16-08-16 Juknis Verifikasi Wilayah PDF
16-08-16 Juknis Verifikasi Wilayah PDF
VERIFIKASI WILAYAH
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR
Peningkatan akses pendidikan yang berkualitas, terjangkau,
relevan, dan efisien menuju terangkatnya kesejahteraan hidup
rakyat, kemandirian, keluhuran budi pekerti, karakter yang kuat,
dan daya saing bangsa merupakan program prioritas pemerintah
untuk pembangunan pendidikan di Indonesia.
Sejak diberlakukannya undang-undang otonomi daerah,
pembangunan pendidikan dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat
melalui mekanisme pemberian bantuan yang beberapa
diantaranya diberikan langsung ke sekolah. Mekanisme ini
dirasakan efektif ketika jumlah dana yang disalurkan hanya
menjangkau beberapa sekolah. Sehubungan dengan
kesanggupan penyediaan dana oleh pemerintah yang semakin
meningkat tajam mendekati angka 20% dari APBN, maka
mekanisme pemberian program bantuan ke sekolah harus
disesuaikan. Salah satu dari tahapan proses mekanisme
verifikasi yang semula dilaksanakan pada setiap sekolah yang
akan menerima program bantuan, kini menjadi tidak relevan
lagi, dan sebagai penyesuaian perubahan adalah Verifikasi
Wilayah.
Petunjuk teknis Verifikasi Wilayah yang tersusun ini telah
dilengkapi dengan strategi dan prosedur pelaksanaan. Petunjuk
teknis Verifikasi Wilayah ini tentu masih memerlukan
penyempurnaan lebih lanjut berdasarkan pengalaman lapangan
dan masukan dari berbagai pihak. Dengan diterbitkannya
i
Jakarta,
Tim Verifikasi Wilayah
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................ 3
B. Tujuan ..................................................................................... 3
C. Dasar Hukum........................................................................... 4
BAB II PELAKSANAAN VERIFIKASI WILAYAH ............................. 5
A. Pelaksanaan .......................................................................... 5
B. Tugas dan Tanggungjawab .................................................... 5
BAB III DESKRIPSI INSTRUMEN VERIFIKASI WILAYAH .............. 7
A. Instrumen Usulan.................................................................. 7
B. Instrumen Peralatan ........................................................... 28
BAB IV MEKANISME PEMBARUAN DATA ONLINE .................. 31
A. Ketua MKKS ......................................................................... 31
B. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota ..................................... 36
BAB V PENUTUP ....................................................................... 38
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perencanaan pengembangan pendidikan kejuruan merupakan
hal substansial yang harus dilaksanakan secara efektif, efisien,
dan akuntabel.
Menyikapi tuntutan tersebut, Direktorat pembinaan SMK
melakukan pengembangan mekanisme pelaksanaan verifikasi
SMK calon penerima program bantuan yang sumber dananya
berasal dari APBN.
Verifikasi yang semula dilakukan pada setiap program bantuan,
diubah menjadi verifikasi wilayah yang mencakup keseluruhan
bantuan yang berbasis data SMK di Kabupaten/Kota.
Verifikasi Wilayah adalah kegiatan pembaharuan, pemeriksaan,
dan validasi data/usulan kebutuhan SMK yang dilaksanakan
secara terpadu untuk semua jenis program bantuan yang
disalurkan oleh Direktorat Pembinaan SMK. Pembaharuan data
dilaksanakan di Dinas Pendidikan Provinsi dan/atau Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota dengan melibatkan seluruh SMK,
sedangkan pemeriksaan dan pembuktian kebenaran data
dilakukan dengan mengambil sampel secara acak pada beberapa
SMK.
Hasil verifikasi wilayah akan dipergunakan sebagai salah satu
dasar penyusunan dan pelaksanaan program pembinaan
3.
4.
5.
6.
7.
BAB II
PELAKSANAAN VERIFIKASI WILAYAH
A. Pelaksanaan
Verifikasi wilayah dilaksanakan di region yang telah ditentukan
oleh Direktorat Pembinaan SMK. Pembagian setiap region
tempat pelaksanaan Verifikasi Wilayah memperhatikan antara
lain:
1. Jumlah SMK: Jumlah SMK yang mengikuti Verifikasi Wilayah
tidak boleh melebihi 350 SMK.
2. Letak geografis Kabupaten/Kota: Kabupaten/Kota yang
tergabung dalam satu region adalah Kabupaten/Kota yang
saling berdekatan, dan berada dalam satu Provinsi.
