Anda di halaman 1dari 0

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI

DINAS KESEHATAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT SOKAN
KECAMATAN SOKAN
Alamat : Jl. Propinsi Kotabaru Sokan 78675
PROFIL KESEHATAN
KECAMATAN SOKAN
TAHUN 2011
PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI
DINAS KESEHATAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT SOKAN
KECAMATAN SOKAN
Alamat : Jl. Propinsi Kotabaru Sokan 78675
PROFIL KESEHATAN
KECAMATAN SOKAN
TAHUN 2011
PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI
DINAS KESEHATAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT SOKAN
KECAMATAN SOKAN
Alamat : Jl. Propinsi Kotabaru Sokan 78675
PROFIL KESEHATAN
KECAMATAN SOKAN
TAHUN 2011
KATA PENGANTAR
Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga Profil Kesehatan Kecamatan Sokan Tahun
2011 ini dapat tersusun tepat pada waktunya. Sebagai salah satu produk Sistem
Informasi Kesehatan Puskesmas Sokan, maka Profil Kesehatan Kecamatan
Sokan Tahun 2011 ini diharapkan dapat memberi gambaran kepada para
pembaca mengenai kondisi dan situasi kesehatan di wilayah Kecamatan Sokan.
Kondisi kesehatan yang digambarkan dalam Profil Kesehatan Kecamatan
Sokan Tahun 2011 ini disusun berdasarkan masukan/laporan dari pengelola
program di Puskesmas Sokan maupun laporan dari Pustu dan Polindes yang ada.
Selain itu data yang kami tampilkan juga diperoleh dari Kantor Camat Sokan dan
Badan Pusat Statistik Kabupaten Melawi.
Profil Puskesmas Sokan merupakan salah satu sarana yang dapat
digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan terhadap pencapaian hasil
pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan pelayanan
minimal. Oleh karena kedudukannya yang sangat strategis itu, maka Profil
Puskesmas Sokan harus dapat dijadikan dasar perencanaan kegiatan dan kinerja
pelayanan kesehatan dimasa mendatang.
Kepada tim yang bekerja keras untuk membuat Profil Puskesmas Sokan
tahun 2011 ini, yang meskipun dengan segala keterbatasan yang ada, terutama
dalam hal ketersediaan data yang benar dan bermanfaat, telah berupaya
menyajikan Profil Puskesmas Sokan tahun 2011 ini dengan sebaik-baiknya, saya
ucapkan terima kasih. Semoga semua upaya yang telah kita lakukan bermanfaat
bagi banyak pihak.
Kami menyadari bahwa penyusunan profil kesehatan ini masih banyak
kekurangan baik kelengkapan maupun akurasi serta ketepatan waktu maupun
penyajianya. Untuk itu guna kesempurnaan penyusunan profil ini dimasa datang
kami harapkan kritik dan saran dari pembaca.
Demikian atas bantuan berbagai pihak yang terkait dalam penyusunan
profil ini kami ucapkan terimakasih.
Sokan, April 2012
Kepala Puskesmas Soka
EPPEDA, A.Md. KL
NIP 19640320 198703 1 014
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .......................................................................................... i
Daftar isi . .................................................................................................. iii
Daftar Tabel ............................................................................................... iv
Daftar Gambar ........................................................................................... vi
Bab I Pendahuluan ............................................................................... 1
Bab II Gambaran Umum
2.1 Geografi ............................................................................................... 4
2.2 Demografi ............................................................................................ 6
Bab III Situasi Derajad Kesehatan
3.1 Kematian ............................................................................................. 9
3.2 Kesakitan ............................................................................................. 10
3.3 Status Gizi ........................................................................................... 16
3.4 10 Penyakit Terbesar .......................................................................... 19
Bab IV Situasi Upaya Kesehatan
4.1 Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Dasar .................................. 26
4.2 Perilaku Hidup Masyarakat .................................................................. 39
4.3 Keadaan Lingkungan .......................................................................... 41
Bab V Situasi Sumber Daya Kesehatan
5.1 Sarana Kesehatan ............................................................................... 45
5.2 Tenaga Kesehatan .............................................................................. 47
5.3 Pembiayaan Kesehatan ...................................................................... 51
Bab VI Kesimpulan ................................................................................. 53
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Luas Wilayah, Persentase Luas Desa dan Jarak Tempuh
Desa Tahun 2011 ................................................................... 5
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Di Kecamatan
Sokan Tahun 2011 ................................................................. 6
Tabel 2.3 Distribusi Jumlah Penduduk, Luas Wilayah, dan Kepadatan
Penduduk di Kecamatan Sokan Tahun 2011 ......................... 8
Tabel 3.1 Jumlah kelahiran dan Kematian Ibu, bayi dan Balita di
Kecamatan Sokan Thun 2011 ................................................ 10
Tabel 3.2 Cakupan Penemuan Kasus Baru TB Paru di Kecamatan
Sokan Tahun 2011.................................................................. 11
Tabel 3.3 Cakupan Kesembuhan Pengobatan TB Paru di Kecamatan
Sokan Tahun 2011 ................................................................. 12
Tabel 3.4 Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia di Kecamatan
Sokan Tahun 2011.................................................................. 13
Tabel 3.5 Cakupan Penemuan Kasus Diare di Kecamatan Sokan
Tahun 2011 ............................................................................. 14
Tabel 3.6 Cakupan Penderita Malaria Ditemukan di Kecamatan Sokan
Tahun 2011 ............................................................................ 15
Tabel 3.7 Penderita Filariasis Yang Ditemukan dan DiTangani di
Kecamatan Sokan Tahun 2011 .............................................. 16
Tabel 3.8 Status Gizi Balita di Kecamatan Sokan Tahun 2011 .............. 17
Tabel 3.9 Cakupan SKDN Bayi dan Balita di Kecamatan Sokan Tahun
2011 ....................................................................................... 18
Tabel 3.10 10 Penyakit Terbesar di Kecamatan Sokan Tahun 2011 ........ 19
Tabel 4.1 Cakupan Kunjungan K1 dan K4 di Kecamatan Sokan Tahun
2011 ....................................................................................... 26
Tabel 4.2 Cakupan Persalinan Ditolong Nakes dan Pelayanan Nifas..... 27
Tabel 4.3 Cakupan Kunjungan Neonatus di Kecamatan Sokan Tahun
2011 ....................................................................................... 29
Tabel 4.4 Cakupan Peserta KB Aktif di Puskesmas Sokan Tahun 2011 30
Tabel 4.5 Cakupam Imunisasi Tetanus Toxoid pada Ibu Hamil di
Kecamatan Sokan Tahun 2011............................................... 32
Tabel 4.6 Cakupan Pemberian Tablet Fe Pada Ibu Hamil di
Kecamatan Sokan Tahun 2011............................................... 33
Tabel 4.7 Cakupan Bayi 0-6 bulan Mendapat Asi Ekslusif di
Kecamatan Sokan Tahun 2011............................................... 34
Tabel 4.8 Cakupan Bayi dan Balita Mendapat Vitamin A di Kecamatan
Sokan Tahun 2011.................................................................. 35
Tabel 4.9 Cakupan Imunisasi di Kecamatan Sokan Tahun 2011............ 36
Tabel 4.10 Cakupan Pelayanan Kesehatan Gigi Anak Sekolah SD/MI di
Kecamatan Sokan Tahun 2011............................................... 38
Tabel 4.11 Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) di
Kecamatan Sokan Tahun 2011............................................... 40
Tabel 4.12 Persentase Rumah Sehat di Kecamatan Sokan Tahun 2011 . 41
Tabel 4.13 Persentase Rumah Dengan SUmber Air, Jamban dan
Tempat Sampah Sehat di Kecamatan Sokan Tahun 2011 ..... 42
Tabel 4.14 Cakupan Rumah dan Bangunan Bebas Jentik di Kecamatan
Sokan Tahun 2011.................................................................. 43
Tabel 5.1 Sarana Kesehatan Fisik Puskesmas Sokan Tahun 2011........ 45
Tabel 5.2 Jumlah dan Kondisi Kendaraan Dinas di Puskesma Sokan
Tahun 2011 ............................................................................ 46
Tabel 5.3 Jumlah Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat di
Puskesmas Sokan Tahun 2011............................................... 47
Tabel 5.4 Proporsi Tenaga Kesehatan dan Unit Kerja di Puskesma
Sokan Tahun 2011 ................................................................. 51
Tabel 5.5 SUmber Anggaran Kesehatan Kecamatan Sokan tahun 2011 52
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Proporsi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur di
Kecamatan Sokan Tahun 2011 ............................................ 7
Gambar 3.1 10 Penyakit Terbesar di Kecamatan Sokan Tahun 2011 ...... 20
Gambar 3.2 Trend Penyakit ISPA di Kecamatan Sokan Tahun 2011 ...... 20
Gambar 3.3 Trend Penyakit Diare di Kecamatan Sokan Tahun 2011....... 21
Gambar 3.4 Trend Penyakit Malaria di Kecamatan Sokan Tahun 2011 ... 21
Gambar 3.5 Trend Penyakit Sistem Otot dan Jaringan Pengikat
(Reumatik) di Kecamatan Sokan Tahun 2011...................... 22
Gambar 3.6 Trend Penyakit Tekanan Darah Tinggi di Kecamatan Sokan
Tahun 2011........................................................................... 22
Gambar 3.7 Trend Penyakit ASMA di Kecamatan Sokan Tahun 2011..... 23
Gambar 3.8 Trend Penyakit Kulit Alergi di Kecamatan Sokan Tahun
2011 ...................................................................................... 23
Gambar 3.9 Trend Penyakit Disentri di Kecamatan Sokan Tahun 2011... 24
Gambar 3.10Trend Penyakit Campak di Kecamatan Sokan Tahun 2011.. 24
Gambar 3.11Trend Gangguan Gigi dan Jaringan Penyangga Lainnya di
Kecamatan Sokan Tahun 2011............................................. 25
Gambar 4.1 Cakupan Peserta KB Aktif Berdasarkan Jenis Kontrasepsi
di Kecamatan Sokan Tahun 2011......................................... 31
BAB I
PENDAHULUAN
Profil Kesehatan Kecamatan Sokan merupakan gambaran situasi kesehatan
di Kecamatan Sokan serta alat untuk mengevaluasi pelaksanaan program
pembangunan di bidang kesehatan. Buku Profil Kesehatan Kecamatan Sokan ini
disusun berdasarkan Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan
Kabupaten/Kota yang diterbitkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi Tahun
2011.
Untuk mendapatkan data pendukung sehingga tersusunnya profil kesehatan
ini, dilakukan pengumpulan data kegiatan program di Puskesmas maupun instansi
terkait. Dalam menyusun buku profil ini, kami mendapatkan banyak tantangan dan
hambatan. Data yang diperlukan adakalanya tidak lengkap bahkan tidak ada
sama sekali, sehingga penyajian data yang berkwalitas tampaknya masih jauh
dari harapan.
Dalam upaya melaksanakan pembangunan kesehatan sesuai dengan Visi
Departemen Kesehatan yaitu Masyarakat Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat
dengan Misinya Membuat Rakyat Sehat, maka Puskesmas Sokan
melaksanakan tugas dan fungsinya melalui Upaya Kesehatan Masyarakat dan
Upaya Kesehatan Perorangan yang merupakan Upaya Kesehatan Wajib dan
Upaya pengembangan yang dibebankan kepada Puskesmas sesuai Kepmenkes
nomor 128 tahun 2004.
Untuk mengetahui sampai sejauh mana upaya yang telah dilakukan oleh
Puskesmas dalam pelaksanaan Upaya Kesehatan Wajib ini, maka perlu ditunjang
oleh sistem informasi kesehatan yang handal, seperti yang diisyaratkan dalam
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang baru yaitu yang telah diterbitkan pada
tahun 2004 dalam bentuk Surat Kepurutan Menteri Kesehatan nomor 134.
Meskipun harus diakui bahwa sistem informasi kesehatan yang dilaksanakan di
Puskesmas Sokan ini belum memadai dan masih harus terus dikembangkan,
namun salah satu upaya penyampaian informasi berdasarkan data hasil kegiatan,
perlu dilakukan dalam bentuk Profil Puskesmas Sokan tahun 2011 ini.
Profil Puskesmas Sokan tahun 2011 disusun untuk memberikan gambaran
status kesehatan masyarakat, pelayanan kesehatan yang telah dilaksanakan serta
sumber daya pendukung kegiatan pelayanan yang telah dilaksanakan di
Kecamatan Sokan. Diterbitkannya buku Profil Kesehatan Kecamatan Sokan ini
adalah agar tersedia data/informasi yang akurat dan sesuai dengan kebutuhan
dalam rangka pengambilan keputusan berdasarkan data dan angka. Secara
sistematis, penyajian Profil Kesehatan Kecamatan Sokan Tahun 2011 adalah
sebagai berikut :
Bab-1 : Pendahuluan
Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan dan
sistematika dari penyajiannya.
Bab-2 : Gambaran Umum
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Puskesmas. Selain uraian tentang
letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya misal
kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lingkungan.
Bab-3 : Situasi Derajat Kesehatan
Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan,
dan angka status gizi masyarakat.
Bab-4 : Situasi Upaya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan
rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan
lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian
dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana. Upaya
pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator
kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan serta upaya
pelayanan kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh Puskesmas.
Bab-5 : Situasi Sumber Daya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan
kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.
Bab-6 : Kesimpulan
Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah
lebih lanjut dari Profil Kesehatan Puskesmas di tahun yang bersangkutan. Selain
keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga mengemukakan hal-hal
yang dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan
kesehatan.
Lampiran
Pada lampiran ini berisi resume/angka pencapaian Kecamatan dan 77 tabel data
yang merupakan gabungan Tabel Indikator Kabupaten Sehat dan Indikator
pencapaian kinerja Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan dalam format
data terpilah.
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1 GEOGRAFI
Kecamatan Sokan merupakan salah satu kecamatan yang terletak di
bagian Barat Kabupaten Melawi Provinsi Kalimantan Barat, dimana posisinya
terletak pada koordinat 054' 168 Lintang Selatan serta 11129' 930 Bujur
Timur.
Secara administratif batas - batas wilayah Kecamatan Sokan adalah :
- Sebelah Utara : Kecamatan Tanah Pinoh dan Tanah Pinoh Barat
- Sebelah Selatan : Propinsi Kalimantan Tengah
- Sebelah Timur : Kecamatan Sayan
- Sebelah Barat : Kecamatan Sandai Kabupaten Ketapang
Kecamatan Sokan mempunyai luas wilayah 1.557,2 km
2
dimana
wilayahnya sebagian besar didominasi oleh perbukitan dengan luas mencapai
hampir 100 persen dari luas Kecamatan Sokan itu sendiri. Secara administratif
Kecamatan Sokan terbagi menjadi 18 desa dengan luas wilayah terbesar Desa
Teluk Pongkal 301,1 Km2 (19,3 %) dan yang terkecil Desa Melana 10,5 Km2 (
0,7 % ).
