Anda di halaman 1dari 64

DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN


PENDIDIKAN MASYARAKAT
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2015

BAHAN AJAR KURSUS DAN PELATIHAN


BABBY SITTER
LEVEL II

Merawat Bayi
Untuk Baby Sitter Yunior
BAHAN AJAR KURSUS DAN PELATIHAN
BABY SITTER LEVEL II

MERAWAT BAYI
UNTUK BABY SITTER
YUNIOR

DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN
PENDIDIKAN MASYARAKAT
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2015
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR


 oleh Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal PAUD dan WikDas
Kementerian Penddikan dan Kebudayaan
'>s/::^
d
&
t


Cetakan I, Tahun 2015

ii
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

Sambutan

Dalam rangka menghadapi persaingan global, Indonesia dituntut agar menye-


diakan sumber daya manusia yang berkualitas yang dibekali dengan keterampilan
serta berkarakter. Hal ini akan menjadikan daya saing bangsa Indonesia semakin diper-
hitungkan di kancah pergaulan dunia.
Sejalan dengan hal di atas, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memiliki visi Terse-
lenggaranya layanan pendidikan anak usia dini, nonformal dan informal untuk mewu-
judkan insan Indonesia yang berakhlak mulia, berkarakter, cerdas, terampil, mandiri
dan kreatif, serta profesional.
Salah satu upaya untuk mewujudkan visi tersebut adalah dengan menyediakan
sarana pembelajaran yang dibutuhkan masyarakat. Penyediaan sarana pembelajaran
ini, diantaranya dengan menerbitkan bahan ajar kursus dan pelatihan yang mengacu
pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indone-
sia (KKNI). Penerbitan bahan ajar ini bertujuan untuk menambah sumber belajar sesuai
dengan kebutuhan masyarakat agar mudah diperoleh sehingga kegiatan pembelaja-
ran pada lembaga kursus dan pelatihan serta satuan pendidikan nonformal lainnya
dapat berhasil lebih baik dan lulusannya dapat berdaya saing di pasar global.
Kami berharap bahan ajar ini dapat memberikan manfaat dan memenuhi kebutu-
han peserta didik dalam menempuh pendidikan untuk memperoleh keterampilan dan
kompetensi yang diinginkan.
Kritik dan saran sangat kami perlukan demi perbaikan dan penyempurnaan bahan
ajar ini. Terima kasih.

Jakarta, Juli 2015


Direktur Jenderal,

Ir. Harris Iskandar, Ph.D.


NIP 19620429198601 1 001

iii
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

Kata Pengantar

Pertama-tama kami menyampaikan puji syukur kepada Allah Tuhan Yang


Maha Kuasa, berkat rahmat dan karunia-Nya, bahan ajar kursus dan pela han
dalam bentuk buku selesai disusun dan siap dimanfaatkan oleh peserta didik,
penyelenggara kursus dan pela han, serta satuan pendidikan nonformal lainnya.
Bahan ajar kursus dan pelatihan ini terdiri atas 10 jenis keterampilan yaitu
Tata Kecantikan Rambut, Tata Kecantikan Kulit, Tata Boga,  
^, Otomotif, Refleksi, Merangkai Bunga Kering dan Bunga Buatan, Bordir dan
Sulam serta Merangkai Bunga dan Desain Floral.
Bahan ajar yang telah disusun ini meupakan sarana pembelajaran yang
bersifat substansif bagi penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang mengacu
pada Standar Lulusan (SKL) serta berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI) pada masing-masing jenis keterampilan.
Penerapan bahan ajar yang relevan dan konstektual dengan kebutuhan
peserta didik akan sangat membantu mereka dalam mempersiapkan diri untuk
mengikuti uji kompetensi sehingga peserta didik memiliki kompetensi yang
mampu bersaing di pasar global.
Akhirnya dak lupa kami sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada m
penyusun yang telah bekerja keras dan meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga
demi terwujudnya bahan ajarini.
Semoga bahan ajar ini bermanfaat bagi peserta didik, penyelenggara kursus dan
pela han serta satuan pendidikan nonformal lainnya maupun masyarakat secara
umum.
Jakarta, Januari 2015
Direktur,

Muslikh, S.H

iv
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

Daftar Isi

Sambutan iii
Kata Pengantar iv
Da ar Isi v
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Potensi Profesi Baby Si er 1
B. Tujuan Pembelajaran 2
C. Unit Kompetensi, Elemen Kompetensi Dan Indikator 2

BAB II MEMANDIKAN BAYI


A. Peralatan Dan Bahan
B. Prosedur Memandikan Bayi
C.  Waktu Memandikan Bayi
D.Langkah-Langkah Memandikan Bayi
E.  Membersihkan Mata 
F. Membersihkan Hidung 1
G. Membersihkan Telinga Bayi 1
H. Membersihkan Rambut dan Kepala Bayi 1
I. Membersihkan Badan Bayi 1
J. Mengeringkan Badan Bayi dengan Handuk 1
K. Memberikan Kosmetika Pada Bayi 1
L. Meletakkan Bayi Di Ranjang/Box Bayi 1
M. Merapikan Peralatan 1
N. Rangkuman 1
O. Evaluasi 1

BAB III PERAWATAN BAYI SEHARI HARI


A.Memakaikan Baju Bayi
B. Memakaikan Kaos Kaki Dan Kaos Tangan 2
C. Memakaikan Popok 2
D. Membedong Bayi 2
E. Merawat Tali Pusat

v
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

F. Memotong Kuku Bayi


G. Rangkuman 3
H. EVALUASI 3

BAB IV MEMBERSIHKAN BAK DAN BAB BAYI 3


A. Peralatan Yang Dipersiapkan 3
B. Cara Membersihkan B Dan B< Pada Bayi Laki- Laki 3
C. Cara Membersihkan B Dan B< Pada Bayi Perempuan 3
D. Rangkuman 3
E. Evaluasi 3

BAB V MEMBERSIHKAN LINGKUNGAN KAMAR TIDUR BAYI 3


A. Membersihkan Ruang Kamar Tidur Bayi 3
B. Membersihkan Box/ Ranjang Bayi
C. Menyapu Kamar Bayi
D. Mengepel Kamar Bayi
E. Membersihkan Kaca Kamar Bayi
&. M^ Kamar Bayi
G. Rangkuman 4
H. Evaluasi 4

BAB VI MEMBERSIHKAN PAKAIAN DAN LENA BAYI 4


A. Peralatan Dan Bahan 4
B. Demilah Jenis Dan Bahan 4
C. Tata Cara Membersihkan 4
D. Menyetrika Dan Merapikan Pakaian 4
E. Rangkuman 4
F. Evaluasi 4

BAB VII MENCEGAH KECELAKAAN BAYI SAAT DI RUMAH


A. Pengertian
B. Menjaga Keamanan Rumah Dan Lingkungan Dari Bahaya Kecelakaan
C. Mencegah Kecelakaan Dan Cedera Bayi
D. Mengamankan Tempat Dan Perabot Yang Beresiko Membahayakan Bayi5
E. Rangkuman 5
F. Evaluasi 5
Da ar Pustaka
Biodata Penulis 5

vi
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

BAB I
PENDAHULUAN

Potensi Profesi ^


Tiga tahun pertama kehidupan anak adalah masa keemasan (the golden ages)
karena pada usia 0 - 2 tahun pertama perkembangan otak bayi mencapai 80%.
Apabila pada masa ini orang tua melakukan pengasuhan yang bisa meningkatkan
daya imajinasi dan rasa ingin tahu anak, serta berusaha mengembangkan
kecerdasannya, anak akan memiliki kecerdasan yang luar biasa ke ka ia dewasa
nan .

Peneli an menyatakan bahwa kesuksesan seorang anak sangat bergantung pada


keterlibatan orang tua dan orang-orang terdekat ketika membesarkannya. Orang
tua sebagai gur pertama bagi anak harus bisa menemani anak dan memenuhi
kebutuhan dasarnya dengan baik.

1
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

Tetapi jika orang tua dak bisa mengasuh, merawat dan menjaga anak sepanjang
hari karena bekerja atau alasan lain, maka diperlukan seorang tenaga profesional
yang bisa mengambil alih tugas mendampingi anak selama orang tua dak berada
di rumah.
Dalam hal ini orang tua membutuhkan pengasuh bayi (baby sier) yang
berkompeten, yang mampu mendampingi dan membimbing kegiatan anak sehari-
hari selama orang tua bayi dak ada di rumah, dapat memantau perkembangan
sesuai dengan taraf tumbuh kembang anak serta mampu memfasilitasi anak saat
bermain, belajar, berkreasi, bereksplorasi dan berinteraksi dengan lingkungan untuk
memperoleh pengalaman baru.
Untuk mencetak tenaga baby sir yang kompeten dibutuhkan Pelatihan/
Kursus Baby Sitter yang profesional dan sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI) , di mana Jabatan profesi baby sitter dibagi
menjadi 2 (dua) jenjang kualifikasi Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia (KKNI) yaitu
level 2 untuk jabatan  yunior dan level 3 untuk jabatan 
senior.
Kompetensi di dalam SKKNI baby si er level 2 (Yunior) terdapat 12 (dua belas)
unit kompetensi yang akan disusun dalam beberapa edisi. Bahan ajar kali ini akan
membahas 4 (empat) unit kompetensi merawat bayi usia 0 -6 bulan yang melipu
memandikan bayi, membersihkan BAK dan BAB, membersihkan ruang dur dan
ruang belajar bayi, membersihkan lena dan pakaian bayi serta mencegah kecelakaan
bayi di rumah.

B. Tujuan Pembelajaran
Tujuan di susunnya bahan ajar ini adalah sebagai acuan bagi lembaga kursus dan
pela han dalam melaksanaan program pembelajaran mengenai perawatan bayi
bagi baby si er yunior, sehingga mampu menghasilkan baby si er yang PRIMA.
Profesional dan kompeten
R amah dan sayang anak
I ntegritas danmenjunjungtinggietikasertakodeetik
M andiri dalam bertugas
A man, nyaman dan menyenangkan bagi anak

C. Unit Kompetensi, Elemen Kompetensi Dan Indikator


Dalam pembahasan bahan ajar ini, Unit kompetensi dan kompetensi dasar
serta indakator disusun berdasarkan SKKNI dan Standar kompetensi lulusan (SKL)
program  level 1 sebagaimana berikut:

2
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

No. Unit Kompetensi Elemen Kompetensi Indikator Kelulusan

1 Memelihara 1. Menyiapkan Tertatanya perlengkapan


Kebersihan Tubuh perlengkapan kebersihan bayi dengan benar
Bayi kebersihan bayi

2. Memandikan bayi Ketepatan cara memandikan


bayi sampai bersih

3. Membersihkan BAB Ketepatan cara


dan BAK pada bayi membersihkan BAB/BAK
sampai bersih

2 Merawat Pakaian Menyiapkan peralatan dan Tertatanya peralatan dan


Dan Lena Bayi bahan pembersih bahan pembersih dengan
benar

Mencuci pakaian dan lena Ketepatan dalam mencuci


bayi pakaian dan lena bayi dengan
bersih
Menyeterika dan Kerapian pakaian dan lena
merapikan pakaian dan bayi.
lena bayi.
Membersihkan Menyiapkan peralatan Ketepatan menggunakan alat/
Lingkungan Kamar dan bahan bahan dan cara pembersihan
Tidur Bayi
Membersihkan lingkungan Ruang dur dan tempat
kamar dur bayi bermain bersih dan rapi.

Menata perabot/ asesoris Kerapian penataan perabot/


asesoris
4 Mencegah Menjaga keamanan rumah Bayi aman berada di area
Kecelakaan Pada dan lingkungan bayi rumah dan lingkungan sekitar
Bayi
Mencegah kecelakaan bayi Ketepatan ndakan dalam
di dalam rumah pencegahan dan pertolongan
pertama pada bayi

3
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

BAB II
MEMANDIKAN BAYI

Memandikan bayi dua kali sehari akan menjaga kebersihan kulitnya dan akan
membuat bayi merasa segar. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membersihkan
tubuh bayi menggunakan air dengan cara menyiram merendam diri dalam air
berdasarkan urut-urutan yang sesuai.
Memandikan bayi bisa dilakukan di dalam kamar bayi dengan menggunakan
baby ta khusus untuk bayi dan bisa juga di kamar mandi menggunakan bak
mandi khusus bayi.

 Peralatan Dan Bahan


Dalam memandikan bayi diperlukan peralatan dan bahan khusus untuk bayi
yang terpisah penggunaan dan penyimpanannya dengan orang dewasa. Peralatan
dan bahan harus dijaga kebersihannya dan disesuaikan dengan kondisi bayi agar
dak menimbulkan gangguan kesehatan baik berupa infeksi bakteri, virus, iritasi
dan alergi pada bayi yang masih sangat peka.
Peralatan dan bahan yang harus disiapkan antara lain:

Peralatan Kosmek
1. Baby tafel lengkap 1. Sabun bayi
2. Bak mandi bayi dan penyangga 2. Shampo bayi
3. Ember bertutup 2 buah untuk tempat 3. Baby oil
pakaian kotor 4. Baby cream
4. Ember dengan air hangat kuku 5. Minyak telon
5. Termos air panas 6. Bedak ( dak harus bagi bayi yang sensi f)
6. Nier bekken/ bengkok 7. Kapas lidi/coon buds
7. Baskom sedang 8. Kapas bulat/co on ball
8. Celemek/apron 9. Kapas cebok
9. Termometer air 10. Dll ( sesuai kebutuhan )
10. Handuk kering besar dan sedang
11. Waslap lembut ( 2 atau 3 buah ) Penggunaan kosme k diatas menyesuaikan
12. Pakaian bayi lengkap dengan kondisi bayi
13. Disposable diapers/ popok sekali pakai
14. Kain bedong
15. Sisir bayi

4
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

B. Prosedur Memandikan Bayi

Ada beberapa model dalam memandikan bayi. Diantaranya dengan cara


membersihkan dan memandikan bayi langsung dalam bak mandi yang sama,
tetapi ada juga yang membersihkan bayi diatas baby tae kemudian
memandikannya dalam bak mandi khusus bayi.
Memandikan bayi harus dalam keadaan aman, nyaman dan menyenangkan
bagi bayi, baby si er harus senan asa berinteraksi dengan bayi, bertatap mata dan
mengajak bayi berkomunikasi selama proses memandikan bayi.
Sebelummemandikanbayi,seorangharusmelaksanakanbeberapa
langkah sebagai berikut:

1 Siapkan air mandi dengan


suhu kurang dari 30
derajat celcius dengan
menggunakan termometer air/
2 Jika
air
mengukur
menggunakan
sebelumnya tangan
harus bersih sampai melewa
panas
siku,
anda
siku
alat pengukur suhu air

5
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

3 Ma kan pendingin udara


sebelum membuka pakaian
bayi 4
Tutuplah jendela-jendela
dan pintu selama proses
memandikan bayi

5 Cucilah tangan dengan


mengiku  pedoman 7
langkah cuci tangan yang
benar seper cara berikut:
4 Letakkan punggung
jari pada telapak
satunya dengan jari saling
mengunci

1 Basahi tangan dengan


air di bawah kran
atau air mengalir. Ambil
sabun cair secukupnya
untuk seluruh tangan.
5 Jempol kanan di gosok
memutar oleh telapak
kiri, lakukan hal yang sama
Akan lebih baik bila sabun pada tangan kanan
mengandung an sep k.
Gosoklah telapak dengan
telapak

2 Telapak tangan kanan


diatas punggung
tangan kiri dan telapak
6 .Jari kiri menguncup,
gosok memutar ke
kanan dan ke kiri pada
tangan kiri diatas telapak tangan, begitu
punggung tangan kanan sebaliknya

3 Telapak dengan telapak


dan jari dengan jari 7 Pegang pergelangan
tangan kiri dan tangan
kanan, begitu sebaliknya.
Gerakan memutar

6
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

C. Waktu Memandikan Bayi

Waktu yang baik untuk memandikan bayi biasanya jam 08.00 08.30 pagi
(sebelum diberi minum pada jam 09.00) dan sore hari pukul 16.00 sore.
Bayi baru lahir dan bayi yang lahir kurangbulan(premature)atau dengan kon-
disi lemah, kulitnya mudah mengelupas, mudah kedinginan, dak dimandikan
langsung dalam bak mandi bayi tetapi sebaiknya cukup dilap saja agar tetap ter-
jaga kebersihannya. Kalau mau dimandikan, ditanyakan kepada pengguna jasa
dahulu, apakah boleh dimandikan atau tida
Memandikan bayi sebaiknya tidak dilakukan sesudah minum, karena biasanya
segera sesudah minum bayi akan tertidur

D.Langkah-Langkah Memandikan Bayi

1 Cuci tangan dengan air mengalir dan


sabun sampai bersih (pedoman 7
langkah mencuci tangan )

7
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

2 Pas kan semua bahan dan peralatan


mandi sudah tersedia dengan lengkap

3 Letakkan bayi di atas meja bayi (baby


tafel).

4 Bukalah pakaian bayi, bila bayi BAB,


bersihkan terlebih dahulu.

5 Bayi dibungkus handuk kecil/ sedang


agar bayi dak kedinginan

8
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

E. Membersihkan Mata
Mata merupakan organ bayi yang harus dibersihkan agar terjaga kesehatan
indera penglihatan. Proses ini membutuhkan perha an khusus karena mata sangat
rentan terhadap penyakit, apabila anda salah dalam membersihkan area mata bayi,
maka kuman-kuman bisa masuk ke mata mungilnya.
Cara membersihkan mata bayi adalah sebagai berikut:

G unakanlah kapas bulat lembut


yang dicelupkan ke dalam air
matang hangat, peras, lalu usap
D imulai dari bagian pinggir
mata yang dekat dengan
batang hidung ke arah pinggir
perlahan mata bayi yang tertutup mata terluar, lakukan juga untuk
dengan kapas tersebut. mata satu lagi.

!!! Jangan menggunakan kapas yang sama berulang-ulang.


Gan kapas se ap usapan untuk mencegah penyebaran kuman.

