembahasan BAB 4
AN AL ISI S PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u r u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 9 41
BAB 4 Pembahasan
Gambar 4.6
Posisi Kategori Lapangan Usaha Ekonomi kab. Paser
dalam Diagram KPP dan KPD
KPP
Positif (+) Negatif (-)
KPD
UNGGULAN (I)
AGAK MAJU (II)
- Industri pengolahan
Positif (+) - Pertambangan
- Perdagangan
dan Penggalian
- Administrasi
Pemerintahan
42 AN AL ISIS PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n ur u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 9
Pembahasan BAB 4
Pada Kategori Agak Maju (mixed winners), yang terletak pada Kuadran II,
terdapat 1 (satu) kategori yaitu Kategori Pertambangan. Kategori tersebut memiliki
nilai proporsional (KPP) negatif dan KPD yang positif. Artinya, meskipun kategori
ekonomi dalam kuadran ini mengalami penurunan atau kemunduran dalam
perekonomian Kalimantan Timur, kategori tersebut meningkat dan cenderung
semakin kompetitif pada tingkat lokal.
Pada Kategori Ekonomi Yang Agak Mundur, yang terletak pada Kuadran III,
terdapat 13 kategori antara lain Kategori Pertanian, Pengadaan Listrik/Gas,
Pengadaan Air, Konstruksi, Transportasi, Penyedia Akomodasi, Real Estate,
Infokom, Jasa Keuangan, Jasa Perusahaan, Jasa Pendidikan, Jasa Kesehatan dan
Jasa Lainnya. Kategori ini memiliki nilai KPP positif dan KPD negatif. Artinya,
kategori ekonomi dalam kuadran ini mengalami peningkatan dalam perekonomian
Kalimantan Timur, namun pada tingkat lokal kategori tersebut mengalami
kemunduran dan cenderung tidak kompetitif. Permasalahannya ialah masuknya
Kategori Pertanian di kuadran ini. Hal tersebut merupakan warning bagi pemerintah
daerah bahwa kategori Pertanian (Sektor Pertanian, Perkebunan, Kehutanan,
Peternakan dan Perikanan) sedang mengalami kemunduran. Beberapa penyebabnya
adalah turunnya produksi hasil pertanian tanaman pangan, holtikultura, kehutanan
serta turunnya harga kelapa sawit. Turunnya harga kelapa sawit di tingkat pabrik
memiliki dampak yang besar yang mengakibatkan anjloknya harga buah kelapa
sawit di kalangan petani. Keadaan ini menyebabkan penghasilan petani turun
drastis. Selain itu, produksi kelapa sawit secara keseluruhan juga mengalami
penurunan dikarenakan belum optimalnya replanting kelapa sawit. Diharapkan
untuk depannya, sektor ini harus di dorong dan diberikan stimulan agar produksinya
terus mengalami peningkatan sehingga impian untuk mendapatkan sektor unggulan
lain diluar sektor pertambangan dapat terwujud. Sementara itu, tidak ada kategori
yang masuk kedalam kuadran IV yaitu kategori mundur yang memiliki nilai negatif
pada KPP dan KPD.
Perhitungan data yang digunakan ialah data PDRB Kabupaten Paser dan
PDRB Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2012 s.d. 2018. Analisis Tipologi
Klassen ini memperhitungkan perbandingan kontribusi dan pertumbuhan secara
AN AL ISI S PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u r u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 9 43
BAB 4 Pembahasan
Gambar 4.7.
Hasil Analisis Tipologi Klassen Produk Domestik Regional
Bruto Kabupaten Paser selama tahun 2012 - 2018
44 AN AL ISIS PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n ur u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 9
Pembahasan BAB 4
2. Sektor Basis yaitu Jasa Pendidikan. Sektor di kuadran ini merupakan sektor basis
tetapi pertumbuhannya tertekan.
3. Sektor Tumbuh Cepat yaitu Industri Pengolahan dan Perdagangan Besar dan
Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor. Sektor di kuadran ini
bukan sektor basis tetapi pertumbuhannya cepat.
