Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai banyak hal yang dapat
kita deskripsikan dalam bentuk data. Informasi data yang diperoleh tentunya
harus diolah terlebih dahulu menjadi sebuah data yang mudah dibaca dan
dianalisa. Statistika adalah ilmu yang mempelajari cara-cara pengolahan
data.
Untuk meperoleh data-data tersebut, diperlukan adanya suatu
penelitian. Penelitian ini didapatkan melalui berbagai cara, dan juga berbagai
langka-langkah pengujian dari para pengumpul data. Sebelum melakukan
penelitian, kita akan menduga-duga terlebih dahulu terhadap apa yang kita
ingin teliti. Pernyataan dugaan atau pernyataan sementara kita ini yang
disebut hipotesis. Banyak sekali macam-macam konsep hipotesis ini, salah
satunya jenis hipotesis. Terkadang dalam penelitian pun banyak sekali
permasalahan-permasalahan dan juga kesalahan dalam melakukan
penelitian. Seluruh yang akan dibahas dalam melakukan hipotesis penelitian
akan dibahas dalam makalah ini beserta permasalah-permasalahan yang
terjadi.

1.2.

Tujuan Penulisan Makalah

Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk :


1. Mengetahui konsep Hipotesis dan pengujiannya
2. Mengetahui Macam-macam permasalahan dan hipotesis penelitian

3. Dapat membedakan arti hipotesis (nol dan alternatif)


4. Mengetahui hipotesis statistik
5. Mengetahui jenis-jenis pengujian hipotesis
6. Dapat menerapkan rumus-rumus dan langkah-langkah dalam pengujian
hipotesis

1.3.

Pertanyaan Penulisan

1. Apa yang dimaksud dengan hipotesis dan hipotesis statistik serta pengujian
hipotesis?
2. Sebutkan macam-macam permasalahan penelitian ?
3. Sebutkan macam-macam hipotesis penelitian ?
4. Apa yang dimaksud dengan hipotesis alternatif dan hipotesis nihil ?
5. Sebutkan jenis pengujian hipotesis ?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengujian Hipotesis

Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, Hupo berarti Lemah atau


kurang atau di bawah ,Thesis berarti teori, proposisi atau pernyataan yang
disajikan sebagai bukti. Sehingga dapat diartikan sebagai Pernyataan yang
masih lemah kebenarannya dan perlu dibuktikan atau dugaan yang
sifatnya masih sementara.

Hipotesis juga dapat diartikan sebagai pernyataan keadaan


populasi yang akan diuji kebenarannya menggunakan data/informasi yang
dikumpulkan melalui sampel, dan dapat dirumuskan berdasarkan teori,
dugaan, pengalaman pribadi/orang lain, kesan umum, kesimpulan yang
masih sangat sementara.
Hipotesis statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai
keadaan populasi yang sifatnya masih sementara atau lemah kebenarannya.
Hipotesis statistik dapat berbentuk suatu variabel seperti binomial, poisson,
dan normal atau nilai dari suatu parameter, seperti rata-rata, varians,
simpangan baku, dan proporsi. Hipotesis statistic harus di uji, karena itu
harus berbentuk kuantitas untuk dapat di terima atau di tolak. Hipotesis
statistic akan di terima jika hasil pengujian membenarkan pernyataannya
dan akan di tolak jika terjadi penyangkalan dari pernyataannya.
Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan
dengan tujuan memutuskan apakah menerima atau menolak hipotesis itu.
Dalam pengujian hipotesis, keputusan yang di buat mengandung
ketidakpastian, artinya keputusan bias benar atau salah, sehingga
menimbulkan risiko. Besar kecilnya risiko dinyatakan dalam bentuk
probabilitas. Pengujian hipotesis merupakan bagian terpenting dari statistic
inferensi (statistic induktif), karena berdasarkan pengujian tersebut,
pembuatan keputusan atau pemecahan persoalan sebagai dasar penelitian
lebih lanjut dapat terselesaikan.

