Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam setiap siklus kehidupan, setiap makhluk hidup tidak akan terlepas
dari yang namanya pertumbuhan dan perkembangan. Jika pertumbuhan
identik dengan penambahan sel-sel dan organ yang ada pada makhluk hidup,
maka perkembangan adalah pola perubahan yang dimulai sejak awal
pembuahan dan terus berlangsung selama masa hidup. Senada dengan
pengertian sebelumnya, para ahli juga sepakat menjelaskan bahwa
perkembangan merupakan suatu proses yang bersifat progresif dan
menyebabkan tercapainya kemampuan dan karakteristik psikis yang baru.
Teori perkembangan adalah teori yang memfokuskan pada perubahanperubahan dan perkembangan stuktur jasmani ( biologis), perilaku dan fungsi
mental manusia dalam berbagai tahap kehidupannya, mulai dari konsepsi
hingga menjelang kematiannya. Mempelajari teori-teori perkembangan tidak
hanya berguna bagi orang tua dan guru dalam memberikan pelayanan dan
pendidikan kepada anak sesuai dengan tahap perkembangannya, melainkan
juga berguna dalam memahami diri kita sendiri dengan cara pendekatan
biologis, lingkungan dan suasana serta interaksi. Teori perkembangan akan
memberikan wawasan dan pemahaman tentang sejarah perjalanan hidup kita
sendiri ( sebagai bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa atau usia lanjut ). Seiring
dengan perkembangan masyarakat temporer yang ditandai oleh perubahanperubahan yang sangat cepat dalam berbagai dimensi kehidupan individu,
teori

perkembangan semakin dirasakan kegunaannya oleh masyarakat.

Masyarakat makin menyadari betapa individu ( anak-anak, remaja, dan bahkan


orang dewasa ). Menghadapi individu yang berada dalam masa-masa sulit
demilkian, jelas membutuhkan pemahaman tentang teori perkembangan. Oleh
sebab itu kami dari kelompok 1 ( satu ) megangkat tema tentang teori-teori
perkembangan di lihat dari segi biologis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu perkembangan ?

2.
3.
4.
5.

Apa itu remaja ?


Bagaimana perkembangan biologis (pubertas)
Seperti apakah gangguan nutrisi dan makan pada remaja
Bagaimana citra tubuh pada remaja

C. Tujuan
Mampu menjelaskan teori biologis pada perkembangan remaja dan
tahapan-tahapan perubahan fisik (pubertas) pada remaja laki-laki dan
perempuan. Dapat mengidentifikasi gangguan makan pada remaja.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan (development)
Istilah perkembangan dalam psikologi itu sendiri merupakan sebuah
konsep

yang

rumit

dan

kompleks.

Seifert

dan

Hoffnung

(1994)

mendefinisikan perkembangan sebagai Long-term changes in a persons


growth feeling, patterns of thinking, social relationships, and motor skills.
Sedangkan, Chaplin (2002) mengartikan perkembangan sebagai: Perubahan
yang berkesinambungan dan progresif dalam organisme, dari lahir sampai
mati, pertumbuhan, perubahan dalam bagian-bagian fungsional, dan
kedewasaan atau kemunculan pola-pola asasi dari tingkah laku yang
dipelajari.
Menurut Reni Akbar Hawadi dalam Desmita (2012:4) bahwa
perkembangan merupakan proses perubahan secara keseluruhan dari potensi
yang dimiliki individu dan nampak pada kemampuan, sifat, serta ciri-ciri yang
baru. Dalam istilah perkembangan juga tercakup konsep usia, yang diawali
dari saat pembuahan dan berakhir dengan kematian. Jadi perkembangan tidak
terbatas pada pengertian pertumbuhan yang semakin membesar, melainkan di
dalamnya juga tergantung serangkaian perubahan yang berlangsung secara
terus menerus dan bersifat tetap dari fungsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah
yang dimiliki individu menuju ketahap kematangan melalui pertumbuhan
pematangan dan belajar.
B. Pengertian Remaja
Secara empiris, remaja berasal dari bahasa latin adolescere yang artinya
tumbuh untuk mencapai kematangan. Secara psikologis remaja adalah suatu
usia dimana individu menjadi terintegrasi ke dalam masyarakat dewasa.
Perkembangan masa remaja (adolescence) berlangsung antara umur 12 Tahun
sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai 22 tahun bagi pria.
Hurlock mengungkapkan bahwa menurut hukum di Amerika Serikat saat ini,
individu dianggap telah dewasa apabila mencapai umur 18, dan bukan umur
21 tahun seperti ketentuan sebelumnya. Penafsiran dari berbagai ahli
menunjukkan bahwa adanya perbedaan-perbedaan dalam memberikan definisi
tentang remaja.