4. Sektor Non Unggulan yaitu Pertanian; Pengadaan Listrik dan Gas, Pengadaan Air,
Informasi dan Komunikasi, Kontruksi, Transportasi, Penyediaan Akomodasi dan
Makan Minum, Infokom, Jasa Keuangan, Real Estate, Jasa Perusahaan, Jasa
Kesehatan dan Jasa Lainnya. Sektor di kuadran ini bukan sektor basis dan
pertumbuhannya juga tertekan.
Gambar 4.8.
Hasil Analisis Tipologi Klassen Produk Domestik Regional
Bruto Diluar Kategori Pertambangan dan Penggalian Kabupaten
Paser selama tahun 2012 - 2018
• Pertanian ;
• Pengadaan Listrik dan • Perdagangan;
Gas; • Administrasi Pemerintah
• Informasi dan Komunikasi
• Jasa Pendidikan Sektor Basis Sektor Basis
• Kesehatan dan Tumbuh dan Tumbuh
Tertekan Cepat
• Pengadaan Air
• Kontruksi;
• Transportasi;
Sektor Sektor
• Kontruksi; Transportasi;
• Penyediaan
Penyediaan Akomodasi dan
Nonbasis Nonbasis • Industri pengolahan
Makan Akomodasi
Minum dan dan Tumbuh dan Tumbuh
Makan Minum;
• Jasa Keuangan; tertekan Cepat
• Real Estate;
• Jasa Perusahaan;
• Jasa Lainnya
AN AL ISI S PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u r u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 9 45
BAB 4 Pembahasan
1. Sektor Unggulan yaitu Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan
Mobil dan Sepeda Motor serta Administrasi Pemerintahan. Sektor di kuadran ini
merupakan sektor basis dan tumbuh cepat.
2. Sektor Basis yaitu Pertanian, Pengadaan Listrik dan Gas, Informasi dan
Komunikasi, Jasa Pendidikan serta Jasa Kesehatan. Sektor di kuadran ini
merupakan sektor basis tetapi pertumbuhannya tertekan.
3. Sektor Tumbuh Cepat yaitu Industri Pengolahan. Sektor di kuadran ini bukan
sektor basis tetapi pertumbuhannya cepat.
Suatu hal yang tidak kalah penting dalam melakukan analisis suatu daerah
adalah melihat posisi daerah tersebut di lingkup wilayah regionalnya. Dalam hal ini
penting untuk melihat posisi/keberadaan Kabupaten Paser di antara Kabupaten/Kota
se-Kalimantan timur.
46 AN AL ISIS PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n ur u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 9
Pembahasan BAB 4
Gambar 4.9.
Nominal PDRB Kabupaten/Kota se-Kalimantan Timur
tahun 2018 (Triliun rupiah)
Gambar 4.10.
Kontribusi Kab/Kota Dalam Perekonomian Kalimantan Timur
Tahun 2018 (persen)
AN AL ISI S PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u r u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 9 47
BAB 4 Pembahasan
Gambar 4.11.
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota se-Kalimantan Timur
tahun 2018 (persen)
Secara keseluruhan, pada tahun 2018 sudah tidak ada lagi pertumbuhan
ekonomi yang negatif di Kalimantan Timur. Kondisi tersebut seiring dengan
membaiknya harga komoditas yang menjadi unggulan yaitu Batubara dan Migas,
yang berdampak pada peningkatan produksi, walaupun belum signifikan meningkat.
48 AN AL ISIS PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n ur u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 9
Pembahasan BAB 4
Gambar 4.12.
PDRB Perkapita Kabupaten/Kota se-Kalimantan Timur
Tahun 2018 (juta rupiah/tahun)
AN AL ISI S PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u r u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 9 49
BAB 5
PENUTUP
Penutup BAB 5
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
4. PDRB perkapita Kabupaten Paser mencapai 172,39 juta rupiah pada tahun
2018, sedangkan jika tanpa sektor pertambangan batubara, PDRB perkapita
Kabupaten paser hanya 51,67 juta rupiah.
AN AL ISI S PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u r u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 9 53
BAB 5 Penutup
5.2 Saran
54 AN AL IS IS PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u ru t L a p a n g a n Us a h a Ta hu n 2 0 1 9
Penutup BAB 5
2. Peremajaan Kelapa Sawit harus segara dilakukan secara tepat dan masif
dikarenakan sebagian besar perkebunan sudah berada di usia yang kurang
produktif lagi. Selain itu, diperlukan adanya kontrol atas harga dari
komoditas tersebut sehingga masyarakat yang menggantungkan hidupnya
dari hasil perkebunan kelapa sawit dapat terjamin kesejahteraannya.
