OLEH :
Disahkan di :
Selatpanjang, 2 November 2021
DANY SETYAWAN, A.P., M.Si. Dr. Drs. H. AMAT BUDIMAN, M.Si. APRIADI SAPUTRA, A.M.K.
NIP.197708051995111001 NIP. 196708171989031008 NIP.198204172008011019
ii
KATA PENGANTAR
1. Kedua orang tua saya, Bapak BASRI dan Ibu NURLILA. Nasihat, kasih
sayang dan do’a keduanya tidak pernah berhenti hingga mengantarkan saya
pada fase ini.
2. Bapak Dr.,Drs. H. AMAT BUDIMAN, M.Si. selaku WI dan Coach yang telah
memberikan ilmu, motivasi dan bimbingan kepada penulis.
6. Bapak dan Ibu Widya Iswara yang telah memberikan ilmu serta motivasi
kepada penulis.
8. Pegawai dan Tenaga Honorer UPT. Puskesmas Teluk Belitung yang telah
membantu penulis.
iii
9. Rekan-rekan Latsar Gelombang II yang telah memberikan support dan
masukan kepada penulis.
iv
DAFTAR ISI
Lembaran Persetujuan...................................................................................ii
Kata Pengantar..............................................................................................iii
Daftar Isi..........................................................................................................v
Daftar Tabel……………………………………………………………………….vii
Daftar Gambar..............................................................................................viii
Bab I. PENDAHULUAN...................................................................................1
a. Latar Belakang.......................................................................................1
b. Maksud dan Tujuan...............................................................................3
c. Gambaran Umum Instansi.....................................................................4
d. Jadwal Kegiatan..................................................................................35
a. Capaian Kegiatan…………………………………………………………36
Tabel 10. Kegiatan 1 Melakukan Koordinasi Dengan
PJ. Program Tuberculosis Beserta
Atasan………………………………………………………………………38
v
Tabel 11. Kegiatan 2. Melakukan Penyuluhan Tuberculosis
danTatalaksana Pengobatan Tuberculosis
di Ruang Tunggu Pasien………………………………………………….43
a. Kesimpulan…………………………………………………………………58
b. Saran………………………………………………………………………..58
Daftar Pustaka...............................................................................................59
BIODATA PESERTA.....................................................................................60
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
Sebelah Barat : Kabupaten Siak
Sebelah Timur : Kecamatan Pulau Merbau
Sebelah Selatan : Kecamatan Tebing Tinggi Barat
Sebelah Utara : KecamatanTasik Putri Puyu
7
4. Tenaga Kesehatan di UPT. Puskesmas Teluk Belitung
Jumlah
No Jenis Ketenagaan
PNS/ CPNS PTT HONORER
1 Dokter Umum 3 0 0
2 Bidan D.III 13 5 7
3 Perawat D.III/ D.IV/ S.Kep 12 2 10
4 Perawat Gigi 1 1 0
5 Apoteker 1 0 0
6 Farmasi 1 0 3
7 Sanitarian 1 0 1
8 Penyuluh 2 0 1
9 Perekam Medis 1 0 0
10 Analis kesehatan 1 0 0
11 Gizi D.III 2 0 1
12 Non Medis 4 0 8
Total 42 8 31
Kepala Puskesmas
Apriadi Saputra, A.M.K.
Siswanto, A.M.K.
dr. MiftahKhudin Nadira Fika, A.M.K.
7
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS
A. Konsep Aktualisasi
Aktualisasi berasal dari kata dasar actual yang berarti nyata/ benar-
benar terjadi/ sesungguhnya ada. Dengan mengacu kepada pengertian
tersebut, maka aktualisasi memiliki pengertian sebagai suatu proses untuk
menjadikan pengetahuan dan pemahaman yang telah dimiliki terkait
substansi mata pelatihan yang telah dipelajari dapat menjadi aktual/ nyata/
terjadi/ sesungguhnya ada.
Proses yang perludi lakukan berdasarkan pengertian aktualisasi
dalam suatu proses pembelajaran atau pelatihan adalahbentuk kemampuan
dalam menerjemahkan teori ke dalam praktik, mengubah konsep menjadi
konstruk, menjadikan gagasan sebagai kegiatan (realita) memperhatikan
tuntutan pembelajaran yang telah dipelajari.
Nilai- nilai dasar ANEKA PNS terdiri dari beberapa unsur, antara lain :
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atauinstitusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya.Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai
publik. Nilai-nilai publik tersebut meliputi :
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok dan pribadi.
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
8
keterlibatan PNS dalam politik praktis.
c. Memperlakukan warganegara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan.
9
i. Konsistensi (konsistensi menjamin stabilitas).
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pondasi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS)
untuk mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya
dengan orientasi mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara.
Nilai-nilai dasar dari nasionalisme adalah implementasi nilai-nilai
pancasila,dengan indikator :
1. Sila 1 (Nilai Ketuhanan)
Menjamin kebebasan masyarakat dalam memeluk agama dan
kepercayaannya, saling menghormati kepercayaan satu sama lain,
mengembangkan etika sosial dimasyarakat.
2. Sila 2 (Nilai Kemanusiaan)
Penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM), saling
menghargai antar sesama, mengakui persamaan derajat,
persamaan hak, dan kewajiban setiap manusia, tanpa membeda-
bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jeniskelamin,
kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
3. Sila 3 (Nilai Persatuan)
Bekerjasama demi persatuan dan kesatuan bangsa, menempatkan
kepentingan publik dari pada kepentingan diri sendiri demi persatuan
dan kesatuan bangsa.
4. Sila 4(Nilai Permusyawaratan dalam kehidupan sehari-hari)
Perwujudan dari demokrasi permusyawaratan yakni demokrasi yang
kerakyatan (penghormatan terhadap suara rakyat), permusyawaratan
(kekeluargaan), dan hikmat kebijaksanaan.
5. Sila 5 (Nilai Keadilan)
Mengembangkan sikap adil terhadap semua tingkat system
kemasyarakatan, menyediakan kesetaraan kesempatan dalam proses
10
fasilitasi akses informasi dan layanan.