Aristoteles berpendapat bahwa aspek terpenting bagi remaja adalah


kemampuan untuk memilih dan determinasi diri sebagai tanda
kematangannya. Jacquilen Lerner dkk (ahli promosikan Positive
Youth Development, PYD) 2009, berpendapat bahwa ada lima
karakteristik remaja yaitu, competence, comfidece, connection,
character, dan caring.

Tahap transisi memberi remaja kesempatan yang panjang untuk


mengembangkan berbagai keterampilan serta mempersiapkan masa depan,
tetapi pada masa itu cenderung terdapat masa pertentangan (konflik), yaitu
kebimbangan antara ketergantungan dengan kemandirian. Dalam masa ini,
remaja berkembang ke arah kematangan seksual, memantapkan identitas
sebagai individu yang terpisah dari keluarga, dan menghadapi tugas untuk
mencari mata pencaharian.
C. Perkembangan biologis (pubertas)
Perubahan yang paling dirasakan oleh remaja pertama kali adalah
perubahan fisik. Pada masa remaja ditandai dengan adanya pertumbuhan fisik
yang cepat, dan hal ini dipandang sebagai suatu hal yang penting sehingga
berdampak pula pada aspek psikologis. Tanda-tanda perubahan fisik dari masa
remaja terjadi dalam konteks pubertas, yang mana dalam konteks ini
kematangan oragan-oragan seks dan kemampuan reproduktif bertumbuh
dengan cepat.
Menurut Zigler dan Sevenson (Desmita, 2008) secara garis besar
perubahan fisik pada masa remaja dapat dikelompokkan dalam dua kategori
yaitu perubahan-perubahan yang berhubungan dengan pertumbuhan fisik dan
perubahan-perubahan yang berhubungan dengan perkembangan karakteristik
seksual.
1. Pertumbuhan fisik
1.a. perubahan tinggi dan berat badan
Tinggi rata-rata anak laki-laki dan perempuan pada usia 12 tahun
adalah sekitar 59 atau 60 inci ( 150cm). Pada usia 18 tahun, tinggi ratarata remaja laki-laki adalah 69 inci, sedangkan tinggi rata-rata remaja
perempuan hanya 64 inci. Tinggi kebanyakan anak perempuan