AN AL ISI S PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u r u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 9 55
LAMPIRAN
LAMPIRAN
Lampirah 1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku
menurut Lapangan Usaha Tahun 2012 - 2018 (Juta Rupiah)
Kategori LAPANGAN USAHA 2012 2013 2014 2015 2016 2017* 2018**
A 1. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 3.326.194 3.433.173 4.125.821 4.325.020 4.703.653 4.931.536 4.723.623
B 2. Pertambangan dan Penggalian 27.352.804 28.685.151 29.748.467 28.207.112 26.468.849 32.126.233 36.182.026
D 4. Pengadaan Listrik dan Gas 4.267 4.256 4.634 7.742 8.744 9.878 9.740
H 8. Transportasi dan Pergudangan 131.222 143.749 162.364 177.031 178.440 192.536 209.816
J 10. Informasi dan Komunikasi 181.165 195.504 216.562 233.711 249.473 274.084 291.812
K 11. Jasa Keuangan 115.308 128.870 136.918 144.908 152.346 159.871 174.946
L 12. Real Estate 93.705 102.204 114.394 123.018 125.361 130.793 138.447
M,N 13. Jasa Perusahaan 17.073 19.210 21.870 22.090 22.437 23.732 25.378
P 15. Jasa Pendidikan 276.081 331.964 387.854 432.696 466.657 517.296 564.920
Q 16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 98.528 112.243 129.326 146.867 163.608 180.774 200.191
R,S,T,U 17. Jasa Lainnya 50.960 55.195 62.727 72.533 84.960 96.865 106.657
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 35.093.422 36.916.267 39.250.901 38.309.278 37.289.694 43.931.755 48.264.564
PDRB Tanpa Batubara 9.147.546 9.757.892 11.141.613 11.879.525 12.748.783 13.936.096 14.466.119
* Angka Sementara
AN AL ISIS PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u r u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 8 59
LAMPIRAN
Lampiran 2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan
menurut Lapangan Usaha Tahun 2012 - 2018 (Juta Rupiah)
Kategori LAPANGAN USAHA 2012 2013 2014 2015 2016 2017* 2018**
A 1. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 3.008.076 3.108.122 3.447.711 3.589.385 3.801.166 3.792.437 3.791.089
B 2. Pertambangan dan Penggalian 24.126.942 25.910.631 26.784.642 26.101.317 24.156.960 24.258.125 25.178.872
D 4. Pengadaan Listrik dan Gas 4.722 4.923 5.796 7.796 8.457 8.338 7.957
H 8. Transportasi dan Pergudangan 120.361 128.472 136.749 142.521 140.282 145.798 152.877
J 10. Informasi dan Komunikasi 178.338 191.722 210.912 225.689 238.339 253.744 263.771
K 11. Jasa Keuangan 100.255 104.738 106.263 109.079 111.957 113.371 119.901
L 12. Real Estate 86.474 91.774 97.961 103.395 102.534 103.912 107.425
M,N 13. Jasa Perusahaan 14.178 14.967 15.883 15.457 14.932 15.090 15.659
P 15. Jasa Pendidikan 247.266 289.866 326.512 349.580 362.385 388.754 414.076
Q 16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 86.988 96.489 106.575 113.298 120.630 129.915 138.887
R,S,T,U 17. Jasa Lainnya 46.469 48.752 51.387 54.028 58.199 61.916 65.910
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 31.160.226 33.281.215 34.782.536 34.472.875 32.755.516 33.143.051 34.365.835
PDRB Tanpa Batubara 8.290.396 8.686.388 9.356.959 9.781.782 10.058.217 10.421.923 10.849.281
* Angka Sementara
