Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelabuhan Perikanan Lampulo merupakan salah satu pelabuhan perikanan

yang sejak beberapa tahun terakhir ini mengalami sejumlah perkembangan fisik

yang berarti. Kolam pelabuhan Pelabuhan Perikanan Lampulo ini direncanakan

dapat melayani Kapal sampai dengan kapasitas maksimum 60 GT. Pada awal ide

berdirinya, Pelabuhan Perikanan Lampulo ini merupakan salah satu UPTD di

bawah UPT Dirjen Perikanan Tangkap. Selanjutnya seiring dengan kebijakan

otonomi daerah, maka pada tanggal 12 April 2003 UPT Pelabuhan Perikanan

Lampulo dirubah menjadi UPTD Pelabuhan Perikanan Lampulo. Unit ini

langsung berada dibawah Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Aceh.

Letak astronomis Kota Banda Aceh berada pada 0516' 15" - 05 36' 16"

Lintang Utara dan 95 16' 15" - 95 22' 35" Bujur Timur dengan tinggi rata-rata

0,80 meter diatas permukaan laut. Namun lokasi penelitian yang akan dikaji

terletak pada 535'6.94" Lintang Utara dan 9518'51.16" Bujur Timur. Tepatnya

di daerah Pelabuhan Perikanan Lampulo Kota Banda Aceh.

Peristiwa gempa bumi dan tsunami yang terjadi pada 26 Desember 2004

menyebabkan kerusakan yang cukup memprihatinkan terhadap kompleks

Pelabuhan Perikanan Lampulo ini. Akibat peristiwa tersebut, tidak ada satupun

konstruksi yang tersisa. Dalam masa rehabilitasi dan rekonstruksi, Pelabuhan

Perikanan Lampulo ini kembali dibangun pada tahun 2005 dengan menggunakan

Universitas Sumatera Utara


dana bantuan asing. Berdasarkan tata letak konstruksi pelabuhan, maka

dibutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk membangun seluruh konstruksi yang

direncanakan. Pada kondisi saat ini, konstruksi pemecah gelombang (breakwater)

sisi kiri dan kanan dari Pelabuhan Perikanan Lampulo ini sepenuhnya selesai.

Pada tahun 2011 konstruksi untuk kolam kecil dibangun di sekitar dermaga

Pelabuhan Perikanan Lampulo ini untuk memberikan ruang yang aman bagi

kapal-kapal nelayan untuk dapat bersandar di dermaga pelabuhan. Pembangunan

kolam kecil tersebut menyebabkan kondisi Pelabuhan Perikanan Lampulo ada

seperti pada Gambar 1.1.

Titik
Penelitian

Gambar 1.1 Peta pelabuhan perikanan lampulo

Namun seiring dengan berjalannya waktu, ada beberapa titik kerusakan

yang terjadi pada (breakwater) sisi kiri Pelabuhan Perikanan Pelabuhan Lampulo.

Apabila (breakwater) sisi kiri yang rusak tidak segera diperbaiki maka besar

Universitas Sumatera Utara


kemungkinan (breakwater) sisi kiri tersebut akan mengalami kerusakan rusak

total. Kerusakan tersebut terletak pada titik tengah, akibat dari kerusakan tersebut

maka kondisi ini akan menyebabkan tinggi gelombang dan kecepatan arus yang

masuk ke dalam kolam pelabuhan akan mengganggu kapal-kapal nelayan untuk

bersandar.

Untuk menanggulangi kejadian tersebut demi mengoptimalkan operasional

dermaga pelabuhan, maka dilakukan perencanaan tambahan konstruksi pada titik

250 m dari titik 0 meter penempatan (breakwater) yang terletak digaris pantai

sampai pada titik 550 m dari garis pantai. Perencanaan tambahan dan perbaikan

bangunan pelindung yang mengalami kerusakan pada Pelabuhan Perikanan

Lampulo seperti pada Gambar 1.2.

Gambar 1.2 Bangunan pelindung yang rusak di pelabuhan lampulo

Dengan demikian, sebelum proses perencanaan tambahan konstruksi

(breakwater) yang rusak tersebut direalisasikan, maka diperlukan sejumlah kajian

untuk mengetahui efektifitas dari konstruksi yang ditambah serta estimasi bentuk

Universitas Sumatera Utara


serta dimensi breakwater yang diusulkan. Berdasarkan pertimbangan tersebut

maka salah satu kajian yang dilakukan adalah kajian aspek hidro-oseanografi

yang menitik beratkan pada kajian arus dan tinggi gelombang di sekitar kolam

Pelabuhan Perikanan Lampulo ini.

Breakwater sebagai pelindung kolam pelabuhan memiliki beberapa jenis

atau bentuk. Adapun bentuk-bentuk breakwater antara lain: breakwater rubble

mound (pemecah gelombang susunan batu gunung), breakwater susunan batu

buatan (tetrapods, quadripods, hexapods, tribars, modifiet cubes dan dolos),

Breakwater kotak dinding vertical (caisson), breakwater selindris vertikal dan

pecah gelombang apung (breakwater bentuk khusus). Menurut bentuknya

breakwater dibedakan menjadi pemecah gelombang sisi miring, pemecah

gelombang sisi tegak dan pemecah gelombang campuran.

Jenis atau bentuk breakwater yang sering ditemui di lapangan adalah

bentuk susunan batu gunung atau breakwater sisi miring yang disebut dengan

breakwater rubble mound. Sesuai dengan namanya, breakwater ini konstruksi

bangunannya terbuat dari susunan batuan yang disusun secara teratur, dengan

lapis terluar adalah lapisan batuan yang memiliki ukuran dan bobot yang paling

besar. Penyusunan tersebut dimaksudkan agar breakwater mampu untuk menahan

dan merendam energi yang dibawa oleh gelombang.

Breakwater rubble mound didisain dengan maksud untuk melindung

kolam pelabuhan dari energi gelombang sehingga kolam pelabuhan dapat

berfungsi sebagaimana layaknya. Mengingat situasi perairan yang berhadapan

langsung dengan Selat Malaka menyebabkan daerah peairan Lampulo selalu

Universitas Sumatera Utara


dipengaruhi oleh gelombang datang sehingga ketenangan daerah perairannya

sering terganggu.

Skripsi ini memuat tentang perencanaan tambahan pemecah gelombang

Pelabuhan Perikanan Lampulo yang terletak di Kota Banda Aceh, Aceh. Data

yang digunakan sepenuhnya data sekunder yang didapat dari Tsunami & Disaster

Mitigation Research Center dan Dinas Kelautan Perikanan Propinsi Aceh.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan fenomena yang terjadi, permasalahan yang dibahas

dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Mencari faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan konstruksi

bangunan pemecah gelombang (breakwater) di Pelabuhan Lampulo.

2. Bangaimana cara meminimalisir kerusakan konstruksi bangunan

pemecah gelombang (breakwater) di Pelabuhan Lampulo.

3. Perencanaan tambahan bagi konstruksi pemecah gelombang

(breakwater) yang sudah rusak.

4. pengaruh arus dan gelombang terhadap kestabilan pemecah gelombang

(breakwater) di Pelabuhan Lampulo.

1.3 Batasan Masalah

Melihat luasnya permasalahan mengenai pemecah gelombang maka

batasanbatasan penelitian diberikan dalam ruang lingkup berikut ini:

1. wilayah yang ditinjau hanya dikawasan Pelabuhan Perikanan ikan

Universitas Sumatera Utara


2. perencanaan tambahan breakwater yang rusak meliputi bentuk serta

dimensi breakwater yang diusulkan

3. Tidak memperhitungkan biaya dalam perencanaan.

4. Tidak merencanakan DED (Detail Engineering Design)

5. Investigasi geoteknik tidak ditinjau

6. Pengaruh tsunami dan gempa tidak diperhitungkan

7. Transpor sedimen tidak diperhitungkan

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan ulang tata letak dan

perencanaan tambahan pada konstruksi breakwater yang rusak di Pelabuahan

Perikanan Lampulo sebagai alternatif untuk melindungi pelabuhan dari pengaruh

arus, angin, gelombang, dan pasang surut. Dari hasil analisis dapat ditentukan

tipe, bentuk dan dimensi breakwater yang akan digunakan.

1.5 Mamfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi penulis; sebagai studi mahasiswa tentang mata kuliah yang

berkaitan dengan aplikasi dilapangan.

2. Bagi akademik; sebagai pembelajaran bagi pihak-pihak yang

membutuhkan sumber terkait.

3. Bagi masyarakat; sebagai masukan yang dapat digunakan untuk

mengatasi permasalahan perubahan garis pantai didaerah-daerah yang

berkaitan.

Universitas Sumatera Utara


1.6 Lokasi Penelitian

Lokasi yang di tinjau berada di wilayah Pelabuhan Perikanan Lampulo

Kota Banda Aceh. Daerah ini terletak 2000 meter dari kota Banda Aceh. Dengan

letak astronomis 535'6.94" Lintang Utara dan 9518'51.16" Bujur Timur.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini dibahas uraian mengenai latar belakang,

perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, mamfaat

penelitian, lokasi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Didalam bab ini dibahas uraian dasar teori tentang kondisi

lingkungan perairan yang berpengaruh terhadap pelayaran seperti

gelombang, angin, fluktuasi muka air laut serta kriterian perencanaan

tambahan pemecah gelombang serta mencari faktor penyebab utama

kerusakan bangunan pelindung Pelabuhan Perikanan Lampulo.

BAB III : METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode pengumpulan

data dan informasi yang digunakan guna menunjang penelitian serta

kerangka pemikiran sebagai dasar alur penelitian pada penulisan ini.

Universitas Sumatera Utara


BAB IV : PENGELAHAN DATA DAN ANALISA

Membahas tentang pemilihan pemecah gelombang, penentuan

tata letak pemecah gelombang, hitung detail pemecah gelombang dan

analisa dari solusi tersebut

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah melakukan perhitungan dan perencanaan tambahan

dari bab sebelumnya, maka bab ini berisi kesimpulan yang dapat

diambil dan saran-saran yang dapat diberikan.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai