Anda di halaman 1dari 59

LEMBAR PENGESAHAN

Kegiatan Praktek Belajar Lapangan I yang dilaksanakan di Kelurahan Koya


Barat Distrik Muara Tami Kota Jayapura pada tanggal 24 Januari sampai dengan 01
Februari 2018 oleh Kelompok VIII Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Cenderawasih Jayapura.

Adapun nama-nama Kelompok I adalah sebagai berikut:

Ketua : Muhammad Ikram Anugerah

Wakil Ketua : Naftali Gobai

Sekretaris : Melinda Nakoh

Bendahara : Nurotul a’yun

Anggota : 1. Kartika Rismayanti 11. Risma Kristin Rumbiak

2. Lidia jitmau 12. Yemira Wanimbo

3. Laurina Dormina Awom 13. Prisilia

4. Ronaldo sakku tandung 14. Etha

5. Wael Togodly 15. Yuli Kosai

6. Rahelda Natalia Iek 16. Zailani

7. Lius Anderson Pahabol 17. Samuel Kambu

8. Marselianti 18. Lani

9. Magdalena Hurulean

10. Hasriati

Laporan PBL 1 telah disetujui pada tanggal 1 November 2018

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan 1


barat tahun 2018
Dosen Pembimbing Lapangan

1. Agustina R. Yufuai, S.KM, M.Kes


NIP. 19850907 200812 2 002 (.................................)
2. Dr. Rosmin M. Tingginehe, S.Pt, M.Si
NIP. 19720316 200604 001 (.................................)
3. Yulius Sarungu P., S.KM., M.Kes
NIP. 197707717 200801 1 017 (.................................)

Ketua Panitia PBL 1 Kepala Kelurahan Muara Tami

Maxsi Irmanto, S.KM,M.Gizi Reuter Sabarofek, S.STP


NIP. 19860630 200812 1 002 NIP. 19820808 200112 1 005

Mengetahui
Dekan FKM UNCEN Kepala Distrik Muara Tami

Dr. Arius Togodly, s.pd,M.kes Suprianto S.STP


NIP.19690403 199610 1 001 NIP. 19790505 199912 1 001

KATA PENGANTAR

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan 2


barat tahun 2018
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha kuasa atas berkat
karunia dan penyertaan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kegiatan
Praktek Belajar Lapangan I yang dilaksanakan pada tanggal 24 Januari s/d 01 Februari
2018 di Kelurahan Koya Barat, Distrik Muara Tami, Kabupaten Kota Jayapura.
Kegiatan Praktek Belajar Lapangan I ini merupakan wahana pembelajaran yang
wajib dilakukan oleh semua Mahasiswa/i Fakultas Kesehatan Masyarakat dalam
mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan yang sudah didapatkan kepada masyarakat.
Penyusunan laporan kegiatan Praktek Belajar Lapangan I ini adalah hasil kerja
kelompok dan bantuan dari berbagai pihak serta bimbingan dan arahan dari dosen
pembimbing sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini. Pada kesempatan ini kami
juga menyampaikan terima kasih kepada :
1. Dr. Ir. Apolo Safanpo, S.T.,M.T, Rektor Universitas Cenderawasih atas dukungan
dan bantuannya.
2. Dr. Arius Togodly,s.pd,M.kes, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Cenderawasih atas dukungan dan bantuannya sehingga kegiatan PBL I di
Kelurahan Koya Barat Kota Distrik Muara Tami Kabupaten Kota Jayapura dapat
terlaksana dengan baik.
3. Maxsi Irmanto, S.KM.,M.Gizi, Ketua Panitia Pelaksana PBL I Tahun 2018 beserta
seluruh panitia dosen yang telah membantu dalam kegiatan Praktek Belajar
Lapangan I ini.
4. Dosen pembimbing PBL I Kelurahan Koya Barat, Yulius Sarungu P., S.KM.,
M.Kes., Dr. Rosmin M. Tingginehe, S.Pt, M.Si., Agustina R. Yufuai, S.KM, M.Kes
atas bimbingan dan dukungannya sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
5. Suprianto S.STP, Kepala Distrik Muara Tami yang telah bersedia menerima
Mahasiswa/i Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Cenderawasih untuk
melakukan kegiatan Praktek Belajar Lapangan I Tahun 2018.

6. Reuter Sabarofek S.STP, Kepala Kelurahan Koya Barat dan seluruh masyarakat
Kelurahan Koya Barat yang sangat terbuka hatinya untuk menerima dan membantu
dalam kegiatan Praktek Belajar Lapangan I Tahun 2018.

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan 3


barat tahun 2018
Kami menyadari dalam penyusunan laporan PBL I ini masih terdapat banyak
keterbatasan baik dari segi penulisan maupun dari aspek pengolahan dan analisis data.
Namun, kami telah berusaha dengan segala kemampuan yang ada untuk menghasilkan
yang terbaik. Kami berharap dengan adanya laporan ini, dapat memberikan manfaat
bagi masyarakat Kelurahan Koya Barat terutama dalam peningkatan status kesehatan
masyarakat. Kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat
diharapkan.

Jayapura, 20 Agustus 2018

Tim Penyusun
Kelompok VIII

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................................................iii
DAFTAR ISI .............................................................................................................................v
DAFTAR TABEL.......................................................................................................................vi
BAB I. PENDAHULUAN..........................................................................................................1

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan 4


barat tahun 2018
1.1. Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2. Tujuan.......................................................................................................................2
1.3. Manfaat.....................................................................................................................2
BAB II. GAMBARAN UMUM LOKASI PBL 1........................................................................3
2.1. Keadaan Geografis dan Demografi...........................................................................3
2.1.1. Letak Geografis........................................................................................................3
2.1.2. Letak Demografi.......................................................................................................4
2.1.3. Status Kesehatan.......................................................................................................5
2.1.4. Pendidikan................................................................................................................7
2.1.5. Faktor Sosial, Ekonomi dan Budaya.........................................................................8
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................................10
3.1. Pelaksanaan dan Hasil Pengumpulan Data..............................................................10
3.1.1. Pelaksanaan PBL....................................................................................................10
3.1.2. Hasil Pengumpulan Data.........................................................................................11
3.2. Data Administrasi Kebijakan Kesehatan (AKK).....................................................12
3.2.1. BPJS Kesehatan......................................................................................................12
3.3. Data kesehatan lingkungan.....................................................................................15
3.4. Data epidemiologi...................................................................................................21
4.1.1. Hasil Analisis..........................................................................................................26
4.5. data kesehatan ibu dan anak....................................................................................27
4.5.1. Pengetahuan Ibu tentang ANC................................................................................27
4.5.2. Dukungan Suami Tentang Kehamilan.....................................................................30
4.5.3. Perawatan Tali Pusat...............................................................................................33
4.5.4. Remaja....................................................................................................................34
4.6. Data promosi kesehatan..........................................................................................48
4.6.1. PHBS Tatanan Rumah Tangga................................................................................48
4.6.2. PHBS Tatanan Sekolah...........................................................................................52

DAFTAR TABEL

Table 1. Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Serta Fasilitas dan
Sarana
Table 2. Ketenagaan Puskesmas

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan 5


barat tahun 2018
Table 3. Sepuluh Besar Penyakit Tahun 2017 di Puskesmas Koya Barat
Table 4. Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Responden Kelurahan Koya
Barat RW 03 dan RW 04
Table 5. Distribusi responden berdasarkan kepesertaan jamkesmas atau BPJS
kesehatan, kualitas pelayanan kesehatan dan partisipasi masyarakat pemerintah
daerah Kelurahan Koya Barat RW 03 dan RW 04
Table 6. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Bangunan Rumah
Table 7. Distribusi Responder Berdasrkan Banyaknya Kasus Malaria,Diare Pada Balita
dan Rheumatoid pada Usia Lanjut dalam Satu BulanTerakhir dan Riwayat
Keluarga Menderia Hipertensi di RW 03 dan RW 04 di Kelurahan Koya Barat
Distrik Muara Tami Kota Jayapura
Table 8.Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Risiko Malaria di Kelurahan Koya
Barat Distrik MuaraTami Kota Jayapura tahun 2018
Table 9. Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Risiko Diare pada Balita dalam satu
bulan terakhir di Kelurahan Koya Barat RW 03 dan RW 04 Kota Jayapura tahun
2018
Table 10. Distribusi Responder Berdasrkan Banyaknya Faktor Risiko Rheumatoid
dalam Satu Bulan Terakhir di Kelurahan Koya Barat Distrik Muara Tami Kota
Jayapura Tahun 2018
Table 11. Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Risiko Hipertensi (Tekanan Darah
Tinggi) di RW 03 dan RW 04 di Kelurahan Koya Barat Distrik Muara Tami
Kota Jayapura Tahun 2018
Table 12. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ANC di
RW 03 dan RW 04 Kelurahan Koya Barat Tahun 2018
Table 13. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Dukungan Suami Tentang
Kehamilan di RW 03 dan RW 04 Kelurahan Koya Barat Tahun 2018
Table 14. Distribusi responden Berdasarkan Cara Perawatan tali Pusat di RW 03dan
RW 04 Kelurahan Koya Timur Tahun 2018
Table 15. Distribusi Responden Berdasarkan IMS (Infeksi Menular Seksual) di RW 03
dan RW 04 Kelurahan Koya Barat Tahun 2018
Table 16. Distribusi Responden Berdasarkan Pemberian ASI dan MP-ASI (Khusus ART
Umur 0-23 Bulan) di RW 03 dan RW 04 Kelurahan Koya Barat Tahun 2018

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan 6


barat tahun 2018
Table 17. Distribusi Responden Berdasarkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
Pada Anak Usia 6-59 Bulan di RW 03 dan RW 04 Kelurahan koya Barat Tahun
2018
Table 18. Distribusi responden berdasarkan Pengkonsumsian Kapsul Vitamin A pada
Balita di RW 03 dan RW 04 Kelurahan koya Barat Tahun 2018
Table 19. Distribusi responden berdasarkan Penimbangan Balita di RW 03 dan RW 04
Kelurahan Koya Barat Tahun 2018
Table 20. Distribusi Responden Berdasarkan Status Gizi Balita Di RW 03 dan RW 04
Kelurahan Koya Barat Tahun 2018
Table 21. Disribusi Responden Berdasarkan Konsumsi Makanan Balita di RW 03 dan
RW 04 Kelurahan Koya Barat Tahun 2018
Table 22. Distribusi Responden Berdasarkan Pemberian tabel Tambah darah (TTD)
Pada Remaja Putri Usia 12-18 Tahun Di RW 03 dan RW 04 Kelurahan Koya
Barat Tahun 2018
Table 23. Distribusi Responden Berdasarkan Pengukuran Antropometri Pada Remaja
Putri Usia 12-18 Tahun Di RW 03 dan RW 04 Kelurahan Koya Barat
Table 24. Distribusi Responden PHBS Tatanan Rumah Tangga i di RW 03 dan di RW
04 Kelurahan Koya Timur Tahun 2018
Table 25. Distribusi Responden PHBS Tatanan Sekolah di RW 03 dan di RW 04
Kelurahan Koya Timur Tahun 2018

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan 7


barat tahun 2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kesehatan masyarakat mengacu pada semua langkah yang terorganisuntuk
mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan, dan memperpanjang hidup diantara
penduduk secara keseluruhan. Kegiatannya bertujuan untuk menyediakan kondisi
dimana orang dapat menjadi sehat dan fokus pada seluruh populasi, bukan pada pasien
atau penyakit individu, jadi kesehatan masyarakat berkaitan dengan sistem total dan
bukan hanya memberantas penyakit tertentu (WHO, 2008).

Status kesehatan dipengaruhi oleh 4 (empat) komponen utama, yaitu lingkungan,


pelayanan kesehatan, perilaku, serta genetik.Indikator-indikator yang digunakan dalam
perbaikan status kesehatan masih mencerminkan situasi yang kondusif untuk
mewujudkan status kesehatan yang optimal (Blum, 1974).

Pemerintah kecamatan Muara Tami kelurahan Koya Barat berkomitmen untuk


meningkatkan kesehatan masyarakat diwilayahnya.Untuk mewujudkan pemerataan
pembangunan kesehatan secara berkelanjutanperlu adanya partisipasi masyarakat secara
aktif.Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Cendrawasih yang merupakan
lembaga tinggi pendidikan mempunyai kepedulian tinggi untuk ikut andil dalam
pembangunan kesehatan khususnya di wilayah Kabupaten/Kota.Bentuk kepedulian
tersebut tercermin dalam Tridharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian,
Pengabdian Kepada Masyarakat) yaitu pengembangan kemampuan mahasiswa dalam
berkehidupan bermasyarakat. Pengalaman belajar lapangan (PBL) Fakultas Kesehatan
Masyarakat UNCEN adalah suatu cara untuk mengenal dan menggali masalah yang ada
di masyarakat melalui diagnosis masyarakat (community diagnosis). Dalam community
diagnosis ini digunakan siklus pemecahan masalah (problem solving cycle) yang terdiri
dari 5 tahap kegiatan, meliputi: analisis situasi dan identifikasi masalah, penentuan
penyebab masalah, pembuatan rencana kegiatan, pelaksanaan kegiatan, dan monitoring

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 1


barat tahun 2018
serta evaluasi pelaksanaan kegiatan Analisis situasi dan identifikasi masalah yang ada
dimulai dengan melihat isu yang sedang berkembang di masyarakat.