60 AN AL IS IS PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u ru t L a p a n g a n Us a h a Ta hu n 2 0 1 9
LAMPIRAN
Kategori LAPANGAN USAHA 2012 2013 2014 2015 2016 2017* 2018**
A 1. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 9,48 9,30 10,51 11,29 12,61 11,23 9,79
B 2. Pertambangan dan Penggalian 77,94 77,70 75,79 73,63 70,98 73,13 74,97
D 4. Pengadaan Listrik dan Gas 0,01 0,01 0,01 0,02 0,02 0,02 0,02
H 8. Transportasi dan Pergudangan 0,37 0,39 0,41 0,46 0,48 0,44 0,43
J 10. Informasi dan Komunikasi 0,52 0,53 0,55 0,61 0,67 0,62 0,60
K 11. Jasa Keuangan 0,33 0,35 0,35 0,38 0,41 0,36 0,36
L 12. Real Estate 0,27 0,28 0,29 0,32 0,34 0,30 0,29
M,N 13. Jasa Perusahaan 0,05 0,05 0,06 0,06 0,06 0,05 0,05
P 15. Jasa Pendidikan 0,79 0,90 0,99 1,13 1,25 1,18 1,17
Q 16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,28 0,30 0,33 0,38 0,44 0,41 0,41
R,S,T,U 17. Jasa Lainnya 0,15 0,15 0,16 0,19 0,23 0,22 0,22
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
* Angka Sementara
AN AL ISIS PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u r u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 8 61
LAMPIRAN
Kategori LAPANGAN USAHA 2012 2013 2014 2015 2016 2017* 2018**
A 1. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 8,41 3,33 10,93 4,11 5,90 (0,23) (0,04)
B 2. Pertambangan dan Penggalian 5,65 7,39 3,37 (2,55) (7,45) 0,42 3,80
D 4. Pengadaan Listrik dan Gas 15,57 4,26 17,74 34,51 8,47 (1,41) (4,56)
H 8. Transportasi dan Pergudangan 6,92 6,74 6,44 4,22 (1,57) 3,93 4,86
J 10. Informasi dan Komunikasi 7,29 7,51 10,01 7,01 5,61 6,46 3,95
K 11. Jasa Keuangan 12,20 4,47 1,46 2,65 2,64 1,26 5,76
L 12. Real Estate 3,80 6,13 6,74 5,55 (0,83) 1,34 3,38
M,N 13. Jasa Perusahaan 8,43 5,56 6,12 (2,68) (3,40) 1,06 3,77
P 15. Jasa Pendidikan 8,27 17,23 12,64 7,06 3,66 7,28 6,51
Q 16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 3,45 10,92 10,45 6,31 6,47 7,70 6,91
R,S,T,U 17. Jasa Lainnya 6,86 4,91 5,41 5,14 7,72 6,39 6,45
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 6,05 6,81 4,51 (0,89) (4,98) 1,18 3,69
PDRB Tanpa Batubara 7,27 4,78 7,72 4,54 2,83 3,62 4,10
* Angka sementara
** Angka sangat sementara
62 AN AL IS IS PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u ru t L a p a n g a n Us a h a Ta hu n 2 0 1 9
LAMPIRAN
Lampiran 5. Indeks Implisit PDRB menurut lapangan usaha Tahun 2012 - 2018
(2010 = 100)
Kategori LAPANGAN USAHA 2012 2013 2014 2015 2016 2017* 2018**
A 1. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 110,58 110,46 119,67 120,49 123,74 130,04 124,60
B 2. Pertambangan dan Penggalian 113,37 110,71 111,07 108,07 109,57 132,43 143,70
D 4. Pengadaan Listrik dan Gas 90,37 86,46 79,96 99,30 103,39 118,47 122,41
H 8. Transportasi dan Pergudangan 109,02 111,89 118,73 124,21 127,20 132,06 137,25
J 10. Informasi dan Komunikasi 101,59 101,97 102,68 103,55 104,67 108,02 110,63
K 11. Jasa Keuangan 115,02 123,04 128,85 132,85 136,08 141,02 145,91
L 12. Real Estate 108,36 111,37 116,78 118,98 122,26 125,87 128,88
M,N 13. Jasa Perusahaan 120,42 128,35 137,70 142,91 150,26 157,27 162,06
