Anda di halaman 1dari 25

UPTD PUSKESMAS PUSPAHIANG

SITI AZNAN NURMALA, S.KM


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Laporan Tahunan Program Surveilans UPTD Puskesmas Puspahiang Tahun 2021.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan lintas program maupun lintas sektor
yang sudah membantu dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang berkaitan dengan
program surveilans. Dalam mencapai target yang sudah ditetapkan oleh setiap program
dibutuhkan kerjasama tim. Terima kasih juga penulis haturkan kepada Kepala UPTD Puskesmas
Puspahiang, Bapak Dodi Supriadi, SKM., M.Si yang sudah memberikan arahan selama
menjalankan program surveilans. Penulis berharap semoga laporan tahunan ini dapat
dimanfaatkan sebagaimana mestinya.

Tasikmalaya Januari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...............................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kabupaten Tasikmalaya........................................1
C. Ruang Lingkup.........................................................................................................1
D. Isu.............................................................................................................................2
BAB II PROFIL PUSKESMAS..........................................................................................3
A. Kondisi Geografi......................................................................................................3
B. Kondisi Demografis.................................................................................................3
C. Profil Instansi...........................................................................................................3
BAB III CAPAIAN PROGRAM........................................................................................5
A. Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons..................................................................5
B. Surveilans Terpadu Penyakit Berbasis Puskesmas..................................................9
C. Pencegahan dan Pengendalian Covid-19...............................................................14
BAB IV ANALISA MASALAH........................................................................................17
A. Identifikasi Masalah...............................................................................................17
B. Penetapan Prioritas Masalah..................................................................................17
BAB V PENUTUP..............................................................................................................20
A. Kesimpulan............................................................................................................20
B. Saran......................................................................................................................20

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Penduduk Kecamatan Puspahiang Tahun 2021..................................................3


Tabel 2. Distribusi Frekuensi Kasus Diare Tahun 2021...............................................................9
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Kasus Tifus Klinis Berdarah Tahun 2021.....................................9
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Kasus DBD Tahun 2021..............................................................11
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Kasus Pneumonia Tahun 2021....................................................12
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Kasus Influenza/ILI Tahun 2021.................................................13
Tabel 7. Distribusi Kasus Selesai/Sembuh Covid-19 Berdasarkan Jenis Kelamin di Wilayah
Kerja UPTD Puskesmas Puspahiang Tahun 2021........Error! Bookmark not defined.
Tabel 8. Distribusi Kasus Selesai/Sembuh Covid-19 Berdasarkan Umur di Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Puspahiang Tahun 2021..................Error! Bookmark not defined.
Tabel 9. Distribusi Kasus Meninggal Covid-19 Berdasarkan Jenis Kelamin di Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Puspahiang Tahun 2021..................Error! Bookmark not defined.
Tabel 10. Distribusi Kasus Meninggal Covid-19 Berdasarkan Umur di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Puspahiang Tahun 2021..............................Error! Bookmark not defined.
Tabel 11. Distribusi Kasus Meninggal Covid-19 Berdasarkan Tempat Isolasi di Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Puspahiang Tahun 2021..................Error! Bookmark not defined.
Tabel 12. Penentuan Prioritas Masalah Kesehatan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Puspahiang Tahun 2021................................................................................................17
Tabel 13. Penyebab Masalah Cakupan Pengendalian Pandemi Covid-19....................................18
Tabel 14. Pemecahan Masalah Cakupan Pengendalian Pandemi Covid-19..................................18
Tabel 15. Analisa Prioritas Pemecahan Masalah...........................................................................19

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kelengkapan Laporan SKDR Puskesmas Kab. Tasikmalaya....Error! Bookmark not


defined.
Gambar 2. Tren Kasus Diare di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Puspahiang............................5
Gambar 3. Tren Tersangka Demam Dengue di Wilayah Kerja......................................................6
Gambar 4. Tren Pneumonia di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Puspahiang Tahun 2021..........6
Gambar 5. Tren Tersangka Demam Tifoid di Wilayah Kerja........................................................7
Gambar 6. Tren Tersangka Campak di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Puspahiang Tahun
2021.............................................................................Error! Bookmark not defined.
Gambar 7. Tren Tersangka ILI di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Puspahiang.........................8
Gambar 8. Data Surveilans Covid-19 di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Puspahiang Tahun
2021.............................................................................Error! Bookmark not defined.
Gambar 9. Fishbone Cakupan Pengendalian Pandemi Covid-19 di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Puspahiang Tahun 2021...........................................................................18