1.2. Tujuan
Tujuan umum kegiatan adalah agar mahasiswa dapat melakukan kajian terhadap
masalah-masalah kesehatan masyarakat di lapangan (community diagnosis) serta
melakukan upaya-upaya pemecahan masalah dengan pendekatan teori maupun praktek.

1.3. Manfaat
Secara umum manfaat kegiatan ini adalah sebagai berikut :
a. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam menggali dan
memahamipermasalahan kesehatan masyarakat serta menyusun alternatif solusi
dengan melibatkan masyarakat secara aktif.
b. Berpartisipasi secara aktif dalam upaya pembangunan kesehatan masyarakat di
wilayah Kabupaten/Kota
c. Menjalin kerjasama antara pendidikan tinggi (FKM UNCEN) dengan pemerintah
daerah setempat.

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 2


barat tahun 2018
BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI PBL 1

2.1. Keadaan Geografis dan Demografi


2.1.1. Letak Geografis
a. Letak Wilayah
Kelurahan Koya Barat adalah salah satu Kelurahan yang terletak di
Distrik Muara Tami, Kota Jayapura memiliki dataran rendah dengan
ketinggian 10 meter diatas permukaan laut. Kelurahan ini memiliki luas
wilayah 3.885.019 Ha atau 19% luas wilayah Distrik Muara Tami dan terdiri
dari lahan kering, rawa-rawa dan hutan. Kelurahan Koya Barat memiliki
batas wilayah administrasi yang dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1). Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kampung Holtekamp,
Kampung Skouw Yambe dan Kampung Koya
Tengah.

2). Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Keerom.

3). Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kampung Koya Koso dan


Distrik Abepura.

4). Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kelurahan Koya Timur.

a. Iklim
Kelurahan Koya Barat memiliki variasi curah hujan 2.764 mm/th
dengan suhu udara rata-rata 222̊ C - 332̊ C, musim hujan dan musim kemarau
tidak teratur. Kelembaban udara rata-rata bervariasi antara 79% - 81%,
keadaan iklim seperti ini sangat menunjang bidang pertanian dan peternakan.
b. Kondisi Tanah
Sebagian lahan di Kelurahan Koya Barat adalah merupakan hutan yaitu
seluas 4.967 Ha. Kesesuaian lahan untuk pembangunan di Kelurahan Koya
Barat dikelompokkan ke dalam Kawasan Budidaya dan Kawasan Non
Budidaya serta pemukiman dan lain-lain.
c. Mata Pencaharian

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 3


barat tahun 2018
Mata pencaharian di Kelurahan Koya Barat, masyarakatnya sebagian
besar bekerja sebagai petani dan wiraswasta. Sebagian kecil bekerja sebagai
anggota TNI/POLRI dan Pegawai Negeri Sipil (PNS).
2.1.2. Letak Demografi
a. Jumlah Penduduk
Masyarakat di Kelurahan Koya Barat pada awalnya merupakan
masyarakat asli suku Ramela, Suku Rollo (Skouw) dan Kampung Koya
Koso yang terdiri dari Suku Wemson Elsenggi, Suku Sabal, dan Suku
Waskay. Namun seiring berjalannya waktu dan proses transmigrasi yang
terjadi, maka penduduk di kelurahan Koya Barat kini terdiri dari PAPUA dan
Non PAPUA. Jumlah penduduk di Kelurahan Koya Barat berjumlah 7.424
jiwa dengan jumlah kepala keluarga 2.032 KK yang tersebar di RW 1 sampai
dengan RW 6, (Profil Kelurahan Koya Barat, 2018).
b. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Serta Fasilitas dan Sarana

Table 1. Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Serta Fasilitas


dan Sarana

1. Jenis Kelamin N %
Laki-laki 4031 54,29
Perempuan 3393 45,17
Total 7424 100
2. Fasilitas/Sarana
Kantor Lurah 1
Gereja 11
Masjid 3
Mushola 14
Puskesmas 1
Posyandu 9
Pasar 1
Profil Kelurahan Koya Barat, 2018

Tabel 1 di atas diperoleh data distribusi penduduk berdasarkan jenis


kelamin laki-laki sebanyak 4031 dan perempuan berjumlah 3393.
Fasilitas/saranayang berada di Kelurahan Koya Barat adalah Kantor Lurah
sebanyak 1, Gereja sebanyak 11, Masjid sebanyak 3, Mushola sebanyak 14,
Puskesmas sebanyak 1, Posyandu sebanyak 9,dan Pasar sebanyak 1.

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 4


barat tahun 2018
2.1.3. Status Kesehatan
Menurut Blum (1974), status kesehatan dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu:

a. Lingkungan (environment), yang mencakup lingkungan fisik (rumah),


sosial, budaya, politik, ekonomi dan sebagainya.
b. Perilaku (behavior).
c. Pelayanan Kesehatan (health services).

d. Keturunan (heredity).
Keempat faktor inilah yang terkait dengan permasalahan kesehatan yang
diperoleh pada masyarakat Kelurahan Koya Barat. Adanya keterkaitan saling
mempengaruhi satu sama lain. Faktor lingkungan selain mempengaruhi
kesehatan juga mempengaruhi perilaku, dan perilaku sebaliknya juga
mempengaruhi lingkungan, dan perilaku juga mempengaruhi pelayanan
kesehatan, dan seterusnya. Melihat keempat faktor yang mempengaruhi
kesehatan masyarakat tersebut, maka dalam rangka memelihara dan
meningkatkan kesehatan masyarakat, hendaknya intervensi yang nantinya akan
direncanakan harus diarahkan kepada keempat faktor tersebut.
a) Lingkungan (Environment)
Lingkungan tempat tinggal disekitar masyarakat Kelurahan Koya
Barat layak dihuni namun belum memenuhi syarat untuk kesehatan, terutama
pada rumah sebagian warga tersebut belum memakai kasa pada ventilasi
dan kurangnya pencahayaan yang masuk ke dalam rumah sehingga
menyebabkan kelembaban yang menimbulkan vektor-vektor penyebab
penyakit, seperti nyamuk, lalat, kecoak, dan lain-lain.

b) Perilaku (Behavior)
Perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik
yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.
(Notoatmodjo, 1997).
Masyarakat Kelurahan Koya Barat kini sudah terbiasa membuang
sampah di TPS (Tempat Pembuangan Sampah) yang disediakan oleh petugas
kebersihan atau pun ada warga yang menyiapkan tempat sampah khusus dan
masyarakat di Kelurahan Koya Barat sebagian besar tidak mengkonsumsi

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 5


barat tahun 2018
alkohol. Namun, masih ada kebiasaan warga yang merokok sehingga dapat
berdampak buruk bagi kesehatan mereka.

c) Layanan Kesehatan (Health Service)


Distrik Muara Tami memiliki beberapa sarana layanan kesehatan, antara
lain puskesmas Koya Barat. Puskesmas ini ditunjang dengan 9 posyandu, antara
lain: Posyandu Dahlia, Posyandu Matahari, Posyandu Menur, Posyandu
Flamboyan, Posyandu Melati, Posyandu Mawar, Posyandu Mimosa, Posyandu
Harapan Kita, Posyandu Gambut.
1. Ketenagaan Puskesmas
Puskesmas Koya Barat ditunjang dengan 58 orang tenaga kesehatan. Jenis
ketenagaan kesehatan dipuskesmas Koya Barat, sebagai berikut:
Table 2. Ketenagaan Puskesmas

No Jenis Ketenagaan Jumlah


1 Keperawatan 23 Orang
2 kebidanan 16 Orang
3 Dokter 4 Orang
4 Analisis 3 Orang
5 Gizi 4 Orang
6 Kesling 2 Orang
7 Apoteker 2 Orang
8 Administrasi / Kesmas 1 Orang
Jumlah 58 Orang
Sumber: Puskesmas Distrik Muara Tami, 2018

2. Sepuluh Besar Penyakit

Table 3. Sepuluh Besar Penyakit Tahun 2017 di Puskesmas Koya Barat

No. Jenis Penyakit Jumlah Kasus Presentasi


1 ISPA 7768 32,36
2 Penyakit Tulang, Radang Sendi 12,10
termasuk Reumatik 2904
3 Kecelakaan dan Ruda Paksa 2090 8,71

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 6


barat tahun 2018
4 Malaria Tropika 2022 8,42
5 Penyakit Infeksi Kulit 1892 7,88
6 Infeksi Penyakit Usus yang Lain 1710 7,12
7 Malaria Tersiana 1671 6,96
8 Obeservasi Ferbis 1486 6,19
9 Dieare 1444 6,02
10 Penyakit Tekanan Darah Tinggi 1018 4,24
Tota 24.005 100%
l
Sumber: Puskesmas Distrik Muara Tami 2018

Tabel 3. diperoleh data sepuluh besar penyakit yaitu yang terbanyak adalah

ISPA sebanyak 7768 (32,36%), dan yang paling sedikit adalah Penyakit Tekanan Darah

Tinggi sebanyak 1018 (4,24%).

2.1.4. Pendidikan

Menurut Muzaham (1995), pendidikan bukan hanya di lingkungan sekolah atau


pun kampus, pendidikan juga berasal dari keluarga dan lingkungan. Pendidikan
digunakan untuk menunjuk suatu jenis peristiwa terjadi di lingkungan masyarakat.Jenis
peristiwa adalah interaksi antara dua kelompok manusia atau lebih yang bertujuan
merubah kepribadian seseorang di sekitar ruang lingkup tinggalnya Lingkungan
Pendidikan yang menjadi tempat interaksi sosila diantaranya seperti i sekolah, tempat
kerja, keluarga, tempat bermain, berekreasi, dan tempat-tempat lainnya.
Apabila perilaku masyarakat berubah menjadi lebih baik, maka kesejahteraan
masyarakat pun akan tercapai. Di kelurahan Koya Barat terdapat sarana pendidikan baik
Paud/TK, SD, SMP, SMA/SMK/Madrasah maupun Perguruan Tinggi. Pendidikan
yang ada di Kelurahan Koya Barat bertujuan untuk merubah perilaku dan memotivasi
diri dalam segala aspek kehidupan agar masyarakat menjadi lebih baik.
2.1.5. Faktor Sosial, Ekonomi dan Budaya
1. Faktor Sosial
Faktor sosial yang dimaksud di sini adalah masyarakat, yakni manusia-
manusia lain disekitar individu yang bersangkutan.Termasuk juga kedalam
faktor sosial adalah tradisi -tradisi, adat istiadat, peraturan -peraturan, bahasa,

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 7


barat tahun 2018
dan sebagainya yang berlaku dimasyarakat itu (Purwanto, 2004). Masyarakat
Kelurahan Koya Barat memiliki aktivitas yang cukup tinggi tetapi masyarakat
Kelurahan Koya Barat juga saling menyeimbangkan kehidupan sosial mereka
dengan saling menghargai, membantu dan menghormati satu dengan yang
lainnya, contohnya; masyarakat Kelurahan Koya Barat bekerja sama atau
bergotong royong untuk membersihkan wilayah tempat tinggal mereka.
2. Faktor Ekonomi

Ekonomi adalah suatu bidang ilmu yang berfungsi untuk menyelesaikan


masalah di kehidupan manusia dengan cara meningkatkan sumber-sumber
ekonomi berdasarkan teori dan prinsip ekonomi secara efektif dan efisien
(Maslow, 2010). Ditinjau dari letak geografis, Kelurahan Koya Barat sangat
strategis untuk membuka usaha seperti ruko dan tempat pemancingan. Hal ini
dapat menambah atau memenuhi kebutuhan perekonomian masyarakat di
Kelurahan Koya Barat.Lingkup kerja untuk menafkahi keluarga mereka dalam
mata pencaharian sebagai petani, tenaga kerja swasta, pedagang, dan ada
beberapa yang bekerja sebagai anggota TNI/POLRI dan Pegawai Negeri Sipil
(PNS).

3. Faktor Budaya
Tylor (1924), budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi
pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta
kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari manusia sebagai anggota
masyarakat.
Bisa dikatakan warga Koya Barat adalah warga yang sudah modern atau
masyarakat kota sehingga kebiasaan yang berasal dari luar dapat dengan
mudahnya diterima masyarakat, hal ini didukung oleh perkembangan teknologi
dan juga kemudahan untuk mengakses informasi. Kebiasaan yang
mempengaruhi derajat kesehatan di Kelurahan Koya Barat diantaranya adalah

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 8


barat tahun 2018
kebiasaan masyarakat yang sadar akan kehadiran dari sarana pelayanan
kesehatan yang dapat dimanfaatkan saat dibutuhkan. Selain itu masih ada
beberapa warga yang membiasakan diri menjaga dan memelihara kebersihan
lingkungan, hal ini berdampak positif untuk mewujudkan tercapainya status
kesehatan yang baik. Namun, di sisi lain masih terdapat warga yang
mengkonsumsi minuman beralkohol dan merokok karena hal tersebut sudah
menjadi kebiasaan. Kebiasaan ini tentunya berdampak negatif dalam rangka
mewujudkan status kesehatan yang baik.