Untuk mencapai desa-desa di Kecamatan Sokan, dapat melalui jalur darat
maupun sungai. Beberapa desa belum dapat ditempuh dengan menggunakan
jalan darat. Untuk mencapai desa-desa yang ada terdapat dua sungai utama
yang melalui Kecamatan Sungai yaitu Sungai Pinoh yang menghubungkan
Desa Melana, Desa Gelata, Desa Gelata, Desa Landau Kabu, Desa Nanga
Tangkit, Desa Nanga Libas, Desa Nanga Ora dan Desa Penyengkuang.
Sedangkan Sungai Sokan menghubungkan Desa Tanjung Sokan, Desa
Telaga Raya, Desa Sijau dan Desa Teluk Pongkal. Untuk mencapai Desa
Keluing Taja dan Desa Tanjung Mahung melalui anak Sungai Sokan yaitu
Sungai Keluas. Desa terjauh adalah Desa Penyengkuang yang berjarak 54 Km
dari ibukota kecamatan dan yang terdekat Desa Nanga Sokan yang
merupakan ibukota kecamatan itu sendiri.
Tabel 2.1
Luas Wilayah, Persentase Luas Desa dan Jarak Tempuh Desa
di Kecamatan Sokan Tahun 2011
NO DESA
LUAS
WILAYAH
JUMLAH
DUSUN
% terhadap
kecamatan
Jarak dari
Kecamatan (Km)
1 Nanga Sokan 12,3 4 0,8 0,01
2 Tanjung Sokan 17,3 7 1,1 1,00
3 Betangai 122,3 4 7,8 7,50
4 Gelata 65,1 6 4,2 17,00
5 Nanga Libas 202,9 4 13,0 28,00
6 Nanga Ora 169,9 5 10,9 42,00
7 Keluing Taja 80,0 3 5,1 15,50
8 Sijau 55,1 4 3,5 16,50
9 Penyengkuang 256,9 4 16,5 54,00
10 Nanga Tangkit 23,2 2 1,5 22,50
11 Telaga Raya 17,3 3 1,1 16,00
12 Tanjung Mahung 80,7 3 5,2 16,00
13 Melana 10,5 5 0,7 5,00
14 Sepakat 17,5 3 1,1 0,50
15 Muara tanjung 23,6 3 1,5 0,50
16 Nanga Potai 23,3 2 1,5 1,00
17 Teluk Pongkal 301,1 5 19,3 38,00
18 Landau Kabu 81,2 4 5,2 17,00
JUMLAH 1.560,2 71 100,0
Sumber : BPS Kabupaten Melawi 2011
Wilayah Kecamatan Sokan terdiri dari perbukitan dan beberapa gunung
yang ketinggiannya berkisar antara 1.122 1.758 meter. Selain wilayah
perbukitan, Kecamatan Sokan juga memiliki sungai-sungai besar maupun kecil
yang melalui seluruh desa yang ada. Sungai-sungai tersebut digunakan
sebagai sarana transportasi utama selain melaui jalur darat. Sungai juga
berperan besar dalam kehidupan masyarakat Kecamatan Sokan sebagai
tempat beraktifitas sehari-hari seperti MCK bahkan dibeberapa desa masih
digunakan sebagai sumber air bersih masyarakat.
Keadaan geografis Kecamatan Sokan masih didominasi hutan, semak
belukar, rawa dan sungai dengan curah hujan tidak menentu sepanjang tahun.
Keadaan geografis yang demikian ditambah dengan perilaku masyarakat yang
kurang menunjang maka dapat berpengaruh pada status kesehatan
masyarakat. Penyakit penyakit seperti malaria dan diare dapat menjadi
masalah kesehatan serius di Kecamatan Sokan. Diperlukan usaha yang serius
dari semua pihak agar masalah kesehatan tersebut dapat ditanggulangi
dengan baik sehingga derajat kesehatan masayarakat dapat meningkat.
2.2 DEMOGRAFI
Penduduk Kecamatan Sokan tahun 2011 diperkirakan berjumlah 14.773
jiwa, dengan jumlahpenduduk laki-laki berjumlah 7.423 jiwa (50,2 %) dan
jumlah penduduk perempuan 7.350 jiwa (49,8 %). Rasio jenis kelamin antara
laki-laki berbanding perempuan adalah sebesar 101 yang artinya setiap 101
laki-laki terdapat 100 penduduk perempuan. Penduduk berusia di bawah 5
tahun (balita) berjumlah 8736 jiwa, dan 2.436 orang di antaranya adalah bayi.
Penduduk berusia lanjut yang terdiri dari pra-usila (45 59 tahun) berjumlah
1563 jiwa dan usia lanjut ( 60 tahun ke atas) berjumlah 620 jiwa.
Penduduk usia produktif berjumlah 3877 jiwa. Angka beban tanggungan
(dependency ratio) penduduk usia produktif adalah 207, ini berarti tiap 100
orang yang produktif harus menanggung 207 orang yang tidak produktif. Hal
ini menunjukkan bahwa makin tinggi angka beban tanggungan ini, maka
makin besar beban ekonomi yang harus ditanggung oleh penduduk usia
produktif dan akan berpengaruh pada pembiayaan kesehatan keluarga.
Tabel 2.2
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Di Kecamatan Sokan Tahun 2011
NO DESA
Jumlah Penduduk
Total
Sex
Ratio
Laki-laki Perempuan
1 Nanga Sokan 583 546 1.129 107
2 Tanjung Sokan 709 670 1.379 106
3 Betangai 290 294 584 99
4 Gelata 460 455 915 101
5 Nanga Libas 467 463 930 101
6 Nanga Ora 433 427 860 101
7 Keluing Taja 395 435 830 91
8 Sijau 418 390 808 107
9 Penyengkuang 334 315 649 106
NO DESA
Jumlah Penduduk
Total
Sex
Ratio
Laki-laki Perempuan
10 Nanga Tangkit 280 264 544 106
11 Telaga Raya 291 281 572 104
12 Tanjung Mahung 344 336 680 102
13 Melana 468 462 930 101
14 Sepakat 469 485 954 97
15 Muara tanjung 367 363 730 101
16 Nanga Potai 170 191 361 89
17 Teluk Pongkal 606 613 1.219 99
18 Landau Kabu 339 360 699 94
Jumlah 7.423 7.350 14.773 101
Gambar 2.1
Proporsi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur
di Kecamatan Sokan Tahun 2011
Sumber : BPS Kabupaten Melawi 2011
15,0 10,0 5,0 0,0 5,0 10,0 15,0
0 - 4
5 - 9
10 - 14
15 - 19
20 - 24
25 - 29
30 - 34
35 - 39
40 - 44
45 - 49
50 - 54
55 - 59
60 - 64
65 - 69
70 - 74
75+
Perempuan
Laki-laki
805
905
810
684
736
618
517
467
393
184
168
92
45
48 48
44
92
166
652
302
798
839
802
645
678
728
611
511
462
390
299
183
1000
1000
500
500
0
Dengan luas 1.557,2 km
2
yang didiami oleh 14.773 jiwa maka rata-rata
tingkat kepadatan penduduk Kecamatan Sokan sebesar 9 jiwa/ km
2
. Walaupun
demikian, penyebaran penduduk yang tidak merata di Kecamatan Sokan
menyebabkan kepadatan penduduk antar desa terdapat perbedaan yang
besar. Desa dengan kepadatan penduduk tertinggi adalah desa Tanjung
Sokan yaitu sebesar 96 jiwa/ km
2
dan yang paling rendah adalah desa
Penyengkuang sebesar 3 jiwa/ km
2
. Jumlah rumah tangga di Kecamatan
Sokan sebesar 3.735 rumah tangga. Dengan jumlah penduduk 14.773 jiwa
maka rata-rata jumlah jiwa dalam rumah tangga adalah sebesar 4 jiwa/rumah
tangga. Jumlah ini termasuk ideal karena dengan jumlah anggota rumah
tangga yang kecil, maka akan dari segi ekonomi, pendidikan dan kesehatan
akan lebih terjamin.
Tabel 2.3
Distribusi Jumlah Penduduk, Luas Wilayah, dan Kepadatan Penduduk
di Kecamatan Sokan Tahun 2011
NO DESA
LUAS
WILAYAH
JUMLAH
PENDUDUK
JUMLAH
RUMAH
TANGGA
RATA-RATA
JIWA/RUMAH
TANGGA
KEPADATAN
PENDUDUK
per km
2
1 Nanga Sokan 12,3 1.129 314 3,60 91,79
2 Tanjung Sokan 14,3 1.379 389 3,54 96,43
3 Betangai 122,3 584 157 3,72 4,78
4 Gelata 65,1 915 209 4,38 14,06
5 Nanga Libas 202,9 930 236 3,94 4,58
6 Nanga Ora 169,9 860 185 4,65 5,06
7 Keluing Taja 80,0 830 230 3,61 10,38
8 Sijau 55,1 808 206 3,92 14,66
9 Penyengkuang 256,9 649 153 4,24 2,53
10 Nanga Tangkit 23,2 544 134 4,06 23,45
11 Telaga Raya 17,3 572 141 4,06 33,06
12 Tanjung Mahung 80,7 680 173 3,93 8,43
13 Melana 10,5 930 227 4,10 88,57
14 Sepakat 17,5 954 237 4,03 54,51
15 Muara tanjung 23,6 730 202 3,61 30,93
16 Nanga Potai 23,3 361 103 3,50 15,49
17 Teluk Pongkal 301,1 1.219 303 4,02 4,05
18 Landau Kabu 81,2 699 136 5,14 8,61
JUMLAH 1.557,2 14.773 3.735 3,96 9
Sumber : BPS Kabupaten Melawi 2011
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
3.1 KEMATIAN
Salah satu indikator untuk menilai derajat kesehatan di suatu wilayah
adalah angka kematian. Ada beberapa angka kematian yang biasa
dipergunakan, yaitu Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiran hidup (AKB),
Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup (AKI) dan Angka Kematian
Balita per 1.000 kelahiran hidup (AKABA).
Angka kematian bayi yang di hitung disini adalah angka kematian bayi
yang terjadi setiap 1.000 kelahiran. Pada tahun 2011 terdapat 8 kematian bayi
yang dilaporakan sehingga diperoleh angka 49 kematian bayi dari 1.000
kelahiran yang dilaporkan. Angka ini sebenarnya tidaklah menggambarkan
keadaan yang sebenarnya di lapangan karena tidak semua kematian dan
kelahiran dilaporkan.
Angka kematian balita yang dihitung adalah angka kematian anak
sebelum berumur 5 tahun dari 1.000 kelahiran hidup. Dari data yang ada, pada
tahun 2011 terdapat 8 orang balita yang meninggal atau 49 kematian dari
1.000 kelahiran hidup. Terdapat kesamaan angka dengan kematian bayi
karena angka kematian balita mancakup angka kematian bayi.
Kematian ibu yang dimaksud adalah kematian perempuan dikarenakan
hamil, bersalin dan nifas per 100.000 kelahiran hidup. Jadi kematian ibu yang
dimaksud bukan dikarenakan kecelakaan, terjatuh dan sebagainya. Pada
tahun 2011 terdapat 1 kasus kematian ibu yang dilaporakan atau 574,7 kasus
per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini bisa saja bertambah mengingat tidak
semua penduduk melaporakan kasus kematian kepada petugas kesehatan.
Diperlukan kerjasama yang baik antara petugas kesehatan dengan pemerintah
desa agar kasus kematian dan kelahiran dapat terdata dengan baik sehingga
data yang diperoleh benar-benar menggambarkan keadaan di lapangan
Tabel 3.1
Jumlah kelahiran dan Kematian Ibu, bayi dan Balita di Kecamatan Sokan
Tahun 2011
NO DESA
Kelahiran Kematian
Hidup Mati Total Bayi
Anak
Balita
Balita Ibu
1 Nanga Sokan
19 0 19 0 0 0
0
2 Tanjung Sokan
19 0 19 1 0 1
0
3 Betangai
10 0 10 1 0 1
0
4 Gelata
18 0 18 0 0 0
0
5 Nanga Libas
5 0 5 1 0 1
0
6 Nanga Ora
4 0 4 0 0 0
0
7 Keluing Taja
4 0 4 2 0 2
0
8 Sijau
12 0 12 0 0 0
0
9 Penyengkuang
4 0 4 0 0 0
0
10 Nanga Tangkit
2 0 2 0 0 0
0
11 Telaga Raya
7 0 7 0 0 0
0
12 Tanjung Mahung
5 0 5 0 0 0
0
13 Melana
10 1 11 1 0 1
1
14 Sepakat
15 0 15 2 0 2
0
15 Muara tanjung
20 0 20 0 0 0
0
16 Nanga Potai
8 0 8 0 0 0
0
17 Teluk Pongkal
4 0 4 0 0 0
0
18 Landau Kabu
8 0 8 0 0 0
0
JUMLAH (Desa/Kelurahan)
174 1 175 8 0 8
1
Rasio per 1.000 Kelahiran Hidup
5,7 46 46
Rasio per 100.000 Kelahiran Hidup 574,7
3.2 KESAKITAN
Dalam upaya menurunkan prevalensi penyakit TBC, telah dilaksanakan
berbagai kegiatan untuk menjaring (menemukan dan mengobati) penderita
baru TB Paru BTA positif. Hasil penemuan penderita baru TB Paru BTA+
pada tahun 2011 adalah sebanyak 190 orang TB paru klinis dan 31 orang
diantaranya ditemukan dengan BTA Positif. Angka penemuan penderita baru
TB Paru BTA+ atau Case Detection Rate pada tahun 2011 adalah 147,6 %
dari perkiraan kasus yaitu 21 orang selama setahun. Dari jumlah kasus baru
yang ditemukan diperoleh prevalensi sebesar 209,8 per 100.000 penduduk.
Tabel 3.2
Cakupan Penemuan Kasus Baru TB Paru di Kecamatan Sokan
Tahun 2011
NO DESA
Perkiraan
Kasus
Baru
TB Paru ditemukan
Angka
Penemuan
Kasus ( CDR )
Klinis BTA +
1 Nanga Sokan 2 10 2 100,0
2 Tanjung Sokan 3 20 4 133,3
3 Betangai 1 10 1 100,0
4 Gelata 1 10 1 100,0
5 Nanga Libas 1 10 2 200,0
6 Nanga Ora 1 10 2 200,0
7 Keluing Taja 1 10 2 200,0
8 Sijau 1 10 1 100,0
9 Penyengkuang 1 10 2 200,0
10 Nanga Tangkit 1 10 2 200,0
11 Telaga Raya 1 10 2 200,0
12 Tanjung Mahung 1 10 1 100,0
13 Melana 1 10 2 200,0
14 Sepakat 1 10 1 100,0
15 Muara tanjung 1 10 1 100,0
16 Nanga Potai 1 10 1 100,0
17 Teluk Pongkal 1 10 3 300,0
18 Landau Kabu 1 10 1 100,0
JUMLAH 21 190 31 147,6
ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK 209,8
Sumber : Register P2M Puskesmas Sokan 2011
Dari 31 kasus BTA positif yang ditemukan, telah dilakukan pengobatan
lengkap sebanyak 24 orang. Angka ini lebih kecil dari jumlah kasus BTA positif
disebabkan oleh berbagai hal antara lain karena masalah jangkauan wilayah
yang terlalu luas sehingga menyulitkan petugas untuk mendatangi pasien
tersebut. Ini ditambah dengan kesadaran masyarakat untuk berobat yang
masih rendah. Hasil pengobatan terhadap penderita yang ditemukan pada
tahun 2011 sebanyak 24 orang, dan semua dinyatakan. Sehingga diperoleh
success rate sebesar 77,4 %.
Tabel 3.3
Cakupan Kesembuhan Pengobatan TB Paru
Di Kecamatan Sokan Tahun 2011
NO DESA
BTA (+)
DIOBATI
KESEMBUHAN
PENGOBATAN
LENGKAP
ANGKA
KESUKSESAN
(SUCCESS
RATE/SR)
JUMLAH % JUMLAH %
1 Nanga Sokan 2 2 100,0 2 100,0 100,0
2 Tanjung Sokan 4 4 100,0 4 100,0 100,0
3 Betangai 1 1 100,0 1 100,0 100,0
4 Gelata 1 1 100,0 1 100,0 100,0
5 Nanga Libas 2 2 100,0 2 100,0 100,0
6 Nanga Ora 2 1 50,0 1 50,0 50,0
7 Keluing Taja 2 2 100,0 2 100,0 100,0
8 Sijau 1 1 100,0 1 100,0 100,0
9 Penyengkuang 2 0 0,0 0 0,0 0,0
10 Nanga Tangkit 2 2 100,0 2 100,0 100,0
11 Telaga Raya 2 1 50,0 1 50,0 50,0
12 Tanjung Mahung 1 1 100,0 1 100,0 100,0
13 Melana 1 1 100,0 1 100,0 100,0
14 Sepakat 2 1 50,0 1 50,0 50,0
15 Muara tanjung 1 1 100,0 1 100,0 100,0
16 Nanga Potai 1 1 100,0 1 100,0 100,0
17 Teluk Pongkal 3 1 33,3 1 33,3 33,3
18 Landau Kabu 1 1 100,0 1 100,0 100,0
JUMLAH 31 24 77,4 24 77,4 77,4
Sumber : Register P2M Puskesmas Sokan 2011
Pneumonia merupakan salah satu masalah kesehatan yang menjadi
prioritas untuk di tangani. Penyakit ini banyak ditemukan pada balita dan
anak-anak. Untuk memperoleh data penderita Pneumonia dilakukan dengan
melihat register kunjungan dan pengobatan. Pada tahun 2011 di kecamatan
Sokan ditemukan 41 pendeita Pneumonia dari 1.817 jumlah balita. Angka ini
termasuk kecil karena hanya 22,6 % dari total balita atau jauh lebih kecil dari
perkiraan jumlah penderita yaitu 182 balita.
Tabel 3.4
Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia
di Kecamatan Sokan Tahun 2011
NO DESA Jlh Balita
Jlh
Perkiraan
Penderita
Penderita Di
Temukan
Jlh %
1 Nanga Sokan 123 12 3 24,4
2 Tanjung Sokan 128 13 5 39,1
3 Betangai 58 6 2 34,5
4 Gelata 99 10 0 0,0
5 Nanga Libas 181 18 4 22,1
6 Nanga Ora 118 12 2 16,9
7 Keluing Taja 69 7 2 29,0
8 Sijau 108 11 5 46,3
9 Penyengkuang 58 6 0 0,0
10 Nanga Tangkit 98 10 3 30,6
11 Telaga Raya 64 6 3 46,9
12 Tanjung Mahung 78 8 2 25,6
13 Melana 104 10 0 0,0
14 Sepakat 121 12 3 24,8
15 Muara tanjung 74 7 3 40,5
16 Nanga Potai 120 12 2 16,7
17 Teluk Pongkal 108 11 0 0,0
18 Landau Kabu 108 11 2 18,5
JUMLAH 1.817 182 41 22,6
Sumber: Register Surveiland Puskesmas Sokan 2011
Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit diare dilakukan
pengobatan kepada seluruh penderita datang untuk mencari pengobatan dan
juga dengan melakukan pelacakan kasus (surveillance), dengan tujuan untuk
mengantisipasi kemungkinan akan terjadinya KLB (outbreak) diare. Selama
tahun 2011 telah ditemukan 565 kasus diare dan semuanya telah ditangani.
Dibandingkan dengan perkiraan jumlah kasus yaitu sebesar 595, maka angka
penemuan penderita diare sebesar 94,9 %. Kegiatan pencatatan dan
pelaporan kasus atau serveiland penyakit harus terus diperbaiki agar penyakit
diare dapat ditangani dengan baik sehingga tidak menimbulkan KLB diare.
Tabel 3.5
Cakupan Penemuan Kasus Diare di Kecamatan Sokan
Tahun 2011
NO DESA
Jumkah
Penduduk
Jumlah
Perkiraan
Kasus
Kasus Diare Ditemukan
dan Ditangani
Jumlah %
1 Nanga Sokan 1129 48 42 87,9
2 Tanjung Sokan 1379 58 45 77,1
3 Betangai 584 25 26 105,2
4 Gelata 915 39 37 95,6
5 Nanga Libas 930 39 33 83,9
6 Nanga Ora 860 36 26 71,5
7 Keluing Taja 830 35 34 96,8
8 Sijau 808 34 41 120,0
9 Penyengkuang 649 27 23 83,8
10 Nanga Tangkit 544 23 25 108,6
11 Telaga Raya 572 24 32 132,3
12 Tanjung Mahung 680 29 21 73,0
13 Melana 930 39 31 78,8
14 Sepakat 954 40 22 54,5
15 Muara tanjung 730 31 35 113,3
16 Nanga Potai 361 15 43 281,6
17 Teluk Pongkal 1219 52 37 71,8
18 Landau Kabu 699 30 12 40,6
JUMLAH 14074 595 565 94,9
Sumber : Register Surveiland Puskesmas Sokan 2011
Malaria masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang ada di
Kecamatan Sokan. Keadaan geografis berupa hutan dan rawa yang masih
banyak terdapat di daerah ini menjadi salah satu faktor penyebab angka
kesakitan masih tinggi. Selain itu kebiasaan masyarakat tidur di ladang atau
hutan sewaktu berladang atau bekerja di hutan juga menjadi penyebab
tinnginya angka malaria.
Penanganan malaria di Kecamatan Sokan dilakukan dengan bekerja
sama dengan Global Fund berupa pembagian kelambu gratis kepada
masyarakat Kecamatan Sokan pada tahun 2011. Selain itu, upaya dari pihak
puskesmas juga terus dilakukan untuk menekan angka kesakitan malaria.
Hambatan juga masih dirasakan terutama pada saat akan dilakukan
pemeriksaan sediaan darah penderita. Mulai dari ketersediaan alat dan bahan
sampai keberadaan petugas yang bersangkutan.
Selama tahun 2011 telah ditemukan 529 penderita malaria klinis atau
tanpa pemeriksaan laboratorium. Dari penderita klinis tersebut 323
diantaranya diketahui dengan pemeriksaan darah. Jika dibandingkan dengan
jumlah penduduk Kecamatan Sokan maka diperoleh prevalensi sebesar 21,9
per 1.000 penduduk.
Tabel 3.6
Cakupan Penderita Malaria Ditemukan di Kecamatan Sokan
Tahun 2011
O DESA
TANPA PEMERIKSAAN
SEDIAAN DARAH
DENGAN PEMERIKSAAN
SEDIAAN DARAH
L P L+P L P L+P
1 Nanga Sokan
20 15 35 40 16 56
2 Tanjung Sokan
10 23 33 9 10 19
3 Betangai
13 13 26 3 3
4 Gelata
23 10 33 3 8 11
5 Nanga Libas
20 6 26 1 1
6 Nanga Ora
13 13 26 3 3
7 Keluing Taja
15 21 36 10 10
8 Sijau
30 2 32 5 4 9
9 Penyengkuang
7 20 27 1 2 3
10 Nanga Tangkit
11 11 22 3 3
11 Telaga Raya
10 11 21 2 2 4
12 Tanjung Mahung
10 23 33 30 26 56
13 Melana
7 23 30 3 3 6
14 Sepakat
20 11 31 4 3 7
15 Muara tanjung
10 20 30 6 1 7
16 Nanga Potai
20 4 24 30 30 60
17 Teluk Pongkal
20 13 33 30 31 61
18 Landau Kabu
10 21 31 2 2 4
JUMLAH
269 260 529 184 139 323
ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK 21,9
Sumber : Register P2M Puskesmas Sokan 2011
Kasus filariasis atau kaki gajah masih ditemukan di Kecamatan Sokan.
Pada tahun 2011 telah dilakukan pengobatan massal filariasis di Kecamatan
Sokan yang merupakan program langsung dari pusat. Pengobatan dilakukan
untuk mencegah agar bibit cacing filaria penyebab filariasis dapat dibasmi
secara tuntas. Pada tahun 2011 terdapat 8 penderita filariasis yang
dilaporkan. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk angka prevalensi
filariasis adalah 54,2 per 100.000 penduduk.
Tabel 3.7
Pendeita Filariasis Yang Ditemukan dan Ditangani
Di Kecamatan Sokan Tahun 2011
NO DESA
PENDERITA FILARIASIS
KASUS BARU DITEMUKAN JUMLAH SELURUH KASUS
L P L+P L P L+P
1 Nanga Sokan 0 0
2 Tanjung Sokan 1 1 2 1 1 2
3 Betangai 0 0
4 Gelata 0 0
5 Nanga Libas 2 2 2 2
6 Nanga Ora 1 1 2 1 1 2
7 Keluing Taja 0 0
8 Sijau 0 0
9 Penyengkuang 2 2 2 2
10 Nanga Tangkit 0 0
11 Telaga Raya 0 0
12 Tanjung Mahung 0 0
13 Melana 0 0
14 Sepakat 0 0
15 Muara tanjung 0 0
16 Nanga Potai 0 0
17 Teluk Pongkal 0 0
18 Landau Kabu 0 0
JUMLAH 6 2 8 6 2 8
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (Kecamatan) 54,2
Sumber : Register Serveiland Puskesmas Sokan 2011
3.3 STATUS GIZI
Salah satu indikator keberhasilan pembangunan kesehatan di suatu wilayah
adalah status gizi masyarakat di wilayah tersebut. Dalam program kesehatan yang
dilakukan oleh puskesmas salah satu faktor yang dilihat adalah bayi lahir dangan
berat badan kurang dari 2500 gram atau bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (
BBLR).
Pada tahun 2011 di Kecamatan Sokan dari 174 kelahiran hidup tidak terdapat
bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah. Hal ini dapat berarti dua hal yaitu bahwa
program kesehatan terhadap ibu hamil berjalan dengan sukses yang dapat dilihat dari
angka BBLR yang nol. Tetapi dapat juga berarti bahwa kegiatan pencatatan kelahiran
oleh petugas kesehatan dan kader tidak berjalan dengan baik. Hal ini harus menjadi
evaluasi bagi semua pihak, agar data yang diperoleh benar-benar valid sehingga
program-program kesehatan pada masa yang akan datang dapat tepat sasaran.
Selain angka Berat Badan Lahir Rendah, indikator status gizi yang juga menjadi
tolak ukur keberhasilan adalah status gizi balita. Ini dapat dilihat dengan melakukan
pemantaun status gizi. Pemantauan Status Gizi balita merupakan sebuah upaya
pemantauan yang dilakukan dengan cara survei dengan sampel yang proporsional
untuk tiap desa. Upaya ini harus dilakukan setiap tahun untuk memperoleh data status
gizi balita, sebagai bahan penilaian dari kegiatan yang telah dilaksanakan dan untuk
perencanaan kegiatan tahun berikutnya. Status gizi balita digambarkan dalam
indikator Kurang Energi Protein (KEP) Total, yaitu gabungan antara gizi buruk dan gizi
kurang. Gambaran ini dipergunakan untuk mengetahui besarnya permasalahan gizi
balita yang terjadi.
Pada tahun 2011 di Kecamatan Sokan terdapat 8.594 balita yang ditimbang yang
tersebar di 18 desa. Dari jumlah tersebut terdapat 67 balita dengan gizi kurang (0,7
%), 1 orang gizi lebih sisanya sebanyak 8.529 (99,2 %) balita dengan gizi baik. Tidak
ditemukan kasus balita dengan gizi buruk di Kecamatan Sokan.