bertambah sekitar 3 inci dan tinggi kebanyakan anak lelaki bertambah


lebih dari 4 inci (Zigler dan Sevenson, dalam Desmita, 2008).
Faktor yang menyebabkan laki-laki rata-rata lebih tinggi dari
perempuan adalah karena laki-laki memulai pertumbuhan mereka dua
tahun lebih lambat dibandingkan dengan anak-anak perempuan. Dengan
demikian anak laki-laki mengalami penambahan pertumbuhan selama
dua tahun pada masa anak-anak. Karena penambahan tinggi anak lakilaki dan perempuan selama masa remaja sekitar 9 atau 10 inci maka
perempuan pada akhirnya lebih pendek dibanding dengan rata-rata lakilaki. (Seifert dan Hoffnung, dalam Desmita, 2008).
Pada masa remaja, tidak hanya terjadi pertumbuhan tetapi juga
pertambahan berat badan.Meskipun berat badan ikut bertambah seiring
proses pertumbuhan namun ia dapat lebih mudah dipengaruhi oleh
beberapa faktor, misalnya pola hidup, asupan nutrisi, diet dan latihan.
1.b perubahan proporsi tubuh
Pertambahan tinggi dan berat badan berhubungan juga dengan
proporsi tubuh. Misalnya bagian-bagian tubuh tertentu yang dulunya
kecil saat masa anak-anak, pada masa remaja berubah menjadi besar. Hal
ini dapat dilihat dengan jelas pada pertumbuhan tangan dan kaki, yang
kadang tidak proporsional.
Perubahan lain dalam proporsi tubuh juga terlihat pada perubahan
ciri-ciri wajah. Terjadi perubahan struktur kerangka serta pertumbuhan
otot. Pertumbuhan otot ini perkembang seiring dengan bertambahnya
tinggi badan. Pertumbuhan otot laki-laki lebih cepat karena mereka
memiliki lebih banyak jaringan otot.
2. Kematangan seksual
Kematangan seksual atau disebut dengan masa pubertas merupakan
periode dimana kematangan fisik berlangsung pesat, yang melibatkan
perubahan hormonal dan tubuhdan berlangsung utamanya di masa remaja.
Pubertas bukanlah insiden lingkungan, tetapi telah diprogram di dalam gen
seiap manusia yang disebut dengan bawaan (Santrock, 2007). Kematangan

seksual ditandai dengan perubahan ciri-ciri seks primer (primary sex


characteristics) dan ciri-ciri seks sekunder (secondary sex characteristics).
2.a. ciri-ciri seks primer
Ciri-ciri seks primer adalah ciri-ciri fisik yang secara langsung
menunjuk pada proses reproduksi yang khas membedakan laki-laki dan
perempuan. Dengan demikian antara laki-laki dan perempuan terdapat
perbedaan ciri-ciri seks primer.
Pada remaja wanita, perubahan ciri-ciri seks primer ditandai dengan
menarche atau munculnya periode menstruasi untuk pertama kalinya.
Munculnya peristiwa menstruasi sangat dipengaruhi oleh perkembangan
indung telur (ovarium), yang berfungsi memproduksi sel-sel telur (ovum)
serta hormon estrogen dan progesteron. Hormon progesteron bertugas
mematangkan sel telur sehingga siap untuk dibuahi. Sementara hormon
estrogen berfungsi membantu pertumbuhan ciri kewanitaan pada tubuh
seseorang seperti pembesaran payudara dan pinggul serta mengatur
siklus haid. Ketika percepatan pertumbuhan mencapai puncaknya ciriciri seks primer pada wanita meliputi ovarium, uterus, vagina, labia dan
klitoris mengalami perkembangan pesat.
Menstruasi terjadi sekitar 14 hari setelah ovulasi (ovum keluar dari
ovarium) yaitu saat lapisan endometrium terlepas dari uterus, beberapa
kapiler kecil terbuka dan berdarah. Cairan menstruasi adalah kombinasi
dari darah ini (dalam jumlah yang relatif sedikit) dan lapisan
endometrium itu sendiri, dengan warna yang lebih gelap
Istilah siklus menstruasi secara spesifik mengacu pada perubahan
yang terjadi dalam uterus. Melalui kesepakatan, hari pertama periode
menstruasi perempuan, atau hari pertama menstruasi, dinyatakan sebagai
hari 1 dari siklus tersebut. Fase menstruasi (menstrual flow phase) siklus
tersebut, saat pendarahan menstruasi (hilangnya sebagian besar lapisan
fungsional endometrium) terjadi, umumnya berlangsung selama 3-5 hari.
Kemudian sisa endometrium yang tipis lainnya mulai mengalami
regenerasi dan menebal selama seminggu atau dua minggu. Fase tersebut
dinamakan fase proliferasi (proliferative phase) siklus menstruasi.
Selama fase berikutnya, yaitu fase sekresi (secretory phase), yang