B. Konsep hipotesis

Menurut Kerlinger (1973:18) dan Tuckman (1982:5)


mengartikan hipotesis adalah sebagai dugaan terhadap hubungan antara
dua variable atau lebih. Selanjutnya menurut Sudjana (1992:219)
mengartikan hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai suatu hal yang
dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan
pengecekannya. Atas dasar dua definisi diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji
lagi kebenarannya.

Hipotesis penelitian adalah hipotesis kerja (Hipotesis Alternatif


Ha atau H1) yaitu hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan
dengan menggunakan teori-teori yang ada hubungannya (relevan) dengan
masalah penelitian dan belum berdasarkan fakta serta dukungan data yang
nyata dilapangan.Hipotesis alternatif (Ha) dirumuskan dengan kalimat
positif. Hipotesis nol adalah pernyataan tidak adanya hubungan, pengaruh,
atau perbedaan antara parameter dengan statistik. Hipotesis Nol (Ho)
dirumuskan dengan kalimat negatif). Nilai Hipotesis Nol (Ho) harus
menyatakan dengan pasti nilai parameter.

C. Prosedur Pengujian Hipotesis

Prosedur pengujian hipotesis statistic adalah langkah-langkah


yang di pergunakan dalam menyelesaikan pengujian hipotesis tersebut.
Berikut ini langkah-langkah pengujian hipotesis statistic adalah sebagai
berikut.

1. Menentukan Formulasi Hipotesis


Formulasi atau perumusan hipotesis statistic dapat di bedakan atas dua
jenis, yaitu sebagai berikut;
a. Hipotesis nol / nihil (HO)

b.

1)

2)

3)

Hipotesis nol adalah hipotesis yang dirumuskan sebagai suatu pernyataan


yang akan di uji. Hipotesis nol tidak memiliki perbedaan atau perbedaannya
nol dengan hipotesis sebenarnya.
Hipotesis alternatif/ tandingan (H1 / Ha)
Hipotesis alternatif adalah hipotesis yang di rumuskan sebagai lawan atau
tandingan dari hipotesis nol. Dalam menyusun hipotesis alternatif, timbul 3
keadaan berikut.
H1 menyatakan bahwa harga parameter lebih besar dari pada harga yang di
hipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian satu sisi atau satu arah, yaitu
pengujian sisi atau arah kanan.
H1 menyatakan bahwa harga parameter lebih kecil dari pada harga yang di
hipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian satu sisi atau satu arah, yaitu
pengujian sisi atau arah kiri.
H1 menyatakan bahwa harga parameter tidak sama dengan harga yang di
hipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian dua sisi atau dua arah, yaitu
pengujian sisi atau arah kanan dan kiri sekaligus.

Secara umum, formulasi hipotesis dapat di tuliskan :

Apabila hipotesis nol (H0) diterima (benar) maka hipotesis alternatif (Ha) di
tolak. Demikian pula sebaliknya, jika hipotesis alternatif (H a) di terima
(benar) maka hipotesis nol (H0) ditolak.

2. Menentukan Taraf Nyata ()


Taraf nyata adalah besarnya batas toleransi dalam menerima
kesalahan hasil hipotesis terhadap nilai parameter populasinya. Semakin
tinggi taraf nyata yang di gunakan, semakin tinggi pula penolakan hipotesis
nol atau hipotesis yang di uji, padahal hipotesis nol benar.
Besaran yang sering di gunakan untuk menentukan taraf
nyata dinyatakan dalam %, yaitu: 1% (0,01), 5% (0,05), 10% (0,1), sehingga
secara umum taraf nyata di tuliskan sebagai 0,01, 0,05, 0,1. Besarnya
nilai bergantung pada keberanian pembuat keputusan yang dalam hal ini
berapa besarnya kesalahan (yang menyebabkan resiko) yang akan di tolerir.
Besarnya kesalahan tersebut di sebut sebagai daerah kritis pengujian
(critical region of a test) atau daerah penolakan ( region of rejection).
Nilai yang dipakai sebagai taraf nyata di gunakan untuk
menentukan nilai distribusi yang di gunakan pada pengujian, misalnya
distribusi normal (Z), distribusi t, dan distribusi X. Nilai itu sudah di sediakan
dalam bentuk tabel di sebut nilai kritis.

3. Menentukan Kriteria Pengujian


Kriteria Pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan
dalam menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) dengan cara
membandingkan nilai tabel distribusinya (nilai kritis) dengan nilai uji
statistiknya, sesuai dengan bentuk pengujiannya. Yang di maksud dengan
bentuk pengujian adalah sisi atau arah pengujian.
a. Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih kecil atau lebih besar
daripada nilai positif atau negatif dari tabel. Atau nilai uji statistik berada di
luar nilai kritis.
b. Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih besar atau lebih kecil
daripada nilai positif atau negatif dari tabel. Atau nilai uji statistik berada di
luar nilai kritis.

Dalam bentuk gambar, kriteria pengujian seperti gambar di


bawah ini

4. Menentukan Nilai Uji Statistik


Uji statistik merupakan rumus-rumus yang berhubungan
dengan distribusi tertentu dalam pengujian hipotesis. Uji statistik merupakan
perhitungan untuk menduga parameter data sampel yang di ambil secara
random dari sebuah populasi. Misalkan, akan di uji parameter populasi (P),
maka yang pertama-tam di hitung adalah statistik sampel (S).

5. Membuat Kesimpulan
Pembuatan kesimpulan merupakan penetapan keputusan
dalam hal penerimaan atau penolakan hipotesis nol (Ho) yang sesuai dengan
kriteria
pengujiaanya. Pembuatan
kesimpulan
dilakukan
setelah
membandingkan nilai uji statistik dengan nilai tabel atau nilai kritis.
a. Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada di luar nilai kritisnya.
b. Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada di dalam nilai kritisnya.

Kelima langkah pengujian hipotesis tersebut di atas dapat di


ringkas seperti berikut.

Langkah
Langkah
Langkah
Langkah

1
2
3
4

:
:
:
:

Menentukan formulasi hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatifnya (Ha)


Memilih suatu taraf nyata () dan menentukan nilai table.
Membuat criteria pengujian berupa penerimaan dan penolakan H0.
Melakukan uji statistic

Langkah 5 : Membuat kesimpulannya dalam hal penerimaan dan penolakan H0.

D. Jenis-Jenis Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dapat di bedakan atas beberapa jenis


berdasarkan criteria yang menyertainya.

1. Berdasarkan Jenis Parameternya


Didasarkan atas jenis parameter yang di gunakan, pengujian hipotesis dapat
di bedakan atas tiga jenis, yaitu sebagai berikut .
a. Pengujian hipotesis tentang rata-rata
Pengujian hipotesis tentang rata-rata adalah pengujian hipotesis mengenai
rata-rata populasi yang di dasarkan atas informasi sampelnya.
Contohnya:
1. Pengujian hipotesis satu rata-rata
2.Pengujian hipotesis beda dua rata-rata
3.Pengujian hipotesis beda tiga rata-rata
b. Pengujian hipotesis tentang proporsi
Pengujian hipotesis tentang proporsi adalah pengujian hipotesis mengenai
proporsi populasi yang di dasarkan atas informasi sampelnya.
Contohnya:
1. Pengujian hipotesis satu proporsi
2.Pengujian hipotesis beda dua proporsi
3.Pengujian hipotesis beda tiga proporsi
c. Pengujian hipotesis tentang varians
Pengujian hipotesis tentang varians adalah pengujian hipotesis mengenai
rata-rata populasi yang di dasarkan atas informasi sampelnya.
Contohnya:
1. Pengujian hipotesis tentang satu varians
2. Pengujian hipotesis tentang kesamaan dua varians

2. Berdasarkan Jumlah Sampelnya


Didasarkan atas ukuran sampelnya, pengujian hipotesis dapat di bedakan
atas dua jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Pengujian hipotesis sampel besar
Pengujian hipotesis sampel besar adalah pengujian hipotesis yang
menggunakan sampel lebih besar dari 30 (n > 30).
b. Pengujian hipotesis sampel kecil
Pengujian hipotesis sampel kecil adalah pengujian hipotesis yang
menggunakan sampel lebih kecil atau sama dengan 30 (n 30).