9
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

F. Membersihkan Hidung

1. Bersihkan kotoran pada hidung bayi ke ka


dari luar mulai terlihat ada kotoran dihi-
dung bayi

2. Gunakan kapas bertangkai ( )


yang sudah dibasahi dengan air matang
hangat

3. Keluarkan perlahan kotoran tersebut de


ngan lembut, sampai hidung bersih

Jangan membersihkan hidung terlalu dalam, gerak bayi bisa


membuat tangan anda TERTARIK Ke dalam dan bisa melukai
hidung bayi

10
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

G. Membersihkan Telinga Bayi

Pada saat membersihkan telinga, hindari membersihkan bagian dalam telinga


bayi karena dapat mengakibatkan serumen (cairan lilin telinga) yang bercampur
debu atau kotoran terdorong masuk ke telinga bagian dalam, apabila hal ini terjadi
berulang kali maka kotoran-kotoran bisa berkumpul dan mengeras, sehingga
menghalangi gendang telinga untuk menangkap getaran suara dari luar. Cairan lilin
telinga, atau serumen merupakan bagian dari sistem telinga untuk mempertahankan
diri dari masuknya kotoran dan debu untuk melindungi gendang telinga bayi

Bersihkan bagian
belakang, luar, dan
sekitar daun telinga Jangan bersihkan Keringkan dengan
bayi secara ha - bagian dalam telinga handuk kering/ kapas
ha dengan kapas bayi kering
bertangkai yang
sudah dibasahi air
hangat matang

11
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

H. Membersihkan Rambut dan Kepala Bayi

Bayi dianjurkan keramas se ap hari agar sel-sel ma dak menumpuk dan


mengotori kulit kepala. Perawatan utama untuk menjaga kondisi rambut dan kulit
kepala adalah dengan mencuci rambut bayi

1 Basahi waslap dengan


air hangat

2 Basahi rambut
dengan waslap
bayi

3 Ambil shampo dengan


tangan kanan
tuangkan di washlap
dan

4 Usap perlahan ke
rambut bayi, Bersihkan
rambutnya dengan washlap
beberapa kali sampai
shampo dak tersisa

12
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

I. Membersihkan Badan Bayi

1 Ambil washlap bersih, basahi


dengan air hangat 4 Washlap basah diberi sabun

2 Usap wajah
lembut
bayi dengan
5 Beri sabun ke seluruh badan
bayi mulai dari lipatan leher,
dada, perut, punggung, ke ak,
tangan, paha dan kaki

Masukkan washlap ke dalam ember


pakaian kotor.

3 Celup washlap dengan air


hangat, usap seluruh badan
bayi melipu lipatan leher, dada,
perut, punggung, ke ak, tangan,
paha, kaki dan alat kelamin/genital
bayi.

Untuk genital bayi cara


6 Ambil kembali washlap bersih,
basahi dengan air hangat,
bersihkan seluruh badan bayi dari
membersihkannya dari atas ke busa sabun
bawah atau dari alat kelamin ke
arah anus.

13
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

7 Angkat bayi, selipkan tangan


kiri anda kebawah tengkuk bayi,
pergelangan tangan menyangga
tengkuk , ibu jari dipundak dan 4 jari
dike ak bayi, pegang erat ke aknya,
tangan kanan memegang kedua belah
kaki

8 Masukkan bayi kedalam bak


mandi

9 Tangan kanan membersihkan


sisa busa sabun diseluruh
badan bayi dan lipatan lipatan.

10 Biarkanlah bayi bermain


dengan air, menendang-
nendangkan kakinya didalam air
kira-kira selama 2 menit

14
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

J. Mengeringkan Badan Bayi dengan Handuk

1 Angkat bayi dari dalam air

2 Bungkuslah tubuh bayi dengan


handuk dan keringkan

3 Tekan perlahan dengan handuk


seluruh bagian tubuh bayi
dan lipatan kulit, jangan digosok-
gosokkan.

K. Memberikan Kosmeka Pada Bayi

L etakkan bayi di atas meja bayi/ baby


tael

U sapkan minyak penghangat


(minyak telon) pada dada, perut ,
punggung dan telapak kaki bayi

B edakilah pis- pis seluruh badan


dan lipatan pada kulit bayi dengan
spon lembut (Lakukan jika orangtua
bayi memang biasa menggunakan)

Jika bayi iritasi terhadap kosme k, segera hen kan dan beritahukan kepada
pengguna jasa, akan lebih baik jika bayi selesai mandi dak beri bedak tabur
atau talk sama sekali, karena resiko terhirup serbuk halus dari bedak tabur
masuk ke paru-paru dan menggangu pernafasan bayi

15
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

L. Meletakkan Bayi Di Ranjang/Box Bayi


Setelah mandi, bayi bisa diberikan kepada ibu bayi untuk disusui, digendong atau
diletakkan di ranjang bayi dengan pintu ranjang tertutup. Apabila bayi diletakkan di
ranjang bayi, perha kan cara berikut ini :

1 Lengan kiri anda menopang tengkuk


bayi, tangan kiri anda terbuka lima
jari, menyangga punggung bayi dengan
ujung lengan anda menjepit bokong
bayi

2 Letakkan tangan kiri anda kebawah tengkuk bayi, pergelangan tangan menyangga
tengkuk , tangan kanan terbuka memegang bokong bayi. letakkan bayi ke dalam
ranjang bayi dengan ha -ha .

3 Letakkan bayi dalam ranjang yang terkunci. Jika terdapat mainan yang bisa
berbunyi, mainkan mainannya sambil anda mengerjakan pekerjaan lain

Perha kan: Jangan biarkan bayi di ranjang dak terkunci, walaupun dalam
beberapa menit, selalu kunci ranjang bayi, karena gerakan bayi bisa membuat
bayi terjatuh

16
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

M. Merapikan Peralatan
Sebelum anda membereskan semua peralatan mandi dan meletakkan ke tempat
semula, harus dipas kan bayi berada pada tempat yang aman dan nyaman.

Peralatan

1. bak mandi
2. sikat cuci
3. cairan pembersih
embersih
khusus bayi
Langkah- Langkah
4. tempat sampah
1.merapikan
kosme ka bayi ke
tempat semula
2. mengambil baju yang kotor dan
masukkan dalam keranjang baju kotor
3. membuang kapas, ssu dan diapers
dalam tempat sampah
4. membuang air bekas mandi bayi yang
didalam baskom dan dalam bak mandi
5. membersihkan baskom dan bak mandi dengan sabun
pembersih bayi kemudian menggosok dengan sikat
lembut agar bak mandi dak licin dan membilas
hingga bersih.
6. meletakkan peralatan di tempat
semula
7. mencuci tangan

17
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

N. Rangkuman
1. Manfaat memandikan bayi adalah untuk menjaga kebersihan kulit bayi dan akan
membuat bayi merasa segar
2. Peralatan dan bahan khusus bayi yang terpisah penggunaan dan penyimpanan-
nya dengan orang dewasa dan selalu dalam keadaan bersih.
3. Prosedur memandikan bayi harus dilakukan dengan benar agar proses me-
mandikan bayi terlaksana dengan aman, nyaman dan menyenangkan bagi bayi
4. Mencuci tangan dilakukan dengan mengikuti pedoman 7 langkah mencuci ta-
gan yang benar.
5. Waktu memandikan bayi disesuaikan dengan kondisi fisik dan usia bayi.
6. Langkah memandikan bayi harus dilakukan sesuai dengan urutan mulai dari
membersihkan mata, hidung, telinga, kepala, rambut serta badan bayi.
7. Kosme k yang diberikan kepada bayi harus aman dan dak menimbulkan iritasi
pada bayi.
8. Apabila meletakkan bayi di dalam box/ranjang bayi harus selalu dalam keadaaan
terkunci.
9. Peralatan yang sudah selesai dipergunakan dibersihkan dan diletakkan kembali
ke tempat semula.

O. Evaluasi
1. Sebutkan 10 dari 15 peralatan yang digunakan untuk memandikan bayi
2. Sebutkan prosedur sebelum memandikan bayi
3. Tulislah prosedur/langkah- langkah membersihkan badan bayi
4. Jelaskan langkah-langkah membersihkan mata bayi
5. Hal apa saja yang dak boleh dilakukan saat memandikan bayi?
6. Agar proses membersihkan telinga bayi dak membahayakan maka
 tidak boleh membersihkan pada ..................... tetapi pada
bagian.........................
7. Bagaimana cara  apabila meletakkan bayi di dalam ranjang/box
bayi?
8. Apa manfaat mengajak bayi berkomunikasi pada saat dimandikan?
9. Uraikan 7 langkah pedoman mencuci tangan!
10. Bagaimana prosedur sebelum memandikan bayi?

18
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

BAB III
PERAWATAN BAYI SEHARI HARI
A. Memakaikan Baju Bayi
Dalam memakaikan baju pada bayi diperlukan teknik yang tepat agar bayi tetap
nyaman dan baby si er pun dak panik saat bayi menangis karena cara memakaikan
baju yang keliru.

Kegiatan memakaikan baju pada bayi di bawah 6 bulan, umumnya dak begitu
menyulitkan, tapi dak demikian bagi anak yang lebih besar, karena mereka
sudah banyak bergerak. Memakaikan baju kadang bisa membuat bayi rewel atau
menangis.
Ketika anda memakaikan baju, ajaklah bayi berkomunikasi, bisa bernyanyi
atau berbicara dengan melakukan kontak mata. Bayi akan merasa aman dan
nyaman melihat ekspresi anda saat berinteraksi dengan dirinya.


MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

Model baju bayi ada beberapa


jenis, yang berlengan pendek untuk
dipakai siang hari dan jenis baju lengan
panjang dipakai pada malam hari, atau
ke ka bayi sedang sakit dan musim
hujan. Ada juga baju bayi yang dibuka
dibagian depan dan ada juga yang
dibuka di bagian bahu.

1. Cara Memakaikan Baju Berkancing Depan

1 Siapkan baju singlet/


kaos dalam dan baju
yang sudah terbuka bayi.
3
Tariklah kaos sampai
melewa bawah leher

kancingnya

4 Berha -ha lah agar


hidung atau telinga
bayi dak tersangkut dan
kepala bayi jangan sampai
terputar.

2 Ambil
kemudian
lubang 
5 Pegang tangan kanan bayi dengan tangan kiri
anda kemudian masukkan tangan bayi.
Lakukan hal yang sama untuk tangan yang satunya
dan masukkan kepala
bayi
Kaos dalam/ baju singlet
dipakai agar kancing baju
dak langsung mengena
kulit bayi

6 Kancingkan baju, perha kan apakah kancing-


kancing sudah tertutup dengan baik dan dak
membahayakan bagi anak.

2
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

2. Cara Memakaikan Baju Tanpa Kancing Depan

a Bayi yang belum bisa mengangkat b Ambil celana bayi, regangkan


kepala, baju dan celana bayi lubang celana dan masukkan kaki
disiapkan dan diletakkan di bawah kanan dan kiri secara bergan an.
badan bayi Pas kan karet celana berada di
pinggang bayi

c Regangkanlah lubang leher kaos d Peganglah tangan kanan bayi


bayi dan tariklah sampai di bawah dengan tangan kiri anda dan
leher bayi. Berha -ha lah agar regangkanlah lubang lengan baju
hidung atau telinga bayi dak bayi, lalu masukkan tangan bayi
tersangkut tersebut dalam lubang lengan
baju.

e Lakukanlah hal yang sama dengan


tangan bayi berikutnya.

f Tariklah kaos ke bawah dan kaos


sudah tertutup sampai ujung bawah
kaos dak ada yang tergulung.

2
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

3. Cara Memakaikan Baju Lengan Panjang

a Gulunglah lengan baju atau pipa


celana dan regangkanlah lubang
baju dengan jari-jari anda.
b Masukkan tangan atau kaki bayi
dengan berha -ha
c Hindari menarik tangan atau kaki
bayi, karena ada kemungkinan
tarikan anda terlalu kuat sehingga
anggota tubuh bayi terkilir.

B. Memakaikan Kaos Kaki Dan Kaos Tangan

Sebaiknya kaos kaki dan kaos


tangan dipakai saat udara dingin atau
untuk melindungi dan menghindarkan
kulit muka bayi dari luka goresan kuku
panjangnya

Jika dak dengan tujuan di atas


sebaiknya bayi jangan dipakaikan
kaos tangan dan kaos kaki, karena
pemakaian kaos tangan dan kaos kaki
yang terlalu sering pada bayi dapat
menghambat perkembangan sensorik
dan motorik telapak tangan dan jemari
bayi

2
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

C. Memakaikan Popok
1. Popok Kain
Popok kain adalah salah satu jenis yang terbuat dari kain yang bisa
dicuci dan dipergunakan kembali. Jenis popok kain ada beberapa antara lain
popok kain tradisional dan modern.

a. Cara Memakaikan Popok Kain Tradisional


1) Pilih popok kain yang mempunyai ukuran yang pas dan terbuat dari kain
yang bisa menyerap keringat dan mempunyai pori-pori besar agar udara
dapat bersirkulasi.

2) Siapkan popok kain tradisional di atas baby tael/ meja gan .


3) Baringkan bayi yang sudah bersih di atas popok kain.
4) Lipat popok kain ke arah perut bayi
5) Ikat tali popok ke perut bayi, usahakan dak terlalu kencang

2
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

b. Cara Memakaikan Popok Kain Modern

.1) Pilih popok kain modern yang 3) Masukkan ke dalam popok


mempunyai ukuran yang pas sekali pakai
dan terbuat dari kain yang bisa
menyerap keringat dan mempunyai
pori-pori besar agar udara dapat
bersirkulasi

4) Inilah popok sekali pakai yang siap


digunakan

2) Masukkan tangan ke dalam


(dalaman popok) seperti
memakai sarung tangan

5) Pakaikan popok pada bayi


6) Kancingkan bagian kiri
7) Kancingkan bagian kanan popok
bayi

2
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

2. Cara Memakaikan Popok Sekali Pakai 


Popok sekali pakai atau diaper banyak sekali digunakan karena
kepraktisannya. Popok jenis ini tersedia dalam berbagai jenis, ada popok sekali
pakai celana dan ada juga yang buka samping  juga tersedia
berbagai ukuran sesuai dengan berat badan bayi.
Masalah yang kerap ditemui pada penggunaan popok ini adalah bila kulit bayi
sensi f dan mudah mengalami iritasi. Kulit bayi yang sensi f dapat mengalami
alergi / iritasi akibat kontak dengan bahan pembuat popok. Selain itu jika popok
sudah penuh urine atau feces tidak segera diganti juga akan mudah menyebabkan
kulit bayi teriritasi bahkan bisa menyebabkan infeksi pada saluran kencing bayi
Popok sekali pakai juga dilengkapi dengan pada lapisan bawah popok
agar cairan dapat tertampung dan tidak meluber ke samping

a. Langkah memakaikan disposable diaper type waist band :

1 Cucilah tangan anda


dengan air mengalir
dan sabun hingga bersih
2 Angkat kaki bayi dan
letakkan popok sekali
pakai kira-kira se nggi
3 Tarik bagian depan
popok melewa
selangkangan bayi,
(Pedoman 7 langkah pinggang dengan bagian
mencuci tangan) yang memiliki perekat di
sebelah bawah.

4 Tempelkan perekat
sesuai tanda yang
tersedia. Lakukan untuk
kiri dan kanan. Ingat !!!
Saat melepas popok jenis
waist band, rekatkan
5 Ukuran yang pas
( dak terlalu ketat
atau pun terlalu longgar)
bagian perekatnya popok pada pengunaan popok
ke sisi bawah popok atau ke kain tatakan. Jangan adalah anda harus dapat
sampai bagian perekat popok melekat ke kulit bayi. memasukkan 2 jari anda
Kulit bayi dapat terluka bila perekat melekat terlalu kedalam lingkar popok.
kuat ke kulit dan dipaksa untuk lepas

2
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

D. Membedong Bayi
Membedong bayi sebaiknya dilakukan pada saat bayi selesai dimandikan atau
jika udara sangat dingin. Membedong bayi hendaknya dak terlalu ketat karena
bisa mengakibatkan peredaran darah bayi terganggu dan jantung akan bekerja lebih
berat sehingga dapat menganggu pernapasan bayi. Cara membedong yang dak
benar bisa menghambat motorik bayi, sebab tangan dan kaki bayi dak leluasa
bergerak.
Berikut cara membedong yang benar :

1 Bentangkan kain bedong pada


permukaan yang rata dengan
bentuk seper berlian

2 Lipat sudut bagian atas kain


ke bawah kurang lebih 15-20
cm, sehingga permukaan atas kain
membentuk garis horisontal

3 Letakkan bayi perlahan pada


punggung kain, sehingga ujung
atas kain yang horisontal tadi berada
sejajar dengan bahunya

4 Turunkan tangan
sehingga berada
tubuhnya
kanan bayi
di samping

2
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

5 Tarik sudut kain bedong yang berada di sisi tangan kanan bayi untuk menyelimu
tangan dan dada bayi. Selipkan ujung kain tersebut ke bawah punggung bayi
yang ada di sisi kiri tubuh dan rapikan.

6 Turunkan tangan kiri bayi, sehingga


berada di samping tubuh bayi.

7 Tarik sudut kain bedong yang


berada di sisi tangan kiri bayi untuk
menyelimu tangan dan dadanya .
Rapikan ujung kain dengan ha -ha

2
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

8 Pas kan lipatan ujung kain bedong


bagian bawah sudah kuat dan rapi 9 Biarkan kain bedong dalam
keadaan longgar sehingga lutut
bayi bisa dilipat, pinggulnya bisa
bergerak dengan baik dan bayi bisa
meregangkan kaki dengan mudah
E. Merawat Tali Pusat
Kebersihan tali pusat yang masih basah perlu dijaga. Tali pusat dak perlu diberi
alkohol, obat merah, atau an sep k karena dapat membuatnya terinfeksi. Yang
perlu dilakukan adalah membersihkannya dengan air matang dan sabun, keringkan
dengan kain bersih dan dapat ditutup longgar dengan kain kasa steril atau dibiarkan
terbuka.
Membersihkan tali pusat dilakukan saat bayi mandi atau saat tali pusat kena
faeses , urine atau basah karena cairan lain harus segera dibersihkan dengan sabun
atau savlon kemudian bilas dan dikeringkan. Apabila tali pusat lengket dan susah
dibersihkan, gunakan air hangat untuk memudahkan perawatan tali pusat, setelah
bersih keringkan dengan kasa steril yang kering.
Sedangkan urutan dan cara perawatan tali pusat terbaru yang bisa ibu bayi
lakukan sendiri dirumah :
1. Lakukan cuci tangan dengan sabun sebelum memegang bayi
2. Perawatan tali pusat bersamaan saat bayi mandi, dilakukan dengan cara : tali
pusat diperlakukan seper anggota tubuh yang lain, ar nya tali pusat boleh
dibasahi dengan air kemudian di sabun
3. Bersihkan tali pusat dari sabun
4. Keringkan dengan kasa steril yang kering dan pas kan tali pusat bebas kotoran
dan air.
5. Setelah yakin benar tali pusat bersih dan kering, biarkan saja tanpa diolesi
bethadin atau an sep c yang lain dan jangan dibungkus dengan apapun, tapi
biarkan saja sehingga tali pusat terkena udara bebas yang akan mempercepat
pengeringan.
6. Lakukan cuci tangan setelah selesai perawatan Dalam melakukan perawatan
talipusatlakukan denganhati-hati, teliti dancermat.Amati apakah ada

MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

tanda infeksi pada tali pusat atau adakah yang tidak normal terjadi
pada tali pusat tersebut.