P 15. Jasa Pendidikan 111,65 114,52 118,79 123,78 128,77 133,07 136,43
Q 16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 113,27 116,33 121,35 129,63 135,63 139,15 144,14
R,S,T,U 17. Jasa Lainnya 109,67 113,22 122,07 134,25 145,98 156,44 161,82
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 112,62 110,92 112,85 111,13 113,84 132,55 140,44
* Angka sementara
** Angka sangat sementara
AN AL ISIS PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u r u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 8 63
LAMPIRAN
Lampiran 6. Laju Indeks Implisit PDRB menurut Lapangan Usaha Tahun 2012 -
2018 (2010 = 100)
Kategori LAPANGAN USAHA 2012 2013 2014 2015 2016 2017* 2018**
A 1. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (0,14) (0,11) 8,34 0,69 2,70 5,09 (4,18)
B 2. Pertambangan dan Penggalian (3,06) (2,35) 0,32 (2,70) 1,39 20,87 8,51
D 4. Pengadaan Listrik dan Gas (4,21) (4,33) (7,52) 24,19 4,11 14,59 3,32
H 8. Transportasi dan Pergudangan 5,23 2,63 6,11 4,62 2,40 3,82 3,93
J 10. Informasi dan Komunikasi 0,82 0,38 0,69 0,85 1,08 3,20 2,42
K 11. Jasa Keuangan 7,74 6,98 4,72 3,10 2,43 3,63 3,47
L 12. Real Estate 6,01 2,77 4,86 1,89 2,76 2,95 2,39
M,N 13. Jasa Perusahaan 9,67 6,58 7,28 3,79 5,14 4,66 3,05
P 15. Jasa Pendidikan 6,52 2,57 3,72 4,20 4,04 3,33 2,53
Q 16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 6,41 2,70 4,32 6,82 4,63 2,59 3,59
R,S,T,U 17. Jasa Lainnya 5,17 3,24 7,82 9,98 8,74 7,17 3,44
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (1,93) (1,51) 1,73 (1,52) 2,44 16,43 5,95
* Angka sementara
** Angka sangat sementara
64 AN AL IS IS PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u ru t L a p a n g a n Us a h a Ta hu n 2 0 1 9
LAMPIRAN
Lampiran 7. PDRB per Kapita Kabupaten Paser Tahun 2012–2018 (Juta Rupiah)
Kategori LAPANGAN USAHA 2012 2013 2014 2015 2016 2017* 2018**
PDRB dengan Batubara 35.093.422 36.916.267 39.250.901 38.309.278 37.289.694 43.931.755 48.264.564
PDRB tanpa Batubara 9.147.546 9.757.892 11.141.613 11.879.525 12.748.783 13.936.096 14.466.119
PDRB Per Kapita dengan Batubara 143,76 147,67 153,22 146,05 139,01 160,21 172,39
PDRB Per Kapita tanpa Batubara 37,47 39,03 43,49 45,29 47,52 50,82 51,67
PDRB dengan Batubara 31.160.226 33.281.215 34.782.536 34.472.875 32.755.516 33.143.051 34.365.835
PDRB tanpa Batubara 8.290.396 8.686.388 9.356.959 9.781.782 10.058.217 10.421.923 10.849.281
PDRB Per Kapita dengan Batubara 127,65 133,13 135,78 131,42 122,10 120,87 122,75
PDRB Per Kapita tanpa Batubara 33,96 34,75 36,53 37,29 37,49 38,01 38,75
* Angka sementara
** Angka sangat sementara
AN AL ISIS PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u r u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 8 65
LAMPIRAN
Kategori LAPANGAN USAHA 2012 2013 2014 2015 2016 2017* 2018**
A 1. PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN 27.543,01 29.348,94 36.948,24 38.979,24 41.847,44 47.195,14 50.262,61
B 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 287.478,74 286.637,78 264.883,36 227.448,00 219.761,31 274.361,57 295.764,88