3. EtikaPublik
Weihrich dan Koontz (2005:46) mendefinisikan etika sebagai
“Thedicipline dealing with what is good and bad and with moral duty
andobligation”. Oleh karena itu konsep etika sering digunakan sinonim
dengan moral. Ricocur (1990) mendefinisikan etika sebagai tujuan hidup
yang baik bersama dan untuk orang lain didalam institusi yang adil.
Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika public adalah refleksi
tentang standar/ norma yang menentukan baik/ buruk, benar/ salah
perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik
dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Integritas
public menuntut para pemimpin dan pejabat public untuk memiliki
komitmen moral dengan mempertimbangkan keseimbangan antara
penilaian kelembagaan, dimensi-dimensi peribadi, dan kebijaksanaan
didalam pelayanan public (Haryatmoko, 2001).
Jadi, Etika Publik merupakan refleksi tentang standar/ norma yang
menentukan baik/ buruk, benar/ salah perilaku, tindakan dan keputusan
untuk mengarahkan kebijakan public dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik. Adapun indikator Etika Publik, antara
lain adalah :
a. Kebersamaan, bekerja dalam semangat kebersamaan dan
persahabatan lebih baik dari bekerja sendiri-sendiri.
b. Empati, memahami dan dapat menyelami dan merasakan masalah
yang dapat dihadapi orang lain.
c. Kepedulian, kesedian untuk memberikan bantuan secarai khlas.
d. Kedewasaan, kematangan dalam mengatasi permasalahan.
e. Orientasi organisasi, perilaku yang diatur dalam organisasi dalam
11
memecahkan masalah.
f. Respek, saling menghormati dan menghargai sesame mitra kerja.
g. Kebajikan, berperilaku santun, rendah hati serta memberikan
kedamaian dalam setiap pertemuan.
h. Integritas, mengutamakan kepribadian yang utuh.
i. Inovatif, kreatif dalam meciptakan gagasan.
j. Keunggulan, tampil dengan gagasan dan karya yang lebih baik dari
yang terbaik.
k. Keluwesan, sikap dan teladan yang luwes, tidak kaku sepanjang
tidak bertentangan denganprinsip dan hati nurani.
l. Kearifan, sikap, perilaku yang berorientasi pada prinsip
keseimbangan antara rasionalitas dan moralitas.
Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam
suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal
prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis. Adapun Kode Etik
Profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/ etika suatu kelompok
khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang
diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok professional tertentu.
Berdasarkan Undang-Undang ASN, Kode Etik dan Kode Perilaku
Aparatur Sipil Negara yakni sebagai berikut :
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur bertanggungjawab, dan
berintegritas tinggi.
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan.
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara.
12
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggung
jawab, efektifdan efisien.
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan.
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai disiplin pegawai ASN.
4. Komitmen Mutu
Komitmen Mutu merupakan pelaksanaan pelayanan public
dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen
mutu antara lain mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan
memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan
memelihara. Nilai-nilai yang terkandung dalam komitmen mutu yaitu
efektif, efisien, inovasi, kreatif, dan bermutu. Efektif adalah mencapai
tujuan yang ditetapkan atau berhasil mencapai apapun yang coba
dikerjakanya. Sedangkan efisien yaitu penggunaan sumber daya yang
optimal dilihat dari segi penghematan biaya, waktu, tenaga dan pikiran
dalam menyelesaikan kegiatan. Inovasi adalah perubahan yang
bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Mutu
mencerminkan nilai keunggulan produk atau jasa yang diberikan kepada
pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya dan bahkan
melampaui harapannya.
Nilai-nilai dasar Komitmen Mutu adalah :
13
a. Efektifitas, sejauh mana sebuah organisasi mewujudkan tujuan-
tujuannya
b. Efisiensi, seberapa banyak jumlah sumber daya yang digunakan
untuk mencapai tujuan organisasi
c. Inovasi, kegiatan yang meliputi seluruh proses menciptakan dan
menawarkan jasa atau barang baik yang sifatnya baru, lebih baik
atau lebih murah dibandingkan dengan yang tersedia sebelumnya.
d. Mutu, persepsi orang secara individual, yang diukur dari tingkat
kepuasan masing-masing terhadap produk/ jasa yang diterimanya.
e. Menghasilkan Produk/ jasa yang berkualitas tinggi yaitu tanpa cacat,
tanpa kesalahan dan tidak ada pemborosan.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin, yaitu Corruption yang
artinya kerusakan, kebobrokan, dan kebusukan. Dalam UU No. 31
Tahun 1999, pengertian korupsi yaitu setiap orang yang dengan sengaja
secara melawan hokum untuk melakukan perbuatan dengan tujuan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang
mengakibatkan kerugian keuangan Negara atau perekonomian negara.
Dari pengertian korupsi yang dipaparkan diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa pengertian korupsi merupakan suatu tindakan yang sangat tidak
terpuji yang dapat merugikan suatu bangsa dan Negara, seperti
penggelapan uang, penerimaan uang sogok, dan lain sebagainya untuk
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi, yang
mengakibatkan kerugian keuangan pada negara.
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–
norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan
negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan negara,
suap-menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam
14
jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.
Nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus diperhatikan, yaitu :
a) Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama
bagi penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran
mustahil seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas.
Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan transparan serta tidak
berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat
membentengi diri terhadap godaan untuk berbuat curang.
b) Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki
sifat kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa social tinggi akan
memperhatikan lingkungan sekelilingnya dimana masih terdapat banyak
orang yang tidak mampu, menderita, dan membutuhkan uluran tangan.
Pribadi dengan jiwa social tidak akan tergoda untuk memperkaya diri
sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah berupaya untuk
menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu sesama.
c) Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas
kemandirian yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk
mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi yang
mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat.
d) Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan
konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat
seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani
tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi
pegangan utama dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai pegangan
15
kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan
yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.
e) Tanggungjawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari
bahwa keberadaan dirinya dimuka bumi adalah untuk melakukan
perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak
tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan dipertanggung jawabkan
sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, negara, dan
bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan
tergelincir dalam perbuatan terceladan nista.
f) Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan
kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan public yang
sebesar-besarnya. Ia mencurahkan daya pikir dan kemampuannya
untuk melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia
tidak akan mau memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.
g) Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang
menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya
dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan. Ia tidak tergoda untuk hidup
dalam gelimang kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi modal
kehidupannya adalah ilmu pengetahuan. Ia sadar bahwa mengejar harta
tidak akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu keserakahan akan
selalu memacu untuk mencari harta sebanyak-banyaknya.
h) Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian
untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan
mentolerir adanya penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan
secara tegas. Ia juga berani berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun
semua kolega dan teman-teman sejawatnya melakukan perbuatan yang
16
menyimpang dari hal yang semestinya. Ia tidak takut dimusuhi dan tidak
memiliki teman kalau ternyata mereka mengajak kepada hal-hal yang
menyimpang.
i) Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa
yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut
untuk mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia
seorang pimpinan maka ia akan member kompensasi yang adil kepada
bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan
keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.
Selanjutnya, dalam aktualisasi nilai-nilai dasar PNS perlu pula dikaitkan
dengan peran dan kedudukan PNS dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) yang pada teorinya berkaitan dengan :
a. Manajemen ASN
17
SDM yang menggambarkan diterapkannya obyektifitas dalam keseluruhan
semua proses pengelolaan ASN yakni pada pertimbangan kemampuan dan
prestasi individu untuk melaksanakan pekerjaannya (kompetensi dan
kinerja).
b. Pelayanan Publik
Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayan
Publik dijelaskan bahwa pelayanan public adalah kegiatan atau rangkaian
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan peran serta kedudukan
ASN dalam NKRI.
Selanjutnya, dalam aktualisasi nilai-nilai dasar PNS perlu pula
dikaitkan dengan peran dan kedudukan PNS dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) yang pada teorinya berkaitan dengan penduduk
atas barang, jasa dan/ atau pelayanan administrative yang disediakan oleh
penyelenggaraan pelayanan publik. Prinsip pelayanan public yang baik untuk
mewujudkan pelayanan prima adalah :
1. Partisipatif;
2. Transparan;
3. Responsif;
4. Tidak diskriminastif;
5. Mudah dan murah;
6. Efektif dan efisien;
7. Aksesibel;
8. Akuntabel; dan
9. Berkeadilan.
c. Whole Of Government
18
bekerja lintas batas atau lintas sector guna mencapai tujuan bersama dan
sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu.
Pendekatan yang menekankan aspek kebersamaan dan
menghilangkan sekat-sekat sektoral yang selama ini terbangun dalam model
NPM. Bentuk pendekatannya biasa dilakukan dalam kelembagaan formal
atau pendekatan informal.
Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan mengapa WoG
menjadi penting. pertama, adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan
publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan
pelayanan agar terciptanya penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik.
Kedua, terkait faktor-faktor internal dengan adanya fenomena ketimpangan
kapasitas sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sector
dalam pembangunan. ketiga, khususnya dalam konteks Indonesia,
keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk latar
belakang lainnya mendorong adanya potensi.
C. ISU AKTUAL
1. Identifikasi Isu
19
c. Rendahnya capaian kunjungan Suspek Tuberculosis disaat pandemic
Covid-19 di UPT. Puskesmas Teluk Belitung.
KRITERIA TOTAL
NO ISU-ISU RANKING
U S G NILAI
1 Rendahnya tingkat dispilin staf 5 4 5 14 II
puskesmas untuk datang ke kantor
tepat waktu di UPT. Puskesmas
Teluk Belitung
2 Belum optimalnya penerapan cuci 4 4 4 12 III
tangan/ hand hygine oleh petugas
terhadap 5 momen penting di UPT.
Puskesmas Teluk Belitung
3 Rendahnya capaian kunjungan 5 5 5 15 I
Suspek Tuberculosis saat pandemi
Covid-19 di UPT. Puskesmas Teluk
Belitung.
Keterangan :
20
5 = Sangat mempengaruhi
4 = Mempengaruhi
3 = Cukup Mempengaruhi
2 = Kurang mempengaruhi
1 = Tidak Mempengaruhi
KRITERIA TOTAL
NO ISU-ISU RANKING
A P K L NILAI
1 Rendahnya tingkat dispilin staf 5 5 4 4 18 II
puskesmas untuk datang ke kantor
tepat waktu di UPT. Puskesmas
Teluk Belitung
2 Belum optimalnya penerapan cuci 5 4 4 4 17 III
tangan/ hand hygine oleh petugas
terhadap 5 momen penting di UPT.
PuskesmasTelukBelitung
3 Rendahnya capaian kunjungan 5 5 5 5 20 I
Suspek Tuberculosis saat pandemi
covid-19 di UPT. PuskesmasTeluk
21
Belitung.
Keterangan :
5 = Sangat mempengaruhi
4 = Mempengaruhi
3 = Cukup Mempengaruhi
2 = Kurang mempengaruhi
1 = Tidak Mempengaruhi
Dari kedua analisis yang penulis lakukan maka dapat disimpulkan isu
yang akan diselesaikan dan dianggap penting untuk diselesaikan yaitu
“Rendahnya Capaian Kunjungan Suspek Tuberculosis saat Pandemi
covid-19 di UPT. Puskesmas Teluk Belitung”.
22
1. Meminta izin kepada atasan untuk melakukan
koordinasi
2. Melakukan koordinasi dengan Pj. program
Tuberculosis dan atasan
3. Mencatat hasil koordinasi dan melaporkan ke
atasan
- Melakukan Penyuluhan Tuberculosis dan tata laksana
pengobatan Tuberculosis diruang tunggu Pasien, dengan
tahapan- tahapan kegiatan sebagai berikut :
1. Meminta izin kepada atasan untuk melakukan penyuluhan
2. Menyiapkan bahan untuk Penyuluhan (power point)
3. Mengkonsultasikan kepada atasan dan PJ program
Tuberculosis tentang materi yang akan disajikan dalam
penyuluhan.
