Anda di halaman 1dari 4

Cara menyusui bayi yang benar

1. Tetekkan bayi segera atau selambatnya setengah janin setelah bayi lahir. Mintalah
kepada bidan untuk membantu melakukan hal ini.
2. Sebelum menyusui bayi, terlebih dahulu Ibu mencuci kedua tangan dengan sabun
sampai bersih.
3. Sebelum menyusui bayi, kedua punting susu dibersihkan dengan kapas yang telah
direndam terlebih dahulu dengan air hangat.
4. Perah sedikit ASI dan oleskan ke puting dan areola sekitarnya. Manfaatnya adalah
sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu.
5. Waktu menyusui bayi, sebaiknya IBU harus duduk. Ibu duduk dengan santai kaki
tidak boleh menggantung.

Cara meletakan bayi (Perinasia, 2004)


6. Cara agar mulut bayi terbuka adalah dengan menyentuhkan puting susu pada bibir
atau pipi bayi. Bibir bayi dirangsang dengan puting ibu dan akan membuka lebar,
kemudian dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dan putting serta
areola dimasukkan ke dalam mulut bayi.

Cara memegang payudara (Perinasia, 2004)

Cara merangsang mulut bayi (Perinasia, 2004)


7. Posisikan bayi dengan benar
o

o
o

o
o
o
o

Bayi dipegang dengan satu lengan. Kepala bayi diletakkan dekat


lengkungan siku ibu, bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.Perut
bayi menempel ke tubuh ibu. Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan
posisi sanggah seluruh tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja,
kepala dan tubuh bayi lurus, hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung
bayi berhadapan dengan puting susu, dekatkan badan bayi ke badan ibu,
menyetuh bibir bayi ke puting susunya dan menunggu sampai mulut bayi
terbuka lebar.
Mulut bayi berada di depan puting ibu.
Lengan yang di bawah merangkul tubuh ibu, jangan berada di antara tubuh
ibu dan bayi. Tangan yang di atas boleh dipegang ibu atau diletakkan di
atas dada ibu.
Telinga dan lengan yang di atas berada dalam satu garis lurus.
Dagu menempel ke payudara ibu.
Mulut terbuka lebar.
Sebagian besar areola terutama yang berada di bawah, masuk ke dalam
mulut bayi.

Gambar 12. Perlekatan benar (Perinasia, 2004)

Gambar 13. Perlekatan salah (Perinasia, 2004)


o
o
o
o
o
o

Bibir bayi terlipat keluar.


Pipi bayi tidak boleh kempot (karena tidak menghisap, tetapi memerah
ASI).
Tidak boleh terdengar bunyi decak, hanya boleh terdengar bunyi menelan.
Ibu tidak kesakitan.
Bayi tenang.
Apabila posisi dan perlekatan sudah benar, maka diharapkan produksi ASI
tetap banyak.

8. Bayi disusui secara bergantian dari payudara sebelah kiri, lalu kesebelah kanan
sampai bayi merasa kenyang.
9. Cara melepaskan puting susu dari mulut bayi, dengan menekan dagu bayi ke arah
bawah atau dengan memasukkan jari ibu antara mulut bayi dan payudara ibu.

10. Setelah selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi dibersihkan dengan
kapas yang telah direndam dengan air hangat.
11. Sebelum ditidurkan, bayi harus disendawankan dulu supaya udara yang terhisap
bisa keluar.
12. Bila kedua payudara masih ada sisa ASI, supaya dikeluarkan dengan alat pompa
susu.

Anda mungkin juga menyukai