Tabel 3.8
Status Gizi Balita di Kecamatan Sokan
Tahun 2011
NO DESA
Balita di
timbang
Gizi Lebih Gizi Baik Gizi Kurang Gizi Buruk
KEP
Total
Jumlah % Jumlah % 0,2 % Jumlah %
1 Nanga Sokan
542 0 0 541 99,8 0,2 0,2 0 0 0,2
2 Tanjung Sokan
486 0 0 485 99,8 0,0 0,2 0 0 0,2
3 Betangai
379 0 0 379 100,0 0,2 0,0 0 0 0,0
4 Gelata
577 0 0 576 99,8 0,6 0,2 0 0 0,2
5 Nanga Libas
475 0 0 472 99,4 0,8 0,6 0 0 0,6
6 Nanga Ora
481 0 0 477 99,2 1,6 0,8 0 0 0,8
7 Keluing Taja
434 0 0 427 98,4 0,4 1,6 0 0 1,6
8 Sijau
467 0 0 465 99,6 1,2 0,4 0 0 0,4
9 Penyengkuang
506 0 0 500 98,8 0,8 1,2 0 0 1,2
10 Nanga Tangkit
492 0 0 488 99,2 0,2 0,8 0 0 0,8
11 Telaga Raya
475 0 0 474 99,8 0,5 0,2 0 0 0,2
12 Tanjung Mahung
430 0 0 428 99,5 1,6 0,5 0 0 0,5
13 Melana
557 0 0 548 98,4 0,0 1,6 0 0 1,6
14 Sepakat
460 0 0 460 100,0 0,7 0,0 0 0 0,0
15 Muara tanjung
577 1 0 572 99,1 1,9 0,7 0 0 0,7
16 Nanga Potai
474 0 0 465 98,1 1,4 1,9 0 0 1,9
17 Teluk Pongkal
353 0 0 348 98,6 1,2 1,4 0 0 1,4
18 Landau Kabu
429 0 0 424 98,8 0,7 1,2 0 0 1,2
JUMLAH 8.594 1 0 8.529 99,2 64 0,7 0 0 0,7
Salah satu indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan
yang digunakan untuk menilai status gizi pada balita adalah Kecamatan Bebas
Rawan Gizi, yaitu bila di kecamatan tersebut balita Kurang Energi Protein
(KEP) total balita berada di bawah 15%. Dari tabel di atas, tampak bahwa
Kecamatan Sokan pada tahun 2011 tidak terdapat desa dengan angka KEP di
atas 15%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa program gizi di
Puskesmas Sokan sudah memenuhi target SPM bidang kesehatan.
Oleh sebab itu, untuk selalu dapat memantau pertumbuhan dan
perkembangan balita, harus diupayakan agar mereka setiap bulan dapat
dibawa ke posyandu. Untuk itu maka posyandu harus dapat mengusahakan
adanya kegiatan yang dapat menarik minat keluarga membawa balitanya dan
kegiatannya bermanfaat bagi balita maupun ibu. Upaya revitalisasi posyandu
harus terus dilakukan agar posyandu menjadi tempat yang mempunyai
peranan dalam meningkatkan kualitas manusia Indonesia.
Tabel 3.9
Cakupan SKDN Bayi dan Balita di Kecamatan Sokan
Tahun 2011
No Bulan
Sasaran
(S)
Bayi
punya
KMS (K)
Bayi/Balita
Ditimbang
(D)
Berat
Badan
Naik
(N)
BGM D/K D/S N/D BGM/D
1 Januari 1817 1615 520 514 16 32,20 28,62 98,85 3,1
2 Februari 1817 1615 608 595 1 37,65 33,46 97,86 0,2
3 Maret 1817 1615 609 585 37,71 33,52 96,06 0,0
4 April 1817 1615 666 655 41,24 36,65 98,35 0,0
5 Mei 1817 1615 666 655 41,24 36,65 98,35 0,0
6 Juni 1817 1615 676 675 41,86 37,20 99,85 0,0
7 Juli 1817 1615 685 680 1 42,41 37,70 99,27 0,1
8 Agustus 1817 1615 686 673 7 42,48 37,75 98,10 1,0
9 September 1817 1615 788 786 8 48,79 43,37 99,75 1,0
10 Oktober 1817 1615 814 807 4 50,40 44,80 99,14 0,5
11 Nopember 1817 1615 838 828 1 51,89 46,12 98,81 0,12
12 Desember 1817 1615 1038 1032 64,27 57,13 99,42 0,00
21804 19380 8594 8485 38 44,34 39,41 98,73 0,44
Sumber : Regster Posyandu Puskesmas Sokan 2011
Pemantauan pertumbuhan balita terutama dilakukan dengan
penimbangan rutin minimal 4 kali dalam setahun di posyandu. Indikator yang
digunakan adalah D/S, yaitu jumlah balita yang ditimbang dibagi dengan
jumlah seluruh balita yang ada dalam suatu kurun waktu tertentu.
Cakupan balita yang ditimbang (D/S) pada tahun 2011 mencapai 39,41
%. Indikator lain yang digunakan adalah jumlah balita yang berat badannya
naik dibandingkan dengan jumlah balita yang ditimbang N/D). Persentase
balita yang naik berat badannya mencapai 98,73 %. Terdapat 0,44 % balita
ditimbang yang berat badannya berada di bawah garis merah (BGM).
Angka-angka dalam tabel tidak dapat menggambarkan keadaan yang
sebenarnya karena hanya dapat menggambarkan keadaan dan jumlah balita
pada bulan itu saja, tetapi bila direkapitulasikan menjadi hasil tahunan, maka
orang yang sama akan terhitung berulang-ulang. Untuk mengatasi hal
tersebut, maka Puskesmas harus memiliki database kondisi setiap balita yang
ditimbang sehingga yang dilaporkan adalah jumlah balita (orangnya) yang
memenuhi syarat variabel pembilang dari indikator yang digunakan dan bukan
hasil rekapitulasi kunjungan setiap bulan.
3.4 10 Penyakit Terbesar
Tabel 3.10
10 Penyakit Terbesar di Kecamatan Sokan
Tahun 2011
No Penyakit Jumlah Kasus %
1 ISPA 631 14,9
2 Diare 565 13,4
3 Malaria Klinis 529 12,5
4 Penyakit sistm otot & jar.Pengikat
(peny.Tulang belulang,radang sendi
termasuk reumatik)
462 10,9
5 Tekanan Darah tinggi 409 9,7
6 Asma 245 5,8
7 Penyakit Kulit Alergi 204 4,8
8 Disentri 198 4,7
9 Campak 146 3,5
10 Ggn Gigi dan jaringan penyangga
lainnya
80 1,9
Gambar 3.1
10 Penyakit Terbesar di Kecamatan Sokan
Tahun 2011
Gambar 3.2
Tren Penyakit ISPA di Kecamatan Sokan
Tahun 2011
Penyakit sistm otot
& jar.Pengikat
(reumatik)
14%
Tekanan
Darah tinggi
12%
Asma
7%
Penyakit Kulit Alergi
6%
Disentri
6%
50
51
48
55
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Gambar 3.1
10 Penyakit Terbesar di Kecamatan Sokan
Tahun 2011
Gambar 3.2
Tren Penyakit ISPA di Kecamatan Sokan
Tahun 2011
ISPA
18%
Malaria Klinis
15%
Penyakit sistm otot
& jar.Pengikat
(reumatik)
14%
Campak
4%
Ggn Gigi dan
jaringan penyangga
lainnya
2%
55
48
49
61
53
48
ISPA
Gambar 3.1
10 Penyakit Terbesar di Kecamatan Sokan
Tahun 2011
Gambar 3.2
Tren Penyakit ISPA di Kecamatan Sokan
Tahun 2011
Diare
16%
Malaria Klinis
15%
68
50 50
48
49
50
47
50
44
34
65
35
53
48
42
0
10
20
30
40
50
60
70
Diare
21
29
24
52
53
54
86
68
41
21
57
23
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Malaria Klinis
Gambar 3.3
Trend Penyakir Diare Di Kecamatan Sokan
Tahun 2011
Gambar 3.4
Tren Penyakit Malaria di Kecamatan Sokan
Tahun 2011
43
52
44
26
36
41
48
34
40
43
21
34
0
10
20
30
40
50
60
Penyakit sistm otot & jar.Pengikat (reumatik)
Gambar 3.5
Trend Penyakit Sistem Otot dan Jaringan Pengikat (Reumatik)
di Kecamatan Sokan Tahun 2011
Gambar 3.6
Trend Penyakit Penyakit Tekanan Darah Tinggi
di Kecamatan Sokan Tahun 2011
32
39
36
31
36
39
31
38
36
38
18
35
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
PENYAKIT TEKANAN DARAH TINGGI
15
19
16
0
5
10
15
20
25
Gambar 3.7
Tren Penyakit ASMA di Kecamatan Sokan
Tahun 2011
Gambar 3.8
Tren Penyakit Kulit Alergi di Kecamatan Sokan
Tahun 2011
9
23
45
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
15
16 16
21
23
16
Penyakit Kulit Alergi
Gambar 3.7
Tren Penyakit ASMA di Kecamatan Sokan
Tahun 2011
Gambar 3.8
Tren Penyakit Kulit Alergi di Kecamatan Sokan
Tahun 2011
18
23 23
18
17
23
Asma
13
15
19
Gambar 3.7
Tren Penyakit ASMA di Kecamatan Sokan
Tahun 2011
Gambar 3.8
Tren Penyakit Kulit Alergi di Kecamatan Sokan
Tahun 2011
23
16
9
21
10
21
20
0
5
10
15
20
25
30
35
11
16
15
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
Gambar 3.9
Tren Penyakit Disentri di Kecamatan Sokan
Tahun 2011
Gambar 3.10
Tren Penyakit Campak di Kecamatan Sokan
Tahun 2011
20
18
20
21
17
30
17
Disentri
6
15
16
15
13
11
Campak
Gambar 3.9
Tren Penyakit Disentri di Kecamatan Sokan
Tahun 2011
Gambar 3.10
Tren Penyakit Campak di Kecamatan Sokan
Tahun 2011
11
10
3
13
0
15
Gambar 3.9
Tren Penyakit Disentri di Kecamatan Sokan
Tahun 2011
Gambar 3.10
Tren Penyakit Campak di Kecamatan Sokan
Tahun 2011
5
4
6
8
6
0
14 14
8
4
0
11
0
2
4
6
8
10
12
14
16
Ggn Gigi dan jaringan penyangga lainnya
Gambar 3.11
Tren Gangguan Gigi dan Jaringan Penyangga Lainnya
di Kecamatan Sokan Tahun 2011
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
4.1 PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR
Pelayanan kesehatan ibu dan anak adalah salah satu kegiatan wajib
yang harus dilakukan setiap puskesmas. Pelayanan kesehatan ibu dan anak
merupakan upaya meningkatkan kesehatan ibu dan menurunkan kematian.
Pelayanan kesehatan ibu dan anak ini mencakup pelayanan kepada ibu hamil,
ibu nifas, anak dan balita serta pelayanan Keluarga Berencana (KB). Dalam
pelaksanaan kegiatan ini tidak hanya dilakukan di dalam gedung saja tetapi
juga dilakukan di luar gedung seperti kunjungan ke rumah dan sebagainya.
Tabel 4.1
Cakupan Kunjungan K1 dan K4 Kecamatan Sokan
Tahun 2011
No Desa
Jumlah
Ibu Hamil
K1 K4
Jumlah % Jumlah %
1 Nanga Sokan 27 13 48,1 18 66,7
2 Tanjung Sokan 38 20 52,6 16 42,1
3 Betangai 16 15 93,8 12 75,0
4 Gelata 19 15 78,9 16 84,2
5 Nanga Libas 21 11 52,4 14 66,7
6 Nanga Ora 21 20 95,2 9 42,9
7 Keluing Taja 20 12 60,0 18 90,0
8 Sijau 20 11 55,0 13 65,0
9 Penyengkuang 20 7 35,0 4 20,0
10 Nanga Tangkit 17 5 29,4 3 17,6
11 Telaga Raya 19 10 52,6 7 36,8
12 Tanjung Mahung 18 10 55,6 9 50,0
13 Melana 22 7 31,8 9 40,9
14 Sepakat 25 13 52,0 12 48,0
15 Muara tanjung 20 14 70,0 15 75,0
16 Nanga Potai 17 7 41,2 8 47,1
17 Teluk Pongkal 24 4 16,7 4 16,7
18 Landau Kabu 17 7 41,2 5 29,4
JUMLAH 381 201 52,8 192 50,4
Sumber : Register KIA Puskesmas Sokan 2011
Selama tahun 2011 terdapat 381 ibu hamil di Kecamatan Sokan. Dari
jumlah tersebut akses pelayanan ibu hamil ( K1 ) sebanyak 201 orang atau
52,8 % dan cakupan pelayanan ibu hamil ( K4 ) sebanyak 192 orang atau 50,4
%. Jika dilihat dari target Standar Pelayanan Minimum ( SPM) Dinas
Kesehatan Kabupaten Melawi yang harus dicapai yaitu cakupan K1 sebesar
90 % dan K4 sebesar 78 % maka cakupan yang K1 dan K4 Puskesmas
Sokan belum memenuhi target.
Jika dilihat per desa, terdapat dua desa yang memenuhi target cakupan
K1 yaitu Desa Nanga Ora sebesar 95,3 % dan Desa Betangai sebesar 93,8
%. Cakupan K1 terendah terdapat di desa Teluk Pongkal yaitu hanya sebesar
16,7 %. Untuk cakupan K4 terdapat dua desa yang telah memenuhi target
yaitu Desa Gelata sebesar 84,2 % dan Desa Keluing Taja sebesar 90 %.
Terdapat perbedaan cakupan yang cukup signifikan antar desa sehingga
menyebabkan rata-rata cakupan keseluruhan Kecamatan Sokan menjadi
rendah. Ini juga menunjukkan bahwa manajemen pelayanan kesehatan,
terutama pelayanan kesehatan ibu dan anak masih harus terus diperbaiki.
Diharapkan ada upaya-upaya khusus yang dilakukan oleh petugas kesehatan
yang ada di desa maupun di puskesmas induk agar pada tahun selanjutnya
cakupan K1 dan K4 dapat ditingkatkan.
Tabel 4.2
Cakupan Persalinan Ditolong Nakes dan Pelayanan Nifas
Di Kecamatan Sokan
Tahun 2011
No Desa
IBU BERSALIN IBU NIFAS
Jumlah
Ditolong
Nakes
% Jumlah
Mendapat
Yankes
%
1 Nanga Sokan 25 19 76,0 25 19 76,0
2 Tanjung Sokan 36 19 52,8 36 19 52,8
3 Betangai 15 10 66,7 15 10 66,7
4 Gelata 18 18 100,0 18 18 100,0
5 Nanga Libas 20 5 25,0 20 5 25,0
6 Nanga Ora 20 4 20,0 20 4 20,0
7 Keluing Taja 19 4 21,1 19 4 21,1
8 Sijau 19 12 63,2 19 12 63,2
9 Penyengkuang 19 4 21,1 19 4 21,1
10 Nanga Tangkit 16 2 12,5 16 2 12,5
11 Telaga Raya 18 7 38,9 18 7 38,9
No Desa
IBU BERSALIN IBU NIFAS
Jumlah
Ditolong
Nakes
% Jumlah
Mendapat
Yankes
%
12 Tanjung Mahung 17 5 29,4 17 5 29,4
13 Melana 21 11 52,4 21 11 52,4
14 Sepakat 24 15 62,5 24 15 62,5
15 Muara tanjung 19 20 105,3 19 20 105,3
16 Nanga Potai 16 8 50,0 16 8 50,0
17 Teluk Pongkal 23 4 17,4 23 4 17,4
18 Landau Kabu 16 8 50,0 16 8 50,0
JUMLAH 361 175 48,5 361 175 48,5
Sumber : Register KIA Puskesmas Sokan 2011
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (Pernakes) yang
mempunyai kompetensi kebidanan merupakan salah satu indikator yang
digunakan dalam Standar Pelayanan Minimal untuk pelayanan kesehatan ibu
dan anak. Sebagai salah satu urusan wajib, maka pelaksanaan pelayanan ini
harus menjadi prioritas dan harus selalu ditingkatkan, baik akses maupun
mutunya.