4. Melakukan penyuluhan Tuberculosis di ruang tunggu
Pasien
- Melakukan kunjungan rumah pada pasien suspek
Tuberculosis diwilayah kerja UPT. PuskesmasTeluk
Belitung,dengan tahapan- tahapan kegiatan sebagai
berikut :
1. Meminta izin kepada atasan terkait kegiatan yang akan
dilakukan
2. Bersama Pj. Program melakukn koordinasi dengan lintas
sektor terkait izin kegiatan kunjungan rumah suspek
Tuberculosis yang akan dilakukan, dan menetapkan
jadwal kegiatan
3. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk
kegiatan homevisite/ kunjungan rumah pasien suspek
Tuberculosis
4. Melakukan kunjungan rumah suspek Tuberculosis
23
bersama Tim Puskesmas sebanyak 2 rumah tiap
desa/kelurahan
- Melaporkan hasil kegiatan kepada atasan/ pimpinan,
dengan tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut :
1. Membuat laporan hasil kegiatan
2. Melaporkan hasil kegiatan kepada atasan/ pimpinan
24
Sila ke 4 yaitu “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebjiaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”.
Melakukan koordinasi bersama PJ.Program dan
Atasan sama halnya mau mendengar pendapat orang
lain, sehingga tercapai kesepakatan yang mufakat.
3. Etika Publik
Menghargai Komunikasi, konsultasi,dan kerjasama.
Dalam melakukan koordinasi komunikasi yang baik
dan efektif sangat diperlukan sehingga semua yang
dikonsultasikan dapat diselasaikan dengan baik, dan
sikap kerjasama juga terlihat dengan jelas.
4. Komitmen Mutu
Ukuran yang digunakan untuk menentukan MUTU
dari melakukan koordinasi adalah Komunikasi.
Dimana dalam melakukan koordinasi haruslah
menggunakan komunikasi yang efektif.
5. Anti korupsi
Kepedulian dan keadilan.
Dalam melakukan koordinasi nilai yang tercermin
adalah nilai keadilan dan kepedulian. Sehingga
kegiatan penulis dapat berjaan dengan baik
5 Kontribursi Melakukan Koordinasi Dengan PJ. Program dan atasan
Terhadap VISI- merupakan tindakan yang dapat meningkatkan VISI dan
MISI Organisasi MISI Puskesmas Teluk Belitung.
VISI :
“Mewujudkan masyarakat Kecamatan Merbau yang sehat
mandiri”.
MISI :
- Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan
Standar Operasional Puskesmas.
25
- Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan
kesehatan
- Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan staf
dalam melayani kesehatan.
- Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
masyarakat dalam menciptakan hidup sehat mandiri.
- Meningkatkan hubungan lintas program dan lintas
sector untuk melaksanakan pembangunan dalam
bidang kesehatan.
- Memfasilitasi pembangunan berwawasan kesehatan
Puskesmas Teluk Belitung dalam melaksanakan
fungsinya mempunyai Motto sebagai berikut :
“Kesehatan masyarakat adalah kebanggan kami”. Dan
Mempunyai janji layanan sebagai berikut :
“Memberikan layanan yang terbaik dan profesional”.
6 Penguatan Nilai Melakukan koordinasi dapat meningkatkan PAS
Organisasi BEKERJA petugas Puskesmas Teluk Belitung.
P = Profesinal
A = Adil
S = Santun
BE = BertanggungJawab
KERJA = Kerja Keras.
7 Analisa Dampak Dampak yang muncul jika tidak menerapkan nilai- nilai
aneka PNS Antara Lain :
Individu : Kegiatan tidak berjalan dengan baik
Organisasi/ istansi : tidak terlaksananya visi
Puskesmas dan tata nilai (PAS BEKERJA)
26
NO URAIAN KETERANGAN
1 Kegiatan Melakukan Penyuluhan Tuberculosis dan Tatalaksana
Pengobatan Tuberculosis di Ruang Tunggu Pasien
2 Tahapan-Tahapan a. Meminta izin kepada atasan untuk melakukan
Kegiatan penyuluhan
b. Menyiapkan bahan untuk Penyuluhan (powerpoint)
c. Mengkonsultasikan kepada atasan dan PJ program
Tuberculosis tentang materi yang akan disajikan
dalam penyuluhan.
d. Melakukan penyuluhan Tuberculosis di ruang tunggu
Pasien
3 Output/ Hasil Penyuluhan berjalan dengan baik.
1. Dokumentasi kegiatan
2. PPT ( materi Penyuluhan)
4 Keterkaitan Pada saat melakuakan penyuluhan Tuberculosis dan
Substansi Mata tatalaksana pengobatan Tuberculosis di ruang tunggu
Pelatihan pasien Puskesmas Teluk Belitung, penulis menerapkan
Nilai ANEKA PNS antara lain :
1. Akuntabilitas
Integritas
Dalam melakukan penyuluhan penulis haruslah
memiliki integritas yang tinggi, agar penyuluhan yang
diberikan bisa diterima dengan baik oleh audiens.
2. Nasionalisme
Sila Ke-2 “Kemanusiaan yang adil dan beradab”.
Dalam memberikan penyuluhan maka petugas
haruslah sopan, ini merupakan wujud penerapan Sila
ke 2 dari Pacasila.
3. Etika Publik
27
Memberikan layanan secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan
santun.
Dalam melakukan penyuluhan hendaknya sopan, dan
menyampaikan penyuluhan dengan baik, sehingga
penyuluhan bisa diterima oleh pasien.
4. Komitmen Mutu
Untuk mendapatkan mutu yang efektif, maka penulis
menggunakan ukuran komunikasi dan kepercayaan.
Dalam melakukan penyuluhan petugas hendaknya
ramah, bisa membangun kepercayaan terhadap
audiens dan menggunakan bahasa yang jelas.
5. Anti Korupsi
Nilai anti korupsi yang diterapkan adalah Kerja Keras
dan keberanian.
Saat melakukan penyuluhan petugas harus berani
dan bekerja keras agar hasil penyuluhan berguna
untuk meningkatkan capaian suspek Tuberculosis.
28
dalam melayani kesehatan.
- Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
masyarakat dalam menciptakan hidup sehat mandiri.
- Meningkatkan hubungan lintas program dan lintas
sector untuk melaksanakan pembangunan dalam
bidang kesehatan.
Memfasilitasi pembangunan berwawasan kesehatan
Puskesmas Teluk Belitung dalam melaksanakan
fungsinya mempunyai Motto sebagai berikut :
“Kesehatan masyarakat adalah kebanggan kami”. Dan
Mempunyai janji layanan sebagai berikut : “Memberikan
layanan yang terbaik dan profesional”.