umumnya berlangsung sekitar dua minggu lamanya, endometrium terus


menebal, mengandung lebih banyak pembuluh, dan mengembangkan
kelenjar yang mensekresikan cairan yang kaya akan glikogen. Jika
embrio masih belum terimplantasi dalam dinding uterus pada akhir fase
sekresi, maka aliran menstruasi baru akan dimulai, yang menandai hari 1
siklus berikutnya.
Siklus ovarium (ovarian cycle) terjadi secara paralel dengan siklus
menstruasi membentuk siklus reproduksi. Siklus ovulasi ini dimulai
dengan fase folikuler (follicular cycle), saat beberapa folikel di ovarium
mulai tumbuh. Sel telur membesar, dan pembungkus sel folikel menjadi
berlapis-lapis. Di antara beberapa folikel yang mulai tumbuh, umumnya
hanya satu yang membesar dan matang, sementara yang lainnya akan
mengalami disintegrasi. Folikel yang mengalami pematangan itu
mengembangkan rongga internal yang penuh cairan dan tumbuh menjadi
sangat besar, dan membentuk tonjolan dekat permukaan ovarium. Fase
folikuler berakhir dengan ovulasi, ketika folikel dan dinding ovarium di
dekatnya pecah, sehingga melepaskan oosit. Jaringan folikel yang masih
tetap ada di ovarium setelah ovulasi berkembang menjadi korpus luteum,
yaitu jaringan endokrin yang mensekresikan hormon betina selama fase
luteal (luteal phase) siklus ovarium. Siklus berikutnya dimulai dengan
pertumbuhan folikel baru.
Hormon mengkoordinasikan
sedemikian

rupa

sehingga

siklus

menstruasi

pertumbuhan

folikel

dan

ovarium

dan

ovulasi

disinkronisasikan dengan persiapan dinding uterus untuk kemungkinan


implantasi embrio. Hormon-hormon tersebut adalah hormon pembebas
gonadotropin (GnRH), yang disekresikan oleh hipotalamus; hormon
perangsang folikel (FSH) dan hormon luteinasi (LH), yang merupakan
dua gonadotropin yang dihasilkan oleh pituitari anterior; dan estrogen
(sebuah keluarga dari hormon-hormon yang berkerabat dekat) dan
progestreon, yaitu dua hormon kelamin betina yang disekresikan oleh
ovarium. Siklus mentruasi pada wanita akan terhenti sementara jika
terjadi fertilisasi yang kemudian mengalami kehamilan.

Berikut

siklus

mentruasi

dan

siklus

ovulasi

disertai

kontrol

hormonalnya :

Gambar 1. Siklus menstruasi dan ovulasi (sumber: Furgonita.2009)


Beberapa remaja perempuan khawatir karena aliran pada awal
menstruasi berwarna kecoklatan. Tapi ini normal. Warna kecoklatan atau
kehitaman biasanya mengindikasikan darah yang sudah lama. Artinya,
uterus mulai berdarah lebih awal,kemudian berhenti karena sebab
tertentu. Begitu menstruasi berlanjut, pada akhirnya darah yang keluar
akan berwarna merah.
Beberapa remaja mengkhawatirkan banyak darah yang hilang saat siklus
menstruasi mereka. Pada beberapa hari tertentu, kelihatannya darah yang
hilang memang banyak. Tapi, kebanyakan wanita hanya kehilangan dua
atau tiga ons darah per bulan (sekitar empat sampai enam sendok
makan). Sebaliknya, donor darah pada umumnya menyumbangkan enam
belas ons darah tiap satu kali donor.
Perempuan yang sedang menstruasi harus sering-sering mengganti
tampon atau pembalut. Berapa lamakah perempuan harus mengganti
pembalutnya? Menurut pendapat beberapa dokter, tidak ada benda (baik
pembalut atau alat kontrasepsi) yang boleh dibiarkan berada dalam

