Definisi Kepemimpinan
Kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi dan mengarahkan para
pegawai dalam melakukan pekerjaan yang telah ditugaskan kepada mereka.
Sebagaimana didefinisikan oleh Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995), kepemimpinan
adalah the process of directing and influencing the task related activities of group
members. Kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi
para anggota dalam hal berbagai aktivitas yang harus dilakukan. Lebih jauh lagi,
Griffin (2000) membagi pengertian kepemimpinan menjadi dua konsep, yaitu sebagai
proses dan sebagai atribut. Kepemimpinan sebagai proses difokuskan kepada apa
yang dilakukan oleh para pemimpin, yaitu proses di mana para pemimpin
menggunakan pengaruhnya untuk memperjelas tujuan organisasi bagi para pegawai,
bawahan, atau yang dipimpinnya, memotivasi mereka untuk mencapai tujuan
tersebut, serta membantu menciptakan suatu budaya produktif dalam organisasi.
Adapun dari sisi atribut, kepemimpinan adalah kumpulan karakteristik yang harus
dimiliki oleh seorang pemimpin. Oleh karena itu, pemimpin dapat didefinisikan
sebagai seorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain
tanpa menggunakan kekuatan, sehingga orang-orang yang dipimpinnya menerima
dirinya sebagai sosok yang layak memimpin mereka. Selain itu banyak juga pendapat
dari para tokoh mengenai arti dari kepemimpinan ini, yaitu:
1. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalam suatu situasi
tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi, kearah pencapaian satu atau
beberapa tujuan tertentu. (Tannenbaum, Weschler, & Massarik, 1961)
2. Tipe kepemimpinan
Tipe-tipe kepemimpinan menurut Terri dalam Kartono (1993) adalah sebagai berikut:
1. Tipe Otokratik
Semua ilmuan yang berusaha memahami segi kepemimpinan otokratik
mengatakan bahwa pemimpin yang tergolong otokratik dipandang sebagai
karakteritik yang negatif. Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik
adalah seseorang yang sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menujukan
sikap yang menonjolkan keakuannya, antara lain dalam bentuk :
a)
dalam organisasi, seperti mesin, dan dengan demikian kurang menghargai harkat dan
martabat mereka.
b) pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa
mengkaitkan pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan para
bawahannya.
c) Pengabaian peranan para bawahan dalam proses pengambilan keputusan.
Gaya kepemimpinan yang dipergunakan pemimpin yang otokratik antara lain:
a) menuntut ketaatan penuh dari para bawahannya.
b) dalam menegakkan disiplin menunjukkan kelakuannya.
c) bernada keras dalam pemberian perintah atau instruksi.
yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin
dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin
tidak terlalu sering intervensi. Karakteristik dan gaya kepemimpinan tipe ini adalah:
a) pendelegasian wewenang terjadi secara ekstensif.
b) pengambilan keputusan diserahkan kepada para pejabat pimpinan yang lebih
rendah dan kepada petugas operasional, kecuali dalam hal-hal tertentu yang nyatanyata menuntut keterlibatannya langsung.
c) Status quo organisasional tidak terganggu.
d) Penumbuhan dan pengembangan kemampuan berpikir dan bertindah yang inovatif
diserahkan kepada para anggota organisasi yang bersangkutan sendiri.
e) Sepanjang dan selama para anggota organisasi menunjukkan perilaku dan prestasi
kerja yang memadai, intervensi pimpinan dalam organisasi berada pada tingkat yang
minimum.
3. Ciri-ciri Pemimpin
Agar
kepemimpinan
dapat
berjalan
dengan
lancar
yang
pada
dan
mempertanggungjawabkan
(akuntabilitas),
Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas,
Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual,
Pemimpin adalah seorang mediator, dan
Pemimpin adalah politisi dan diplomatPemimpin membuat keputusan yang
sulit.
mendengarkan
mengemukakan
lebih
pendapatnya
dahulu,
sehingga
kemudian
dengan
dapat
pula
masing-masing
10