6 Penguatan Nilai Melakukan koordinasi dapat meningkatkan PAS
Organisasi BEKERJA petugas Puskesmas Teluk Belitung.
P = Profesinal
A = Adil
S = Santun
BE = BertanggungJawab
KERJA = Kerja Keras.
7 Analisa Dampak Dampak yang muncul jika tidak menerapkan nilai- nilai
aneka PNS
Individu : Kegiatan tidak berjalan dengan baik
Organisasi/ istansi : Misi Puskesmas tidak
terlaksana dengan baik
29
NO URAIAN KETERANGAN
30
Sehingga bisa diterima oleh pasien dan keuarga nya.
3. Etika Publik
Nilai dasar yang diterapkan adalah memberikan
layanan secara jujur, tanggap, cepat, tepat,akurat
berdayaguna, berhasil guna dan santun.
Dengan memberikan pelayanan yang baik dan
santun, maka kegiatan bisa diterima oleh pasien dan
keluarganya.
4. Komitmen Mutu
Ukuran yang dipakai penulis adalah pemahaman
pelanggan (efisien)
Kegiatan akan berjalan dengan baik apabila bisa
dipahami maksud dari kegiatan tersebut oleh pasien
dan keluraganya.
5. Anti Korupsi
Kepedulian
Sikap peduli petugas pada kesehatan pasien harus
ditunjukan sehingga kegiatan berjalan dan diterima
dengan baik oleh pasien.
5 Kontribursi Melakukan penyuluhan dapat meningkatkan VISI dan
Terhadap VISI- MISI Puskesmas Teluk Belitung.
MISI Organisasi VISI :
”Mewujudkan masyarakat Kecamatan Merbau yang
sehat mandiri”.
MISI :
- Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan
Standar Operasional Puskesmas.
- Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan
kesehatan
- Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan staf
31
dalam melayani kesehatan.
- Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
masyarakat dalam menciptakan hidup sehat mandiri.
- Meningkatkan hubungan lintas program dan lintas
sector untuk melaksanakan pembangunan dalam
bidang kesehatan.
Memfasilitasi pembangunan berwawasan kesehatan
Puskesmas Teluk Belitung dalam melaksanakan
fungsinya mempunyai Motto sebagai berikut :
“Kesehatan masyarakat adalah kebanggan kami”. Dan
Mempunyai janji layanan sebagai berikut : “Memberikan
layanan yang terbaik dan profesional”.
6 Penguatan Nilai Melakukan koordinasi dapat meningkatkan PAS
Organisasi BEKERJA petugas Puskesmas Teluk Belitung.
P = Profesinal
A = Adil
S = Santun
BE = BertanggungJawab
KERJA = Kerja Keras.
7 Analisa Dampak Dampak yang muncul jika tidak menerapkan nilai- nilai
aneka PNS
- Individu : Kegiatan tidak berjalan dengan baik
- Organisasi/ istansi : Misi Puskesmas tidak
terlaksana dengan baik
NO URAIAN KETERANGAN
32
2 Tahapan- a. Membuat laporan hasil kegiatan
Tahapan b. Melaporkan hasil kegiatan kepada atasan/ pimpinan
Kegiatan
3 Output/ Hasil a. Laporan Hasil Kegiatan yang ditandatangani atasan/
pimpinan
b. Dokumentasi hasil kegiatan
4 Keterkaitan Pada saat melaporkan hasil kegiatan kepada pimpinan,
Substansi Mata maka penulis menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA PNS
Pelatihan antara lain :
1. Akuntabilitas
TanggungJawab
Melaporkan hasil merupakan sikap tanggungjawab
petugas.
2. Nasionalisme
Sila ke 3 ”Persatuan Indonesia”
Melaporkan hasil kegiatan merupakan tindakan yang
menjunjung tinggi kehormatanterhadap atasan.
3. Etika Publik
Mengutamakan capaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
Melaporkan hasil kegiatan mencerminkan sikap
petugas yang mungutamakan capaian hasil.
4. Komitmen Mutu
Kompetensi
Melaporkan hasil kegiatan merupakan sikap untuk
melihat sejauhmana kompetensi petugas dalam
melaksanakan kegiatan.
5. Anti Korupsi
Keberanian dan tanggungjawab
Dengan melaporkan hasil kegiatan kepada atasan
33
maka
Petugas sudah melakukan sikap keberanian dan
tanggungjawab.
5 Kontribursi Melakukan penyuluhan dapat meningkatkan VISI dan MISI
Terhadap VISI- Puskesmas Teluk Belitung.
MISI Organisasi VISI :
”Mewujudkan masyarakat Kecamatan Merbau yang sehat
mandiri”.
MISI :
- Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan
Standar Operasional Puskesmas.
- Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan
kesehatan
- Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan staf dalam
melayani kesehatan.
- Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
masyarakat dalam menciptakan hidup sehat mandiri.
- Meningkatkan hubungan lintas program dan lintas sector
untuk melaksanakan pembangunan dalam bidang
kesehatan.
Memfasilitasi pembangunan berwawasan kesehatan
Puskesmas Teluk Belitung dalam melaksanakan
fungsinya mempunyai Motto sebagai berikut : “Kesehatan
masyarakat adalah kebanggan kami”. Dan Mempunyai
janji layanan sebagai berikut : “Memberikan layanan yang
terbaik dan profesional”.
6 Penguatan Nilai Melakukan koordinasi dapat meningkatkan PAS BEKERJA
Organisasi petugas Puskesmas Teluk Belitung.
P = Profesinal
A = Adil
34
S = Santun
BE = BertanggungJawab
KERJA = Kerja Keras.
7 Analisa Dampak Dampak yang muncul jika tidak menerapkan nilai- nilai
aneka PNS
- Individu : Kegiatan tidak berjalan dengan baik
- Organisasi/ istansi : Visi puskesmas tidak
terlaksana dengan baik dan PAS BEKERAJA Tidak
terlaksana di UPT Puskesmas
D. JADWAL KEGIATAN
35
1 Melakukan koordinasi
dengan PJ. Program √ √
Tuberculosis beserta atasan
2 Melakukan Penyuluhan
Tuberculosis dan
Tatalaksana Pengobatan √ √ √
Tuberculosis di Ruang
Tunggu Pasien
3 Melakukan kunjungan Rumah
pada Pasien suspek
Tuberculosis diwilayah kerja √ √
UPT. PuskesmasTeluk
Belitung
4 Melaporkan Hasil kegiatan
kepada atasan/ pimpinan. √
BAB III
IMPLEMENTASI AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS
36
harian, mingguan, atau periode tertentu sesuai kegiatan yang telah di
rencanakan sebelumnya dan sesuai dengan kesepakatan bimbingan bersama
coach dan mentor dengan memanfaatkan berbagai media komunikasi secara
terstruktur dan sistematis.
Implementasi aktualisasi ini berdasarkan pada rancangan aktualisasi
yang telah saya (penulis) buat sebelumnya. Pelaksanaan aktualisasi ini
merupakan bentuk implementasi nilai-nilai dasar ANEKA. Aktualisasi nilai-nilai
dasar ANEKA saya lakukan dengan penuh tanggung jawab dan tentunya
dikendalikan langsung oleh atasan selaku mentor dan dibimbing oleh coach,
untuk itu peran mentor dan coach sangat besar dalam pencapaian keberhasilan
kegiatan aktualisasi ini.
Hasil laporan aktualisasi ini adalah deskripsi core issue yang terjadi dan
strategi pemecahannya, proses menerapkan inisiatif gagasan kreatif yang telah
dirancang didukung dengan bukti-bukti actual baik berupa dokumen, foto-foto,
dokumentasi lain nya, dinarasikan dengan analisis terhadap dampak-dampak
yang ditimbulkan.
A. Capaian Kegiatan
Adapun kegiatan dan tahapan-tahapan kegiatan aktualisasi di UPT
Puskesmas Teluk Belitung yang telah terlaksana dengan baik adalah sebagai
berikut:
1. Melakukan koordinasi dengan PJ. Program Tuberculosis beserta
atasan,
Dengan Tahapan- tahapan kegiatan :
a. Meminta izin kepada atasan untuk melakukan koordinasi
b. Melakukan koordinasi dengan Pj. program Tuberculosis
dan atasan
c. Mencatat hasil koordinasi dan melaporkan ke atasan
2. Melakukan Penyuluhan Tuberculosis dan tata laksana pengobatan
Tuberculosis diruang tunggu Pasien.
37
Dengan Tahapan-tahapan kegiatan :
a. Meminta izin kepada atasan untuk melakukan penyuluhan
b. Menyiapkan bahan untuk Penyuluhan (powerpoint)
c. Mengkonsultasikan kepada atasan dan PJ program Tuberculosis
tentang materi yang akan disajikan dalam penyuluhan.
d. Melakukan penyuluhan Tuberculosis di ruang tunggu Pasien
3. Melakukan kunjungan rumah pada pasien suspek Tuberculosis
diwilayah kerja UPT. PuskesmasTeluk Belitung.
Dengan tahapan-tahapan kegiatan :
a. Meminta izin kepada atasan terkait kegiatan yang akan dilakukan
b. Bersama Pj. Program melakukn koordinasi dengan lintas sektor
terkait izin kegiatan kunjungan rumah suspek Tubercuosis yang
akan dilakukan, dan menetapkan jadwal kegiatan
c. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk kegiatan
homevisite/ kunjungan rumah pasien suspek Tuberculosis
d. Melakukan kunjungan rumah suspek Tuberculosis bersama Tim
Puskesmas sebanyak 2 rumah tiap desa/kelurahan
4. Melaporkan hasil kegiatan kepada atasan/ pimpinan.
Dengan tahapan-tahapan kegiatan :
a. Membuat laporan hasil kegiatan
b. Melaporkan hasil kegiatan kepada atasan/ pimpinan
NO URAIAN KETERANGAN
38
1 Kegiatan Melakukan koordinasi dengan PJ. program
Tuberculosis Paru beserta atasan.
39
5 Uraian Uraian pelaksanan kegiatan :
Pelaksanaan Pada hari Sabtu, 18 September 2021, saya masuk
Kegiatan ke ruangan rapat UPT puskesmas dengan mengetuk
pintu dan mengucapkan salam, kemudian kapus
menjawab salam dan mempersilahkan saya masuk dan
duduk. Diruangan itu saya meminta izin kepada kapus
untuk melakukan kegiatan Aktulisasi saya dan sekaligus
izin untuk melakukan rapat koordinasi antara saya, beliau
dan pj.program Tuberculosis.
Setelah mendapatkan izin dari kepala Puskesmas,
pada hari senin, 20 September 2021 saya melakukan
koordinasi dengan Pj, program Tuberculosis dan atasan.
Namun dikarenakan atasan/ kepala puskesmas saya
sedang dinas Luar, maka kepala puskesmas mengizinkan
saya untuk berkoordinasi langsung dengan Pj. Program
Tuberculosis.disini saya menyampaikan kegiatan yang
akan saya lakukan guna untuk menunjang peningkatan
capaian kunjungan suspek Tuberculosis sesuai isu yang
saya angkat.pj.program menyetujui dan mau bekerja
sama dengan baik.dan pada hari selasa,21 september
2021 saya menjumpai atasan untuk menyampaikan hasil
koordinasi saya Bersama pj. Program.dan atasan/kepala
Puskesmas Menyetujui hasil koordinasi.
Dalam melakukan kegiatan dan tahapan-tahapan
kegiatan, saya menerapkan nilai-nilai ANEKA yaitu :
1. AKUNTABILITAS
Tanggung Jawab
Dalam melakukan kegiatan meminta izin kepada
Atasan,dan berkoordinasi kepada PJ.Program
merupakan sikap tanggung jawab yang saya lakukan
40
dalam menyelesaikan kegiatan saya.
2. NASIONALISME
Sila ke 4 yaitu “Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebjiaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan”.
Melakukan koordinasi bersama PJ.Program dan
Atasan merupakan sikap pelaksanan sila ke 4 yaitu
musywarah untuk mufakat.
3. ETIKA PUBLIK
Menghargai Komunikasi, konsultasi,dan
kerjasama.
Dalam melakukan koordinasi,Saya menerapkan
komunikasi yang baik dan efektif sehingga semua
yang dikonsultasikan dapat diselasaikan dengan baik,
dan sikap kerjasama juga terlihat dengan jelas.