B. Tugas dan Tanggungjawab
1. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
a) Mengkoordinasikan pelaksanaan verifikasi wilayah
dengan petugas verifikasi Direktorat Pembinaan SMK
dan Ketua MKKS;
b) Melakukan validasi data dan usulan sekolah, melalui
aplikasi verifikasi wilayah.
2. Ketua MKKS
a. Mengkoordinasikan pelaksanaan verifikasi wilayah
dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;
b. Menyampaikan format instrumen verifikasi wilayah ke
seluruh SMK di Kabupaten/Kota
c. Mengunggah
data/usulan
seluruh
SMK
di
Kabupaten/Kota ke dalam aplikasi verifikasi wilayah.
5
3. Kepala Sekolah
a. Melakukan pembaruan data/usulan pada instrumen
verifikasi wilayah.
b. Menyetujui hasil pembaharuan data/usulan dan
disampaikan ke ketua MKKS.
BAB III
DESKRIPSI INSTRUMEN VERIFIKASI WILAYAH
A. Instrumen Usulan
Instrumen Usulan terbagi ke dalam 2 (dua) jenis data, yaitu: Data
Dasar SMK dan Data Usulan Bantuan.
A.1 Data Dasar SMK
Data Dasar SMK merupakan data kondisi SMK sebagai bahan
pertimbangan untuk menentukan kebutuhan jenis bantuan.
Pada bagian ini akan dijelaskan penjelasan petunjuk pengisian
dan pembaruan dari setiap data. Data Dasar SMK terdiri dari:
1. Nomor
Diisi dengan nomor sesuai urutan sekolah.
2. Nama SMK
Diisi nama semua SMK Negeri/Swasta/SMK yang telah
mendapat ijin operasional dan memiliki Nomor Pokok
Sekolah Nasional (NPSN) di Kabupaten/Kota.
Penulisan nama sekolah harus disesuaikan dengan isian
nama sekolah di Aplikasi Dapodik.
3. Kategori Sekolah
Diisi sesuai dengan Kategori SMK: Potensi Rujukan/ Reguler/
Aliansi/ Konsorsium/ Pesantren/ USB. Bisa diisi lebih dari 1 (satu)
kategori
6. Jumlah Siswa
Diisi dengan jumlah keseluruhan siswa (Kelas X, XI, XII, dan/atau
XIII).
Contoh Pengisian:
1500 jika jumlah total siswa sebanyak 1.500 siswa
7. Daftar Paket Keahlian
Diisi dengan Kode Paket Keahlian yang dibuka di SMK. Kode
Paket Keahlian disesuaikan dengan spektrum SMK 2013.
Contoh Pengisian:
001, 002, 003 jika sekolah tersebut membuka Paket Keahlian
Teknik Konstruksi Baja (001), Teknik Konstruksi Kayu (002), dan
Teknik Konstruksi Batu dan Beton (003)
8. Paket Keahlian dengan Siswa terbanyak
Diisi dengan kode Paket Keahlian dengan siswa terbanyak. Jika
terdapat lebih dari satu paket keahlian yang memiliki jumlah
siswa terbanyak dan sama jumlah siswanya, maka paket
keahlian dengan siswa terbanyak tersebut, tetap didata.
Contoh Pengisian:
001 jika paket keahlian yang memiliki siswa terbanyak adalah
Teknik Konstruksi Baja
001, 002 jika paket keahlian yang memiliki siswa terbanyak
adalah Teknik Konstruksi Baja (001) dan Teknik Konstruksi Kayu
(002)
9
10
Contoh Pengisian:
7s, 5ts jika satu SMK memiliki 7 (tujuh) RPS yang memenuhi
standar dan 5 (lima) RPS tetapi tidak memenuhi standar.
14. Lahan Pertanian(A)/ Peternakan(B)/ Kolam(C)/ KJA(D)
Lahan praktik adalah sebidang lahan untuk melaksanakan
kegiatan praktik. Secara khusus, Lahan Pertanian/ Peternakan/
Kolam/ Keramba Jaring Apung (KJA) adalah sebidang tanah
untuk melaksanakan kegiatan praktik pada paket-paket keahlian
pada bidang pertanian/perikanan.
Pembaruan data pada instrumen verifikasi wilayah dilakukan
dengan mengisi jumlah Lahan Pertanian/ Peternakan/ Kolam/
Keramba Jaring Apung (KJA) yang dimiliki Sekolah.
Contoh pengisian:
3A, 5B Jika satu sekolah memiliki 2 (dua) lahan pertanian dan
5 (lima) lahan peternakan.
15. Ruang Praktik Hotel Training
Ruang Praktik Hotel Training adalah ruang yang berfungsi
sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran bidang
perhotelan seperti lobi, resepsionis, restoran, kamar hotel,
ruang pertemuan, dan lain-lain.
Contoh pengisian:
20 jika satu sekolah memiliki 20 ruang yang difungsikan
tempat praktik pembelajaran perhotelan
12
18. Perpustakaan
Ruang perpustakaan adalah ruang untuk menyimpan dan
memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka.
Ukuran standar Perpustakaan adalah 14x6=84 m2.
Ruang perpustakaan yang difungsikan sebagai ruang teori,
RPS, atau ruang penunjang lain tetap dihitung sebagai
ruang perpustakaan (dikembalikan kepada fungsi awal).
Ruang perpustakaan yang tidak memenuhi standar (luasnya
kurang dari 64 m2) tetap dihitung tetapi dengan catatan
tersendiri (s= memenuhi standar, ts= tidak memenuhi
standar)
Contoh pengisian:
- 1s (jika SMK sudah memiliki perpustakaan dan memenuhi
standar)
- 1ts (jika SMK sudah memiliki perpustakaan dan tidak
memenuhi standar)
- 0 (Jika SMK belum memiliki ruang perpustakaan)
19. Ruang Serbaguna/Aula/Seni budaya
Ruang serbaguna/aula/seni budaya adalah ruang yang
difungsikan untuk menunjang kegiatan seni budaya atau
kegiatan lain yang memerlukan tempat yang luas. Ukuran
standar ruang serbaguna/aula/seni budaya adalah
24x8=192 m2 dan selasar seluas 48 m2.
Ruang serbaguna/aula/seni budaya yang difungsikan
sebagai ruang teori, RPS, atau ruang penunjang lain tetap
14
15
Contoh Pengisian:
1A Jika sekolah memiliki ruang dan kegiatan UKS
0A jika sekolah tidak memiliki ruang tetapi memiliki kegiatan
UKS
1B Jika sekolah memiliki ruang tetapi tidak memiliki kegiatan
UKS
0B jika sekolah tidak memiliki ruang dan tidak memiliki
kegiatan UKS
21. Kapasitas Asrama
Kapasitas asrama diisi dengan:
a. kapasitas ideal asrama berdasarkan luas ruangan.
b. jumlah siswa yang tinggal di asrama sekolah.
Contoh pengisian:
50 / 25
Contoh pengisian:
12 jika terdapat 12 (dua belas) ruang yang rusak
23. Lahan Kosong Siap Bangun
Diisi luas lahan/area kosong yang siap bangun. Satuan lahan
dalam meter persegi (m2).
Lahan/area siap bangun adalah lahan yang diperuntukkan untuk
pembangunan ruang belajar dan bukan lahan pertanian, taman,
lapangan upacara, ruang terbuka, atau lahan antar bangunan.
Contoh pengisian:
108 jika satu sekolah memiliki lahan kosong siap bangun
seluas 108 meter persegi.
24. Lahan/area Siap Bangun (Lahan Cor/Dak Beton)
Diisi luas lahan cor/dak beton di lantai dua yang siap bangun.
Satuan lahan dalam meter persegi (m2).
Contoh pengisian:
96 jika satu sekolah memiliki lahan cor/dak beton siap bangun
seluas 96 meter persegi.
25. Bukti Kepemilikan Lahan
Diisi dengan Bukti kepemilikan lahan yang menerangkan bahwa
lahan tersebut atas nama Pemerintah Daerah/Sekolah/Yayasan,
atau masih dalam proses mengurus legalitas lahan.
17
Contoh pengisian:
Pemerintah jika kepemilikan lahan atas nama pemerintah
Sekolah
Yayasan jika kepemilikan lahan atas nama yayasan
Dalam Proses jika masih dalam proses mengurus legalitas
lahan
26. Listrik
Daya listrik yang dimiliki sekolah untuk menunjang proses
pembelajaran di sekolah tersebut. Satuan dalam Watt
Contoh Pengisian:
10000 jika satu sekolah memiliki daya listrik sebesar 10.000
watt
27. Internet
Diisi dengan kecepatan internet di suatu sekolah untuk
mendukung pembelajaran dan proses pembaharuan Data Pokok
Pendidikan. Satuan dalam Mbps.
(catatan: 1 Mbps = 1.024 Kbps; 0,5 Mbps = 512 Kbps; dan
seterusnya)
Contoh Pengisian:
2 jika satu sekolah memiliki kecepatan internet sebesar 2
Mbps
18
19
20
21
24
Contoh pengisian:
1 jika sekolah mengusulkan bantuan pembangunan Ruang
Serbaguna/Aula/Seni Budaya sebanyak satu ruang.
42. Peralatan Praktik (Set)
Diisi dengan usulan jumlah kekurangan Peralatan Praktik.
(catatan: satu RPS dihitung memerlukan satu set peralatan.
Kekurangan Peralatan Praktik dihitung berdasarkan jumlah RPS
yang ada, ditambah Kekurangan/Usulan RPS, kemudian
dikurangi dengan Set Peralatan yang telah ada).
Contoh pengisian:
12 jika sekolah mengusulkan bantuan Peralatan Praktik
sebanyak 12 (dua belas) set.
43. Peralatan Kesenian (Set)
Usulan jumlah kekurangan peralatan kesenian.
(catatan: setiap lebih kecil atau sama dengan 9 (sembilan)
rombel diasumsikan memerlukan 1 (satu) set peralatan
kesenian).
Contoh pengisian:
1 jika sekolah mengusulkan bantuan Peralatan Kesenian
sebanyak 1 (satu) set.
25
27
B. Instrumen Peralatan
Instrumen Peralatan berisi detail kebutuhan peralatan pada satu
paket keahlian. Setiap SMK harus mengisi secara rinci daftar alat
yang dimiliki dan kebutuhan peralatan.
Nama Sekolah :
NPSN
:
Paket Keahlian
Paket Keahlian
Teknik Konstruksi
Baja
Rombel
RPS
Usulan/
Kebutuhan
Baik
Nama Alat
Teknologi
(standar industri)
Berfungsi
Tidak
Berfungsi
Rusak
Baru
Lama
10
11
Concrete mixer
Mesin Tekan Beton
Power hacksaw
machine
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
2
1
Penjelasan Instrumen:
Data Paket Keahlian:
Kolom 1: Nomor
Diisi dengan nomor paket keahlian.
Kolom 2: Paket Keahlian
Diisi dengan nama paket keahlian
Kolom 3: Rombel
Diisi dengan jumlah Rombongan Belajar pada tiap paket
keahlian.
Kolom 4: RPS
Diisi jumlah RPS pada tiap paket keahlian
Kolom 5: Nama Alat
Nama alat merupakan alat utama yang dibutuhkan pada
tiap paket keahlian. Sekolah hanya bertugas mengisi jumlah
unit alat yang sudah tertera pada instrumen sesuai dengan
28
29
Usulan/Kebutuhan Alat
Kolom 11: Usulan/Kebutuhan
Diisi dengan jumlah usulan/kebutuhan unit alat (kolom 5)
yang dibutuhkan sekolah.
30
BAB IV
MEKANISME PEMBARUAN DATA ONLINE
Untuk mempermudah proses pembaruan data verifikasi
wilayah, selanjutnya pembaruan/update data verifikasi wilayah
akan dilaksanakan secara online. Pembaruan data dilakukan oleh
sekolah dengan memperbarui data pada instrumen verifikasi
wilayah, kemudian instrumen verifikasi wilayah akan diunggah
ke aplikasi verifikasi wilayah online oleh pengelola verifikasi
wilayah di Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
A. Ketua MKKS Kabupaten/Kota
1. Ketua MKKS login ke aplikasi Verifikasi Wilayah dengan
username dan password yang diberikan khusus untuk ketua
MKKS
31
7. Setelah itu, pilih file EXCEL yang berisi data yang telah
diperbaiki tadi kemudian klik tombol OPEN.
33
34
Klik pada icon seperti yang diberi tanda kota merah pada gambar
atas, kemudian pilihkan file scan PDF/JPG yang sudah berisi
stempel dan tanda tangan dari KADIS/KABID Dinas Kab/Kota.
Jika sudah memilih scan file PDF/JPG, klik tombol simpan.
Sehingga tampilan akan menjadi seperti pada gambir bibawah
ini:
35
36
37
BAB V
PENUTUP
Dengan disusunnya Petunjuk teknis Verifikasi Wilayah,
diharapkan verifikasi wilayah berjalan dengan baik sesuai
dengan konsep dan tujuan verifikasi wilayah. Saran dan kritik
sangat dibutuhkan untuk perbaikan Petunjuk teknisVerifikasi
Wilayah.
38