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Pelaksanaan dan Hasil Pengumpulan Data


3.1.1 Pelaksanaan PBL
Kegiatan Praktek Belajar Lapangan I (PBL I) dimulai pada hari Senin
tanggal 24 Januari 2018 dan berakhir pada hari Jumat tanggal 1 Februari 2018.
Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa/i FKM-UNCEN khususnya mahasiswa/i
semester III (tiga) yang terbagi dalam 10 (sepuluh) kelompok yang menempati
Kelurahan Koya Barat, Koya Tengah, Koya Timur di masing-masing RW Distrik

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 9


barat tahun 2018
Muara Tami. Kelompok Tim Penulis (Kelompok 8) menempati RW 03 dan RW 04
Kelurahan Koya Barat.
Perjalanan dari Kampus FKM-UNCEN menuju Kantor Distrik Muara Tami
pada tanggal 24 Januari 2018 menggunakan Bus UNCEN dari Abepura menuju
Distrik Muara Tami pada pukul 10.00 WIT dan tiba di Kantor Distrik pada pukul
12.00 WIT. Setelah tiba di Kantor Distrik, selanjutnya dilakukan proses penyerahan
mahasiswa dari Fakultas kepada Kepala Distrik, dalam hal ini yang mewakili
Sekretaris Distrik.
Perjalanan dilanjutkan dari Kantor Distrik menuju Kelurahan Koya Barat
selama 30 menit. Hal ini dikarenakan jarak antara Kantor Distrik dengan Kelurahan
Koya Barat sangat jauh yaitu sekitar 6 km. Perjalanan dilanjutkan ke tempat lokasi
PBL di Perumahan Residen Koya Barat.Kami melakukan Musyawarah Masyarakat
Desa pada tanggal 26 Januari 2018 kami melakukan Musyawarah Masyarakat Desa
di AULA Kantor Lurah Koya Barat yang berlangsung pada pukul 10.30-20.00 WIT
yang dihadiri ketua RW 03, RW 4 ketua RT 01, ketua RT 02, ketua RT 03,ketua RT
04,ketua RT 05,ketua RT 06,ketua RT 07,ketua RT 08,ketua RT 09,ketua RT
10,ketua RT 11,ketua RT 12 .
Kegiatan pengamatan dan pengumpulan data di Kelurahan Koya Barat
dilakukan selama 4 hari yaitu pada tanggal 26 Januari-30 Januari 2018. Selama
pengambilan data dilapangan tim menemui beberapa kendala, diantaranya adalah
daerah pendataan yang cukup. Untuk pendataan dalam hal ini menempuh jarak
dengan berjalan kaki dan menggunakan kendaraan namun tim tetap semangat dan
tidak menyerah walaupun panas. Setiap kegiatan dilakukan oleh tim dengan penuh
kebersamaan dan kekompakan hingga tugas pendataan yang dilakukan berakhir

3.1.2. Hasil Pengumpulan Data


Berdasarkan hasil pengumpulan data, diperoleh jumlah responden sebanyak 113.
Adapun data yang dikumpulkan adalah sebagai berikut:
a. Karakteristik Responden

Table 4. Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Responden Kelurahan


Koya Barat RW 03 dan RW 04

No Karakteristik responden n %
1 Umur

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 10


barat tahun 2018
21 – 50 Tahun 71 62,83
>50 Tahun 42 37,17
Total 113 100
2 Pendidikan
Tidak Sekolah 4 3,54
SD 46 40,71
SMP 20 17,70
SMA 35 30,97
Diploma/PT 8 7,08
Total 113 100
3 Pekerjaan
Petani 60 53,10
Swasta 32 28,31
PNS 8 7,10
TNI/POLRI 2 1,76
Lainnya 11 9,73
Total 113 100
4 Penghasilan
<Rp 500.000,- 89 78,7
RP 1.000. 000 – 1.500.000,- 7 6,2
>Rp 1.500. 000 – 2.000.000,- 2 1,8
>Rp 2.000.000,- 15 13,3
Total 113 100
5 Status Pernikahan
Menikah 95 84,1
Janda 10 8,8
Duda 8 7,1
Total 113 100
6 Agama
Islam 91 80,5
Khatolik 5 4,4
Protestan 17 15,1
Hindu 0 0
Budha 0 0
Total 113 100
7 Suku
Papua 15 13,3
Non Papua 98 86,7
Total 113 100
Sumber: Data Primer, 2018

Tabel 4 di atas menunjukan masyarakat Koya Barat umumnya memiliki


pekerjaan petani dengan berpenghasilan paling banyak antara Rp 500,000. Tingkat

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 11


barat tahun 2018
pendidikan masyarakat paling banyak tamat SD. Masyarakat paling banyak beragama
islam dan suku paling banyak yaitu non papua.

3.2. Data Administrasi Kebijakan Kesehatan (AKK)


3.2.1 BPJS Kesehatan

Table 5. Distribusi responden berdasarkan kepesertaan jamkesmas atau BPJS


kesehatan, kualitas pelayanan kesehatan dan partisipasi masyarakat
pemerintah daerah Kelurahan Koya Barat RW 03 dan RW 04

No Jamkesmas/BPJS Kesehatan N %
1 Kepesertaan Jamkesmas/BPJS kesehatan
Ya 100 88,6
Tidak 13 11,4
Total 113 100
2 Lama Menjadi BPJS Kesehatan
<1 tahun 25 25
1 tahun 33 33
>3 tahun 42 42
Total 100 100
3 Kepuasan Pelayanan Puskesmas
Puas 90 90
Tidak puas 10 10
Total 100 100
4 Manfaat BPJS Kesehatn
Sangat bermanfaat 90 90
Kurang bermanfaat 10 10
Total 100 100
5 Pelayanan Mengurus BPJS Kesehatan
Mudah 92 92
Tidak mudah 8 8
Total 100 100
Kualitas Pelayanan Kesehatan di Puskesmas/Pustu
6 Keramahan
Ya 98 98
Kurang 2 2
Total 100 100
7 Keterampilan
Ya 95 95
Kurang 5 5
Total 100 100
8 Kompentensi
Baik 95 95
Kurang baik 5 5
Total 100 100

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 12


barat tahun 2018
9 Akses
Mudah 98 98
Sulit1 2 2
Total 100 100
10 Pendapat Tentang Fasilitas
Baik 98 98
Kurang baik 2 2
Total 100 100
11 Rujukan dari Puskesmas
Mudah 99 99
Sulit 1 1
Total 100 100
12 Mendapatkan Obat di Puskesmas
Mudah 96 96
Sulit 4 4
Total 100 100
Partisipasi Masyarakat dan Pemerintah Daerah
13 Tanaman Obat Keluarga
Ada 10 10
Tidak ada 90 90
Total 100 100
14 Gereja atau Masjid dalam Sosialisasi Kesehatan
Ya 18 18
Tidak 82 82
Total 100 100
15 PERDA Miras
Baik 20 20
Tidak 80 80
Total 100 100
16 PERDA Berhubungan dengan sex bebas dan HIV
Ya, ada 23 23
Tidak ada 77 77
Total 100 100
17 Keadilan Distribusi BPJS Kesehatan
Ya 71 71
Tidak 29 29
Total 100 100
18 Gerakan Jumat Bersih
Ya, sering 14 14
Jarang 86 86
Total 100 100
Sumber: Data Primer, 2018

Tabel 5 menunjukan bahwa masyarakat Kelurahan Koya Barat RW 03 dan RW


04 banyak yang menggunakan jamkesmas/BPJS sebanyak 100 (88,6%), Dengan lama

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 13


barat tahun 2018
menjadi peserta >3 tahun sebanyak 42 (42%), dan masyarakat puas dengan pelayanan
puskesmas dan BPJS sangat bermanfaat sebanyak 90 (90%), menurut pengakuan
masyarakat mudah dalam mengurus BPJS kesehatan sebanyak 92 (92%). Dalam
kualitas pelayanan kesehatan di Kelurahan Koya Barat berdasarkan informasi dari
masyarakat tersebut paling banyak petugas kesehatan dalam melayani dengan ramah
dan sangat mudah mendapatkan akses pelayanan kesehatan serta fasilitas yang ada di
puskesmas baik sama-sama memiliki presentase sebanyak 98 (98%), dan juga paling
banyak petugas kesehatan dalam melayani masyarakat sangat terampil dan
berkompentensi sebanyak 95 (95%), masyarakat dalam mendapatkan rujukan dari
puskesmas paling banyak menjawab ya sebanyak 99 (99%), kemudian dalam
mendapatkan obat dari puskesmas paling banyak menjawab ya sebanyak 96 (96%).
Partisipasi masyarakat dan pemerintah daerah dari pengakuan masyarakat Kelurahan
Koya Barat berdasarkan kepemilikan tanaman obat keluarga paling banyak menjawab
tidak ada sebanyak 90 (90%), dalam keterlibatan kegiatan-kegiatan kesehatan gereja
atau masjid paling banyak menjawab tidak terlibat 82 (82%), PERDA miras tidak
berjalan dengan baik sebanyak 80 (80%), PERDA berhubungan dengan sex bebas dan
HIV paling banyak menjawab tidak ada sebanyak 77 (77%), dalam keadilan distribusi
atau pembagian jaminan kesehatan paling banyak menjawab ya sebanyak 71 (71%),
kemudian dalam melaksanakan gerakan jumat bersih yang dilakukan di Kelurahan
tersebut paling banyak menjawab jarang dilakukan sebanyak 86 (86%).

3.3. Data kesehatan lingkungan

Table 6. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Bangunan Rumah

1 Jenis Bangunan Rumah N %


Permanen 7 61.9
Semi permanen 83 73.5
Tidak permanent 23 20.3
Total 113 100
2 Jenis Dinding Rumah
Gaba-gaba 49 44.3
Papan/seng 11 97.3
Tembok 53 40.5
Total 113 100

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 14


barat tahun 2018
3 Jenis Lantai Rumah
Kayu/papan 9 79.6
Plester 81 71.6
Tanah 23 20.3
Total 113 100
4 Jenis Atap Rumah
Rumbia 12 10.6
Seng 100 88.4
Genteng 1 00.7
Total 113 100
5 Kondisi Langit-Langit
Ada, berlubang 17 11.8
Ada, keadaanbaik 16 14.1
Tidak ada plafon 80 70.7
Total 113 100
6 Ventilasi di Setiap Ruangan
Ada, memenuhi syarat 17 18.6
Ada, tidak memenuhi syarat 65 57.6
Tidak ada 31 27.4
Total 113 100
7 Jendela rumah
Ada,memenuhi syarat 28 24.7
Ada, tidak memenuhi syarat 84 74.3
Tidak ada 1 00.8
Total 113 100
8 Apakah ventilasi ditutup kasa
Tidak 27 23.8
Ya 86 76.1
Total 113 100
9 Pencahayaan Alami
Cukup terang 60 53.0
Kurang 14 12.3
Terang 39 34.5
Total 113 100
10 Penerangan malam hari
Lampu tempel 1 0,08
Listrik 112 99.1
Total 113 100
11 Pembuangan asap dapur
Ada, MS 25 20.3
Ada, TMS 65 57.5
Tidak ada 23 20.3
Total 113 100
12 Sarana air bersih
Air sungai, kolam 22 19,4

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 15


barat tahun 2018
PAM/Air hujan 9 7.9
Sumur gali/bor 82 73,5
Total 113 100
13 Pemanfaatan Sarana Air
Sungai 13 11.5
Sumur 99 87.6
PAM 1 8.8
Total 113 100
14 Jarak SAB dari Rumah
< 100 m 65 57,5
> 1 km 17 1.5
Antara 100 m – 1 km 31 27.4
Total 113 100
15 Kualitas Air Bersih
Memenuhi syarat 22 19.4
Tidak memenuhi syarat 91 80.5
Total 113 100
16 Sarana Jamban Rumah
Cemplung 13 11.5
Leher angsa 91 80.5
Lain-lain 9 79.6
Total 37 100
17 Kondisi Jamban
Dirawat dengan baik 50 44.2
Tidak dirawat 63 51.4
Total 113 100
18 Keberadan Tempat Sampah
Ada 40 35.3
Ada, tempat sampah khusus 60 50.3
Tidak Ada 13 11.5
Total 113 100
19 Cara Pembuangan Sampah
Dibuang ke sungai 20 17.6
Ditimbun/dibakar 93 82.3
Total 113 100
20 Saluran Air Limbah
Ada, terbuka 50 44.2
Ada, tertutup 14 12.3
Tidak ada 49 43.3
Total 113 100
21 Cara Membuang Limbah
Dibiarkan tergenang 75 66.8
Dibuang ke got 29 25.6
Dibuatkan sumur resapan 9 79.6
Total 113 100