4. KOMITMEN MUTU
Efektif
Saat berkoordinasi dg pj.program saya melakukan
komunikasi dan menyampaikan tahapan-tahapan
kegiatan dengan jelas sehingga Kerjasama dengan
Pj.Program sangat efektif dan berjalan dengan baik.
5. ANTI KORUPSI
Kepedulian dan keadilan.
Melaporkan hasil koordinasi kepada atasan
merupakan sikap peduli saya terhadap kegiatan-
kegiatan yang akan saya lakukan
41
Lampiran hasil kegiatan :
Dokumentasimelaporkan
Dokumentasi meminta izin dankegiatan
hasil surat izin yang
kepada
Dokumentasiditanda
Kegiatan koordinasi
tangani
atasan atasanBersama Pj.
Program Tuberculosis
42
- Memfasilitasi pembangunan berwawasan kesehatan
Puskesmas Teluk Belitung dalam melaksanakan
fungsinya mempunyai Motto sebagai berikut :
“Kesehatan masyarakat adalah kebanggan kami”. Dan
Mempunyai janji layanan sebagai berikut :
“Memberikan layanan yang terbaik dan profesional”.
7 Penguatan Nilai Melakukan koordinasi dapat meningkatkan PAS
Organisasi BEKERJA petugas Puskesmas Teluk Belitung.
P = Profesinal
A = Adil
S = Santun
BE = BertanggungJawab
KERJA = Kerja Keras.
8 Analisa Dampak Dampak yang muncul jika tidak menerapkan nilai- nilai
aneka PNS Antara Lain :
Individu : Kegiatan tidak berjalan dengan baik
Organisasi/ istansi : tidak terlaksananya visi
Puskesmas dan tata nilai (PAS BEKERJA)
NO URAIAN KETERANGAN
1 Kegiatan Melakukan Penyuluhan Tuberculosis dan Tatalaksana
Pengobatan Tuberculosis di Ruang Tunggu Pasien
2 Jadwal Kegiatan 1 oktober 2021 s/d 6 Oktober 2021
3 Tahapan-Tahapan a. Meminta izin kepada atasan untuk melakukan
Kegiatan penyuluhan
b. Menyiapkan bahan untuk Penyuluhan (powerpoint)
c. Mengkonsultasikan kepada atasan dan PJ
program Tuberculosis tentang materi yang akan
43
disajikan dalam penyuluhan.
d. Melakukan penyuluhan Tuberculosis di ruang
tunggu Pasien
4 Lampiran Hasil Dokumentasi kegiatan Meminta Izin Kepada
Kegiatan Atasan
Dokumentasi kegiatan menyiapkan Materi (PPT)
Dokumentasi Konsultasi dengan PJ Program
tentang materi Penyuluhan
Dokumentasi kegiatan penyuluhan
5 Uraian Uraian Pelaksanaan kegiatan :
pelaksanaan Pada tanggal 2 Oktober 2021,Saya meminta izin
Kegiatan kmbali kepada kapus untuk melakukan kegiatn ke 2 saya
yaitu melakukan penyuluhan.setelah mendapat kan izin,
saya langsung menyiapkan bahan materi penyuluhan.
Saya membuat PPT kemudian pada tanggal 2 Oktober
2021 saya megkonsultasikan Materi penyuluhan saya
kepada Pj.program dan Atasan.setelah disepakati oleh
atasan dan Pj.Program saya melakukan penyuluhan di
ruang Tunggu Pasien pada tanggal 5 Oktober
2021.alhamdulliah kegiatan berjalan dengan baik.
44
Dalam memberikan penyuluhan,saya bersikap sopan
dan ramah, ini merupakan wujud penerapan Sila ke 2
dari Pacasila.
3. Etika Publik
Memberikan layanan secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan
santun.
Dalam menyampaikan penyuluhan, saya
menyampaikan dengan jelas dan menggunakan
Bahasa yang bisa di mengerti Audiens,sehingga
penyuluhan bisa diterima oleh pasien.
4. Komitmen Mutu
Untuk mendapatkan mutu yang efektif, maka
penulis menggunakan ukuran komunikasi dan
kepercayaan.
Saat melakukan penyuluhan, saya menggunakan
Bahasa yang jelas dan mudah dipahami oleh Audiens.
5. Anti Korupsi
Nilai anti korupsi yang diterapkan adalah Kerja
Keras dan keberanian.
Dalam menyiapkan materi penyuluhan saya bekerja
keras, saya juga melakukan penyuluhan dg penuh
keberanian diruang tunggu pasien agar semua
kegiatan berjalan dengan baik.
Lampiran Hasil Kegiatan:
45
Dokumentasi Kegiatan meminta izin dan
mengkonsultasikan Materi Penyuluhan
46
6 Kontribursi Melakukan penyuluhan dapat meningkatkan VISI dan
Terhadap VISI- MISI Puskesmas Teluk Belitung.
MISI Organisasi VISI :
”Mewujudkan masyarakat Kecamatan Merbau yang
sehat mandiri”.
MISI :
Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan
Standar Operasional Puskesmas.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan
kesehatan
Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan staf
dalam melayani kesehatan.
Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
masyarakat dalam menciptakan hidup sehat mandiri.
Meningkatkan hubungan lintas program dan lintas
sector untuk melaksanakan pembangunan dalam
bidang kesehatan.
Memfasilitasi pembangunan berwawasan kesehatan
Puskesmas Teluk Belitung dalam melaksanakan
fungsinya mempunyai Motto sebagai berikut :
“Kesehatan masyarakat adalah kebanggan kami”. Dan
Mempunyai janji layanan sebagai berikut : “Memberikan
layanan yang terbaik dan profesional”.
7 Penguatan Nilai Melakukan penyuluhan dapat meningkatkan PAS
Organisasi BEKERJA petugas Puskesmas Teluk Belitung.
P = Profesinal
A = Adil
S = Santun
BE = BertanggungJawab
KERJA = Kerja Keras.
47
8 Analisa Dampak Dampak yang muncul jika tidak menerapkan nilai- nilai
aneka PNS
Individu : Kegiatan tidak berjalan dengan baik
Organisasi/ istansi : Misi Puskesmas tidak
terlaksana dengan baik
NO URAIAN KETERANGAN
49
Dalam melakukan kunjungan rumah pasien suspek
TB, maka penulis melakukannya bersama Tim dari
Puskesmas haruslah bersikap sopan, ramah.