vagina lebih dari enam sampai delapan jam. Setelah memakai pembalut,
hendaknya remaja perempuan membungkus pembalut tersebut dengan
kertas tisu, koran bekas, atau kantong khusus dan membuangnya di
tempat sampah. Membuang di dalam kloset akan membuat mampet
saluran.
Meski periode menstruasi sering disebut waktu bulanan, dan bagi
banyak perempuan siklus menstruasi kira-kira satu bulan lamanya, tidak
ada waktu yang persis untuk sebuah siklus menstruasi. Masing-masing
perempuan punya siklus berbeda, dan bahkan siklus setiap perempuan
juga tidak selalu sama setiap bulannya. Hal apa pun bisa mengubah
siklus, termasuk stress, penyakit, olahraga berat atau faktor lingkungan.
Pada remaja pria, perubahan ciri-ciri seks primer dapat dilihat pada
pertumbuhan yang cepat pada penis dan skrotum dan mengalami mimpi
basah untuk pertama kalinya. Perubahan ini sangat dipengaruhi oleh
hormon perangsang yang diproduksi oleh kelenjar bawah otak (pituitary
gland). Hormon ini merangsang testis yang terdapat pada skrotum
sehingga testis menghasilkan hormon testosteron dan androgen serta
spermatozoa. Sperma yang diproduksi ini memungkinkan untuk
mengadakan reproduksi.
Mimpi basah merupakan cara yang alami untuk mengatasi sperma
yang berlebihan. Setiap hari terstis memproduksi sel sperma sehingga
tempat penyimpanannya (epididimis, vesikula seminalis, dan kelenjar
prostat) penuh. Ketika sistem reproduksi laki-laki sudah penuh dengan
sel sperma, penis menjadi sangat sensitive terhadap rangsangan apapun
dari luar, seperti gesekan seprai pada saat tidur. Rangsangan yang kecil
ini sudah cukup membuat penis membuang sejumlah sperma untuk
mengurangi tekanan pada tempat penyimpanannya. Dalam banyak
kasus, kandung kemih yang penuh akan menekan vesikula seminalis dan
mengakibatkan ejakulasi pada waktu malam.
Sama halnya dengan wanita, pada kematangan seksual pria terjadi
pula sistem umpan balik. Pada laki-laki, produksi kelenjar pituitari dari
LH akan merangsang testis untuk menghasilkan testosterone. Ketika

kadar testoteron terlalu tinggi, hipotalamus akan mengurangi produksi


GnRH, yang selanjutkan akan mengurangi produksi dari LH. Ketika
kadar testosterone gagal maka dampaknya,

hipotalamus

mulai

menghasilkan GnRh lebih banyak lagi dan siklus tersebut dimulai lagi
(Santrock, 2007).
Hipotalamus adalah sebuah struktur yang terletak di bagian atas otak
yang memonitori kegiatan makan, minum, dan seks. Kelenjar pituitary
adalah kelenjar endoktrin yang mengontrol pertumbuhan dan meregulasi
kelenjar-kelenjar lain. Gonad adalah kelenjar seks-testis pada laki-laki
dan indung telur pada perempuan (Santrock, 2007)
2.b. ciri-ciri seks sekunder
Ciri-ciri seks sekunder merupakan tanda-tanda fisik dari hasil kerja
hormon yang tidak berhubungan secara langsung dengan proses
reproduksi namun menjadi penanda khas untuk membedakan seorang
pria dan wanita.
ciri-ciri sekunder remaja wanita saat pubertas, yaitu :
Sel-sel lemak didistribusikan ke seluruh tubuh
Peyudara mulai menonjol
Pinggul, paha, dan pantat mulai membesar
Rambut tumbuh di daerah ketiak dan pubis
Muka cenderung tumbuh jerawat
Kulit lebih halus Karena distribusi lemak
Estradiol adalah estrogen yang berperan penting dalam perkembangan
pubertas perempuan. Ketika kadar estradiol meningkat, terjadilah perkembangan
payudara, perkembangan Rahim dan perubahan payudara.
Perkembangan normal payudara remaja perempuan :

10

Gambar 2. Perkembangan payudara remaja perempuan (sumber:


http:/www.avert.org)

Selain payudara, ada bagian organ remaja perempuan juga


mengalami perkembangan.