D 4. PENGADAAN LISTRIK, GAS 110,18 107,50 127,55 205,23 232,81 280,20 315,11
H 8. TRANSPORTASI & PERGUDANGAN 11.593,66 13.392,02 15.758,99 17.451,84 18.860,33 21.433,89 23.517,88
I 9. PENYEDIAAN AKOMODASI & MAKAN MINUM 3.118,90 3.423,16 3.826,88 4.361,98 4.851,07 5.489,50 6.161,79
J 10. INFORMASI & KOMUNIKASI 4.781,09 5.185,90 5.662,42 6.075,45 6.628,93 7.440,26 7.989,99
K 11. JASA KEUANGAN 6.179,13 7.409,91 7.906,88 8.386,36 8.762,59 9.052,24 9.776,48
L 12. REAL ESTATE 3.450,46 3.868,13 4.421,93 4.803,76 4.869,80 5.218,43 5.617,37
M,N 13. JASA PERUSAHAAN 844,11 959,04 1.088,75 1.085,81 1.116,07 1.215,39 1.305,62
P 15. JASA PENDIDIKAN 4.368,35 5.293,71 6.245,46 7.288,30 8.215,11 9.127,63 10.133,79
Q 16. JASA KESEHATAN & KEGIATAN SOSIAL 1.865,83 2.028,16 2.320,46 2.781,30 3.191,96 3.506,04 3.911,00
R,S,T,U 17. JASA LAINNYA 1.827,33 1.961,89 2.273,69 2.705,00 3.153,54 3.566,51 4.013,87
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 503.402,03 519.131,87 527.515,26 505.105,06 508.880,24 592.279,94 638.116,90
* Angka sementara
** Angka sangat sementara
66 AN AL IS IS PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u ru t L a p a n g a n Us a h a Ta hu n 2 0 1 9
LAMPIRAN
Kategori LAPANGAN USAHA 2012 2013 2014 2015 2016 2017* 2018**
A 1. PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN 23.991,79 25.535,67 27.267,20 28.506,91 28.639,40 30.302,26 32.201,13
B 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 228.444,30 232.661,01 231.725,33 220.405,12 212.649,63 215.214,21 217.605,41
D 4. PENGADAAN LISTRIK, GAS 125,93 130,41 158,12 206,24 223,40 238,53 261,80
H 8. TRANSPORTASI & PERGUDANGAN 10.236,55 10.903,34 11.694,98 12.017,84 12.384,34 13.258,94 14.099,44
I 9. PENYEDIAAN AKOMODASI & MAKAN MINUM 2.757,40 2.849,54 3.010,52 3.243,58 3.463,69 3.781,31 4.127,10
J 10. INFORMASI & KOMUNIKASI 4.736,41 5.167,74 5.604,48 6.034,02 6.483,81 7.049,90 7.405,13
K 11. JASA KEUANGAN 5.399,64 6.175,39 6.324,32 6.454,21 6.572,95 6.532,01 6.817,47
L 12. REAL ESTATE 3.240,87 3.507,51 3.798,44 3.934,65 3.901,89 4.032,55 4.227,27
M,N 13. JASA PERUSAHAAN 763,48 826,27 894,76 861,22 824,64 853,81 896,17
P 15. JASA PENDIDIKAN 3.782,29 4.491,03 5.040,44 5.538,44 5.929,25 6.360,43 6.835,42
Q 16. JASA KESEHATAN & KEGIATAN SOSIAL 1.679,57 1.765,60 1.924,96 2.127,64 2.325,82 2.492,46 2.693,00
R,S,T,U 17. JASA LAINNYA 1.680,44 1.734,90 1.862,85 2.027,05 2.185,41 2.326,15 2.536,07
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 428.877,71 438.532,91 446.029,05 440.676,36 439.003,83 452.741,91 464.823,49
* Angka sementara
** Angka sangat sementara
AN AL ISIS PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u r u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 8 67
LAMPIRAN
A 1. PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN 4.723,62 3.812,54 20.820,06 9.719,72 4.203,42 1.766,92 1.898,38 892,29 1.153,40 645,63
B 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 36.182,03 14.451,00 104.247,42 102.031,06 24.242,54 2.733,07 186,34 42,39 8.712,47 438,41
C 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 2.137,52 1.611,52 6.518,94 3.794,30 1.523,69 1.411,99 13,50 43.814,52 5.009,21 48.391,69