3. Berdasarkan Jenis Distribusinya


Didasarkan atas jenis distribusi yang digunakan, pengujian hipotesis dapat di
bedakan atas empat jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Pengujian hipotesis dengan distribusi Z
Pengujian hipotesis dengan distribusi Z adalah pengujian hipotesis yang
menggunakan distribusi Z sebagai uji statistik. Tabel pengujiannya disebut
tabel normal standard. Hasil uji statistik ini kemudian di bandingkan dengan
nilai dalam tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol (H o) yang di
kemukakan.
Contohnya :
1. Pengujian hipotesis satu dan beda dua rata-rata sampel besar
2. Pengujian satu dan beda dua proporsi
b. Pengujian hipotesis dengan distribusi t (t-student)
Pengujian hipotesis dengan distribusi t adalah pengujian hipotesis yang
menggunakan distribusi t sebagai uji statistik. Tabel pengujiannya disebut
tabel t-student. Hasil uji statistik ini kemudian di bandingkan dengan nilai
dalam tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol (H o) yang di
kemukakan.
Contohnya :
1. Pengujian hipotesis satu rata-rata sampel kecil
2. Pengujian hipotesis beda dua rata-rata sampel kecil
c. Pengujian hipotesis dengan distribusi 2 ( kai kuadrat)
Pengujian hipotesis dengan distribusi 2 ( kai kuadrat) adalah pengujian
hipotesis yang menggunakan distribusi 2 sebagai uji statistik. Tabel
pengujiannya disebut tabel 2. Hasil uji statistik ini kemudian di bandingkan

dengan nilai dalam tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol (H o)
yang di kemukakan.
Contohnya :
1. Pengujian hipotesis beda tiga proporsi
2. Pengujian Independensi
3. Pengujian hipotesis kompatibilitas
d. Pengujian hipotesis dengan distribusi F (F-ratio)
Pengujian hipotesis dengan distribusi F (F-ratio) adalah pengujian hipotesis
yang menggunakan distribusi F (F-ratio) sebagai uji statistik. Tabel
pengujiannya disebut tabel F. Hasil uji statistik ini kemudian di bandingkan
dengan nilai dalam tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol (H o)
yang di kemukakan.
Contohnya :
1. Pengujian hipotesis beda tiga rata-rata
2. Pengujian hipotesis kesamaan dua varians

4. Berdasarkan Arah atau Bentuk Formulasi Hipotesisnya


Didasarkan atas arah atau bentuk formulasi hipotesisnya, pengujian
hipotesis di bedakan atas 3 jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Pengujian hipotesis dua pihak (two tail test)
Pengujian hipotesis dua pihak adalah pengujian hipotesis di mana hipotesis
nol (Ho) berbunyi sama dengan dan hipotesis alternatifnya (H1) berbunyi
tidak sama dengan (Ho = dan H1 )
b. Pengujian hipotesis pihak kiri atau sisi kiri
Pengujian hipotesis pihak kiri adalah pengujian hipotesis di mana hipotesis
nol (Ho) berbunyi sama dengan atau lebih besar atau sama dengan dan
hipotesis alternatifnya (H1) berbunyi lebih kecil atau lebih kecil atau sama
dengan (Ho = atau Ho dan H1 < atau H1 ). Kalimat lebih kecil atau sama
dengan sinonim dengan kata paling sedikit atau paling kecil.
c. Pengujian hipotesis pihak kanan atau sisi kanan
Pengujian hipotesis pihak kanan adalah pengujian hipotesis di mana
hipotesis nol (Ho) berbunyi sama dengan atau lebih kecil atau sama
dengan dan hipotesis alternatifnya (H1) berbunyi lebih besar atau lebih
besar atau sama dengan (Ho = atau Ho dan H1 > atau H1 ). Kalimat lebih

besar atau sama dengan sinonim dengan kata paling banyak atau paling
besar.