Gambar 3. Perkembangan pubis remaja perempuan (sumber: http:/www.avert.org)

11

Ciri-ciri sekunder remaja pria saat pubertas :

Penis, testis, dan skrotum mulai tumbuh dan membesar


Rambut tumbuh di ketiak, pubis, dan wajah (atas bibir dan sekitaran dagu)
Tumbuh jakun
Betis memanjang
Penggul menyempit

Berikut adalah perkembnagn normal penis remaja laki-laki :

Gambar 4. Perkembangan punis remaja laki-laki (sumber: http:/www.avert.org)

D. Gangguan Nutrisi /makan


Gangguan pola makan anorexia nervosa dan bulimia nervosa yang umumnya
dilakukan oleh remaja perempuan.
1. Anorexia nervosa
Anorexia nervosa biasanya dimulai di awal hingga pertengahan masa remaja.
Anorexia nervosa 10 kali lebih banyak dialami oleh wanita dibandingkan pria.
Anorexia nervosa adalah gangguna pola makan dengan ciri-ciri selalu
berusaha untuk kurus yang dilakukan dengan cara menahan lapar.
2. Bulimia Nervosa
Bulimia Nervosa adalah gangguan makan dimana individu secara konsisten
mengikuti pola makan berlebihan tetapi selalu berusaha memuntahkannya.
Para penderita bulimia ini makan terus menerus, kemudian mengosongkan
perut dengan cara membuat dirinya muntah-muntah atau menggunakan obat
pencuci perut.

12

E. Citra tubuh
Salah satu aspek psikologis puberts yang pasti muncul pada laki-laki dan
perempuan adalah praokupasi (perhatian) remaja terhadap tubuhnya
(Santrock,2007). Para remaja dapat berdiri di depan cermin dengan cukup
lama untuk mendeteksi semua perbedaan yang diakibatkan oleh perubahan
tubuh. Secara umum remaja perempuan jika di bandingkan dengan remaja
laki-laki, cenderung kurang puas dengan tubuhnyan dan memiliki citra tubuh
yang lebih negatif selama pubertas (Santrock, 2007). Ketidak puasan yang
dirasak oleh perempuan terhadap tubuhnya disebabkan oleh meningkatnya
jumlah lemak, sedangkan pada laki-laki meningkat masa ototnya.
Kepedulian utama para remaja perempuan saat ini adalah memiliki tubuh
yang kurus. Keinginan terhadap tubuh kurus dipengaruhi oleh kecenderungan
mereka mengidentikkan tubuh yang kurus dengan kecantikan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori perkembangan adalah teori yang memfokuskan pada
perubahan-perubahan dan perkembangan stuktur jasmani ( biologis),
perilaku

dan

fungsi

mental

manusia

dalam

berbagai

tahap

kehidupannya, mulai dari konsepsi hingga menjelang kematiannya.


Perkembangan remaja di pengaruhi oleh factor bawaan dan juga
hormon. Hormon seks utama dari laki-laki adalah

androgen

sedangkan hormone seks utama pada perempuan adalah estrogen.


Hormon-hormon inilah yang berfungsi menimbulkan perubahanperubahan fisik pada tubuh laki-laki dan perempuan.
Perkembangan remaja ditandai dalam dua hal yaitu perubahan
fisik dan kematanag seksual. Kematangan seksual yang dikenal juga
dengan sebutan pubertas menjadi fokus utama dalam masa remaja
sebab dalam saat masa pubertas terdapat dua ciri seksual yang tampak
yaitu ciri seksual primer dan seksual sekunder.
B. Saran

13

Dengan adanya makalah ini kami menyarankan kepada


pembaca agar dapat mengetahui arti penting dari perkembangan,
sehingga dapat mengarahkan perkembangan yang didasarkan pada
perkembangan biologis

14

Anda mungkin juga menyukai