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa pada tahun 2011 dari 361
persalinan di Kecamatan Sokan, hanyaa 175 yang ditangani oleh tenaga
kesehatan yang atau hanya 48,5 %. Jumlah ini masih jauh dari target SPM
Dinas Kesehatan Melawi adalah 75 %. Walaupun demikian terdapat beberapa
desa yang sudah memenuhi target yaitu desa Gelata 100 %, Desa Muara
Tanjung 105,3 % dan Desa Nanga Sokan 76 %. Desa yang laing rendah
cakupan pernakes adalah Desa Nanga Tangkit sebesar 12,5 %. Belum
meratanya cakupan pernakes di Kecamatan Sokan disebabkan antara lain
karena masih banyak desa yang belum memiliki petgas kesehatan terutama
bidan. Selain itu akses dari desa ketempat pelayanan kesehatan yang jauh
juga menyebabkan masyarakat memilih melahirkan kepada dukun. Faktor lain
yang juga tak kalah penting adalah kesadaran masyarakat yang masih rendah
untuk melahirkan dengan ditolong oleh tenaga kesehatan.
Penyelenggaraan kesehatan rujukan dan penunjang dalam petunjuk
teknis SPM dari Departemen Kesehatan, meliputi akses terhadap
ketersediaan darah dan komponen yang aman untuk menangani rujukan
bumil dan neonatus, bumil resiko tinggi/komplikasi yang tertangani dan
neonatus risti/komplikasi yang tertangani.
Pelayanan pasca melahirkan atau pelayanan nifas pada tahun 2011
sebesar 48,5 % atau sama dengan jumlah persalinan yang ditolong tenaga
kesehatan. Ini juga masih jauh dari target SPM Kabupaten Melawi yaitu
sebesae 75 %. Hal ini berarti setiap persalinan yang ditolong tenaga
kesehatan sudah pasti mendapatkan pelayanan nifas. Ada kecenderungan
masyarakat yang melahirkan dengan dukun tidak mau memeriksakan diri
kepada tenaga kesehatan. Jadi untuk meningkatkan cakupan pelayanan nifas,
terlebih dahulu cakupan pernakes juga harus ditingkatkan. Faktor-faktor
penunjang seperti keberadaan tenaga kesehatan di desa juga harus
diperhatikan mengingat desa yang sudah memiliki tenaga kesehatan juga
masih memiliki cakupan pernakes dan pelayanan nifas yang rendah.
Tabel 4.3
Cakupan Kunjungan Neonatus Di Kecamatan Sokan
Tahun 2011
No Desa
Lahir
Hidup
KN 1 KN Lengkap
Jumlah % Jumlah %
1 Nanga Sokan
19 17 89,5 17 89,5
2 Tanjung Sokan
19 23 121,1 23 121,1
3 Betangai
10 10 100,0 10 100,0
4 Gelata
18 17 94,4 5 27,8
5 Nanga Libas
5 5 100,0 5 100,0
6 Nanga Ora
4 5 125,0 8 200,0
7 Keluing Taja
4 8 200,0 8 200,0
8 Sijau
12 10 83,3 10 83,3
9 Penyengkuang
4 5 125,0 5 125,0
10 Nanga Tangkit
2 3 150,0 3 150,0
11 Telaga Raya
7 5 71,4 5 71,4
12 Tanjung Mahung
5 5 100,0 5 100,0
13 Melana
10 9 90,0 9 90,0
14 Sepakat
15 17 113,3 17 113,3
15 Muara tanjung
20 19 95,0 19 95,0
16 Nanga Potai
8 9 112,5 9 112,5
17 Teluk Pongkal
4 5 125,0 5 125,0
18 Landau Kabu
8 7 87,5 7 87,5
JUMLAH
174 179 102,9 170 97,7
Sumber : Register KIA Puskesmas Sokan 2011
Cakupan kunjungan neonatus adalah cakupan neonatus yang
memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh dokter, bidan,
perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan neonatal, paling sedikit 2
kali, yaitu 1 kali pada umur 0-7 hari dan 1 kali pada umur 8-28 hari, di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Pelayanan tersebut meliputi
pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan
hipotermia, pemberian ASI dini dan ekslusif, pencegahan infeksi berupa
perawatan mata, tali pusat, kulit, dan pemberian imunisasi); pemberian vitamin
K; manajemen terpadu bayi muda (MTBM); dan penyuluhan perawatan
neonatus di rumah menggunakan Buku KIA.
Pada tahun 2011 di Kecamatan Sokan angka kunjungan neonatus 1 kali
mencapai 102,9 % dan kunjungan neonatus lengkap sebanyak 97,7 %.
Jumlah tersebut bisa dikatakan merata disetiap desa walaupun ada desa yang
angka cakupan KN lengkap yang masih rendah. Ini antara lain disebabkan
pencatatan yang belum rapi karena biasanya ibu melahirkan akan
memeriksakan kepada petugas kesehatan yang terdekat dari tempat dia
berada. Sehingga yang tercatat biasanya bukan alamat ibu tersebut
melainkan alamat tempat dia memeriksakan diri.
Tabel 4.4
Cakupan Peserta KB Aktif di Puskesmas Sokan
Tahun 2011
No Desa Jumlah PUS
Peserta KB Aktif
Jumlah %
1 Nanga Sokan 241 112 46,5
2 Tanjung Sokan 322 219 68,0
3 Betangai 118 84 71,2
4 Gelata 180 110 61,1
5 Nanga Libas 178 118 66,3
6 Nanga Ora 159 105 66,0
7 Keluing Taja 175 116 66,3
8 Sijau 180 124 68,9
9 Penyengkuang 164 119 72,6
10 Nanga Tangkit 189 124 65,6
11 Telaga Raya 129 86 66,7
12 Tanjung Mahung 142 94 66,2
13 Melana 197 129 65,5
14 Sepakat 218 148 67,9
15 Muara tanjung 170 120 70,6
16 Nanga Potai 94 129 137,2
17 Teluk Pongkal 215 142 66,0
18 Landau Kabu 89 118 132,6
JUMLAH 3160 2197 69,5
Sumber : Kantor Camat Sokan 2011
Pil; 927
Cakupan peserta aktif keluarga berencana merupakan salah satu
indikator dalam Standar Pelayanan Minimal. Pelayanan KB antara lain
bertujuan untuk mengurangi masalah 4T (Terlalu muda, Terlalu tua, Terlalu
banyak dan Terlalu sering) pada pasangan usia subur terutama pada keluarga
miskin, yang besar kemungkinannya menyebabkan masalah kesehatan pada
ibu dan anak yang dilahirkan. Cakupan peserta KB aktif di Puskesmas Sokan,
pada tahun 2011 mencapai 2.197 Pasangan Usia Subur atau 69,5 %. Angka
ini berhasil mencapai target SPM Kabupaten Melawi yaitu sebesar 45 %.
Gambar 4.1
Cakupan Peserta KB Aktif Berdasarkan Jenis Kontrasepsi
Di Kecamatan Sokan Tahun 2011
Sumber : Kantor Camat Sokan 2011
Dari jenis kontrasepsi yang digunakan tampak terlihat bahwa metode
kontrasepsi suntik mendominasi motode kontrasepsi yang lain. Jika dilihat
propori keseluruhan metode kontrasepsi masih didominasi oleh kaum
perempuan. Hal menunjukkan bahwa upaya Keluarga Berencana lebih
merupakan urusan kaum perempuan. Oleh karena itu laki-laki masih harus
lebih banyak meningkatkan perannya dalam mensukseskan program
Keluarga Berencana.
IUD MOP MOW IMPLAN SUNTIK PIL KONDOM
OBAT
VAGINA
LAINNYA
12 0 0 27 1231 927 0 0 0
Sumber : Kantor Camat Sokan 2011
IUD; 12
Implan; 27
Suntik; 1231
Pil; 927
Cakupan peserta aktif keluarga berencana merupakan salah satu
indikator dalam Standar Pelayanan Minimal. Pelayanan KB antara lain
bertujuan untuk mengurangi masalah 4T (Terlalu muda, Terlalu tua, Terlalu
banyak dan Terlalu sering) pada pasangan usia subur terutama pada keluarga
miskin, yang besar kemungkinannya menyebabkan masalah kesehatan pada
ibu dan anak yang dilahirkan. Cakupan peserta KB aktif di Puskesmas Sokan,
pada tahun 2011 mencapai 2.197 Pasangan Usia Subur atau 69,5 %. Angka
ini berhasil mencapai target SPM Kabupaten Melawi yaitu sebesar 45 %.
Gambar 4.1
Cakupan Peserta KB Aktif Berdasarkan Jenis Kontrasepsi
Di Kecamatan Sokan Tahun 2011
Sumber : Kantor Camat Sokan 2011
Dari jenis kontrasepsi yang digunakan tampak terlihat bahwa metode
kontrasepsi suntik mendominasi motode kontrasepsi yang lain. Jika dilihat
propori keseluruhan metode kontrasepsi masih didominasi oleh kaum
perempuan. Hal menunjukkan bahwa upaya Keluarga Berencana lebih
merupakan urusan kaum perempuan. Oleh karena itu laki-laki masih harus
lebih banyak meningkatkan perannya dalam mensukseskan program
Keluarga Berencana.
IUD MOP MOW IMPLAN SUNTIK PIL KONDOM
OBAT
VAGINA
LAINNYA
12 0 0 27 1231 927 0 0 0
Sumber : Kantor Camat Sokan 2011
Suntik; 1231
Cakupan peserta aktif keluarga berencana merupakan salah satu
indikator dalam Standar Pelayanan Minimal. Pelayanan KB antara lain
bertujuan untuk mengurangi masalah 4T (Terlalu muda, Terlalu tua, Terlalu
banyak dan Terlalu sering) pada pasangan usia subur terutama pada keluarga
miskin, yang besar kemungkinannya menyebabkan masalah kesehatan pada
ibu dan anak yang dilahirkan. Cakupan peserta KB aktif di Puskesmas Sokan,
pada tahun 2011 mencapai 2.197 Pasangan Usia Subur atau 69,5 %. Angka
ini berhasil mencapai target SPM Kabupaten Melawi yaitu sebesar 45 %.
Gambar 4.1
Cakupan Peserta KB Aktif Berdasarkan Jenis Kontrasepsi
Di Kecamatan Sokan Tahun 2011
Sumber : Kantor Camat Sokan 2011
Dari jenis kontrasepsi yang digunakan tampak terlihat bahwa metode
kontrasepsi suntik mendominasi motode kontrasepsi yang lain. Jika dilihat
propori keseluruhan metode kontrasepsi masih didominasi oleh kaum
perempuan. Hal menunjukkan bahwa upaya Keluarga Berencana lebih
merupakan urusan kaum perempuan. Oleh karena itu laki-laki masih harus
lebih banyak meningkatkan perannya dalam mensukseskan program
Keluarga Berencana.
IUD MOP MOW IMPLAN SUNTIK PIL KONDOM
OBAT
VAGINA
LAINNYA
12 0 0 27 1231 927 0 0 0
Sumber : Kantor Camat Sokan 2011
Tabel 4.5
Cakupan Imunisasi Tetanus Toxoid pada Ibu Hamil
Di Kecamatan Sokan Tahun 2011
NO DESA
Jlh Ibu
Hamil
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT2+
Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %
1 Nanga Sokan
27 13 48,1 18 66,7 0 0 18 66,7
2 Tanjung Sokan
38 20 52,6 16 42,1 0 0 16 42,1
3 Betangai
16 15 93,8 12 75,0 0 0 12 75,0
4 Gelata
19 15 78,9 16 84,2 0 0 16 84,2
5 Nanga Libas
21 14 66,7 14 66,7 0 0 14 66,7
6 Nanga Ora
21 9 42,9 9 42,9 0 0 9 42,9
7 Keluing Taja
20 9 45,0 9 45,0 0 0 9 45,0
8 Sijau
20 13 65,0 13 65,0 0 0 13 65,0
9 Penyengkuang
20 4 20,0 4 20,0 0 0 4 20,0
10 Nanga Tangkit
17 3 17,6 3 17,6 0 0 3 17,6
11 Telaga Raya
19 10 52,6 7 36,8 0 0 7 36,8
12 Tanjung Mahung
18 12 66,7 18 100,0 0 0 18 100,0
13 Melana
22 7 31,8 9 40,9 0 0 9 40,9
14 Sepakat
25 13 52,0 12 48,0 0 0 12 48,0
15 Muara tanjung
20 13 65,0 15 75,0 0 0 15 75,0
16 Nanga Potai
17 7 41,2 8 47,1 0 0 8 47,1
17 Teluk Pongkal
24 4 16,7 4 16,7 0 0 4 16,7
18 Landau Kabu
17 7 41,2 5 29,4 0 0 5 29,4
JUMLAH 381 188 49,3 192 50,4 0 0 0 0 192 50,4
Sumber : Register KIA Puskesmas Sokan 2011
Untuk mencegah terjadinya kematian bayi karena tetanus pada waktu
melahirkan, ibu hamil harus mendapatkan imunisasi Tetanus Toxoid (TT)
dalam masa kehamilan. Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil ini
merupakan bagian dari program pemberian imunisasi TT pada Wanita Usia
Subur (WUS), yaitu wanita berumur 15 39 tahun termasuk ibu hamil dan
calon pengantin (catin). Pemberian imunisasi TT pada WUS merupakan
program jangka panjang yaitu pemberian imunisasi TT 5 dosis untuk
memberikan kekebalan seumur hidup kepada WUS terhadap penyakit
tetanus. Jarak pemberian imunisasi TT1 dengan TT2 adalah 1 bulan (4
minggu), dari TT2 ke TT3 adalah 6 bulan, dari TT3 ke TT4 adalah 1 tahun dan
dari TT4 ke TT5 adalah 1 tahun.