Tanda - tanda tali pusat tidak normal


1. Wilayah atau area sekitar tali pusat memerah atau meradang
2. Pembengkakan disekitar tali pusat
3. Nanah keluar terus menerus walaupun sudah dibersihkan
4. Adanya perdarahan ak f yang dak berhen dengan cepat
5. Bau tali pusat yang dak hilang walaupun sudah dibersihkan dan dikeringkan
6. Adanya tanda-tanda bayi seper kesakitan pada daerah tali pusat
7. Jika bayi demam
Apabila ada 1 atau lebih dari 7 tanda diatas segera bawa bayi ke dokter untuk
mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan sesuai keluhan.

F. Memotong Kuku Bayi


1. Peralatan
a. gun ng kuku dan kikir kuku bayi
b. kapas
c. kapas bertangkai
d. alkohol 70%
e. air matang
f. bengkok ()

2. Langkah kerja
a. Celup kapas dengan air matang
b. Periksa dahulu apakah terselip kotoran di dalam
kuku bayi, jika terdapat kotoran di balik kuku bayi
bersihkan dengan kapas yang sudah dicelup air
matang
c. Pegang jari bayi satu persatu, gun ng kuku bayi sisi kiri
dan kanan, baru kemudian yang bagian tengah
d. Kotoran dan sisa kuku ditampung dalam bengkok ()

3. Hal-hal yang perlu diperhakan :


a. Gunakan gun ng khusus bayi karena aman dan dak mencederai kuku bayi yang
masih kecil


MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

b. Lakukan sesudah bayi mandi karena setelah mandi kondisi kuku dalam keadaan
lunak akibat terkena air
c. Carilah tempat yang memiliki pencahayaan cukup karena cahaya yang kurang
atau lampu dak terang bisa membahayakan bayi
d. Gunakan kapas yang sudah dicelup alkohol 70% atau air matang bila kuku bayi
tergun ng dan berdarah
e. Haluskan kuku bayi dengan kikir khusus bayi
f. Gun ng kuku dua kali seminggu agar dak terlalu panjang dan melukai kulit
bayi

G. Rangkuman
1. Bayi membutuhkan perawatan sehari-hari yang benar.
2. Seorang baby si er harus memiliki pengetahuan, kesabaran dan wawasan ten-
tang cara merawat bayi yang benar.
3. Wawasan dan pengetahuan tentang pengasuhan bayi sangat diperlukan agar
bayi tumbuh op mal, sehat dan cerdas.
4. Baby sitter harus memiliki kompetensi dalam memakaikan baju bayi, memaka-
an popok, membedong bayi, merawat tali pusat dan memotong kuku bayi de
ngan benar.

H. EVALUASI
1. Apakah kelebihan penggunaan popok kain/ ?
2. Bagaimana cara memakaikan popok sekali pakai tipe bukaan samping /
?
3. Jelaskan masalah yang mungkin mbul dari pemakaian popok sekali pakai!
4. Jelaskan cara memakaikan baju bayi lengan panjang!
5. Jelaskan cara memakaikan baju bayi berkancing depan!
6. Sebutkan tujuan dari pemakaian kaos kaki dan kaos tangan pada bayi!
7. Jelaskan langkah-langkah dalam membedong bayi!
8. Apa akibat yang di mbulkan apabila membedong bayi dengan cara yang dak
tepat?
9. Jelaskan langkah-langkah dalam merawat tali pusat!
10. Apa yang harus diperha kan ke ka memotong kuku bayi?

3
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

BAB IV
MEMBERSIHKAN BAK DAN BAB BAYI

Kulit bagian luar kelamin pada bayi masih peka dan mudah sekali teriritasi
dengan urine dan kotoran bayi, Apabila kurang diperha akn dapat menyebabkan
kulit dan genitalia bayi mudah terinfeksi.
Berikut ini peralatan yang harus disiapkan dan bagaimana cara yang benar
sewaktu membersihkan area genitalia bayi setelah bayi buang air besar atau
buang air kecil (BAK dan BAB)

A. Peralatan Yang Dipersiapkan

1. Kapas cebok 6.  7. Pakaian


popok kain bersih

2. Baskom kecil 5.  8. Tempat


berisi air hangat > sampah /ember
tertutup

3. Alas/ kain
perlak 4. Handuk kecil

3
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

B. Cara Membersihkan Ban < Pada Bayi Laki- Laki

1 Cuci tangan dengan air mengalir


dan sabun sampai bersih (pedoman
7 langkah mencuci tangan) kemudian
Lepas celana bayi.

2 > 


3 Perha kan saat melepas popok


jenis berperekat, rekatkan bagian
popok yang berperekat ke sisi bawah
popok atau ke kain tatakan. Jangan
sampai bagian perekat popok melekat
ke kulit bayi. Kulit bayi dapat terluka
bila perekat melekat terlalu kuat ke
kulit dan dipaksa untuk lepas

4     

dengan air dan sabun

MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

5 Angkat kaki bayi, gunakan kapas


basah untuk membersihkan
kotoran pada daerah selangkangan
dan bokong bayi arahnya dari atas ke
bawah, kemudian ambil popok yang
kotor, lipat dan buang ke tempat
sampah

6 Bersihkan alat kelamin bayi dan


daerah lipatan di bagian bawah
buah zakar (^) ke arah anus.
Gunakan kapas yang bersih untuk
se ap penyekaan dan lakukan ke satu
arah saja. Ar nya dari arah depan
ke belakang. Jangan menggosoknya
terus- menerus, karena ndakan ini
bisa menyebabkan iritasii di sekitar
alat kelamin bayi

7 Keringkan dengan
washlap kering
handuk /

8 ^    

berkemih urin dak langsung
menempel pada kulit sehingga kulit
dak teriritasi

9 Kemudian kenakanlah popok/


celana dan baju bayi kembali.

3
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

C. Cara Membersihkan B an B< Pada Bayi Perempuan

1 Cuci tangan anda dengan air


mengalir dan sabun sampai bersih
(pedoman 7 langkah mencuci
tangan) kemudian buka
pakaian/popok yang kotor

2 Lebarkan sedikit salah satu kaki bayi


untuk membersihkan sekitar daerah
kelamin

3 Gunakan kapas cebok yang sudah


di celup air hangat dengan arah
dari atas kebawah atau dari genital
kearah anus

4 Bersihkan pula daerah lipatan


di sekitar pangkal paha dengan
kapas
5 Bersihkan anus dengan cara
mengangkat kedua kaki bayi (satu
tangan anda memegang kedua
pergelangan kakinya) dengan
menggunakan kapas yang telah di
celup air hangat

3
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

7 Bersihkan bokong bayi dari arah


depan ke belakang. Keringkan tubuh
bagian bawah bayi dengan kain yang
lembut /handuk kecil

8 Oleskan baby cream di sekitar alat


kelamin dan lipatan- lipatan paha
bayi
Bedak tabur dak dianjurkan untuk
digunakan pada kelamin bayi.

9 Kenakan popok kain lembut,


jangan tarik tali celana bayi
terlalu kencang

10 Peralatan dan bahan dirapikan


kembali, cuci tangan

3
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

D. Rangkuman
1. Dalam kompetensi ini sangat dituntut ketepatan dan keteli an dalam
membersihkan kulit di area sekitar kelamin bayi dan lipatan paha.
2. Perha kan kondisi kebersihan popok bayi apabila popok kurang bersih bisa
menimbulkan mbunan bakteri. Bakteri-bakteri ini akan menguraikan urine
dan membentuk amoniak. Zat amoniak inilah yang memegang peranan penting
terjadinya ruam popok  pada bayi.
3. Kompetensi lain yang menjadi kunci keberhasilan adalah kemampuan memilih
bahan penunjang maupun pendukung dalam tahapan membersihkan buang air
besar (BAB) dan buang air kecil (BAK) bayi.

