Anda di halaman 1dari 7

ETIKA PROFESI BABY SITTER

KELOMPOK :

NAMA
1. MULYO DARNO 2. PRIMA PRATIWI 3. JOKO SANTOSO 4. FRANSISKUS ADI RAHMAWAN 5. ZENAIDE AURELIA 6. I GD AGUS SUGIANTARA 7. BAMBANG SANTOSO

NIM
10101215 10101186 10101354 09101253 08103246 08102063 10101346

PENDAHULUAN

Dalam bahasan ini, kita akan mengangkat topik tentang Etika Profesi Baby Sitter. Dimana bagi sebagian kalangan masyarakat, pekerjaan sebagai baby sitter atau pengasuh anak itu dianggap sebagai pekerjaan yang sangat mudah, dan tanpa perlu pelajaran atau ketrampilan khusus untuk menjalani profesi ini.

Dibahasan ini, kita akan menyampaikan bahwa anggapan tersebut diatas adalah sangat salah. Profesi sebagai baby sitter adalah salah satu profesi yang memiliki aturan kerja dan tanggung jawab yang besar. Dimana seorang baby sitter / pengasuh anak harus bertanggung jawab atas anak yang diasuhnya. Tidak hanya sebatas menjaga dan menjadi teman bermain bagi anak yang dijaganya, tidak jarang seorang baby sitter juga harus menjaga keselamatan dari anak yang dijaganya. Selain itu seorang baby sitter juga menjaga tingkah lakunya sendiri, agar tidak mempengaruhi karakter si anak asuhnya. Jadi segala tindakan yang dilakukan oleh seorang pengasuh anak harus betul-betul memiliki etika dalam menjalankan tugasnya sebagai pengasuh anak. Karena pada saat baby sitter mengasuh anak tersebut dia sudah berperan sebagai orang tua dari anak asuhnya. Kalau kita sebagai seorang ibu ketika menyerahkan anak kita ke baby sitter tentu kita harus berpikir bahwa baby sister tersebut harus memiliki ketrampilan sama seperti seorang ibu sedang mengasuh anaknya. Karena untuk mengasuh seorang anak diperlukan suatu kesabaran, kasih sayang dan keiklasan.

Disini kita akan menjelaskan sedikit tentang apa saja sebenarnya yang boleh dilakukan oleh baby sitter dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh baby sitter, terkait dengan profesinya yang dijelaskan pada bab berikutnya.

Apa itu profesi baby sitter?

Baby Sitter atau yang biasa disebut dengan pengasuh anak, adalah bagian dari proses sosialisasi yang penting dan mendasar. Dimana profesi ini ternyata memerlukan ketrampilan sendiri, sebagaimana halnya seorang kapster di salon ataupun seorang supir. Pengasuh anak atau baby sitter melakukan pekerjaan yang berlangsung dalam lingkungan keluarga sebagai suatu unit sosial terkecil dalam kepribadian individu. Baby sitter juga bisa memberikan pengaruh dalam pembentukan tingkah laku, watak, moral dan kepribadian individu anak yang diasuhnya. Idealnya anak-anak dibawah pengasuhan dan pengawasan orang tuanya, tapi ada hal-hal yang menjadikan kondisi pengasuhan anak-anak tidak dapat dijalankan oleh orang tua, sehinga para orang tua memerlukan jasa pengasuh anak. Dalam mejalani profesi ini, seorang baby sitter diharapkan memiliki ketrampilan paling tidak sama seperti seorang ibu yang sedang mengasuh anaknya, memiliki prilaku yang baik, baik itu dari segi moral dan etika, berimam dan bertaqwa kepada Tuhan YME, bertingkah laku sopan, dan jujur. Baby sitter juga dituntut untuk sabar dan tekun dalam menjalani profesinya. Karena dalam pekerjaannya sebagai seorang baby sitter segala tindakan yang buruk, akan berdampak buruk pula terhadap anak yang diasuhnya. Selain ketrampilan yang dimiliki oleh seorang baby sitter tentu juga diharapkan baby sitter memiliki wawasan luas dalam ilmu pengetahuan. Karena apabila seorang baby sitter memiliki pengetahuan yang luas tentu akan mudah mengajarkan / menularkan pengetahuannya kepada anak yang diasuhnya. Sehingga anak asuhnya akan mendapatkan suatu pengalaman baik yang berupa pengetahuan atau yang lain bukan saja dari ibunya namun juga dari seorang pengasuhnya yang memiliki pengetahuan tersebut. Biasanya seorang baby sitter juga tinggal bersama dengan orang yang mengangkatnya sebagai pengasuh anaknya. Disini, juga seorang baby sitter dituntut untuk menjaga kerahasiaan keluarga yang mengangkatnya. Seperti apabila seorang baby sitter tahu hal-hal yang sifatnya rahasia bagi keluarga tersebut, maka baby sitter tidak boleh menceritakan kepada siapapun baik dilingkungan dalam maupun luar keluarga tersebut.

KETRAMPILAN EKSTRA YANG HARUS DIMILIKI SEORANG BABY SITTER

Profesi ini menuntut seorang pengasuh anak harus memiliki kesabaran yang extra dan mampu mengendalikan emosionalnya. Karena menghadapi anak kecil, sangatlah susah, kadangkala tindakannya mudah menyulut emosi kita. Anak kecil tidak seperti orang dewasa yang bisa diberi alasan-alasan logis. Dalam hal ini baby sitter dituntut untuk sabar dan bertindak secara hati-hati. Bahkan dalam suatu yayasan penyalur tenaga kerja pengasuh anak, sebelum diterjunkan ke lapangan kerja, para calon baby sitter ini diberikan pendidikan khusus sebelum menerapkan profesi secara langsung ke pekerjaannya ini. Bahkan dalam masa pelatihan ini, calon sebagai baby sitter ini dilakukan penilaianpenilaian sesuai dengan ketrampilan, kemampuan berinteraksi terhadap anak,

berkomunikasi, pengetahuannya, keimaman dan bertaqwanya terhadap Tuhan YME, sehingga hasil penilaian itu dapat dijadikan acuan para orang tua anak asuh yang ingin menjadi baby sitter sebagai pengasuh anak anak. Biasanya yayasan-yayasan penyedia baby sitter ini akan memberikan sertifikat kelulusan pelatihan bagi para calon baby sitter yang akan disalurkan. Pendidikan formal baby sitter juga menjadi nilai lebih, karena baby sitter yang berpendidikan, biasanya dapat memberikan contoh yang lebih baik kepada anak-anak asuhannya, selain baby sitter bisa menjadi seorang pengasuh juga sebagai pembimbing anak asuhannya dalam hal belajar. Ketrampilan khusus yang harus dimiliki oleh seorang pengasuh anak, selain menjaga juga diperlukan untuk mampu memandikan anak dengan rasa kasih sayang sehingga anak merasa nyaman seperti dimandikan oleh ibu sendiri walaupun yang memandi seorang baby sitter, menyuapi makanan juga harus dilakukan dengan serupa yaitu perasaan kasih sayang seperti menyuapi anaknya sendiri, beginilah menjalani profesi sebagai seorang baby sitter ini.

Tugas dan kewajiban seorang baby sitter

Terkait dengan sebuah profesi pekerjaanya maka seorang pengasuh anak atau yang sering disebut dengan baby sitter maka tugas dan kewajiban untuk memenuhi tanggungjawab atau kerjaan pokok yang harus dilakukan oleh seorang baby sitter antara lain yaitu : 1. Membantu orangtua anak asuhnya dalam mengasuh anak asuhannya. 2. Membantu segala hal apabila anak asuhannya memerlukan bantuan. 3. Menemani bermain dan menjaga anak asuhanya. 4. Melindungan dari segala bahaya yang mengacam anak asuhannya. 5. Memandikan saat mandi ketika orang tua anak tersebut tidak ada. (anak yang diasuh belum mampu mandi sendiri). 6. Menyuapi saat makan ketika orang tua anak tersebut tidak ada. (anak yang diasuh belum mampu makan sendiri). 7. Memberikan bimbingan yang sifatnya mendidik yang baik. 8. Mendampingi dan membantu bila anak asuhannya sedang belajar. 9. Menghindarkan anak asuhannya dari hal-hal yang tidak baik. 10. Memberikan contoh tindakan yang baik. 11. Bercerita tentang hal-hal yang baik. 12. Membiasakan anak asuhannya untuk membaca buku bacaan sesuai dengan usianya. 13. Mengajarkan bernyanyi terhadap anak asuhannya apabila memiliki kemampuan bernyanyi. 14. Membiasakan anak asuhannya berdoa sebelum tidur. 15. Menami tidur apabila anak asuhannya memerlukan. 16. Menghibur anak asuhannya bila sedang bersedih. 17. Mengajarkan anak asuhannya agar bertaqwa kepada TME sesuai dengan agamanya.

YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN BABY SITTER

Dalam menjalani profesi sebagai pengasuh anak atau baby sitter ini, juga ada hal-hal yang tidak boleh dilakukannya diantaranya sebagai berikut : 1. Mengabaikan anak asuhannya ketika orang tua anak asuhnya tidak ada. 2. Membiarkan anak asuhannya main sendiri tanpa ditemani. 3. Membiarkan anak asuhannya mandi sendiri tanpa ditemani. 4. Membiarkan anak asuhannya makan sendiri tanpa ditemani. 5. Membiarkan anak asuhannya tidur sendiri tanpa pengawasan. 6. Membiarkan anak asuhannya belajar sendiri padahal masih perlu bimbingan. 7. Membentak anak asuhannya tanpa alasan apapun. 8. Memarahi anak asuhannya tanpa alasan apapun. 9. Mencupit anak asuhannya tanpa alasan apapun. 10. Memukul anak asuhannya tanpa alasan apapun. 11. Bertingkah laku tak senonoh di depan anak asuhannya. 12. Berbicara tak senonoh di depan anak asuhannya. 13. Berpakaian tak senonoh di depan anak asuhannya. 14. Berdandan tak pantas di depan anak asuhannya. 15. Mengajarkan yang tidak baik terhadap anak asuhannya.

7 ETIKA PROFESI BABY SITTER


1. Tidak melakukan pekerjaannya sebagai seorang baby sitter ketika orang tua anak asuhnya tidak berada dirumah. 2. Tidak menceritakan ke orang lain atas kekurangan anak yang diasuhannya. 3. Tidak menceritakan rahasia keluarga dari anak yang diasuhannya. 4. Tidak melakukan perbuatan yang tidak baik ketika orang tua anak asuhnya tidak berada dirumah. 5. Tidak menerima tamu pribadinya tanpa seijin orang tua anak asuhnya. 6. Tidak meninggalkan rumah bilamana orang tua anak asuhnya sedang tidak berada dirumah. 7. Tidak menggunakan fasilitas yang ada tanpa seijin orang tua anak asuhnya.

Anda mungkin juga menyukai