Anda di halaman 1dari 7

ETNOFARMASI DI WILAYAH KAMPUNG MELAYU

1. Tanaman Binahong

Binahong (Anredera cordifolia) sebagai tanaman obat potensial yang


dapat mengatasi berbagai jenis penyakit. Binahong tumbuh menjalar dan
panjangnya dapat mencapai 5 meter, berbatang lunak berbentuk silindris dan
pada sela-sela daun dan tangkai terdapat seperti umbi yang bertekstur kasar.
Daunnya tunggal dan mempunyai tangkai pendek, bersusun berselang-seling
dan berbentuk jantung. Panjang daun antara 5 - 10 cm dan mempunyai lebar
antara 3 - 7 cm. Seluruh bagian tanaman binahong dapat dimanfaatkan, mulai
dari akar, batang, daun, umbi dan bunganya. Tanaman binahong ini termasuk
dalam famili Basellaceae yang merupakan salah satu tanaman obat, karena
dari tanaman ini masih banyak yang perlu digali sebagai bahan fitofarmaka.
Binahong dapat dimanfaatkan untuk membantu proses penyembuhan
penyakit-penyakit berat seperti stroke, asam urat, dan diabetes.
Berdasarkan manfaat dan efek farmakologisnya jika dikonsumsi,
binahong diduga memiliki kandungan antioksidan dan antivirus yang cukup
tinggi. Setiap tanaman akan memproduksi bermacam-macam senyawa kimia
untuk tujuan tertentu. Kandungan senyawa aktif

binahong diketahui dari

flavonoid, alkaloid, terpenoid dan saponin (Mangan, 2009).


Flavonoid dalam daun binahong dapat berperan langsung sebagai
antibiotik dengan menggangu fungsi dari mikroorganisme seperti bakteri dan
virus. Alkaloidnya memiliki aktivitas hipoglikemik. Senyawa terpenoid adalah
senyawa hidrokarbon isometric membantu tubuh dalam proses sintesa organik
dan pemulihan sel-sel tubuh. Sedangkan saponin dapat menurunkan kolesterol,
mempunyai sifat sebagai antioksidan, antivirus dan anti karsinogenik dan
manipulator fermentasi rumen.
Berdasarkan penelitian, binahong sangat baik untuk revitalisasi kulit,
memberi stamina ekstra, melancarkan peredaran darah, mencegah stroke, dan
asam urat. Selain itu, mengkonsumsi binahong mampu meningkatkan vitalitas

pria, mengatasi pembengkakan dan pembekuan darah, memulihkan kondisi


lemah, dan menyembuhkan luka.
Khasiat utama tanaman Binahong yaitu sebagai berikut :
1. Mempercepat pemulihan kesehatan setelah operasi, setelah melahirkan,
khitan, bermacam luka dalam, luka luar dan radang usus.
2. Melancarkan, menormalkan peredaran dan tekanan darah.
3. Mencegah stroke, maag dan asam urat.
4. Menambah dan mengembalikan vitalitas daya tahan tubuh.
5. Wasir (ambeien).
6. Melancarkan buang air kecil dan buang air besar.
7. Diabetes.
Khasiat tambahan dari tanaman Binahong yaitu :
1. Sariawan berat.
2. Pusing.
3. Sakit perut
2. Daun Kemangi

Secara tradisional, kemangi telah digunakan dalam penyembuhan


pusing, batuk, diare, konstipasi, cacingan, gagal ginjal, dan kutil. Tanaman
kemangi mengandung minyak atsiri yang banyak dilaporkan memiliki
aktivitas antibakteri. Sedangkan pada daun kemangi sendiri, penelitian
fitokimia telah mebuktikan adanya flavonoid, glikosid, asam gallic dan
esternya, asam kaffein, dan minyak atsiri yang mengandung eugenol sebagai
komponen utama (Yosephine et al., 2013). Menurut daftar komposisi bahan
makanan direktorat gizi depertemen keseharan RI, kemangi termasuk sayuran
kaya provitamin A. Setiap 100 g daun kemangi terkandung 5.000 SI vitamin
A. Kelebihan lainnya, kemangi termasuk tamanan yang banyak mengandung

mineral, kalsium dan fosfor yaitu sebanyak 45 dan 75 mg per 100g daun
kemangi.
Beberapa referensi menyebutkan banyak manfaat yang terkandung
dalam daun kemangi selain anti bakteri, diantaranya yaitu (Yosephine et al.,
2013) :
1. Melawan radikal bebas karena daun kemangi memiliki antioksidan yang
sangat baik untuk melawan radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh.
2. Membantu pertumbuhan tulang karena daun kemangi memiliki kandungan
kalsium dan fosfor yang berperan penting dalam mengatur pembentukan dan
pertumbuhan tulang serta kandungan astenol dan boron dapat mencegah
pengeroposan tulang.
3. Membantu melancarkan aliran darah karena memiliki kandungan
magnesium yang dapat membantu merilekskan jantung dan juga pembuluh
darah, sehingga menjaga aliran darah untuk tetap lancar.
4. Membantu meningkatkan kekebalan tubuh karena daun kemangi memiliki
kandungan beta karoten yang dapat meningkatkan respon antibodi dan juga
dapat mendukung proses pertumbuhan dan memperbaiki sel-sel yang rusak.
5. Membantu untuk mencegah kemandulan karena daun kemangi mengandung
zat arginin yang dapat M.
6. Mengobati Panu dengan cara mengambil segenggam daun kemangi dan
cuci bersih, setelah itu haluskan. Beri sedikit air campuran kapur sirih dan
selanjutnya balurkan pada bagian kulit yang terserang panu. Sebaiknya
dilakukan dua kali dalam sehari.
7. Mengobati sariawan, ambil daun kemangi kira-kira 50 helai dan cuci hingga
bersih. Selanjutnya kunyah daun tersebut kurang lebih dua hingga tiga menit.
Setelah halus, telah daun kemangi tersebut dan langsung minum air hangat.
Untuk hasil maksimal, lakukan maksimal 3 kali sehari.
8. Menghilangkan mual dan flu dengan cara cukup mudah, pertama keringkan
daun kemangi dan kemudian seduh layaknya teh. Minum air teh kemangi
tersebut dua kali sehari.
9. Menghilangkan bau mulut, ambil daun kemangi, biji juga akarnya.
Bersihkan dan kemudian seduh dengan air yang panas. Air seduhan tersebut
bisa Anda tambahkan dengan gula merah atau madu. Minum air tersebut di
setiap pagi sebelum beraktifitas.
10. Meredakan perut kembung. Caranya, rebus daun kemangi dengan bawang
merah yang kemudian dicampur dengan minyak kelapa. Ramuan tersebut
segera dioleskan pada perut yang dirasa kembung

Kegunaan di masyarakat, daun kemangi dapat digunakan untuk


mengurangi demam, batuk, selesma, encok, urat syaraf, air susu kurang lancar,
panu, radang telinga, muntah-muntah dan mual, peluruh kentut, peluruh haid,
pembersih darah setelah bersalin, borok dan untuk memperbaiki fungsi
lambung. Sedangkan biji kemangi digunakan untuk mengatasi sembelit,
kencing nanah, penyakit mata, borok, penenang, pencahar, peluruh kencing
nanah, peluruh keringat, kejang perut. Dan untuk akar kemangi digunakan
untuk mengobati penyakit kulit. Semua bagian tanama kemangi digunakan
sebagai pewangi, obat perangsang, disentri, dan demam.
3. Kencur

Kencur (Kaempferia Galanga) merupakan jenis tanaman yang


memiliki batang semu yang sangat pendek jenis rimpang. Nama kencur
dipinjam dari bahasa Sanskerta, kachora, yang berarti temu putih. Sejenis
herba dan tumbuh melebar di atas tanah. Daun licin, berbentuk tirus, tersusun
padat dalam pasangan yang bertentangan. Ujung daun runcing, kurang lebih
16cm panjang, 8 cm lebar. Daunnya mempunyai sedikit aroma. Kencur tidak
berbatang, mengeluarkan bunga berwarna putih-ungu.
Kencur (Kaempferia Galanga) merupakan salah satu dari lima jenis
tumbuhan yang dikembangkan sebagai tanaman obat asli Indonesia. Kencur
merupakan tanaman obat yang bernilai ekonomis cukup tinggi sehingga
banyak dibudidayakan. Bagian rimpangnya digunakan sebagai bahan baku
industri obat tradisional, bumbu dapur, bahan makanan, maupun minuman
penyegar lainnya. Secara empirik, kencur berkhasiat sebagai obat untuk batuk,
gatal-gatal pada tenggorokan, perut kembung, mual, masuk angin, pegalpegal, pengompres bengkak/radang, tetanus dan penambah nafsu makan
(Miranti, 2009). Rimpang kencur dapat digunakan sebagai obat untuk