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 16


barat tahun 2018
22 Tanda keberadaan kecoak
Terlihat <3 ekor 13 24.3
Terlihat >3 ekor 30 27.0
Tidak ada tanda keberadaan 70 48.6
Total 113 100
23 Keberadaan nyamuk
<5 ekor 29 25.6
Antara 5 s/d 10 ekor 12 10.6
Terlihat >10 ekor 72 63.7
Total 113 100
24 Tanda keberadaan tikus dirumah/
disekitar rumah
Terdapat kotoran dan tanda tikus 44 38.9
Tidak ada tanda tikus 59 52.2
Tikus berkeliaran/terdengar suara 10 08.8
tikus
Total 113 100
25 Keberadaan lalat dirumah
<3 ekor 16 14.1
Ada 3 s/d 5 ekor 69 6.1
>6 ekor 28 24.7
Total 113 100
26 Keberadaan kandang ternak
Ya 83 54.1
Tidak 30 45.9
Total 113 100
27 Keberadaan kandang ternak
Tidak ada 15 13.2
Menyatu dengan rumah 9 7.9
Terpisah dekat rumah 21 18.5
Tersendiri jauh dari rumah 68 60.1
Total 113 100
28 Tempat Istirahat Nyamuk
Ya 91 80.5
Tidak 22 19.4
Total 113 100
29 Terdapat genangan air disekitar
rumah dan ada jentik nyamuk
Ada,terdapat jentik nyamuk 81 17.6
Ada, tidak terdapat jentik nyamuk 10 08.8
Tidak ada jentik nyamuk 22 19.4
Total 113 100
30 Bagaimana mengatasi nyamuk di
dalam rumah
Obat nyamuk semprot/ bakar 16 14.1

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 17


barat tahun 2018
Tidak ada perlakuan 1 00.8
Tidur dengan kelambu 96 84.9
Total 113 100
Sumber: Data Primer, 2018
Dari table 6, diatas menunjukkan bahwa dari 113 KK berdasarkan jenis
bangunan rumah, didapati 83 rumah jenis semi permanent dengan presentase tertinggi
sebesar (73,5%), sebanyak 23 responden yang rumahnyatidak permanent dengan
persentase 20,3% dan 7 responden (61,9%) yang jenis rumahnya permanen. 53
responden mempunyai dinding rumah terbuat dari tembok (40,5) dengan sebanyak 49
responden (44,3%) yang dinding rumahnya terbuat dari gaba-gaba dan sebanyak 11
responden (97,3%) yang dinding rumahnya terbuat dari papan/seng. terlihat sebanyak
81 responden (71,6%) yang memiliki lantairumah yang terbuat dari plester, sebanyak
23 responden (20,3%) yang memiliki lantai rumah yang terbuat dari tanah dan
sebanyak 9 responden (79,6%) yang memiliki lantai rumah yang darikayu/papan. 100
responden (88,4%) yang memiliki atap rumah yang terbuat dari seng dan sebanyak 12
responden (10,6%) yang memilikiatap yang terbuat dari rumbia dan 1 responden
(00,8%) yang memiliki atap yang terbuat dari genteng. 80 responden (70,7 %) yang
kondisi langit-langit rumahnya tidak ada plafon, sebanyak 17 responden (11,8%) yang
ada plafon dengan kondisi baik, dan sebanyak 16 responden (14,1%) yang ada plafon
tapi berlubang. 65 responden (48,6 %) yang memiliki ventilasi yang tidak memenuhi
syarat, sebanyak 31 responden (27,4 %) yang Tidak memiliki ventilasi dan sebanyak 17
responden (15,4) memiliki ventilasi dan memenuhi syarat. 84 responden (75,7 %) yang
memiliki jendela rumah yangtidak memenuhi syarat, sebanyak 28 responden (24,7 %)
yang memiliki jendela yang memenuhi syarat, dan sebanyak 1 responden (00,8 %) yang
tidak ada jendela rumah. responden tidak memiliki ventilasi yang tidak ditutup kasa,
yaitu sebanyak 86 KK (761 %), sedangkan yang meiliki ventilasi yang ditutup kasa
sebanyak 27 KK (23,8 %). 60 KK (53,0 %) mempunyai rumah yang pencahayaan
alaminya cukup terang, sebanyak 39 KK (34,5 %) yang terang, dan sebanyak 14 KK
(12,3%) yang memiliki pencahayaan alami kurang. 40 diatas dapat dijelaskan bahwa
sebagian besar responden memiliki penerangan malam hari yang bersumber dari listrik
yaitu sebanyak 112 KK atau sekitar (99,1 %),dan yang bersumber dari lampu tempel
sebanyak 1 KK (0,08%). 42 diatas berdasarkan penggolongan pembuangan asap dapur

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 18


barat tahun 2018
sebagian besar responden mempunyai pembuangan asap dapur namun tidak memenuhi
syarat yaitu sebanyak 65 KK (57,5 %), yang tidak memiliki pembuangan asap dapur
sebanyak 25 KK (20,3 %), dan sebanyak 23 KK (13,3%) yang memiliki pembuangan
asap dapur dan memenuhi syarat. 43 diatas terlihat bahwa jenis sarana air bersih
sebagian besar responden bersumber dari sumur gali/bor yaitu sebanyak 82 KK (72,5
%), sebanyak 22 KK (19,4 %) yang bersumber dari air sungai atau kolam, dan sebanyak
9 KK (7,9 %) yang bersumber dari air PAM. 113 KK berdasarkan aspek pemanfaatan
air bersih, 99 KK (87,6 %) pemanfaatan sarana air bersih menggunakan sumur, dan
sebanyak 13 KK (11.5%) yang pemanfaatan air bersih menggunakan sungai,
dansebanyak 1 KK (8,8 %) pemanfaat anaiar bersih menggunakan PAM. 113 responden
berdasarkan aspek jarak sumber air bersih dari rumah menunjukkan bahwa sebanyak 65
KK (57,5 %) mempunyai jarak sumber air bersih <100 m, 31 KK (27,4 %) mempunyai
jarak 100m – 1 km, dan 17 KK mempunyai jarak sumber air bersih dari rumah sejauh
antara 1 km. 113 responden berdasarkan aspek kualitas air bersih didapati sebanyak 91
KK (80,5 %) yang kualitas air bersihnya tidak memenuhi syarat, dan sebanyak 22(19,4
%) yang kualitas air bersihnya memenuhi syarat. 113 responden berdasarkan ada
tidaknya sarana jamban rumah didapati sebanyak 91 KK (80,5 %) yang mempunyai
jamban rumah berupa leher angsa,sebanyak 13 KK (11,5 %) yang
mempunyaijambanrumahberbentukcemplung, dan sebanyak 9 KK yang lain –lain
denganpersentasi (79,6 %). 113 responden berdasarkan kondisi jamban didapati
sebanyak 50 KK (44,2 %) yang kondisi jambannya dirawat dengan dengan baik, dan
sebanyak 63 KK (55,7 %) yang kondisi jambannya tidak dirawat. responden
berdasarkan keberadaan tempat sampah didapati sebanyak 60 KK (5.30 %) yang
memiliki tempat sampah khusus, sebanyak 40KK (35,3 %) yang memiliki tempat
sampah, dan sebanyak 13 KK (11,5 %) yang tidak memiliki tempat sampah. responden
93 (82,3%) membuang sampah dengan cara menimbun atau membakar, dan yang 20
(17,6 %) sampah di buangkesungai. responden didapati sebanyak 50 KK (44.2 %)
mempunyai saluran air limbah yang terbuka, 49 KK (43,3 %) yang tidak mempuyai
saluran air limbah, dan sebanyak14 KK (12,3 %) mempunyaisaluranlimbahdantertutup.
responden didapati sebanyak 75 KK (45,9 %) pembuangan air limbah dibuangke
got,sebanyak 29 KK (66,8 %) dibiarkantergenangdisekitarrumah, sebanyak 9 KK (79,6

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 19


barat tahun 2018
%) dibuatkan sumur serapan. responden didapati sebanyak 70 KK (48,6 %)
tidakadatanda – tanda keberadaan kecoak, sebanyak30 KK (27,0 %) terlihat >3 ekor,dan
sebanyak 13 KK (24,3 %) terlihat< 3 ekor. responden didapati sebanyak 29 KK (25,6
%) keberadaan nyamuk <5 ekor, sebanyak 12 KK (21.6 %) keberadaan nyamuk antara 5
s/d 10 ekor, sebanyak 72 KK (63,7 %) terlihat >10 ekor keberadaan nyamuk. responden
didapati sebanyak 59 KK (52,2 %) tidak ada tanda – tandatikus, sebanyak44 KK (38,9
%) terdapat kotoran dantanda – tanda tikus,dan sebanyak 10KK (08,8 %) tikus
berkeliaran/terdengar suara tikus. responden didapati sebanyak 69 KK (24,7 %) >6 ekor
terdapat keberadaan lalat dirumah, sebanyak 28 KK (6,1 %) ada 3 s/d 5 ekor lalat
dirumah, sebanyak16 KK (14,1 %) terdapat <3 ekor lalat dirumah. responden didapati
sebanyak 83 KK (54,1 %)tidak memiliki hewan ternak, sebanyak 30 KK (45,9 %)
memiliki hewan ternak. rerponden didapati sebanyak 68 KK (60,1 %) ada kandang
ternak dan jauh dari rumah, sebanyak 15 KK (13,2 %) tidak ada kandang ternak,
sebanyak 9 KK (7,9 %) keberadaan kandang ternak menyatu dengan rumah,dan
sebanyak 21 KK (18,5 %) terpisahdekat rumah. responden didapati sebanyak 91 KK
(80,5 %) terdapat tempat peristirahatan nyamuk, dansebanyak 22 KK (19,4 %) tidak
terdapat tempat peristirahatan nyamuk. responden didapati sebesar81 KK (17,6%) ada,
terdapat jentik nyamuk, sebanyak 10 KK (08,8 %) ada, tidak terdapat jentik nyamuk,
dansebanyak22 KK (19,4 %) tidak ada jentik nyamuk.Table 30responden ditemukan 16
KK (14,1 %) mengatasi nyamuk dengan obat nyamuk semprot/bakar, 1 KK (00,8 %)
tidak ada perlakuan, dan sebesar 96 KK (84,9 %) tidur dengan kelambu.

3.4. Data Epidemiologi


Pengambilan data di Kelurahan Koya Barat Distrik Muara Tami Jayapura pada
bagian epidemiologi terdapat beberapa indikator yang dikumpulkan. Indikator yang
terdapat didalam epidemiologi pada kuesioner Praktek Belajar Lapangan (PBL) 1 dibagi
dalam dua kriteria yaitu aspek derajat kesehatan dan penyakit menular dan penyakit
tidak menular. Pada aspek derajat kesehatan terdapat data morbiditas yang terdiri dari
angka kesakitan penderita malaria dalam satu bulan terakhir, angka penderita diare
dalam satu bulan terakhir, dan aspek keterjangkauan pelayanan kesehatan. Pada

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 20


barat tahun 2018
penyakit menular dan tidak menular terdapat faktor risiko malaria, faktor risiko diare
pada balita, faktor risiko hipertensi, dan faktor resiko rheumatoid pada usia lanjut .

Table 7. Distribusi Responder Berdasrkan Banyaknya Kasus Malaria,Diare Pada


Balita dan Rheumatoid pada Usia Lanjut dalam Satu BulanTerakhir dan
Riwayat Keluarga Menderia Hipertensi di RW 03 dan RW 04 di
Kelurahan Koya Barat Distrik Muara Tami Kota Jayapura

Malaria n %
Perempuan 6 75
Laki–Laki 2 25
Total 8 100
Diare pada balita
Ya 1 3
Tidak 32 97
Total 33 100
Rheumatoid pada usialanjut
Perempuan 1 50
Laki–laki 1 50
Total 2 100
Ada Keluarga Menderita Hipertensi
Laki – laki 2 28,6%
Perempuan 5 71,4
Total 7 100
Sumber : Data Primer 2018
Berdasarkan tabel diatas,dalam satu bulan terakhir ini terdapat 6 orang (75%)
perempuan yang terserang malaria dan 2 orang (25%) laki – laki, sedangkan untuk
diare pada balita terdapat 1 orang (3%) dari 33 balita yang didata dan untuk rheumatoid
pada usia lanjut terdapat 1 orang (50%) perempuan dan 1 orang (50%) laki laki dari 2
responden,dan pada riwayat hipertensi terdapat 7 orang (100%) menderita hipertensi
diantaranya 2 laki – laki (28,6%) dan 5 perempuan (71,4%).

