Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Bahan Bakar

Bahan bakar adalah suatu materi apapun yang bisa diubah menjadi energi.
Biasanya bahan bakar mengandung energi panas yang dapat dilepaskan dan
dimanipulasi. Kebanyakan bahan bakar digunakan manusia melalui proses
pembakaran (reaksi redoks) dimana bahan bakar tersebut akan melepaskan panas
setelah direaksikan dengan oksigen di udara. Proses lain untuk melepaskan energi
dari bahan bakar adalah melalui reaksi eksotermal dan reaksi nuklir (seperti Fisi
nuklir atau Fusi nuklir).

Bahan Bakar Padat dalam industry


Batubara
Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah
batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik,
utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses
pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan
oksigen. Batu bara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat fisika
dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai bentuk.
kegunaan batu bara sebagai bahan bakar
Sebagai bahan bakar, batubara dapat dimanfaatkan untuk mengubah air
menjadi upa didalam suatu ketel uap atau boiler PLTU, untuk membakar
bahan pembuat klinker dipabrik semen, dan sebagai bahan bakar di industriindustri kecil. Pada hakikatnya, semua batubara dapat dibakar, tetapi
pemanfaatannya sebagai bahan bakar tertentu perlu dipenuhi berbagai
persyaratan tertentu pula. Misalnya, sebagai baha bakar di PLTU diperlukan
batubara yang mempunyai kandungan ash <30%. Ketel yang memanfaatkan
batubara halus dapat didesain agar bisa membakar batubara dengan
kandungan ash lebih tinggi lagi, katakanlah 50%. Akan tetapi, dengan
kandungan ash yang demikian besar dapat menimbulkan banyak masalah
dalam pengoperasiannya. Bahkan pada pembakaran batubara yang
mengandung ash <30% pun masih banyak menimbulkan masalah pada ketel
karena dapat menyebabkan erosi dan kerak pada tabung uap.
Bahan Bakar Cair
Minyak (petroleum) berasal dari kata-kata: Petro = rock (batu) dan leaum = oil
(minyak) Minyak dan gas sebagian besar terdiri dari campuran molekul carbon dan
hydrogen yang disebut dengan hydrocarbons. BBM terdiri dari berbagai jenis
hydrocarbons yang berasal dari minyak bumi, dan sering pula terdiri dari campurancampuran lain. Sifat mudah menguap di dalam mesin menentukan jenis
hydrocarbons dan campuran yang digunakan pada BBM. Sifat mudah menguap

tersebut disebut dengan volatility. Karena minyak bumi mentah mempunyai kadar
volatility yang lebih rendah dan tinggi dari BBM, maka BBM harus dipisahkan dari
minyak bumi mentah melalui proses destilasi, namun karena dengan proses
tersebut jumlah BBM yang diperoleh sangat sedikit maka minyakk bumi mentah
harus melalui proses penyulingan yang lebih komplek. Penyulingan minyak bumi
mentah tersebut akan mengubah kadar volatility hydrocarbons yang lebih rendah
atau lebih tinggi dari BBM menjadi sama dengan BBM.BBM yang dihasilkan
merupakan campuran dari hydrocarbon-hydrocarbon dengan kadar volatility yg
sama.
Komposisi dan sifat dari BBM ditentukan dari jenis dan kandungan minyak bumi
mentah asalnya, metode penyulingan yang digunakan dan tergantung dari sifat zatzat campuran yang ditambahkan untuk meningkatkan mutu BBM. Minyak bumi
terdiri dari bermacam-macam jenis hidrokarbon, namun hanya beberapa jenis yang
dominan antara lain :