E. Evaluasi
1. Apakah tujuan utama membersihkan BAK dan BAB pada bayi
2. Demonstrasikan cara membersihkan BAB dan BAK pada bayi laki-laki
3. Demonstrasikan cara membersihkan BAB dan BAK pada bayi perempuan
4. Sebutkan peralatan yang harus dipersiapkan sebelum membersihkan BAB dan
BAK pada bayi
5. Mengapa sebelum digunakan, kapas cebok harus dicelupkan ke dalam air hangat
terlebih dahulu?
6. Apa akibat yang di mbulkan jika BAB dan BAK dak segera dibersihkan?
7. Zat apakah yang menyebabkan terjadinya ruam popok ( ) pada
bayi?
8. Apa manfaat dari mencuci tangan sebelum dan sesudah membersihkan BAB
dan BAK pada bayi?
9. Membersihkan BAB pada bayi harus dimulai dari depan menuju ke arah
belakang, jelaskan maksud dari cara tersebut!
10. Apakah kegunaan pemberian cream setelah bayi BAB dan BAK

3
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

BAB V
MEMBERSIHKAN LINGKUNGAN KAMAR
TIDUR BAYI
Membersihkan ruangan bayi serta lingkungan sekitarnya dimaksudkan agar
ruangan tetap bersih dan rapi, ruangan bebas dari kuman, terasa nyaman dan segar
serta siap digunakan untuk ak fitas bayi.
Diperlukan keteli an dan ketepatan dalam membersihkan tempat dur dan
lingkungan yang digunakan bayi sehingga steril dari kuman dan terhindar benda-
benda yang membahayakan bayi. Hal ini sangat pen ng karena tempat yang bersih
dan nyaman akan berpengaruh terhadap kesehatan bayi maupun pengasuhnya.
Peralatan yang digunakan untuk membersihkan kamar dur bayi serta
lingkungannya ada yang menggunakan peralatan tradisional dan ada juga yang
modern seperti penggunaan 

A. Membersihkan Ruang Kamar Tidur Bayi


1. Alat dan bahan :
a. masker
b. celemek
c. sapu lawa-lawa
d. ember
e. larutan pembersih lantai
f. cairan pembersih kaca
g. kain lap pembersih kaca
h. keranjang sampah
i. sapu
j. lap pel/ mop bertangkai
k. sikat lantai

2. Langkah Kerja :
a. Keluarkan semua barang atau tutup dengan kain barang-barang yang dak
dapat dikeluarkan.
b. Bersihkan dinding bagian atas dengan sapu lawa-lawa yang telah dibungkus
dengan kain basah supaya debu melekat pada kain atau dapat juga
menggunakan vacuum cleaner


MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

c. Bersihkan pintu dan jendela dengan larutan sabun hangat, kemudian dibilas
dan dikeringkan dengan lap kering
d. Kaca digosok dan dibersihkan dengan kain atau larutan pembersih kaca

e. Wastafel bersihkan dengan pembersih keramik atau larutan tepal/ larutan
sabun hangat, kemudian bilas dengan air dan dikeringkan
f. Sapu lantai kemudian di pel dengan larutan pembersih lantai
g. Atur kembali barang-barang yang sudah dilap dan dibersihkan
h. Simpan dan kembalikan alat kebersihan ke tempat semula.
i. Cuci tangan

B. Membersihkan Box/ Ranjang Bayi


1. Alat dan bahan :
a. lap bersih 3 buah
b. ember berisi air bersih
c. ember
d. metal polish untuk box besi dan  untuk box kayu

2. Langkah kerja:
a. Keluarkan papan tempat tidur, lalu bersihkan dengan 0,5 %
b. Rangka box/ ranjang bayi dibersihkan dengan metal polish atau furniture
polish sesuai dengan jenis box/ ranjang bayi
c. Keringkan box/ ranjang bayi dengan lap kering dan bersih
d. Jemur semua perlengkapan box di bawah sinar matahari, kecuali perlak dan
kasur bayi. Kasur bayi hanya ditepuk-tepuk.
e. Masukan kembali box/ ranjang bayi ke dalam kamar, atur papan pada
tempatnya.
f. Lapisi papan box bayi dengan alas kasur kemudian pasang kasurnya
g. Pasang seprei dan alas perlak
h. Pasanglah sarung bantal dan guling serta aturlah dengan rapi
i. Rapikan Selimut bayi
j. Tutup seluruhnya dengan boven laken/
k. Bersihkan kembali alat-alat yang digunakan dan kembalikan pada tempat
semula
l. Cuci tangan

MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

C. Menyapu Kamar Bayi


1. Alat dan Bahan
Sapu lantai
Serokan sampah

2. Cara Kerja:
a. Menyapu lantai dimulai dari sudut ruangan, terus ke arah tengah lalu menuju
pintu. Jangan lupa dibawah lemari dan tempat dur harus di sapu.
b. Kumpulkan sampah di luar pintu, lalu serok sampah tersebut, dan buang ke
tempat sampah.
c. Kebalikan alat-alat yang sudah dipakai ke tempat semula.

D. Mengepel Kamar Bayi


1. Alat dan Bahan
Kain pel/ pel bertangkai/ mop
Ember yang berisi air dan larutan Lysol atau pewangi lantai.

2. Cara Kerja:
a. Masukkan kain pel ke dalam larutan Lysol/pewangi lantai, lalu peras
b. Masukkan kain pel ke tangkainya
c. Pel lantai dengan menekan tangkai kain pel mulai dari sudut ruangan menuju
ke tengah ruangan, lalu menuju pintu.
d. Pel lantai dengan cara mengayunkan tangkai kain pel ke kiri dan ke kanan
sambil berjalan mundur.
e. Lepas kain pel yang sudah kotor dari tangkainya, lalu bilas dengan larutan
Lysol/ pewangi lantai. Gan airnya apabila sudah kotor.
f. Apabila sudah selesai, bilas kain pel yang telah dilepas dari tangkainya
dengan air bersih, kemudian peras dan jemur.
g. Kembalikan alat-alat yang telah dipakai ke tempat semula.

E. Membersihkan Kaca Kamar Bayi


1. Alat dan Bahan:
Ember
Pisau/silet,
Kertas kecil untuk memegang silet
Alat pengering kaca atau kertas koran


MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

Kain lap
Air sabun/cairan pembersih kaca 
Air bersih.

2. Cara Kerja:
a. Bersihkan kusen kaca terlebih dahulu
b. Gosok kaca dengan kain lap yang telah dibasahi dengan air sabun atau cairan
pembersih kaca, mulai dari sudut lalu ke tengah dengan cara memutar.
c. Apabila ada noda atau percikan cat yang dak hilang oleh sabun, kikis
dengan pisau atau silet, setelah itu gosok kembali dengan air sabun/larutan
pembersih kaca.
d. Gunakan kertas koran atau alat pengering kaca untuk mengeringkan kaca
yang telah dibersihkan.

F. MEMBERANTAS SERANGGA DI DALAM KAMAR BAYI


Agar ruangan atau kamar bayi bebas dari sumber penyakit, maka binatang seper
nyamuk, lalat, semut dan kecoa, perlu diberantas. Caranya bisa menggunakan
cairan pembasmi serangga atau obat nyamuk elektrik. Adapun langkah-langkah
untuk membersihkan kamar dari serangga, yaitu sebagai berikut:
1. Setelah ruangan/kamar dibersihkan, semprotkan obat pembasmi serangga se-
uai keperluan.
2. Biarkan ruangan tertutup selama 30-60 menit
3. Setelah digunakan, simpan kembali obat-obatan tersebut ke tempat yang dak
bisa dijangkau oleh anak-anak
4. Ruangan sudah bisa digunakan kembali setelah benar-benar bebas dari pen-
garuh obat-obatan tersebut.

G. Rangkuman
Kompetensi membersihkan lingkungan kamar dur bayi ini merupakan
kompetensi pen ng yang membutuhkan kemampuan antara lain :
1. Mengiden fikasi dan menggunakan serta melaksanakan proses pembersihan
tempat dur bayi dan lingkungan dengan baik.
2. Kompetensi Pertama adalah kemampuan dan keteli an dalam mengiden fikasi
alat dan bahan pembersih yang akan digunakan serta mengiden fikasi keleng-
kapan dan keamanan perabotan yang ada di lingkungan kamar dur dan ruang
bermain bayi

4
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

3. Tahap kedua adalah mempersiapkan alat dan bahan secara cermat dan teli , hal
tersebut dilakukan untuk menunjang kelancaran, ketepatan dan efisiensi waktu
dalam proses pengerjaanya.
4. Tahap berikutnya adalah proses pembersihannya, dalam hal ini
ketelitian, kecermatan dan ketepatan dalam menggunakan alat dan bahan
pembersih sangat dibutuhkan, sehingga tujuan yang diharapkan yaitu
kebersihan perlengkapan dan media dapat tercapai, dapat menghindarkan
terjadinyakerusakan perlengkapan ataupun material lainnya yang ditimbulkan
akibat kesalahan penggunaan peralatan dan bahan pembersih .

H. Evaluasi
1. Apakah kegunaan menjaga kebersihan lingkungan bayi?
2. Sebutkan alat yang digunakan untuk membersihkan box bayi!
3. Bagaimana cara membersihkan box/ ranjang bayi yang benar
4. Sebutkan alat yang digunakan untuk membersihkan kamar dur bayi
5. Bagaimana cara membersihkan kamar dur bayi yang benar
6. Jelaskan cara menyapu kamar dur bayi!
7. Mengepel lantai kamar dur dimulai dari sudut ruangan, ke arah tengah kemu-
dian ke arah luar, jelaskan maksud dari langkah kerja tersebut!
8. Sebutkan alat dan bahan untuk membersihkan kaca!
9. Jelaskan langkah-langkah dalam membersihkan kaca!
10. Mengapa kamar yang telah di semprot dengan cairan pembasmi serangga harus
di biarkan terlebih dahulu selama 30-60 menit sebelum digunakan?

4
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

BAB VI
MEMBERSIHKAN PAKAIAN
DAN LENA BAYI
A. Peralatan Dan Bahan
Ember
Bak cuci
Sikat pakaian
Mesin Cuci
Gantungan Pakaian
Jepitan baju
Meja setrika
Setrika
Keranjang pakaian
Sandal karet pakaian Bayi
Pelembut pakaian khusus bayi
Deterjen Khusus Laundry

4
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

B. Demilah Jenis Dan Bahan


Sebelum membersihkan pakaian bayi, baik itu baju ataupun lena bayi,
 harus memperhatikan hal-hal berikut ini :

1. Pisahkan pakaian/kain bayi menurut


jenis, bahan, warna dan ngkat
kekotorannya.
Misalnya pakaian yang terbuat dari
bahan katun, kaos, stretch, nylon,
elas s/karet atau yang kotor biasa,
terkena urine atau feces.

2. Jenis pakaian yang berpasangan


jangan sampai terpisah supaya dak hilang, misal: sarung tangan dan kaus
kaki.

3. Pakaian yang kotor biasa dan yang terkena urine saja, bilas dengan air bersih
untuk menghilangkan bekas keringat
atau urine bayi

4. & yang menempel dipopok atau


celana dibuang kedalam kloset, bekas
kotoran dibilas sampai bersih (kapas,
disposable diapers tidak boleh
dibuang kedalam kloset).

C. Tata Cara Membersihkan


Mencuci pakaian bayi diperlukan ketelitian.  harus dapat
memisahkan pakaian/kain yang terkena kotoran (urine, muntah, feces) dengan
yang kotor biasa, Kotoran dibuang dulu di WC, kecuali kapas cebok dan diapers.

Cara membersihkan baju dan lena bayi adalah


sebagai berikut:
1 Pakaian/kain yang kotor dibilas dengan air sampai
bersih dari sisa kotoran.

4
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

2 Buatlah larutan sabun panas/hangat, rendamlah


pakaian yang sudah dibilas di dalam larutan
selama kurang lebih 1 jam

3 Kucek pakaian/kain sampai bersih, dibilas


sedikitnya 3 kali dengan air bersih sampai bekas
sabun benar-benar bersih.

4 Gunakan larutan pelembut cucian untuk


melembutkan pada air bilasan terakhir.

5 Pakaian dijemur di bawah sinar matahari, dengan


bagian dalam pakaian di luar (dibalik), terutama
pakaian berwarna.

6 Setelah kering pakaian diangkat, jangan biarkan


baju bayi terpapar matahari terlalu lama

D. Menyetrika Dan Merapikan Pakaian


Menyetrika pakaian bayi membutuhkan kesabaran ekstra agar dapat
menghasilkan pakaian yang licin dan rapi. Pakaian bayi yang sudah rapi harus ditata
dan diletakkan dalam lemari atau loker khusus.

4
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

1.. At dan bahan


Meja setrika
Alas setrika
Setrika listrik
Keranjang pakaian

2.. Wosedur menyetrika pakaian bayi:


a. Kenakan sandal karet yang kering
b. Pakaian dan lena bayi yang akan diseterika, sebaiknya dipisahkan menurut jenis
dan bahan.
c. Lihat label cara menyetrika untuk menghindari kesalahan ke ka menyetrika
pakaian dan lena.
d. Baju atau kaos bersablon disetrika dari dalam atau diberi alas kain untuk
menghindari kerusakan sablon karena panas dari setrika
e. Jangan menyetrika baju dalam keadaan lembab atau menyemprotkan pelicin
yang berbahan dasar air karena akan membuat baju menjadi bau apek.

3.. data cara :


a. Siapkan meja setrika, setrika dan
keranjang pakaian.
b. Periksa kabel setrika jangan ada yang
terkupas
c. Seterika disiapkan dan temperatur
diatur sesuai jenis bahan.
d. Mulailah dengan pakaian dan lena
yang diseterika dengan menggunakan
suhu rendah, sedang kemudian suhu
nggi
e. Pakaian bayi diseterika bagian dalam
dan luar kemudian dilipat rapi
f. Setelah selesai, temperatur
setrikaditurunkan dan dima kan.
Kabel dicabut dan setrika disimpan
pada tempatnya.
g. Pakaian dan lena bayi yang bersih
disimpan atau ditata dalam lemari
sesuai jenisnya.

4
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

E. Rangkuman
1. Tahapan-tahapan dalam melakukan kompetensi ini melipu ga pokok tahapan
yaitu tahap persiapan, tahap mencuci dan mengeringkan lena dan pakaian bayi
serta tahap menyetrika dan menatanya di lemari bayi.
2. Tahap pertama yang dilakukan adalah persiapan. Pada tahap ini peserta didik
mengiden fikasi alat dan bahan. Langkah berikutnya adalah mempersiapkan
alat dan bahan secara cermat dan teli , hal tersebut dilakukan untuk menunjang
kelancaran, ketepatan dan proses waktu yang baik dalam proses pengerjaanya.
Hal yang perlu diperha kan dalam tahap ini adalah ketepatan pemilihan bahan
pembersih berdasarkan jenis bahan dan pemilahan warna.
3. Tahap kedua yaitu melakukan proses mencuci lena dan pakaian bayi, setelah
dipisahkan jenis bahan dan warna kain maupun ngkat kekotoranya pakaian
dapat dibilas dan dikucek dengan ha -ha . Untuk melembutkan cucian dapat
ditambahkan bahan pelembut secukupnya. Hal pen ng yang harus dilakukan
dalam tahap ini adalah ketepatan waktu pada saat merendam, jangan sampai
terlalu lama.
4. Langkah terakhir adalah menyetrika serta menyimpan dan merapikan lena dan
pakaian bayi di lemari. Dalam tahapan ini perlu ketepatan dalam memilih bahan-
bahan kain tertentu yang dak perlu disetrika maupun dak terlalu panas.
Untuk memberikan pewangi, bisa dilakukan dengan secukupnya. Kompetensi
ini bertujuan untuk menghasilkan produk yaitu tertatanya lena dan pakaian bayi
dengan rapi dan bersih.

F. Evaluasi
1. Sebutkan alat dan bahan untuk mencuci pakaian dan lena bayi!
2. Bagaimana cara memilah jenis dan bahan pakaian yang akan di cuci?
3. Sebutkan tata cara membersihkan pakaian dan lena bayi!
4. Mengapa kapas dan tidak boleh di buang ke dalam kloset?
5. Sebutkan peralatan dan bahan untuk menyetrika pakaian bayi!
6. Sebutkan prosedur/urutan kegiatan menyetrika pakaian bayi!
7. Jelaskan tata cara menyetrika pakaian dan lena bayi!
8. Mengapa ke ka sedang menyetrika harus menggunakan sandal karet yang
kering?
9. Jelaskan tata cara menyetrika baju yang bersablon agar dak rusak!
10. Jelaskan tata cara mencuci baju dengan menggunakan mesin cuci!

4
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

BAB VII
MENCEGAH KECELAKAAN BAYI
SAAT DI RUMAH
A. Pengeran
Rumah adalah tempat bayi berkreasi, bergerak dan mengenal dunia masa
kecilnya yang menyenangkan. Bayi akan belajar berinteraksi dengan lingkungan
sekitar dengan orang-orang terdekat dan benda benda yang ada di rumah. Rasa
ingin tahu anak yang sangat besar terkadang menjurus kearah yang berbahaya.
Rumah bukanlah tempat yang sepenuhnya aman untuk bayi. Kecelakaan kecil
atau bahkan yang membahayakan nyawa bayi, dapat terjadi dan mengakibatkan
bayi terluka karena bayi senang menjelajah kemana saja.
Bayi harus senan asa diawasi ke ka bergerak menjelejah rumah dan pada
saat bayi sedang tidur. Pastikan semua peralatan yang dapat membahayakan bayi
diletakkan jauh dari jangkauan bayi.  harus tetap waspada terhadap
hal-hal yang dapat menimbulkan kecelakaan serta mengamankan tempat dan
perabot rumah yang dapat membahayakan bayi selama berada di rumah.


MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

B. Menjaga Keamanan Rumah Dan Lingkungan Dari Bahaya


Kecelakaan

Menjaga
bayi yang sudah mulai
banyak bergerak memang membutuhkan \
keterampilan khusus.
Baby sier harus selalu mendampingi dan
mengawasi seap langkah si kecil.
Jangan mengabaikan keamanan bayi
karena kecelakaan dapat terjadi kapan pun
dan dimana pun.

Berikut beberapa upaya menjaga keamanan rumah dan lingkungan :


1.  harus mengawasi bayi yang diasuh meskipun bayi sedang tertidur
nyenyak di tempat dur.
2. Selalu mengawasi bayi saat makan untuk menghindari bayi tersedak makanan
3. Jangan mengguncang tubuh bayi, walaupun dengan maksud mengajak bayi
bercanda dan bermain, karena hal itu dapat mengakibatkan bayi mengalami

4. Jauhkan kabel telepon, kabel listrik, tali rai gorden, dan sejenisnya dari tempat
dur maupun tempat bermain bayi.
5. Jangan dudukkan bayi di  yang
diletakkan di atas meja atau tempat
yang tinggi dari permukaan karena
bisa jatuh saat tersenggol.
6. Hindari meletakkan barang pecah
belah di atas rak yang mudah dijangkau
oleh bayi.
7. Jauhkan bayi dari komponen listrik
yang sangat berbahaya dan usahakan
dak ada kabel-kabel sakelar yang
terkelupas.

MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

8. Simpanlah peralatan dapur yang sangat berbahaya seper pisau dan gun ng
agar dak menjadi mainan bayi.
9. Simpan mainan bayi di tempat (box atau rak mainan) yang aman dan dak
mudah dijangkau.
10. Letakkan bayi dalam posisi telentang ke ka dur.
11. Jangan meletakkan bayi didekat jendela terbuka meskipun hanya sejenak.
12. Jangan meninggalkan bayi tanpa pengawasan, walaupun  sedang
menerima telepon.
13. Pastikan bayi diletakkan dalam box/ ranjang bayi yang terkunci, apabila
harus mengerjakan tugas yang tidak memungkinkan mengajak bayi yang
diasuhnya.

C. Mencegah Kecelakaan Dan Cedera Bayi


Seorang  dalam mengasuh bayi diharuskan memiliki kecekatan dan
ketepatan dalam mencegah hal-hal yang bisa membuat bayi cedera dan terluka.
Kondisi rumah yang memiliki banyak perabotan berujung runcing adalah salah satu
hal yang bisa menjadi penyebabnya.
Berikut ini beberapa tindakan yang dapat dilakukan oleh  
tuk mencegah kecelakaan dan cedera pada bayi sewaktu di rumah:

1. Mencegah terjatuh
a. Pasang pagar keselamatan di tangga dan jendela lantai atas.
b. Pas kan jendela selalu tertutup dan terkunci.
2. Mencegah luka potong atau luka tusuk
a. Amankan pisau, garpu, gun ng, pisau cukur, gergaji, dan benda tajam lain.
b. Jauhkan gelas dan piring kaca dari jangkauan anak.
3. Mencegah luka bakar
a. Apabila terdapat pemanas air di kamar mandi, awasi agar anak yang sudah
bisa berjalan untuk dak memasuki kamar mandi dan membuka kran air
panas.
b. Jangan menggunakan taplak meja atau alas piring yang besar karena anak
dapat menariknya dan menumpahkan semua yang ada diatasnya, termasuk
makanan atau minuman yang masih panas
c. Jauhkan panci dan wajan panas.
4. Mencegah tercekik
a. Jauhkan tali dan kabel dari jangkauan anak. Apabila ada kabel yang terlalu
panjang, masukkan dalam karpet atau direkatkan dengan selo p besar
sepanjang kabel tersebut.


MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

b. Jangan memakaikan kalung, ikat kepala, atau tali dot pada bayi.
c. Jangan pakaikan baju bertali pada saat bayi dur.
5. Mencegah keracunan
a. Jauhkan semua obat, produk pembersih, kosme k, alkohol, peralatan mandi,
racun serangga/ kus, pupuk dan bahan-bahan sejenisnya dari jangkauan
bayi.
6. Mencegah tersedak
a. Potong-potong makanan hingga kecil dan pastikan anak duduk sebelum
 menyuapi.
b. Jangan berikan jagung, kacang-kacangan, potongan daging, rambutan,
kelengkeng, salak utuh, permen dan sayur mentah.
c. Jauhkan mainan, koin, dan barang-barang kecil agar dak tertelan.
7. Mencegah tersetrum
a. Tutup semua stop kontak yang dapat dijangkau anak.
b. Cabut aliran listrik peralatan rumah tangga yang dak digunakan.
8. Mencegah tenggelam
a. Jangan nggalkan bayi di kamar mandi atau kolam tanpa pengawasan.
b. Bila diperlukan, keringkan kolam yang dak digunakan.
9. Mencegah gigitan hewan
a. Jangan meninggalkan bayi dengan hewan peliharaan tanpa pengawasan
walaupun hewan itu tergolong jinak.
b. Ajari anak agar dak menggoda anjing
10. Mencegah ter mpa perabotan
a. Pas kan lemari, kursi, rak buku, meja dan perabotan rumah tangga lainnya
berdiri kukuh dan stabil.
b. Tempatkan televisi pada tumpuan yang kuat, rendah, dan rapat dengan
tembok.

D. Mengamankan Tempat Dan Perabot Yang Beresiko


Membahayakan Bayi
1. Toilet
a. Simpanlah cairan pembersih lantai ditempat yang dak terjangkau oleh
anak.
b. Pas kan lantai toilet selalu kering dan toilet keadaan tertutup jika dak
digunakan.
2. Gudang
a. Kuncilah gudang, ruang setrika, dan ruang cuci, agar barang-barang
didalamnya dak menarik perha an anak.

5
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

3. Lemari atau rak buku


a. Pas kan dak mudah bergoyang saat dimainkan oleh anak.
4. Meja dan kursi
a. Sudut meja atau kursi dapat melukai anak.
b. Berilah penutup atau bantalan yang empuk pada ujung sudut meja dan
kursi.
5. Aliran listrik
a. Pasanglah penutup pada stop kontak dan sakelar
6. Magnet di pintu kulkas
a. Letakkan di pintu kulkas bagian atas yang dak terjangkau anak.
7. Peralatan dapur
a. Amankan , kompor, tabung gas, blender, pisau, garpu
danperalatan lain dari jangkauan bayi.
8. Barang yang mudah pecah
a. Simpanlah barang-barang yang mudah pecah di dalam lemari yang selalu
terkunci.
9. Tempat sampah
a. Gunakan tempat sampah yang ada penutup.

E. Rangkuman
1. Rumah bukanlah tempat yang sepenuhnya aman untuk bayi.
2. Kemungkinan kecelaan yang dapat mengakibatkan bayi terluka tetap ada karena
bayi senang menjelajah kemana saja.
3. Rasa ingin tahu anak memang besar dan terkadang menjurus kearah yang
berbahaya.
4. Apabila terjadi kecelakaan bayi, periksalah terlebih dahulu apakah luka atau
akibat dari kecelakaan tersebut perlu perawatan medis atau dapat dioba
sendiri.
5. Jika luka tampak besar atau mengakibatkan efek lanjutan, segera hubungi
pengguna jasa.  tidak perlu panik, namun harus tetap mewaspadai
hal-hal yang dapat menimbulkan kecelakaan serta mengamankan tempat dan
perabot rumah yang dapat membahayakan bayi.

F. Evaluasi
1. Bagaimana upaya untuk menjaga keamanan rumah dan lingkungan agar dak
terjadi kecelakaan pada bayi?

5
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

2. Sebutkan ndakan yang dapat dilakukan untuk mencegah luka potong dan luka
tusuk!
3. Sebutkan ndakan yang dapat mencegah luka bakar pada bayi!
4. Sebutkan ndakan yang dapat mencegah bayi tersedak!
5. Bagaimana cara mengamankan toilet yang beresiko membahayakan bayi!
6. Jelaskan ndakan yang dapat mencegah bayi tercekik!
7. Jelaskan ndakan yang dapat dilakukan oleh seorang baby si er untuk mencegah
terjadinya keracunan pada bayi!
8. Jelaskan ndakan yang dapat mencegah bayi tersetrum!
9. Jelaskan ndakan yang dapat mencegah bayi terkena gigitan hewan!
10. Jelaskan ndakan yang dapat mencegah bayi tenggelam!

5
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

Daftar Pustaka

Dewi Handajani dkk. 2012. Perawatan Bayi Baru Lahir. Jakarta: Aspirasi Pemuda.

Tandry, Novita. 2013. 365 days of happy parenting. Jakarta : Bhuana Ilmu Populer.

dr. Niluh Swasanti & Winkanda Satria Putra. Pertolongan Pertama Pada Anak Sakit.
Jogjakarta : Kata hati

dr. Fransiska Handy, SpA, IBCLC. 2012. Panduan Cerdas Perawatan Bayi. Jakarta:
PustakaBunda.

Seri ayahbunda. P3K bayi, balita & keluarga. tt. Jakarta: Aspirasi Pemuda

American Red Cross. 2005. Handbook babysitters Training. USA : Staywell

Jaq. 2 Desember 2013. Cara Mencuci Dengan Mesin Cuci. Diunduh pada 4
September 2014 dalam http://www.saran2.com/cara-mencuci-dengan-
menggunakan-mesin-cuci.htm

Nur Hikmah. 16 Juni 2013. 7 Langkah Cuci Tangan Yang Benar. Diunduh pada 4
September 2014 dalam http://hikmahhr95.blogspot.com/2013/06/7-langkah-
cuci-tangan-yang-benar.html

____________. tt. Cara Menggunakan Popok Kain Modern. Diunduh Pada 4


September 2014 dalam http://www.google.co.id/search?q=cara+
menggunakan+popok+kain+modern&client

5
MERAWAT BAYI UNTUK BABY SITTER YUNIOR

Biodata Penulis

E & ^W D^ W ><W Z &


  D W h < 
^  < EWE& E  

D^W^hW/
   ><W / Z : W h
<^<d<Z:^

Anda mungkin juga menyukai