hipertensi, rematik, dan asma. Pada ekstrak air daun kencur mempunyai
aktivitas anti inflamasi yang diuji pada radang akut yang diinduksi dengan
karagenan.
Khasiat kencur sebagai obat tradisional yang banyak digunakan oleh
masyarakat adalah sebagai berikut
1. Radang Lambung
Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari.
Cara membuat: kencur dikuliti sampai bersih dan dikunyah;
Cara menggunakan: ditelan airnya, ampasnya dibuang, kemudian minum 1
gelas air putih, dan diulangi sampai sembuh.
2. Radang Anak Telinga
Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan biji buah pala.
Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk halus dan diberi 2 sendok air
hangat;
Cara menggunakan: dioleskan/dibobokkan di seputar telinga.
3. Influenza pada bayi
Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan 2 lembar daun kemukus (lada
berekor/ Cubeb)
Cara membuat : kedua bahan tersebut ditumbuk halus, kemudian ditambah
beberapa sendok air hangat.
Cara menggunakan: dioleskan/dibobokkan di seputar hidung.
4. Masuk Angin
Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.
Cara membuat: kencur dikuliti bersih.
Cara menggunakannya: kencur dimakan dengan garam secukupnya,
kemudian minum 1 gelas air putih. Dapat dilakukan 2 kali sehari.
5. Sakit Kepala
Bahan: 2-3 lembar daun kencur.
Cara membuat: daun kencur ditumbuk sampai halus.
Cara menggunakannya: dioleskan (sebagai kompres/pilis) pada dahi.
6. Batuk

Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.

Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah 1 cangkir air hangat,


diperas dan disaring.
Cara menggunakan : diminum dengan ditambah garam secukupnya.
7. Diare

Bahan : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.

Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah 1 cangkir air hangat,

diperas dan disaring.

Cara menggunakan : diolsekan pada perut sebagai bedak.

8. Menghilangkan Darah Kotor


Bahan : 4 rimpang kencur sebesar ibu jari, 2 lembar daun trengguli, 2 biji
cengkeh kering, adas pulawaras secukupnya.
Cara membuat : semua bahan tersebut direbus bersama dengan 1 liter air
sampai mendidih kemudian disaring.
Cara menggunakan : diminum 2 kali sehari secara teratur.
9. Memperlancar haid
Bahan : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari, 1 lembar daun trengguli, 1 biji
buah cengkeh tua, adas pulawaras secukupnya.
Cara membuat : kencur dicincang, kemudian dicampur dengan bahan lain
dan direbus bersama dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas,
kemudian disaring.
Cara menggunakan : diminum sekali sehari 2 cangkir.
10. Mata Pegal
Bahan : 1 potong rimpang
Cara membuat : kencur dibelah menjadi 2 bagian.
Cara menggunakan : permukaan yang masih basah dipakai untuk
menggosok pelupuk mata.
11. Keseleo
Bahan : 1 rimpang kencur dan beras yang sudah direndam air.
Cara membuat : kedua bahan tersebut dipipis dan air secukupnya.
Cara menggunakan : dioleskan/digosokan pada bagian yang keseleo sebagai
bedak.
12. Menghilangkan Lelah.

Bahan : 1 rimpang besar kencur, 2 sendok beras digoreng tanpa minyak


(sangan) dan 1 biji cabai merah.
Cara membuat : semua bahan tersebut direbus bersama dengan 2 gelas air
sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring.
Cara menggunakan : diminum sekaligus dan diulangi sampai sembuh.
Untuk orang pria dapat ditambah dengan 1 potong lengkuas dan tepung lada
secukupnya.

Daftar Pustaka
Mangan,Yellia.2009.SolusiSehatMencegahdanMengatasiKanker.Jakarta:PT.Agromedia
Pustaka.

Yosephine Ardiana Dewi, Wulanjati Martha Purnami, Saifullah Teuku


Nanda,
Astuti Puji. Formulasi mouthwash minyak atsiri daun kemangi
(ocimum basilicum l.) Serta uji antibakteri dan antibiofilm terhadap
bakteri streptococcus mutan secara in vitro. Trad. Med. J., May 2013
Vol. 18(2), p 95-102.
Miranti, L., 2009, Pengaruh Konsentrasi Minyak Atsiri Kencur
(Kaempferia
galanga L.) dengan Basis Salep Larut Air terhadap Sifat Fisik Salep
dan
Daya Hambat Bakteri Staphylococcus aureus secara In vitro.
Skripsi.
Universitas Muhamadiyah Surakarta

Anda mungkin juga menyukai