a. Jenis Paraflin (CnH2n+2) mempunyai sifat sangat stabil, reaksi dengan gas
chloor, banyak terdapat hampir pada semua jenis minyak bumi. Paraffin wax (lilin)
adalah rangkaian yang lurus dan bercabang.
b. Jenis Olefin atau jenis Ethylene (CnH2n) terdiri dari senyawa tidak jenuh, mudah
bereaksi dengan gas chloor, asam chlorida dan asam sulfat. Olefin yang titik
didihnya rendah tidak terdapat dalam minyak bumi tetapi biasanya terdapat pada
minyak hasil perengkahan (cracking).
c. Jenis Naphthene (CnH2n) meskipun mempunyai tipe sama dengan Olefin,
namun memiliki sifat yang berbeda. Naphthene memiliki senyawa cincin (cyclic
compounds) yang jenuh, sedangkan Olefin senyawa lurus yang antara karbonnya
ada senyawa tak jenuh.
d. Jenis Aromatik (CnH2n-6) biasa disebut jenis benzene, jenis ini mudah bereaksi
dengan senyawa organik lain. Minyak bumi jarang yang mengandung senyawa
benzene atau toluene, tetapi minyak bumi dari Sumatra dan Kalimantan
mengandung senyawa aromatik.
e. Jenis Diolefin (CnH2n-2) sifatnya hampir sama dengan olefin tetapi lebill aktif,
bahkan dapat membentuk polimer dengan senyawa tidak jenuh lainnya menjadi
molekul yang besar semacam karet (gum). Jenis diolefin tidak ada dalam minyak
bumi, hanya ada pada hidrokarbon rengkahan.

Beberapa hasil pengolahan minyak bumi diantaranya adalah :

a. Elpiji (liquid pressure gas) adalah bahan bakar gas yang dipakai dirumah tangga,
restoran dan kantor. Merupakan bahan bakar yang bersih dan praktis, sejenis bahan
bakar gas yang juga digunakan untuk kendaraan disebut BBG dan ada juga yang
digunakan sebagai bahan baku berbagai produk disebut LNG (liquid natural gas).

b. Gasoline adalah BBM yang banyak dibutuhkan, hampir 45% total produk minyak
bumi diupayakan menjadi BBM ini. Produk ini kebanyakkan berasal dari proses
sekunder karena disaratkan angka oktannya harus tinggi. BBM ini di Indonesia
disebut Premium, Super dan atau benzole. Penggunaannya untuk kendaraan
penumpang, motor dan pesawat terbang yang tidak bermesin jet.

Spesifikasi bahan bakar minyak ini antara lain :

1. Pertamak Plus
Adalah bahan bakar motor bensin tanpa timbal yang diproduksi dari High Octane
Mogas Component (HOMC) yang berkualitas tinggi ditambah dengan bahan aditif
generasi terbaru sesuai dengan kebutuhan yang direkomendasikan pabrikan
kendaraan bermotor. Bahan bakar ini diformulasikan khusus untuk memenuhi
tuntutan akan bahan bakar minyak yang dapat melayani mesin yang bekerja pada
kompresi tinggi tetapi ramah lingkungan dan lebih aman terhadap kesehatan
manusia.
Pertamak plus mempunyai angka oktan minimal 95 dimana angka oktan ini lebih
tinggi dari premix dan premium. Pertamax plus dipasarkan tanpa diberi pewarna
(bening) direkomendasikan untuk kendaraan keluaran tahun 1992 keatas atau
kendaraan yang menggunakan katalistik converter.

2. Pertamax
Adalah bensin tanpa timbal dengan kandungan aditif generasi mutakhir yang dapat
membersihkan Intake Valve Port Fuel Injektor dan ruang bakar dari carbon.
Mempunyai angka oktan 92 dan dapat digunakan pada kendaraan dengan kompresi
yang tinggi.

3. Premium Tanpa Timbal (Super TT)


Adalah bahan bakar motor bensin yang tidak mengandung timbale dan
komponen HOMC. Bahan bakar ini dapat digunakan pada kendaraan yang
menggunakan Catalitic Conventer.

4. Premium

Adalah bahan bakar jenis ditilat dengan warna kekuningan yang jernih dan
mengandung timbale sebagai octane booster (TEL). Warna kuning pada premium ini
diakibatkan oleh penambahan. Umumnya premium digunakan untuk bahan bakar
motor bensin seperti mobil, sepeda motor dan motor temple. Bahan bakar ini sering
juga disebut sebagai gasoline atau petrol dan tidak boleh digunakan pada
kendaraan yang dilengkapi catalytic conventer. Bila bahan bakar yang mengandung
timbal digunakan pada kendaraan yang dilengkapi dengan catalytic conventer, akan
menyebabkan pori-pori katalis tertutup oleh bahan timbal ini dan menyebabkan
hilangnya kemampuan katalitic conventer sebagai katalis konversi emisi
pencemaran menjadi emisi yang bersahabat dengan lingkungan.