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang No. 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular serta PP No. 40
tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular mengatur agar setiap wabah
penyakit menular atau situasi yang dapat mengarah ke wabah penyakit menular (kejadian
luar biasa-KLB) harus ditangani secara dini. Sebagai acuan pelaksanaan teknis telah
diterbitkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501/Menteri/Per/X/2010 tentang Jenis
Penyakit Menular Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan.
Peran serta masyarakat sangat diperlukan untuk menanggulangi penyakit menular dan
penyebarannya. Hal ini diatur dalam undang –undang No. 4 th 1984 tentang Wabah
Penyakit Menular serta PP No.40 tahun 1951 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit
Menular mengatur agar setiap wabah penyakit menular atau situasi yang dapat mengarah ke
wabah penyakit menular (kejadian luar biasa-KLB) harus ditangani secara dini. Sebagai
acuan pelaksanaan teknis telah diterbitkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor
1501/Menteri/Per/X/2010 tentang Jenis Penyakit Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Wabah
dan Upaya Penanggulangan.
Dalam pasal 14 Permenkes Nomor 1501/Menteri/Per/X/2010 disebutkan bahwa upaya
penanggulangan KLB dilakukan secara dini kurang dari 24 jam terhitung sejak terjadinya
KLB. Oleh karena itu disusun Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar
Biasa (KLB) penyakit menular dan keracunan pangan. Diperlukan program yang terarah dan
sistematis yang mengatur secara jelas peran dan tanggung jawab di semua tingkat
administrasi, baik di daerah maupun di tingkat nasional dalam penanggulangan KLB di
lapangan sehingga dalam pelaksanaannya dapat mencapai hasil yang optimal.
B. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kabupaten Tasikmalaya
1. Visi
Visi Kabupaten Tasikmalaya yaitu : “Dengan Semangat Gotong Royong,
Mewujudkan Kabupaten Tasikmalaya yang Religius/Islami, Berdaya Saing, dan
Sejahtera”.
2. Misi
a. Meningkatkan kualitas SDM yang berdaya saing, berkepribadian dan berakhlakul
karimah;
b. Mewujudkan pemerintahan yang melayani, bersih, dan professional;
c. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui penguatan desa sebagai pusat
pertumbuhan ekonomi kerakyatan berbasis pertanian dan pariwisata; dan
d. Mewujudkan iklim investasi yang kondusif dalam upaya mendorong pengembangan
usaha dan penciptaan lapangan kerja melalui pengembangan kerjasama skala Lokal,
Nasional, Regional, dan Global.
3. Tujuan dan Sasaran
a. Meningkatnya Laju Pertumbuhan Ekonomi setiap tahun
b. Menurunnya Laju Inflasi setiap tahun
c. Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
d. Menurunnya Gini Rasio
e. Menurunnya Persentase tingkat Kemiskinan
f. Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka
C. Ruang Lingkup
1. Surveilans penyakit menular
2. Surveilans penyakit tidak menular
3. Surveilans kesehatan lingkungan
4. Surveilans kesehatan matra

1
5. Surveilans masalah kesehatan lainnya.
D. Isu
Pada saat ini Indonesia tengah menghadapi transisi demografi dan epidemiologi.
Transisi demografi menyebabkan penduduk usia produktif di Indonesia lebih banyak
dibandingkan lansia. Transisi penyakit menyebabkan terjadinya pergeseran beban penyakit
dari penyakit menular ke penyakit tidak menular. Walaupun demikian masih ditemukan
kasus penyakit menular dengan angka kejadian yang tinggi dan menimbulkan kematian.
Sehingga penyakit menular masih menjadi perhatian khusus di Indonesia.

2
BAB II

PROFIL PUSKESMAS

A. Kondisi Geografi
UPTD Puskesmas Puspahiang berada di Kecamatan Puspahiang dengan status TTP
Poned. Wilayah kerja mencakup 8 desa yaitu Desa Puspahiang, Desa Puspajaya, Desa
Puspasari, Desa Mandalasari, Desa Sukasari, Desa Pusparahayu, Desa Luyubakti dan Desa
Cimanggu. Wilayah Kecamatan Puspahiang terdiri dari tanah darat, tanah sawah, hutan,
sungai serta pegunungan.
B. Kondisi Demografis
Tabel 1. Jumlah Penduduk Kecamatan Puspahiang Tahun 2021
Jumlah Jumlah Rumah Kelompok Umur
No Desa
Penduduk Tangga 0-14 15 - 59 60+ Total
1 Mandalasari 4.813 1.659 505 2.599 1.709 4.813
2 Sukasari 4.326 1.321 454 2.336 1.536 4.326
3 Puspasari 6.427 2.085 675 3.471 2.282 6.427
4 Puspahiang 4.871 1.677 511 2.630 1.729 4.871
5 Luyubakti 3.665 1.325 385 1.979 1.301 3.665
6 Pusparahayu 3.912 1.391 411 2.112 1.389 3.912
7 Cimangu 4.016 1.487 422 2.169 1.426 4.016
8 Puspajaya 2.988 835 314 1.614 1.061 2.988
Total 35.018 11.780 3.677 18.910 12.431 35.018
Sumber : Laporan Tahunan Program Promkes Tahun 2021.
Berdasarkan tabel 1 di atas menunjukkan bahwa, dari total penduduk dari 8 desa
binaan Penduduk yang paling banyak yakni Desa Puspasari sebanyak 6.427 dan yang paling
sedikit adalah Desa Puspajaya sebanayak 2.988 jiwa.
C. Profil Instansi
1. Visi dan Misi UPTD Puskesmas Puspahiang
a. Visi
Terwujudnya Masyarakat Puspahiang yang Sehat dan Mandiri di Bidang
Kesehatan tahun 2021.
b. Misi
1) Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada semua lapisan
masyarakat
2) Mendorong kemandirian masyarakat dan keluarga untuk hidup sehat
3) Menjalin kemitraan dengan lintas sektor dalam upaya peningkatan derajat
kesehatan masyarakat
4) Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat dan
lingkungan
5) Meningkatkan kualitas sumber daya kesehatan yang profesional.
c. Tata Nilai Organisasi
UPTD Puskesmas Puspahiang memiliki motto DIHATI dalam pelaksanaan
pelayanan kesehatannya.
D : Dipercaya, menjadi tempat pilihan utama bagi masyarakat untuk memperoleh
pelayanan kesehatan
I : Integritas, komitmen dan konsistensi dari petugas untuk memberikan pelayanan
kesehatan yang sebaik–baiknya dan menjaga nama baik instansi
H : Handal, dalam memberikan pelayanan yaitu, memberikan pelayanan sesuai yang
dijanjikan akurat dan sesuai prosedur

3
A : Amanah, dalam mengemban tugas dan bertanggung jawab dalam
penyelenggaraan kegiatan Puskesmas
T : Tanggap, dalam pelayanan dan terhadap masalah kesehatan masyarakat, yaitu
kemauan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat
I : Inovatif, dalam menyikapi dan memecahkan masalah kesehatan di masyarakat dan
lingkungan.
d. Tugas dan Fungsi
Memberikan pelayanan yang berkualitas dan profesional dengan sepenuh hati
sehingga dapat mewujudkan masyarakat di wilayah Kecamatan Puspahiang yang
sehat dan mandiri di bidang kesehatan dengan penduduknya yang mempunyai
kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat dan mandiri. Dalam
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Puskesmas menyelenggarakan fungsi
sebagai :
1) Penyelenggara Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)
(a) Pelayanan pendaftaran dan rekam medik
(b) Pelayanan pemeriksaan umum
(c) Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
(d) Pelayanan KIA–KB yang bersifat UKP
(e) Pelayanan Manajemen Terpadu balita sakit (MTBS)
(f) Pelayanan unit gawat darurat
(g) Pelayanan Poned
(h) Pelayanan TB
(i) Pelayanan kefarmasian
(j) Pelayanan laboratorium
(k) Pelayanan gizi yang bersifat UKP
(l) Pelayanan unit penunjang Pustu dan Bidan Desa
2) Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) meliputi UKM Esensial dan
UKM Pengembangan.
a) Penanggungjawab UKM Esensial yang membawahi :
(1) Pelayanan promosi kesehatan
(2) Pelayanan kesehatan lingkungan
(3) Pelayanan KIA–KB yang bersifat UKM
(4) Pelayanan gizi yang bersifat UKM
(5) Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit menular (P2M)
b) Penanggungjawab UKM Pengembangan yang membawahi upaya
pengembangan yang dilakukan Puskesmas sesuai dengan kondisi dan potensi
yang ada, antara lain :
(1) Pelayanan kesehatan lansia
(2) Pelayanan UKS
(3) Pelayanan indera
(4) Pelayanan UKGS/UKGMD
(5) Pelayanan Jiwa
(6) Pelayanan kesehatan olahraga
(7) Pelayanan K3
(8) Pelayanan Haji

4
BAB III

CAPAIAN PROGRAM

A. Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons


Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) merupakan sebuah sistem yang
memiliki kemampuan untuk melakukan deteksi dini terhadap ancaman KLB penyakit
menular. Kelengkapan laporan SKDR UPTD Puskesmas Puspahiang yang dilaporkan rutin
setiap minggunya (minggu ke-1 sampai minggu ke-52) melalui SMS pada tahun 2021
adalah 100%.
Penyakit menular yang masuk ke dalam laporan SKDR terdiri atas 23 penyakit yaitu
diare, malaria, tersangka demam dengue, pneumonia, disentri, tersangka demam tifoid,
sindrom jaundice akut, tersangka chikungunya, tersangka flu burung, tersangka campak,
tersangka difteri, tersangka pertusis, AFP (Acute Flacid Paralysis), kasus GHPR (gigitan
hewan penular rabies), tersangka antraks, tersangka leptospirosis, tersangka kolera, klaster
penyakit yang tidak lazim, tersangka meningitis/ensefalitis, tersangka tetanus neonatorum,
tersangka tetanus, ILI (Influenza Like Illnes), dan tersangka HFMD (Hand, Foot, and Mouth
Disease).
1. Diare
Tren kasus diare di wilayah kerja UPTD Puskesmas Puspahiang dapat dilihat pada
gambar berikut :

Sumber: Laporan Tahunan Surveilans UPTD Puskesmas Puspahiang 2021.


Gambar 1. Tren Kasus Diare di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Puspahiang
Tahun 2021
Berdasarkan gambar di atas, diketahui bahwa jumlah kasus diare terbanyak selama
tahun 2021 terjadi pada minggu ke-2 yaitu 6 kasus sedangkan kasus diare paling rendah
yaitu 0 kasus pada minggu ke-19, minggu ke-22 dan minggu ke-28.
2. Malaria
Selama tahun 2021 tidak terdapat kasus malaria di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Puspahiang.
3. Tersangka Demam Dengue
Tren tersangka demam dengue selama tahun 2021 dapat dilihat pada gambar
berikut :

Sumber: Laporan Tahunan Surveilans UPTD Puskesmas Puspahiang 2021.


Gambar 2. Tren Tersangka Demam Dengue di Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Puspahiang Tahun 2021
Berdasarkan gambar di atas, diketahui bahwa jumlah tersangka demam dengue
selama tahun 2021 terdapat pada minggu ke-8 sebanyak 8 orang sebanyak 2 orang dan
minggu ke-22 sebanyak 1 kasus.
4. Pneumonia
Tren tersangka pneumonia selama tahun 2021 dapat dilihat pada gambar berikut:

Sumber: Laporan Tahunan Surveilans UPTD Puskesmas Puspahiang 2021.


Gambar 3. Tren Pneumonia di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Puspahiang Tahun 2021
Berdasarkan gambar di atas, diketahui bahwa selama tahun 2021 sebanyak 1
kasus Pneumonia pada minggu ke-1.
5. Diare Berdarah atau Disentri
Selama tahun 2021 tidak terdapat kasus disentri di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Puspahiang.

6
6. Tersangka Demam Tifoid
Tren tersangka demam tifoid selama tahun 2021 dapat dilihat pada gambar berikut :

Sumber: Laporan Tahunan Surveilans UPTD Puskesmas Puspahiang 2021.


Gambar 4. Tren Tersangka Demam Tifoid di Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Puspahiang Tahun 2021
Berdasarkan gambar di atas, diketahui bahwa jumlah tersangka demam tifoid
selama tahun 2021 kasus tertinggi terdapat pada minggu ke-34 sebanyak 5 kasus.
7. Sindrom Jaundis Akut
Selama tahun 2021 tidak terdapat kasus sindrom jaundis akut di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Puspahiang.
8. Tersangka Chikungunya
Selama tahun 2021 tidak terdapat kasus chikungunya di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Puspahiang.
9. Tersangka Flu Burung pada Manusia
Selama tahun 2021 tidak terdapat tersangka flu burung pada manusia di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Puspahiang.
10. Tersangka Campak
Selama tahun 2021 tidak terdapat tersangka campak di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Puspahiang.
11. Tersangka Difteri
Selama tahun 2021 tidak terdapat tersangka difteri di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Puspahiang.
12. Tersangka Pertusis
Selama tahun 2021 tidak terdapat tersangka pertusis di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Puspahiang.
13. Tersangka AFP
Selama tahun 2021 tidak terdapat tersangka AFP di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Puspahiang.
14. Tersangka Gigitan Hewan Penular Rabies
Selama tahun 2021 tidak terdapat tersangka AFP di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Puspahiang.
15. Tersangka Antraks
Selama tahun 2021 tidak terdapat tersangka antraks di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Puspahiang.
16. Tersangka Leptospirosis
Selama tahun 2021 tidak terdapat tersangka leptospirosis di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Puspahiang.

7
17. Tersangka Kolera
Selama tahun 2021 tidak terdapat tersangka kolera di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Puspahiang.
18. Klaster Penyakit Tidak Lazim
Selama tahun 2021 tidak terdapat kasus klaster penyakit tidak lazim di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Puspahiang.
19. Tersangka Meningitis atau Ensefalitis
Selama tahun 2021 tidak terdapat tersangka Meningitis atau Ensefalitis di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Puspahiang.
20. Tersangka Tetanus Neonatorum
Selama tahun 2021 tidak terdapat kasus tetanus neonatorum di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Puspahiang.
21. Tersangka Tetanus
Selama tahun 2021 tidak terdapat kasus tetanus di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Puspahiang.
22. Influenza Like Illness
Tren tersangka ILI selama tahun 2021 dapat dilihat pada gambar berikut :

Sumber: Laporan Tahunan Surveilans UPTD Puskesmas Puspahiang 2021.


Gambar 6. Tren Tersangka ILI di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Puspahiang
Tahun 2021
Berdasarkan gambar di atas, diketahui bahwa jumlah tersangka ILI selama tahun
2021 kasus tertinggi terdapat pada minggu ke-6 sebanyak 82 kasus dan terendah
sebanyak 13 kasus pada minggu ke-28.
23. Tersangka HFMD
Selama tahun 2021 tidak terdapat kasus HFMD di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Puspahiang.

8
B. Surveilans Terpadu Penyakit Berbasis Puskesmas
Jenis penyakit yang menjadi fokus dalam pelaksanaan surveilans terpadu yaitu :
1. Kolera
Selama tahun 2021 tidak terdapat kasus kolera di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Puspahiang.
2. Diare
Distribusi dan frekuensi kasus diare di wilayah kerja UPTD Puskesmas Puspahiang
tahun 2021 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Kasus Diare Tahun 2021
Karakteristik Jumlah Kasus
Kelompok umur:
- 0 – 7 hari 0
- 8 – 28 hari 0
- < 1 tahun 0
- 1 – 4 tahun 54
- 5 – 9 tahun 26
- 10 – 14 tahun 34
- 15 – 19 tahun 25
- 20 – 44 tahun 26
- 46 – 54 tahun 7
- 55 – 59 tahun 0
- 60 – 69 tahun 0
- 70 + 7
Jenis kelamin
- Laki-laki 95
- Perempuan 84
Total 179
Sumber: Laporan Tahunan Surveilans UPTD Puskesmas Puspahiang 2021.
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa jumlah kasus diare sebanyak 179,
terbanyak terjadi pada kelompok umur 1-4 tahun sebanyak 54 kasus, sedangkan
kelompok usia 0-7 hari, 8-28 hari dan <1 tahun tidak ditemukan kasus. Berdasarkan jenis
kelamin laki-laki lebih banyak menderita diare dibandingkan perempuan.
3. Diare Berdarah
Selama tahun 2021 tidak terdapat kasus diare berdarah di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Puspahiang.
4. Tifus Perut Klinis
Distribusi dan frekuensi kasus tifus perut klinis di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Puspahiang tahun 2021 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Kasus Tifus Perut Klinis Tahun 2021
Karakteristik Jumlah Kasus
Kelompok umur:
- 0 – 7 hari 0
- 8 – 28 hari 0
- < 1 tahun 0
- 1 – 4 tahun 1
- 5 – 9 tahun 1
- 10 – 14 tahun 0
- 15 – 19 tahun 5
- 20 – 44 tahun 16
- 46 – 54 tahun 6
- 55 – 59 tahun 2

9
- 60 – 69 tahun 0
- 70 + 1
Jenis kelamin
- Laki-laki 21
- Perempuan 13
Total 34
Sumber: Laporan Tahunan Surveilans UPTD Puskesmas Puspahiang 2021.
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa jumlah kasus tifus klinis sebanyak 34
orang, paling banyak diderita kelompok umur 20-44 tahun sebanyak 10 kasus dan
kelompok umur 0-7 hari dan 8-28 hari tidak ditemukan kasus, yang mana lebih banyak
diderita oleh laki-laki dibandingkan perempuan.
5. TBC Paru BTA (+)
Distribusi dan frekuensi kasus demam berdarah dengue di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Puspahiang tahun 2021 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Kasus TBC Paru BTA (+) Tahun 2021
Karakteristik Jumlah Kasus
Kelompok umur:
- 0 – 7 hari 0
- 8 – 28 hari 0
- < 1 tahun 0
- 1 – 4 tahun 0
- 5 – 9 tahun 1
- 10 – 14 tahun 0
- 15 – 19 tahun 5
- 20 – 44 tahun 16
- 46 – 54 tahun 6
- 55 – 59 tahun 2
- 60 – 69 tahun 0
- 70 + 1
Jenis kelamin
- Laki-laki 15
- Perempuan 13
Total 28
Sumber: Laporan Tahunan Surveilans UPTD Puskesmas Puspahiang 2021.
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa jumlah kasus TBC Paru BTA (+)
menyerang lebih banyak pada kelompok umur 20-44 tahun yakni sebanyak 16 kasus dan
didominasi laki-laki dibandingkan perempuan.
6. Tersangka TBC Paru
Distribusi dan frekuensi kasus tersangka TBC Paru di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Puspahiang tahun 2021 dapat dilihat pada Tabel berikut :
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Kasus Tersangka TBC Paru Tahun 2021
Karakteristik Jumlah Kasus
Kelompok umur:
- 0 – 7 hari 0
- 8 – 28 hari 0
- < 1 tahun 0
- 1 – 4 tahun 0
- 5 – 9 tahun 0
- 10 – 14 tahun 0
- 15 – 19 tahun 0
- 20 – 44 tahun 11

1
- 46 – 54 tahun 2
- 55 – 59 tahun 2
- 60 – 69 tahun 1
- 70 + 0
Jenis kelamin
- Laki-laki 11
- Perempuan 5
Total 16
Sumber: Laporan Tahunan Surveilans UPTD Puskesmas Puspahiang 2021.
Berdasarkan Tabel di atas, diketahui bahwa jumlah kasus tersangka TBC Paru
paling banyak menyerang kelompok umur 20-44 tahun sebanyak 11 kasus dan
menyerang pada laki-laki dibandingkan perempuan.
7. Kusta PB dan MB
Selama tahun 2021 tidak terdapat kasus kusta di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Puspahiang.
8. Campak
Selama tahun 2021 tidak terdapat kasus campak di wilayah kerja Puskesmas
Puspahiang.
9. Difteri
Selama tahun 2021 tidak terdapat kasus difteri di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Puspahiang.
10. Pertusis
Selama tahun 2021 tidak terdapat kasus pertusis di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Puspahiang.
11. Tetanus
Selama tahun 2021 tidak terdapat kasus tetanus di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Puspahiang.
12. Hepatitis
Selama tahun 2021 tidak terdapat kasus hepatitis di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Puspahiang.
13. Malaria
Selama tahun 2021 tidak terdapat kasus malaria di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Puspahiang.
14. Demam Berdarah Dengue
Distribusi dan frekuensi kasus demam berdarah dengue di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Puspahiang tahun 2021 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Kasus DBD Tahun 2021
Karakteristik Jumlah Kasus
Kelompok umur:
- 0 – 7 hari 0
- 8 – 28 hari 0
- < 1 tahun 0
- 1 – 4 tahun 0
- 5 – 9 tahun 0
- 10 – 14 tahun 0
- 15 – 19 tahun 0
- 20 – 44 tahun 2
- 46 – 54 tahun 0
- 55 – 59 tahun 0
- 60 – 69 tahun 0
- 70 + 0

1
Jenis kelamin
- Laki-laki 1
- Perempuan 1
Total 2
Sumber: Laporan Tahunan Surveilans UPTD Puskesmas Puspahiang 2021.
Berdasarkan tabel 6 di atas, diketahui bahwa jumlah kasus DBD terdapat 1 kasus
pada kelompok umur 20-44 tahun dan menyerang pada laki-laki dan perempuan.
15. Demam Dengue
Distribusi dan frekuensi kasus demam berdarah dengue di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Puspahiang tahun 2021 dapat dilihat pada Tabel berikut :
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Kasus DBD Tahun 2021
Karakteristik Jumlah Kasus
Kelompok umur:
- 0 – 7 hari 0
- 8 – 28 hari 0
- < 1 tahun 0
- 1 – 4 tahun 0
- 5 – 9 tahun 0
- 10 – 14 tahun 0
- 15 – 19 tahun 0
- 20 – 44 tahun 1
- 46 – 54 tahun 0
- 55 – 59 tahun 0
- 60 – 69 tahun 0
- 70 + 0
-
Jenis kelamin
- Laki-laki 0
- Perempuan 1
Total 1
Sumber: Laporan Tahunan Surveilans UPTD Puskesmas Puspahiang 2021.
Berdasarkan Tabel 7 di atas, diketahui bahwa jumlah kasus demam dengue terdapat
1 kasus pada kelompok umur 20-44 tahun dan menyerang pada perempuan.
16. Pneumonia
Distribusi dan frekuensi kasus pneumonia di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Puspahiang tahun 2021 dapat dilihat pada Tabel berikut :
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Kasus Pneumonia Tahun 2021
Karakteristik Jumlah Kasus
Kelompok umur:
- 0 – 7 hari 0
- 8 – 28 hari 0
- < 1 tahun 0
- 1 – 4 tahun 0
- 5 – 9 tahun 0
- 10 – 14 tahun 0
- 15 – 19 tahun 1
- 20 – 44 tahun 0
- 46 – 54 tahun 0
- 55 – 59 tahun 0
- 60 – 69 tahun 0
- 70 + 0