E. Pengujian Hipotesis Rata-Rata

1. Pengujian Hipotesis Satu Rata-Rata


a. Sampel besar ( n > 30 )
Untuk pengujian hipotesis satu rata-rata dengan sample besar (n > 30), uji
statistiknya menggunakan distribusi Z. Prosedur pengujian hipotesisnya
adalah sebagai berikut.
1. Formulasi hipotesis
a. Ho : = o
H1 : > o
b. Ho : = o
H1 : < o
c. Ho : = o
H1 : o
2. Penentuan nilai (taraf nyata) dan nilai Z table (Z)
Menentukan nilai sesuai soal, kemudian nilai Z atau Z/2 ditentukan dari
tabel.
3. Kriteria Pengujian
a. Untuk Ho : = o dan H1 : > o
o Ho di terima jika Zo Z
o Ho di tolak jika Zo > Z
b. Untuk Ho : = o dan H1 : < o
o Ho di terima jika Zo - Z
o Ho di tolak jika Zo < - Z
c. Untuk Ho : = o dan H1 : o
o Ho di terima jika - Z/2 Zo Z/2
o Ho di tolak jika Zo > Z/2 atau Zo < - Z/2
4. Uji Statistik
a. Simpangan baku populasi ( ) di ketahui :

b. Simpangan baku populasi ( ) tidak di ketahui :

5. Kesimpulan
Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan H o (sesuai dengan
kriteria pengujiannya).
a) Jika H0 diterima maka H1 di tolak
b) Jika H0 di tolak maka H1 di terima

Contoh Soal :
Suatu pabrik susu merek Good Milk melakukan pengecekan terhadap produk
mereka, apakah rata-rata berat bersih satu kaleng susu bubuk yang di
produksi dan di pasarkan masih tetap 400 gram atau sudah lebih kecil dari
itu. Dari data sebelumnya di ketahui bahwa simpangan baku bersih per
kaleng sama dengan 125 gram. Dari sample 50 kaleng yang di teliti, di
peroleh rata-rata berat bersih 375 gram. Dapatkah di terima bahwa berat
bersih rata-rata yang di pasarkan tetap 400 gram? Ujilah dengan taraf nyata
5%!

Penyelesaian :
Diketahui :
n = 50, X = 375, = 125, o = 400
Jawab :
a. Formulasi hipotesisnya :
Ho : = 400
H1 : < 400
b. Taraf nyata dan nilai tabelnya :

= 5% = 0,05
Z0,05 = -1,64 (pengujian sisi kiri)
c. Kriteria pengujian :

o Ho di terima jika Zo - 1,64


o Ho di tolak jika Zo < - 1,64
d. Uji Statistik

e. Kesimpulan
Karena Zo = -1,41 - Z0,05 = - 1,64 maka Ho di terima. Jadi, berat bersih ratarata susu bubuk merek GOOD MILK per kaleng yang di pasarkan sama
dengan 400 gram

b. Sampel Kecil (n 30)


Untuk pengujian hipotesis satu rata-rata dengan sampel kecil (n 30), uji
statistiknya menggunakan distribusi t. Prosedur pengujian hipotesisnya
adalah sebagai berikut.
1. Formulasi hipotesis
a. Ho : = o
H1 : > o
b. Ho : = o
H1 : < o
c. Ho : = o
H1 : o
2. Penentuan nilai (taraf nyata) dan nilai t- tabel
Menentukan nilai sesuai soal, kemudian menentukan derajat bebas, yaitu
db = n 1, lalu menentukan nilai t;n-1 atau t/2;n-1 ditentukan dari tabel.
3. Kriteria Pengujian
a. Untuk Ho : = o dan H1 : > o
o Ho di terima jika to t
o Ho di tolak jika to > t
b. Untuk Ho : = o dan H1 : < o
o Ho di terima jika to - t
o Ho di tolak jika to < - t
c. Untuk Ho : = o dan H1 : o
o Ho di terima jika - t/2 to t/2
o Ho di tolak jika to > t/2 atau to < - t/2
4. Uji Statistik
a. Simpangan baku populasi ( ) di ketahui :

b. Simpangan baku populasi ( ) tidak di ketahui :

5. Kesimpulan
Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan H o(sesuai dengan criteria
pengujiannya).
a) Jika H0 diterima maka H1 di tolak
b) Jika H0 di tolak maka H1 di terima

Contoh soal :
Sebuah sample terdiri atas 15 kaleng susu, memiliki isi berat kotor seperti
yang di berikan berikut ini.
( Isi berat kotor dalam kg/kaleng)
1,21
1,21
1,23
1,20
1,21
1,24
1,22
1,24
1,21
1,19
1,19
1,18
1,19
1,23
1,18

Jika di gunakan taraf nyata 1%, dapatkah kita menyakini bahwa populasi cat
dalam kaleng rata-rata memiliki berat kotor 1,2 kg/kaleng ? (dengan
alternatif tidak sama dengan). Berikan evaluasi anda !

Penyelesaian :
Diketahui :
n = 15, = 1%, o = 1,2

Jawab:
X = 18,13
X2 = 21,9189

X = 18,13 / 15
= 1,208

a. Formulasi hipotesisnya :
Ho : = 1,2
H1 : 1,2
b. Taraf nyata dan nilai tabelnya :

= 1% = 0,01
t/2 = 0,005 dengan db = 15-1 = 14
t0,005;14 = 2,977
c. Kriteria pengujian :

o Ho di terima apabila : - 2,977 to - 2,977


o Ho di tolak : to > 2,977 atau to < - 2,977
d. Uji Statistik

e. Kesimpulan
Karena t0,005;14 = -2,977 to = 1,52 t0,005;14 = - 2,977 maka Hodi terima. Jadi,
populasi susu dalam kaleng secara rata-rata berisi berat kotor 1,2 kg/kaleng.

2. Pengujian Hipotesis Beda Dua Rata-Rata


a. Sampel besar ( n > 30 )
Untuk pengujian hipotesis beda dua rata-rata dengan sampel besar (n > 30),
uji statistiknya menggunakan distribusi Z. Prosedur pengujian hipotesisnya
adalah sebagai berikut.
1. Formulasi hipotesis
a. Ho : = o
H1 : > o
b. Ho : = o
H1 : < o
c. Ho : = o
H1 : o
2. Penentuan nilai (taraf nyata) dan nilai Z tabel (Z)
Mengambil nilai sesuai soal, kemudian nilai Z atau Z/2 ditentukan dari
tabel.
3. Kriteria Pengujian
a. Untuk Ho : 1 = 2 dan H1 : 1 > 2
o Ho di terima jika Zo Z
o Ho di tolak jika Zo > Z
b. Untuk Ho : 1 = 2 dan H1 : 1 < 2
o Ho di terima jika Zo - Z
o Ho di tolak jika Zo < - Z
c. Untuk Ho : 1 = 2 dan H1 : 1 2
o Ho di terima jika - Z/2 Zo Z/2

o Ho di tolak jika Zo > Z/2 atau Zo < - Z/2

4. Uji Statistik
a. Simpangan baku populasi ( ) di ketahui :

b. Simpangan baku populasi ( ) tidak di ketahui :

5. Kesimpulan
Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan H o (sesuai dengan
kriteria pengujiannya).
a) Jika H0 diterima maka H1 di tolak
b) Jika H0 di tolak maka H1 di terima

Contoh Soal :

Seseorang berpendapat bahwa rata-rata jam kerja buruh di daerah A dan B


sama dengan alternatif A lebih besar dari pada B. Untuk itu, di ambil sample
di kedua daerah, masing-masing 100 dan 70 dengan rata-rata dan
simpangan baku 38 dan 9 jam per minggu serta 35 dan 7 jam per minggu.
Ujilah pendapat tersebut dengan taraf nyata 5% ! Untuk Varians/ simpangan
baku kedua populasi sama besar !

Penyelesaian :
Diketahui :

n1 = 100
X1 = 38
n2 = 70
X2 = 35
Jawab:
a. Formulasi hipotesisnya :
Ho : =
H1 : >
b. Taraf nyata dan nilai tabelnya :

= 5% = 0,05
Z0,05 = 1,64 (pengujian sisi kanan)
c. Kriteria pengujian :

o Ho di terima jika Zo 1,64


o Ho di tolak jika Zo > 1,64

s = 9
s = 7

d. Uji Statistik

e. Kesimpulan
Karena Zo = 2,44 > Z0,05 = 1,64 maka Ho di tolak. Jadi, rata-rata jam kerja
buruh di daerah A dan daerah B adalah tidak sama.

b. Sampel kecil ( n 30 )
Untuk pengujian hipotesis beda dua rata-rata dengan sampel kecil (n 30),
uji statistiknya menggunakan distribusi t. Prosedur pengujian hipotesisnya
adalah sebagai berikut.

1. Formulasi hipotesis
a. Ho : = 2
H1 : > 2
b. Ho : = 2
H1 : < 2
c. Ho : = 2

H1 : 2
2. Penentuan nilai (taraf nyata) dan nilai t tabel (t)
Mengambil nilai sesuai soal, kemudian nilai t atau t/2 ditentukan dari tabel.
3. Kriteria Pengujian
a. Untuk Ho : 1 = 2 dan H1 : 1 > 2
o Ho di terima jika to t
o Ho di tolak jika to > t
b. Untuk Ho : 1 = 2 dan H1 : 1 < 2
o Ho di terima jika to t
o Ho di tolak jika Zo < - t
c. Untuk Ho : 1 = 2 dan H1 : 1 2
o Ho di terima jika - t/2 to t/2
o Ho di tolak jika to > t/2 atau to < - t/2
4. Uji Statistik

Keterangan :
d = rata-rata dari nilai d
sd = simpangan baku dari nilai d
n = banyaknya pasangan
db = n-1

5. Kesimpulan
Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan H o (sesuai dengan
kriteria pengujiannya).
a) Jika H0 diterima maka H1 di tolak
b) Jika H0 di tolak maka H1 di terima

Contoh Soal :
1. Sebuah perusahan mengadakan pelatihan teknik pemasaran. Sampel
sebanyak 12 orang dengan metode biasa dan 10 orang dengan terprogram.
Pada akhir pelatihan di berikan evaluasi dengan materi yang sama. Kelas
pertama mencapai nilai rata-rata 75 dengan simpangan baku 4,5. Ujilah
hipotesis kedua metode pelatihan, dengan alternative keduanya tidak sama!
Gunakan taraf nyata 10%! Asumsikan kedua populasi menghampiri distribusi
normal dengan varians yang sama!

Penyelesaian :
Diketahui :
n1 = 12
X1 = 80
n2 = 10
X2 = 75
Jawab:
a. Formulasi hipotesisnya :
Ho : =
H1 :
b. Taraf nyata dan nilai tabelnya :

= 10% = 0,10
= 0,05
db
= 12 + 10 2 = 20
t0,05;20 = 1,725
c. Kriteria pengujian :

s = 4
s = 4,5

o Ho di terima apabila -1,725 t0 1,725


o Ho di tolak apabila t0 > 1,725 atau t0 < -1,725
d. Uji Statistik

e. Kesimpulan
Karena t0 = 2,76 > t0,05;20 = 1,725 maka Ho di tolak. Jadi, kedua metode yang
digunakan dalam pelatihan tidak sama hasilnya.

2. Untuk mengetahui apakah keanggotaan dalam organisasi mahasiswa


memiliki akibat baik atau buruk terhadap prestasi akademik seseorang,
diadakan penelitian mengenai mutu rata-rata prestasi akademik. Berikut ini
data selama periode 5 tahun.

Tahun

Anggota
Bukan Anggota

7,0
7,2

7,0

7,3

7,1

7,4

6,9

7,5

7,3

7,4

Ujilah pada taraf nyata 1% apakah keanggotaan dalam organisasi mahasiswa


berakibat buruk pada prestasi akademiknya dengan asumsi bahwa
populasinya normal !
Penyelesaian :
a. Formulasi hipotesisnya :
Ho : =
H1 : <
b. Taraf nyata dan nilai tabelnya :

= 1% = 0,01
db

= 0,05
=5-1=4

t0,01;4 = -3,747
c. Kriteria pengujian :
o Ho di terima apabila t0 - 3,747
o Ho di tolak apabila t0 < - 3,747
d. Uji Statistik :

Anggota

Bukan
Anggota

d2

7,0
7,0
7,3
7,1
7,4

7,2
6,9
7,5
7,3
7,4

-0,2
0,1
-0,2
-0,2
0,0

0,04
0,01
0,04
0,04
0,00

-0,5

0,13

Jumlah

e. Kesimpulan
Karena t0 = -1,6 > t0,01;4 = -3,747, maka Ho di terima. Jadi, keanggotaan
organisasi bagi mahasiswa tidak membeikan pengaruh buruk terhadap
prestasi akademiknya.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, Hupo berarti Lemah atau
kurang atau di bawah ,Thesis berarti teori, proposisi atau pernyataan yang
disajikan sebagai bukti. Sehingga dapat diartikan sebagai Pernyataan yang
masih lemah kebenarannya dan perlu dibuktikan atau dugaan yang
sifatnya masih sementara.
Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan
dengan tujuan memutuskan apakah menerima atau menolak hipotesis itu.
Dalam pengujian hipotesis, keputusan yang di buat mengandung
ketidakpastian, artinya keputusan bias benar atau salah, sehingga
menimbulkan risiko.

Prosedur Pengujian hipotesis

Langkah 1 : Menentukan formulasi hipotesis nol (H0) dan hipotesis


alternatifnya (Ha).
Langkah 2 : Memilih suatu taraf nyata () dan menentukan nilai table.
Langkah 3 : Membuat criteria pengujian berupa penerimaan dan penolakan
H 0.
Langkah 4 : Melakukan uji statistik
Langkah 5 : Membuat kesimpulannya dalam hal penerimaan dan penolakan
H 0.

Jenis-Jenis Pengujian Hipotesis


1. Berdasarkan Jenis Parameternya
a. Pengujian hipotesis tentang rata-rata
b. Pengujian hipotesis tentang proporsi
c. Pengujian hipotesis tentang varians
2. Berdasarkan Jumlah Sampelnya
a. Pengujian hipotesis sampel besar (n > 30).
b. Pengujian hipotesis sampel kecil (n 30).
3. Berdasarkan Jenis Distribusinya
a. Pengujian hipotesis dengan distribusi Z
b. Pengujian hipotesis dengan distribusi t (t-student)
c. Pengujian hipotesis dengan distribusi 2 ( kai kuadrat)
d. Pengujian hipotesis dengan distribusi F (F-ratio)
4. Berdasarkan Arah atau Bentuk Formulasi Hipotesisnya
a. Pengujian hipotesis dua pihak (two tail test)
b. Pengujian hipotesis pihak kiri atau sisi kiri
c. Pengujian hipotesis pihak kanan atau sisi kanan

Daftar Pustaka

Iqbal, M Hasan. 2002. Pokok-pokok materi statistik 2 (statistik intensif).


Jakarta :
Bumi Aksara
dd

Anda mungkin juga menyukai