c. Kerosene adalah fraksi lebih berat dari pada gasoline, dan mudah menguap.
Kebutuhan BBM ini lebih rendah dari pada gasoline. Sebelumnya kerosene ini
digunakan untuk lampu penerangan sehingga sering disebut minyak lampu. Saat ini
digunakan untuk kebutuhan rumah tangga dan kegiatan pertanian. Pemakaian
kerosene dinegara-negara berkembang sangat tinggi. Saat ini dugunakan juga
untuk BBM pesawat terbang yang menggunakan mesin jet disebut DPK (double
purpose kerosine).

d. Minyak diesel (Solar), pemakaian BBM ini terus-menerus meningkat, karena


makin pesatnya laju ekonomi. Penggunaan BBM ini untuk transportasi darat, laut
dan mesin- mesin pembangkit tenaga listrik. Kendaraan penumpang, saat ini juga
banyak yang menggunakan solar, karena harga BBM ini relatif lebih murah.

e. Industrial diesel oil (IDO), BBM ini khusus untuk keperluan industri lebih berat dari
pada solar (ADO), namun di Indonesia tidak dibedakan. Disamping itu digunakan
untuk mencairkan BBM yang lebih berat (Residual fuel oil).

f. Residual fuel oil fraksi ini lebih berat dari pada IDO, dalam perdagangan disebut
minyak bakar atau residu, atau minyak bakar hitam. BBM jenis ini digunakan untuk
ketel uap dan dapur di pabrik dengan desain khusus untuk burnernya. Harganya
lebih murah dari pada IDO.

g. Minyak pelumas merupakan sebagian kecil dari produk minyak bumi. Namun
merupakan produk yang paling penting karena diperlukan untuk melumasi
permukaan bagian mesin yang saling, bergesekan dan bergerak untuk mencegah
keausan. Misalnya silinder motor bakar, turbin, gear-box dan sebagainya.

h. Gemuk (greases) merupakan pelumas yang berbentuk padat, digunakan untuk


bantalan (bearing) yang beroperasi pada suhu tinggi, dan untuk bearing yang tidak
boleh bocor.

i. Lilin (wax) merupakan hasil samping dari kilang minyak pelumas. Penggunaan
lilin untuk packing agar menjadi "water proof" atau "vapor proof" untuk kontainer.
Kotak roti dan atau makanan yang dibekukan, juga digunakan untuk membuat
cetakan (mold) bagian mesin dan juga untuk upacara-upacara tradisional.

j. Aspal, dihasilkan dari residu minyak bumi jenis tertentu, digunakan untuk jalan
dan untuk campuran industi atap bangunan.

k. Kokas (petroleum coke disebut juga green coke) hasil samping produk
proses perengkahan residu, berbentuk padat. Kokas digunakan juga untuk bahan
bakar, dan juga untuk melelehkan metal pada industri pengecoran logam. Beberapa
pabrik menggunakan untuk membuat elektroda batang las dan blasting logam,
kompound (ampelas) dan bahan yang tahan suhu tinggi.

l. Carbon black adalah hasil samping produksi proses perengkahan, penggunaannya


untuk pabrik ban kendaraan, industri karet, industri tinta cetak, pabrik cat, pabrik
piring dan sebagainya.
m. Produk Petrokimia (petrochemical) ini merupakan nama umum dari produk
minyak bumi seperti ethylene, propylene, butylene, isobutylene, cyclohexane, dan
phenol yang merupakan senyawa organik, sedangkan yang anorganik seperti
amonia dan hidrogen peroksida.
n. Produk Petrokimia lanjutan (Secondary petroleum product) merupakan
produk yang setiap tahun selalu bertambah, karena penemuan baru. Misainya
berjenis-jenis detergen untuk bahan pencuci, bermacam-macam karet sintetik, dan
bermacam-macam fibre-glass. nylon, dacron, orion, dynel dan acrilan. Produk ini
termasuk beberapa produk plastik polyethylene, line, cat dengan bahan dasar
plastik, politur, dan coating lantai dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai