Anda di halaman 1dari 28

Surat Edaran

Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia


Nomor : 140/1508/SJ

tentang

PEDOMAN PELAKSANAAN
PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA
OPERASIONAL DAN FORUM DESA
DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF

KERJASAMA ANTARA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DENGAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI RI
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii


SURAT EDARAN MENTERI DALAM NEGERI
NOMOR: 140/1508/SJ Tahun 2011 ........................................................... 1
PEDOMAN PELAKSANAAN KELOMPOK KERJA OPERASIONAL
DAN FORUM DESA DAN KELURAHAN AKTIF DIDAERAH ............... 5
BAB I
PENDAHULUAN .............................................................................................. 6
A. Latar Belakang .............................................................................................. 6
B. Tujuan ............................................................................................................. 9
C. Dasar hukum ................................................................................................ 9
D. Pengertian .................................................................................................... 11
BAB II
PENGORGANISASIAN POKJANAL
DAN FORUM DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF
TINGKAT DAERAH .......................................................................................... 13
A. Pembentukan Pokjanal dan Forum ...................................................... 13
B. Kepengurusan ............................................................................................... 16
C. Struktur, tugas dan fungsi ....................................................................... 16
BAB III
TUGAS POKJANAL DAN FORUM DESA
DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF ............................................................... 23
A. Provinsi ........................................................................................................... 23
B. Kabupaten/Kota ............................................................................................ 24
C. Kecamatan ...................................................................................................... 24
D. Desa/Kelurahan ............................................................................................ 25
BAB IV
PEMANTAUAN DAN EVALUASI .............................................................. 26
BAB V
PENDANAAN ................................................................................................. 26

ii Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 140/1508/SJ


MENTERI DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

SURAT EDARAN MENTERI DALAM NEGERI


NOMOR: 140/1508/SJ Tahun 2011

TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN
PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA OPERASIONAL
DAN FORUM DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF
DI DAERAH

DISURATKAN KEPADA

SELURUH GUBERNUR, BUPATI, WALIKOTA


DI-SELURUH INDONESIA
Dipermaklumkan dengan hormat, bahwa dalam rangka akselerasi
Program Pengembangan Desa Siaga guna mencapai target Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif pada tahun 2015, maka Kementerian Dalam Negeri bersama-sama
dengan Kementerian Kesehatan telah memfasilitasi penyusunan Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 1529/MENKES/SK/X/2010 tentang Pedoman Umum
Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif. Pedoman ini merupakan acuan
bagi pemangku kepentingan di berbagai tingkatan pemerintahan dalam upaya
pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif yang bertujuan dalam rangka
percepatan terwujudnya masyarakat desa dan kelurahan yang peduli, tanggap,
dan mampu mengenali, mencegah serta mengatasi permasalahan kesehatan yang
dihadapi secara mandiri, sehingga derajat kesehatannya meningkat.

Dalam rangka percepatan pencapaian target Desa dan Kelurahan Siaga


Aktif maka perlu dibentuk Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif di masing-masing tingkatan pemerintahan dan Forum Desa
dan Kelurahan Siaga Aktif dengan susunan keanggotaan terdiri atas lintas sektor
dan lintas program terkait yang mempunyai tugas untuk mengkoordinasikan
pelaksanaan pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga aktif di daerah.

Sehubungan dengan hal tersebut, bersama ini dimintakan perhatian


Saudara terhadap hal-hal sebagai berikut :
1. Menetapkan kebijakan-kebijakan koordinatif dan pembinaan dalam bentuk
penetapan peraturan atau keputusan tentang pengembangan Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif.
2. Menetapkan mekanisme koordinasi antar instansi terkait dengan seluruh
instansi yang terlibat dalam pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.
3. Membentuk dan memfasilitasi pembentukan Kelompok Kerja Operasional
(Pokjanal) Desa dan Kelurahan Siaga Aktif di masing-masing tingkatan
pemerintahan dan Forum Desa dan Kelurahan dengan berpedoman pada
Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Siaga Aktif dan Pedoman Pelaksanaan
Pembentukan Kelompok Kerja Operasional dan Forum Desa dan Kelurahan Siaga
Aktif di Daerah.

2 Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 140/1508/SJ


4. Mendukung Pelaksanaan pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga
Aktif melalui dukungan APBD dan ADD secara proporsional.
5. Melaporkan hasil pelaksanaan pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga
Aktif secara berkala kepada Menteri Dalam Negeri cq. Ditjen Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa dan Menteri Kesehatan cq. Sekretaris Jenderal Kementerian
Kesehatan.
6. Agar mempedomani Pedoman Pelaksanaan Pembentukan Kelompok Kerja
Operasional dan Forum Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Daerah
sebagaimana terlampir dalam surat ini.

Demikian untuk menjadi maklum dan mendapatkan perhatian dalam


pelaksanaannya.
MENTERI DALAM NEGERI

GAMAWAN FAUZI

Tembusan :
1. Yth. Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat;
2. Yth. Menteri Kesehatan;
3. Yth. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS;
4. Yth. Ketua Umum Tim Penggerak PKK;
5. Yth. Ketua DPRD Provinsi se Indonesia;
6. Yth. Ketua DPRD Kabupaten dan Kota se Indonesia;
7. Yth. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi
se Indonesia;
8. Yth. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi se Indonesia;
9. Yth. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten dan
Kota se Indonesia;
10. Yth. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota se Indonesia.

Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 140/1508/SJ 3


PEDOMAN PELAKSANAAN

PEMBENTUKAN
KELOMPOK KERJA OPERASIONAL DAN
FORUM DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF
TINGKAT DAERAH
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Visi Pembangunan nasional tahun 2005-2025 sebagaimana ditetapkan


dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 adalah
“Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur”. Untuk mewujudkan visi
tersebut ditetapkan 8 (delapan) arah pembangunan Jangka panjang, yang salah
satunya adalah mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

Untuk mewujudkan bangsa yang berdaya saing, salah satu arah yang
ditetapkan adalah mengedepankan pembangunan sumber daya manusia, yang
ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Unsur-unsur
penting bagi peningkatan IPM adalah derajat kesehatan, tingkat pendidikan,
dan pertumbuhan ekonomi. Derajat kesehatan dan tingkat pendidikan pada
hakikatnya adalah investasi bagi terciptanya sumber daya manusia berkualitas,
yang selanjutnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan menurunkan
tingkat kemiskinan. Dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya, pembangunan kesehatan harus diarahkan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang. Oleh sebab
itu, pembangunan kesehatan dalam kurun waktu lima tahun ke depan (Tahun
2010-2014) harus lebih diarahkan kepada beberapa hal prioritas.

Berkaitan dengan hal tersebut, Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengamanatkan bahwa pembangunan
kesehatan harus ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi
bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan
ekonomis. Setiap orang berhak atas kesehatan dan setiap orang mempunyai

6 Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 140/1508/SJ


hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan.
Namun di samping itu, setiap orang juga tidak luput dari kewajiban-kewajiban di
bidang kesehatan.

Untuk itu, Pemerintah memiliki sejumlah tanggung jawab yang harus


dilaksanakannya-, yang meliputi tanggung jawab untuk merencanakan, mengatur,
menyelenggarakan, membina, dan mengawasi penyelenggaraan upaya kesehatan
yang merata dan terjangkau oleh masyarakat. Pemerintah juga bertanggung jawab
untuk memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat dalam segala
bentuk upaya kesehatan.

Dalam dasawarsa 1970an - 1980an, Pemerintah telah berhasil menggalang


peran aktif dan memberdayakan masyarakat di bidang kesehatan melalui gerakan
Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD). Pada saat itu, seluruh sektor
pemerintahan yang terkait, organisasi kemasyarakatan, dunia usaha, serta para
pengambil keputusan dan pemangku kepentingan (stakeholders) lain, bahu-
membahu menggerakkan, memfasilitasi, dan membantu masyarakat di desa
dan kelurahan untuk membangun kesehatan mereka sendiri. Akan tetapi, akibat
terjadinya krisis ekonomi dan faktor-faktor lain, gerakan pemberdayaan masyarakat
di bidang kesehatan itu berangsur-angsur melemah. Namun demikian, semangat
masyarakat tampaknya tidak hilang sama sekali. Sisa-sisa semangat itu tercermin
dari masih bertahannya organisasi Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan
Keluarga (Tim Penggerak PKK) dari tingkat Pusat sampai ke tingkat Desa/Kelurahan,
masih hidupnya gerakan kelompok Dasawisma, dan masih berkembangnya
sejumlah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) di banyak desa dan
kelurahan. Walaupun harus menghadapi berbagai kendala, Tim Penggerak PKK
masih tetap berjuang menghidupkan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di desa
dan kelurahan, sehingga saat ini 84,3% desa dan kelurahan memiliki Posyandu aktif.

Masa kejayaan PKMD itu hendak diulang dan dibangkitkan kembali melalui
gerakan pengembangan dan pembinaan Desa Siaga yang sudah dimulai pada
tahun 2006. Yaitu dengan ditetapkannya Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
564/Menkes /SK/VIII/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa
Siaga. Sampai dengan tahun 2009 tercatat 42.295 desa dan kelurahan (56,1%)

Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 140/1508/SJ 7


dari 75.410 desa dan kelurahan yang ada di Indonesia telah memulai upaya
mewujudkan Desa Siaga dan Kelurahan Siaga. Namun demikian, banyak di
antaranya yang belum berhasil menciptakan Desa Siaga atau Kelurahan Siaga
yang sesungguhnya, yang disebut sebagai Desa Siaga Aktif atau Kelurahan
Siaga Aktif. Hal ini dapat dipahami, karena pengembangan dan pembinaan Desa
Siaga dan Kelurahan Siaga yang menganut konsep pemberdayaan masyarakat
memang memerlukan suatu proses.

Atas dasar pertimbangan tersebut di atas, dirasa perlu untuk melaksanakan


revitalisasi terhadap program pengembangan Desa Siaga guna mengakselerasi
pencapaian target Desa Siaga Aktif pada tahun 2015. Untuk itu pada tahun
2010 Kementerian Kesehatan bersama dengan Kementerian Dalam Negeri
telah menyusun Pedoman Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif yang
ditetapkan dalam Kepmenkes Rl Nomor 1529/Menkes/SK/X/2010.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang


Pemerintahan Daerah mengamanatkan adanya urusan pemerintahan yang menjadi
urusan wajib Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota.
Salah satu dari antara sejumlah urusan wajib tersebut adalah penanganan bidang
kesehatan. Dengan demikian, jelas bahwa pengembangan Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif merupakan salah satu urusan wajib yang harus diselenggarakan
oleh Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota. Pemerintah Kabupaten dan
Pemerintah Kota harus berperan aktif dalam proses pemberdayaan masyarakat
desa dan kelurahan di wilayahnya agar target cakupan Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif dapat dicapai. Namun demikian, berperan aktif bukan berarti bekerja
sendiri. Bagaimana pun, dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia,
baik Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah (Pusat) memiliki juga tanggung
jawab dan perannya dalam mensukseskan pembangunan kesehatan masyarakat
desa dan kelurahan. Bahkan tidak hanya pihak pemerintah, pihak-pihak lain pun,
yaitu organisasi kemasyarakatan, dunia usaha, serta para pengambil keputusan
dan pemangku kepentingan lain, besar perannya dalam mendukung keberhasilan
pembangunan kesehatan masyarakat desa dan kelurahan.

8 Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 140/1508/SJ


Untuk itu dalam rangka meningkatkan koordinasi pembinaan, advokasi,
fasilitasi, pemantauan dan evaluasi yang terkait dengan fungsi Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif perlu dibentuk Kelompok Kerja Operasional Desa dan Kelurahan Siaga
Aktif di setiap jenjang administrasi baik tingkat pusat dan daerah untuk menjaga
sustainibilitas dalam penyelenggaraan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif dalam
rangka mengupayakan tercapainya Desa dan Kelurahan Sehat, Kecamatan Sehat,
Kabupaten/Kota Sehat, Provinsi Sehat, dan Indonesia Sehat. Dengan demikian,
diperlukan acuan berupa Pedoman Pembentukan Pokjanal dan Forum Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif di Tingkat Daerah.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Pembentukan Kelompok Kerja Operasional (POKJANAL) dan Forum Desa
dan Kelurahan Siaga Aktif tingkat daerah bertujuan untuk meningkatkan
koordinasi pembinaan, fasilitasi, advokasi, pemantauan dan evaluasi yang
yang berkaitan dengan fungsi Desa dan Kelurahan Siaga Aktif serta membantu
percepatan pencapaian target pelaksanaan dan sustainibilitas Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif.

2. Tujuan Khusus
Pokjanal/Forum Desa dan Kelurahan Siaga Akitf mempunyai fungsi:
a. Meningkatkan penyaluran aspirasi masyarakat dalam pengembangan
desa dan kelurahan siaga aktif.
b. Meningkatkan pelaksanaan kebijakan pemerintah dalam pembinaan desa
dan kelurahan siaga aktif.
c. Meningkatkan koordinasi pelaksanaan program yang berkaitan dengan
pengembangan desa dan kelurahan siaga.
d. Meningkatkan kualitas pelayanan desa dan kelurahan siaga aktif kepada
masyarakat.
e. Meningkatkan pengembangan kemitraan dalam pembinaan desa dan
kelurahan siaga aktif.

Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 140/1508/SJ 9


C. DASAR HUKUM

1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421)
2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Nomor 4337) sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
4. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144 Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4587);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4588);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor4737);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyerahan Urusan Pemerintah Kabupaten/ Kota kepada Desa;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman
Penataan Lembaga Kemasyarakatan;

10 Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 140/1508/SJ


10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2007 tentang Kader
Pemberdayaan Masyarakat;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 36 Tahun 2007 tentang Pelimpahan
Urusan Pemerintahan Kabupaten/ Kota kepada Lurah;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741 tahun 2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan di Kabupaten dan Kota;
13. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 564 tahun 2006 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga;
14. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1529 tahun 2010
tentang Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.

D. PENGERTIAN

1. Desa dan kelurahan Siaga Aktif adalah desa atau yang disebut dengan
nama lain yang penduduknya dapat mengakses dengan mudah pelayanan
kesehatan dasar yang memberikan pelayanan setiap hari melalui Pos
Kesehatan Desa, atau sarana kesehatan yang ada di wilayah tersebut
seperti pusat kesehatan masyarakat, atau sarana kesehatan lainnya,
serta penduduknya mengembangkan Usaha Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat dan melaksanakan surveilans berbasis masyarakat (meliputi
pemantauan penyakit, kesehatan ibu dan anak, gizi, lingkungan dan perilaku),
kedaruratan kesehatan dan penanggulangan bencana, serta penyehatan
lingkungan sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS).
2. Kader Pemberdayaan Masyarakat adalah anggota masyarakat Desa dan
Kelurahan yang memiliki pengetahuan, kemampuan dan kemauan untuk
menggerakkan masyarakat berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat
dan pembangunan partisipatif.
3. Pemberdayaan Masyarakat adalah suatu strategi yang digunakan dalam
pembangunan masyarakat sebagai upaya untuk mewujudkan kemampuan
dan kemandirian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Partisipasi Masyarakat adalah peran aktif masyarakat dalam proses
perencanaan, pelaksanaan, pembiayaan, pemanfaatan, pemeliharaan dan
pengembangan hasil pembangunan.

Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 140/1508/SJ 11


5. Kelompok Kerja Operasional Pembinaan Desa atau Kelurahan Siaga
yang selanjutnya disebut Pokjanal Desa atau Kelurahan Siaga adalah
kelompok kerja yang tugas dan fungsinya mempunyai keterkaitan dalam
pembinaan penyelenggaraan/pengelolaan Desa atau Kelurahan Siaga yang
berkedudukan di Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota.
6. Forum Desa atau Kelurahan Siaga tingkat kecamatan adalah adalah
kelompok kerja yang tugas dan fungsinya mempunyai keterkaitan dalam
pembinaan penyelenggaraan/pengelolaan Desa atau Kelurahan Siaga yang
berkedudukan di Kecamatan.
7. Forum Desa atau Kelurahan Siaga tingkat Desa/Kelurahan adalah
kelompok kerja yang tugas dan fungsinya mempunyai keterkaitan dalam
pembinaan penyelenggaraan/pengelolaan Desa atau Kelurahan Siaga dan
anggota masyarakat dan organisasi kemasyarakatan lainya yang dipilih
bersedia, mampu, dan memiliki waktu untuk mengelola kegiatan yang ada di
Desa atau Kelurahan Siaga, berkedudukan di desa atau kelurahan.

12 Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 140/1508/SJ


BAB II
PENGORGANISASIAN POKJANAL
DAN FORUM DESA DAN KELURAHAN
SIAGA AKTIF TINGKAT DAERAH

A. PEMBENTUKAN POKJANAL DAN FORUM

1. Prinsip Pembentukan
Dalam pembentukan Pokjanal/Forum Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
memperhatikan prinsip:
a. Strukur organisasi sederhana, ramping dan fokus dalam fungsi
b. Keanggotaannya fungsional berdasarkan kompetensi masing-masing unsur,
sehingga fungsi dan peran dalam pengorganisasian Pokjanal/Forum Desa
atau Kelurahan siaga aktif sesuai dengan kompentensinya.
c. Mengutamakan prinsip koordinasi dan fasilitasi.
d. Musyawarah mufakat;
e. Kesetaraan
f. Memanfaatkan sumberdaya yang ada di masyarakat.

2. Penetapan Pembentukan POKJANAL dan Forum di Setiap Tingkatan


Dalam pembentukan Pokjanal/Forum harus memiliki dasar hukum sesuai
dengan yang dikeluarkan oleh Pejabat yang berwenang sesuai dengan
tingkatannya, yaitu:
a. Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga Aktif di Provinsi dibentuk dengan
Keputusan Gubernur.
b. Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga Aktif di Kabupaten dan Kota dibentuk
dengan keputusan Bupati Walikota
c. Forum Desa dan Kelurahan Siaga Aktif di Kecamatan sebagaimana
dibentuk dengan Keputusan Camat.
d. Forum Desa/Kelurahan Siaga Aktif di Desa dibentuk dengan Keputusan
kepala Desa/Lurah.

Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 140/1508/SJ 13


B. KEPENGURUSAN

Dalam penentuan kepengurusan POKJANAL dan Forum Desa dan Kelurahan


Siaga Aktif terdapat beberapa ketentuan, yaitu:
1. Kepengurusan Pokjanal desa dan kelurahan siaga aktif berasal dari instansi/
lembaga pemerintah sesuai dengan SKPD, lembaga lainnya dan anggota
masyarakat.
2. Lembaga lainnya antara lain lembaga profesi, perguruan tinggi, lembaga
swadaya masyarakat, dunia Usaha yang mempunyai keterkaitan dalam
penyelenggaraan /pengelolaan desa dan kelurahan siaga aktif,
3. Kepengurusan Forum desa dan kelurahan siaga aktif terdiri dari kepala
desa, perangkat desa, organisasi keagamaan dan anggota masyarakat yang
mempunyai keterkaitan dalam penyelenggaraan/pengelolaan desa dan
kelurahan siaga aktif.

C. STRUKTUR, TUGAS DAN FUNGSI

1. Struktur POKJANAL dan Forum di sesuai Jenjang Administrasi

a. Provinsi
• Struktur
Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga Aktif tingkat provinsi mempunyai
susunan sebagai berikut:
a) Pembina : Gubernur
b) Pengarah : Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
c) Ketua : Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa
Provinsi
d) Wakil Ketua/Sekretaris : Pejabat Eselon III Dinas Kesehatan Provinsi
e) Kepala Bidang yang meliputi Bidang Kelembagaan, Pemberdayaan
Masyarakat, Pelayanan Kesehatan Dasar dan Peningkatan PHBS :
Pejabat Eselon III Dinas/lnstansi terkait.
f ) Anggota : Pejabat Eselon III dan IV Dinas/lnstansi terkait.

14 Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 140/1508/SJ


• Tugas dan Fungsi Pengurus
Adapun tugas dan fungsi pengurus POKJANAL Desa dan Kelurahan Siaga
Aktif tingkat Provinsi sebagai berikut:
a) Pembina
Memberikan pembinaan dan pengarahan, pedoman dan bimbingan
program, kegiatan teknis penyelenggaraan Desa dan Kelurahan Siaga
Aktif dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
b) Pengarah
Memberikan arahan program dan kegiatan dalam penentuan
strategi dan langkah-langkah kebijaksanaan dan pengembangan
yang dilaksanakan oleh Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
Tingkat Provinsi.
c) Ketua
1) Ketua berperan selaku pelaksana harian yang mengkoordinasikan
kegiatan Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Provinsi.
2) Memimpin pertemuan berkala Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga
Aktif Tingkat Provinsi.
3) Melakukan proses bimbingan, pembinaan, fasilitasi dan advokasi
serta pemantauan terhadap proses kegiatan strategis dan prioritas
yang dilaksanakan oleh Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
Tingkat Provinsi.
4) Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan program/kegiatan
Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Provinsi kepada
Pokjanal tingkat Pusat.
d) Wakil Ketua/Sekretaris
1) Membantu tugas-tugas ketua dalam kelancaran pelaksanaan
kegiatan Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Provinsi.
2) Melakukan fungsi koordinasi bersama Ketua dalam menentukan
strategi dan langkah-langkah kebijakan pembinaan dan
pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.
3) Melakukan tugas administrasi dalam Pokjanal Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif Tingkat Provinsi.

Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 140/1508/SJ 15


4) Melaksanakan fungsi kesekretariatan dalam Pokjanal Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Provinsi yang berkaitan dengan
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan.
e) Kepala Bidang
• Kepala Bidang Kelembagaan
Membantu Ketua dalam pembentukan, pembinaan dan
pengembangan Pokjanal dan Forum Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
serta memantapkan sistem informasi Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.
• Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Membantu Ketua dalam koordinasi untuk mendorong pertumbuhan
dan pengembangan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui
berbagai Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) di
Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.
• Bidang Pelayanan Kesehatan Dasar
Mempunyai tugas membantu Ketua dalam koordinasi
penyelenggaraan dan pengelolaan pelayanan kesehatan dasar di
Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
• Bidang Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Membantu Ketua dalam koordinasi untuk membina dan mendorong
peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat
untuk berperilaku hidup bersih dan sehat di Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif.
f ) Anggota Bidang
• Membantu tugas-tugas Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga
Aktif Tingkat Kabupaten/Kota dalam menjabarkan pelaksanaan
pembinaan teknis operasional berbagai kegiatan berkaitan dengan
Desa dan Kelurahan Siaga Aktif, sesuai bidang tugasnya.
• Melakukan bimbingan, pembinaan, fasilitasi, pemantauan intensif
dan evaluasi terhadap proses pembinaan teknis operasional
pelaksanaan berbagai kegiatan berkaitan dengan Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif secara berjenjang dan berkesinambungan
dalam lingkup bidang tugasnya.

16 Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 140/1508/SJ


• Menerima dan menganalisis hasil program/kegiatan pembinaan
teknis operasional Desa dan Kelurahan Siaga Aktif atas dasar laporan
yang ada.
• Menyampaikan laporan hasil kegiatan berkaitan dengan pembinaan
teknis operasional Desa dan Kelurahan Siaga Aktif dalam lingkup
bidang tugasnya.
• Menyampaikan saran dalam rangka penyelenggaraan Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif.

b. Kabupaten dan Kota


• Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga Aktif tingkat Kabupaten dan Kota
mempunyai susunan sebagai berikut:
a) Pembina : Bupati/Walikota
b) Pengarah : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
c) Ketua : Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah
Desa Kabupaten dan Kota
d) Wakil Ketua/Sekretaris : Pejabat Eselon III Dinas Kesehatan Kabupaten
dan Kota
e) Kepala Bidang yang meliputi Bidang Kelembagaan, Pemberdayaan
Masyarakat, Pelayanan Kesehatan Dasar dan Peningkatan PHBS :
Pejabat Eselon III Dinas/lnstansi terkait.
f ) Anggota : Pejabat Eselon III dan IV Dinas/lnstansi terkait
• Tugas dan Fungsi Pengurus
Adapun tugas dan fungsi pengurus POKJANAL Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif tingkat Kabupaten dan Kota sebagai berikut:
a) Pembina
Memberikan pembinaan dan pengarahan, pedoman dan bimbingan
program, kegiatan teknis penyelenggaraan Desa dan Kelurahan Siaga
Aktif dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
b) Pengarah
Memberikan arahan program dan kegiatan dalam penentuan
strategi dan langkah-langkah kebijaksanaan dan pengembangan
yang dilaksanakan oleh Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
Tingkat Kabupaten dan Kota.

Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 140/1508/SJ 17


c) Ketua
1) Ketua berperan selaku pelaksana harian yang mengkoordinasikan
kegiatan Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Tingkat
Kabupaten dan Kota.
2) Memimpin pertemuan berkala Pokjanal Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif Tingkat Kabupaten dan Kota.
3) Melakukan proses bimbingan, pembinaan, fasilitasi dan advokasi
serta pemantauan terhadap proses kegiatan strategis dan
prioritas yang dilaksanakan oleh Pokjanal Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif Tingkat Kabupaten dan Kota.
4) Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan program/kegiatan
Pokjanal kepada Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Tingkat
Kabupaten dan Kota Pokjanal tingkat Provinsi.
d) Wakil Ketua/Sekretaris
1) Membantu tugas-tugas ketua dalam kelancaran pelaksanaan
kegiatan Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Tingkat
Kabupaten dan Kota.
2) Melakukan fungsi koordinasi bersama Ketua dalam menentukan
strategi dan langkah-langkah kebijakan pembinaan dan
pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.
3) Melakukan tugas administrasi dalam Pokjanal Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Kabupaten dan Kota.
4) Melaksanakan fungsi kesekretariatan dalam Pokjanal Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Kabupaten dan Kota yang berkaitan
dengan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan.
e) Kepala Bidang
• Kepala Bidang Kelembagaan
Membantu Ketua dalam pembentukan, pembinaan dan
pengembangan Pokjanal dan Forum Desa dan Kelurahan Siaga
Aktif serta memantapkan sistem informasi Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif.

18 Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 140/1508/SJ


• Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Membantu Ketua dalam koordinasi untuk terdorong pertumbuhan
dan pengembangan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui
berbagai Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) di
Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
• Bidang Pelayanan Kesehatan Dasar
Mempunyai tugas membantu Ketua dalam koordinasi
penyelenggaraan dan pengelolaan pelayanan kesehatan dasar
di Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
• Bidang Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Membantu Ketua dalam koordinasi untuk membina dan
mendorong peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan
masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat di Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif.
f ) Anggota Bidang
• Membantu tugas-tugas Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga
Aktif Tingkat Kabupaten/Kota dalam menjabarkan pelaksanaan
pembinaan teknis operasional berbagai kegiatan berkaitan
dengan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif, sesuai bidang
tugasnya.
• Melakukan bimbingan, pembinaan, fasilitasi, pemantauan intensif
dan evaluasi terhadap proses pembinaan teknis operasional
pelaksanaan berbagai kegiatan berkaitan dengan Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif secara berjenjang dan berkesinambungan
dalam lingkup bidang tugasnya.
• Menerima dan menganalisis hasil program/kegiatan pembinaan
teknis operasional Desa dan Kelurahan Siaga Aktif atas dasar
laporan yang ada.
• Menyampaikan laporan hasil kegiatan berkaitan dengan
pembinaan teknis operasional Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
dalam lingkup bidang tugasnya.
• Menyampaikan saran dalam rangka penyelenggaraan Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif.

Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 140/1508/SJ 19


c. Kecamatan
• Forum Desa/Kelurahan Siaga Aktif tingkat Kecamatan mempunyai
susunan sebagai berikut:
a) Ketua : Camat
b) Wakil Ketua/Sekretaris : Kepala Puskesmas
c) Anggota : Pejabat Instansi terkait dan Unsur Pimpinan Kecamatan
• Tugas dan Fungsi Pengurus
Adapun tugas dan fungsi pengurus Forum Desa dan Kelurahan Siaga
Aktif tingkat Kecamatan sebagai berikut:
a) Ketua
• Berperan selaku pelaksana harian yang mengkoordinasikan
kegiatan Forum Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Tingkat
Kecamatan.
• Memimpin pertemuan berkala Forum Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif Tingkat Kecamatan. Melakukan proses bimbingan,
pembinaan, fasilitasi dan advokasi serta pemantauan terhadap
proses kegiatan strategis dan prioritas yang dilaksanakan oleh
Forum Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Kecamatan.
• Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan program/kegiatan
Forum Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Kecamatan kepada
Pokjanal tingkat Kabupaten.
b) Wakil Ketua/Sekretaris
• Membantu tugas-tugas ketua dalam kelancaran pelaksanaan
kegiatan forum Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Kecamatan
• Melakukan fungsi koordinasi bersama Ketua dalam menentukan
strategi dan langkah-langkah kebijakan pembinaan dan
pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.
• Melakukan tugas administrasi dalam forum Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif Tingkat Kecamatan.
• Melaksanakan fungsi kesekretariatan dalam forum Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif Tingkat yang berkaitan dengan perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian kegiatan.

20 Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 140/1508/SJ


c) Anggota
• Membantu tugas-tugas Forum Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
Tingkat Kecamatan dalam menjabarkan pelaksanaan pembinaan
teknis operasional berbagai kegiatan yang berkaitan dengan Desa
dan Kelurahan Siaga Aktif, sesuai bidang tugasnya.
• Melakukan bimbingan, pembinaan, fasilitasi, pemantauan intensif
dan evaluasi terhadap proses pembinaan teknis operasional
pelaksanaan berbagai kegiatan berkaitan dengan Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif secara berjenjang dan berkesinambungan
dalam lingkup bidang tugasnya.
• Menerima dan menganalisis hasil program/kegiatan pembinaan
teknis operasional Desa dan Kelurahan Siaga Aktif atas dasar
laporan yang ada.
• Menyampaikan laporan hasil kegiatan berkaitan dengan
pembinaan teknis operasional Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
dalam lingkup bidang tugasnya.
• Menyampaikan saran dalam rangka penyelenggaraan Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif.

d. Desa/Kelurahan
• Forum Desa/Kelurahan Siaga Aktif tingkat Desa/Kelurahan
mempunyai susunan sebagai berikut:
a) Ketua : Kepala Desa/Lurah
b) Wakil Ketua/Sekretaris : Sekretaris Desa/Kelurahan
c) Anggota : Perangkat Pemerintah Desa/Kelurahan, Unsur Lembaga
Kemasyarakatan seperti Tim Penggerak PKK, Organisasi
Agama dan Gerakan Pramuka, KPM Desa/Kelurahan, Kader
Kesehatan/Kelurahan dan tokoh masyarakat
• Tugas dan Fungsi Pengurus
Adapun tugas dan fungsi pengurus Forum Desa / Kelurahan Siaga Aktif
sebagai berikut:
a) Ketua berperan selaku pelaksana harian yang mengkoordinasikan
kegiatan Forum Desa / Kelurahan Siaga Aktif.

Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 140/1508/SJ 21


• Memimpin pertemuan berkala Forum Desa / Kelurahan Siaga Aktif.
• Melakukan proses bimbingan, pembinaan, fasilitasi dan advokasi
serta pemantauan terhadap proses kegiatan strategis dan prioritas
yang dilaksanakan oleh Forum Desa/ Kelurahan Siaga Aktif.
• Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan program/kegiatan
Forum Desa / Kelurahan Siaga Aktif ke Forum Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif tingkat Kecamatan.
b) Wakil Ketua/Sekretaris
• Membantu tugas-tugas ketua dalam kelancaran pelaksanaan
kegiatan Forum Desa / Kelurahan Siaga Aktif.
• Melakukan fungsi koordinasi bersama Ketua dalam menentukan
strategi dan langkah-langkah kebijakan pembinaan dan
pengembangan Desa / Kelurahan Siaga Aktif.
• Melakukan tugas administrasi dalam Forum Desa / Kelurahan Siaga Aktif.
• Melaksanakan fungsi kesekretariatan dalam Forum Desa
Kelurahan Siaga Aktif yang berkaitan dengan perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian kegiatan.
c) Anggota
• Membantu tugas-tugas forum Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
dalam menjabarkan pelaksanaan pembinaan teknis operasional
berbagai kegiatan yang berkaitan dengan Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif, sesuai bidang tugasnya.
• Melakukan bimbingan, pembinaan, fasilitasi, pemantauan
intensif dan evaluasi terhadap proses kegiatan pembinaan teknis
operasional pelaksanaan berbagai kegiatan yang berkaitan
dengan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif secara berjenjang dan
berkesinambungan dalam lingkup bidang tugasnya.
• Menerima dan menganalisis hasil program/kegiatan pembinaan teknis
operasional Desa dan Kelurahan Siaga Aktif atas dasar laporan yang ada.
• Menyampaikan laporan hasil kegiatan yang berkaitan dengan
pembinaan teknis operasional Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
dalam lingkup bidang tugasnya.
• Menyampaikan saran dalam rangka pelaksanaan Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif.

22 Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 140/1508/SJ


BAB III
TUGAS POKJANAL DAN FORUM DESA
DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF

Tugas dari Pokjanal maupun Forum Desa dan Kelurahan Siaga Aktif sesuai dengan
jenjang pemerintahan yaitu Provinsi, Kabupaten dan Kota, Kecamatan, Desa dan
Kelurahan, dapat dijelaskan sebagai berikut

A. PROVINSI

Adapun tugas Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Provinsi adalah:
• Menyiapkan data dan informasi dalam skala provinsi tentang keadaan maupun
perkembangan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan program
desa dan kelurahan siaga aktif;
• Menyampaikan berbagai data, informasi dan masalah terkait pengembangan desa
dan kelurahan siaga aktif kepada instansi/lembaga terkait untuk penyelesaian
tindak lanjut;
• Menganalisa masalah dan kebutuhan intervensi program berdasarkan pilihan
alternatif pemecahan masalah sesuai dengan potensi dan kebutuhan lokal;
• Menyusun rencana kegiatan tahunan dan mengupayakan adanya sumber-sumber
pendanaan untuk mendukung kegiatan pembinaan Desa dan Kelurahan siaga
aktif;
• Melakukan bimbingan, pembinaan, fasilitasi, advokasi, pemantauan, dan evaluasi
pengelolaan program/kegiatan desa dan kelurahan siaga aktif secara rutin dan
terjadwal;
• Memfasilitasi pengerakan dan pengembangan partisipasi, gotong royong, dan
swadaya masyarakat dalam mengembangkan desa dan kelurahan siaga aktif;
• Mengembangkan kegiatan lain sesuai dengan kebutuhan
• Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan kepada Gubernur dan Ketua Pokjanal
Desa dan Kelurahan Siaga Aktif tingkat Pusat.

Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 140/1508/SJ 23


B. KABUPATEN/KOTA

Adapun tugas Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga Aktif tingkat


Kabupaten/Kota adalah:
• Menyiapkan data dan informasi dalam skala kabupaten dan
• Kota tentang keadaan maupun perkembangan berbagai kegiatan yang berkaitan
dengan pengelolaan program desa dan kelurahan siaga aktif;
• Menyampaikan berbagai data, informasi dan masalah terkait pengembangan desa
dari kelurahan siaga aktif kepada instansi/lembaga terkait untuk penyelesaian
tindak lanjut;
• Menganalisis masalah dan kebutuhan intervensi program berdasarkan pilihan
alternatif pemecahan masalah sesuai dengan potensi dan kebutuhan lokal;
• Menyusun rencana kegiatan tahunan dan mengupayakan adanya sumber-sumber
pendanaan untuk mendukung kegiatan pembinaan desa dan kelurahan siaga;
• Melakukan bimbingan, pembinaan, fasilitasi, advokasi, pemantauan, dan evaluasi
pengelolaan program/kegiatan desa dan kelurahan siaga aktif secara rutin dan
terjadwal;
• Memfasilitasi penggerakan dan pengembangan partisipasi, gotong royong, dan
swadaya masyarakat dalam mengembangkan desa dan kelurahan siaga aktif.
• Mengembangkan kegiatan lain sesuai dengan kebutuhan setempat.
• Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan kepada Bupati/walikota dan Ketua
Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga tingkat Provinsi.

C. KECAMATAN

Adapun tugas Forum Desa dan Kelurahan Siaga Aktif tingkat Kecamatan adalah :
• Menyiapkan data dan informasi dalam skala kecamatan tentang keadaan maupun
perkembangan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan kualitas program,
kelembangan dan SDM/personil pengelola program;
• Menyampaikan berbagai data, informasi dan masalah kepada unsur terkait tingkat
kecamatan untuk penyelesaian tindak lanjut;
• Menganalisa masalah dan kebutuhan intervensi program berdasarkan pilihan
alternatif pemecahan masalah sesuai dengan potensi dan kebutuhan lokal;

24 Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 140/1508/SJ


• Menyusun rencana kegiatan tahunan dan mengupayakan adanya sumber-sumber
pendanaan untuk mendukung kegiatan pembinaan desa dan kelurahan siaga
aktif;
• Melakukan bimbingan, pembinaan, fasilitasi, advokasi, pemantauan, dan evaluasi
pengelolaan program/kegiatan desa dan kelurahan siaga aktif secara rutin dan
terjadwal;
• Menggerakkan dan mengembangkan partisipasi, gotong royong, dan swadaya
masyarakat dalam pengembangkan desa dan kelurahan siaga aktif.
• Mengembangkan kegiatan lain sesuai dengan kebutuhan setempat.
• Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan kepada Camat dan Ketua Pokjanal Desa
dan Kelurahan Siaga Aktif tingkat Kabupaten dan Kota

D. DESA/KELURAHAN

Adapun tugas dari Forum Desa dan Kelurahan Siaga Aktif tingkat Desa/
Kelurahan adalah:
• Mengelola berbagai data dan informasi yang berkaitan dengan kegiatan desa
atau kelurahan siaga aktif di desa/kelurahan;
• Menyusun rencana kegiatan tahunan dan mengupayakan adanya sumber-sumber
pendanaan untuk mendukung kegiatan pembinaan desa atau kelurahan siaga
aktif;
• Melakukan analisis masalah sesuai dengan potensi dan kebutuhan desa/kelurahan;
• Melakukan bimbingan pembinaan, rapat secara berkala minimal 4 kali setahun,
fasilitasi, pemantauan, dan evalusi terhadap pengelolaan kegiatan dan kinerja
kader-kader pemberdayaan desa/kelurahan secara berkesinambungan;
• Menggerakkan dan mengembangkan partisipasi, gotong royong, dan
swadaya masyarakat dalam mengembangkan desa atau kelurahan siaga aktif;
• Mengembangkan kegiatan lain sesuai dengan kebutuhan desa/ kelurahan
• Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan kepada kepala Desa/ Lurah dan Ketua
Forum Desa atau Kelurahan Siaga Aktif tingkat Kecamatan.

Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 140/1508/SJ 25


BAB IV
PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Pokjanal dan Forum Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif dilakukan secara berjenjang dari tingkat desa/kelurahan,
Kecamatan, Kabupaten, Provinsi sampai ke Pusat. Pemantauan pelaksanaan tugas
Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga Aktif :
• Tingkat provinsi minimal 2 kali setahun,
• Tingkat Kabupaten/Kota minimal 3 kali setahun.
Forum Desa dan kelurahan Siaga Aktif tingkat Kecamatan minimal 4 setahun, dan
Forum Desa dan Kelurahan Siaga Aktif tingkat Desa dan Kelurahan minimal 4 kali
setahun. Pemantauan dan evaluasi dapat dilakukan oleh Pokjanal/forum Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif dan atau lembaga independen yang berkepentingan dalam
pembinaan pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.

BAB V
PENDANAAN

Pendanaan pelaksanaan tugas Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Provinsi/
Kabupaten/Kota/Kecamatan/ dan Forum Desa/Kelurahan dibebankan pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), serta sumber-sumber pendanaan
lain yang tidak mengikat dan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

26 Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 140/1508/SJ

Anda mungkin juga menyukai