Pada program pemberian imunisasi TT1 - TT5 (TT 5 dosis) pada ibu
hamil, maka seorang ibu hamil yang sudah mendapat imunisasi TT sebanyak
5 kali selama hidupnya yang dimulai pada saat calon pengantin (catin) tidak
akan diberikan imunisasi TT lagi pada saat kehamilan sekarang karena
dianggap sudah memiliki kekebalan terhadap penyakit tetanus. Dengan
demikian maka cakupan pemberian TT1 dan TT2 pada ibu hamil akan lebih
rendah daripada cakupan K1 dan K4 sehingga angka kesenjangan antara K1
dan TT1 serta K4 dan TT2 yang biasa digunakan untuk menilai kualitas
pelayanan ibu dan anak di puskesmas.
Pada tahun 2011 cakupan pemberian imunisasi TT di Puskesmas Sokan
masih rendah. Untuk TT1 mencapai, 49,3 % untuk TT2 mencapai 50,4 %.
Sedangkan untuk TT3 dan TT4 tidak terdapat data yang menunjukkan angka
cakupan. Rendahnya cakupan imunisasi TT di Puskesmas Sokan harus
mendapat perhatian yang serius. Harus ada upaya-upaya terobosan baru
untuk meningkatkan cakupan imunisasi TT ini. Pengelola program harus
proaktif menjalin kerjasama dengan berbaga pihak agar program dapat
berjalan dengan maksimal.
Tabel 4.6
Cakupan Pemberian Tablet Fe pada Ibu Hamil
Di Kecamatan Sokan Tahun 2011
NO DESA
JUMLAH
IBU
HAMIL
FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)
JUMLAH % JUMLAH %
1 Nanga Sokan 27 13 48,1 18 66,7
2 Tanjung Sokan 38 20 52,6 16 42,1
3 Betangai 16 15 93,8 12 75,0
4 Gelata 19 15 78,9 16 84,2
5 Nanga Libas 21 11 52,4 14 66,7
6 Nanga Ora 21 20 95,2 9 42,9
7 Keluing Taja 20 12 60,0 18 90,0
8 Sijau 20 11 55,0 13 65,0
9 Penyengkuang 20 7 35,0 4 20,0
10 Nanga Tangkit 17 5 29,4 3 17,6
11 Telaga Raya 19 10 52,6 7 36,8
12 Tanjung Mahung 18 10 55,6 9 50,0
13 Melana 22 7 31,8 9 40,9
14 Sepakat 25 13 52,0 12 48,0
15 Muara tanjung 20 19 95,0 15 75,0
16 Nanga Potai 17 7 41,2 8 47,1
17 Teluk Pongkal 24 4 16,7 4 16,7
18 Landau Kabu 17 7 41,2 5 29,4
JUMLAH 381 206 54,1 192 50,4
Sumber : Register KIA Puskesmas Sokan 2011
Tablet Fe (zat besi) diberikan kepada ibu hamil sebanyak 90 tablet
selama masa kehamilannya. Upaya ini dimaksudkan untuk menanggulangi
masalah anemia pada ibu hamil. Pada tahun 2011 cakupan pemberian tablet
Fe1 mencapai 54,1 % dan Fe3 mencapai 50,4 %. Hal ini belum dapat
memenuhi target SPM yang ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi
yaitu sebesar 71 %. Cakupan terendah Fe1 dan Fe2 berada di Desa Teluk
Pongkal yang hanya mencapai 16,7 % dan yang tertinggi untuk Fe1 ada di
Desa Muara Tanjung sebesar 95 % dan Fe3 ada di Desa Keluing Taja
sebesar 90 %. Cakupan pemberian Fe1 dan Fe3 pada ibu hamil di Desa Teluk
Pongkal harus mendapat perhatian yang serius karena cakupan yang didapat
sangat rendah. Hal ini bisa berpengaruh pada status kesehatan masyarakat
setempat pada masa yang akan datang.
Tabel 4.7
Cakupan Bayi 0 6 Bulan Mendapat ASI Ekslusif
Di Kecamatan Sokan Tahun 2011
NO DESA
Jumlah
Bayi
Mendapat
ASI Eksklusif
%
1 Nanga Sokan 21 23 109,5
2 Tanjung Sokan 20 16 80,0
3 Betangai 14 10 71,4
4 Gelata 16 15 93,8
5 Nanga Libas 30 25 83,3
6 Nanga Ora 18 9 50,0
7 Keluing Taja 13 13 100,0
8 Sijau 16 15 93,8
9 Penyengkuang 14 14 100,0
10 Nanga Tangkit 14 12 85,7
11 Telaga Raya 17 11 64,7
12 Tanjung Mahung 17 15 88,2
13 Melana 16 15 93,8
14 Sepakat 15 12 80,0
15 Muara tanjung 15 10 66,7
16 Nanga Potai 16 11 68,8
17 Teluk Pongkal 16 13 81,3
18 Landau Kabu 19 18 94,7
JUMLAH 307 226 73,6
Sumber : Register Gizi Puskesmas Sokan 2011
Perilaku hidup sehat juga dapat dilihat dari pemberian ASI eksklusif pada
bayi. ASI eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan kepada bayi sampai
bayi berusia 6 bulan tanpa diberikan makanan dan minuman lain. Target
pemberian ASI eksklusif dari Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi untuk
tahun 2011 adalah 65% dari total jumlah bayi. Di kecamatan Sokan pada
tahun 2011 terdapat 226 bayi yang mendapat ASI ekslusif atau 73,6 %
artinya sudah dapat memenuhi target yang diberikan.
Walaupun demikian masih terdapat 2 desa yang belum memenuhi target
yaitu desa Nanga Ora (50 %) dan Desa Telaga Raya (64,7 %). Upaya
pemberian ASI eksklusif ini masih harus terus digalakkan agar bayi
mempunyai kekebalan tubuh yang baik terhadap berbagai penyakit dan dapat
tumbuh kembang dengan baik.
Tabel 4.8
Cakupan Bayi dan Balita Mendapat Vitamin A
Di Kecamatan Sokan Tahun 2011
NO DESA
BAYI 6-11 BULAN BALITA (1-4 TAHUN)
Jumlah
Bayi
Mendapat VIT A
Jumlah
Balita
Mendapat VIT A
2X
Jlh % Jlh %
1 Nanga Sokan 21 16 76,2 123 32 26,0
2 Tanjung Sokan 20 19 95,0 128 13 10,2
3 Betangai 14 8 57,1 58 44 75,9
4 Gelata 16 12 75,0 99 64 64,6
5 Nanga Libas 30 19 63,3 181 56 30,9
6 Nanga Ora 18 14 77,8 118 36 30,5
7 Keluing Taja 13 16 123,1 69 31 44,9
8 Sijau 16 16 100,0 108 12 11,1
9 Penyengkuang 14 12 85,7 58 27 46,6
10 Nanga Tangkit 14 13 92,9 98 16 16,3
11 Telaga Raya 17 13 76,5 64 11 17,2
12 Tanjung Mahung 17 8 47,1 78 14 17,9
13 Melana 16 21 131,3 104 43 41,3
14 Sepakat 15 14 93,3 121 47 38,8
15 Muara tanjung 15 18 120,0 74 24 32,4
16 Nanga Potai 16 23 143,8 120 32 26,7
17 Teluk Pongkal 16 11 68,8 108 15 13,9
18 Landau Kabu 19 12 63,2 108 30 27,8
JUMLAH 307 265 86,3 1817 547 30,1
Sumber : Register Gizi Puskesmas Sokan 2011
Pelayanan gizi yang wajib dilaksanakan sesuai dengan urusan wajib
dalam bidang kesehatan (SPM) adalah pemberian kapsul vitamin A kepada
balita sebanyak 2 kali dalam setahun. Cakupan balita mendapat kapsul
vitamin A adalah cakupan bayi 6 11 bulan mendapat kapsul vitamin A 1 kali
dan anak umur 12 59 bulan mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi 2 kali
per tahun di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Target yang
ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi untuk balita 12 59 bulan
mendapat Vit A 2 kali adalah 75 %. Dari hasil kegiatan yang dilakukan
cakupan yang diperolah adalah 30,1 % untuk balita 12 59 bulan dan 86,3 %
untuk bayi 6 11 bulan. Jika dirata-ratakan didapat angka 58,2 % yang artinya
belum dapat mencapa target yang ditentukan.
Tabel 4.9
Cakupan Imunisasi Di Kecamatan Sokan
Tahun 2011
NO DESA
Jlh
Bayi
DPT1+HB1 DPT3+HB3 Campak
DO
Rate
(%) Jlh % Jlh % Jlh %
1 Nanga Sokan 24 20 83,3 29 120,8 27 112,5 -35,0
2 Tanjung Sokan 34 19 55,9 15 44,1 18 52,9 5,3
3 Betangai 15 11 73,3 14 93,3 15 100,0 -36,4
4 Gelata 17 12 70,6 13 76,5 10 58,8 16,7
5 Nanga Libas 19 21 110,5 16 84,2 14 73,7 33,3
6 Nanga Ora 19 10 52,6 6 31,6 8 42,1 20,0
7 Keluing Taja 18 11 61,1 6 33,3 2 11,1 81,8
8 Sijau 18 4 22,2 2 11,1 2 11,1 50,0
9 Penyengkuang 18 8 44,4 6 33,3 7 38,9 12,5
10 Nanga Tangkit 16 12 75,0 13 81,3 13 81,3 -8,3
11 Telaga Raya 17 6 35,3 3 17,6 2 11,8 66,7
12 Tanjung Mahung 16 4 25,0 4 25,0 3 18,8 25,0
13 Melana 20 28 140,0 23 115,0 26 130,0 7,1
14 Sepakat 23 17 73,9 20 87,0 18 78,3 -5,9
15 Muara tanjung 18 19 105,6 14 77,8 15 83,3 21,1
16 Nanga Potai 15 11 73,3 14 93,3 14 93,3 -27,3
17 Teluk Pongkal 22 13 59,1 14 63,6 16 72,7 -23,1
18 Landau Kabu 15 9 60,0 11 73,3 9 60,0 0,0
JUMLAH 344 235 68,3 223 64,8 219 63,7 6,8
Sumber : Register Imunisasi Puskesmas Sokan 2011
Imunisasi merupakan salah satu upaya preventif untuk mencegah
penyakit melalui pemberian kekebalan tubuh dan harus dilaksanakan secara
terus menerus, menyeluruh, dan sesuai standar sehingga mampu
memberikan perlindungan kesehatan dan memutus mata rantai penularan.
Kegagalan untuk menjaga tingkat perlindungan yang tinggi dan merata dapat
menimbulkan lonjakan kasus penyakait pada masa yang akan datang.
Namun indikator imunisasi dasar lengkap pada bayi saja tidak cukup,
karena dari sudut pandang kesehatan masyarakat, maka setiap Desa harus
mencapai Universal Child Immunization (UCI) untuk mencegah terjadinya
penularan penyakit. Target Desa/Desa UCI yang ditetapkan Departemen
Kesehatan tahun 2011 harus mencapai 100%. Di Kecamatan Sokan pada
tahun 2011 baru terdapat 6 desa UCI sehingga cakupan keseluruhan baru
mencapai 31 % sehingga masih jauh dari target. Diperlukan usaha yang
maksimal agar di tahun mendatang target desa UCI dapat tercapai.
Pelayanan kesehatan anak prasekolah, usia sekolah dan remaja lebih
banyak dilaksanakan melalui posyandu dan program Upaya Kesehatan
Sekolah (UKS). Pelayanan kesehatan minimal yang harus dilakukan sesuai
dengan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan adalah deteksi dini
tumbuh kembang (DDTK) anak balita dan pra sekolah, penjaringan kesehatan
pada anak baru masuk sekolah (kelas I SD dan kelas I SLTP dan SLTA).
Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah
adalah cakupan anak umur 0-5 tahun yang dideteksi kesehatan dan tumbuh
kembangnya sesuai dengan standar oleh Dokter, Bidan dan Perawat, paling
sedikit 2 kali per tahun, di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Pelayanan DDTK Anak balita dan Prasekolah meliputi kegiatan deteksi dini
masalah kesehatan anak menggunakan MTBS, monitoring partumbuhan
menggunakan Buku KIA/KMS dan pemantauan perkembangan (motorik
kasar, motorik halus, bahasa, sosialisasi dan keman-dirian); penanganan
penyakit sesuai MTBS, penanganan masalah pertumbuhan, stimulasi
perkembangan anak balita dan prasekolah; pelayanan rujukan ke tingkat yang
lebih mampu. Setiap anak umur 0 sampai dengan 5 tahun mem-peroleh
pelayanan DDTK minimal 2 kali per tahun (setiap 6 bulan sekali). Pelayanan
DDTK diberikan di dalam gedung maupun di luar gedung (di posyandu,
Taman Kanak-kanak, tempat penitipan anak, panti asuhan dan sebagainya)
oleh Dokter, Bidan dan Perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan
anak, DDTK, MTBM dan MTBS.
Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat adalah
cakupan siswa kelas 1 SD dan setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh
tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS/dokter kecil) melalui
penjaringan kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Pelayanan kesehatan pada UKS adalah pemeriksaan kesehatan umum,
kesehatan gigi dan mulut siswa SD dan setingkat melalui penjaringan
kesehatan terhadap siswa kelas 1 Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah
yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama dengan guru UKS terlatih
dan dokter kecil secara berjenjang (penjaringan awal oleh guru dan dokter
kecil, penjaringan lanjutan oleh tenaga kesehatan). Selama tahun 2011
Puskesmas Sokan tidak melakukan kegiatan pemantauan kesehatan anak
sekolah sehingga tidak ada data yang bisa ditampilkan. Selanjutnya pada
tahun mendatang hal ini akan menjadi bahan evaluasi agar selanjtnya dapat
dilakukan kegiatan pemantauan kesehatan anak sekolah.
Tabel 4.10
Cakupan Pelayanan Kesehatan Gigi Anak Sekolah SD/MI
di Kecamatan Sokan Tahun 2011
NO DESA
Jumlah
Murid
SD
Diperiksa Perlu Perawatan
Mendapat
Perawatan
Jlh % Jlh % Jlh %
1 Nanga Sokan 325 150 46,2 70 50 71,4
2 Tanjung Sokan 179 100 55,9 58 30 51,7
3 Betangai 118 0 0,0 - 0 0
4 Gelata 171 0 0,0 - 0 0
5 Nanga Libas 125 0 0,0 - 0 0
6 Nanga Ora 98 0 0,0 - 0 0
7 Keluing Taja 142 0 0,0 - 0 0
8 Sijau 165 0 0,0 - 0 0
9 Penyengkuang 161 0 0,0 - 0 0
10 Nanga Tangkit 86 0 0,0 - 0 0
11 Telaga Raya 97 0 0,0 - 0 0
12 Tanjung Mahung - 0 0,0 - 0 0
13 Melana 166 0 0,0 - 0 0
14 Sepakat 180 90 50,0 40 18 45,0
15 Muara tanjung - 0 0,0 - 0 0
16 Nanga Potai - 0 0,0 - 0 0
17 Teluk Pongkal 150 75 50,0 30 13 43,3
18 Landau Kabu - 0 0,0 - 0 0
JUMLAH 2.163 415 19,2 198 111 56,1
Sumber : Register Gigi Puskesmas Sokan 2011
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas terutama adalah
berupa pelayanan dasar kesehatan gigi, yang terdiri dari pencabutan dan
penambalan, serta upaya preventif dan promotif pada murid sekolah dasar.