1
Jenis kelamin
- Laki-laki 1
- Perempuan 0
Total 1
Sumber: Laporan Tahunan Surveilans UPTD Puskesmas Puspahiang 2021.
Berdasarkan tabel 8, diketahui bahwa jumlah kasus Pneumonia sebanyak 1 kasus
terdapat pada kelompok umur 15-19 tahun dan berjenis kelamin laki-laki.
17. Sifilis
Selama tahun 2021 tidak terdapat kasus sifilis di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Puspahiang.
18. Gonorrhoe
Selama tahun 2021 tidak terdapat kasus gonorrhoe di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Puspahiang.
19. Frambusia
Selama tahun 2021 tidak terdapat kasus frambusia di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Puspahiang.
20. Filariasis
Selama tahun 2021 tidak terdapat kasus filariasis di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Puspahiang.
21. Influenza/ILI
Distribusi dan frekuensi kasus Influenza/ILI di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Puspahiang tahun 2021 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Kasus Influenza/ILI Tahun 2021
Karakteristik Jumlah Kasus
Kelompok umur:
- 0 – 7 hari 1
- 8 – 28 hari 1
- < 1 tahun 44
- 1 – 4 tahun 138
- 5 – 9 tahun 130
- 10 – 14 tahun 48
- 15 – 19 tahun 45
- 20 – 44 tahun 258
- 46 – 54 tahun 95
- 55 – 59 tahun 45
- 60 – 69 tahun 46
- 70 + 25
Jenis kelamin
- Laki-laki 330
- Perempuan 532
Total 862
Sumber: Laporan Tahunan Surveilans UPTD Puskesmas Puspahiang 2021.
Berdasarkan Tabel di atas, diketahui bahwa jumlah kasus Influenza/ILI sebanyak 862,
terdapat pada kelompok umur 20-44 tahun sebanyak 258 kasus dan paling sedikit
menyerang kelompok usia 0-7 hari dan 8-28 hari sebanyak 1 kasus serta didominasi
perempuan dibandingkan laki-laki.

1
C. Pencegahan dan Pengendalian Covid-19
1. Data Surveilans Covid-19 UPTD Puskesmas Puspahiang Tahun 2021

Sumber : Laporan Tahunan Program Surveilans Tahun 2021.


Gambar 7 Data Surveilans Covid-19 di Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Puspahiang Tahun 2021
Berdasarkan gambar 3 di atas, menunjukkan bahwa dari 8 desa di Wilayah
Kerja UPTD Puskesmas Puspahiang tahun 2021, total 240 kasus, selesai/sembuh
228 kasus, dan sebanyak 12 orang meninggal.
a) Distribusi Kasus Selesai/Sembuh Covid-19 Berdasarkan Jenis Kelamin
Tahun 2021
Tabel 10. Distribusi Kasus Selesai/Sembuh Covid-19 Berdasarkan
Jenis Kelamin di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Puspahiang Tahun 2021

Jenis Kelamin
No Desa Total
Laki-laki Perempuan
1 Puspahiang 26 56 82
2 Pusparahayu 10 21 31
3 Puspasari 7 15 22
4 Puspajaya 8 7 15
5 Cimanggu 8 9 17
6 Luyubakti 9 20 29
7 Sukasari 9 15 24
8 Mandalasari 7 1 8
Total 84 144 228
Sumber : Laporan Tahunan Program Surveilans Tahun 2021.
Berdasarkan tabel 10 di atas, menunjukkan bahwa dari 8 desa di
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Puspahiang dari total 228 kasus, angka
kesembuhan Covid-19 di dominasi oleh perempuan (144 kasus) lebih banyak
dibandingkan laki-laki (84 kasus).

1
b) Distribusi Kasus Selesai/Sembuh Covid-19 Berdasarkan Umur Tahun
2021
Tabel 11. Distribusi Kasus Selesai/Sembuh Covid-19 Berdasarkan Umur di
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Puspahiang Tahun 2021
Umur
No Desa Total
<=5 Tahun 6-60 Tahun >60 Tahun
1 Puspahiang 6 71 5 82
2 Pusparahayu 1 24 6 31
3 Puspasari 0 19 3 22
4 Puspajaya 0 13 2 15
5 Cimanggu 1 14 2 17
6 Luyubakti 1 27 1 29
7 Sukasari 1 21 2 24
8 Mandalasari 0 5 3 8
Total 10 194 24 228
Sumber : Laporan Tahunan Program Surveilans Tahun 2021.
Berdasarkan tabel 11 di atas, menunjukkan bahwa dari 8 desa di
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Puspahiang dari total 228 kasus, angka
kesembuhan Covid-19 terbanyak di kelompok umur 6-60 tahun sebanyak
194 kasus.
c) Distribusi Kasus Meninggal Covid-19 Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun
2021
Tabel 12. Distribusi Kasus Meninggal Covid-19 Berdasarkan Jenis
Kelamin di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Puspahiang Tahun 2021
Jenis Kelamin
No Desa Total
Laki-laki Perempuan
1 Puspahiang 0 0 0
2 Pusparahayu 1 2 3
3 Puspasari 0 1 1
4 Puspajaya 1 0 1
5 Cimanggu 1 1 2
6 Luyubakti 0 2 2
7 Sukasari 0 0 3
8 Mandalasari 1 2 3
Total 4 8 12
Sumber : Laporan Tahunan Program Surveilans Tahun 2021.
Berdasarkan tabel 12 di atas, menunjukkan bahwa dari 8 desa di
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Puspahiang dari total 12 kasus kematian,
proporsi perempuan (8 kasus) lebih banyak dibandingkan laki-laki (4
kasus).