Sehingga bisa diterima oleh pasien dan keuarga nya.
3. Etika Publik
Nilai dasar yang diterapkan adalah memberikan
layanan secara jujur, tanggap, cepat, tepat,akurat
berdayaguna, berhasil guna dan santun.
Dengan memberikan pelayanan yang baik dan
santun, maka kegiatan bisa diterima oleh pasien dan
keluarganya.
4. Komitmen Mutu
Ukuran yang dipakai penulis adalah pemahaman
pelanggan (efisien)
Kegiatan akan berjalan dengan baik apabila bisa
dipahami maksud dari kegiatan tersebut oleh pasien
dan keluraganya.
5. Anti Korupsi
Kepedulian
Sikap peduli petugas pada kesehatan pasien harus
ditunjukan sehingga kegiatan berjalan dan diterima
dengan baik oleh pasien.
Lampiran Dokumentasi Kegiatan :
50
Dokumentasi kegiatan Koordinasi Bersama
Linsek desa Mayang Sari
51
6 Kontribursi Melakukan penyuluhan dapat meningkatkan VISI dan
Terhadap VISI- MISI Puskesmas Teluk Belitung.
MISI Organisasi VISI :
”Mewujudkan masyarakat Kecamatan Merbau yang
sehat mandiri”.
MISI :
- Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan
Standar Operasional Puskesmas.
- Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan
kesehatan
- Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan staf
dalam melayani kesehatan.
- Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
masyarakat dalam menciptakan hidup sehat mandiri.
- Meningkatkan hubungan lintas program dan lintas
sector untuk melaksanakan pembangunan dalam
bidang kesehatan.
Memfasilitasi pembangunan berwawasan kesehatan
Puskesmas Teluk Belitung dalam melaksanakan
fungsinya mempunyai Motto sebagai berikut :
“Kesehatan masyarakat adalah kebanggan kami”. Dan
Mempunyai janji layanan sebagai berikut : “Memberikan
layanan yang terbaik dan profesional”.
52
BE = BertanggungJawab
KERJA = Kerja Keras.
8 Analisa Dampak Dampak yang muncul jika tidak menerapkan nilai- nilai
aneka PNS
- Individu : Kegiatan tidak berjalan dengan baik
- Organisasi/ istansi : Misi Puskesmas tidak
terlaksana dengan baik
NO URAIAN KETERANGAN
53
1. Akuntabilitas
TanggungJawab
Melaporkan hasil merupakan sikap tanggung jawab
saya terhadap kegiatan yang sudah saya laksanankan.
2. Nasionalisme
Sila ke 3 ”Persatuan Indonesia”
Melaporkan hasil kegiatan merupakan tindakan yang
menjunjung tinggi kehormatant erhadap atasan.
3. Etika Publik
Mengutamakan capaian hasil dan mendorong
kinerja pegawai.
Melaporkan hasil kegiatan mencerminkan sikap
petugas yang mungutamakan capaian hasil.
4. Komitmen Mutu
Kompetensi
Melaporkan hasil kegiatan merupakan sikap untuk
melihat sejauhmana kompetensi petugas dalam
melaksanakan kegiatan.
5. Anti Korupsi
Keberanian dan tanggung jawab
Dengan melaporkan hasil kegiatan kepada atasan
maka
Petugas sudah melakukan sikap keberanian dan
tanggung jawab.
Lampiran Hasil Kegiatan :
54
Dokumentasi Kegiatan membuat Laporan
55
Puskesmas Teluk Belitung dalam melaksanakan
fungsinya mempunyai Motto sebagai berikut : “Kesehatan
masyarakat adalah kebanggan kami”. Dan Mempunyai
janji layanan sebagai berikut : “Memberikan layanan yang
terbaik dan profesional”.
7 Penguatan Nilai Melakukan koordinasi dapat meningkatkan PAS BEKERJA
Organisasi petugas Puskesmas Teluk Belitung.
P = Profesinal
A = Adil
S = Santun
BE = BertanggungJawab
KERJA = Kerja Keras.
8 Analisa Dampak Dampak yang muncul jika tidak menerapkan nilai- nilai
aneka PNS
- Individu : Kegiatan tidak berjalan dengan baik
- Organisasi/ istansi : Visi puskesmas tidak
terlaksana dengan baik dan PAS BEKERAJA Tidak
terlaksana di UPT Puskesmas
57
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil 2021 yang dilaksanakan
oleh BKD Kepulauan Meranti yang bekerjasama dengan BPSDM Provinsi
Riau memberikan dampak yang sangat positif bagi pengembangan
pengetahuan para peserta Latsar khususnya dalam aspek penerapan nilai-
nilai dasar PNS (ANEKA) dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
sebagai Aparatur Sipil Negara. Nilai-nilai dasar ANEKA berperan dalam
membentuk ASN yang professional dan berorientasi pada pelayanan publik
yang baik, memiliki tanggung jawab dan beretika dalam melayani
masyarakat dan menjadi perekat bangsa.
Dengan adanya laporan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA
ini, diharapkan mampu membantu saya sebagai peserta pelatihan dasar
CPNS dalam memahami nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
58
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi serta menerapkannya di tempat
saya bertugas, yaitu di UPT PuskesmasTeluk Belitung.
B. Saran
1. Setiap peserta Latsar untuk dapat mengikuti kegiatan Latsar dengan
baik sesua iaturan dan memahami tahap demi tahap materi yang
disampaikan oleh Widyaiswara agar tidak kesulitan dalam melakukan
aktualisasi nantinya.
2. Peserta Latsar harus berkomitmen memahami, menerapkan, dan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu ANEKA setelah benar-
benar menjadi PNS nantinya.
3. Hendaknya nilai-nilai dasar ANEKA menjadi dasar dalam setiap sikap,
pekerjaan dan kegiatan dalam mengemban tugas dan tanggung jawab
sebagai ASN.
Daftar Pustaka
http:/www.Indonesian-publichealth.com
59
http;//dinkes.riau.go.id
BIODATA PENULIS
NIP : 198802122019032002
60
No. HP : 082291366075
61