Table 8.Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Risiko Malaria di Kelurahan


Koya Barat Distrik MuaraTami Kota Jayapura tahun 2018
No Faktor Resiko Malaria N %
1 Penggunaan kelambu pada malam hari
Ya 4 50
Tidak 4 50
Total 8 100
2 Tempat memperoleh kelambu

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 21


barat tahun 2018
Beli sendiri 0 0
Puskesmas 0 0
Tidak memakai kelambu 8 100
Total 8 100
3 Penggunaan kawat kasa, dinding tidak bercelah, dan
penggunaan plafon
Ya 4 50
Tidak 4 50
Total 8 100
4 Sering melakukan aktivitas di malam hari
Ya 0 0
Tidak 8 100
Total 8 100
5 Penggunaan baju lengan panjang saat beraktivitas
malam hari
Ya 2 25
Tidak 6 75
Total 8 100
6 Penggunaan obat nyamuk
Ya 1 12,5
Tidak 7 87,5
Total 8 100
7 Mengonsumsi obat malaria saat sakit
Ya 6 75
Tidak 2 25
Totsal 8 100
8 Tempat memperoleh obat malaria
Apotik 5 62,5
Dokter 3 37,5
Total 8 100
9 Sembuh karena mengonsumsi obat malaria
Ya 6 75
Tidak 2 25
Total 8 100
Sumber : Data Primer 2018
Table 9. Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Risiko Diare pada Balita
dalam satu bulan terakhir di Kelurahan Koya Barat RW 03 dan RW 04
Kota Jayapura tahun 2018

No Faktor Risiko Diare Pada Balita (Faktor n %


Lingkungan)
1 Sumber Air Bersih
SGL 33 100
PDAM 0 0
Total 33 100

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 22


barat tahun 2018
2 Jarak sumur gali dgn septik tank, pembuangan
sampah, tempat pembuangan limbah dll
> 10 m 33 100
< 10 m 0 0
Total 33 100
3 Air tampak jernih
Ya 3 9
Tidak 30 91,1
Total 33 100
4 Air yg diminum dimasak terlebih dahulu
Ya 3 9
Tidak 30 91,1
Total 33 100
5 Cara menyimpan makanan yang sisa
Disimpan dalam kulkas / Lemari khusus 13 39
Dimeja dalam keadaan terbuka 20 60,1
Total 33 100
6 Bayi diberikan ASI
Ya 29 87,9
Tidak 4 12,1
Total 33 100
7 Sampai usia berapa bulan diberikan ASI
> 6 bulan 27 81,8
< 6 bulan 6 18,2
Total 33 100
8 Tempat balita membuang air besar
Jamban / WC 10 30
Disembarang tempat ( selokan / kebun ) 23 70
Total 33 100
9 Balita sudah diberikan imunisasi campak
Ya 33 100
Tidak 0 0
Total 33 100
Sumber : Data Primer 2018

Table 10. Distribusi Responder Berdasrkan Banyaknya Faktor Risiko


Rheumatoid dalam Satu Bulan Terakhir di Kelurahan Koya Barat Distrik
Muara Tami Kota Jayapura Tahun 2018
No Faktor Risiko Rheumatoid Pada Usia Lanjut N %
1 Reumatik adalah penyakit yang menyerang sendi.
Ya 2 100
Tidak 0 0
Total 2 100
2 Laki-laki lebih sering terkena reumatik daripada

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 23


barat tahun 2018
perempuan.
Ya 2 17,7
Tidak 0 82,3
Total 2 100
3 Gejala reumatik ditandai dengan nyeri pada tulang
sendi.
Ya 2 100
Tidak 0 0
Total 2 100
4 Reumatik lebih banyak terjadi pada usia lanjut.
Ya 2 89,4
Tidak 0 10,6
Total 2 100
5 Reumatik dilarang memakan kacang, jeroan,
melinjo, durian
Ya 2 100
Tidak 0 0
Total 2 100
6 Nyeri reumatik dapat di atasi dengan kompres air
hangat.
Ya 1 50
Tidak 1 50
Total 2 100
7 Reumatik merupakan penyakit keturunan
Ya 0 0
Tidak 2 100
Total 2 100
8 Reumatik biasanya timbul pada umur 25 – 35 tahun
Ya 1 50
Tidak 1 50
Total 2 100
9 Penyakit reumatik tidak menyebabkan nyeri.
Ya 2 100
Tidak 0 0
Total 2 100
10 Sendi yang bengkak akibat reumatik dapat
dikompres dengan air dingin
Ya 1 50
Tidak 1 50
Total 2 100
11 Penyakit reumatik membuat sulit beraktivitas
Ya 2 100
Tidak 0 0
Total 2 100
12 Nyeri sendi dapat menyebabkan pembengkakan

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 24


barat tahun 2018
Ya 2 100
Tidak 0 0
Total 2 100
Sumber : Data Primer 2018

Table 11. Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Risiko Hipertensi (Tekanan


Darah Tinggi) di RW 03 dan RW 04 di Kelurahan Koya Barat Distrik
Muara Tami Kota Jayapura Tahun 2018
No Faktor Risiko Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) N %
1 Memiliki Tekanan Darah 140/90 mmHg atau Lebih
Ya 5 71
Tidak 2 29
Total 7 100
2 Makan makanan asin 3x seminggu atau lebih
Ya 5 71
Tidak 2 29
Total 7 100
3 Makan makanan berlemak 3x seminggu atau lebih
Ya 3 43
Tidak 4 57
Total 7 100
4 Adakah yang merokok
Ya 1 14
Tidak 6 86
Total 7 100
5 Kebiasaan merokok >2 bungkus setiap hari
Ya 1 14
Tidak 6 86
Total 7 100
6 Anggota keluarga lain yang merokok
Ya 1 14
Tidak 6 86
Total 7 100
7 Terpapar asap rokok
Ya 1 14
Tidak 6 86
Total 7 100
8 Berolahraga secara rutin 2-3x setiap minggu
Ya 6 86
Tidak 1 14
Total 7 100
9 Menggunakan waktu 30-45 menit setiap hari untuk
berolahraga
Ya 1 14

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 25


barat tahun 2018
Tidak 6 86
Total 7 100
Sumber : Data Primer 2018

4.1.1. Hasil Analisis


Setelah dilakukan pengambilan dan pengolahan data, ditemukan beberapa hasil
permasalahan kesehatan. Hasil yang diperoleh terdiri dari beberapa
pembahasan seperti
a) Malaria
Berdasarkan hasil pengambilan dan pengolahan data yang telah dilakukan,
ditemukan kasus penderita malaria dalam satu bulan terakhir di RW 03 dan RW
04 Kelurahan Koya Barat yang berjumlah 8 orang dari jumlah 113 rumah yang
didata, dari faktor risiko yang yang kita temui di masyarakat Koya Barat RW 03
dan RW 04 tidak memakai kelambu dan tidak menggunakan lengan panjang
pada saat beraktifitas pada malam hari.

b) Diare pada balita


Berdasarkan hasil pengambilan dan pengolahan data yang telah dilakukan,
ditemukan kasus penderita Diare pada balita dalam satu bulan terakhir di RW 03
dan RW 04 kelurahan Koya Barat yang berjumlah 1 orang dari 33 balita yang
didata, faktor risiko yang ditemui di masyarakat Koya Barat RW 03 dan RW 04
kualitas air yang keruh yang didapt kandari SGL.
c) Rheumatoid Pada Usia Lanjut
Berdasrkan hasil pengambilan data kasus rheumatoid pada usia lanjut terdapat 2
orang dalam satu bulan Terakhir yang didata di Kelurahan Koya Barat, faktor
risiko yang kita temui di masyarakat Koya Barat RW 03 dan RW 04 pada usia
lanjut masyarakat masing sering mengkomsumsi kacang – kacangan.
d) Hipertensi (tekanan darah tinggi)

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 26


barat tahun 2018
Berdasarkan banyaknya kasus hipertensi yang didatater dapat 7 orang (100%)
menderita diantaranya 2 laki – laki (28,6%) dan 5 perempuan (71,4%)di RW 03
dan RW 04 Kelurahan Koya Barat Distrik Muara Tami tahun 2018.
1. Tekanan darah tinggi hingga 140/90 mmHg
Ambang batas normal 90/60 mmHg Hingga 120/80 mmHg.
2. Sering mengkomsumsi makan makanan asin.

3.5 Kesehatan Ibu dan Anak

3.5.1 Pengetahuan Ibu tentang ANC


Table 12. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang
ANC di RW 03 dan RW 04 Kelurahan Koya Barat Tahun 2018

Identifikasi Pengetahuan Ibu Tentang ANC N %


Pengetahuan tentang ANC
Benar 60 53,0
Salah 42 37,1
Tidak Diisi 11 9,7
Total 113 100

Frekuensi Dalam Pemeriksaan Kehamilan

Benar 41 36,2
Salah 44 38,9
Tidak Diisi 28 25,6
Total 113 100
Pengetahuan Tentang Kepada Siapa
Pemeriksaan Kehamilan
Benar 60 53,0
Salah 45 39,8
Tidak Diisi 8 27,5
Total 113 100
Pengetahuan Tentang Awal Pemeriksaan
Kehamilan
Benar 49 43,3
Salah 47 35,3

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 27


barat tahun 2018
Tidak Diisi 17 15,0
Total 113 100
Frekuensi Paling Sedikit Pemeriksaan
Kehamilan
Benar 38 33,6
Salah 49 43,3
Tidak Diisi 26 19,5
Total 113 100
Frekuensi Paling Sedikit Pemeriksaan
Kehamilan dalam Masa Trisemester I (0-3 bulan)
Benar 45 33,8
Salah 50 44,2
Tidak Diisi 18 15,9
Total 113 100
Frekuensi Paling Sedikit Pemeriksaan
Kehamilan dalam Masa Trisemester II (4-6
bulan)
Benar 39 34,5
Salah 49 43,3
Tidak Diisi 25 22,1
Total 113 100
Frekuensi Paling Sedikit Pemeriksaan
Kehamilan dalam Masa Trisemester III (7-9
bulan)
Benar 42 37,1
Salah 49 43,3
Tidak Diisi 22 19,4
Total 113 100
Pengetahuan Tentang Manfaat Pelayanan
Antenatal Care (ANC)
Benar 35 30,9
Salah 47 41,5
Tidak Diisi 31 27,4
Total 113 100
Pelayanan Yang Didapat Saat Kunjungan
Antenatal Care (ANC)
Benar 38 33,6
Salah 45 39,8
Tidak Diisi 30 26,5
Total 113 100

Sumber : Data Primer, 2018

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 28


barat tahun 2018
Dari data tabel diatas menunjukkan angka tertinggi pada responden yang benar
pengetahuannya tentang ANC (antenatal care) sebanyak 60 atau 53,0% responden, data
responden yang benar pada frekuensi dalam memeriksakan kehamilan sebanyak 41
atau 36,2% responden , kebenaran dalam pengetahuan responden tentang kepada siapa
pemeriksaan kehamilan yang benar sebanyak 60 atau 53,0% responden, yang benar
dalam pengetahuan tentang awal pemeriksaan kehamilan sebanyak 49 atau 43,3%
responden, yang benar dalam frekuensi paling sedikit pemeriksaan kehamilan yaitu
terdapat sebanyak 38 atau 33,6% responden ,angka tertinggi yang benar dalam
frekuensi memeriksakan kehamilan masa trisemester I (0-3 bulan) sebanyak 45 atau
33,8% responden , yang benar memeriksakan frekuensi kehamilannya dalam masa
trisemester II (4-6 bulan) sebanyak 39atau 34,5 % responden , lalu pada yang benar
memeriksakan frekuensi kehamilannya dalam masa trisemester III (7-9 bulan)
sebanyak 42 atau 37,1 % responden , banyaknya yang benar dalam pengetahuan
tentang manfaat pelayanan antenatal care (ANC) sebanyak 35 atau 30,9% responden,
dan yang benar dalam pelayanan yang didapat saat kunjungan antenatal care (ANC)
sebanyak 38 atau 33,6% responden.