Namun pelayanan penambalan dan pencabutan gigi di Puskesmas belum
dilaksanakan tidak ada bahan dan peralatan dasar yang sangat dibutuhkan
untuk hal tersebut.
Upaya promotif dan preventif yang dilakukan oleh Puskesmas adalah
pada murid sekolah dasar melalui kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
(UKGS). Kemampuan Puskesmas untuk memeriksa kesehatan gigi siswa
sekolah dasar masih rendah yaitu hanya 19,2 %. Hal ini antara lain karena
pengaturan jadwal kegiatan dan dana puskesmas operasional untuk UKGS
dapat menjadi hambatan menurunnya pemeriksaan siswa sekolah dasar.
4.2 PERILAKU HIDUP MASYARAKAT
Upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dapat dilihat dari
bermacam indikator. Salah satunya adalah indikator perilaku dan peran serta
masyarakat. Indikator perilaku yang digunakan dalam Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan adalah indikator rumah tangga berperilaku hidup
bersih dan sehat. Untuk mendapatkan gambaran mengenai rumah tangga
sehat dengan perilaku hidup bersih dan sehat yang meliputi 10 indikator yaitu
persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, bayi diberi ASI eksklusif, ikut serta
dalam Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat atau asuransi
kesehatan, tidak ada anggota keluarga yang merokok, melakukan aktifitas fisik
setiap hari, makan sayur dan buah setiap hari, menggunakan jamban yang
memenuhi syarat kesehatan, mempunyai sumber air bersih, ada kesesuaian
luas lantai dengan jumlah penghuni dan lantai rumah bukan dari tanah.
Untuk mendapatkan data tersebut dilakukan dengan melakukan survey
PHBS. Namun selama tahun 2011 Puskesmas Sokan tidak pernah melakukan
survey rumah tangga ber PHBS. Hal ini diharapkan tidak terjadi lagi di tahun-
tahun mendatang karena data PHBS ini sangat penting sebagai salah satu
tolak ukur dan pedoman dalam merumuskan kebijakan kesehatan.
Tabel 4.11
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
di Kecamatan Sokan Tahun 2011
NO DESA
DESA
SIAGA
DESA
SIAGA
AKTIF
POSKES
DES
POSYANDU
Pratama Madya Purnama Mandiri Jlh
1 Nanga Sokan 0 1 1
2 Tanjung Sokan 1 1 1 0 1 1
3 Betangai 1 1 1 1 1
4 Gelata 1 1 1 1 1
5 Nanga Libas 1 1 1 1 1
6 Nanga Ora 1 1 1 1 1
7 Keluing Taja 1 1 1 1 1
8 Sijau 1 1 1 1 1
9 Penyengkuang 1 1 1 1 1
10 Nanga Tangkit 1 1
11 Telaga Raya 1 1
12 Tanjung Mahung 1 1
13 Melana 1 1
14 Sepakat 1 1
15 Muara tanjung 1 1
16 Nanga Potai 1 1
17 Teluk Pongkal 1 1
18 Landau Kabu 1 1
JUMLAH 8 8 8 16 2 0 0 18
Sumber: Puskesmas Sokan 2011
Indikator lain yang digunakan dalam menilai perilaku dan peran serta
masyarakat adalah jumlah posyandu yang ada. Tahun 2011 di Kecamatan
Sokan terdapat 18 Posyandu atau tiap desa sudah memiliki Posyandu. Dari
jumlah tersebut baru 2 posyandu yang termasuk kategori Posyandu Madya
yaitu di Desa Nanga Sokan dan Desa Tanjung Sokan, sedangkan sisanya
adalah Posyandu Pratama.
Dari 18 desa yang ada di Kecamatan Sokan, 8 desa sudah termasuk desa
Siaga Aktif dimana di 8 desa tersebut terdapat Pos Kesehatan Desa yang
memiliki petugas kesehatan baik perawat maupun bidan. Selain itu terdapat 1
desa yang sudah memiliki bangunan Poskesdes tetapi belum memiliki tenaga
kesehatan yaitu desa Nanga Tangkit.
4.3 KEADAAN LINGKUNGAN
Pelayanan kesehatan lingkungan merupakan sebuah upaya
pencegahan terjadinya penyakit yang dapat ditularkan melalui air, keadaan
rawan air bersih, keadaan lingkungan hidup serta keadaan sosial ekonomi.
Pelayanan kesehatan lingkungan yang telah dilaksanakan adalah pembinaan
terhadap institusi sarana kesehatan, sarana pendidikan, sarana ibadah,
sarana perkantoran dan sarana umum lainnya.
Tabel 4.12
Persentase Rumah Sehat di Kecamatan Sokan
Tahun 2011
NO DESA
RUMAH
Jumlah yg
ada
Jumlah yg
di Periksa
%
diperiksa
Jumlah
yg
Sehat
% Rumah
Sehat
1 Nanga Sokan 300 300 100,0 298 99,3
2 Tanjung Sokan 445 445 100,0 423 95,1
3 Betangai 156 156 100,0 137 87,8
4 Gelata 238 115 48,3 113 98,3
5 Nanga Libas 232 180 77,6 132 73,3
6 Nanga Ora 195 115 59,0 60 52,2
7 Keluing Taja 240 220 91,7 165 75,0
8 Sijau 200 160 80,0 155 96,9
9 Penyengkuang 220 195 88,6 190 97,4
10 Nanga Tangkit 256 230 89,8 200 87,0
11 Telaga Raya 162 120 74,1 64 53,3
12 Tanjung Mahung 174 150 86,2 99 66,0
13 Melana 262 240 91,6 220 91,7
14 Sepakat 300 190 63,3 180 94,7
15 Muara tanjung 235 180 76,6 165 91,7
16 Nanga Potai 190 154 81,1 131 85,1
17 Teluk Pongkal 257 240 93,4 178 74,2
18 Landau Kabu 150 100 66,7 88 88,0
JUMLAH 4212 3490 82,9 2998 85,9
Sumber : Register Kesehatan Lingkungan Puskesmas Sokan 2011
Salah satu indikator kesehatan lingkungan adalah persentase rumah
sehat. Pada tahun 2011 rumah yang diperiksa di Kecamatan Sokan adalah
85,9 %% jumlah rumah yang diperiksa berjumlah 3.490 rumah atau 82,9 %
dari total rumah yang ada. Dari hasil pemeriksaan diketahui 2.998 rumah
masuk dalam kategori sehat atau 85,9 %.
Tabel 4.13
Persentase Rumah Dengan Sumber Air, Jamban dan Tempat Sampah Sehat
di Kecamatan Sokan
Tahun 2011
No Desa
Jumlah
Keluarga
Diperiksa
Keluarga
dengan Sumber
Air Terlindungi
Jamban Tempat Sampah
Keluarga
Memiliki Sehat
Keluarga
Memiliki Sehat
Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %
1 Nanga Sokan 300 302 100,7 103 34,3 100 97,1 10 3,3 10 100,0
2 Tanjung Sokan 445 445 100,0 58 13,0 52 89,7 20 4,5 18 90,0
3 Betangai 156 156 100,0 20 12,8 15 75,0 10 6,4 8 80,0
4 Gelata 238 200 84,0 25 10,5 24 96,0 5 2,1 4 80,0
5 Nanga Libas 232 200 86,2 4 1,7 2 50,0 7 3,0 7 100,0
6 Nanga Ora 195 100 51,3 12 6,2 10 83,3 15 7,7 13 86,7
7 Keluing Taja 240 145 60,4 10 4,2 10 100,0 20 8,3 17 85,0
8 Sijau 200 160 80,0 8 4,0 8 100,0 11 5,5 10 90,9
9 Penyengkuang 220 220 100,0 4 1,8 4 100,0 4 1,8 3 75,0
10 Nanga Tangkit 256 156 60,9 7 2,7 4 57,1 35 13,7 33 94,3
11 Telaga Raya 162 162 100,0 13 8,0 10 76,9 12 7,4 10 83,3
12 Tanjung Mahung 174 174 100,0 10 5,7 8 80,0 5 2,9 4 80,0
13 Melana 262 263 100,4 17 6,5 16 94,1 28 10,7 25 89,3
14 Sepakat 300 302 100,7 200 66,7 200 100,0 43 14,3 40 93,0
15 Muara tanjung 235 240 102,1 25 10,6 25 100,0 40 17,0 35 87,5
16 Nanga Potai 190 191 100,5 35 18,4 31 88,6 10 5,3 8 80,0
17 Teluk Pongkal 257 257 100,0 1 0,4 1 100,0 10 3,9 8 80,0
18 Landau Kabu 150 150 100,0 28 18,7 19 67,9 10 6,7 8 80,0
JUMLAH 4212 3823 90,8 580 13,8 539 92,9 295 7,0 261 88,5
Sumber : Register Kesehatan Lingkungan Puskesmas Sokan 2011
Upaya pembinaan kesehatan lingkungan lain, yang juga menjadi
indikator keberhasilan program kesehatan adalah pembinaan kesehatan
lingkungan perumahan. Data yang dikumpulkan berkaitan dengan hal ini
adalah mengenai ketersediaan air bersih, adanya jamban, pem-buangan air
limbah dan tempat pembuangan sampah. Pada tabel di atas dapat dilihat
cakupan data kesehatan lingkungan perumahan di Kecamatan Sokan
tahun 2011.
Tabel 4.14
Cakupan Rumah dan Bangunan Bebas Jentik di Kecamatan Sokan
Tahun 2011
NO DESA
Jumlah
Rumah Yang
Ada
Rumah/Bangunan
Diperiksa
Rumah/Bangunan
Bebas Jentik
Jlh % Jlh %
1 Nanga Sokan 300 300 100,0 300 100
2 Tanjung Sokan 445 445 100,0 445 100
3 Betangai 156 156 100,0 156 100
4 Gelata 238 115 48,3 115 100
5 Nanga Libas 232 180 77,6 180 100
6 Nanga Ora 195 115 59,0 115 100
7 Keluing Taja 240 220 91,7 220 100
8 Sijau 200 160 80,0 160 100
9 Penyengkuang 220 195 88,6 195 100
10 Nanga Tangkit 256 230 89,8 230 100
11 Telaga Raya 162 120 74,1 120 100
12 Tanjung Mahung 174 150 86,2 150 100
13 Melana 262 240 91,6 240 100
14 Sepakat 300 190 63,3 190 100
15 Muara tanjung 235 190 80,9 190 100
16 Nanga Potai 190 150 78,9 150 100
17 Teluk Pongkal 257 204 79,4 204 100
18 Landau Kabu 150 97 64,7 97 100
JUMLAH 4212 3457 82,1 100,0 100
Sumber : Register Kesehatan Lingkungan Puskesmas Sokan 2011
Pelayanan pengendalian vektor dilaksanakan dengan melakukan
pemantauan angka bebas jentik di rumah-rumah penduduk, sekolah dan
tempat-tempat umum. Kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan pada seluruh
rumah penduduk, sekolah dan tempat-tempat umum karena memerlukan
dana yang cukup besar. Sesuai dengan standar, pemeriksaan jentik
nyamuk harus dilakukan sebanyak 4 cycle pada tempat/rumah yang
menjadi sampel. Jadi tidak hanya 1 kali saja, karena tidak akan
menghasilkan gambaran keadaan yang sebenarnya.
Pada tahun 2011, kegiatan pemantauan jentik dilakukan pada
sebagian rumah penduduk, sekolah dan tempat-tempat umum. Angka
bebas jentik (ABJ) pada tahun 2011 untuk rumah adalah 100% dari semua
rumah dan bangunan yang diperiksa. Hal ini dikarenakan banyak rumah
penduduk di Kecamatan Sokan tidak memiliki tempat penampungan air
yang bisa menjadi tempat bersarangnya nyamuk. Kebanyakan penduduk
langung mengolah dan mnggunakan air dari sumber air ledeng yang ada di
semua desa di Kecamatan Sokan.
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
5.1 SARANA KESEHATAN
Ketersediaan sarana pelayanan kesehatan merupakan salah satu syarat
untuk dapat melaksanakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Sarana
yang telah ada harus tetap dipelihara sehingga dapat beroperasi dengan baik,
agar program pembangunan kesehatan masyarakat dapat terus dilaksanakan.
Melalui sarana kesehatan ini puskesmas dapat memberikan pelayanan
kesehatan dan menjalankan program-program kesehatan kepada masyarakat
dengan baik.
Sarana kesehatan yang ada harus terdata dengan baik agar memudahkan
dalam melakukan pemeliharaan sehingga kondisinya tetap baik. Sarana
kesehatan di Puskesmas Sokan terdiri dari sarana kesehatan berupa
bangunan fisik puskesmas beserta perlengkapannya, kendaraan dinas, serta
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
5.1.1 Sarana Fisik
Sarana fisik yang dimiliki Puskesmas Sokan berupa bangunan
puskesmas induk yang terletak di ibukota Kecamatan Sokan. Bangunan
tersebut masih dalam kondisi baik dan layak digunakan. Hanya beberapa
bagian bangunan sudah mulai rusak sehingga perlu mendapatkan
perhatian dari instansi terkait untuk segera diperbaiki.
Table 5.1
Sarana Kesehatan Fisik Puskesmas Sokan
Tahun 2011
No Sarana Kondisi Keterangan
1 Puskesmas Induk Baik -
2 Pustu Nanga Ora Baik Alexander H, A.Md.Kep
3 Pustu Nanga Libas Rusak Indra Gunawan, A.Md.Kep
4 Pustu Sijau Rusak Kosong
5 Polindes Nanga Sokan Baik Mess Petugas
6 Polindes Tanjung Sokan Baik Monika. S, A.Md.Kep
No Sarana Kondisi Keterangan
7 Polindes Keluing Taja Baik Suryaniyati, A.Md.Keb
8 Polindes Nanga Betangai Rusak Sinder
9 Polindes Nanga Libas Baik Yati Lestari, A.Md.Keb
10 Polindes Gelata Baik Wildaniah
11 Polindes Nanga Ora Baik Duita Tiorisma, A.Md.Keb
12 Polindes Penyengkuang Baik Kosong
Sumber: Tata Usaha Puskesmas Sokan 2011
5.1.2 Kendaraan Dinas
Sarana transportasi merupakan salah satu sarana penunjang yang
sangat penting dalam melaksanakan program kesehatan di puskesmas.
Sarana transportasi berupa kendaraan roda dua, roda empat dan
kendaraan sungai. Kendaraan ini digunakan untuk menjangkau wilayah
kerja Puskesmas Sokan yang sangat luas sehingga pelayanan kesehatan
kepada masyarakat dapat merata. Berikut data kendaraan dinas di
Puskesmas Sokan.
Table 5.2
Jumlah Dan Kondisi Kendaraan Dinas Di Puskesmas Sokan
Tahun 2011
No Kendaraan Jumlah
Kondisi
Keterangan
Baik Sedang Rusak
1 Roda 4 1 1
2 Roda 2 8 6 2
3 Perahu Motor 1 1
Sumber: Tata Usaha Puskesmas Sokan 2011
5.1.3 Upaya Kesehatan Bersumbersaya Masyarakat
Selain sarana kesehatan yang berasal dari pemerintah, terdapat juga
sarana kesehatan yang berasal dari peran serta masayarakat berupa
Posyandu dan Poskesdes. Posyandu dikategorikan sarana kesehatan
karena merupakan salah satu sarana kesehatan yang dibentuk oleh
masyarakat untuk membantu program kesehatan dari puskesmas.
Sedangkan Poskesdes walaupun menenpati bangunan polindes yang
dibangun oleh pemerintah tetapi masih dikategorikan sebagai bagian dari
peran serta masyarakat dalam program kesehatan.
Table 5.3
Jumlah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
di Puskesmas SokanTahun 2011
Polindes / Poskesdes
Posyandu
Pratama Madya Purnama Mandiri
8 16 2
Sumber: Tata Usaha Puskesmas Sokan 2011
5.2 TENAGA KESEHATAN
Pengelolaan SDM Kesehatan khususnya perencanaan kebutuhan SDM
Kesehatan harus sesuai kebutuhan organisasi dan kebutuhan nyata di
lapangan, serta berorientasi pada jangka panjang. Yang dimaksud dengan
SDM Kesehatan (Sumber Daya Manusia Kesehatan) adalah seseorang yang
bekerja secara aktif di bidang kesehatan baik yang memiliki pendidikan formal
kesehatan maupun tidak yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan
dalam melakukan upaya kesehatan. Sedangkan Tenaga Kesehatan adalah
setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan formal di bidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam
melakukan upaya kesehatan.
Pemantauan mengenai tenaga kesehatan yang ada merupakan hal
yang mutlak untuk dilaksanakan, sehingga dapat diketahui jenis tenaga yang
jumlahnya cukup tapi penyebarannya tidak merata, atau jenis tenaga yang
jumlahnya tidak mencukupi. Salah satu yang menentukan kualitas rencana
kebutuhan SDM adalah dukungan informasi tenaga yang akurat. Metoda yang
digunakan adalah ratio method, yaitu dengan membandingkan jenis tenaga
tertentu terhadap jumlah penduduk.
5.2.1 Tenaga medis
Tenaga medis meliputi dokter ahli, dokter umum dan dokter gigi. Di
Kecamatan Sokan terdapat 1 orang Dokter PTT yang bertugas di
Puskesmas Sokan. Jika dihitung rasio Dokter per 100.000 penduduk maka
di dapat angka 6,8 yang berarti 1 orang dokter harus melayani 14.705
penduduk atau 1 dokter harus melayani seluruh penduduk di Kecamatan
Sokan.
Dengan luas wilayah dan keadaan geografis Kecamatan Sokan yang
sedemikian rupa maka sangat menyulitkan dokter untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang merata kepada seluruh masyarakat. Keadaan
ini. Hal ini diharapkan menjadi pertimbangan bagi Dinas Kesehatan sebagai
pengambil kebijakan dalam penempatan tenaga medis khususnya dokter di
Kecamatan Sokan.
5.2.2 Tenaga farmasi
Pada tahun 2011 Puskesmas Sokan tidak memiliki tenaga farmasi
maupun Apoteker. Pelayanan farmasi di Puskesmas Sokan selama ini
dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan latar belakang bukan farmasi. Hal
ini tentu saja menghambat dalam memberikan pelayanan kesehatan yang
optimal kepada masyarakat. Selanjutnya diharapkan agar dapat
dipertimbangkan penempatan tenaga farmasi di Puskesmas Sokan.
5.2.3 Tenaga Perawat
Tenaga perawat diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu sarjana
keperawatan, DIII keperawatan dan lulusan SPK, dengan kata lain perawat
gigi diklasifikasikan pada kategori perawat baik dengan jenjang setingkat
DIII maupun setingkat SPK/SMA.
Pada tahun 2011 tenaga perawat yang ada di Kecamatan Sokan
berjumlah 15 orang yang terdiri dari 5 orang lulusan SPK dan 8 orang
perawat lulusan DIII Keperawatan ( termasuk perawat gigi ). Dari 15 orang
tersebut 13 orang PNS/CPNS dan 2 orang tenaga magang di Puskesmas.
Jika dihitung rasio jumlah tenaga perawat per 100.000 penduduk maka
rasionya adalah 102 yang berarti 1 orang perawat harus melayani 980
penduduk.
Rasio perbandingan tenaga perawat dengan jumlah penduduk yang
besar ditambah penyebaran tenaga perawat yang tidak merata
menyebabkan masyarakat kesulitan mendapatkan akses pelayanan
kesehatan. Selain itu tenaga perawat juga dihadapakan pada kenyataan
dilapangan bahwa mereka tidak hanya memberikan pelayanan
keperawatan semata, tetapi kadangkala juga memberika pelayanan
kebidanan kepada masyarakat. Hal tersebut terjadi karena keterbatasan
tenaga bidan di tempat tersebut sehingga masyarakat meminta pertolongan
pada petugas kesehatan yang terdekat.
5.2.4 Tenaga Bidan
Tenaga bidan yang terdapat di Puskesmas Sokan tahun 2011
sebanyak 3 orang. Pada pertengahan tahun 2011 Puskesmas Sokan
mendapat tambahan tenaga bidan sebanyak 6 orang yang yang diangkat
menjadi CPNS sehingga total tenaga bidan di Puskesmas Sokan sebanyak
9 orang. Bidan yang berpendidikan D III berjumlah 7 orang sedang 2 orang
sisanya adalah lulusan sekolah bidan.
Rasio bidan per 100.000 penduduk adalah 61 yang berarti 1 orang
bidan harus melayani 1.639 penduduk. Jika dilihat dari angka tersebut
maka tugas bidan sangat berat mengingat kondisi geografis Kecamatan
Sokan yang sangat luas. Ditambah lagi dengan beban kerja rutin seperti
pemeriksaan bayi sakit dan pelayanan pengobatan kepada masyarakat
yang kadangkala harus dilakukan.
5.2.5 Tenaga Gizi
Tenaga gizi yang bekerja di Kecamatan Sokan pada tahun 2011
hanya 1 orang. Tenaga gizi tersebut berlatang belakang pendidikan DIII
Gizi. Rasio tenaga gizi terhadap 100.000 penduduk adalah 6,8 orang per
100.000 penduduk atau 1 orang melayani 14.773 penduduk. Hal ini sangat
besar mengingat luas wilayah dan keadaan geografis Kecamatan Sokan.
5.2.6 Tenaga Sanitasi
Pada tahun 2011 tenaga sanitasi yang bertugas di Kecamatan Sokan
berjumlah 1 orang dengan latar belakang DIII Kesehatan Lingkungan. Di
bandingkan dengan jumlah penduduk berarti 1 orang tenaga sanitasi harus
melayani 14.773 penduduk atau 1 orang tenaga sanitasi harus menjangkau
4.212 rumah dalam satu tahun. Hal ini sangat berat mengingat kurangnya
biaya operasional bagi kegiatan sanitasi di Puskesmas.
5.2.7 Tenaga Kesehatan Masyarakat
Puskesmas Sokan memiliki 1 orang tenaga kesehatan masyarakat
dengan latar belakang S-1 Kesehatan Masyarakat. Akan tetapi baru
bertugas di Puskesmas Sokan pada pertengahan tahun 2011 sehingga
belum dapat melakukan kegiatan dengan maksimal. Dengan adanya
tenaga kesehatan masyarakat di Puskesmas Sokan maka target 1 orang
tenaga kesehatan masyarakat untuk 1 puskesmas telah terpenuhi.
5.2.8 Tenaga Analis Laboratorium
Puskesmas Sokan telah mempunyai tenaga analis laboratorium
dengan pendidikan DIII Analis namun kinerjanya masih harus terus
ditingkatkan dengan dengan didukung oleh sarana dan manajemen yang
memadai.
5.2.9 Tenaga Non Kesehatan
Selain tenaga kesehatan dengan latar belakang pendidikan
kesehatan, Puskesmas Sokan juga memiliki 2 orang tenaga non kesehatan
dengan latar belakang Sekolah Menengah Umum yang membantu
kelancaran tugas dan fungsi puskesmas dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat. Kedua orang tersebut bertugas sebagai pengelola
Tata Usaha merangkap sopir ambulans dan pengelola obat puskesmas.
Walaupun pada dasarnya tugas pengelola obat dilakukan oleh seorang
dengan latar belakang pendidikan farmasi, akan tetapi dikarenakan
keterbatasan sumber daya manusia maka tugas tersebut dilakukan oleh
orang dengan latar belakang Sekolah Menengah Umum.
5.2.10 Proporsi tenaga menurut kategori tenaga
Proporsi tiap jenis tenaga dibandingkan dengan seluruh tenaga yang
bekerja di Puskesmas dan rasionya terhadap 100.000 penduduk di
Kecamatan Sokan pada tahun 2010 adalah sebagai berikut:
Tabel 5.4
Proporsi Tenaga Kesehatan dan Unit Kerja
di Puskesmas SokanTahun 2011
No Jenis tenaga
Proporsi
Rasio per
100.000 pddk
Puskesmas
induk
Pustu/Polindes
/Poskesdes
1 Dokter umum 1 - 6,8
2 Kesehatan masyarakat 1 - 6,8
3 Perawat (termasuk
perawat gigi)
12 3 102
4 Bidan 3 6 61
5 Gizi 1 6,8
6 Analis Kesehatan 1 6,8
7 Sanitasi 1 6,8
8 Umum non Kesehatan 3 -
Jumlah 23 9
Sumber: Tata Usaha Puskesmas Sokan 2011
5.3 PEMBIAYAAN KESEHATAN
Pembiayaan kesehatan Puskesmas Sokan tahun 2011 berasal dari
dana pemerintah dan bantuan luar negeri. Anggaran yang bersumber dari
pemerintah berasal dari APBN dan APBD yang disalurkan dalam bentuk dana
operasional puskesmas dan Bantuan Operasional Kesehata. Selain itu
terdapat juga pendanaan kegitan yang langsung dikelola oleh masing-masing
program di puskesmas melalui masing-masing bidang di Dinas Kesehatan
Kabupaten Melawi. Pembiayaan kesehatan yang berasal dari bantuan luar
negeri diperoleh melalui dana GFATM (Global Fund for AIDS, Tuberculosis
and Malaria) yang langsung disalurkan kepada pemegang program malaria di
Puskesmas Sokan.
Table 5.5
Sumber anggaran kesehatan Kecamatan Sokan
Tahun 2011
Sumber Jumlah (Rp) Proporsi (%)
APBD Kabupaten Rp.91.180.000,-
APBN
- Bantuan Operasional
Kesehatan
Rp.80.000.000,-
- JAMKESMAS
GFATM
Jumlah
ANGGARAN KESEHATAN
PERKAPITA
Sumber: Tata Usaha Puskesmas Sokan 2011
BAB VI
KESIMPULAN
Paradigma lama dalam pembangunan kesehatan yang berorientasi kepada
sakit dan upaya - upaya untuk menyembuhkan orang sakit tidak dapat lagi
dipertahankan karena mahal. Paradigma pembangunan kesehatan harus diubah
menjadi Paradigma Sehat, yaitu paradigma yang berorientasi kepada sehat dan
upaya-upaya untuk menjaga agar orang tetap sehat. Upaya kesehatan sekarang
lebih mengedepankan upaya promotif dan preventif. Setiap program yang
direncananakan diupayakan menjangkau kedua aspek tadi tanpa meninggalkan
upaya kuratif dan rehabilitatif.
Dalam menjalankan program kesehatan, Puskesmas Sokan telah berupaya
secara maksimal agar program yang dilaksanakan dapat berhasil. Program
kesehatan yang dilaksanakan ada yang berhasil memenuhi target tetapi ada juga
yang belum. Hal ini disebabkan oleh berbagai sebab antara lain sumber daya
yang ada belum dapat dimaksimalkan dengan baik. Selain itu keadaan gegrafis
Kecamatan Sokan belum ditunjang dengan dana operasional yang mencukupi
untuk dapat menjangkau seluruh wilayah yang ada.
Walaupun demikian, kendala yang ada tidak perlu membuat ragu atau
bahkan untuk takut melangkah maju. Mengenali kendala yang menghadang
berarti sudah menyelesaikan separuh perjalanan dan berupaya untuk
memperbaiki keadaan yang belum memadai akan membuat kita bergerak terus
menuju tujuan yang ingin dicapai. Diperlukan upaya yang kuat dari berbagai pihak
untuk dapat meningkatkan kinerja Puskesmas Sokan. Diharapkan pihak-pihak
terkait seperti Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi untuk memberikan bimbingan
lebih intensif agar pada masa mendatang Puskesmas Sokan dapat bekerja lebih
baik lagi.
Profil Kesehatan Kecamatan Sokan yang dibuat ini merupakan upaya dari
kami untuk memberikan gambaran situasi upaya kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Sokan tahun 2011. Dengan melihat profil ini diharapkan pihak-pihak
terkait mempunyai gambaran situasi dan kondisi upaya kesehatan di Puskesmas
Sokan sehingga dapat membuat perencanaan program kesehatan lebih baik dan
tepat sasaran lagi di masa mendatang.
Semoga gambaran mengenai situasi kesehatan masyarakat di Kecamatan
Sokan tahun 2011 ini dapat menjadi inspirasi dalam upaya meningkatkan status
kesehatan masyarakat secara lebih lebih terarah dan berkesinambungan,
sehingga pada gilirannya dapat lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Kecamatan Sokan.

Anda mungkin juga menyukai