1
d) Distribusi Kasus Meninggal Covid-19 Berdasarkan Umur Tahun 2021
Tabel 13 Distribusi Kasus Meninggal Covid-19 Berdasarkan Umur di
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Puspahiang Tahun 2021
Umur
No Desa Total
<=5 Tahun 6-60 Tahun >60 Tahun
1 Puspahiang 0 0 0 0
2 Pusparahayu 0 2 1 3
3 Puspasari 0 1 0 1
4 Puspajaya 1 0 0 1
5 Cimanggu 0 1 1 2
6 Luyubakti 0 1 1 2
7 Sukasari 0 0 0 3
8 Mandalasari 0 1 2 3
Total 1 6 5 12
Sumber : Laporan Tahunan Program Surveilans Tahun 2021.
Berdasarkan tabel 13 di atas, menunjukkan bahwa dari 8 desa di
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Puspahiang dari total 12 kasus kematian
terbanyak di kelompok umur 6-60 tahun sebanyak 6 kasus.
e) Distribusi Kasus Meninggal Covid-19 Berdasarkan Tempat Isolasi
Tahun 2021
Tabel 14 Kasus Meninggal Covid-19 Berdasarkan Tempat Isolasi di Wilayah
Kerja UPTD Puskesmas Puspahiang Tahun 2021
Lokasi
No Desa Total
RS PKM Rumah
1 Puspahiang 0 0 0 0
2 Pusparahayu 3 0 0 3
3 Puspasari 0 1 0 1
4 Puspajaya 1 0 0 1
5 Cimanggu 2 0 0 2
6 Luyubakti 1 0 1 2
7 Sukasari 2 0 1 3
8 Mandalasari 3 0 0 3
Total 9 1 2 12
Sumber : Laporan Tahunan Program Surveilans Tahun 2021.
Berdasarkan tabel 14 di atas, menunjukkan bahwa, dari total 12 kasus
meninggal, lokasi terbanyak meninggal di RS sebanyak 9 kasus.

1
BAB IV

ANALISA MASALAH

A. Identifikasi Masalah
Proses ini diawali dengan mengidentifikasi penyakit dengan jumlah kasus
lebih tinggi dibandingkan penyakit lainnya. Berdasarkan uraian mengenai tren
penyakit yang sudah dijelaskan sebelumnya, enam penyakit yang menjadi fokus
surveilans dengan jumlah terbanyak yaitu:
1. Diare : 179 kasus
2. Tifus Klinis : 34 kasus
3. TBC Paru BTA (+) : 28 kasus
4. Tersangka TBC Paru : 16 kasus
5. Demam berdarah dengue : 2 kasus
6. Demam dengue : 1 kasus
7. Pneumonia : 1 kasus
8. ILI : 862 kasus
9. Covid-19 : 228 kasus
B. Penetapan Prioritas Masalah
Metode yang akan digunakan dalam menetapkan prioritas masalah adalah
Teknik USG (Urgency, Seriousness, and Growth). Teknik USG adalah cara semi
kualitatif lain dalam menetapkan urutan prioritas masalah dengan
memperhatikan urgensinya, keseriusannya, dan adanya kemungkinan
berkembangnya (meluasnya) masalah yang sering disingkat sebagai metode
USG. Dalam menentukan skornya digunakan nilai 0-5.
Tabel 15. Penentuan Prioritas Masalah Kesehatan di Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Puspahiang Tahun 2021
Masalah U S G Total Rangking
Diare 4 4 4 12 4
Tifus Klinis 3 3 2 9 7
Demam berdarah dengue 5 4 4 13 3
Pneumonia 3 3 3 8 6
ILI 5 5 4 14 2
Covid-19 5 5 5 15 1
Nilai pada masing-masing masalah diperoleh berdasarkan jumlah total
masalah yang terpilih dari aspek urgency, seriousness dan growth. Berdasarkan
USG yang telah dilakukan diperoleh prioritas masalah yaitu terkait kasus Covid-
19. Setelah masalah prioritas ditemukan, selanjutnya dilakukan analisis
penyebab masalah terkait meningkatnya angka kejadian Covid-19 dibandingkan
tahun sebelumnya dengan menggunakan metode fishbone.

1
Gambar 1. Fishbone Cakupan Pengendalian Pandemi Covid-19 di Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Puspahiang Tahun 2021

C. Penyebab Masalah
Tabel 16. Penyebab Masalah Cakupan Pengendalian Pandemi Covid-19
Masalah Penyebab Masalah
Cakupan 1. Tidak taat ptokol kesehatan
Pengendalian 2. Takut untuk memeriksakan diri apabila sakit
Pandemi 3. Masih ada yang menolak untuk isolasi di RS dan pemulasaraan
Covid-19 jenazah apabila meninggal
4. Sarpras ruang isolasi PKM belum memadai untuk menangani
kasus berat
5. RS rujukan hanya 1 se Kabupaten
6. Cakupan 3T (Tracing, Tracing dan Treatment) masih kurang
7. Cakupan vaksinasi Covid-19 masih kurang dari target
8. Terkena PHK
9. Pendanaan Tracer dihapuskan
10. Mengadakan kegiatan secara massal tanpa izin
11. Lingkungan kantor dan sekolah offline
12. Covid-19 dianggap penyakit aib
13. Masih meragukan kehalalan vaksin

D. Pemecahan Masalah
Tabel 17. Pemecahan Masalah Cakupan Pengendalian Pandemi Covid-19
Masalah Pemecahan Masalah
Cakupan 1. Membentuk tim Tracer Covid-19 tingkat kecamatan
Pengendalian 2. Bekerja sama dengan lintas sektor/Tracer untuk melakukan
Pandemi sosialisasi protokol kesehatan, razia masker, mendata warga yang
Covid-19 baru datang dari luar kota/sedang sakit/kontak erat, monev PPKM
di desanya masing-masing serta melakukan penjagaan terhadap
acara-acara yang bersifat massal
3. Melakukan koordinasi dengan puskesmas lain yang memiliki
fasilitas isolasi yang lebih memadai terkait rujukan pasien Covid-

1
19
4. Melakukan penyuluhan di posyandu, desa bahkan di acara-acara
keagamaan mengenai Covid-19 dan Vaksin
5. Memberikan rekomendasi kepada desa untuk mengadakan
kegiatan kelompok tani atau usaha untuk membantu warga yang
terkena PHK
6. Melakukan koordinasi dengan pihak sekolah terkait AKB di
sekolah selama masa pandemi

E. Analisa Prioritas Pemecahan Masalah


Nilai total merupakan hasil dari penjumlahan antara U+S+G. Skala yang digunakan
untuk penilaian prioritas masalah adalah sebagai berikut :
1 : Sangat Kecil
2 : Kecil
3 : Sedang
4 : Besar
5 : Sangat Besar
Tabel 18. Analisa Prioritas Pemecahan Masalah
Total
Pemecahan Masalah U S G
U+S+G
1. Membentuk tim Tracer Covid-19 tingkat kecamatan 5 5 5 15
2. Bekerja sama dengan lintas sektor/Tracer untuk 5 5 4 14
melakukan sosialisasi protokol kesehatan, razia masker,
mendata warga yang baru datang dari luar kota/sedang
sakit/kontak erat, monev PPKM di desanya masing-
masing serta melakukan penjagaan terhadap acara-acara
yang bersifat massal
3. Melakukan koordinasi dengan puskesmas lain yang 4 4 3 11
memiliki fasilitas isolasi yang lebih memadai terkait
rujukan pasien Covid-19
4. Melakukan penyuluhan di posyandu, desa bahkan di 5 4 4 13
acara-acara keagamaan mengenai Covid-19 dan Vaksin
5. Memberikan rekomendasi kepada desa untuk mengadakan 4 3 3 10
kegiatan kelompok tani atau usaha untuk membantu warga
yang terkena PHK
6. Melakukan koordinasi dengan pihak sekolah terkait AKB 4 4 4 12
di sekolah selama masa pandemi
Berdasarkan hasil analisis prioritas USG maka hal yang dapat dilakukan adalah :
1. Membentuk tim Tracer Covid-19 tingkat kecamatan
2. Bekerja sama dengan lintas sektor/Tracer untuk melakukan sosialisasi protokol
kesehatan, razia masker, mendata warga yang baru datang dari luar kota/sedang
sakit/kontak erat, monev PPKM di desanya masing-masing serta melakukan penjagaan
terhadap acara-acara yang bersifat massal
3. Melakukan penyuluhan di posyandu, desa bahkan di acara-acara keagamaan mengenai
Covid-19 dan Vaksin
4. Melakukan koordinasi dengan pihak sekolah terkait AKB di sekolah selama masa
pandemi
5. Melakukan koordinasi dengan puskesmas lain yang memiliki fasilitas isolasi yang lebih
memadai terkait rujukan pasien Covid-19
6. Memberikan rekomendasi kepada desa untuk mengadakan kegiatan kelompok tani atau
usaha untuk membantu warga yang terkena PHK
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. PKP ini merupakan hasil kinerja yang dapat dijadikan acuan dalam penyusunan
rencana kegiatan di tahun yang akan datang
2. Diharapkan dapat menjadi input data dan evaluasi dalam penyelenggaraan
kegiatan Puskesmas
3. Selalu berupaya untuk memberikan layanan terbaik dalam pelayanan kesehatan dan
pencegahan serta penanganan kasus KLB
B. Saran
1. UPTD Puskesmas Puspahiang sangat terbuka bagi seluruh elemen masyarakat untuk
memberikan saran dan masukan demi tercapainya derajat kesehatan yang tinggi
2. Diharapkan Pemerintah daerah dapat memberikan anggaran bagi Puskesmas
untuk mengadakan layanan pemeriksaan penunjang dan rawat inap bagi pasien Covid-
19, disertai dengan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana yang lengkap dan
memadai.
3. Meningkatkan pelacakan kasus lainnya yang berpotensi KLB
4. Melakukan monitoring dan evaluasi serta membuat rencana tindak lanjut

Anda mungkin juga menyukai