4.5.2 Dukungan Suami Tentang Kehamilan


Table 13. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Dukungan Suami Tentang
Kehamilan di RW 03 dan RW 04 Kelurahan Koya Barat Tahun 2018

Identifikasi Tingkat Dukungan Suami


n %
Tentang Kehamilan
Pengetahuan suami tentang pemeriksaan
kehamilan ibu
Tidak Terjawab 1 0,8
Ya 53 46,9
Tidak 59 52,2
Total 113 100
Pengetahuan suami tentang tujuan dari
pemeriksaan kehamilan ibu
Tidak Terjawab 1 0,8
Ya 52 46,0
Tidak 60 53,0
Total 113 100
Pengetahuan suami tentang manfaat dari
pemeriksaan kehamilan ibu
Tidak Terjawab 3 26,5

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 29


barat tahun 2018
Ya 50 44,2
Tidak 60 53,0
Total 113 100
Pengetahuan suami tentang dampak dari
tidak melakukan pemeriksaan kehamilan ibu

Tidak Terjawab 1 0,8


Ya 52 46,0
Tidak 60 53,0
Total 113 100
Pemberian izin dari suami untuk
memeriksakan kehamilan ibu
Tidak Terjawab 3 2,6
Ya 48 42,4
Tidak 62 54,8
Total 113 100

Suami mengingatkan untuk melakukan


pemeriksaan kehamilan ibu

Tidak Terjawab 6 5,3


Ya 50 44,2
Tidak 57 50,4
Total 113 100

Suami membantu mencari informasi tentang kesehatan selama


masa kehamilan ibu

Tidak Terjawab 5 4,4

Ya 48 42,4
Tidak 60 53,0
Total 113 100

Suami menyediakan waktu untuk


mendampingi pemeriksaan kehamilan ibu

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 30


barat tahun 2018
Tidak Terjawab 1 0,8
Ya 54 47,4

Tidak 58 51,3
Total 113 100

Suami memperhatikan kesehatan ibu


selama kehamilan
Tidak Terjawab 1 0,8
Ya 52 46,0

Tidak 60 53,0
Total 113 100

Suami menanyakan hasil pemeriksaan


kehamilan ibu
Tidak Terjawab 1 0,8
Ya 52 46,0

Tidak 60 53,0
Total 113 100

Sumber : Data Primer, 2018

Dari data table diatas menunjukkan banyaknya yang benar dalam pengetahuan
suami tentang pemeriksaan kehamilan ibu sebanyak 53 atau 46,9% responden, lalu pada
yang salah dalam pengetahuan suami tentang pemeriksaan kehamilan ibu sebanyak 59
atau 52,2% responden , yang menunjukkan banyaknya yang benar dalam pengetahuan
suami tentang tujuan dari pemeriksaan kehamilan ibu sebanyak 52 atau 46,0%
responden, lalu pada yang salah dalam pengetahuan suami tentang tujuan dari
pemeriksaan kehamilan ibu sebanyak 60 atau 53,0% responden, yang menunjukkan
banyaknya yang benar dalam pengetahuan suami tentang manfaat dari pemeriksaan
kehamilan ibu sebanyak 50 atau 44,2% responden dan yang salah dalam pengetahuan
suami tentang manfaat dari pemeriksaan kehamilan ibu ditemukan sebanyak 60 atau
51,7% responden, yang menunjukkan banyaknya yang benar dalam pengetahuan suami
tentang dampak dari tidak melakukan pemeriksaan kehamilan ibu sebanyak 52 atau
46,0% responden, lalu pada yang salah dalam pengetahuan suami tentang dampak dari

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 31


barat tahun 2018
tidak melakukan pemeriksaan kehamilan ibu sebanyak 60 atau 53,0% responden , yang
menunjukkan banyaknya yang benar dalam pemberian izin dari suami memeriksaan
kehamilan ibu sebanyak 48 atau 42,4% responden, yang salah dalam pemberian izin
dari suami memeriksaan kehamilan ibu ditemukan sebanyak 62 atau 54,8% responden,
yang menunjukkan banyaknya yang benar dalam suami mengingatkan untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan ibu sebanyak 50 atau 44,2% responden, lalu pada yang salah
dalam suami mengingatkan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan ibu sebanyak 57
atau 50,4% responden, yang menunjukkan banyaknya yang benar dalam suami
membantu mencari informasi tentang kesehatan selama masa kehamilan ibu sebanyak
48 atau 42,4% responden, lalu pada yang salah dalam suami membantu mencari
informasi tentang kesehatan selama masa kehamilan ibu sebanyak 60 atau 53,0%
responden, yang menunjukkan banyaknya yang benar dalam suami menyediakan waktu
untuk mendampingi pemeriksaan kehamilan ibu sebanyak 54 atau 47,7% responden,
lalu pada yang salah dalam suami menyediakan waktu untuk mendampingi pemeriksaan
kehamilan ibu sebanyak 58 atau 51,3% responden, yang menunjukkan banyaknya yang
benar dalam suami memperhatikan kesehatan ibu selama kehamilan sebanyak 52 atau
46,0% responden, lalu yang salah dalam suami memperhatikan kesehatan ibu selama
kehamilan ditemukan sebanyak 60 atau 53,0% responden, dan yang menunjukkan
banyaknya yang benar dalam suami menanyakan hasil pemeriksaan kehamilan ibu
sebanyak 52 atau 46,0% responden, lalu yang salah dalam suami menanyakan hasil
pemeriksaan kehamilan ibu ditemukan sebanyak 60 atau 53,0% responden

4.5.3 Perawatan Tali Pusat


Table 14. Distribusi responden Berdasarkan Cara Perawatan tali Pusat di RW
03dan RW 04 Kelurahan Koya Timur Tahun 2018

1 Tali Pusat Bayi N %


Gunting 22 19,4
Silet 0 0
Tidak terjawab 91 80,5
Total 113 100
2 Cara perawatan tali pusat

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 32


barat tahun 2018
Alkohol 22 19,4
Betadine 0 0
Tidak terjawab 91 80,5

Total 113 100


3 Yang merawat tali pusat setelah persalinan
sampai putus
Ibu 0 0
Nenek/keluarga 3 2,6
Bidan 17 15,0
Tidak terjawab 91 80,5
Total 113 100
Sumber : Data primer, 2018

Dari Tabel 14 diperoleh data responden berdasarkan alat yang digunakan untuk
memotong tali pusat adalah yang menggunakan gunting sebanyak 22(19,4%), yang
menggunakan silet sebanyak 0 , dan sebanyak 91 (80,5%) responden tidak terjawab.
Berdasrkan yang mengunakan alcohol adalah sebanyak 22(19,4%) responden yang
menggunakan betadine sebanyak 0 dan sebanyak 91 (80,5) responden tidak terjawab,
berdasarkan yang merawat tali pusat setelah persalinan sampai putus, yang terbanyak
adalah nenek/keluarga sebanyak 3 (2,6%), dan ibu sebanyak 0 yang paling sedikit
adalah bidan sebanyak 17 (15,0%) dan 91(80,5%) tidak terjawab

4.5.4 Remaja
Table 15. Distribusi Responden Berdasarkan IMS (Infeksi Menular Seksual) di
RW 03 dan RW 04 Kelurahan Koya Barat Tahun 2018

n %
IMS( Infeksi menular seksual )
Benar 40 75.4
Salah 10 18.6
Tidak terjawab 3 9.4
Total 53 100
Bahaya merokok
Benar 50 94.3
Tidak terjawab 3 9.4
Total 53 100
Narkoba
Benar 45 84,9
Salah 12 22.6

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 33


barat tahun 2018
Tidak terjawab 1 1,8
Total 53 100
Pornografi
Benar 48 90,6
Salah 4 7.5
Tidal terjawab 2 3,7
Total 53 100
Kesehatan reproduksi tentang remaja
Benar 30 56,6
Salah 15 28,3
Tidak tejawab 8 15,0
Total 53 100
Sumber informasi TV
Ya 50 94,3
Tidak 2 3,7
Tidak terjawab 1 1.8
Total 53 100
Sumber informasi radio
Ya 5 9,4
Tidak 45 84,9
Tidak terjawab 3 5.6
Total 53 100
Sumber informasi surat kabar
Ya 23 43.3
Tidak 38 71.,6
Tidak terjawab 3 5.6
Total 53 100
Sumber informasi majalah
Ya 8 15.0
Tidak 42 79.2
Tidak terjawab 3 5.6
Total 53 100
Sumber informasi orang tua
Ya 20 38,0
Tidak 30 14,1
Tidak terjawab 3 5,6
Total 53 100
Sumber informasi tenaga kesehatan
Ya 35 66,0
Tidak 14 24,6
Tidak terjawab 4 7,5
Total 53 100
Sumber informasi tema sebaya
Ya 40 75,4
Tidak 3 5,6

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 34


barat tahun 2018
Tidak terjawab 10 18,6
Total 53 100
Sumber informasi internet
Ya 46 56,7
Tidak 11 20,7
Tidak terjawab 3 5,6
Total 53 100
Sumber informasi lainya
Ya 38 71.6
Tidak 12 22,6
Tidak terjawab 3 5,6
Total 53 100
Pernah mengetahui teman anda merupakan
ganja/jenis narkoba lainya
Ya 20 37,7
Tidak 30 56,6
Tidak terjawab 3 5,6
Total 53 100
Sumber : Data Primer, 2018

Dari tabel 15 responden mengetahui tentang IMS (Infeksi Menular Seksual)


sebanyak 40 (75,4%) dan responden yang tidak mengetahui tentang IMS (Infeksi
Menular Seksual) sebanyak 10 (18,6%), sebanyak 3 (9,4%) tidak terjawab,
berdasarkan bahaya merokok, responden mengetahui tentang bahaya merokok,
50(94.3%) dan sebanyak 3 (9,4%) tidak terjawab. Responden mengetahui tentang
narkoba, 45 (84,9%) tidak mengetahui tentang narkoba 12 (22,6%), dan sebanyak 1
(1,8%) tidak terjawab. data pornografi, responden mengetahui tentang pornografi 48
(90,6%) tidak mengetahui tentang pornografi 4 (7,5%) dan tidak terjawab 2 (3,7%).
responden mengetahui tentang kesehatan reproduksi tentang remaja, 30 (56,6%) tidak
mengetahui tentang kesehatan reproduksi tentang remaja 15 (28,3%), dan sebanyak 8
(15,0%) tidak terjawab. responden mendapatkan sumber informasi melalui TV, 50
(54,3%) dan yang tidak sebanyak 2 (3,7%) dan yang tidak terjawab 1 (1,8%).responden
mendapatkan sumber informasi melalui radio sebanyak 5 (9.4%) dan yang menjawab
tidak sebanyak 45 (84,9%) dan yang tidak terjawab 3 (5,6%). Responden mendapatkan
sumber informasi melalui surat kabar sebanyak 23 (43,3%) dan yang menjawab tidak
sebanyak 38 (71,6%) dan yang tidak terjawab 3 (5,6%). Responden mendapatkan
sumber informasi melalui majalah sebanyak 8 (15,0%) dan yang menjawab tidak

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 35


barat tahun 2018
sebanyak 42(79,2%) dan yang tidak terjawab 3 (5,6%). Responden mendapatkan
sumber informasi melalui orang tua sebanyak 20 (38,0%) dan yang menjawab tidak
sebanyak 30 (14,1%) dan yang tidak terjawab 3 (5,6%). Responden mendapatkan
sumber informasi melalui tenaga kesehatan sebanyak 35 (66,0%) dan yang menjawab
tidak sebanyak 14 (24,6%) dan yang tidak terjawab 4(7,5%). Responden mendapatkan
sumber informasi melalui guru sebanyak 65 (57,5%) dan yang menjawab tidak
sebanyak 7 (0,6%) dan yang tidak terjawab 41 (36,2%). Responden mendapatkan
sumber informasi melalui teman sebaya sebanyak 40 (75,4%) dan yang menjawab tidak
sebanyak 3 (5,6%) dan yang tidak terjawab 10(18,6%). Responden mendapatkan
sumber informasi melalui internet sebanyak 46(56,7%) dan yang menjawab tidak
sebanyak 11(20,7%) dan yang tidak terjawab 3 (5,6%). Responden mendapatkan
sumber informasi melalui lainnya sebanyak 38 (71,6%) dan yang tidak mendapatkan
sumber informasi 12 (22,6%) dan tidak terjawab sebanyak 3 (5,6%)
responden.responden mengetahui teman menggunakan ganja/jenis narkoba lainnya
20(37,7%) dan tidak mengetahui sebanyak 30(56,6%) dan yang tidak terjawab 3 (5,6%)
responden.

4.6 Gizi Masyarakat

Table 16. Distribusi Responden Berdasarkan Pemberian ASI dan MP-ASI (Khusus
ART Umur 0-23 Bulan) di RW 03 dan RW 04 Kelurahan Koya Barat
Tahun 2018

No ASI dan MP-ASI n %

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 36


barat tahun 2018
Anak baru lahir diletakkan tengkurap di dada
atau perut ibu tanpa penghalang
1 Ya 20 60,7
Tidak 8 24,2
Tidak diketahui 5 15,1

Total 33 100
2 Lama proses peletakan bayi tengkurap
< 1 jam 20 60,7
Tidak Diketahui 13 39,3
Total 33 100
3 Kapan proses peletakan mulai dilakukan
<15 menit 8 24,2
15 - <30 menit 10 30,3
Tidak Diketahui 15 45,5
Total 33 100
4 Proses pelekatan sampai anak menghisap
puting susu ibu
Ya 8 24,2
Tidak 6 18,1
Tidak diketahui 19 57,7
Total 33 100
5 Ibu mulai melakukan proses menyusui untuk
pertama kali setelah bayi dilahirkan
< 1 jam 12 36,4
1 jam - <24 jam 10 30,3
Tidak Diketahui 11 33,3
Total 33 100
6 Sebelum anak disusui/ ASI pertama kali
pernah diberikan selain ASI
Ya 6 18,1
Tidak 5 15,2
Tidak diketahui 22 66,7
Total 33 100
7 Jenis makanan/minuman yang pernah
diberikan
Susu formula 12 36,5
Air putih 6 18,2
Susu non formula 5 15,1
Air kelapa 1 3,0
Madu 1 3,0
Buah dihaluskan 3 9,0
Teh manis 1 3,0
Nasi dihaluskan/papeda 4 12,2
Total 33 100

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 37


barat tahun 2018
8 Alasan memerikan makanan/ minuman kepada
anak
Asi belum keluar 9 27,4
Ibu sakit/meninggal 3 9,0
Disuruh orang tua/mertua/saudara 5 15,2
Anak sakit 3 9,0
Rawat pisah 7 21,4
Anak angkat 1 3,0
Anak tidak bisa menyusu 2 6,0
Disuruh petugas kesehatan 3 9,0
Total 33 100
9 Balita (0-23 Bulan) masih diberikan ASI
Tidak Diketahui 16 48,4
Ya 6 18,1
Tidak 4 12,1
Tidak pernah 4 12,1
Total 33 100
10 Dalam 24 jam terakhir anak hanya
mendapatkan ASI
Ya 10 30,4
Tidak 2 6,0
Tidak diketahui 18 54,3
Total 33 100
11 Sejak lahir sampai dengan 24 jam bayi pernah
diberikan makanan/minuman selain ASI
Ya 10 30,4
Tidak 8 24,2
Diketahui 15 45,5
Total 33 100
12 Umur anak diberikan makanan/minuman
selain ASI
>30 hari (8 bulan) 12 36,3
Tidak diketahui 21 63,7
Total 33 100
13 Jenis makanan/minuman selain ASI yang
pertama kali diberikan
Susu formula 12 36,5
Air putih 2 6,0
Susu non formula 9 27,2
Air kelapa 1 3,0
Madu 1 3,0
Buah dihaluskan 5 15,3
Teh manis 1 3,0
Nasi dihaluskan/papeda 2 6,0
Total 33 100

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 38


barat tahun 2018
14 Anak sudah disapih
Ya 10 30,4
Tidak 7 21,2
Tidak diketahui 16 48,4
Total 33 100
15 Sejak kapan sudah disapih
1 bulan 3 9,0
12 bulan 9 27,4
Tidak diketahui 21 63,6
Total 33 100

Sumber : Data Primer, 2018

Tabel 16 diatas diperoleh data diantaranya, bayi baru lahir yang diletakkan
secara tengkurap di dada atau perut ibu tanpa ada penghalang sebanyak 20 bayi
(60,7%). Pelekatan bayi pada ibu yang dilakukan 15 menit - <30 menit sebanyak 10
bayi (30,4%). Proses peletakan tersebut sampai menghisap puting susu ibu sebanyak 8
bayi (24,2%). Ibu paling banyak mulai melakukan proses menyusui untuk pertama kali
setelah bayi dilahirkan sebanyak <1 jam sebanyak 12 bayi (36,4%). Anak pernah di
berikan makanan/minuman lain sebelum mulai disusui atau diberi ASI pertama kali
sebanyak 6 bayi (18,1%) dengan jenis konsumsi tertinggi yaitu susu formula sebanyak
10 bayi (30,4%) dengan alasan tertinggi asi ibu belum keluar sebanyak 9 responden
(27,4%). Dalam 24 jam terakhir anak hanya mendapatkan air susu ibu saja sebanyak 10
bayi (30,4%) dan bayi sejak lahir sampai dengan 24 jam terakhir pernah diberikan
makanan/minuman selain ASI sebanyak 10 bayi (30,4%). Bayi pertama kali mulai
diberi makanan/minuman selain ASI saat umur > 30 hari sebanyak 12 bayi (36,5%)
selama 8 bulan. Jenis makanan yang diberikan tertinggi oleh ibu yaitu susu formula
sebanyak 12 bayi (36,5%). Bayi sudah disapih sebanyak 10 bayi (30,4%) , bayi disapih
sejak 12 bulan lalu sebanyak 9 bayi (27,4%).

Table 17. Distribusi Responden Berdasarkan Pemberian Makanan Tambahan


(PMT) Pada Anak Usia 6-59 Bulan di RW 03 dan RW 04 Kelurahan koya Barat
Tahun 2018

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 39


barat tahun 2018
No Makanan tambahan n %
1. Balita Mengalami Kurang Gizi
Tidak 15 51,8
Tidak ketahui 14 48.2
Total 29 100
2. Pernah Mendapat Makanan Tambahan
Ya 8 27,5
Tidak 6 20,6
Tidak diketahui 15 51,8
Total 29 100
Bentuk PMT
1. Biskuit Program
Ya 3 10,3
Tidak diketahui 26 89,7

Total 29 100
2. Biskuit Lokal
Ya 6 20,8
Tidak diketahui 23 79,2
Total 29 100
3. Susu Bubuk
Ya 2 6,9
Tidak diketahui 27 93,1
Total 29 100
4. Susu Cair
Tidak diketahui 29 100
Total 29 100
5. Lainnya (Bubur Sun)
Ya 3 10,3
Tidak diketahui 26 89,7
Total 29 100
PMT Dihabiskan
1. Biskuit Program
Ya 2 6,9
Tidak diketahui 27 93,1
Total 29 100
2. Jenis PMT Lainnya
Ya 1 3,4
Tidak diketahui 28 96,6
Total 29 100
Sumber : Data Primer, 2018

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 40


barat tahun 2018
Dari data balita di RW 03 dan RW 04 Kelurahan Koya Barat, Balita Usia 6-59
Bulan selama tahun 2017- Januari 2018 tidak ada balita yang mengalami kurang gizi,
dan balita yang pernah mendapat makanan tambahan (PMT) sebanyak 8 balita (27,5%).
berdasarkan bentuk PMT yang diperoleh bahwa terdapat balita yang menerima PMT
dalam bentuk biskuit program sebanyak 3 balita (10,3%), balita yang menerima PMT
dalam bentuk biskuit lokal sebanyak 6 balita (20,6%), balita yang menerima PMT
dalam bentuk susu bubuk sebanyak 2 balita (6,9%), balita yang menerima PMT dalam
bentuk lainnya (bubur SUN) sebanyak 3 balita (10,3%) dan tidak ada balita yang
mendapat PMT dalam bentuk susu cair menurut pengakuan ibu

Table 18. Distribusi responden berdasarkan Pengkonsumsian Kapsul Vitamin A


pada Balita di RW 03 dan RW 04 Kelurahan koya Barat Tahun 2018

6-11 Bulan >12 Bulan


Mengkonsumsi Vitamin A N % n %
Tidak Diketahui 24 72,8 15 45,5
Vitamin A Biru 8 24,2 8 24,2
Vitamin A Merah 0 0 10 30,3
Tidak Pernah 1 3,0 0 0
Total 33 100 33 100
Sumber : Data Primer, 2018
Pada tabel 18 menunjukkan data pemberian kapsul Vitamin A pada bayi dibawah
umur lima tahun (balita) selama tahun 2018, terdapat balita dengan umur 6-11 bulan
yang telah mengkonsumsi Vitamin A warna Biru sebanyak 8 balita (24,2%).Sedangkan,
Balita usia >12 bulan yang sudah mengkonsumsi Vitamin A warna Biru sebanyak 8
balita (24,2%), Vitamin A warna Merah sebanyak 10 balita (30,3%). Berdasarkan data
yang diperoleh balita usia >12 bulan telah memperoleh vitamin A warna Biru maupun
Merah.

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 41


barat tahun 2018
Table 19. Distribusi responden berdasarkan Penimbangan Balita di RW 03 dan
RW 04 Kelurahan Koya Barat Tahun 2018

No Penimbangan Balita n %
1 Keluarga Yang Memiliki KMS
Tidak Ada Balita 10 30,3
Memiliki KMS 7 21,2
Memiliki KMS (Pengakuan Ibu) 15 45,5
Tidak Memiliki 1 3,0
Total 33 100
2 Balita Pernah Ditimbang
Tidak diketahui 20 60,7
Pernah 12 36,3
Tidak 1 3,0
Total 33 100
3 Tempat Menimbang
Tidak Diketahui 15 45,4
puskesmas 4 12,1
posyandu 14 42,5
pustu 0 0
Total 33 100
4 Banyaknya Penimbangan dalam 6 Bulan
Terakhir
1 kali 2 6,0
2 kali 3 9,0
3 kali 5 15,2
4 kali 6 18,2
5 kali 5 15,2
6 kali 2 6,0
Tidak diketahui 10 30,4
Total 33 100
5 Sumber Informasi Penimbangan dalam 6
Bulan Terakhir
Tidak Diketahui 15 45,4
KMS/Buku KIA/Register 7 21,2
Pengakuan Ibu 11 33,4
Total 33 100
Sumber : Data Primer, 2018

Berdasarkan tabel diatas diperoleh data keluarga yang memiliki KMS menurut
pengakuan ibu sebanyak 15 keluraga (45,5%). Kemudian diperoleh data balita yang
pernah ditimbang sebanyak 12 balita (36,3%). Berdasarkan tempat menimbang balita

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 42


barat tahun 2018
diperoleh data sebanyak 14 balita (42,5%) yang menimbang di posyandu. Banyaknya
penimbangan dalam 6 Bulan Terakhir berdasarkan tabel diatas diperoleh data balita
yang ditimbang 4 kali dalam 6 bulan terakhir memiliki frekuensi sebanyak 6 balita
(18,2%). Sumber Informasi Pernimbangan dalam 6 Bulan terakhir, ibu mengetahui
informasi mengenai terkait penimbangan menurut pengakuan ibu sebanyak 11 (33,4%).

Table 20. Distribusi Responden Berdasarkan Status Gizi Balita Di RW 03 dan RW


04 Kelurahan Koya Barat Tahun 2018

Status gizi n %
Balita (berat badan menurut umur)
Tidak Diketahui 13 39,4
Gizi Buruk 2 6,0
Gizi kurang 3 9,0
Gizi baik 9 27,4
Gizi lebih 2 6,0
Tidak diukur 4 12,2
Total 33 100
Status gizi balita(tinggi badan menurut umur)
Tidak Diketahui 18 54,6
Pendek 4 12,2
Sangat pendek 1 3,0
Normal 2 6,0
Tinggi 2 6,0
Sangat tinggi 2 6,0
Tidak diukur 4 12,2
Total 33 100
Sumber : Data Primer, 2018
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh data responden berdasarkan status gizi balita
(berat badan balita menurut umur) yang berstatus gizi baik sebanyak 9 balita (27,4%).
berdasarkan status gizi balita (tinggi badan menurut umur) yang bertinggi badan pendek
sebanyak 4 balita (12,2%).

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 43


barat tahun 2018
Table 21. Disribusi Responden Berdasarkan Konsumsi Makanan Balita di RW 03
dan RW 04 Kelurahan Koya Barat Tahun 2018

Status Konsumsi Makanan Balita n %


Tidak diketahui 10 30,4
Baik 7 21,3
Sedang 5 15,1
Kurang 2 6,0
Defisit 0 0
Tidak diukur 9 27,2
Total 33 100
Sumber : Data Primer, 2018
Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat 7 balita (21,3%) yang memiliki
Tingkat konsumsi energi yang baik.

Table 22. Distribusi Responden Berdasarkan Pemberian tabel Tambah darah


(TTD) Pada Remaja Putri Usia 12-18 Tahun Di RW 03 dan RW 04
Kelurahan Koya Barat Tahun 2018

Remaja Yang Sudah Haid/Menstruasi n %


Tidak diketahui 36 67,9
Belum 3 5,6
Sudah 14 26,5
Total 53 100
Pemberian (TTD)
Pernah Mendapat/Membeli TTD
Tidak diketahui 36 67,9
Ya 2 3,8
Tidak 15 28,3
Total 53 100
Sumber TTD
Tidak Diketahui 36 67,9
Petugas Puskesmas 0 0
RS/Bidan/Dokter Praktik 0 0
Guru Sekolah 1 1,9
Beli Sendiri 2 3,8
Tidak Pernah Mendapat TTD 14 26,4
Total 53 100
Paket TTD Yang Dibeli
Tidak diketahui 36 67,9
5 paket 1 1,9
Tidak pernah 16 30,2

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 44


barat tahun 2018
Total 53 100
Jumlah Butir Yang Diperoleh
Tidak diketahui 36 67,9
Tidak pernah 16 30,2
Tidak tahu 1 1,9
Total 53 100
Jumlah Butir Yang Diminum
Tidak diketahui 36 67,9
Tidak pernah 16 30,2
Tidak tahu 1 1,9
Total 53 100
TTD Diminum Setiap Seminggu Sekali
Tidak diketahui 36 67,9
Tidak pernah 16 30,2
Tidak tahu 1 1,9
Total 53 100
Waktu Mendapat/Membeli TTD
Tidak diketahui 36 67,9
Tidak pernah 16 30,2
Tidak tahu 1 1,9
Total 53 100
Sumber : Data Primer, 2018
Tabel diatas menunjukkan bahwa Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) untuk
Remaja Putri usia 12-18 tahun selama tahun 2018 terdapat 14 (26,5%) remaja putri
yang sudah mengalami haid/menstruasi. Sedangkan menurut sumber TTD, terdapat 1
remaja (1,9%) yang memperoleh tablet tambah darah (TTD) dari Guru sekolah, namun
remaja tidak mengetahui jumlah butir yang di peroleh dan diminum serta tidak
meminum tablet tambah darah (TTD) setiap seminggu sekali. Sebanyak 16 remaja
(60,2%) dengan frekuensi yang sama tidak pernah memperoleh tablet tambah darah
(TTD) dan tidak pernah mengkonsumsinya.