D 4. PENGADAAN LISTRIK, GAS 9,74 6,41 74,22 12,10 12,96 6,02 0,55 82,68 88,37 17,53
E 5. PENGADAAN AIR 9,06 8,16 50,08 14,30 13,54 7,88 0,78 76,63 94,97 13,63
F 6. KONTRUKSI 1.134,15 3.137,15 12.609,54 2.427,81 1.398,37 951,70 149,00 15.074,61 13.332,19 3.319,99
H 8. TRANSPORTASI & PERGUDANGAN 209,82 422,83 1.617,38 1.339,05 2.198,86 133,71 92,42 11.795,29 4.387,91 781,10
I 9. PENYEDIAAN AKOMODASI & MAKAN MINUM 131,37 88,38 470,52 281,52 430,43 51,45 3,14 1.835,79 2.507,46 300,27
J 10. INFORMASI & KOMUNIKASI 291,81 276,60 1.050,61 317,30 327,82 107,85 4,65 3.091,57 2.203,00 427,24
K 11. JASA KEUANGAN 174,95 33,57 477,27 172,62 195,72 68,46 2,40 3.606,00 4.549,51 433,33
L 12. REAL ESTATE 138,45 145,95 745,91 346,18 333,57 105,17 4,02 1.958,73 1.546,48 245,68
M,N 13. JASA PERUSAHAAN 25,38 16,91 49,94 84,29 37,69 1,64 0,78 294,80 539,86 247,67
P 15. JASA PENDIDIKAN 564,92 436,05 1.982,99 1.239,36 914,95 295,85 4,23 1.503,41 2.666,12 587,66
Q 16. JASA KESEHATAN & KEGIATAN SOSIAL 200,19 225,67 1.047,91 169,76 323,99 2,56 2,66 616,43 892,84 398,63
R,S,T,U 17. JASA LAINNYA 106,66 91,56 378,51 215,36 249,35 85,13 1,35 777,29 1.858,32 203,18
* Angka sementara
** Angka sangat sementara
68 AN AL IS IS PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u ru t L a p a n g a n Us a h a Ta hu n 2 0 1 9
LAMPIRAN
A 1. PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN 3.791,09 2.571,90 12.365,90 5.779,15 2.638,65 1.329,53 1.279,93 733,15 731,97 402,02
B 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 25.178,87 11.022,00 86.616,07 73.325,84 16.603,77 2.170,65 129,04 35,53 6.015,69 376,45
C 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 1.606,90 1.107,86 4.109,91 2.486,97 1.088,06 1.017,02 10,22 45.199,89 3.401,95 34.039,48
D 4. PENGADAAN LISTRIK, GAS 7,96 5,14 63,13 10,19 10,59 4,96 0,42 68,50 72,74 14,19
E 5. PENGADAAN AIR 6,59 6,94 40,20 11,76 11,06 5,93 0,60 55,73 76,00 9,82
F 6. KONTRUKSI 785,32 1.943,51 7.183,27 1.540,20 1.051,46 602,07 91,05 9.752,44 8.699,67 2.177,78
H 8. TRANSPORTASI & PERGUDANGAN 152,88 308,17 1.121,04 885,26 1.394,26 107,65 62,66 6.258,39 2.865,34 593,46
I 9. PENYEDIAAN AKOMODASI & MAKAN MINUM 92,05 58,38 302,60 212,07 259,85 29,69 1,96 1.238,92 1.678,02 189,68
J 10. INFORMASI & KOMUNIKASI 263,77 247,69 948,59 275,40 293,32 97,14 4,18 2.780,44 1.931,78 379,40
K 11. JASA KEUANGAN 119,90 23,71 329,34 146,46 130,82 45,81 0,99 2.531,28 3.121,10 305,28
L 12. REAL ESTATE 107,42 118,02 560,94 318,59 240,16 86,91 3,09 1.382,66 1.150,98 194,00
M,N 13. JASA PERUSAHAAN 15,66 11,06 32,34 57,81 25,16 1,12 0,56 205,65 345,49 194,85
P 15. JASA PENDIDIKAN 414,08 281,94 1.205,93 831,74 654,17 215,39 2,45 1.067,85 1.638,10 389,87
Q 16. JASA KESEHATAN & KEGIATAN SOSIAL 138,89 136,26 740,91 125,25 249,76 1,74 1,61 409,28 586,81 257,67
R,S,T,U 17. JASA LAINNYA 65,91 55,78 248,67 140,12 172,66 55,70 0,83 534,10 1.121,05 129,65
* Angka sementara
** Angka sangat sementara
AN AL ISIS PD R B Ka b u p a te n Pa s e r Me n u r u t L a p a n g an U s a ha Ta h u n 2 0 1 8 69