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 45


barat tahun 2018
Table 23. Distribusi Responden Berdasarkan Pengukuran Antropometri Pada
Remaja Putri Usia 12-18 Tahun Di RW 03 dan RW 04 Kelurahan
Koya Barat

Interval Berat Badan (kg) n %


30-39 2 3,8
40-49 4 7,6
50-59 2 3,8
80-89 1 1,9
Tidak diketahui 36 67,9
Tidak diukur 8 15,0
Total 53 100
Interval Tinggi Badan
140-145 3 5,6
150-155 2 3,8
156-159 2 3,8
Tidak diketahui 36 67,9
Tidak diukur 10 18,9
|total 53 100
Interval Lingkar Lengan Atas
21 1 1,8
24 4 7,6
25-28 2 3,8
Tidak diketahui 36 67,9
Tidak diukur 10 18,9
Total 53 100
Sumber : Data Primer, 2018
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh data responden berdasarkan interval data
berat remaja putri dengan berat antara 40-49 sebanyak 4 remaja (7,6%). Sedangkan
berdasarkan interval tinggi badan remaja putri terdapat 3 (5,6%) remaja putri yang
memiliki berat 140-145. diperoleh data responden berdasarkan interval lingkar lengan
atas pada remaja putri terdapat 4 (3,8%) remaja putri yang memiliki lingkar lengan yaitu
24 cm.

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 46


barat tahun 2018
4.7 Data promosi kesehatan

4.6.1 PHBS Tatanan Rumah Tangga

Table 24. Distribusi Responden PHBS Tatanan Rumah Tangga i di RW 03 dan di


RW 04 Kelurahan Koya Timur Tahun 2018

Adanya anggota keluarga n %


1 yang merokok
Ya 41 36,3
Tidak 72 63,7
Total 113 100
2 Ibu Melakukan Aktivitas Fisik
Atau Olahraga Secara Teratur
Ya 98 86,7
Tidak 15 13,2
Total 113 100
3 Keluarga Ibu Makan Makanan
Yanag Beraneka Ragam Setiap
Hari
Ya 91 80,5
Tidak 22 19,5
Total 113 100
4 Waktu Melahirkan Ditolong
Tenaga Kesehatan
Ya 22 19,5
Tidak 91 80,5
Total 113 100
5 Ibu Memeriksakan Kandungan
Pada Petugas Kesehatan Minimal
4 Kali
Ya 21 18,6
Tidak 92 81,4
Total 113 100
6 Rumah Perkarangan Dalam
Keadaan Bersih
Ya 96 84,9
Tidak 17 15,0
Total 113 100
7 Ibu Minum Talbet Besi Selama
Hamil
Ya 21 18,6
Tidak 92 81,4
Total 113 100
8 Ibu Pada Saat ini Ber KB

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 47


barat tahun 2018
Ya 18 15,9
Tidak 95 84,1
Total 113 100
9 Bayi Dan Balita Lengkap
Diberikan Kapsul Vitamin A
Ya 21 18,6
Tidak 92 81,4
Total 113 100
10 Ibu Menimbang Balita Setiap
Bulan
Ya 20 17,6
Tidak 93 82,3
Total 113 100
11 Ibu Mengimunisasi Lengkap Bayi
Ya 21 18,6
Tidak 92 81,4
Total 113 100
12 Diberikan ASI Saja
Ya 16 14,2
Tidak 97 85,8
Total 113 100
13 Menyusui Dini Setelah Bayi
Lahir
Ya 20 17,7
Tidak 93 82,3
Total 113 100
14 Iba/Bapak Menjadi Anggota Dana
Sehat (JPKM)
Ya 95 84,1
Tidak 17 15,0
Total 113 100
15 Merokok Dalam 1 Hari
< 10 Batang 33 29,5
10-20 Batang 67 59,5
>20 Batang 11 9,8
3 2 9
Total 113 100
16 Masak Dengan Menggunakan
Garam Beryodium
Ya 111 98,2
Tidak 2 1,8
Tota l 113 100
17
Menggunakan Air Bersih
Ya 105 92,9
Tidak 8 7,1

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 48


barat tahun 2018
Total 113 100
18 Luas Lantai Rumah
Ya 100 88,5
Tidak 13 11,5
Total 113 100
19 Lantai Rumah Bukan Dari Tanah
Ya 85 75,2
Tidak 28 24,8
Total 113 100
20 Tempat Pembuangan Sampah
Ya 104 92,0
Tidak 9 8,0
Total 113 100
21 Tanaman Obat Di Perkarangan
Rumah
Ya 35 31,0
Tidak 78 69,0
Total 113 100
22 Puskesmas Sarana Kesehatan Jika
Sakit
Ya 106 94,6
Tidak 6 5,4
Total 113 100
Sumber: Data Primer, 2018

Dari table di atas berdasarkan adanya anggota keluarga yang merokok


adalah ada anggota keluarga yang merokok sebanyak 41 (36,3%), dan tidak ada
anggota keluarga yang merokok sebanyak 72 (63,7%) responden berdasarkan
anggota keluarga ibu melakukan aktivitas fisik atau olahraga secara teratur
adalah anggota keluarga ibu yang tidak melakukan aktivitas fisik atau olahraga
secara teratur sebanyak 15 (13,2%), dan anggota keluarga ibu yang melakukan
aktivitas fisik atau olahraga secara teratur sebanyak 98 (86,7%). Responden
berdasarkan keluarga ibu makan makanan beraneka ragam setiap hari adalah
keluarga ibu makan makanan beraneka ragam setiap hari sebanyak 91 (80,5%),
dan keluarga ibu tidak makan makanan beraneka ragam setiap hari sebanyak 22
(19,5%). Responden berdasarkan waktu melahirkan ditolong oleh tenaga
kesehata adalah waktu melehirkan ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 22
(19,5%), dan waktu melahirkan tidak ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak
91 (80,5%). responden berdasarkan waktu memeriksakan kandungan pada

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 49


barat tahun 2018
petugas kesehatan minimal 4 kaliadalah waktu memeriksakan kandungan pada
petugas kesehatan minimal 4 kali sebanyak 21(18,6%), dan waktu
memeriksakan kandungan pada petugas kesehatan minimal 4 kali sebanyak 92
(81,4%). Responden berdasarkan rumah perkarangan dalam keadaan bersih
adalah sesuai sebanyak 96 (84,9%), dan yang tidak sesuai sebanyak 17 (15,0%).

responden berdasarkan ibu minum talbet besi selama hamil adalah ibu tidak
minum talbet besi selama hamil sebanyak 92 (81,4%), dan ibu minum talbet besi
selama hamil sebanyak 21 (18,6%). Responden berdasarkan ibu pada saat ini ber
KB adalah ibu pada saat ini tidak ber KB sebanyak 18 (15,9%), dan ibu pada
saat ini ber KB sebanyak 95(84,1%). Responden berdasarkan bayi dan balita
lengkap diberikan kapsul vitamin A adalah bayi dan balita lengkap diberikan
kapsul vitamin A sebanyak 21 (18,6%) dan bayi dan balita tidak diberikan
kapsul vitamin A sebanyak 92 (81,4%). Responden berdasarkan ibu menimbang
balita setiap bulan adalah ibu menimbang balita setiap bulan sebanyak 20
(17,6%) dan ibu tidak menimbang balita setiap bulan sebanyak 93 (82,3%).
Responden berdasarkan ibu mengimunisasi lengkap bayi adalah ibu
mengimunisasi lengkap bayi sebanyak 21 (18,6%) dan ibu tidak mengimunisasi
lengkap bayi sebanyak 92 (81,4%). Responden berdasarkan hanya diberikan ASI
saja adalah diberikan ASI saja sebanyak 16 (14,2%), dan tidak diberikn ASI
sebanyak 97 (85,8%). Responden berdasarkan menyusui dini setelah bayi lahir
adalah menysui dini setelah bayi lahir sebanyak 20 (17,7%) tidak menyusui dini
setelah bayi lahir sebanyak 93(82,3%). Responden berdasarkan ibu/bapak
menjadi anggota dana sehat (JPKM) adalah ibu/bapak menjadi anggota dana
sehat (JPKM) sebanyak 95 (84,1%), dan ibu/bapak menjadi dana sehat (JPKM)
sebanyak 17 (15,0%). Responden berdasarkan merokok dalam 1 hari terbanyak
adalah yang baling banyak merokok dalam 1 hari sebanyak 67 (59,5%), dan
yang paling sedikit 11 (9,8%), dan yang sedikit sebanyak 33 (29,5%).
Responden berdasarkan masak dengan menggunakan garam beryodium adalah
yang masak dengan menggunakan garam beryodium sebanyak 111 (98,2%) dan
yang tidak masak dengan menggunakan garam beryodium sebanyak 2 (1,8%).

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 50


barat tahun 2018
Responden berdasarkan ibu selalu menggunakan air bersih adalah selalu
menggunakan air bersih 105 (92,9%) dan tidak menggunakan air bersih
sebanyak 8 (7,1%). Responden berdasarkan luas lantai rumah adalah kamar
memenuhi syarat sebanyak 100 (88,5%) dan yang tidak memenuhi syarat
sebanyak 13 (11,5%). Responden berdasarkan lantai rumah bukan dari tanaha
dalah lantai rumh dari tanah sebanyak 85 (75,2%) dan lantai rumah yang tidak
tanah sebanyak 28 (24,8%). Responden berdasarkan tempat pembuangan
sampah adalah tempat pembuangan sampah sebanyak 104 (92,0%) dan tidak
ada tempat pembuangan sampahse banyak 9 (8,0%). Responden berdasarkan
tanaman obat di perkarangan rumah adalah tanaman obat di perkarangan rumah
sebanyak 35 (31,0%) dan tanaman obat yang tidak di perkarangan rumah
sebanyak 78 (69,0%). Responden berdasarkan puskesmas sarana kesehatan jika
sakit di RW 03 dan RW 04 Kelurahan Koya Barat tahun 2018 berdasarkan puskesmas
sarana kesehatan jika sakit adalah puskesmas saranan kesehatan jika sakit
sebanyak 106 (94,6%) dan tidak menggunakan puskesmas sarana kesehatan jika
sakit sebanyak 6 (5,4%).

4.7.2 PHBS Tatanan Sekolah


Table 25. Distribusi Responden PHBS Tatanan Sekolah di RW 03 dan di RW 04
Kelurahan Koya Timur Tahun 2018
1 Dana Sehat Sekolah n %
Ya 72 63,7
Tidak 41 36,3
Total 113 100
2 Anggota Dana Sehat
Ya 39 34,5
Tidak 74 65,5
Total 113 100
3 Kerjasama Peserta didik, orang tua,
tokoh masyarakat dan organisasi
Ya 3 2,7
Tidak 110 97,3
Total 113 100
4 Sanitasi Dan Penyediaan Air Bersih
Ya 104 92,1
Tidak 9 7,9
Total 113 100
5 Unsur Kekerasan
Ya 1 9

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 51


barat tahun 2018
Tidak, 112 99,1
Total 113 100
6 Kurikulum Yang Mampu
Meningkatkan
Ya 112 99,1
Tidak 1 9
Total 113 100
7 Memberantas Jentik Nyamuk
Ya 112 99,1
Tidak 1 9
Total 113 100
Sumber: Data Primer, 2018
Dari tabel 25 diperoleh data responden berdasarkan dana sehat sekolah adalah
sekolah yang dapat dana sehat sebanyak 72 (63,7%).dan sekolah yang tidak dapat dana
sehat sebanyak 41 (36,3%). Responden berdasarkan siswa di sekolah menjadi anggota
dana sehat adalah siswa di sekolah menjadi anggota dana sehat sebanyak 39 (34,5%)
dan siswa di sekolah yang tidak menjadi anggota dana sehat sebanyak 74 (65,5%).
Responden berdasarkan kerja sama antara peserta didik, orang tua, para tokoh
masyarakat dan organisasi di masyarakat adalah kerja sama antara peserta didik, orang
tua, para tokoh masyarakat sebanyak 3 (2,7%) dan tidak ada kerja sama sebanyak 110
(97,3%) . Responden sanitasi dan penyediaan air bersih adalah sanitasi dan penyediaan
air bersih sebanyak 104 (92,1%) dan tidak ada sanitasi dan penyediaan air bersih
sebanyak 9 (7,9%). Responden unsur kekerasan adalah unsur kekerasan sebanyak 1
(9%) dan tidak ada unsur kekerasan sebanyak 112 (99,1%). Responden berdasarkan
kurikulum yang mampu meningkatkan adalah kurikulum Yang mampu meningkatkan
sebanyak 112 (99,1%) dan kurikulum yang tidak mampu meningkatkan sebanyak 1
(9%). Pemberantasan nyamuk yang dilakukan paling banyak menjawab ya sebanyak
112 (99,1%).

Praktek belajar lapangan PBL 1 RW 03 & RW 04,kelurahan koya 52


barat tahun 2018

Anda mungkin juga menyukai